Anda di halaman 1dari 9

TUGAS SEJARAH INDONESIA

“PERAN INDONESIA DALAM GERAKAN NON BLOK DAN ASEAN ”

Disusun Oleh :

XII IPA 7

1. Ali Akbar Halim (03)


2. Azmi Raissa Arif Maricar (11)
3. Hayyu Nurabida Putri (17)
4. Muhammad Shadiq Mashudi (24)
5. Resky Dwi Deswita Iqbal (31)

SMAN 17 MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020-2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok dan
Asean” dengan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdul Aziz
selaku guru sejarah kami yang telah memberikan tugas ini kepada kami sehingga kami
mendapatkan banyak tambahan pengetahuan khususnya dalam masalah Peran Indonesia
dalam Gerakan Non Blok dan Asean. Kami selaku penyusun berharap semoga makalah yang
telah kami susun ini bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan yang membutuhkan
perbaikan, sehingga kami sangat mengharapkan masukan serta kritikan dari para pembaca.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penelitian 1
1.4 Manfaat Penelitian 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok 2
2.2 Peran Indonesia dalam ASEAN 2
BAB III PENUTUP 8
3.1 Kesimpulan dan Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era tahun 50-an, Negara-negara di dunia terpolarisasi kedalam dua kutub. Ketika
itu terjadi pertarungan yang kuat antra Timur dan Barat terutama sekali pada era perang
dingin (cold war) antara Amerika Serikat dan Uni soviet. Pertarungan ini merupakan
upaya untuk memperluas sphere of interest  dan sphere of influence. Dengan sasaran
utama perebutan penguasaan atas wilayah-wilayah potensial di dunia dengan berkedok
pada ideology anutan masing-masing.

Sebagian Negara masuk dalam Blok Amerika dan sebagian lagi masuk dalam Blok
Uni Soviet. Aliansi dan pertarungan didalamnya memberikan akibat fisik yang negative
bagi beberapa Negara di dunia seperti misalnya Jerman yang sempat terbagi menjadi dua
bagian, Vietnam dimasa lalu, serta Semenanjung Korea yang sampai saat sekarang ini
masih terbelah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

Dalam pertarungan ini Negara dunia ketiga menjadi wilayah persaingan yang amat
mempesona buat keduanya. Sebut saja misalnya Negara-negara di kawasan Asia Timur
dan Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Jepang serta Negara-negara di
kawasan lain yang kaya akan energi dunia seperti Uni Emirat Arab, Kuwait dan Qatar.
Kondisi ini menjadi salah satu faktor pendukung berdirinya Gerakan Non Blok dan
ASEAN. Di mana tujuan kedua orginasisasi ini ialah untuk menjaga stabilitas keamanan
negara dan mewujudkan perdamaian dunia.

Pada tahun 1955 di Bandung Kepala Negara Asia dan Afrika bertemu membahas
masalah dan kepentingan bersama. Konferensi ini dikenal dengan nama Konferensi Asia
Afrika cikal bakal berdirinya Gerakan Non Blok. Sementara itu 12 tahun kemudian,
Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina resmi membentuk ASEAN.
Pembentukannya ditandai dengan Bangkok Charter atau Piagam Bangkok.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, berikut beberapa rumusan masalah yang akan dibahas
pada makalah ini :

 Apa peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok?

 Apa peran Indonesia dalam ASEAN?

1.3. Tujuan Penenlitian

 Mengetahui peran Indonesia dalam GNB

 Mengetahui peran Indonesia dalam ASEAN

1.4. Manfaat Penelitian


Menambah wawasan sejarah tentang peranan Indonesia di perdamaian dunia melalui
Gerakan Non Blok dan ASEAN. Menumbuhkan rasa patriot dan bangga terhadap tanh
air.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok

GNB (Gerakan Non-Blok) jadi wadah buat negara-negara yang tidak ingin terlibat
dalam konfrontasi Perang Dingin. Indonesia menjadi salah satu negara yang ingin
menunjukkan kenetralannya saat itu. Politik luar negeri bebas dan aktif yang dianut oleh
Indonesia secara tidak langsung mengisyaratkan adanya peran Indonesia dalam GNB.
Berikut beberapa peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok :

1) Indonesia ikut menggagas Gerakan Non-Blok

Sebelum terbentuk pada 1961, Gerakan Non-Blok dan gagasan-gagasannya telah


lahir lima tahun sebelumnya, tepatnya pada 1955. Saat itu, Presiden Soekarno
mengundang para pemimpin negara-negara yang baru merdeka di Asia dan Afrika ke
Bandung. Pertemuan itu dikenal sebagai Konferensi Asia Afrika (KAA). KAA
menghasilkan Dasasila Bandung yang menjadi cikal bakal Gerakan Non-Blok.
Setelah bertemu dan membahas masalah yang dialami, negara-negara yang baru
merdeka ini bersepakat membentuk Gerakan Non-Blok. Para pemimpin negara yang
merintis GNB pada 1961 yakni Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, PM India
Jawaharlal Nehru, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, PM sekaligus Presiden Ghana
Kwame Nkrumah, dan Presiden Indonesia Soekarno. Bagi Soekarno, Gerakan Non-
Blok sesuai dengan Politik Bebas Aktif, kebijakan luar negeri yang diterapkan
Indonesia. Bebas artinya Indonesia tidak terikat atau memihak salah satu blok
kekuatan. Sedangkan aktif maksudnya Indonesia aktif menciptakan perdamaian dunia.

2) Memimpin Gerakan Non-Blok

Indonesia sempat memimpin Gerakan Non-Blok. Dari 1992 hingga 1995,


Presiden Soeharto menjabat Ketua Gerakan Non-Blok. Indonesia juga menjadi
tuan rumah bagi Konferensi Tingkat Tinggi X Gerakan Non-Blok pada 1-6
September 1992.

3) Mengupayakan perdamaian dunia

Dalam KTT X GNB, lahir Jakarta Message atau Pesan Jakarta. Sejumlah
pokok dari Pesan Jakarta antara lain, mendukung kemerdekaan Palestina, meminta
diskriminasi rasial di Afrika Selatan diakhiri, dan menolak penggunaan senjata
nuklir. Sebelum itu, pada 1991, Indonesia juga membantu meredakan ketegangan
di Yugoslavia. Hingga saat ini, Indonesia masih berkomitmen mengupayakan
Pesan Jakarta. Salah satunya dengan tak henti mendukung kemerdekaan Palestina.

2.2 Peran Indonesia dalam ASEAN


Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang mendirikan
ASEAN(Association of South East Asia Nations), yang mana organisasi ini merupakan
perhimpunan bangsa-bangsa di kawasan AsiaTenggara. Peran Indonesia Dalam ASEAN
seperti yang kita ketahui bahwa negara Indonesia juga merupakan salah satu Negara aktif
dalam mengembangkan organisasi kerjasama kawasan Asia Tenggara yaitu ASEAN.

Indonesia aktif dalam upaya perdamaian antar negara, dan juga aktif dalam bidang-
bidang lainnya di Asia bahkan di dunia Internasional yang mencakup seluruh Negara di
Dunia. Di kawasan Asia Tenggara Indonesia berperan aktif dalam organisasi ASEAN
yang merupakan perhimpunan bangsabangsa di Asia Tenggara atau Perbara yang berdiri
tanggal 8 Agustus 1967.

Kerja sama di bidang politik dan keamanan ini ditujukan untuk menciptakan
keamanan, stabilitas dan perdamaian khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di
dunia. Kerja sama bidang politik dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik,
seperti berikut :

1) Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN (KTT) pertama

Selain sebagai salah satu penggagas, Indonesia juga dipercaya untuk


menyelenggarakan KTT ASEAN pertama. Saat itu, KTT ASEAN pertama sukses
diselenggarakan di Bali pada 23-24 Februari 1976. Maka tak heran jika Indonesia
juga dikenal sebagai penyelenggara KTT ASEAN pertama.

2) Turut menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara

Keberadaan ASEAN ternyata sejalan dengan sikap politik Indonesia yang


mengacu politik bebas-aktif. Bebas yang dimaksud, berarti Indonesia tidak
memihak blok manapun. Sedangkan aktif, berarti Indonesia turut serta mewujudkan
perdamaian dunia.

Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara ini


terlihat saat Indonesia membantu mewujudkan perdamaian konflik di Kamboja dan
Vietnam. Kala itu, Indonesia ditunjuk oleh ASEAN sebagai pihak penengah dalam
konflik tersebut.

3) Membentuk komunitas keamanan bagi ASEAN

Peran Indonesia selanjutnya juga tampak dari pembentukan komunitas


keamanan ASEAN. Gagasan ini bertujuan dalam menanggulangi tindak kejahatan
atau kriminal, serta kekerasan yang terjadi di kawasan ASEAN.

Tidak hanya mencakup lingkup militer, isu keamanan lain seperti terorisme,
separatisme, perampokan, dan kejahatan lintas negara yang bertentangan dengan
hukum internasional juga masuk pantauan dalam komunitas keamanan ini.

Permasalahan narkotika yang juga menjadi isu serius di kawasan ASEAN juga
tidak luput dari pantauan. Kasus narkotika yang terus meningkat membuat
Indonesia menjadi inisiator dari pembentukan ASEAN Seaport Interdiction Task
Force (ASITF). Indonesia memiliki peran untuk menjadikan pelabuhannya sebagai
daerah perbatasan dalam pengawasan narkotika dan prekursor narkotika.

Pada kasus lainnya, yaitu saat pemerintah Filipina dan Moro National Front
Liberation (MNFL) berkonflik. Kedua pihak tersebut akhirnya menyetujui
perjanjian damai yang kala itu dipertemukan di Indonesia.

4) Mendorong penguatan dan kerjasama keamanan di sektor maritim

Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, tentu memiliki


fokus tersendiri pada isu di sekitar sektor maritim. Untuk itu, Indonesia pun turut
mendorong berbagai kerjasama keamanan di sektor tersebut. Isu yang menjadi
fokus kala itu memang meliputi beberapa kasus yang marak terjadi, seperti
penanggulangan Isu Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF).

Pada 2015, Indonesia juga sukses menjadi pemrakarsa East Asia Summit
(EAS) Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation yang juga
disepakati pada tahun yang sama.

5) Memastikan sentralitas ASEAN

Selain sebagai penggagas, Indonesia juga berperan dalam memastikan


sentralitas atau kesatuan ASEAN itu sendiri. Wujud dan peran tersebut terlihat saat
Indonesia ikut memprakarsai dikeluarkannya Joint Statement of the Foreign
Ministers of ASEAN Member States on the Maintenance of Peace, Security, and
Stability in the Region pada Juli 2016 lalu.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia dapat kita lihat dalam kontribusinya di
Gerakan Non Blok dan ASEAN. Tidak sekedar menjadi penggagas, pemimpin dan tuan
rumah, lebih dari itu ada banyak kontribusi aktif dari Indonesia. Salah satu di antaranya
adalah membantu meredakan konflik di Kamboja dan Vietnam. Tidak berpihak dalam perang
dingin merupakan salah satu peran yang paling signifikan, melalui ttindakan itu Indonesia
secara tidak langsung menunjukkan bahwa Indonesia tidak mendukung perang yang terjadi
saat itu.

Demikian makalah ini dibuat dengan sebaik mungkin. Kami sadar masih banyak
kekurangan ataupun kesalahan yang terdapat dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu,
kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca terhadap makalah ini. Kami
menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kata-kata yang menyinggung atau tidak
berkenan bagi pembaca. Terima Kasih.
DAFTAR PUSTAKA

https://review.bukalapak.com/finance/peran-indonesia-dalam-asean-112168

https://cerdika.com/peran-indonesia-dalam-gerakan-non-blok/

https://kumparan.com/berita-hari-ini/peran-indonesia-dalam-gerakan-non-blok-gnb-
1uk1HmoQDfR

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/30/220000069/peran-indonesia-dalam-
gerakan-non-blok?page=all

Anda mungkin juga menyukai