http://masparijournal.blogspot.com
! " #
"+ $ + ,$ ) + )
$ + ) ! # $+ * + # + *&%%&- . $
+ / 01 &2 . '34'% + + 5 $ $ - $ ,$
6- 7 $ ) $ , $ $ - . $ , $
,$ $ - "+ $ + -8
) '9 + - /, $ )$ $ + $ $ -
41 ) 8 # " " ,$
5 5 5 5 5 5 5 )
5 5 + 0 ! * + # +
* + &%%&- 5 + / 01 + &2 . 5
$ + '34'% - 5 5 5 5 5 5
$ 6 - -7 + 5 - 8 5 5 5 5
5 + $ 5 5 - +5 $ : -;
5 5 + 5 5 '9 - /5 5
5 55 ++ 5 + 5 $-
41 ) 8 # " " ,$
Februari 2002 telah dikaitkan dengan ledakan P. perairan Mediterranean tidak menunjukkan
minimum. Ledakan spesies tersebut kesamaan dengan spesies P. minimum dari
menyebabkan rendahnya DO perairan yang perairan Jepang. Spesies dari Mediterranean
mencapai 1.95-2.25 mg L-1 (Azanza et al. 2005). tidak menunjukkan pengaruh toksik pada
Ikan mati di lokasi persampelan semasa hepatosit kerang-kerangan yang dikultur.
kejadian ledakan P. minimum menunjukkan Sedangkan penelitian terhadap larva Diptera
bahwa kandungan DO yang sangat bervariasi menunjukkan toksin P. minimum bertindak
sehingga kejadian ikan mati tersebut mungkin menghalang saluran-saluran ion kalsium.
terjadi disaat DO pada tingkat terendah. Sedangkan menurut Hegaret et al. (2004) P.
Hasil uji bioassy tikus menunjukkan minimum dapat merusakkan alat pernafasan
spesies P. minimum adalah bersifat toksik. kerang-kerangan. Pengaruh yang disebabkan P.
Simtom-simtom yang ditunjukkan oleh tikus minimum tersebut 35% lebih tinggi
adalah kejang-kejangan dan diare. Pengaruh dibandingkan dengan dinoflagelata lain.
tersebut berkurangan apabila ekstrak dicairkan. Manakala Denardou-Queneherve et al. (1999)
Walau bagaimanapun kepekatan maksimum menunjukkan P. minimum dapat menyebabkan
ekstrak toksin yang disuntik kepada tikus tidak keracunan kerang-kerangan secara alami dan
menyebabkan kematian. Hasil uji ketoksikan dapat menimbulkan risiko pada kesehatan
pada penelitian ini mempunyai perbedaan manusia. Hasil berbagai penelitian tersebut ini
dengan kasus kematian manusia akibat menunjukkan bahwa ketoksikkan isolat P.
keracunan kerang-kerangan yang disebabkan P. minimum mungkin berbeda mengikut lokasi
minimum yang dilaporkan di Jepang dan geografi.
Mexico (Nakazima 1968; dan Okaichi & Berdasarkan hasil uji hemolitik
Imatomi 1979). menunjukkan pengaruh aktivitas hemolitik baik
Merujuk penelitian Nakazima (1968), P. dalam pelarut PBS maupun organik adalah
minimum dapat menyebabkan keracunan relatif sama. Kajian Deeds et al. (2002)
venerupin shellfish poisoning (VSP), yang dapat menunjukkan kultur P. minimum yang diisolat
menyebabkan keracunan sistem gastrointestin dari perairan Maryland dan California bahagian
pada manusia. Kasus kematian manusia yang utara tidak mempunyai aktivitas hemolitik. Ini
disebabkan venerupin telah dilapokan di Jepang. adalah jelas berbeda dengan isolat dari
Sementara Hashimoto (1979), menyatakan Malaysia.
terdapat enam kasus keracunan kerang- Pengaruh kejadian pasang merah yang
kerangan pada manusia di Jepang yang dilaporkan selama ini secara umum dapat
mengakibatkan 542 orang keracunan dengan mengancam kehidupan organisme laut.
angka kematian 185 orang (34% mati). Okaichi Dampak utama adalah pada sektor industri
dan Imatomi (1979) telah mencoba perikanan, walaupun spesies penyebab tersebut
menidentifikasi struktur kimia venerupin tetapi tidak bersifat toksik atau mempunyai
gagal. ketoksikan yang rendah. Kerugian dalam sektor
Toksin yang dihasilkan oleh P. minimum perikanan ini telah terjadi di Filipina Utara
masih belum dikenal dengan tepat, walaupun pada Januari hingga Februari 2002. kejadian
banyak penelitian yang telah dilakukan. ikan mati secara besar-besaran yang disebabkan
Menurut Shimizu (1987), spesies P. minimum ledakan P. minimum. Kerugian tersebut
dapat menghasilkan dua jenis toksin, yaitu mencapai US$ 120,000 (Azanza et al. 2005).
hepatotoksin dan toksin DSP. Sedangkan Manakala Morton et al. (2002) menyatakan
Grzebyk et al. (1997) pula menunjukkan toksin bahwa spesies ini tidak menghasilkan unsur-
P. minimum adalah bersifat polar dan unsur bioaktif. Walaupun begitu ledakan
merupakan neurotoksin. spesies ini tetap dapat mengancam kehidupan
Penelitian yang dilakukan Denardou- organisme laut karena menyebabkan
Queneherve et al. (1999) menunjukkan kekurangan oksigen terlarut di perairan dan
pengaruh toksik spesies P. minimum dari berakibat fatal.
!