Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMBELAJARAN KEJURUAN
“8 Keterampilan Dasar Mengajar Turney (1973)”

Dosen pengampu :

Prof. Drs. Sutarto, M.Sc.,Ph.D.

Disusun oleh :
Kelompok 2 :
1. Siti Khofifah NurFadillah (18505142015)
2. Rina Fitriyani (18505241022)
3. IsnainiAyu W (18505241026)
4. DiahOfianingrum (18505241040)

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bertanya
2.2 Memberi penguatan
2.3 Mengadakan variasi

2.4 Menjelaskan

2.5 Membuka dan menutup pelajaran

2.6 Membimbing diskusi kelompok kecil

2.7 Mengelola kelas

2.8 Mengajar kelompok kecil dan perorangan

BAB III PENUTUP


3.1 SIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB II PEMBAHASAN

1. Bertanya
Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang difungsikan untuk
memperoleh jawaban dan feedback dari orang lain. Dalam aktivitas pembelajaran,
guru akan berhubungan dan menggunakannya secara langsung untuk proses tanya
jawab. Hal tersebut diungkapkan (Supriyadi, 2013: 158)
Keterampilan bertanya dapat dibagi 2, yaitu :
a) Keterampilan bertanya dasar, dengan komponen-komponennya :
- pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat
- pemberian acuan
- pemusatan perhatian
- penyebaran perhatian
- pemindahan giliran
- pemberian wakti berfikir
- pemberian tuntutan
b) Keterampilan bertanya lanjut, yang terdiri dari komponen-komponen berikut :
- Mengubah tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan, yaitu dari tingkatan
yang paling rendah (menginggat) ketingkat yang lebih tinggi seperti
memahami, menerapkan, menganalisis, mensintensis, dan mengefaluasi.
- Mengatur urutan pertanyaan, yaitu mulai dari penrtanyaan yang paling
sederhana di ikuti dengan yang agak komplek, sampai kepada pertanyaan
yang paling komplek.
- Penggunaan pertanyaan pelacak denga berbagai teknik
- Peningkatan terjadinya interaksi, yaitu dengan cara meminta siswa lain
memberi jawaban atas pertanyaan yang sama.

2. Memberi penguatan
Penguatan adalahrespon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kmeungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Penguatan dapat diberikan dalam bentuk :
1) Verbal, yaitu berupa kata-kata/kalimat pujian, seperti bagus, tepat sekali, atau
“saya puas akan pekerjaanmu”.
2) Nonverbal, yaitu berupa :
- Gerak mendekati
- Mimik dan gerakan badan
- Sentuhan
- Kegiatan yang menyenangkan
- Token (simbol atau benda kecil lain
Dalam memberikan penguatan, dosen/guru perlu memperhatikan hal-hal berikut :
- Penguatan harus diberikan dengan hangat dan antosias.
- Penguatan yang diberikan harus bermakna.
- Hindarkan respon negatif terhadap jawaban peserta.
- Peserta yang diberikan penguatan harus jelas (sebutkkan namanya, atau
tunjukan pandangan kepadanya).
- Penguatan dapat juga diberikan kepada kelompok peserta tertentu.
- Penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang baik di tunjukan.
- Jenis penguatan hendaknya bervariasi.
3. Mengadakan variasi
Variasi dalam bentuk belajar adalah perubahan dalam proses kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa/mahasiswa, serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan.
Variaasi dalam kegiatan belajar-mengajar dapat dikelompokan menjadi 3 bagian :
1) Variasi dalam gaya mengajar, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:
- Variasi suara : rendah, tinggi, besar, kecil
- Memusatkan perhatian
- Membuat kesenyapan sejenak
- Mengadakan kontak pandang
- Variasi gerakan badan dan mimik
- Mengubah posisi
2) Variasi dalam penggunaan media dan bahan pelajaran, yang meliputi :
- Variasi alat dan bahan yang dapat dilihat
- Variasi alat dan bahan yang dapat didengar
- Variasi alat dan bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi
3) Variasi dalam pola interaksi dan kegiatan
Vola interaksi dapat berbentuk : klasik, kelompok, dan perorangan sesuai dengan
keperluan, sedangkan variasi kegiatan dapat berupa mendengarkan informasi,
menelaah materi, diskusi, latihan atau demonstrasi.

4. Menjelaskan
Dalam kaitan dengan kegiatan belajar-mengajar, atau pelatihan, menjelaskan
berarti mengorganisasikan materi pelajaran dalam tata aturan yang berencana secara
sistematis, sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh siswa/mahasiswa.
Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk :
1) Membimbing siswa/mahasiswa memahami berbagai konsep, hukum, prinsip, atau
prosedur.
2) Membimbing siswa/mahasiswa menjawab pertanyaan “mengapa”secara bernalar.
3) Melihat siswa/mahasiswa untuk berfikir.
4) Mendapatkan balikan mengenai pemahaman siswa/mahasiswa.
5) Menolong sisiwa/mahasiswa menghayati berbagai proses penalaran.
Keterampilan menjelaskan terdidi dari berbagai komponen sebagai berikut:
1) Komponen merencanakan penjelasan, mencakup :
- isi pesan (pokok-pokok materi)
- hal-hal yang berkaitan dengan karakteriatik penerima pesan
(siswa/mahasiswa)
2) komponen menyajikan penjelasan, yang mencakup hal-hal berikut :
1. kejelasan, yang dapat dicapai dengan berbagai cara seperti :
- bahasa yang jelas
- berbicara yang lancar
- mendefinisikan istilah-istilah teknis
- berhenti sejenak untuk melihat respon siswa/mahasiswa atau penjelasan
siswa
2. penggunaan contoh dan ilustrasi
3. memberikan tekanan pada bagian-bagian yang penting
4. balikan tentang penjelasan yang disajikan dengan melihat mimik siswa atau
mengajukan pertanyaan
Dalam menerapkan keterampilan menjelaskan, perlu diperhatikan ha-hal sebagai
berikut:
1. penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir penjelasan sesuai
dengan keperluan
2. penjelasan harus relevan
3. materi yang dijelaskan harus bermakna
4. penjelasan yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan latar belakang
siswa/mahasiswa

5. Membuka dan menutup pelajaran


Membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru/dosen untuk
menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada diri siswa/mahasiswa.
Sedangkan menutup pelajaran yaitu kegiatan yang dilakukan guru/dosen untuk
mengkahiri pelajaran.
Tujuan kegiatan membuka dan menutup pelajaran adalah :
1. Membangkitkan motivasi dan perhatian
2. Membuat siswa/mahasiswa memahami batas tugasnya
3. Membantu siswa/mahasiswa memahami hubungan berbagai materi yang disajikan
4. Membantu siswa/mahasiswa mengetahui tingkat keberhasilannya
Komponen-komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran adalah sebagai
berikut :
a. Membuka pelajaran, mencakup :
- menarik perhatian siswa/mahasiswa
- menimbulkan motivasi dengan :
 Kehangatan dan keatusiasan.
 Menimbulkan rasa ingin tahu.
 Menemukakan ide yang bertentangan.
 Memperhatikan minat siswa/mahasiswa.
- memberikan acuan
 Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan.
 Mengingatkan masalah pokok yang akan di jelaskan.
- membuat kaitan
 Mengajukan pertanyaan appersepsi.
 Merangkul pelajaran yang lain.
b. menutup pelajaran, mencakup :
- meninjau kembali, dengan merangkum atau membuat ringkasan
- mengadakan evaluasi penguasaan siswa/mahasiswa
- memberikan tidak lanjut, yang berupa pekerjaan rumah, merancang sesuatu, atau
berkunjung ke suatu tempat

6. Membimbing diskusi kelompok kecil


Diskusi Kelompok kecil merupakan salah satu bentuk kegiatan belajar-
mengajar yang pengunannya cukup sering diperlukan ciri ciri diskusi kelompok
adalah:
1. Melibatkan 3 – 9 orang peserta
2. Berlangsung dalam interaksi tatap muka yang informal, artinya setiap anggota
dapat berkomuniskasi langsung dengan anggota lainnya
3. Mempunyai tujuan yang dicapai dengan kerjasama antar anggota lainnya
4. Berlangsung menurut proses sistematis
 
Diskusi kelompok kecil memungkinkan siswa/mahasiswa:
1. Berbagi informasi dan pengalamandalam memecahkan masalah
2. Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
3. Mengembangkan kemampuan berfikir dan berkomunikasi
4. Membina kerja sama yang sehat, kelompok yang kohesif dan bertanggung jawab

Komponen Keterampilan
Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin kelompok kecil adalah:
1) Memusatkan perhatian yang dapat dilakukan dengan cara :
a. Merumuskan kembali masalah, jika terjadi penyimpangan.
b. Merumuskan tujuan diskusi yang jelas.
c. Menandaai hal-hal yang tidak relevan jka terjadi penyimpangan.
d. Merangkum hasilpembicaraan pada saat tertentu.
2) Memperjelas masalah atau urutan pendapat, dengan cara :
a. Menguraikan kembali atau merangkum urutan pendapat peserta.
b. mengajukan pertanyaan pada anggota kelompok tentang pendapat anggota
lain.
c. Menguraikan gagasan anggota kelompok tambahan informasi.
3) Menganalisis pandangan siswa/mahasiswa, degan cara :
a. Meneliti apakah alasan yang dikemukakan punya dasar yang kuat.
b. memperjelas hal-hal yang disepakati dan yang tidak disepakati.
4) Meningkatkan urunan siswa/mahasiswa, dengan cara:
a. Mengajukan perjanjian kunci yang menantang mereka untuk berfikir.
b. Memberikan contoh dasar yang tepat.
c. Menghangatkan suasana dengan mengajukan pertanyaan yang mengundang
perbedaan pendapat.
d. Memberikan waktu untuk berfikir.
e. Mendengarkan dengan penuh perhatiaan.
5) Menyebarkan kesempatan berpartisipasi, dengan cara :
a. Memancing pendapat peserta yang enggan berpartisipasi.
b. Memberikan kesempatan pertama pada peserta yang enggan berpartisipasi.
c. Mencegah secara bijaksana peserta yang suka menonopoli pembicaraan.
d. Mendorong mahasiswa untuk mengomentari pendapat temannya.
e. Meminta pendapat siswa jika terjadi jalan buntu.
7. Mengelola kelas
Keterampilanmengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan dan
mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses belajar mengajar
yang serasi dan efektif.
Guru dan dosen perlu mengetahui ketrampilan agar dapat :
a). Mendorong siswa/mahasiswa mengembangkan tanggung jawab individu atau pun
klasikal dalam berperilaku yang sesuai dengan tata tertib serta aktifitas yang
sedang berangsung.
b). Menyadari kebutuhan siswa/mahasiswa.
c). Memberikan respon yang efektif terhadap peerilakusiswa/mahasiswa.

Komponen keterampilan:
1) Keterampilan yang berhubunan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi
belajar yang optimal, yang dapat dilakukan dengan cara :
a) Menunjukan sikap tanggap dengan cara memandang secara saksama,
mendekati, memberikan pernyataan atau memberi reaksi terhadap
ganguan dalam kelas.
b) Membagi perhatian secara visual dan verbal.
c) Memusatkan perhatiaan kelompok.
d) Memberi petunjuk yang jelas.
e) Menegur secara bijaksana.
f) Memberikan penguatan bila perlu.
2) Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi yang optimal.
Keterampilan iniberkaitan dengan respon guru/dosen terhadap respon negative
siswa/mahasiswa yang berkelanjutan.
3 strategi untuk mengatasi yaitu : modifikasi tingkahlaku, pengelolaan (proses)
kelompok, serta menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan
masalah.
Dalam starategi ini, kelompok dimanfaatkan dalam memecahkan masalah-
masalah pengelolaan kelas yang muncul, terutama melalui diskusi. Dua hal
yang perlu dilakukan dosen/guru:
a) Memperlancar tugas-tugas dengan cara mengusahakan terjadinya kerja
sama dan memantapkan standar kerja serta prosedur kerja.
b) Memelihara kegiatan kelompok dengan cara memelihhkara dan
memulihkan semangat, menangani konflik yang timbul, serta
memperkecil masalah yang timbul.
8. Mengajar kelompok kecil dan perorangan
Mengajar kelompok kecil dan perorangan, terjadi dalam konteks pengajaran
klasikal. Di dalam kelas, seorang guru/dosen mungkin menghadapi banyak kelompok
kecil serta banyak siswa/mahasiswa yang masing-masing diberi kesempatan belajar
secara kelompok maupun perorangan.
Penguasaan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan memungkinan
guru/dosen mengelola kegiatan jenis secara efektif dan efisien serta memainkan
perannya sebagai :
1) Oraganisator kegiatan belajar mengajar.
2) Sumber informasi bagi siswa/mahasiswa.
3) Pendorong bagi siswa/mahasiswa untuk belajar.
4) Penyediaan materi dan kesempatan belajar bagi siswa.
5) Pendiagnosa dan pemberi bantuan kepada siswa sesuai dengan kebutuhannya.
6) Peserta kegiatan yang punya hak dan kewajiban seperti peserta lainnya.

Komponen keterampilan
Pengajaran kelompok kecil dan perorangan masing-masing memerlukan
keterampilan yang berkaitan dengan penanganan siswa/mahasiswa dan penanganan
tugas. 4 kelompok keterampilan :
1) Keterampilan mengadakan pendekatan secara pribadi.
2) Keterampilan mengorganisasikan
3) Keterampilan membimbing dan memudahkan belajar.
4) Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Prinsip penggunaan
1) Variasi pengorganisasian kelas besar, kelompok,perorangan yang disesuaikan
dengan tujuan yang akan dicapai.
2) Tidak semua topik dapat pelajari secara efektif.
3) Pengajaran kelompok kecil yang efektif selalu diakhiri dengan kulminasi yang
berupa rangkuman, pemantapan, kesepakatan.
4) Guru/dosen perlu mengenal mahasiswa secara perorangan.
5) Dalam kegiatan belajar mengajar perorangan, siswa/mahasiswa dapat berkerja
secara bebas dengan bahan yang telah disiapkan.
BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
Supriyadi. (2011).Strategi Belajar dan Mengajar. Yogyakarta : Cakrawala Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai