OTONOMI KHUSUS
DI SUSUN OLEH :
BERTHSON W. RUATAKUREY
30.1534
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Provinsi Papua Barat memiliki tujuh kabupaten yang termasuk dalam daerah tertinggal salah
satunya adalah Kabupaten Sorong. Daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta
masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala nasional (PP
Nomor 78 Tahun 2014).Guna terwujudnya pemerataan pembangunan yang merata, langkah
pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah mendapatkan informasi mengenai
pengelompokkan desa berdasarkan status ketertinggalan serta indikator yang perlu ditingkatkan.
1.4. Mamfaat
Tidak jauh dari tujuan penulis, mamfaat dari makalah ini pembaca dapat mencari referensi
tentang desentralisasi asimetris. Khususnya, otonomi daerah yang ditulis oleh penulis dalam
hal makalah ini.
BAB II
MENGHADAPI KEMISKINAN DI KABUPATEN SORONG DENGAN
OTONOMI KHUSUS
Kabupaten Sorong dikaruniai dengan sumber daya alam yang sangat kaya, termasuk
keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati merupakan variasi kehidupan dalam
seluruh spesies dan ekosistemnya. Kekayaan sumber hayati tersebut dapat dielompokkan
dalam 2 (dua) tingkat yaitu jumlah spesies dan ekosistemnya. Kekataan flora dan fauna
Papua membuat Indonesia menempati peringkat keatas dalam hal keanekaragaman hayati.
Saat ini keanekaragaman hayati yang telah dilakukan dan dideskripsikan oleh para ahli
hanya sekitar 1,8 juta Sp, sedangkan sisanya yang belum terdeskripsikan diperkirakan
sekitar 3 sampai 30 juta Sp (Muller, 2005) jenis yang masih hidup saat ini mewakili kurang
dari 1 % jumlah total Sp yang terdapat pada planet ini sejak adanya kehidupan di bumi.
Keanekaragaman tumbuhan dan keendemikannya merupakan tanggapan terhadap tipe tanah,
iklim khususnya curah hujan, musim serta temperature) dan migrasi dari daerah lain. Di
Kabupaten Sorong, ekosisten hutan memiliki potensi keanekaragaman hayati yang cukup
tinggi, sehingga berperan penting dalam menopang kehidupan yang ada. Hutan memberikan
perlingdungan terhadap kestabilan tanah, iklim local, hidrologi tanah dan efesiensi siklus
hara diantara tanah dan avegetasi. Hutan juga dapat menyerap kabodioksida (CO2) yang di
atmosfir sehingga mengurangi pemanasan global.
Hutan juga manjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna seperti : Burung
Cenderawasih, Kasuari, Mambruk, beberapa jenis anggrek dan lain-lainya termasuk yang
dilindungi. Dilihat dari segi ekonomi, hutan tidak saja menghasilkan kayu industri dan kayu
baker, melainkan juga obat-obatan dan tanaman bermanfaat lainnya.
Kebijakan otonomi khusus daerah-daerah yang memiliki kekhususan ini biasanya memiliki
sentimen kesejarahan yang khusus membedakan dengan daerah lain, sentimen kesejarahan
ini kemudian diikuti oleh rasa loyalitas yang tinggi pada devisi sosial dalam suatu teritori
secara kuat.
Pemerintah dalam hal ini meminimalisir kemiskinan di kabupaten sorong dengan cara
menggunakan dana otonomi khusu untuk pembangunan. Telah dijelaskan bahwa
penggunaan anggaran dana otonomi khusus dititik beratkan kepada empathal yaitu
kesehatan, pendidikan, ekonomi kerakyatan, dan infrastuktur. Terdapat pada
peraturandaerahKabupatenSorong tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) tahun anggaran2013-2014 yaitu:
1.Dana kesehatan yang dikelolah oleh Dinas Kesehatan, digunakan untuk penyediaan obat-
obatan pada Rumah Sakit, agar setiap orang Papua yang berobat tidak dipungut
bayaran,Pembangunan pos-pos kesehatan, memberikan bonus pada para medis dan lain-lain.
2.Dana Pendidikan yang dikelolah oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran digunakan
untukmemberikan beasiswa kepada anak-anak Papua mulai dari Sekolah Dasar
sampaiPerguruan Tinggi, membangun asrama-asrama mahasiswa yang melanjutkan studi di
luartanah Papua, mensubsidi Yayasan-yayasan pendidikan dan lain-lain.
3.Dana Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan yang dikelolah oleh Badan
PerencanaanPembangunan Daerah (Bappeda), digunakan untuk menbantu pemberian modal
kepadaorang Papua dalammelakukan aktivitas ekonomi.
4.Dana Infrasrtuktur yang dikelolah olehDinas Pekerjaan Umum, digunakan
untukpembangunan dan rehabilitasi sekolah-sekolah, jalan-jalan yang konsentrasi
pemukimanorang Papua, rehabilitasi atau membangun rumah-rumah sederhana untuk orang
Papuayang tidak mampu, dan lain-lain.
Tata cara pembagian anggaran/dana otonomi khusus. Pada Pemerintah Kabupaten Sorong
Di Provinsi Papua BaratOtonomi khusus bagiProvinsiPapua,sesuai dengan semangat
undang-undangNo.21 tahun 2001tentang otonomi khusus bagi Provinsi Papua dilaksanakan
oleh pemerintah provinsi, termasukpembagian anggaran/dana otonomi khusus ke masing-
masing kabupaten dan kabupaten. Tata carapembagian anggaran/dana otonomi khusus
adalah melalui pembahasan dan kesepakatan antaraGubernur dan anggota dewan perwakilan
rakyat daerah kabupaten Sorong yang asli papua di Provinsi Papua Barat.
Anggaran/DanaOtonomi Khusus Kota Sorong di Provinsi Papua Barat Tahun
2012:UntukpemerintahKotaSorong di Provinsi Papua Barat mendapatkan
anggaran/danaotonomi khususdari pemerintah pusat pada tahun 2012
sebesarRp.75.000.000.000(tujuh puluh lima milyarrupiah).Tata cara penggunaan
anggaran/dana otonomi khusus di pemerintahKotaSorongadalah :1.Pendidikan 20 %
2.Kesehatan 20%
3.Pemberdayaan ekonomi 30%
4.Infrakstruktur 30%
Sehingga anggaran /dana otonomi khusus untuk Kota Sorong tahun 2012 dibagi
untukdigunakan sebagai berikut:
1)Anggaran/dana untuk pendidikan:20%×Rp.75.000.000.000
=Rp.15.000.000.000.Anggaran/dana sebesar di atas digunakan untuk beberapahal:
1.Beasiswa kepada putra-putri Papua yg bersekolah mulai dari SD,SMP,SLTA
danperguruan tinggi yg orang tuanya tidak mampu.
2.Rehap gedung dan mebeler sekolah.
3.Membiayai guru-guru asli Papua yg ingin tugasbelajar diluar Kota Sorong
2)Anggaran/dana kesehatan:20% ×Rp.75.000.000.000. =Rp.15.000.000.000.Anggaran/dana
sebesar diatas di gunakan untukbeberapa hal:
1.Subsidi ke rumah sakit pemerintahKotaSorong agar setiap orangpapua berobat gratis.
2.Rehabilitasi gedung rumah sakitpemerintahKotaSorong.3.Mendatangkan dokter specialis.
3)Anggaran / dana pemberdayaan ekonomi;30 % ×Rp.75.000.000.000.
=Rp.22.500.000.000.Anggaran /dana sebesar diatas digunakan untuk :
1)Pembangunan lima belaspasar tradisional untuk orang Papua yangberjualan.
2)Pelatihan-pelatihan kepada orang papua yang ingin bergerak dibidang wiraswasta.
4)Anggaran /dana infrakstruktur:30% ×Rp. 75.000.000.000 =Rp.
22.500.000.000.Anggaran sebesar di atas digunakan untuk:
1.Pembuatan jalan ke kampung-kampung di sekitaranKotaSorong.
2.Pembangunan beberapa jembatan dan drainase pada daerah-daerahyang
banyakpenduduknya orang Papua.
3.Anggaran / dana pemberdayaan ekonomi;30 % ×Rp.75.000.000.000.
=Rp.22.500.000.000.Anggaran /dana sebesar diatas digunakan untuk :
1)Pembangunan lima belaspasar tradisional untuk orang Papua yangberjualan.
2)Pelatihan-pelatihan kepada orang papua yang ingin bergerak dibidang wiraswasta.
3)Anggaran /dana infrakstruktur:30% ×Rp. 75.000.000.000 =Rp.
22.500.000.000.Anggaran sebesar di atas digunakan untuk:
1.Pembuatan jalan ke kampung-kampung di sekitaranKotaSorong.
2.Pembangunan beberapa jembatan dan drainase pada daerah-daerahyang
banyakpenduduknya orang Papua.
Sehingga anggaran /dana OtonomiKhusus untukKotaSorong tahun 2013di bagi
untukdigunakan sebagai berikut:
1)Anggaran /dana pendidikan:20 % × Rp.79.000.000.000 = Rp.
15.800.000.000.Anggaran/dana diatas digunakan untuk beberapa hal:
1.Beasiswa seperti tahun sebelumnya.
2.Rehabilitasi beberapa gedung sekolah.
3.Pembayaran tanah adat yang sudah ada gedung sekolah tetapibelum dilunasi
tanahadatnya
Anggaran /dana kesehatan:20 % × Rp.79.000.000.000 = Rp
15.800.000.000.Anggaran/dana sebesar di atas di gunakan untuk beberapa hal :
1.Subsidike rumah sakit umum pemerintah Kota Sorong agarsetiaporang
Papuayangberobat gratis.
2.Biaya datangkan dan bonus beberapa dokter spesialis.3.Rehabilitasi lima gedung
puskesmas.
Anggaran /dana pemberdayaan ekonomi:30 % × Rp.79.000.000.000 =
Rp.23.700.000.000.Anggaran / dana sebesar di atas digunakanuntuk :1.Pembagianmodal
usaha kepada orang asli Papua yang selama inimenurut pantauanpemerintah daerah selalu
berjualan di pasar.
2.Pembagian bibit babi, sapi serta bibittanaman unggulan kepadapetani Papua.
3.Menjawab proposal masyarakat asliPapua.4)Anggaran/danainfrakstruktur:30 % × Rp
79.000.000.000 = Rp. 23.700.000.000Anggaran/dana sebesar di atas di gunakan untuk :
1.Pengecoran jalan-jalan setapak.
2.Pembuatan drainase-drainase.
3.Bantuan bahan-bahan bangunan kepada masyarakatPapua yang tidak mampu.
Anggaran/Dana Atonomi KhususKota Sorong di Provinsi Papua BaratTahun
2014.SelanjutnyaPemerintahKota Sorong di Provinsi Papua Barat mendapatkan
anggaran/danaotonomi khusus dari pemerintah pusat sebesar Rp.81.000.000.000(delapan
puluh satu miliarrupiah).Tata cara pembagian untuk di gunakan sama sepertih tahun
sebelumnyayaitu:
1)Pendidikan 20 %
2)Kesehatan 20 %
3)Pemberdayaan ekonomi 30 %
4)Infrakstruktur 30 %
Anggaran/Anggaran /dana otonomi khusus untuk kota sorong tahun 2013di bagi
untukdigunakan sebagai berikut:1)Danapendidikan:20 % × Rp.81.000.000.000 =
Rp.16.200.000.000.Anggaran/danasebesar di atas di gunakan untuk :1.Beasiswa seperti
tahun sebelumnya2.Rehabilitasi beberapa sekolah3.Pembangunan beberapa asrama
mahasiswa/ mahasiswi diluarKota Sorong.2)Anggaran /dana kesehatan:20 % × Rp.
81.000.000.000 = Rp.16.200.000.000.Anggaran/danasebesar di atas di gunakan untuk :
1.Subsidi ke rumah sakit pemerintahKotaSorong seperti tahunsebelumnya.2.Pembangunan
beberapa gedung puskesmaspembantu.3.Pembangunan beberapa gedung polindes.4.Bonus
untuk dokter spesialis.3)Anggaran / dana pemberdayaan ekonomi:30 % × Rp.
81.000.000.000 =Rp.24.300.000.000.Anggaran / dana sebesar di atas digunakan untuk :
1.Penyediaan bibit babi, sapi dan tanaman untuk petaniPapua.2.Penyediaan ketinting,
motor tempel dan alat-alat tangkap,perahu / kapal untuk nelayanPapua.3.Petani dan nelaya
papua di kirim keluar sorong untuk mengikutipelatihan-pelatihan.4)Anggaran dana
infrakstruktur:30 % × Rp.81.000.000.000 = Rp.24.300.000.000.Anggaransebesar diatas
digunakan untuk :
1.Pembangunan pemecah ombak pantai
2.Bantuan bahan bangunan kepada orang Papua
3.Pengecoran jalan-jalan setapak pada daerah yangberpenduduk banyak orang asliPapua.
Berdasarkan laporan realisasi penggunaanAnggaran OtonomiKhusus oleh
WalikotaSorongtahun2012, tahun2013 dan tahun 2014 bahwa semuadana otonomi khusus
yang membiayaisejumlah kegiatan pada tahun2012, tahun2013 dan tahun 2014 telah
terealisasi 100%
BAB III
PENUTUP
3.1. Saran dan kesimpulan
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah:
1.Anggaran/Dana Otonomi Khusus yang disalurkan olehpemerintah pusat ke
KotaSorongselama tahun anggaran 2012 sampai dengan 2014 senantiasa mengalami
peningkatan.
2.Realisasi Anggaran/Dana Otonomi Khusus yang disalurkan pada berbagai
komponenperuntukkannya senantiasa terealisasi secara penuh.3.Selama
prosespengrealisasian Anggaran/Dana Otonomi Khusus tidak terjadipenyimpangan dalam
penggunaannya.