Makalah Aspek Hukum
Makalah Aspek Hukum
Disusun Oleh:
DOSEN PENGAMPU:
UNIVERSITAS AIRLANGGA
AKUNTANSI
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan
yang saya miliki, oleh karena itu saya sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang
sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Widyo Rahardjo
S.H.,M.Kn yang telah membantu membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini, semoga
Allah membalas kebaikannya, Amin.
Dengan segala harapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya
dan khususnya bagi para pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2
1.5 Tinjauan Pustaka 2
1.6 Landasan Teori 3
BAB II METODE PENELITIAN 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 5
3.1 Perngertian Profesi Akuntan Publik 5
3.2 Dasara Hukum Profesi Akuntan Publik 5
3.3 Fungsi dan Peran Akuntan Publik 6
3.4 Hubungan Hukum Akuntan Publik 7
3.5 Jenis Jasa yang Diberikan 7
3.6 Jenis jenis jasa audit yang diberikan oleh Akuntan Publik 8
3.7 Standar Profesional Akuntan Publik 9
3.8 Aspek Perizinan9
3.9 Kantor Akuntan Publik 9
3.10 Hak, Kewajiban dan Larangan seorang Akuntan Publik 10
BAB IV PENUTUP 13
DAFTAR PUSTAKA 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha, kebutuhan pengguana jasa
Akuntan Publik akan semakin meningkat, terutama kebutuhan atas kualitas informasi
keuangan yang digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan sebuah
keputusan. Sebagai salah satu profesi pendukung kegiatan dunia usaha, dalam era liberalisasi
perdagangan dan jasa, kebutuhan pengguna jasa Akuntan Publik akan semakin meningkat,
terutama kebutuhan atas kualitas informasi keuangan yang digunakan sebagai salah satu
pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Profesi akuntan merupakan suatu profesi yang jasa utamanya adalah jasa asurans dan hasil
pekerjaannya digunakan secara luas oleh publik sebagai salah satu pertimbangan penting
dalam mengambil keputusan. Akuntan publik memberikan jasa asurans, yang meliputi jasa
audit atas informasi keuangan historis, jasa review atas informasi keuangan historis, dan jasa
asurans lainya. Jasa akuntan publik merupakan hak exclusive dan hasil pekerjaan akuntan
publik di gunakan oleh publik sebagai bahan dalam pengambilan sebuah keputusan ekonomi.
Sebuah perusahaan melakukan pemeriksaan secara rutin tentang laporan keuangan sehingga
laporan tersebut menjadi wajar dan memiliki daya guna yang maksimal. Akuntan publik
memastikan tidak ada penyelewengan, manipulasi, dan penyalahgunaan sumber daya di suatu
perusahaan atau lembaga.
Berdasarkan pasal 1 angka 1 dan angka 2 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik “Akuntan adalah seseorang yang berhak
menyandang gelar atau sebutan akuntan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku. Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri untuk
memberikan jasa sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan ini.”
Untuk melindungi kepentingan masyarakat dan juga Akuntan publik maka diperlukan
adanya Undang-Undang yang mengatur profesi akuntan publik. Pengaturan mengenai propfesi
Akuntan Publik sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011. Selain
mengatur mengenai profesi akuntan Undang-Undang ini juga mengatur mengenai Kantor
Akuntan Publik ( KAP ) yang merupakan wadah bagi Akuntan Publik dan bentuk usaha KAP
yang sesuai denga profesi akuntan publik.
Profesi akuntan publik dalam memberikan jasanya kepada klien harus profesional dan
sesuai dengan kode etik akuntan. Dalam konteks hubungan hukum saat menjalankan
profesinya, akuntan publik harus bersifat independen. Hal ini dikarenakan hasil pekerjaan
akuntan publik tidak hanya di gunakan untuk klien tetapi juga digunakan untuk para investor
atau publik sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan.
1
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Tinjauan Pustaka
2
Indra Bastian (2001:6),mendefinisikan Akuntansi Sektor Publik sebagai mekanisme
teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat
dilembaga-lembaga Tinggi Negara dan Departemen-departeman dibawahnya, Pemerintah
Daerah, BUMN,BUMD, LSM, dan Yayasan Sosial, maupun pada proyek-proyek
kerjasama.
Landasan Teori
3
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian kualikatif. Dalam program
ini diawali dengan pengumpulan data awal metode deskriptif. Informasi awal yang sudah
didapatkan kemudian dicari akar permasalahanya lalu dijabarkan dalam bentuk teori dengan
mendapat dukungan dari info kepustakaan terkait yang bersifat relevan.
Metode penelitian ini menggunakan teori yang bersifat deduktif. Proses penelitian
dilakukan dari hal-hal yang bersifat ke umum hal-hal yang bersifat khusus
Penelitian ini analisisnya hanya dilakukan berdasarkan data yang ditemukan di lapangan.
Data tersebut dianalisis dengan cara menggeneralisasi untuk memperoleh suatu kesimpulan yang
bersifat umum.
Orientasi pada penelitian ini bertujuan untuk memberikan penilaian atau mengkritisi dari
sebuah teori yang ada
4
BAB III
PEMBAHASAN
Akuntan sebagai suatu profesi adalah seorang yang menyandang gelah atau sebutan
akuntan sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. Secara umum, akuntan
publik merupakan akuntan yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan
jasa akuntan publik di Indonesia. Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.01/2011 tentang Penetapan Institut Akuntan Publik
Indonesia sebagai Asosiasi Profesi Akuntan Publik Indonesia. Setiap akuntan publik wajib
menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh
Pemerintah.
Akuntan Publik mempunyai peran terutama dalam meningkatkan kualitas dan kredibilitas
informasi keuangan atau laporan keuangan suatu entitas. Dalam hal ini Akuntan Publik
mengemban kepercayaan masyarakat untuk memberikan opini atas laporan keuangan. Dengan
demikian, tanggung jawab Akuntan Publik terletak pada opini atau peryataan pendapatnya atas
laporan atau informasi keuangan suatu entitas, sedangkan penyajian laporan atau informasi
keuangan tersebut merupakan taggung jawab manajemen.
Maka dari itu profesi akuntan publik sangat berperan penting dalam mendukung
perekonomian yang sehat dan efisien serta dapat meningkatkan informasi dalam bidang
keuangan. Akuntan menurut pekerjaan yang dilakukan terbagi atas akuntan publik, akuntan
pendidikan, akuntan, syariah, akuntan pemerintah dan akuntan manjemen.
Untuk melindungi kepentingan masyarakat dan juga Akuntan Publik itu sendiri dalam
pemeberian jasa, maka diperlukan adanya undang –undang yang mengatur profesi Akuntan
Publik. Pengaturan mengenai profesi Akuntan Publik sebagaiman di atur dalam Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 1954 dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan yang ada pada saat
ini dan tidak lagi mengatur hal-hal yang mendasar bagi profesi Akuntan Publik.
5
Oleh karena itu saat ini pengaturan tentang profesi Akuntan Publik diatur di dalam
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik yaitu mengatur mengenai “ Jasa
Ansuransi” yang merupakan hak eksklusif bagi Akuntan Publik, yaitu jasa Akuntan Publik yang
betujuan untuk memberikan keyakinan bagi pengguna atas hasil evaluasi atau pengukuran
informasi keuangan dan non keuangan berdasarkan suatu kriteria. Hal ini bertujuan agar dapat
melindungi kepentingan publik, dapat memelihara integrasi profesi Akuntan Publik,
meningkatkan kompetensi dan kualitas profesi akuntan publik, dan mendukung perekonomian
yang sehat, efisien dan transparan.
Undang-Undang ini mengatur hak eksklusif yang dimiliki oleh Akuntan Publik, yaitu
ansurans yang hanya dapat dilakukan oleh Akuntan Publik. Dalam rangka perlindungan dan
kepastian hukum bagi profesi Akuntan Publik, juga diatur mengenai kadaluwarsa tuntutan pidana
dan gugatan kepada Akuntan Publik. Selain mengatur profesi Akuntan Publik, Undang-Undang
ini juga mengatur mengenai Kantor Akuntan Publik (KAP) yang merupakan wadah bagi
Akuntan Publik dan bentuk usaha KAP yang sesuai dengan profesi Akuntan Publik. Salah satu
persyaratan izin usaha KAP adalah memiliki rancangan sistem pengendalian mutu sehingga
dapat menjamin bahwa perikatan profesional dilaksanakan sesuai dengan SPAP. Sementara itu,
pengaturan mengenai bentuk usaha KAP agar sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan
Publik, yaitu Independensi dan tanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya.
Akuntan Publik bertugas melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatnya sesuai dengan prinsip Akuntansi Indonesia dan ketentuan Bapepam
serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik.
Peran profesi Akuntan di dalam bidang pasar modal adalah mengungkapkan informasi
keuangan dan memberikan pendapat mengenai kewajaran atas data yang disajikan dalam laporan
keuangan. Peranan akuntan publim dibutuhkan untuk melaukan penilaian dan menentukan
kelayakan dari laporan keuangan seperti neraca, laporan laba/rugi, dan laporan perubahan modal.
Akuntansi harus memperhatikan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang di tetapkan oleh
Ikatan Akuntansi Indonesia dalam melaksanakan kegiatan.
Peran lain profesi Akuntan dalam pasar modal adalah membantu mengembangkan
standar tersebut. Hal ini dapat berupa pengembangan SAK yang berkaitan dengan instrumen-
instrumen pasar modal seperti efek derivatif, standar pemeriksaan industri efek, dan lain-lain.
6
3.4 Hubungan hukum Akuntan Publik
Profesi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya kepada klien harus profesioanal dan
sesuai dengan kode etik akuntan. Dalam konteks hubungan hukum dalam menjalankan
profesinya, Akuntan Publik bersikap independen. Berbeda dengan profesi lawyer yang harus
mengutamakan kepentingan klien, Akuntan Publik harus menjaga independensinya. Karena hasil
pekerjaan dari Akuntan Publik tidak hanya digunakan oleh kliennya sendiri melainkan digunakan
oleh investor atau publik sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan ekonomi.
Peraturan yang mengatur independensi akuntan publik yang memberikan jasa di pasar modal di
atur dalam peraturan Nomor VIII.A.2 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor :Kep-
86/BL/2011 tentang Indenpensi Akuntan yang memberikan jasa di pasar modal.
Akuntan Publik mengahasilkan berbagai macam jasa, diantaranya adalah kelompok jasa
ansurans dan kelompok jasa non assurance.
a. Jasa Assurance
- Jasa Atestasi
Jasa atestasi adalah salah satu tipe jasa assurance yang disediakan oleh profesi
akuntan publik. Atestasi (attestation) adalah suatu pernyataan pendapat atau
pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas
sesuai, dalam semua hal yang material, dengan kriteria yang telah ditetapkan.Asersi
adalah pernyataan yang dibuat oleh satu pihak yang secara implisit dimaksudkan untuk
digunakan oleh pihak lain (pihak ketiga). Untuk laporan keuangan historis, asersi
merupakan pernyataan manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip
akuntanasi berterima umum (generally accepted accounting principles). Jasa atestasi
akuntan publik terbagi atas beberapa jenis, antara lain :
1.) Jasa audit
2.) Pemeriksaan (Examination)
3.) Review
4.) Prosedur yang di sepakati
7
b. Jasa Non-Assurance
Jasa Non-Assurance adalah jasa yang dihasilkan oleh Akuntan Publik yang
didalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temuan dan
bentuk lain keyakinan. Jenis jasa non-assurance yang dihasilkan oleh akuntan publik
adalah jasa kompilasi, jasa perpajakan, jasa konsultasi. Dalam jasa kompilasi, akuntan
publik melaksanakan berbagai jasa akuntansi kliennya, seperti pencatatan (baik dengan
manualmaupun dengan komputer) transaksi akuntansi bagi kliennya sampai dengan
penyusunan laporan keuangan. Jasa perpajakan meliputi bantuan yang diberikan oleh
akuntan publik kepada kliennya dalam pengisian surat pemberitahuan pajak tahunan
(SPT) pajak penghasilan, perencanaan pajak, dan bertindak mewakili kliennya dalam
menghadapi masalah perpajakan.
Dalam melaksanakan praktiknya, ada tiga macam jenis audit yang sering
dilakukan oleh akuntan publik, yaitu:
a. Audit Operasional
Audit operasional adalah tinjauan atas bagian tertentu dari prosedur serta metode
operasional organisasi tertentu yang bertujuan untuk mengevaluasi efesiensi serta
efektivitas prosedur serta metode tersebut. dengan dilaksanakanya audit ini manajemen
berharap mendapatkan sejumlah recomendasi untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dalam kegiatan operasional perusahaann. Dalam melaksanakan audit
operasional kriteria yang ditetapkan untuk mengevaluasiinformasi dalam audit
cenderung subjektif.
b. Audit Kepatuhan
Audit kepatuhan bertujuan untuk menentukan apabila klien telah mengikuti prosedur,
tata cara, serta peraturan yang dibuat oleh otoritasyang lebih tinggi. Pada kenyataanya,
audit kepatuhan sering menjadi persyaratan yang harus di lalui suatu perusahaan dalam
melaksanakan kegiatan bisni, seperti dalam hal pemberian pinjaman.
c. Audit Atas Laporan Keuangan
Salah satu kategori jasa assurance yang disediakan oleh akuntan publik adalah jasa
astesi. Audit laporan keuangan merupakan salah satu bentuk jasa astesi dimana akuntan
publik menerbitkan laporan tertulis berisi pendapat atau opininya mengenai apakah
laporan keuangan historis tersebut telah disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang
berlaku secara umum. Audit laporan keuangan historis adalah satu jasa astesi yang
paling dominan di berikan oleh akuntan publik. Hal ini tidak terlepas dari adanya
peraturan perundang-undangan yang mewajibkan beberapa kriteria perusahaan untuk
audit laporan keuangannya setiap tahun oleh akuntan publik, seperti perusahaan-
8
perusahaan yang telah terdaftar dalam bursa sebagaimana di atur dalam UU No. 8
Tahun 1995 tentang pasar modal.
3.7 Standar Profesional Akuntan Publik ( SPAP )
Kelima standar profesional di atas merupakan standar teknis yang bertujuan untuk
mengatur mutu jasa yang dihasilkan oleh profesi akuntan publik di Indonesia
Untuk dapatt berpraktik, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang
Akuntan Publik, diantaranya:
Kantor akuntan publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari
Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya.Izin usaha
KAP dikeluarkan oleh Menteri Keuangan. KAP berbentuk badan usaha perseorangan yang
9
mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha KAP harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Akuntan Publik
a. Mempunyai perilaku yang bertanggung jawa, baik, dan jujur
b. Terdaftar dalam keanggotaan Asosiasi Profesi Akuntan Publik
c. Berdomisili di Indonesia
d. Selama 30 hari selalu memberikan laporan secara tertulis kepada Menteri
2. KAP
10
a. Memberi laporan realisasi laporan tahunan dan program pengembangan profesi
akuntan
b. Memberi laporan keuangan dan kegiatan usaha untuk tahun sebelumnya
c. Wajib memberi laporan kepada Menteri secara tertulis
d. Perubahan susunan rekan
e. Perubahan pimpinan KAP dan pimpinan cabang
f. Perubahan tempat tinggal pimpinan KAP dan pimpinan cabang
g. Perubahan alamat KAP
Selanjutnya, Akuntan Publik dan KAP sesuai dengan ketentuan hukum dan UU
mempunyai beberapa larangan yang harus dipatuhi. Adapun larangan tersebut adalah :
1. Akuntan Publik
a. Tidak boleh merangkap menjadi pegawai atau pejabat negara, kecuali sudah teracatat
sebagi pimpinan dan pegawai dari lembaga yang sudah ditunjuk negara untuk
kepentingan profesi bidang akuntansi.
b. Memberikan atau menerima komisi.
c. Membantu, melakukan dan memalsukan data.
d. Melakukan tindakan yang membuat dokumen yang berkaitan dengan jasa yang diberikan
tidak dapat dipakai dengan semestinya
2. KAP
a. Memiliki rekan kerjasama non akuntansi yang tidak terdaftar di Kementerian.
b. Membuat iklan yang tidak sesuai atau menyesatkan.
c. Menjalin kerjasama dengan OAA dan KAPA yang sudah menjalin kerjasama dengan
KAP yang lain.
Contoh Kasus:
Menteri Keuangan langsung memberikan sanksi pembekuan. Menteri Sri Mulyani telah
membekukan ijin AP (Akuntan Publik) Drs Petrus M. Winata dari KAP Drs. Mitra Winata dan
Rekan selama 2 tahun yang terhitung sejak 15 Maret 2007, Kepala Biro Hubungan Masyaraket
Dep. Keuangan, Samsuar Said saat siaran pers pada Selasa (27/3), menerangkan sanksi
pembekuan dilakukan karena AP tersebut melakukan suatu pelanggaran atas SPAP (Standar
Profesional Akuntan Publik). Pelanggaran tersebut berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan
audit terhadap Laporan Keuangan PT. Muzatek Jaya pada tahun buku 31 December 2004 yang
dijalankan oleh Petrus. Dan selain itu Petrus juga melakukan pelanggaran terhadap pembatasan
dalam penugasan audit yaitu Petrus malaksanakan audit umum terhadap Lap. keuangan PT.
Muzatek Jaya. PT Muzatek Jaya telah malakukan pelanggaran moral dan etika dalam dunia
bisnis dengan melakukan suap terhadap Akuntan Publik Petrus Mitra Winata Agar Akuntan
Publik Petrus Mitra Winata hanya mengaudit laporan keuangan umum. Dengan begitu PT
11
Muzatek Jaya akan mendapatkan keuntungan dari kecurangan tersebut dan Akuntan Publik
Petrus Mitra Winata akan mendapatkan keuntungan yang sesuai karna telah melakukan pekerjaan
seperti keinginan klien.
Analisis :
Pada Kasus PT Muzatek Jaya, Akuntan Publik Petrus Mitra Winata melakukan pelanggaran atas
pembatasan penugasan audit umum dengan melakukan audit umum atas laporan keuangan PT
Muzatek Jaya. Sehingga Akuntan Publik tersebut dilarang memberikan jasa atestasi termasuk
audit umum, review, audit kinerja dan audit khusus serta juga dilarang menjadi pemimpin rekan
atau pemimpin cabang KAP namun tetap bertanggungjawab atas jasa-jasa yang telah diberikan,
serta wajib memenuhi ketentuan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL).
Akuntan Publik Petrus Mitra Winata adalah Auditor Independen yaitu auditor profesional yang
menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan
keuangan yang disajikan oleh kliennya, pada PT Muzatek Jaya, tetapi ia telah melakukan
kecurangan terhadap pengauditan laporan keuangan . Maka dari itu harus dikenakan sanksi
hukum yaitu Pembekuan. Untuk membuat efek jera PT Muzatek Jaya seharusnya diberika sanksi
baik sanksi pidana maupun sanksi sosial. Sebagai perusahaan yang cukup besar, tentu saja
masyarakat menilai bahwa PT Muzatek Jaya seharusnya mempunyai integritas, moralitas, etika
dan kemampuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang mempunyai kualitas baik sehingga
membuat para investor tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Tindakan
manipulasi ini , sudah membuat masyarakat berprasangka buruk terhadap kualitas PT Muzatek
Jaya dan akan berpengaruh terhadap citra nama baik perusahaan tersebut. Sikap auditor dalam
pelaksanaan auditnya mestilah menjunjung tinggi sikap indepedensi, bentuk gratifikasi seperti
pemberian sesuatu diluar fee audit yang semestinya harusnya ditolak untuk menghindari sikap
tidak independensi. Pemberian opini auditor merupakan hal yang menjadi tujuan utama, sikap
auditor yang menyalahi aturan akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap kredibiltas
auditor sebagai profesi yang memberikan penilaian kewajaran atas suatu entitas. Maka dari itu,
auditor harus menjunjung kode etik profesinya.
12
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa profesi akuntan publik sangat penting
karena sebagai salah satu profesi yang menndukung kegiatan dunia usaha. Kebutuhan
pengguanaan jasa akuntan publik akan semakin meningkat karena digunakan sebagai salah satu
pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan ekonomi. Maka dari itu juga diiperlukan
adanya undang-undang yang mengatur profesi akuntan publik untuk melindungi kepentingan
masyarakat dan akuntan publik. Undang-Undang yang mengatur profesi akuntan publik
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2011. Yang membedakan profesi
akuntan public dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab public untuk melindungi
kepentingan public.Oleh karena itu, tanggung jawab profesi akuntan public tidak hanya terbatas
pada kepentingan klien dan pemberi kerja, tetapi juga digunakan untuk para investor atau publik
sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil sebuah keputusan.
Saran
Menurut pendapat saya dalam melakukan tugasnya seorang akuntan publik harus bersifat
independen, artinya tidak hanya memetingkan kepentingan klien tetapi juga kepentingan
masyarakat. Seorang akuntan publik dalam memberikan jasanya kepada klien juga harus
profesional dan sesuai dengan kode etik akuntan. Akuntan publik memiliki tanggung jawab yang
sangat besar dalam menjalankan tugasnya.
DARTAR PUSTAKA
13
http://nurfatimah08.blogspot.com/2014/11/jasa-assurance-dan-jasa-audit.html
http://yosephineendahnurdiani.blogspot.com/2010/12/jasa-assurance.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/67975/Chapter%20II.pdf?
sequence=3&isAllowed=y
14