Anda di halaman 1dari 30

ht

tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.g
o.
id
Katalog: 3101028
ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps.
go
.id
Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19
Terhadap Pelaku Usaha

No. ISBN: 978-602-438-350-3


No. Publikasi: 07330.2012

id
No. Katalog: 3101038

.
go
Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm s.
Jumlah Halaman: vi + 22 halaman
p
.b

Naskah:
w

Subdirektorat Indikator Statistik


w
//w

Penyunting:
s:

Subdirektorat Indikator Statistik


tp
ht

Desain Kover oleh:


Ketut Ksama Putra SST

Penerbit:
©️ BPS RI

Pencetak:
Badan Pusat Statistik

Sumber Ilustrasi:
www.freepik.com

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengkomunikasikan, dan/atau


menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial
tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

ii ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


KATA PENGANTAR
Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal tahun 2020 telah
berdampak pada perubahan tatanan kehidupan sosial serta menurunnya kinerja
ekonomi di sebagian besar negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Turunnya
kinerja ekonomi Indonesia ini terjadi sejak triwulan I tahun 2020, yang tercermin
dari laju pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2020 yang hanya mencapai 2,97
persen (y-o-y). dan kembali menurun signifikan pada triwulan II tahun 2020 yang
tumbuh minus 5,32 persen (y-o-y). Namun demikian, penurunan kinerja ekonomi
yang juga terjadi secara global ini dapat menjadi momentum bagi Indonesia
untuk melakukan pembenahan dan mengejar ketertinggalan, sebagaimana yang
disampaikan oleh Presiden. Pembenahan perekonomian secara fundamental
dengan melakukan transformasi, menjalankan strategi yang tepat untuk pulih
dan kesiapsiagaan di masa depan pada kondisi krisis sejenis pada seluruh pelaku

id
usaha dan juga pemerintah menjadi kunci untuk memperkuat pembangunan

.
ekonomi kita.

go
Untuk itu, diperlukan data yang valid dan akurat sebagai kunci utama menuju
s.
sukses. Ketersediaan data untuk menyusun perencanaan, membuat keputusan
p
yang tepat, dan untuk mengeksekusi program agar tepat sasaran menjadi mutlak.
.b

Ketersediaan data dan informasi ini menjadi modal utama dalam upaya program
w

pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi ini.


w

Badan Pusat Statistik (BPS) berupaya hadir dan turut berperan, meskipun BPS
//w

menghadapi kendala karena penerapan physical distancing yang menyebabkan


pengumpulan data secara konvensional menjadi sulit. Namun dengan inovasi
s:

dan memanfaatkan kemajuan teknologi dalam pengumpulan data seperti


tp

penggunaan survei online (daring), membuat upaya menyediakan data menjadi


ht

lebih terbuka. Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha yang merupakan
statistik tambahan (additional statistics) dan dilakukan secara daring adalah salah
satu bentuk inovasi tersebut.
Penyajian statistik tambahan (additional statistics) berupa indikator-indikator
dampak Covid-19 ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada para
pemangku kepentingan, guna menyusun perencanaan serta langkah-langkah
cepat dan strategis dalam pemulihan ekonomi nasional.
Penyajian yang ringan dalam bentuk infografis ini, dimaksudkan agar
informasi yang diberikan dapat menyasar seluruh kalangan. Ringan namun
informatif adalah cara yang kami tempuh untuk menyebarluaskan informasi
terkini terkait indikator-indikator yang dihasilkan dari survei.
Selamat menikmati booklet ini. Semoga kita semua selalu dikaruniakan
kesehatan, dan pandemi ini cepat berakhir.
Salam Sehat
Kepala BPS


Suhariyanto

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA iii


TIM PENYUSUN

Pengarah:
• Suhariyanto
• Sri Soelistyowati
• M. Ari Nugraha

Koordinator:
• Ali Said
• Windhiarso Ponco Adi Putranto

Penulis:

id
• Sofaria Ayuni

.
go
• Indah Budiati
• Henri Asri Reagan s.
p
• Riyadi
.b

• Putri Larasaty
w

• Aprilia Ira Pratiwi


w

• Valent Gigih Saputri


//w

• Tika Meilaningsih
s:

• Rocky G. Hasudungan
tp

Kontributor Kegiatan Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha:


ht

• Windhiarso Ponco Adi Putranto


• Nur Indah Kristiani
• Rocky G. Hasudungan
• Udin Suchaini
• Anna Triana Falentina
• Yohanes Wahyu Trio Pramono
• M. Arief Kurniawan
• Ade Koswara
• Miftakhul Jannah

• Tim BPS Covid-19 Statistical Task Force


• Tim Subdirektorat Jaringan Komunikasi Data
• Tim Subdirektorat Pengembangan Desain Sensus dan Survei
• Tim Subdirektorat Layanan dan Promosi Statistik
• Tim Subdirektorat Indikator Statistik

iv ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iii


METODOLOGI 1
RESPONDEN 2

. id
go
OPERASIONAL PERUSAHAANp s. 3-4
KEBIJAKAN PERUSAHAAN
.b

TERKAIT TENAGA KERJA 5-7


w
w
//w

PENDAPATAN PERUSAHAAN 8-9


s:
tp

KENDALA PERUSAHAAN 10 - 11
ht

ADAPTASI PERUSAHAAN 12 - 17
OPTIMISME PELAKU USAHA 18 - 20
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN
PERUSAHAAN 21 - 22

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA v


id
.
go
s.
p
.b
w
w
//w
s:
tp
ht

vi ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


METODOLOGI
Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha merupakan
experimental statistics yang bertujuan untuk menyediakan indikator
terkini (an early indicator) tentang pelaku usaha (usaha atau
perusahaan) yang terdampak pandemi Covid-19.

Jumlah Responden Waktu Pelaksanaan


34.559 10-26 Juli 2020

id
Cakupan Moda Pengumpulan Data

.
Semua lapangan usaha
go
s.
kecuali pemerintahan, Computer Assisted Web
p
aktivitas rumah tangga and Self Interviewing
.b

pemberi kerja, dan (CASWI) atau Survei


w

badan internasional Daring (Online)


w
//w
s:
tp

Metode Pemilihan Sampel


ht

Probability Sampling : dipilih sebanyak 24 ribu sampel dari


frame Statistical Business Register (SBR) tahun 2020, BPS
Non probability sampling (Voluntary sampling): BPS
melakukan pengiriman link survei kepada jaringan asosiasi,
gabungan, himpunan, perkumpulan, paguyuban, dan
lain-lain bentuk persatuan pelaku usaha. Bertujuan untuk
mendapatkan gambaran utuh pelaku usaha yang memenuhi
keterwakilan (representativeness), baik skala usaha maupun
lapangan usaha

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 1


Pe Indu

2
rda str
ga i pe
Ak ng ng
om an ola
od d
asi k an r han
da end epa 5.522
Pe n
rta ma araa rasi
nia kan n 4.967
nd
an minu
m

34.559
TOTAL
4.396

9.302
pe
ter
n

SUMATERA
Jas akan 2.482
a
RESPONDEN

Jas lai

=
a p nny
eru a 2.418
Jas saha
a
ht Tra ak

JAWA
eu n 2.360

16.391
tp nsp
ort asa ngaJ a
p n

2.197
asi
da end 1.687
s:

UMK

KALIMANTAN
n p idi

25.256
erg kan
//w
ud 1.634

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


w an
g

+
Pe Ko an
wrta n 1.595
mb J st
.b
an asa ruksi
g K 1.458

2.105
3.689
p
Air an d eseh
a a

SULAWESI
da
n p n pe tan 1.390
n
en
s.

UMB
6.821
ge ggal
i
lola
go

BALI DAN NUSA TENGGARA


an an . 1.345
sam id

+
Re pah 1.075
Inf al

875
orm List estat
asi rik d 891
da an
n k ga
706

PAPUA DAN MALUKU


om s
2.482
SEBARAN JUMLAH RESPONDEN SURVEI BERDASARKAN PULAU
un
PERTANIAN
JUMLAH RESPONDEN PELAKU USAHA MENURUT SEKTOR USAHA

ika
si 633
OPERASIONAL PERUSAHAAN DI
TENGAH PANDEMI
Pemberlakuan physical distancing dan PSBB di beberapa wilayah akibat
pandemi juga berimbas pada operasional perusahaan. Sikap dan
kebijakan perusahaan terkait kondisi tersebut adalah:

8,76% Berhenti beroperasi


Beroperasi dengan penerapan WFH (remote
5,45% atau teleworking) untuk SEBAGIAN pegawai
2,05% Beroperasi dengan penerapan WFH (remote
atau teleworking) untuk SELURUH pegawai

24,31% Beroperasi dengan pengurangan kapasitas

id
(jam kerja, mesin dan tenaga kerja)

.
Secara umum,
go
s.
6 dari setiap 0,49% Beroperasi, bahkan melebihi kapasitas
p
sebelum Covid-19
.b

10 perusahaan 58,95% Masih beroperasi seperti biasa


w

masih beroperasi
w

seperti biasa
//w

PERSENTASE PERUSAHAAN MENURUT STATUS OPERASIONAL PADA


SAAT SURVEI
s:
tp
ht

100,00% 30000
28.299
26.979
80,00% 25000

58,20% 60,62% 20000


60,00% 55,05%
50,56%
Pada 5 provinsi
100,00% 30000
28.299
26.979
dengan kasus
15000
40,00%
80,00% 29,56% 11.340 Covid-19 tertinggi,
25000
10.793 10000
58,20% 60,62%
8.275 secara20000
rata-rata
20,00% 55,05% 5000
60,00% 50,56%ada sebanyak 5 dari
setiap 15000
0,00% 0 10 perusahaan
40,00%
DKI29,56%
Jakarta 11.340 Sulawesi Selatan
Jawa Timur Jawa Tengah 10.793 Jawa Barat masih10000
beroperasi
8.275
20,00% Perusahaan yang masih Jumlah kasus Covid-19 seperti biasa
beroperasi seperti biasa terkonfirmasi 5000
per 14 Agustus 2020
sumber: www.covid19.go.id
0,00% 0
DKI Jakarta Jawa Timur Jawa Tengah Sulawesi Selatan Jawa Barat
ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 3
PERUSAHAAN YANG MASIH BEROPERASI
SEPERTI BIASA MENURUT SEKTOR
Rp

Di tengah kondisi pandemi, perusahaan berupaya mempertahankan


operasional usahanya. Sebagian perusahaan masih beroperasi
seperti saat sebelum pandemi.

Sekitar 77 dari setiap 100 perusahaan di sektor


pengadaan air dan pengelolaan limbah; pertanian,
peternakan dan perikanan; dan real estat masih
beroperasi seperti biasa.

id
Air dan pengelolaan

.
go
sampah
77,86% s.
Pertanian dan
p
peternakan Transportasi dan
.b

pergudangan
76,63% 58,75%
w

Real estate Informasi dan


w

76,54% komunikasi
//w

58,29%
Listrik dan gas Akomodasi dan
s:


 makan minum
51,91%
tp

73,65%
ht

Perdagangan dan Jasa lainnya


reparasi kendaraan
69,06% 50,50%
Pertambangan Industri pengolahan
dan penggalian 49,42%
66,91%
Jasa keuangan Konstruksi
66,33% 47,81%
Jasa kesehatan Jasa pendidikan
64,53% 27,29%
Jasa perusahaan
59,45%
Hanya sekitar 27 dari setiap 100 perusahaan di
sektor jasa pendidikan yang masih beroperasi
seperti biasa.

4 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


KEBIJAKAN PERUSAHAAN
TERKAIT TENAGA KERJA
Pengurangan jam kerja menjadi kebijakan yang
MASIH BEROPERASI SEPERTI BIASA paling banyak dilakukan oleh perusahaan yang masih
Pengurangan jam kerja beroperasi seperti biasa. Kebijakan yang terbanyak
24,59% Rp dilakukan selanjutnya adalah tenaga kerja dirumahkan
(tidak dibayar) dan memberhentikan pekerja dalam
waktu singkat
BEROPERASI MELEBIHI KAPASITAS Peningkatan jam kerja menjadi kebijakan yang
SEBELUM COVID-19
paling banyak dilakukan oleh perusahaan yang
Peningkatan jam kerja
beroperasi bahkan melebihi kapasitas sebelum

id
24,85%

.
Covid-19

go
BEROPERASI DENGAN
s.
MENERAPKAN WFH 14 dari setiap 100 perusahaan yang beroperasi
p
.b

Dirumahkan (tidak dibayar) dengan menerapkan WFH mengambil kebijakan


14,04%
w

tenaga kerja dirumahkan (tidak dibayar)


w
//w
s:

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MEMBERHENTIKAN PEKERJA


tp

DALAM WAKTU SINGKAT


ht

18,69% Industri pengolahan Air dan pengelolaan


6,51% sampah

18,59% Konstruksi 5,69% Jasa keuangan


 17,63% Akomodasi
minum
dan makan
4,96% Listrik dan gas

3 SEKTOR TERTINGGI 3 SEKTOR TERENDAH

Optimisme bahwa pandemi akan segera berakhir cenderung membuat


perusahaan tidak mengambil keputusan PHK permanen. Memberhentikan
pekerja dalam waktu singkat adalah pilihan yang relatif lebih baik.

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 5


KONDISI OPERASIONAL PERUSAHAAN
DAN KEBIJAKANNYA TERKAIT TENAGA KERJA

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MASIH BEROPERASI


SEPERTI BIASA MENURUT PERUBAHAN TENAGA KERJA

Meningkat
2,64%
76 dari setiap 100
21,10% perusahaan yang
Menurun
masih beroperasi
seperti biasa, jumlah

id
tenaga kerjanya

.
go
s. cenderung tetap.
76,26%
p
Tetap
.b
w
w
//w
s:

Ada berbagai upaya perusahaan untuk tetap mempertahankan tenaga


tp

kerjanya meskipun aktivitas perusahaan sangat terdampak oleh pandemi.


Keputusan untuk melakukan PHK cenderung adalah langkah terakhir yang
ht

diambil terhadap tenaga kerjanya.

Pengurangan jam
kerja adalah langkah
yang relatif lebih
banyak diambil
oleh perusahaan 32,66%
dibandingkan pilihan
lainnya. 17,06%
12,83%
3,69% 6,46%
Dirumahkan Dirumahkan Memberhentikan Dirumahkan Pengurangan
FIRE
D (dibayar (dibayar pekerja dalam (tidak jam kerja
penuh) sebagian) jangka waktu dibayar)
singkat

6 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


PERUBAHAN JUMLAH PEGAWAI DI
TENGAH PANDEMI
Rp
Keputusan untuk mempertahankan jumlah pegawai, mengurangi atau bahkan
menambah jumlahnya merupakan langkah yang harus ditempuh perusahaan
menyikapi situasi pandemi yang berdampak pada aktivitas perusahaan.

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN


PERUBAHAN JUMLAH PEGAWAI DI TENGAH PANDEMI

Perusahaan memilih
35,56% untuk mengurangi jumlah
pegawai yang bekerja

Perusahaan memilih untuk tidak

id
62,29% mengurangi/menambahkan

.
jumlah pegawai yang
Rp bekerja

go
s.
Perusahaan memilih untuk
p
2,15% menambahkan jumlah
.b

pegawai yang bekerja


w
w
//w

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MENGURANGI PEGAWAI DI TENGAH PANDEMI


s:

Air dan pengelolaan sampah


52,23%
tp

Industri pengolahan
ht

Rp
18,79%

51,37% Jasa keuangan


Rp

Konstruksi Rp
18,26%

50,52%

Akomodasi dan makan
minum
 Rp
Listrik dan gas
15,30%

Pengurangan jumlah
pegawai relatif lebih
banyak terjadi pada usaha
menengah dan besar
UMK UMB
33,23%  46,64%

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 7
PERUBAHAN PENDAPATAN
MENURUT SKALA USAHA
2,55
2,54

Dampak pandemi terhadap pendapatan perusahaan berbeda


14,60
14,60
menurut skala perusahaan (mikro, kecil, menengah dan besar).
Namun, lokasi usaha dan sektor usaha diduga juga memengaruhi
besarnya perubahan pendapatan.
2,55
2,54
PERSENTASE PERUSAHAAN MENURUT
PERUBAHAN
14,60
14,60 PENDAPATAN
82,85
82,86
2,55
2,54

id
Meningkat Menurun Tetap

.
14,60

go
14,60

s.
p
82,85
82,86
.b

Secara umum,
w

Meningkat Menurun Tetap


8 dari setiap 10
Earnings
w

perusahaan cenderung
//w

82,85
82,86 mengalami penurunan
pendapatan
s:

Meningkat Menurun Tetap


tp

menurun tetap meningkat Earnings


ht

PERSENTASE PERUSAHAAN UMK DAN


UMB YANG MENGALAMI PENURUNAN
PENDAPATAN
Earnings

UMB UMK
82,29% 84,20%

Sekitar 82,29 persen UMB dan 84,20 persen UMK mengalami


penurunan pendapatan

8 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


2,55
2,54

SEKTOR USAHA MANA PALING


82,85
82,86
TERDAMPAK COVID19?
Menurun Tetap

3 Sektor Usaha
Tertinggi
Earnings

Rp
Akomodasi dan makan


minum
92,47%
Jasa Lainnya
3 Sektor Usaha 90,90%

id
Terendah

.
go
Transportasi dan pergudangan
Rp



Air dan pengelolaan sampah s. 90,34%
p
68,00%
.b

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG


w

Rp



Listrik dan gas MENGALAMI PENURUNAN PENDAPATAN
w

67,85%
//w

Catatan: persentase perusahaan yang mengalami


s:

Real estate penurunan pendapatan pada sektor usaha yang


lain berkisar antara 70,67% sampai 87,93%.
tp

59,15%
ht

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MENGALAMI PENURUNAN PENDAPATAN


MENURUT PROVINSI


BANTEN
86,91% 
DKI DIY
86,55% BALI
89,69% 92,18%
Provinsi Bali, DI Yogyakarta, Banten, dan DKI Jakarta adalah empat provinsi
yang pelaku usahanya paling banyak mengalami penurunan pendapatan

 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 9
KENDALA YANG DIHADAPI
Beberapa faktor yang dihadapi perusahaan karena pandemi dan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB):

Secara umum 8 dari setiap 10


80,24% 78,35%
perusahaan baik UMK maupun
UMB cenderung mengalami
penurunan permintaan karena
pelanggan/klien yang juga
terdampak Covid-19. UMB UMK

. id
go
p s.
6 dari setiap 10 perusahaan
65,47% 56,80% menghadapi kendala akibat
.b

rekan bisnis mereka terdampak


w

sangat buruk atau tidak bisa


w
//w

beroperasi secara normal baik di


UMB UMK skala UMK maupun UMB.
s:
tp
ht

53,17% 62,21%
Sekitar 53,17 persen
UMB dan 62,21 persen
UMK menghadapi kendala
keuangan terkait pegawai dan
operasional. UMB UMK

TOKO TUTUP TUTUP TUTUP SEMENTARA

` i l pba ` il pba
` il pba

10 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


TURUNNYA PERMINTAAN
SEBAGAI DAMPAK COVID-19

3 SEKTOR YANG PALING TERDAMPAK DENGAN TURUNNYA PERMINTAAN


AKIBAT PELANGGAN/KLIEN YANG TERKENA COVID

87 % 85 % 85 %



. id
go
Akomodasi dan makan
s.
Transportasi dan Jasa lainnya
minum pergudangan
 

p
.b
w

Penurunan permintaan dari konsumen akibat Covid-19 dominan dialami oleh


w

perusahaan pada sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum,


//w

Transportasi dan Pergudangan, dan Jasa Lainnya


s:
tp
ht

BANTEN
81,34

DKI JAKARTA DIY BALI


88,14% 87,76% 85,91%

DKI Jakarta, Bali, DIY, dan Banten adalah 4 provinsi utama yang pelaku-pelaku
usahanya paling terdampak akibat penurunan permintaan dari konsumen

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 11


ADAPTASI USAHA DI MASA PANDEMI
Rp

Diversifikasi usaha mencakup upaya


menjalankan proses bisnis seperti
Diversifikasi biasa namun ada penambahan
usaha
produk, bidang usaha dan lokasi
15 dari 100 bisnis untuk meningkatkan
pendapatan

15 dari setiap 100 perusahaan


cenderung melakukan diversifikasi

id
usaha selama pandemi.

.
go
p s.
TIGA SEKTOR DENGAN PERSENTASE TERTINGGI PELAKU
.b

USAHA YANG MELAKUKAN DIVERSIFIKASI


w
w

21,97%  19,88% 16,71%



//w

Rp
Industri pengolahan Akomodasi dan Perdagangan dan
makan minum reparasi kendaraan
s:
tp

Catatan: persentase pelaku usaha yang melakukan diversifikasi pada


ht

sektor usaha yang lain berkisar antara 6,17% sampai 16,11%.

Tiga sektor yang pelaku usahanya paling banyak melaku-


kan diversifikasi usaha adalah Industri pengolahan;
Penyediaan akomodasi dan makan minum; dan

Beralih ke sektor yang berbeda 
Perdagangan dan reparasi kendaraan.

5 dari setiap 100


perusahaan menempuh
upaya untuk beralih ke
sektor yang berbeda dan
bergerak ke sektor yang
baru
5 dari 100

12 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


ADAPTASI KEBIASAAN BARU
DI LINGKUNGAN KERJA (MENURUT WILAYAH)

Dalam rangka upaya pencegahan, pengendalian, dan


memutus penyebaran Covid-19, pelaku usaha menerapkan
protokol kesehatan di lingkungan kerja.

id
81,91% 81,87% 85,88%

.
go
menerapkan Physical menyediakan sarana s. mewajibkan penggunaan
Distancing cuci tangan (air, sabun masker atau pelindung
p
dan hand sanitizer) wajah
.b
w

Sebagian besar pelaku usaha telah menerapkan protokol kesehatan,


w

meskipun juga masih terdapat sebagian yang belum menerapkan


//w
s:

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN


Secara rata-rata,
PROTOKOL KESEHATAN MENURUT WILAYAH
tp

perusahaan di wilayah
ht

kota lebih patuh dalam 91,73%


menerapkan protokol 88,97% 88,39%
kesehatan dibandingkan
perusahaan di wilayah 83,46%
80,59%
kabupaten 79,00%

Catatan:
Kota : daerah tingkat 2 kota domisili physical sarana masker atau
perusahaan cuci tangan pelindung
Kabupaten: daerah tingkat 2 kabupaten domisili distancing
perusahaan wajah
kabupaten kota

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 13


ADAPTASI KEBIASAAN BARU DI
LINGKUNGAN KERJA
(MENURUT SKALA DAN SEKTOR USAHA)

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN


PROTOKOL KESEHATAN MENURUT SKALA USAHA

95,92%
UMB

97,35%
Rp
97,23%

79,47%

id
UMK

80,23%

.
go
83,96%

physical distancing sarana cuci tangan


s.
masker atau pelindung wajah
p
.b

Rp
w

Usaha berskala menengah dan besar relatif lebih patuh pada


w

penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja dibandingkan


//w

usaha berskala kecil dan mikro


s:

TIGA SEKTOR DENGAN PERSENTASE TERTINGGI


tp

PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN PROTOKOL KESEHATAN


ht

DI LINGKUNGAN KERJA

Dalam upaya pencegahan penyebaran


95,92%
Jasa
Covid-19 di lingkungan kerja sebagian
besar perusahaan pada sektor jasa
kesehatan kesehatan, jasa pendidikan dan jasa
keuangan telah menerapkan protokol
kesehatan.
95,02%
Jasa
pendidikan


 Rp
94,61%
Jasa
keuangan
We’re Open!
WITH
Health Protocol

14
 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA
PERAN INTERNET DAN TEKNOLOGI
INFORMASI UNTUK PEMASARAN

Pemanfaatan internet dan Teknologi Informasi (TI) menjadi salah satu cara
bagi pelaku usaha untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan
pendapatan. Pembatasan sosial mengakibatkan cara pemasaran secara
konvensional menjadi terbatas. Sarana online menjadi solusi yang menjanjikan.

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN INTERNET DAN TI


UNTUK PEMASARAN VIA ONLINE

Sejak sebelum Covid-19


sampai sekarang

id
47,75
47,74

.
go
Tidak menggunakan
s. 10%
46,5
p
5,76
Baru memulai pada saat Covid-19 15%
.b
w
w

Secara umum, sekitar 47,75 persen perusahaan telah menggunakan


//w

internet dan TI untuk pemasaran via online sejak sebelum pandemi.


s:

Sementara itu, sekitar 5,76 persen perusahaan baru menggunakan


tp

internet dan TI untuk pemasaran pada saat pandemi.


ht

PENGGUNAAN INTERNET DAN TI UNTUK PEMASARAN

4 dari setiap 5 pelaku usaha yang menggunakan internet dan


TI untuk pemasaran via online mengaku bahwa cara online ini
berpengaruh dalam penjualan produk mereka.

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 15


KARAKTERISTIK PERUSAHAAN YANG
MELAKUKAN PEMASARAN
VIA ONLINE

PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN INTERNET


DAN TI UNTUK PEMASARAN MENURUT PROFIL USAHA PADA
SAAT SURVEI
Sektor sama Diversifikasi Sektor beda

62,64 %
Bergerak di bidang/sektor yang sama

27,45 %

id
Melakukan diversifikasi usaha

.
go 9,9 %
s.
Sekitar 27,45% perusahaan yang Rp Rp
p
baru memulai menggunakan
.b

Bergerak di bidang/sektor yang berbeda


internet dan TI pada saat pandemi
w

untuk pemasaran melakukan


w

diversifikasi usaha.
//w
s:
tp

Rp

Perusahaan yang baru mulai menggunakan internet dan TI pada saat


ht

Covid-19 untuk pemasaran paling banyak dilakukan di beberapa sektor:

7,90% Industri pengolahan Rp

7,30% Perdagangan dan reparasi


kendaraan

19,40% Jasa pendidikan

Akomodasi dan makan 


7,10% minum



Catatan: persentase pelaku usaha yang melakukan baru melakukan pemasaran via online saat
pandemi pada sektor usaha yang lain berkisar antara 1,12% sampai 5,40%.

16 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


KARAKTERISTIK PERUSAHAAN YANG
MELAKUKAN PEMASARAN
VIA ONLINE

Perusahaan yang sudah


melakukan pemasaran
via online sebelum
pandemi mempunyai
pendapatan lebih tinggi
1,14 kali dibanding
yang baru online saat
pandemi. sudah online sebelum
baru online saat pandemi pandemi

. id
go
s.
PERSENTASE PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PEMASARAN VIA ONLINE
MENURUT WILAYAH
p
.b

7,12 %
w

35,42 % 57,46 %
w

Kota
//w
s:

51,07 % 43,73 % 5,19 %


tp

Kabupaten
ht

tidak sudah melakukan baru melakukan


melakukan sebelum pandemi saat pandemi

Perusahaan di wilayah
kota lebih banyak yang
melakukan pemasaran via
online daripada perusahaan
di wilayah kabupaten.

Catatan:
Kota : daerah tingkat 2 kota domisili perusahaan
Kabupaten: daerah tingkat 2 kabupaten domisili perusahaan

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 17


BERAPA LAMA PERUSAHAAN AKAN
BERTAHAN JIKA TANPA BANTUAN?

PERSENTASE PELAKU USAHA MENURUT PERKIRAAN LAMA


PERUSAHAAN DAPAT BERTAHAN DI MASA PANDEMI

55,32 %
Tidak Tahu
Lebih dari 3 bulan
Sekitar 19 persen pelaku Antara 1 hingga 3 bulan
Kurang dari 1 bulan
usaha memperkirakan
mereka mampu
25,94 %

id
bertahan maksimal

.
go 14,58 %
hingga 3 bulan
4,17 %
p s.
.b
w
w

PERSENTASE PELAKU USAHA YANG MELAKUKAN


//w

DIVERSIFIKASI USAHA MENURUT PERKIRAAN LAMA


PERUSAHAAN DAPAT BERTAHAN DI MASA PANDEMI
s:

Sekitar 45 persen pelaku usaha


tp

yang melakukan diversifikasi


ht
45,19 %

usaha optimis perusahaanya


43,98 %

mampu bertahan lebih dari 3


bulan dan sisanya 55 persen
hanya mampu bertahan
maksimal 3 bulan.
10,83 %

Lebih dari 3 bulan


Antara 1 hingga 3 bulan
Kurang dari 1 bulan

18 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA


RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
PASCA COVID-19

Menyikapi kondisi pandemi ada pelaku usaha yang memandangnya sebagai


peluang. Rencana pengembangan usaha pasca Covid-19 bisa jadi telah
dipikirkan. Mitigasi rencana pengembangan bisa menjadi indikasi seberapa
besar pelaku usaha relatif lebih siap menghadapi situasi krisis.

RENCANA PENGEMBANGAN USAHA


45,38 %
Belum Ada

. id
37,75%
go
p s. Ya, masih berupa ide
.b

16,86 %
w
w

55 dari setiap 100 pelaku usaha Ya, sudah tertulis


//w

cenderung telah memiliki rencana


meskipun baru 17 saja yang sudah
s:

menyiapkannya lebih baik


tp

(menuliskannya).
ht

UMK UMB
RENCANA PENGEMBANGAN USAHA MENURUT SKALA USAHA

14%
26%

42%
46%

40%
UMK UMB
32%

Belum ada Ya, masih berupa ide Ya, sudah tertulis


Belum ada Ya, masih berupa ide Ya, sudah tertulis Belum ada Ya, masih berupa ide Ya, sudah tertulis

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 19


KAPAN KONDISI AKAN KEMBALI
SEPERTI SEBELUM COVID?

Sampai awal semester II 2020 kondisi pandemi masih belum menunjukkan


kapan akan berakhir. Kembali pulihnya operasional perusahaan seperti
pada masa sebelum Covid-19 belum dapat dipastikan. Namun diperlukan
optimisme pelaku usaha agar tercipta iklim dunia usaha yang kondusif.

Rp

id
< 4 bulan 4-6 bulan > 6 bulan

.
8 dari setiap 10 perusahaan optimis bahwa usaha mereka akan
go
s.
pulih maksimal 6 bulan ke depan.
p
.b

Rp

TIGA SEKTOR YANG PALING OPTIMIS PULIH DALAM


w

WAKTU MAKSIMAL 6 BULAN KE DEPAN


w
//w
s:

81 % 79 % Rp 78 %
tp
ht

Air dan pengelolaan Listrik dan gas Jasa pendidikan


sampah

Catatan: persentase perusahaan yang optimis pulih dalam waktu maksimal 6 bulan ke depan
pada sektor usaha yang lain berkisar antara 72% sampai 77%.

8 dari setiap 10 perusahaan di sektor pengadaan air dan


pengelolaan sampah; pengadaan listrik dan gas; serta jasa
pendidikan optimis bahwa mereka akan pulih dalam waktu
maksimal 6 bulan ke depan


20

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN
OLEH UMK

15,07 %
69,02 % Penundaan Pembayaran
Pajak
Bantuan Modal Usaha
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN UMK 17,21 %
Kemudahan
Administrasi Untuk
Pengajuan Pinjaman

41,18 %

id
29,98 %

.
Relaksasi/Penundaan Keringanan Tagihan

go
pembayaran Listrik Untuk Usaha
pinjaman
p s.
.b
w

7 dari setiap 10 pelaku usaha UMK membutuhkan


w

bantuan modal usaha sebagai yang paling


//w

Rp

diperlukan di masa pandemi.


Rp Rp

Rp
s:
tp

BANTUAN YANG : Bantuan Modal : Keringanan RpTagihan


ht

DOMINAN DIPERLUKAN Usaha Listrik Untuk Usaha


UMK MENURUT SEKTOR

Rp

Rp

73 % 74 % 49 %
Perdagangan Real
Rp

Pertambangan dan reparasi estate


kendaraan

Industri
pengolahan
Rp
Rp
Rp
Rp
84 % Transportasi
dan
pergudangan
67 % Jasa
perusahaan
71 %


Rp

Listrik
dan gas 68 %  danmakan minum 67 % 



Akomodasi 
Jasa
pendidikan
58 %
69 % 59 %  57 %
Air dan Informasi
pengelolaan dan Jasa
sampah komunikasi
 kesehatan

Konstruksi 67 % RpJasa
Rp
Keuangan
57 % Jasa
lainnya
71 %










 ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA 21


BANTUAN YANG DIBUTUHKAN
OLEH UMB

39,61 % 14,44 %
Penundaan Pembayaran
Pajak
BANTUAN YANG DIBUTUHKAN UMB Kemudahan
Administrasi Untuk
Pengajuan Pinjaman
35,07 % USAHA MENENGAH BESAR
Bantuan Modal Usaha

43,53 %
40,32 %

id
Keringanan Tagihan
Listrik Untuk Usaha

.
go
Relaksasi/Penundaan
pembayaran
pinjaman
p s.
.b
w
w

Keringanan tagihan listrik, relaksasi pembayaran pinjaman,


//w

Rp

dan penundaan pembayaran pajak adalah tiga bantuan Rp

Rp
Rp

yang paling dibutuhkan selama pandemi oleh UMB


s:
tp

BANTUAN YANG
ht

: Relaksasi Pembayaran Pinjaman Rp


: Penundaan Pembayaran Pajak
DOMINAN
DIPERLUKAN UMB : Bantuan Modal Usaha : Keringanan Tagihan Listrik Untuk Usaha
MENURUT SEKTOR
Rp

Rp

55 % 48 % 51 %
Perdagangan Real
Rp

Pertambangan dan reparasi estate


kendaraan

Industri
pengolahan
Rp
Rp
Rp
Rp
50 % Transportasi
dan
pergudangan
45 % Jasa
perusahaan
46 %


Rp

Listrik
dan gas 38 % 


Akomodasi

 makan minum
dan 63 % 
 Jasa
pendidikan
60 %
51 % 56 %  64 %
Air dan Informasi
pengelolaan dan Jasa
sampah komunikasi
 kesehatan

Konstruksi 51 % Jasa
Rp
Rp
Keuangan
51 % Jasa
lainnya
59 %








22  

ANALISIS HASIL SURVEI DAMPAK COVID-19 TERHADAP PELAKU USAHA



ht
tp
s:
//w
w
w
.b
ps
.go
.id

Anda mungkin juga menyukai