1. Manjemen Kurikulum
Manajemen adalah suatu proses social yang berkenaan dengan keseluruhan usaha
manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-sumber lainnya menggunakan metode
yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Kata
“kurikulum” bukan berasal dari bahasa Indonesia, tetapi berasal dari bahasa latin, kata
dasarnya adalah “currere”, secara harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Jadi
‘‘curriculum” semula berarti “a running course, or race corse, especially a cchariot race
course” yang berarti jalur pancu, lapangan tersebut ada garis start dan batas finish dan secara
tradisional kutikulum disajikan seperti itu (ibarat jalan) bagi kebanyakan orang. Terdapat
pula dalam bahasa Prancis “courier” artinya “to run” atau berlari. Dalam lapangan
pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditentukan secara pasti,
dari mana mulai diajarkan dan kapan diakhiri, dan bagaimana cara untuk menguasai bahan
agar dapat mencapai kelulusan. Galen dan Alexander mengatakan kurikulum adalah usaha
yang dilakukan oleh sekolah untuk mempengaruhi anak belajar,baik di dalam kelas maupun
diluar kelas.
Dalam proses perencanaan itu ada hubungan tiga kegiatan dalam perencanaan yang
berurutan yaitu; menilai situasi dan kondisi saat in, merumuskan dan menetapkan situasi
dan kondisi yang diinginkan (yang akan datang), dan menentukan apa saja yang perlu
dilakukan untuk mencapai keadaan yang diinginkan.Pendapat Para Ahli
2. Manajemen Kesiswaan
A. Pengertian Manajemen Peserta Didik
1) Manajemen Peserta Didik atau pupil personel Administrasion sebagai layanan yang
memusatkan perhatian pada pengaturan,pengawasan, dan layanan siswa di kelas dan
diluar kelas seperti : pengenalan,pendaftaran,layanan individual seperti
pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di
sekolah ( Knezevich,1961).
2) Manajemen Peserta Didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta
didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus
sekolah.
3) Manajemen Peserta Didik menunjuk kepada pekerjaan-pekerjaan atau kegiatan-
kegiatan pencatatan peserta didik semenjak dari proses penerimaan sampai saat
peserta didik meninggalkan sekolah karean sudah tamat mengikuti pendidikan pada
sekolah itu.
4) Manajemen peserta didik adalah suatu penataan atau peraturan segala aktivitas yang
berkaitan dengan peserta didik sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah atau suatu lembaga ( Hendayat Soetopo dan Wasty Soemanto,1982).
B. Dasar-dasar Manajemen Peserta Didik
Secara hierarchis, manajemen peserta didik memiliki dasar hokum sebagai
berikut.
1. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
mengamanatkan bahwa Pemerintahan Negara Indonesia harus dapat melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
social.
2. Begitu pula dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
pemerintahan mewajibkan setiap warga Negara untuk mengikuti pendidikan dasar 9
tahun dan pemerintah wajib membiayainya.
3. Pemerintahan mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa tetntu saja diatur dalam
undang-undang.
4. Dan system pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi menajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local,
nasional, dan global sehingga perlu dilakuka pembaharuan pendidikan secara
terencana terarah dan bekesinambungan.
5. Dalam UU No 20 tagun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
a. Pasal (1) ayat 1; dikemukakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. Sedangkan pada ayat 2 ditegaskan bahwa Pendidikan Nasional adlah
pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUd Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-niai agama, kebudayaan nasional Indonesia
dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman, pada ayat 3 dikemukakan bahwa
system Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional
b. Pasal (5) ayat 1: setiap warga Negara mempunyai tak yang sama untuk
memperoleh pendidikan yang bermutu, (ayat 4) setiap warga Negara memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus,
(ayat 5) setiap warga Negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat.
c. Pasal (6) ayat 1 : setiap warga Negara yang beruisia tujuh tahun sampai dengan
lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, (ayat 2); setiap warga Negara
bertanggung jawab terhadap kelangsungan penyelenggaraan pendidikan.
d. Pasal (12) ayat 1 :
1) Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidikan yang seagama.
2) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya.
3) Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikan.
4) Mendpatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikan.
5) Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lainnya yang
setara.
6) Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-
masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.
e. Setiap peserta didik berkewajiban (Pasal 12 ayat 2):
1) Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin kebelangsungan proses
pendidikan.
2) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta
didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar yang
menyatakan bahwa:
1) Untuk dapat diterima sebagai siswa sekolah dasar seseorang harus berusia
sekurang-kurangnya enam tahun (Pasal 15, ayat 1).
2) Untuk dapat diterima sebagai siswa sekolah lanjutam pertama seseorang harus
telah tamat sekolah dasar atau satuan pendidikan dasar yang sederajat dan
setara (Pasal 15, ayat 2)
3) Siswa mempunyai hak:
Mendapatkan perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan.
Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya
Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar
pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan
diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu
yang telah dibakukan.
Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa atau bantuan lain sesuai
dengan persyaratan yang berlaku.
Pindah ke sekolah yang sejajar atau tingkatnya lebih tiggi sesuai
dengan persyaratan penerimaan siswa pada sekolah yang hendak
dimasuki.
Memperoleh penilaian hasil belajar.
Mendapatkan pelayanan khsusus bila mana penyandang cacat.
g. Siswa berkewajiban untuk:
1) Ikut menangung biaya penyelenggaran pendidikan, kecuali siswa dibebaskan
dari segala kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2) Mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
3) Menghormati tenaga kependidikan.
4) Ikut memlihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan
keamanan sekolah yang bersangkutan.
h. Peraturan pemerintahan RI No 29 tentang pendidikan menengah yang
menyatakan
1) Pasal 16: Untuk diterima sebagai siwa sekolah menengah seseorang:
Tamat pendidikan dasar.
Memiliki kemampuan yang diisyaratkan oleh sekolah menengah yang
bersangkutan.
2) Pasal 17: siswa mempunyai hak:
Mendapat perlakuan khusus sesuai dengan bakat, minat dn
kemampuannya.
Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya.
Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar
pendidikan yang berkelanjutan, baik untuk mengembangkan
kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat
pendidikan tertentu yang telah dilakukan.
Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai
dengan bersyaratan yang berlaku.
Pindah ke sekolah yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai
dengan persyaratan penerimaan siswa pada sekolah yang hendak
diikuti.
Memperoleh penilaian hasil belajarnya.
Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang
ditentukan..
Mendpatkan pelayanan khsusus bilamana penyandang cacat.
3) Pasal 18: setiap siswa berkewajiban untuk:
Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali siswa
dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
Menghormati tenaga kependidikan.
Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan, ketertiban dan
keamanan sekolah yang bersangkutan
https://books.google.co.id/books?
id=qT1KDwAAQBAJ&pg=PA131&dq=buku+manajemen+kesiswaan&hl=id&sa=X&ved=0ah
UKEwidu7eBmsvkAhWHr48KHbAfCGQQ6AEIMzAB#v=onepage&q=buku%20manajemen
%20kesiswaan&f=false