Disusun Oleh :
Teguh Ardiyanto , S.Kep
3720190065
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok tenaga
keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan tenaga keperawatan
dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan bertanggung jawab langsung
langsung kepada karu.
VII. Pemeriksaan Fisik Kebidanan dan maternitas ( Khusus Ruangan VK dan Maternitas )
1. Abdomen
Inspeksi a. Arah Memanjang Melebar
b. Striac Albican / Livid : Ya Tdk
Palpasi c. TFU ;.................cm
d. Puka / Puki :
e. Letak Memanjang Melintang Obliq
f. Presentasi Kepala Bokong
g. TBJ : ……………..gr
h. His : ………….
i. CTG : Reaktif Non Reaktif DJJ.........x/mt
2. Anogenital
1) Pengeluaran Darah Blood Slym Cairan
2) Inspekulo Vulva : Merah Condiloma Varises
Oedema Pembesaran Kel. Bartolini
Vagina :
Porsio : Oue : Terbuka Tertutup
Perineum : Kaku/ elastis Ada parut Varises
3) Vagina Toucher Pembukaan : ........................cm
Porsio : Kaku Tebal Lunak Tipis
Arah Porsio : Posterior Mulai axial Axial
Ketuban : Positif Negatif
Kepala : Hodge I Hodge II Hodge III Hodge IV
Anus Hemorhoid Ya Tidak
X. Kebutuhan Edukasi
Aktifitas Kontrol Makan Senam Pengobatan Rawat Luka
Tumbang Modifikasi Seksual Managemen Pencegahan Pencegahan
Lingkungan Stres Komplikasi Penyakit
Pemahaman tentang penyakit Ya Tidak
Pemahaman tentang pengobatan Ya Tidak
Pemahaman tentang perawatan Ya Tidak
Pemahaman tentang keamanan dan penggunaan Alat kesehatan Ya Tidak
Pemahaman tentang nutrisi dan diet Ya Tidak
Pemahaman tentang rehabilitasi medik Ya Tidak
Pemahaman tentang managemen nyeri Ya Tidak
0 1 2 3 4 5
a) Nilai 0 nyeri tidak dirasakan oleh pasien
b) Nilai 1 nyeri dirasakan sedikit saja
c) Nilai 2 nyeri dirasakan hilang timbul
d) Nilai 3 nyeri yang dirasakan pasien lebih banyak
e) Nilai 4 nyeri yang dirasakan pasien secara keseluruhan
f) Nilai 5 nyeri sekali dan pasien menjadi menangis
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
XVI. Data penunjang (EKG, EEG, CTG, Laboratorium, Pemeriksaan Radiologi dan lain-lain)
a. Hb. 20,5 g/dL, Ht.69,3 %, MCV 99,3 fL, trombosit 34, Albumin 3.23 g/dL, Ureum 87 mg/dL
ttd
XXIV. Pemeriksaan Fisik Kebidanan dan maternitas ( Khusus Ruangan VK dan Maternitas )
3. Abdomen
Inspeksi j. Arah Memanjang Melebar
k. Striac Albican / Livid : Ya Tdk
Palpasi l. TFU ;.................cm
m. Puka / Puki :
n. Letak Memanjang Melintang Obliq
o. Presentasi Kepala Bokong
p. TBJ : ……………..gr
q. His : ………….
r. CTG : Reaktif Non Reaktif DJJ.........x/mt
4. Anogenital
4) Pengeluaran Darah Blood Slym Cairan
5) Inspekulo Vulva : Merah Condiloma Varises
Oedema Pembesaran Kel. Bartolini
Vagina :
Porsio : Oue : Terbuka Tertutup
Perineum : Kaku/ elastis Ada parut Varises
6) Vagina Toucher Pembukaan : ........................cm
Porsio : Kaku Tebal Lunak Tipis
Arah Porsio : Posterior Mulai axial Axial
Ketuban : Positif Negatif
Kepala : Hodge I Hodge II Hodge III Hodge IV
Anus Hemorhoid Ya Tidak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
XXXIII. Data penunjang (EKG, EEG, CTG, Laboratorium, Pemeriksaan Radiologi dan lain-lain)
a. Ph 7.657 , pco2 20,9 mmhg, po2 130.0 mmhg, so2 98,4%, hco3 19,4 mmol/l, suhu 35,9
b. GDS 187 mg/dL, Natrium 137 mmol/L,Kalium 3.3 mmol/L
c. Thorax PA :Skeletal normal. Cor, sinuses dan diafragma normal Pulmo: tampak opasitas inhomogen difus dilapang
paru bilateral dominan dextra, terpasang ett, dan parakardial, Kesan: pneumonia berat bilateral
ttd
XLI. Pemeriksaan Fisik Kebidanan dan maternitas ( Khusus Ruangan VK dan Maternitas )
5. Abdomen
Inspeksi s. Arah Memanjang Melebar
t. Striac Albican / Livid : Ya Tdk
Palpasi u. TFU ;.................cm
v. Puka / Puki :
w. Letak Memanjang Melintang Obliq
x. Presentasi Kepala Bokong
y. TBJ : ……………..gr
z. His : ………….
aa. CTG : Reaktif Non Reaktif DJJ.........x/mt
6. Anogenital
7) Pengeluaran Darah Blood Slym Cairan
8) Inspekulo Vulva : Merah Condiloma Varises
Oedema Pembesaran Kel. Bartolini
Vagina :
Porsio : Oue : Terbuka Tertutup
Perineum : Kaku/ elastis Ada parut Varises
9) Vagina Toucher Pembukaan : ........................cm
Porsio : Kaku Tebal Lunak Tipis
Arah Porsio : Posterior Mulai axial Axial
Ketuban : Positif Negatif
Kepala : Hodge I Hodge II Hodge III Hodge IV
Anus Hemorhoid Ya Tidak
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
L. Data penunjang (EKG, EEG, CTG, Laboratorium, Pemeriksaan Radiologi dan lain-lain)
d. Ph 7.657 , pco2 20,9 mmhg, po2 130.0 mmhg, so2 98,4%, hco3 19,4 mmol/l, suhu 38,9 sgot 26, sgpt 41, leukosit 6,9 hb
10,7, ht 31,1, trombosit 87
e. GDS 187 mg/dL, Natrium 137 mmol/L,Kalium 3.3 mmol/L
f. Thorax PA :-
LI. Rumusan masalah Keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif
b. ...........................................................................................................................................................................................
c. ...........................................................................................................................................................................................
ttd
1. Bed 6
a.Nama pasien : An. H
b.Diagnosa Medis : Pneumonia
c.Diagnosa keperawatan : Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif
DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN
(SDKI) TUJUAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
Kolaborasi
- Pemberian bronkodilator bila
perlu
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI
1. Bed 1
a.Nama pasien : An. H
b.Diagnosa Medis : Decom Cordis
c.Diagnosa keperawatan : Penurunan curah jantung
DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN
(SDKI) TUJUAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
1. Bed 4
a.Nama pasien : An. A
b.Diagnosa Medis : DSS
c.Diagnosa keperawatan : pola nafas tidak efektif
DIAGNOSA PERENCANAAN
KEPERAWATAN
(SDKI) TUJUAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemantauan Respirasi
Data Subjektif : 3x24 jam inspirasi dan atau ekspirasi Observasi:
- yang tidak memberikan ventilasi adekuat Monitor pola nafas, monitor
Data Objektif : membaik KH : saturasi oksigen
- TTV dalam batas normal Monitor frekuensi, irama,
- Ku tampak sakit sedang
kedalaman dan upaya napas
- Kes : compos mentis - TD 90-100 mmHg
Monitor adanya sumbatan jalan
- GCS: E4M5V3 - N 60-80 x/mnt nafas
- TTV - S 36,5 o – 37,5 o C Terapeutik
- TD : 101/77mmhg - Rr 16-20 x/mnt Atur Interval pemantauan
- Frekuensi nafas membaik respirasi sesuai kondisi pasien
- N : 130 x/menit Edukasi
- RR : 20x/menit Jelaskan tujuan dan prosedur
- Suhu : 36,5 0C pemantauan
- Sp02 99% Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
Terapi Oksigen
Observasi:
Monitor kecepatan aliran
oksigen
Monitor posisi alat terapi
oksigen
Monitor tanda-tanda
hipoventilasi
Monitor integritas mukosa
hidung akibat pemasangan
oksigen
Terapeutik:
Bersihkan sekret pada mulut,
hidung dan trakea, jika perlu
Pertahankan kepatenan jalan
napas
Berikan oksigen jika perlu
Edukasi
Ajarkan keluarga cara
menggunakan O2 di rumah
Kolaborasi
Kolaborasi penentuan dosis
oksigen
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI