FITRIANA RAHAYUNINGTYAS
NIM. P07134217016
Disusun oleh:
FITRIANA RAHAYUNINGTYAS
NIM. P07134217016
Menyetujui,
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
“Komparasi Hasil Pemeriksaan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)
terhadap Urutan Pengambilan Darah Sistem Vacutainer”
Disusun oleh:
FITRIANA RAHAYUNINGTYAS
NIM. P07134217016
Ketua,
Bambang Supriyanta, S.Si, M.Sc (……………………………………….)
NIP. 196204101984031003
Anggota,
Sujono, SKM, M.Sc (……………………………………….)
NIP. 1963030619860301005
Anggota,
Zulfikar Husni Faruq, M.Si (……………………………………….)
NIP. 198907252019021001
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nya, skripsi dengan judul “Komparasi Hasil Pemeriksaan Activated
Partial Thromboplastin Time (APTT) terhadap Urutan Pengambilan Darah Sistem
Vacutainer” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Skripsi ini dapat terwujud atas bimbingan, bantuan dan dukungan baik
moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada:
1. Joko Susilo, SKM, M.Kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Yogyakarta.
2. Subrata Tri Widada, SKM, M.Sc selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta.
3. Siti Nuryani, S.Si, M.Sc selaku Ketua Program Studi Diploma IV Jurusan
Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan
Yogyakarta.
4. Sujono, SKM, M.Sc selaku Pembimbing Utama yang telah membimbing
dalam penyusunan Skripsi
5. Zulfikar Husni Faruq, SST, M.Si selaku Pembimbing Pendamping yang
telah membimbing dalam penyusunan Skripsi
6. Bambang Supriyanta, S.Si, M.Sc selaku Dosen Penguji Skripsi
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan Skripsi
Penulis menyadari bahwa dalam Skripsi ini terdapat ketidaksempurnaan
yang semata-mata karena keterbatasan penulis. Kritik yang bersifat membangun
serta saran sangat diharapkan demi perbaikan Skripsi ini. Akhir kata, penulis
mengucapkan terimaksih dan semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian........................................................................................6
E. Ruang Lingkup..............................................................................................6
F. Keaslian Penelitian........................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................9
A. Telaah Pustaka..............................................................................................9
B. Kerangka Konsep........................................................................................39
C. Hubungan Antar Variabel...........................................................................40
D. Hipotesis......................................................................................................40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................42
A. Jenis dan Desain Penelitian.........................................................................42
B. Alur Penelitian............................................................................................44
C. Subjek dan Objek Penelitian.......................................................................45
D. Waktu dan Tempat......................................................................................50
E. Variabel Penelitian......................................................................................51
v
F. Definisi Operasional Penelitian..................................................................51
G. Jenis dan Teknik dan Pengumpulan Data...................................................52
H. Alat Ukur dan Bahan Penelitian..................................................................53
I. Uji Validitas dan Reliabilitas......................................................................54
J. Prosedur Penelitian.....................................................................................54
K. Manajemen Data.........................................................................................58
L. Etika Penelitian...........................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................62
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tersebut meliputi pra analitik, analitik dan pasca analitik. Kesalahan pada
proses pra analitik dapat memberikan kontribusi sekitar 61% dari total
10
kesalahan laboratorium. Kesalahan ini meliputi ketatausahaan (clerical),
(Riswanto, 2013).
11
Pemeriksaan APTT adalah pemeriksaan laboratorium yang bertujuan untuk
menilai aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama yaitu faktor
1990). APTT juga digunakan untuk memantau terapi heparin (Ciesla, 2007).
pada jarum selama pungsi vena dan mengisi tabung terlebih dahulu (Kiswari,
2014). Oleh karena itu, jika beberapa pengisian tabung, tabung untuk
needle), maka tabung buangan harus diambil terlebih dahulu (Ciesla, 2007).
12
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan peneliti pada Bulan
statistik dalam hasil pemeriksaan PTT dan APTT antara tabung dengan
penelitian yang dilakukan Masih dan Kakkar (2014) hasil pemeriksaan PPT
Time) pada tabung pertama dan tabung kedua dengan volume 5 ml tidak
dkk. (2007) juga tidak menunjukkan adanya perbedaan hasil yang signifikan
pada tabung dengan antikoagulan Natrium sitrat 3,2% dengan volume 3 ml.
pada kualitas hasil dan keandalan klinisnya. Maka dari itu dengan
13
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
14
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai rekomendasi
E. Ruang Lingkup
F. Keaslian Penelitian
15
ml dengan urutan pengambilan darah tabung pertama dan kedua sistem
urutan pengambilan darah tabung pertama, kedua dan ketiga serta sampel
2. Serin, dkk. (2007) dengan judul “Effect of Tube Filling Order on Specific
16
tersebut menggunakan tabung sitrat 3,2% volume 3 ml dengan urutan
penyimpanan.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
a. Pengumpulan Spesimen
merupakan salah satu komponen pada tahap pra analitik, yaitu suatu
18
2) Tusukan kulit (skin/dermal/capilary puncture) untuk
tertentu
19
tabung berisi garam kalium EDTA untuk mencegah koagulasi
jenis pemeriksaan
kadaluarsa
20
8) Penanganan spesimen yang benar, misalnya cara menampung
b. Peralatan
1) Jarum
21
pemeriksaan, jenis sampel darah (vena atau kapiler), usia pasien
3) Holder
4) Tourniquet
22
Tali pembendung (tourniquet) adalah tali yang terbuat dari
jarum.
23
2. Pengambilan Darah Sistem Vacutainer
tanpa terjadi kontak dengan udara luar. System ini dapat menggunakan
elemen system ini memiliki tiga komponen dasar, yaitu jarum, pemegang
tabung dan beberapa jenis tabung evakuasi. Selain itu, system ini juga
tabung pertama telah terisi dapat diganti dengan tabung lainnya tanpa
biohazard (Di Lorenzo & Strasinger, 2016). Jarum yang digunakan terdiri
dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh sambungan berulir. Jarum
pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan jarum pada sisi
oleh bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien
24
pada sebuah holder dan memudahkan pada saat mendorong tabung
ini yaitu sulitnya pengambilan pada pasien orang tua, anak kecil, bayi,
atau jika vena kecil atau rapuh, atau jika pasien gemuk. Untuk mengatasi
(Riswanto, 2013).
25
3. Antikoagulan
atau mengendapkan ion kalsium (Ca). Ion kalsium adalah salah satu
yang tidak aktif. Selain untuk pemeriksaan koagulasi, natrium sitrat juga
(Kiswari, 2014).
26
Antikoagulan Natrium sitrat digunakan untuk pengujian sistem
(Riswanto, 2013).
dkk., 2012).
4. Darah
Darah adalah jaringan cair yang terdiri atas dua bagian. Bahan
unsur - unsur padat, yaitu sel darah merah. Volume darah keseluruhan
27
sekitar satu per dua belas berat badan atau kira - kira 5 liter. Sekitar 55%
adalah cairan, sedangkan 45% terdiri atas sel darah (Pearce, 2009). Darah
adalah jaringan ikat atau konektif berbentuk cair terdiri dari 4 unsur
seluler yaitu sel - sel darah merah (eritrosit), sel -sel darah putih
(leukosit), sel -sel darah pembeku atau keping darah (trombosit) dan
basa dalam darah tetap seimbang, mengatur suhu tubuh dan sebagai alat
(D’Hiru, 2013).
pada kedua sisinya, dan memiliki diameter 6,7 - 8,0 milimkron (rata -
rata 7,2 milimikron). Dalam 1 mm3 darah terdapat kira - kira 5 juta butir
sel darah merah. Sel darah merah berwarna kuning tua tetapi dalam
Struktur eritrosit terdiri atas pembungkus luar atau stroma yang berisi
terjadi di dalam sumsum tulang terutama dari tulang pendek pipih dan
tidak beraturan, jaringan kanselus pada ujung tulang pipa, sumsum dalam
batang iga - iga dan sternum. Perkembangan sel darah merah dalam
sumsum tulang melalui berbagai tahapan, mula - mula besar dan berinti
28
(nukleus), tidak mengandung hemoglobin, kemudian terisi hemoglobin
Sel darah merah rata – rata memiliki masa hidup 120 hari. Sel – sel
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi (Fe). Hemoglobin
sel darah merah. Jumlah hemoglobin pada darah normal adalah sekitar 15
mm3 darah terdapat 4000 – 10.000 sel darah putih. Sel darah putih dibuat
dalam sumsum tulang. Sel ini memiliki sebuah inti yang dapat membelah
29
menjadi banyak dan protoplasmanya bergranula (maka disebut
sel darah merah, bentuknya tidak teratur, mudah pecah, dan tidak
400.000 trombosit. Sel –sel darah pembeku dibuat dalam sumsum merah
3. Plasma
30
sel tubuh menerima kebutuhan esensial dan merupakan transportasi
maka tidak akan terjadi pembekuan dan darah tetap cair. Darah yang
plasma miskin trombosit atau platelet poor plasma (PPP) dan plasma
31
dari 15 menit dengan pengaturan brake yang dimatikan. Sentrifugasi
(Durachim, 2018).
2018).
4. Hemostasis
32
putus dan robeknya pembuluh darah, sedangkan thrombosis terjadi ketika
sistem hemostasis primer dan sekunder. Sistem primer terdiri dari fungsi
pembekuan darah.
a. Sistem Vaskuler
daerah yang luka. Pada pembuluh darah kecil hal ini mungkin dapat
33
Pembuluh darah dilapisi oleh sel endotel. Apabila lapisan
b. Sistem Trombosit
sel endotel akan rusak sehingga jaringan ikat dibawah endotel akan
trombosit (Setiabudy, 2007).
34
Pembekuan darah adalah suatu proses reaksi kimia yang
(Setiabudy, 2007).
pembekuan darah.
35
Tabel 1. Nomenklatur Faktor Pembekuan Darah
No Nama Sinonim/nama lain
I Fibrinogen -
II Prothrombin -
III Tissue factor Tissue Thromboplastin
IV Ion kalsium -
V Proaccelerin Labile factor
VI - -
VII Proconvertin Stable factor
VIII Antihemophile factor Antihemophile globulin
(AHF) (AHG)
IX Plasma Thromboplastin Chrismas factor
Component (PTC)
X Stuart factor Prower factor
XI Plasma Thromboplastin Antihemophilic factor C
Antecedent (PTA)
XII Hageman factor Contact factor
XIII Fibrin Stabilizing Factor Fibrinase
(FSF) Laki lorand factor
- High Molecular Weight Fitzgerald factor
Kininogen (HMWK)
- Pre Kallikrein (PK) Fletcher factor
Sumber: Setiabudy, 2007
1) Faktor I (Fibrinogen)
36
2) Faktor II (Protrombin)
detik pada suhu 280C. Dalam tubuh manusia, hanya jumlah kecil
transfusi masif.
3) Faktor V (Proaccelerin)
37
Faktor V adalah protein globulin yang sangat labil, berubah
menjadi trombin.
jam pada suhu 40C in vitro. Faktor VIII dapat dibagi ke dalam
38
7) Faktor IX (Plasma Thromboplastin Component)
39
kalikrein (diaktifkan faktor Fletcher) memotong sebagian
kinetikefekttif XIIa.
40
menjadi F.XIIa. Kofaktor High Molecular Weight Kininogen
F.IX menjadi IXa. Reaksi terakhir pada jalur ini adalah reaksi non
41
diaktifkan menjadi F.VIIa dengan adanya ion kalsium dan
F.X menjadi F.Xa oleh adanya kompleks yang terbentuk pada jalur
intrinsik dan F.VIIa dari jalur ekstrinsik. F.Xa bersama F.V, platelet
beta dan 2 gama. Trombin akan memecah rantai ala dan beta pada N-
42
polimer. Mula-mula fibrin polimer yan terbentuk bersifat tidak stabil
karena mudah larut oleh adanya set tertentu seperti urea, sehingga
43
5. Pemeriksaan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)
bertujuan untuk menilai aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur
seperti trombosis vena dalam atau Deep Vein Thrombosis (DVT), emboli
paru (PE), atau sindrom koroner akut. Kerja heparin adalah untuk
(Ciesla, 2007)
maka akan terjadi bekuan fibrin. Waktu yang diperlukan untuk terjadinya
(Riswanto, 2013)
44
jalur instrinsik. Faktor kontak dapat diaktifkan lebih jauh dengan
20-35 detik. Tetapi apabila hasilnya lebih dari 7 detik dari nilai normal
nilai normal APTT tergantung dari reagen, cara pemeriksaan dan alat
45
anticoagulant terhadap suatu factor koagulasi), terapi antikoagulan oral,
6. Coagulation Analyzer
penyakit von willebrand dan kondisi lain serta untuk mengamati efek
(Mengko, 2013).
46
B. Kerangka Konsep
47
Keterangan :
: diteliti
: tidak diteliti
Variabel Pengganggu
?????
D. Hipotesis
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis penelitian
terbentuknya variabel terikat. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya
2013).
49
2. Desain penelitian
yang diikuti dengan pengukuran kedua atau observasi (O2). Hasil observasi
natrium sitrat 3,2% 9:1 pada tabung 2 ml ketiga adalah sebagai kelompok
Perlakuan Posttest
Kelompok X O2
Eksperimen O2’
Keterangan :
pertama)
50
pertama
kedua
O2’’= Nilai APTT pada plasma sitrat pengambilan darah pada tabung 2 ml
Ketiga
B. Alur Penelitian
Pengambilan sampel darah vena menggunakan tabung
dengan antikoagulan Natrium Sitrat 2 ml 3,2%
Plasma sitrat
Pemeriksaan APTT
Analisis Data
51
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah sampel darah dari mahasiswa Jurusan Analis
berikut:
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
1) Plasma Hemolisis
52
menghomogenkan sampel yang terlalu kuat, temperatur
2008)
2) Plasma Lipemik
53
berwarna putih susu. Lipemia sebagian besar disebabkan karena
2006).
3) Plasma Ikterik
54
tersebut memiliki absorbansi tinggi antara 400 dan 520 nm,
2. Objek Penelitian
Thromboplastin Time).
anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk
Keterangan:
n = jumlah sampel
α = 5% (Kesalahan tipe I)
55
= 5,25 (selisih minimal rerata yang dianggap bermakna
Keterangan:
56
Perhitungan besar sampel minimal pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2. Tempat penelitian
57
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hematologi Jurusan Analis
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah darah pada tabung Natrium
2. Variabel terikat
3. Variabel Pengganggu
1. Variabel bebas
kedua tabung yang sesuai prosedur, tabung ketiga tabung yang digunakan
Satuan : -
58
2. Variabel terikat
aktifitas faktor koagulasi jalur intrinsik dan jalur bersama yaitu faktor
analyzer
Satuan : detik
3. Variabel Pengganggu
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer yaitu data yang diambil dan dikumpulkan secara langsung
dari objek penelitian oleh peneliti (Sugiyono, 2010). Data ini diperoleh
Time).
plasma sitrat dengan urutan pengambilan darah prtama, kedua dan ketiga
59
menggunakan sistwm acutainer. Data ini merupakan data asli yang
bersifat up to date.
d. Centrifuge NF-400
f. Kuvet
g. Transfer Pipette
i. Tisu
2. Bahan penelitian
3. Reagensia
a. Plasma kontrol
b. Reagen APTT
c. CaCl2 0,025M
60
I. Uji Validitas
data yang ditunjukkan alat ukur dapat diketahui apabila pada pemeriksaan
dengan plasma kontrol hasilnya normal, maka alat dan reagen yang
digunakan valid.
J. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
Yogyakarta
61
2. Tahap Pelaksanaan
62
9) Tabung berikutnya dimasukkan ke tabung evakuasi sesuai
pada tangannya
11) Kapas kering diletakkan pada bekas tusukan lalu jarum ditarik
berhenti keluar.
dengan adekuat.
es.
otomatis
63
1) Preparasi dilakukan dengan menginkubasi reagen APTT disuhu
coagulation analyzer
“APTT” ditekan
tekan “optic”
reagen APTT.
selesai
12) Nilai APTT yang muncul pada layar kemudian dicatat, setelahs
64
K. Manajemen Data
hasil penelitian, tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih
1. Analisis deskriptif
rata-rata dan standar deviasi (SD) nilai APTT pada tabung pertama,
2. Analisis statistik
APTT pada urutan pengambilan darah tabung pertama, kedua dan ketiga
65
signifikan yaitu p > α (0.05) dan data tidak normal jika diperoleh
b. Uji Homogenitas
Sphericity ≥ 0.05 dan data tidak homogen jika diperoleh nilai sig
c. Uji Komparasi
interval atau rasio dari k sampel (lebih dari dua sampel) yang
66
hasil pemeriksaan APTT terhadap urutan pengambilan darah sistem
sig ≤ 0.05 dan H0 diterima jika diperoleh nilai sig > 0.05 (Sugiyono,
2015).
67
perbedaan pada tabung pertama dengan kedua, tabung pertama
L. Etika Penelitian
68
DAFTAR PUSTAKA
69
2006;44(4):358-65. doi: 10.1515/CCLM.2006.073. PMID: 16599826.
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16599826/
Lippi, G., Plebani, M., & Favaloro, E. J. (2013). Interference in coagulation
testing: focus on spurious hemolysis, icterus, and lipemia. Seminars in
thrombosis and hemostasis, 39(3), 258–266. https://doi.org/10.1055/s-
0032-1328972 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23229354/
Masih, M., N. Kakkar. 2013. Routine Coagulation Testing: Do we need a
Discard Tube?. Indian Journal of Haematology and Blood Transfusion.
Institute of Haematology & Transfusion Medicine, 3rd Floor MCH
Building, Medical College and Hospital, 88,College Street, Kolkata-
700073, West Bengal. Dunduh pada 11 September 2020
Nikolac N. (2014). Lipemia: causes, interference mechanisms, detection and
management. Biochemia medica, 24(1), 57–67.
https://doi.org/10.11613/BM.2014.008. https://www.biochemia-
medica.com/assets/images/upload/xml_tif/Nikolac_N-
Lipemia_interference.pdf
Notoatmodjo,S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Pearce, E. C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Alih Bahasa: Sri
Yuliana Handoyo. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 411. 2010. Labortorium Klinik.
www.pelayanan.jakarta.go.id. Diunduh pada Tanggal 4 November 2020.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43. 2013. Cara Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik yang Baik. http://labcito.co.id/. Diunduh pada
Tanggal2 November 2020.
Praptomo, A.J. 2018. Pengendalian Mutu Laboratorium Medis. Yogyakarta :
Penerbit Deepublish.
Raber MN. 1990. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory
Examinations. 3rd edition Chapter 157 Coagulation Tests. Boston:
Butterworths. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK265
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta : Penerbit
Alfamedia dan Kanal Medika.
Serin, E., G. Bugdayci. 2007. Effect of Tube Filling Order on Specific
Coagulation Parameters in Healthy Subjects. Labmedicine Volume 38
Number 9. Departement of Biochemistry, Abant Izzet Baysal University,
Izzet Baysal Medical Faculty, Golkoy, Bolu, Turkey.
Setiabudy, R.D. 2007. Hemostasis dan Trombosis EdisiKetiga. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI.
Strasinger, S. K dan Di Lorenzo, M. S. 2011. The Phlebotomy Textbook.
Philadelphia: F.A. Davis Company
Sugiyono. 2003. Satistika untuk Penelitian Cetakan Kelima. Bandung: Alfabeta.
70
. 2015. Satistika untuk Penelitian Cetakan Ke-26. Bandung: Alfabeta.
. 2017. Statistika untuk Penelitian Cetakan Ke-28. Bandung: Alfabeta.
Sukorini, U., D.K. Nugroho, M. Rizki, B. Hendriawan. 2010. Pemantapan Mutu
Internal Laboratorium. Yogyakarta: Alfa Media.
Tahono, Rina S. dan Diah P. 2012. Buku Ajar Flebotomi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Press.
Tekkeşin, N., Esen, O. B., Kilinç, C., & Eviyaoğlu, O. (2012). Discard first tube
for coagulation testing. Blood coagulation & fibrinolysis : an international
journal in haemostasis and thrombosis, 23(4), 299–303.
https://doi.org/10.1097/MBC.0b013e328351ebbf
71
LAMPIRAN
72
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
JADWAL PENELITIAN
WAKTU PELAKSANAAN
NOVEMBER DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET 2021 APRIL
NO KEGIATAN
2020 2020 2021 2021 2021
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal skripsi
2 Seminar proposal skripsi
3 Revisi proposal skripsi
4 Perizinan penelitian
5 Persiapan penelitian
6 Pelaksanaan penelitian
7 Pengolahan data
8 Laporan skripsi
9 Sidang skripsi
10 Revisi laporan akhir skripsi
73
Lampiran 2. Rencana Anggaran Peneltian
N KUANTITA UNIT
O KEGIATAN S SATUAN COST JUMLAH
1. Belanja Jasa
Sewa laboratorium
hematologi jurusan Rp. Rp.
analis kesehatan 1 Pack 300.000 300.000
Belanja Cetak dan
2. Pengadaan
a. Kertas HVS
Ukuran A4 80
gram 1 Rim Rp. 47.000 Rp. 47.000
Rp. Rp.
b. Tinta printer 1 Botol 100.000 100.000
c. Jilid proposal 4 Eksemplar Rp. 5.000 Rp. 20.000
d. Jilid skripsi 4 Eksemplar Rp. 5.000 Rp. 20.000
Belanja Bahan
3. Habis Pakai
a. Reagen Rp. Rp.
pemeriksaan 1 Kit 700.000 700.000
Rp. Rp.
b. Plasma kontrol 1 Kit 400.000 400.000
c. Akuabides 1 Botol Rp. 50.000 Rp. 50.000
d. Tabung
antikoagulan
natrium sitrat Rp. Rp.
3,2% 2 mL 1 Pack 335.000 335.000
e. Yellow tip 100 Buah Rp. 100 Rp. 10.000
f. Blue tip 50 Buah Rp. 150 Rp. 7.500
g. BD Vacutainer Rp. Rp.
Needle 1 Pack 120.000 120.000
h. Alkohol swab 1 Pack Rp. 20.000 Rp. 20.000
Rp.
i. Plester 1 Pack Rp. 20.000 120.000
j. Cup plasma 96 Buah Rp. 400 Rp. 38.400
Rp. Rp.
k. Kuvet 1 Pack 300.000 300.000
Rp.
4. Konsumsi 32 Buah Rp. 15.000 480.000
Rp.
Jumlah 3.067.900
74
Lampiran 3. Naskah Penjelasan Sebelum Persetujuan (PSP)
75
mahasiswa jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Kemudian darah yang diambil akan diperiksa nilai APTT.
5. Prosedur pengambilan sampel penelitian mungkin menyebabkan
ketidaknyamanan dan memungkinkan terjadinya hematoma. Tetapi anda
tidak perlu khawatir karena prosedur dilakukan oleh petugas kesehatan
yang berpengalaman dan menggunakan peralatan yang direkomendasikan
oleh National Committee for Clinical Laboratory Standards (NCCLS).
Apabila setelah prosedur pengambilan darah terjadi hematoma peneliti
menyediakan air hangat untuk mengurangi memar akibat hematoma.
6. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian
ini adalah mendapatkan tambahan pengetahuan, pelayanan pemeriksaan
laboraratorium dan kompensasi berupa makanan, susu dan souvenir yang
akan diberikan setelah pengambilan sampel penelitian.
1. Partisipasi anda bersifat sukarela dan tidak ada paksaan, anda bisa
menghubungi saya sewaktu-waktu jika ingin mengundurkan diri dari
penelitian ini.
2. Nama dan jati diri anda akan tetap dirahasiakan. Bila ada hal-hal yang
belum jelas, anda dapat menghubungi saya dengan nomor telepon
081283047705.
Peneliti,
Fitriana Rahayuningtyas
76
Lampiran 4. Informed Consent
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang
akan dilakukan oleh Desty Indah Sari dengan judul “Komparasi Hasil
Pemeriksaan (Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) terhadap Urutan
Pengambian Darah Sistem Vacutainer”
Nama :
Alamat :
No. Telepon :
Saya memutuskan setuju ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela
tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri
maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu – waktu tanpa sanksi apapun.
Yogyakarta,..........................
Saksi Yang memberi persetujuan
(……………………) (…………………….)
Mengetahui,
Peneliti,
77
Fitriana Rahayuningtyas
78
Lampiran 4. Lembar Kuisioner
LEMBAR KUISIONER
KOMPARASI HASIL PEMERIKSAAN PPT
(PLASMA PROTHROMBIN TIME) TERHADAP URUTAN
PENGAMBILAN DARAH SISTEM VACUTAINER
1. Nama Lengkap :
2. Prodi / Semester :
3. Jenis Kelamin : P/L
4. Usia :
5. Nomor Hp :
B. Daftar Pertanyaan
1. Self Assesment Covid-19
Berilah tanda centang ( √ ) pada pilihan jawaban yang menurut Anda paling
sesuai dengan kondisi Anda saat ini!
Pilihan Jawaban
No. Pertanyaan Tidak
Ya
1.
Apakah anda mengalami gejala Covid-19
(demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak
napas, menurunnya fungsi indera pembau dan
perasa, dll) selama 14 hari terakhir?
2.
Apakah anda pernah melakukan perjalanan
keluar kota/internasional/wilayah yang
79
terjangkit/zona merah selama 14 hari terakhir?
3.
Apakah anda pernah melakukan kontak erat
dengan penderita Covid-19 (berjabat tangan,
berbicara, berada dalam satu ruangan atau
berada dalam satu rumah)?
4. Apakah anda memiliki riwayat penyakit
penyerta (komorbid)?
a. Diabetes Mellitus (DM)
b. Jantung
c. Paru-paru Obstruktif Kronis (PPOK)
d. Asma
e. Tuberkulosis (TBC)
f. Demam Berdarah Dengue (DBD)
g. Kanker
h. Tidak ada penyakit penyerta
Pilihan Jawaban
No. Pertanyaan Tidak
Ya
1.
Apakah Anda pernah mengalami luka dengan
perdarahan yang lama untuk berhenti?
2.
Apakah Anda pernah menjalani tindakan
operasi pembedahan?
3.
Apakah dalam sehari Anda banyak
mengonsumsi makanan tinggi lemak?
80
4.
Apakah Anda sering melakukan aktivitas fisik
dengan intesitas sedang s.d. berat atau
berolahraga?
5. Apakah anda seorang perokok aktif?
6.
Apakah Anda sering mengosumsi makanan atau
minuman tinggi kafein (kopi, minuman bersoda,
dll)?
7.
Apakah Anda pernah melakukan pemeriksaan
atau praktikum rumple leed?
8.
Jika pernah, bagaimana hasil pemeriksaan
tersebut?
9.
Apakah saat praktikum Anda pernah
menemukan bahwa serum/plasma Anda ikterik?
10.
Apakah saat praktikum Anda pernah
menemukan bahwa serum/plasma Anda
lipemik?
81
kanamisin, neomisin, tetrasiklin, dll)?
15.
Apakah Anda sedang menjalani terapi
antikoagulan (terapi heparin, warfarin, dll)?
16.
Jika darah anda diambil dengan vacutainer,
apakah cepat terjadi hematoma pada bekas
tusukan?
82