Anda di halaman 1dari 2

Wanita Berkarier, Mengapa Tidak???

Oleh: Dwi Irmayanti

Wanita karier adalah mereka yang tak hanya bekerja untuk mencari penghasilan,
tapi untuk mengembangkan potensi dan keahlian mereka. Wanita karier dituntut
untuk memiliki peran ganda yaitu dalam tanggung jawab pekerjaannya serta
tanggung jawab dalam rumahtangganya. Pada masa sekarang ini banyak wanita
yang ingin menjadi wanita yang berbeda dari yang lain. Maksudnya adalah
perempuan juga ingin memiliki pendidikan yang tinggi dan menjadi wanita karier
tanpa harus mengabaikan kodrat sebagai seorang wanita. Mengapa demikian?
Karena perempuan pada masa sekarang tidak ingin hanya sebatas mengurus
rumah tangga dengan berdiam diri dirumah.

Tetapi impian wanita sekarang ini adalah bisa memiliki karier yang bisa
memajukan generasi anak bangsa. Namun, banyak masyarakat yang memandang
bahwa perempuan bekerja karena ingin menyaingi suaminya dalam hal
penghasilan. Pandangan tersebut adalah pandangan yang salah, karena termasuk
adanya diskriminasi antara peran gender pria dan wanita.

Sebenarnya wanita dan pria itu memiliki hak yang sama yaitu bekerja dan bisa
menjadi berkarier, tanpa terlepas dari kodrat wanita yang ia miliki yaitu 4M
(menstruasi, mengandung, melahirkan, dan menyusui). Karena itulah kodrat
wanita yang sebenarnya yang memang datangnya dari sang pencipta. Sosok
perempuan yang berprestasi dan bisa menyeimbangkan antara keluarga dan
karir menjadi sangat langka ditemukan. Perempuan seringkali takut untuk
berkarir karena tuntutan perannya sebagai ibu rumah tangga.

Sebagai wanita karier tentunya kemampuan dalam bekerja tidak boleh


terpengaruh oleh penilaian masayarkat mengenai kesetaraan gender. Kesetaraan
gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia. Hak untuk
hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan
pilihan hidup tidak hanya diperuntukan bagi para pria, wanita pun
mempunyai hak yang sama pada hakikatnya. Sayangnya sampai saat ini,
wanita seringkali dianggap lemah dan hanya menjadi sosok pelengkap.  
Terlebih lagi adanya pola pikir masyarakat bahwa wanita hanya sebatas
bekerja di dapur, sumur, mengurus keluarga dan anak, sehingga pada
akhirnya hal di luar itu menjadi tidak penting.

Di zaman sekarang ini wanita memilih untuk menutup telinga mendengar opini
tetangga. Mereka memilih untuk tetap berkarier ditengah kesibukannya mengurus
rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai