Anda di halaman 1dari 3

KEBIJAKAN FISKAL

BKF Buka Suara Soal Isu Amputasi Kewenangan OJK

Jakarta, CNN Indonesia -- 


Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengatakan pemerintah
terus melakukan evaluasi kebijakan dari sisi fiskal dan moneter dalam rangka pemulihan
ekonomi nasional (PEN) di dalam negeri pasca dihantam pandemi virus corona.

Hal ini merupakan respons atas pertanyaan awak media terkait isu yang berkembang terkait
rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait mengembalikan regulasi perbankan ke Bank
Indonesia (BI) dari posisi sekarang di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Evaluasi ke depan dinamika seperti apa dalam pelaksana kebijakan koordinasi antar institusi
baik fiskal dan moneter untuk mendukung percepatan PEN seperti apa. Ingin melihat dinamika
ke depan seperti apa," ungkap Kepala Pusat Kebijakan APBN BKF Kemenkeu Ubaidi S Hamidi
dalam video conference, Jumat (3/7).

Menurut dia, selama ini pemerintah selalu melakukan bauran kebijakan dengan berbagai
institusi seperti BI dan OJK dalam membuat beberapa kebijakan di sektor keuangan.
Pemerintah akan terus melakukan koordinasi dengan seluruh instansi yang terlibat terkait
implementasi dari setiap kebijakan yang dibuat.

"Penting bagaimana bisa dilakukan koordinasi bersama terkait pelaksanaan kebijakan," imbuh
Ubaidi.

Sayangnya, Ubaidi tak menjawab tegas terkait isu yang menyebut wewenang perbankan akan
dikembalikan lagi ke BI. Hal yang pasti, pemerintah akan melakukan bauran kebijakan dalam
rangka memulihkan ekonomi nasional.
Pendapat :

Menurut saya, dalam penerapan kebijakan fiskal pada masa pandemi ini dapat
dipergunakan untuk memengaruhi sektor-sektor perekonomian tertentu. Oleh karenanya
kebijakan fiskal memiliki peranan penting untuk untuk menyeimbangkan pertumbuhan
pendapatan antar sektor ekonomi, antar daerah atau antar golongan pendapatan. Kebijakan
fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi negara
melalui pengeluaran pendapatan pemerintah.

Karena adanya virus covid19 di Indonesia yang menyebabkan banyaknya masyarakat


yang terjangkit, maka perlunya pemerintah menyadari bahwa banyak dampak yang terjadi
akibat wabah virus ini. Karena penerapan kebijakan fiskal, maka diharapkan mampu membuat
pelaku pasar keuangan terhadap pasar modal dan sektor rill bisa mereda.

KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan dari otoritas moneter (dalam hal ini adalah
bank sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang
primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang
dicita-citakan.

Contoh dari kebijakan Moneter yaitu jika kondisi tingkat kegiatan ekonomi masih
berada di harapan, maka bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunga. Hal ini akan
membuat masyarakat melakukan pinjaman sehingga banyak investasi yang ada di masyarakat.
Begitu juga sebaliknya, jika bank sentral ingin membatasi kegiatan ekonomi, maka tingkat suku
bunga akan dinaikkan, hal ini akan membuat masyarakat/pengusaha banyak menabung
sehingga uang yang beredar dapat dikurangi.
Dalam penerapan kebijakan moneter, salah satu negara yang menerapkannya yaitu
negara Indonesia. Dapat dilihat dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam
menghadapi Covid19. Di bidang moneter, kebijakan moneter yang diambil harus selaras
dengan kebijakan fiskal dalam meminimalisir dampak Covid-19 terhadap perekonomian
nasional. Oleh sebab itu, otoritas moneter harus dapat menjaga nilai tukar rupiah,
mengendalikan inflasi dan memberikan stimulus moneter untuk dunia usaha. Diharapkan ada
relaksasi pemberian kredit perbankan dan mengintensifkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat
(KUR).

Anda mungkin juga menyukai