Konsentrasi
2. Dosis
Dosis merupakan kadar dari sesuatu (kimiawi, fisik, biologis) yang dapat mempengaruhi
suatu organisme secara biologis; makin besar kadarnya, makin besar pula dosisnya. Di bidang
kedokteran, istilah ini biasanya diperuntukkan bagi kadar obat atau agen lain yang diberikan
untuk tujuan terapi. Dalam toksikologi, dosis dapat merujuk kepada jumlah agen berbahaya
(seperti racun, karsinogen, mutagen, ataupun teratogen), yang dipajankan kepada organisme.
3. Takaran
Takaran adalah ukuran. Arti lainnya dari takaran adalah alat untuk menakar.
4. Onset
Onset adalah waktu dari saat obat diberikan hingga mencapai kadar obat yang optimal
dalam plasma dalam tubuh dan menghasilkan efek terapi. Onset tergantung pada rute pemberian
dan farmakokinetika obat
5. Durasi
6. Kadar puncak
Kadar obat puncak adalah konsentrasi plasma tertingi dari sebuah obat pada waktu
tertentu. Jika obat diberikan secara oral, waktu puncaknya mungkin 1 sampai 3 jam setelah
pemberian obat, tetapi jika obat diberikan secara intravena, kadar puncaknya mungkin dicapai
dalam 10 menit. Sampel darah harus diambil pada waktu puncak yang dianjurkan sesuai dengan
rute pemberian.
7. Kadar tunak
Steady state (SS) atau kondisi tunak adalah suatu keadaan yang mana tidak terjadi
perubahan jumlah atau konsentrasi obat di dalam tubuh dengan bertambahnya waktu. Bila
kecepatan masuknya (input rate) obat ke dalam tubuh adalah konstan (order nol) sedangkan
kecepatan eliminasi (output rate) adalah eksponensial, maka obat akan terakumulasi sampai
kondisi tunak dicapai. Dengan demikian steady state dapat dipertahankan apabila kecepatan
infus dipertahankan
8. C max
9.T max
Tmax menggambarkan waktu yang diperlukan bagi obat untuk mencapai Cmax.
10. AUC
Obat dengan indeksi terapi sempit merupakan obat-obat dengan batas keamanan yang
sempit. Pada obat dengan indeks terapi sempit, perubahan sejumlah kecil dosis obat dapat
menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan atau bahkan efek toksik. Oleh karena itu,
obat-obat ini memerlukan pengawasan pada level obat dalam plasma dan penyesuaian dosis
untuk mencegah timbulnya efek toksik
12. KTM
13. KEM