1. Kadar Air
- Metode Low Temperature Drying
Beberapa lab menggunakan cara ini
Menggunakan oven pengering biasa atau yang dihampakan
Suhu 30℃ tekanan 16 mmHg
Keuntungan : mengurangi hilangnya senyawa yang mudah menguap
Kerugian: aktifitas enzimatik bertambah
- Metode Thermo-gravimetri
Pemeriksaan kadar air dengan cara pemanasan pada suhu 105-110 ℃ dalam
waktu sampai 3 jam.
Kelemahan : Zat yang mudah menguap ikut menguap dan dihitung sebagai air
Caranya:
Pelet sebesar 1 gram ditimbang seksama pada sebuah cawan yang sudah
diketuahi bobotnya.
Kemudian pelet dikeringkan di dalam oven pada temperatur 105 ℃ selama 3
jam lalau didinginkan di dalam eksitator dan ditimbang.
Pekerjaan ini diulang hingga diperoleh bobot tetap.
- Metode thermo-volumetri
Menguapkan air dengan cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi
daripada air dan tidak dapat bercampur, serta mempunyai berat jenis lebih
rendah daripada air, seperti toluen.
Keuntungan = baik untuk menentukan kadar air dalam zat yang kandungan
airnya kecil dan sulit ditentukan dengan cara thermo gravimetri.
Memerlukan waktu kurang lebih 1 jam
Perhitungan persentase kadar air (moisture content) menggunakan ASTM D-3173-03
Dengan, a = massa awal pelet (gram), dan b = massa pelet setelah pemanasan 107 ℃
(gram)
2. Kadar Abu
Prinsipnya Dengan pemanasan dalam tanur pada suhu 550-600℃ semua
bahan akan terbakar. Bahan yang tidak terbakar disebut abu
Cara kerja:
Sampel pelet diketahui massa nya dalam gram.
Pelet dimasukkan ke dalam cawan dan dibakar dalam furnace pada temperatur
750℃
Kemudian didinginkan dalam desikator.
Hasil abu yang telah dingin dan stabil kemudian ditimbang sehingga kadar abu
total dapat dihitung
Perhitungan menggunakan ASTM D-3174-04
Perhitungan
B
Kadar zat yang mudahmenguap ( % )= x 100 %
A
Dimana A = Massa pelet kering, dan B = selisih berat contoh uji (lihat pada
keterangan variabel b di kadar air)