http://www.searo.who.int/topics/disease_outbreaks/en/
Diagnosis MERS-CoV
Tes molekuler digunakan untuk mendiagnosis infeksi aktif (adanya MERS-
CoV) pada orang yang dicurigai terinfeksi MERS-CoV berdasarkan gejala klinis
dan adanya keterkaitan dengan tempat di mana MERS telah dilaporkan.
Real-time reverse-transcription polymerase chain reaction (rRT-PCR)
assay merupakan tes molekuler yang dapat digunakan untuk mendeteksi RNA
virus dari sampel klinis. Menurut CDC, untuk mendefinisikan positif kasus MERS
maka memerlukan hasil rRT-PCR yang positif pada setidaknya dua target
genomik positif atau satu target positif dengan dua kali percobaan. CDC
merekomendasikan pengambilan spesimen multipel, termasuk sampel dari sistem
pernapasan bawah (bronchoalveolar lavage, sputum, dan tracheal aspirates) dan
atas (swab nasofaring dan orofaring), serum, dan feses.
https://www.cdc.gov/coronavirus/mers/lab/lab-testing.html
The clinical appearances of “MERS-CoV” infection characterize a wide-ranging
spectrum fluctuating from asymptomatic presentation and mild to severe acute
respiratory illness to death. A distinctive presentation of “MERS-CoV” fea- tures
are fever of 38°C or more, fever with chills or rigors, generalized myalgia,
acute renal failure32. The other clin- ical findings are pericardium inflammation,
con- sumptive coagulopathy, increase in White Blood Cells, mainly neutrophils,
25. Corman VM, Albarrak AM, Omrani AS, et al. Viral Shedding and
Antibody Response in 37 Patients With Middle East Respiratory
Syndrome Coronavirus Infection. Clin Infect Dis 2016; 62:477.
26. Oh MD, Park WB, Choe PG, et al. Viral Load Kinetics of MERS
Coronavirus Infection. N Engl J Med 2016; 375:1303.
31. Kim SY, Park SJ, Cho SY, et al. Viral RNA in Blood as Indicator of
Severe Outcome in Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus Infection.
Emerg Infect Dis 2016; 22:1813.
- EBOLA VIRUS
Virus ebola menyebabkan hemorrhagic fever yang biasa disebut ebola virus
disease (EVD). Penyakit ini umumnya parah dan bersifat fatal pada manusia.
Virus ebola ditransmisikan melalui darah atau cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi, objek yang terkontaminasi, serta hewan atau daging yag terinfeksi.
Kadanali A, Karagoz G. An overview of Ebola virus disease. North Clin Istanb.
2015;2(1):81–86. Published 2015 Apr 24. doi:10.14744/nci.2015.97269
- ZIKA
Sejak 2016, Zika menjadi endemik di Brazil, dan bebrapa negara di Amerika
tengah dan selatan. Virus Zika menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti
atau Aedes albopictus. Virus Zika tersebut dapat menyebabkan kecatatan
kongenital dan penyakit neurologis.