PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
kesehatan masyarakat, hal ini kesehatan lingkungan pada
47.000.000 ribu.
2
serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
3
keluarga, dan kelompok dalam masyarakat. Dalam upaya
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
4
dengan pendekatan proses keperawatan komunitas dan
pengorganisasian komunitas.
2. Tujuan Khusus
lingkungan.
C. MANFAAT
1. Bagi Mahasiswa
kemasyarakatan.
2. Bagi Masyarakat
5
a. Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan
pencegahan penyakit.
masyarakat.
tersebut.
keperawatan komunitas.
selanjutnya.
terwujudkan.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
berikut :
komunitas
7
permasalahan atau issue kesehatan masyarkat yang dapat
untuk:
masalaah tersebut
(self care)
a. Individu
8
dirinya sendiri oleh karena sesuatu hal dan sebab,
kemandirian.
b. Keluarga
sebab :
perhitungkan
berkaitan
9
5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam
c. Kelompok Khusus
berikut.
development) , yaitu :
Kelompok bayi
Kelompok balita
keperawatan, yaitu :
10
Penderita penyakit tidak menular,
penyakit jantung.
penyakit, yaitu :
komersial
D. Prinsip Dasar
antara lain :
1. Kemanfaatan
2. Otonomi
11
3. Keadilan
komunitas.
E. Model Pendekatan
2. Pendidikan kesehatan
lebih cepat.
12
F. Metode yang digunakan dalam melakukan Asuhan Komunitas
1. Pengkajian
ditentukan.
a. Pengumpulan data
yang mempengaruhinya.
a) Data inti
d) Ekonomi
13
g) Sistem komunikasi
h) Pendididkan
i) Rekreasi
b. Jenis data
1) Data subjektif
2) Data Objektif
c. Sumber data
1) Data perimer
2) Data sekunder
2) Pengamatan
3) Pemeriksaan fisik
e. Pengolahan data
Client)
telly.
3) Tabulasi data
4) Interprestasi data
14
2. Analisis data
2) Menetapkan kekuatan
pelayanan kesehatan
dilakukan intervensi.
c. Prioritas masalah
adalah:
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
6) Aspek politis
15
Prioritas masalah juga dapatditentukan
keperawatan .
3. Diagnosa
meliputi:
masyarakat;
16
Lingkungan fisik,biologis,psikologis, dan
sosial;
timbulnya masalah.
4. Perencanaan
berikut ini.
a. Perumusan tujuan
4) Realitas
17
6) Melibatkan peran serta masyarakat.
5. Pelaksanaan
6. Evaluasi
18
b. Menilai efektifitas proses keperawatan, mulai dari
teratasi.
19
BAB III
HASIL PENGKAJIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUSUN MUHAJIRIN DESA
SESELA KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT
PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIV B 2018
A. PENGKAJIAN
1. Data Geografis
a. Luas Wilayah Dan Administrasi Desa
Desa Sesela merupakan salah satu desa yang berada
diwilayah Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat,
luas wilayah 227,027 Ha. dengan batas wilayah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Desa sandik
Sebelah Selatan : Kelurahan Rembiga
Sebelah Barat : Desa Jati Sela
Sebelah Timur : Desa Midang
Desa Sesela terdiri dari 11 dusun yaitu diantaranya
Dusun Kebun Indah,Dusun Cengok,Dusun Sesela Desa, Dusun
Dasan Utama, Dusun Bilatepung, Dusun Lendang, Dusn
Lendang Utama, Dusun Kebon Bawak, Dusun Muhajirin,Dusun
Kebon Lauk, Dusun Muhajirin.
b. Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Desa Sesela dikategorikan menjadi:
PEMUKIMAN = 72.197 Ha
PERSAWAHAN = 105 Ha
PERKANTORAN = 0.15 Ha
KUBURAN = 4.15 Ha
SARANA UMUM = 13.286 Ha
PEKARANGAN = 32.254 Ha
227.027.Ha
c. Dusun Muhajirin
20
Dusun Muhajirin merupakan salah satu dusun yang ada
di desa Sesela. Dusun Muhajirin terdiri dari 3 RT dengan
batasan wilayah:
Sebelah Utara : Dasan Utama
Sebelah Selatan : Sungai
Sebelah Timur : Dasan Utama
Sebelah Barat : Dusun Ireng
Jumlah KK yang ada di Dusun Muhajirin yaitu
sebanyak 155 KK, dari hasil survey yang terkaji sebanyak
143 KK dengan jumlah 550 Jiwa. Sisa yang belum terkaji
sebanyak 12 KK dengan alasan pada saat pengkajian ada 5
KK tidak ketemu, rumah tidak tempati sebanyak 4 rumah
dan menolak saat pengkajian 3 KK.
2. Data Demografi
a) Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia
Ø 60 tahun 0%
55-59 Tahun 6%
21
b) Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin
Perempuan
43% Laki-Laki
57%
Laki-Laki Perempuan
PT 6%
SMA 23%
SMP 14%
SD 31%
P A U D / TK 6%
TS 10%
22
Berdasarkan tabel 3.4 diatas menunjukkan bahwa
masih ada penduduk di Dusun Muhajirin tidak sekolah
yaitu sebanyak 110 jiwa (8,7%). Hal ini dapat menjadi
suatu masalah karena dapat mempengaruhi tingkat
pengetahuan penduduk.
Distribusi Penduduk
Berdasarkan Pekerjaan
Tukang kayu 1%
Sopir 5%
Karyawan swasta 7%
Guru 5%
Nelayanan 1%
Pelajar/Mahasiswa 28%
Tidak Bekerja 21%
Buruh 6%
Pensiunan 5%
IRT 17%
Petani 2%
Wiraswasta 14%
PNS 3%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%
Sumber Data Primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.5 diatas menunjukkan bahwa masih
ada penduduk Dusun Muhajirin tidak bekerja yaitu sebanyak
106 jiwa (19.3%). Hal ini menunjukkan masih ada penduduk
Dusun Muhajirin memiliki sejumlah warga yang menganggur,
yang kemungkinan besar dapat mempengaruhi tingkat
keamanan di desa.
23
e) Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
Tabel 3.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
120.00%
100.00% 97.82%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
Kristen Katolik
Kristen Protestan
Budha
Hindu
Islam 1
24
g) Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Sehat Sakit
Tabel 3.8 Distribusi Penduduk Berdasarkan Keadaan Fisik
Sakit
2%
Sehat
98%
3. Lingkungan Fisik
a. Perumahan
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Tipe Perumahan
Tabel 3.9 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tipe
Perumahan
25
Chart Title
100.00%
88.80%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
9.10%
10.00%
2.10%
0.00%
Permanen Semi Permanen Tidak Permanen
Series 3
Numpang 4.20%
sewa 1.40%
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 100.00%
Tanah
Papan
3% 1% Tanah Papan Tegel/Semen
Tegel/Semen
96%
100%
90%
Series 3
80%
70%
60% 97%
50%
40%
30%
20%
10% 3%
0%
Ada Tidak Ada
27
Berdasarkan tabel 3.12 diatas menunjukkan bahwa
masih ada keluarga yang tidak memiliki sistem
ventilasi yaitu sebanyak 5 KK(3%).
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Membuka
Jendela Setiap Hari
Tabel 3.13 Distribusi Penduduk Berdasarkan
KebiasaanMembuka Jendela
Tidak
31%
Ya
69%
70 63
60
50
40 34
30
20
10 3
0
Terang Remang-Remang GelapColumn2
28
Berdasarkan tabel 3.15 menunjukkan bahwa masih
ada penduduk di dusun Muhajirin yang memiliki sistem
pencahayaan pada siang hari yang masih gelap sebanyak
5 KK(3%) dan remang-remang sebanyak 48 KK(34%).
Tidak Memenuhi
Syarat
29%
Mememenuhi syarat
71%
24%
Bersih
Kotor
76%
29
kebersihan rumah yang kurang bersih/kotor yaitu 34 KK
(24%). Hal ini menunjukkan masih ada warga yang kurang
menyadari akan pentingnya kebersihan di dalam
rumahnya.
44%
0.35
45%
40%
35%
30%
0.21
25%
20%
15%
10%
5% 0
0%
Banyak Sisa Debu Sampah Lain-Lain
Makanan
Series 1 Series 2 Series 3
30
Bersatu
8%
Terpisah
19%
Dekat
73%
b. Halaman Rumah
80%
70%
60%
50%
0.85
40%
30%
20%
10%
15%
0% Tidak Ada Column1
Ada Tidak Ada
31
Berdasarkan tabel 3.19 menunjukkan bahwa sebagian
besar penduduk di dusun Muhajirin memiliki halaman
rumah yaitu sebanyak 121 KK (85%).
Tidak
35%
Ya
65%
32
Kolam
1%
Kebun
Tidak Dimanfaatkan 39%
35%
Kandang
25%
Tidak Bersih
34%
Bersih
66%
33
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air untuk
Memasak dan Minum
Tabel 3.23 Distribusi Penduduk Berdasarkan Sumber Air
untuk Minum dan Memasak
Beli 22%
Sungai 0%
Mata Air 0%
Sumur Pompa 5%
PDAM 6%
Tidak Dimasak
42%
Dimasak
58%
34
dengan total sebesar 60 KK (42%). Hal ini memungkinkan
terjadinya suatu penyakit seperti diare, typoid, dll.
> 10 Meter
43%
< 10 Meter
57%
35
meter yaitu dengan total sebesar 82 KK (57%). Hal ini
memungkinkan terjadinya suatu masalah kesehatan
seperti pencemaran air yang menimbulkan berbagai
penyakit seperti diare, dsb.
56%
60%
50%
39%
40%
30%
20%
10% 5%
0%
0%
Bak Gentong Ember Lain-Lain (Tendon)
Series 3
Tertutup
39%
Terbuka
61%
36
Sumber Data Primer Oktober 2018
37
tidak melakukan pengurasan pada tempat penampungan
airnya dengan total sebesar 34 KK (34%). Hal ini dapat
mempengaruhi atau memungkinkan untuk terjadinya suatu
masalah kesehatan lingkungan seperti penumpukan
jentik-jentik nyamuk, gangguan kulit seperti panu,
kadas maupun kurap akibat air yang digunakan menjadi
kotor karena penampungan yang tidak dikuras.
Sembarangan Tempat1%
Diangkut Petugas 2%
Di bakar 48%
Di Timbun 5%
Di Sungai 37%
TPU 7%
38
Berdasarkan tabel 3.33 diatas menunjukkan bahwa
masih ada penduduk yang memiliki kebiasaan membuang
sampah di sungai dan dibakar dengan jumlah total
masing-masing 53 KK (37%) dan 68 KK(48%). Hal tersebut
memungkinkan terjadi masalah kesehatan seperti diare,
penyakit kulit, Malaria, Typoid, gangguan pernapasan
dll.
Tidak
34%
Ada
66%
Tertutup
26%
Terbuka
74%
39
Sumber Data Primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.35 diatas menunjukan bahwa
sebagian besar penduduk dusun Muhajirin memiliki
tempat penampungan sampah sementara dalam kondisi
terbuka yaitu dengan total 70 KK (74%). Kondisi tempat
sampah yang terbuka memungkinkan binatang yang menjadi
vector penyakit untuk hinggap di tempat sampah dan
kemudian menghinggapi makanan/minuman, yang kemudian
dapat menjadi penyebab adanya masalah kesehatan
seperti diare.
40
Sumber Data Primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.37 diatas menunjukan bahwa
sebagian besar penduduk di dusun Muhajirin Desa
Sesela memiliki kebiasaan buang air besar di WC
dengan total 138 KK (97%). Hal ini menunjukkan bahwa
penduduk sudah menyadari akan pentingnya kesehatan
dan kebersihan.
Septic Tank
100%
41
Berdasarkan tabel 3.39 diatas menunjukkan
sebagian besar penduduk di dusun Muhajirin yang
memiliki jamban adalah berupa jamban Septic Tank
yaitu sebanyak 138 KK (100%).
Terawat
84%
42
6) Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Pembuangan
Limbah
Tabel 3.42 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat
Pembuangan Limbah
50%
45%
45%
40%
35%
30%
25% 28%
25%
20%
15%
10%
5%
0%
0% 2%
Penampungan Got Sungai Sembarangan Lain-Lain
Tempat
43
saluran limbah yang tergenang yaitu sebanyak 80 KK
(56%).
8) Distribusi Penduduk Berdasarkan Binatang yang Banyak
Berkeliaran di Tempat Sampah
Tabel 3.44 Distribusi Penduduk Berdasarkan Binatang
yang Banyak Berkeliaran diTempat Sampah
Lain-
Lain-Lain Lain;
Nyamuk 14% Nyamu
Anjing; k ; 35%
Anjing
2%
Kucing
Kucing
; 1% Tikus;
Tikus
6% Kecoa;
Kecoa
10% Lalat;
Lalat
Dusun Muhajirin
No Banjir
frekuensi %
1 Ya 0 0
2 Tidak 143 100
JUMLAH 143 100
Sumber Data Primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.45 diatas menunjukkan bahwa
di dusun Muhajirin tidak pernah terjadi banjir, yaitu
sebanyak 143 (100%).
44
10)Distribusi Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Hewan
Ternak
Tabel 3.46 Distribusi penduduk berdasarkan
kepemilikan hewan ternak
Ada
34%
Tidak Ada
66%
Dusun Muhajirin
No Letak
Frekuensi %
1 Dalam Rumah 0 0
Diluar 47 100
2 45
Rumah
JUMLAH 47 100
Sumber Data Primer Oktober 2018
46
Poskesdes 0%
Polindes 0%
Bidan 2%
Perawat 4%
Dokter Praktek 4%
Posyandu 8%
Balai Pengobatan 0%
Puskesmas 48%
Rumah Sakit 0%
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6
47
1 Rumah sakit 4 3
2 Puskesmas 99 71
Balai pengobatan 0 0
3
/pustu/polindes/poskesdes
4 Posyandu 8 5
5 Dokter praktek 25 18
6 Perawat 0 0
7 Bidan 4 3
JUMLAH 140 100
Sumber Data Primer Oktober 2018
Beradsarkan tabel 3.48 di atas,
menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga sudah
memanfaatkan sarana kesehatan puskesmas sebanyak 99
KK (71%)sebagai tempat berobat anggota keluarga
sehingga akan menurunkan resiko terjadinya tingkat
kesakitan.
d) Kebiasaan Sebelum Berobat
Tabel 3.50 Kebiasaan Sebelum Berobat
100%
90% 0.87
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10% 0.08
5%
0%
Beli Obat Bebas Minum Jamu Tidak Ada
48
Dusun Muhajirin
No Pendanaan
Frekuensi %
1 ASKES/ASTEK 0
2 Dana Sehat 0
3 BPJS 107 75
4 Umum 36 25
5 KIS 0
JUMLAH 143 100
Sumber Data Primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.51 diatas, menunjukkan
bahwa sebagian besar warga Desa sesela dusun
Muhajirin dapat memanfaatkan sarana kesehatan dengan
BPJS107 KK (75%).
49
Berdasarkan tabel 3.53 diatas, menunjukkan
bahwa tidakada warga Desa sesela dusun
Muhajirintidak pernah didiagnosis menderita TB paru
sebanyak 143 KK(100%).
1 Ya 0 0
2 Tidak 143 100
Total 143 100
50
Sumber Data Primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.55 diatas, menunjukkan
bahwa tidak ada masyarakat dusun Muhajirin yang
menderita atau pernah didiagnosis gangguan jiwa
(gangguan mental organik).
j) Bila ya, apakah selama ini ART tersebut meminum obat
gangguan jiwa berat secara teratur
Tabel 3.56 Distribusi ART yang Meminum Obat
Gangguan Jiwa Berat Secara Teratur
N Apakah selama ini ART tersebut meminum Frek
o obat gangguan jiwa berat secara teratur uens %
i
1 Ya 0 0
2 Tidak 143 100
Total 143 100
2) Masalah kesakitan
a) Apakah Ada Anggota Keluarga Yang Menderita Penyakit
Dalam (6 Bulan Terakhir)
Tabel 3.58 Distribusi Anggota Keluarga Yang
Menderita Penyakit Dalam (6 Bulan Terakhir)
51
Ya
10%
Tidak
90%
52
(80%). Hal ini menunjukkan bahwa angka kesakitan
yang ada di dusun Muhajirin masih cukup tinggi,
sehingga dibutuhkan kolaborasi antara anggota
keluarga dengan pelayanan kesehatan yang ada dalam
perawatan anggota keluarga yang sakit.
53
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.61 diatas, menunjukkan
bahwa sebagian besar upaya keluarga untuk menolong
keluarga yang sakit adalah membawanya ke puskesmas
yaitu sebanyak 10KK (67%).
Dusun Muhajirin
No Jarak Tempat Pelayanan
Frekuensi %
Jauh bisa dijangkau dengan 15 100
1
kendaraan
Jauh tidak bisa dijangkau 0 0
2
dengan kendaraan
Dekat bisa dijangkau dengan 0 0
3
jalan kaki 54
JUMLAH 15 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.63 diatas, menunjukkan
bahwa jarak sarana tempat pelayanan kesehatan di
dusun Muhajirin desa Sesela sebagian besar jauh
dapat di jangkau dengan kendaraan yaitu 15 KK
(100%), dan tidak ada yang jauh tidak bisa dijangkau
dengan kendaraan. Hal ini menggambarkan bahwa
pembangunan sarana pelayanan kesehatan di dusun
Muhajirin desa Sesela sudah dapat menjangkau semua
daerah.
3) Kematian
a) Anggota keluarga yang meninggal dalam satu tahun
terakhir.
Tabel 3.64 Distribusi Anggota keluarga yang
meninggal dalam satu tahun terakhir
Anggota keluarga Dusun Muhajirin
No
meninggal Frekuensi %
1 Ya 0 0
2 Tidak 143 100
JUMLAH 143 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.64 diatas, menunjukkan
bahwa tidak ada angka kematian dalam 1 tahun
terakhir di Dusun Muhajirin Desa Sesela.
55
Berdasarkan tabel 3.65 diatas, menunjukkan bahwa
tidak ada angka kematian di Dusun Muhajirin Desa
Sesela.
56
kontrasepsi sebanyak 79 jiwa (83%). Dengan adanya
pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB,
dapat menekankan pertumbuhan penduduk di Dusun
Muhajirin, Desa Sesela sehingga pertumbuhan
penduduk dapat dikontrol.
d) Alasan Tidak KB
Tabel 3.70 Distribusi Alasan Tidak KB
Dusun Muhajirin
NO Alasan
Frekuensi %
1 Dilarang Suami 0 0
2 Agama 0 0
3 Tidak Tahu 1 50
Lain-lain (ingin punya 1 50
anak,hamil,sakit, takut
4 gemuk)
57
JUMLAH 2 100%
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.70 diatas, menunjukkan
bahwa alasan PUS yang tidak menggunakan KB dengan
alasan tidak tahu sebanyak 1 PUS (0%) dan takut
gemuk sebanyak 1 PUS (50%). Dengan demikian
dibutuhkan sosialisasi kepada masyarakat tentang
pentingnya KB dalam menekan pertumbuhan penduduk
yang ada di Dusun Muhajirin, Desa Sesela.
e) PUS DO KB
Tabel 3.71Distribusi PUS DO KB
Dusun Muhajirin
NO DO KB
Frekuensi %
1 Ya 2 3
2 Tidak 77 97
JUMLAH 0 0
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.71 diatas, menunjukkan
bahwa terdapat PUS yang DO KB di Dusun Muhajirin,
Desa Sesela sebanyak 2 (3%) hal ini menyebabkan
perlunya diidentifikasi kembali penyebab PUS
melakukan Do KB.
f) Alasan DO KB
Tabel 3.72 Distribusi Alasan DO KB
60%
50%
50% 50%
40%
30%
20%
10%
0% 0% 0% 0%
0%
Dilarang suami Agama Tidak Tahu Penyakit Ingin Punya Lain-Lain (takut
anak gemuk, hamil)
58
Berdasarkan tabel 3.72 diatas, menunjukkan
bahwa alasan PUS melakukan DO KB di Dusun Muhajirin
yaitu masing-masing karena tidak tahu dan takut
gemuk sebanyak (50%) PUS.
c. Bumil
1) Jumlah Bumil
Tabel 3.73 Distribusi Jumlah Bumil
Dusun Muhajirin
NO Jumlah Ibu Hamil
Frekuensi %
1 Ya 4 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 4 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.73 diatas, menunjukkan bahwa
warga di Dusun Muhajirin yang tergolong ibu hamil
sebanyak 2 orang (100%). Dengan adanya ibu hamil,
maka akan meningkatkan pertumbuhan penduduk yang ada
di Dusun Muhajirin, Desa Sesela.
2) Usia Kehamilan
Tabel 3.74 Distribusi Usia Kehamilan
Dusun Muhajirin
No Usia Kehamilan
Frekuensi %
1 T. I 0 0
2 T. II 1 25
3 T. III 3 75
JUMLAH 4 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.74 diatas, menunjukkan
sebagian besar usia kehamilan warga di Dusun
Muhajirin, Desa Sesela yang tergolong ibu hamil dengan
T.III 3 orang (75%). Usia kehamilan pada III harus
diperhatikan oleh ibu hamil dan kehamilannya harus
59
tetap di kontrol untuk mengetahui status kesehatan ibu
dan janin.
3) Frekuensi Kehamilan
Tabel 3.75 Distribusi Frekuensi Kehamilan
Dusun Muhajirin
NO Kehamilan Ke
Frekuensi %
1 1 0
2 2 1 25
3 3 1 25
4 > 3 2 50
JUMLAH 4 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.75 diatas, menunjukkan
frekuensi kehamilan ibu hamil warga di Dusun
Muhajirin, Desa Sesela sebagian besar menginjak
kehamilan pertama sebanyak 1 orang (25%), kehamilan
kedua sebanyak 1 orang (25%)dan kehamilan ketiga
sebanyak 2 orang (50%). Dengan meningkatkan jumlah
ibu hamil setiap tahun dapat meningkatkan
pertumbuhan penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa
frekuensi kehamilan yang melebihi kehamilan ke dua
tidak sesuai dengan program pemerintah yaitu program
KB. Sehingga bisa menimbulkkan resiko peningkatakan
jumlah penduduk di Dusun Muhajirin, Desa Sesela.
60
5) Pemberian TT
Tabel 3.77 Distribusi Pemberian TT
Dusun Muhajirin
NO Bumil yang mendapat TT
Frekuensi %
1 Ya 4 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 4 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.77 diatas, menunjukkan
bahwa semua ibu hamil yang berjumlah4 orang (100%)
sudah mendapatkan imunisasi dikarenakan usia
kehamilan rata-rata menginjak trimester I.
6) Kelengkapan Pemberian TT
Tabel 3.78 Distribusi Kelengkapan Pemberian TT
Dusun Muhajirin
NO Pemberian TT
Frekuensi %
1 Lengkap 4 100
2 Tidak Lengkap 0 0
JUMLAH 4 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.78 di atas, menunjukkan
kelengkapan pemberian TT yang tertinggi pemberian TT
lengkap sebanyak 4 bumil (100%).
7) Pemeriksaan Kehamilan
Tabel 3.79Distribusi Pemeriksaan Kehamilan
Dusun Muhajirin
NO Periksaan Kehamilan
Frekuensi %
1 Ya 4 100
2 Tidak 0
JUMLAH 4 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.79 diatas, menunjukkan
bahwa semua ibu hamil melakukan pemeriksaan
kehamilan sebanyak 4 bumil (100%).
8) Bila Ya, Trimester
Tabel 3.80 Bila Ya, Trimester
NO Pemeriksaan Kehamilan di Dusun Muhajirin
61
Umur Kehamilan Frekuensi %
1 T. I 0 0
2 T. II 1 25
3 T. III 3 75
JUMLAH 4 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.80 diatas, menunjukkan
bahwa sebagian besar bumil memeriksakan kehamilannya
pada umur kehamilan T.II 1 bumil (25%), T.III
sebanyak 3 bumil (75%).
62
Berdasarkan tabel 3.82 diatas, menunjukkan bahwa
bumil tidak ada keluhan.
d. Buteki
1) Apakah ada buteki
Tabel 3.83 Jumlah BUTEKI
Dusun Muhajirin
No Buteki
Frekuensi %
1 Ya 5 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 5 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.83 diatas, menunjukkan
bahwa terdapat buteki yakni sebanyak 5 jiwa (100%)
yang berarti bahwa terdapat kelompok yang mendapatkan
perhatian khusus dalam pemberian penyuluhan kesehatan
mengenai ASI eksklusif oleh petugas kesehatan.
63
Dusun Muhajirin
No Usia anak
Frekuensi %
1 1 hari- 6 bulan 1 20
2 6 bulan- 2 tahun 4 80
3 >2 tahun 0 0
JUMLAH 5 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.85 diatas, menunjukkan usia 6
bulan – 2 tahun yang masih menetek sebanyak 1 anak
(20%) dan 1 hari – 6 bulan sebanyak 4 anak (80%). Hal
ini menunjukkan bahwa potensi balita memiliki daya
tahan tubuh yang baik sehingga balita lebih kebal
terhadap penyakit.
e. Persalinan
1) Pertolongan Persalinan Anak Pada 1 Tahun Terakhir
Tabel 3.86 Pertolongan Persalinan Anak Pada Satu Tahun
Terakhir
Dusun Muhajirin
No Penolong
Frekuensi %
1 Nakes 1 100
2 Dukun terlatih 0 0
3 Dukun tidak terlatih 0 0
JUMLAH 1 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.86 di atas, menunjukkan
bahwa warga di Dusun Muhajirin sudah memanfaatkan
sarana kesehatan dengan baik.
64
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.87 di atas, menunjukkan
tempat pertolongan persalinan yang paling banyak
digunakan adalah puskesmas sebanyak 1 KK (100%). Hal
ini menunjukkan bahwa warga di dusun Muhajirin Desa
Sesela sudah memanfaatkan sarana kesehatan untuk
melahirkan
3) Kondisi Bayi
Tabel 3.88 Kondisi Bayi Saat Lahir
Dusun Muhajirin
No
Kondisi Bayi Frekuensi %
1 lahir hidup 1 100
2 Lahir mati 0 0
3 lahir catat 0 0
4 lain-lain 0 0
JUMLAH 1 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.88 di atas, kondisi bayi
saat lahir yang paling banyak adalah dalam keadaan
lahir hidup sebanyak 1 KK (100%).
65
Dusun Muhajirin
No 0-1 Tahun
Frekuensi %
1 Ya 9 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 9 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.90 di atas, menunjukkan jumlah
bayi yang berusia 0-1 tahun di Desa Sesela ada sebanyak
9 balita (100%). Dengan adanya jumlah bayi di Sesela,
perlu perhatian khusus oleh tenaga kesehatan agar tumbuh
kembang balita dapat dikontrol sehingga balita tumbuh
dengan sehat.
66
kesehatan agar tumbuh kembang balita dapat dikontrol
sehingga balita tumbuh dengan sehat.
Dusun Muhajirin
No 1-5 Tahun
Frekuensi %
1 Lengkap 24 100
2 Tidak lengkap 0 0
3 Tidak diimunisasi 0 0
JUMLAH 24 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.93 di atas, menunjukkan
bahwa semua balita yang berusia 1-5 tahun telah
mendapatkan imunisasi secara lengkap dengan jumlah 24
balita (100%). Dengan diberikannya imunisasi secara
lengkapdapat meningkatkan daya tahan tubuh pada balita
sehingga resiko balita terserang penyakit rendah.
5) Kepemilikan KMS
Tabel 3.94 Kepemilikan KMS
Dusun Muhajirin
No Kepemilikan
Frekuensi %
1 Ya 33 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 33 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.94 di atas, menunjukkan
semua balita memiliki KMS sebanyak 33 balita (100%).
67
Berdasarkan tabel 3.95 diatas, menunjukkan bahwa
masih ada orangtua yang tidak bisa membaca KMS sebanyak
33 orang tua (100%). Sebagai tenaga kesehatan,
seharusnya kita mengajarkan kepada para orangtua cara
membaca KMS agar pada orangtua mengetahui kondisi
kesehatan dan perkembangan pada anaknya.
7) Kunjungan Ke Posyandu
Tabel 3.96 Kebiasaan Ke Posyandu
Dusun Muhajirin
No Kebiasaan
Frekuensi %
1 Ya 33 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 192 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.96 di atas, menujukkan bahwa
masih ada balita yang tidak dibawa ke posyandu sebanyak
33 balita (100%). Masih adanya balita yang tidak dibawa
ke posyandu dapat menyebabkan tenaga kesehatan dan kader
yang ada di Desa Sesela tidak dapat mengontrol kesehatan
balita tersebut. Selain itu para orangtua juga harus
diberikan penyuluhan agar meraka sadar tentang
pentingnya posyandu.
68
Berdasarkan tabel 3.97 di atas, menujukkan
bahwa masih ada balita yang mengalami peningkatan BB
sebanyak 33 balita (100%). Tidak adanya balita yang
mengalami penurunan berat badan.
9) Alasan Tidak Ke Posyandu
Tabel 3.98 Distribusi Alasan Tidak Ke Posyandu
Alasan Tidak Dusun Muhajirin
No
Ke Posyandu Frekuensi %
1 Jauh dari Posyandu 0 0
2 Merasa tidak ada manfaat 0 0
3 Tidak punya waktu 0 0
4 Lain-lain 0 0
JUMLAH 0 0
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.98, menunjukkan bahwa tidak
ada balita yang tidak di bawa ke posyandu.
10) Status Gizi
Tabel 3.99Distribusi Status Gizi
Status Dusun Muhajirin
No
Gizi Frekuesi %
1 Lebih 0 0
2 Baik 33 100
3 Sedang 0 0
4 Kurang 0 0
JUMLAH 33 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.100 di atas, menujukkan
bahwa sebagian besar status gizi balita baik yaitu 33
balita(100%).
69
mendapatkan makanan tambahan sebanyak 33 balita
(100%).
12) Anak yang mendapatkan vit. A
Tabel 3.101 Apakah anak mendapatkan vit. A
Mendapat Dusun Muhajirin
No
Vit. A Frekuensi %
1 Ya 33 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 33 100
Sumber Data Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.101 di atas, menunjukkan
bahwa semua balita di Desa seseladusun Muhajirin
mendapatkan vitamin A sebanyak 33 balita (100%).
JUMLAH 33 100
Sumber Data primer Oktober 2018
70
Berdasarkan tabel 3.103 di atas, menujukkan
bahwa sebagian besarhasil penimbangan terakhir balita
di Desa Sesela Dusun Muhajirin yang hijau sebanyak 33
balita (100%).
g. Remaja
1) Anak Usia Remaja
Tabel 3.104 Distribusi Anak Usia Remaja
Dusun Muhajirin
No Usia Remaja
Frekuensi %
1 Ya 44 31
2 Tidak 99 69
JUMLAH 143 100
Sumber Data primer Oktober 2018
50%
50%
40%
36%
30%
20%
11%
10%
0%
0%
Keagamaan Karang taruna Olahraga Lain-lainnya
71
dan sebagian kecil lainnya seperti keagamaan sebanyak
6 remaja (14%). Dengan adanya kegiatan remaja
seperti olah raga dapat meningkatkan persaudaraan
antara para remaja di desa sesela dusun Muhajirin.
Namun masih adanya remaja yang tidak mempunyai
kegiatan lainnya seperti di luar sekolah, diharapkan
perlu dibentuknya karang taruna atau program-program
yang dapat menunjang kreativitas para remaja di Desa
Sesela Dusun Muhajirin.
72
Berdasarkan tabel 3.107 di atas, menunjukkan
bahwa masih ada remaja yang memiliki kebiasaan
merokok sebanyak 30 remaja (68%). Dari data tersebut
diharapkan adanya kegiatan yang bermanfaat dan tidak
merusak generasi remaja.
5) Adakah Karang Taruna/Kegiatan Muda Mudi
Tabel 3.108 Adakah Karang Taruna/Kegiatan Muda Mudi
Dusun Muhajirin
No Kegiatan Muda Mudi
Frekuensi %
1 Ada 0 0
2 Tidak 44 100
JUMLAH 44 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.108 di atas, menunjukkan
bahwa remaja tidak memiliki kegiatan muda mudi. Dari
data tersebut diharapkan adanya kegiatan muda mudi
yang bermanfaat dan tidak merusak generasi remaja.
73
Dusun Muhajirin
No
Usia Lanjut Frekuensi %
1 Ya 15 100
2 Tidak 0 0
JUMLAH 15 100
2) Usia Lansia
Tabel 3.111 Usia lansia
Dusun Muhajirin
No
Usia Lanjut Frekuensi %
1 65- 70 tahun 11 73
2 Lebih 70 tahun 4 27
JUMLAH 15 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.111 di atas, menunjukkan
bahwa sebagian besar lansia warga Desa Dusun
Muhajirin berusia antara 65-70 tahun sebanyak 11
lansia (73%).
3) Keluhan Lansia
Tabel 3.112 Keluhan lansia
Dusun Muhajirin
No
Keluhan Penyakit Frekuensi %
1 Ya 10 67
2 Tidak 5 33
JUMLAH 15 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.112 di atas, menunjukkan
bahwa sebagian besar lansia warga Desa Sesela dusun
Muhajirin yang mengalami keluhan sebanyak 10 lansia
74
(67%). Keluhan yang terjadi pada lansia disebabkan
oleh faktor umur. Dengan adanya keluhan yang terjadi
pada lansia, perlu dibentuk program-program yang
menunjang kesejahteraan lansia.
4) Jenis Penyakit Yang Diderita Lansia
Tabel 3.113 Jenis Penyakit Yang Diderita Lansia
Dusun Muhajirin
No Bila Ya, Sebutkan Frekuensi %
1 Reumatik dan Asam Urat 5 50
2 Hipertensi 5 50
3 Diabetes Mellitus 0 0
4 Asma 0 0
5 Katarak 0 0
6 TBC 0 0
7 Osteoporosis 0 0
8 Dermatitis 0 0
9 Lain-lain 0 0
JUMLAH 10 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.113 di atas, menunjukkan
bahwa jenis penyakit yang terjadi pada lansia Di Dusun
Muhajirinada lansia mengalami hipertensi, asam urat
dan rematik masing-masing sebanyak 5 lansia
(50%),Penyakit tersebut disebabkan oleh faktor
degeneratif yang mengganggu organ tubuh lansia yang
menyebabkan lansia banyak mengeluh.
5) Upaya Yang Dilakukan
Tabel 3.114 Upaya Yang Dilakukan
Dusun Muhajirin
No Upaya Yang Di Lakukan Frekuensi %
1 Perikasa kesarana 10 100
kesehatan
2 kedokter praktik 0 0
3 Kedukun 0 0
4 Perawat/Bidan 0 0
5 Dibiarkan 0 0
6 Obat sendiri 0 0
7 Lain-lain 0 0
JUMLAH 10 100
Sumber Data primer Oktober 2018
75
Berdasarkan tabel 3.113 di atas, menunjukkan
lansia warga Desa Sesela Dusun Muhajirin biasanya
menangani penyakit mereka disarana kesehatan sebanyak
10 lansia (100%).
7) Kelompok Usila
Tabel 3.115 kelompok Usila
Dusun Muhajirin
No Kelompok Usila Frekuensi %
1 Ya 0 0
2 Tidak 15 100
JUMLAH 15 100
Sumber Data primer Oktober 2018
Berdasarkan tabel 3.115 di atas, menunjukkan
bahwasemua lansia diDusun Muhajirin, Desa Sesela
tidak mengikuti kelompok usila. Berdasarkan data
tersebut menunjukkan bahwa perlunya dibentuk
76
kelompok usila seperti posyandu lansia untuk
mengontrol kesehatan lansia.
5. Data SOSEK
a) Penghasilan Rata-Rata
Tabel 3.116 Penghasilan Rata-Rata Perbulan
60%
55%
50%
40%
36%
30%
20%
10%
9%
0%
<1100.000 1.100.000-3000.000 >3000.000
77
1. Masih ada warga di Dusun 1. Ada beberapa penduduk Dusun
Muhajirin Desa Sesela yang Muhajirin Desa Sesela yang
mengatakan mereka tidak memiliki riwayat penyakit
sekolah Asma pada saat dilakukan
2. Ada beberapa penduduk di pengkajian yaitu sebanyak 2
Dusun Muhajirin Desa Sesela orang (13%).
yang mengatakan tidak 2. Masih ada penduduk di Dusun
bekerja Muhajirin Desa Sesela yang
3. Masih ada penduduk di Dusun memiliki rumah jenis tidak
Muhajirin Desa Sesela yang permanen sebanyak 3 KK(2.1%)
mengatakan bahwa kebiasaan 3. Masih ada penduduk di Dusun
BAB nya di sungai Muhajirin Desa Sesela yang
4. Masih banyak penduduk di memiliki rumah dengan jenis
Dusun Muhajirin Desa Sesela lantai rumah yang berupa
yang mengatakan memiliki tanah yaitu sebanyak 5 KK
kebiasaan tidak memasak air (3%)
yang diminum 4. Masih ada penduduk di Dusun
5. Masih ada penduduk Dusun Muhajirin Desa Sesela yang
Muhajirin Desa Sesela yang tidak memiliki sistem
mengatakan tidak melakukan ventilasi yaitu sebanyak 5
pengurasan KK (3%)
6. Masih ada penduduk Dusun 5. Masih ada penduduk Dusun
Muhajirin Desa Sesela yang Muhajirin Desa Sesela yang
mengatakan membuang sampah tidak terbiasa membuka
sembarangan jendela setiap hari yaitu
7. Masih banyak warga Dusun sebanyak 44 KK (31%).
Muhajirin Desa Sesela yang 6. Masih ada penduduk Dusun
mengatakan memiliki kebiasan Muhajirin Desa Sesela yang
pengobatan yang kurang tepat kondisi kebersihan dalam
sebelum berobat seperti rumahnya kotor yaitu
membeli obat bebas sebanyak 34 KK (24%).
8. Masih ada PUS di Dusun 7. Beberapa warga di Dusun
Muhajirin, Desa Sesela yang Muhajirin Desa Sesela masih
mengatakan menggunakan kurang memperhatikan
78
kontrasepsi suntikan kesehatannya
9. Masih ada warga Dusun karena masih ada beberapa
Muhajirin Desa Sesela yang warga yang menderita
mengatakan melakukan DO KB penyakit 6 bulan terakhir
sebanyak 2 (3%) yaitu sebanyak 15 KK (10%).
10. Warga mengatakan alasan 8. Jumlah PUS di Dusun
tidak menjadi akseptor KB Muhajirin, Desa Sesela
karena tidak tahu dan takut sebanyak 81 KK (57%)
gemuk. 9. Masih banyak penduduk di
11. Masih ada remaja Dusun Muhajirin Desa Sesela
mengatakan menggunakan waktu yang memiliki jarak rumah
luangnya dengan begadang dengan tetangga yang
sebaynak 2 (4%) berdekatan yaitu sebanyak
12. Remaja di Dusun Muhajirin 105 KK (73%).
Desa Sesela mengatakan 10. Masih banyak penduduk di
memiliki kebiasaan merokok Dusun Muhajirin Desa Sesela
13. Masih ada lansia yang yang kondisi halaman
mengatakan memiliki keluhan rumahnya tidak bersih yaitu
penyakit sebanyak 34 KK (24%).
11. Masih banyak penduduk
Dusun Muhajirin Desa Sesela
yang memiliki jarak sumber
air dengan septik tank yang
kurang dari 10 meter yaitu
sebesar 82 KK (57%)
12. Masih banyak penduduk
Dusun Muhajirin Desa Sesela
yang memiliki tempat
penampungan air sementara
dalam keadaan terbuka yaitu
sebesar 87 KK (61%)
13. Ada beberapa penduduk di
Dusun Muhajirin Desa Sesela
yang belum memiliki jamban
79
yaitu sebanyak 2 KK (3%)
14. Masih banyak masyarakat
di Dusun Muhajirin Desa
Sesela pembuangan saluran
limbah di got sebanyak
65(45%)
15. Masih banyak kondisi
saluran limbah di Dusun
Muhajirin Desa Sesela yang
dalam kondisi tergenang
yaitu 80 (56%)
16. Lansia di dusun Muhajirin
Desa Sesela menderita
penyakit
hipertensi,reumathoid
arthritis dan asam urat
masing-masingsebanyak 5
(50%)
C. ANALISA DATA
N Data Data Obyektif Etiologi Masalah
o Subyektif
1 Lingkungan 1) Masih ada penduduk Kurang Risiko
Fisik di Dusun Muhajirin pengetah terjadin
Lingkungan Desa Sesela yang uan ya
yang memiliki rumah masyarak penyebar
kurang jenis tidak at dalam an
sehat di permanen sebanyak 3 memeliha penyakit
di dusun KK(2.1%) ra infeksiu
Muhajirin 2) Masih ada penduduk lingkung s
desa di Dusun Muhajirin an yang (Diare,
sesela Desa Sesela memenuhi DHF,
yangmemiliki syarat typhoid,
kebiasaan tidak kesehata ISPA,
memasak air yang n TBC)
diminum yaitu
sejumlah60 KK (43%)
3) Masih ada penduduk
Dusun Muhajirin
Desa Sesela yang
membuang sampah
80
sembarangan yaitu
sebanyak 2KK (1%)
4) Masih ada penduduk
di Dusun Muhajirin
Desa Sesela yang
memiliki rumah
dengan jenis lantai
rumah yang berupa
tanah yaitu
sebanyak 5 KK (3%)
5) Masih ada penduduk
di Dusun Muhajirin
Desa Sesela yang
tidak memiliki
sistem ventilasi
yaitu sebanyak 5 KK
(3%)
6) Masih ada penduduk
Dusun Muhajirin
Desa Sesela yang
tidak terbiasa
membuka jendela
setiap hari yaitu
sebanyak 44 KK
(31%).
7) Masih ada penduduk
Dusun Muhajirin
Desa Sesela yang
kondisi kebersihan
dalam rumahnya
kotor yaitu
sebanyak 34 KK
(24%).
8) Masih banyak
penduduk di Dusun
Muhajirin Desa
Sesela yang
memiliki jarak
rumah dengan
tetangga yang
berdekatan yaitu
sebanyak 105 KK
(73%).
9) Masih banyak
penduduk di Dusun
Muhajirin Desa
Sesela yang kondisi
halaman rumahnya
tidak bersih yaitu
sebanyak 34 KK
(24%).
81
10) Masih banyak
penduduk Dusun
Muhajirin Desa
Sesela yang
memiliki jarak
sumber air dengan
septik tank yang
kurang dari 10
meter yaitu sebesar
82 KK (57%)
11) Masih banyak
penduduk Dusun
Muhajirin Desa
Sesela yang
memiliki tempat
penampungan air
sementara dalam
keadaan terbuka
yaitu sebesar 87 KK
(61%)
12) Ada beberapa
penduduk di Dusun
Muhajirin Desa
Sesela yang belum
memiliki jamban
yaitu sebanyak 2 KK
(3%)
13) Masih banyak
masyarakat di Dusun
Muhajirin Desa
Sesela pembuangan
saluran limbah di
got sebanyak
65(45%)
14) Masih banyak
kondisi saluran
limbah di Dusun
Muhajirin Desa
Sesela yang dalam
kondisi tergenang
yaitu 80 (56%)
82
kubur desa asam urat masing- kesehata lansia
sesela masingsebanyak 5 n lansia
lansia (50%)
mengalami 3. Masih ada lansia
keluhan yang memiliki
penyakit. keluhan penyakit
sebanyak 10 lansia
(67%).
4. Masih ada lansia
yang membiarkan
penyakit yang
diderita tanpa
memeriksakan ke
pelayanan kesehatan
yang ada sebanyak
10 (100%).
3 Remaja 1) Ada beberapa Remaja Pergaula Resiko
di dusun Muhajirin n bebas penyalah
desa sesela yang dilingku gunaan
begadang sebanyak 2 ngan NAPZA
remaja (4%). tempat dan
2) Ada beberapa Remaja tinggal meningka
di dusun Muhajirin yang tnya
desa sesela mempenga masalah
memiliki kebiasaan ruhi kesehata
merokok sebanyak 30 kebiasaa n pada
(68%). n buruk remaja.
3) Belum ada kelompok pada
karang taruna di remaja
dusun Muhajirin
desa sesela
83
5 Status 1. Masih banyak warga Kurang Risiko
Kesehatan dusun Muhajirin informas meningka
Umum desa sesela yang i tnya
memiliki kebiasan tentang masalah
pengobatan yang pengatah kesehata
kurang tepat uan n
sebelum berobat dalam masyarak
seperti membeli pengobat at
obat bebas yaitu an
sebanyak 125 KK terhadap
(87%) penyakit
2. Beberapa warga di yang
dusun Muhajirin diderita
desa sesela masih
kurang
memperhatikan
kesehatannya karena
masih banyak warga
yang menderita
penyakit 6 bulan
terakhir yaitu
sebanyak 15 KK
(10%).
84
3. Resiko penyalahgunaan NAPZA dan meningkatnya masalah
kesehatan pada remaja berhubungan dengan kebiasaan
prilaku remaja yang tidak sehat ditandai dengan masih
ada remaja yang begadang sebanyak 2 remaja (4%), masih
adanya remaja yang merokok sebanyak 30 remaja (68%)
4. Resiko terjadinya masalah kesehatan pada PUS akibat
efek samping penggunaan kontrasepsi suntikan dalam
jangka waktu panjangberhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang alat kontrasepsi yang ditandai
dengan ditemukannya jumlah penggunaan kontrasepsi
suntikan sebanyak 54 PUS (69%) dari 79 jiwa (98%) PUS
yang menjadi Akseptor KB
5. Risiko meningkatnya masalah kesehatan masyarakat
berhubungan dengan masih adanya kebiasaan masyarakat
yang kurang tepat dalam mengobati sakitnya ditandai
dengan masih banyak warga dusun Muhajirin desa sesela
yang memiliki kebiasan pengobatan yang kurang tepat
sebelum berobat seperti membeli obat bebas yaitu
sebanyak 125 KK (87%), beberapa warga di dusun
Muhajirin desa sesela masih kurang memperhatikan
kesehatannya karena masih banyak warga yang menderita
penyakit 6 bulan terakhir yaitu sebanyak 15 KK (10%).
85
E. PENAPISAN MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS DESA SESELA DUSUN BILA TEPUNG KECAMATAN GUNUNG SARI
Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber
Diagnosa
Keperawatan
perawatSesuai
dengan
terjadinResiko
parahResiko
Kemungki
masyarakMinat
Kemungki
program
Sumber
Sumber
peralataSumber
Sumber
skorJumlah
peran
Sesuai
dengan
daya
daya
daya
daya
Komunitas
untuk
nan
nan
tempat
dana
orang
pemerint
Risiko terjadinya
ya
n
ah
penyebaran penyakit
infeksi (Diare, DHF,
Typhoid, ISPA dan 5 5 5 5 3 3 5 3 2 4 5 45
ASMA) berhubungan
dengan lingkungan
masyarakat yang
kurang sehat
Resiko terjadinya
peningkatan angka
kesakitan pada lansia
berhubungan dengan
kurangnya perilaku 5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 3 38
masyarakat dalam
memelihara kesehatan
lansia
Resiko penyalahgunaan 5 3 3 5 3 4 5 4 3 3 3 42
NAPZA dan
86
meningkatnya masalah
kesehatan pada remaja
berhubungan dengan
prilaku remaja yang
tidak sehat
Resiko terjadinya
masalah kesehatan pada
PUS akibat efek
samping penggunaan
kontrasepsi suntikan 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 42
dalam jangka waktu
panjang berhubungan
dengan kurang
pengetahuan tentang
alat kontrasepsi
Risiko
meningkatnya
masalah
kesehatan
masyarakat
berhubungan
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
dengan masih
adanya kebiasaan
masyarakat yang
kurang tepat
dalam mengobati
sakitnya
87
Ket : skor : 0-5
1 : Paling rendah
5 : Paling tinggi
88
F. PERENCANAAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosis Evaluasi
Strate Hari,
No Keperawatan Tujuan Sasaran Rencana Kegiatan Tempat
gi Tanggal
Komunitas Kriteri
Standar
a
1 LINGKUNGAN Tujuan Masyara 1. Penyuluhan 1. (a) dan Dusun Verbal a. Pengertian
Risiko Umum kat penyakit dan (b) : Muhaji TB, ISPA,
terjadinya Setelah penanganan rin DIARE,
penyebaran dilakukan dari penyakit Rabu, 24- DHF,
penyakit tindakan yang 10-18 TYPHOID.
infeksi keperawata meliputi: b. Tanda dan
(Diare, DHF, n selama a. TB 1. (c) s/d gejala TB,
typhoid, 1x b. ISPA (e) ISPA,
ISPA, TBC) pertemuan c. DIARE Kamis, 25- DIARE,
berhubungan diharapkan d. DHF 10-18 DHF,
dengan masyarakat KIE e. TYPHOID TYPHOID
lingkungan Dusun c. Tindakan
masyarakat Barat yang dapat
yang kurang Kubur dilakukan
sehat mampu: (2), (3) bila
- Mengident (4), (5) Dusun anggota
ifikasi Jum’at, 26- Muhaji sakit
jenis 2. Kerja sama 10-18 rin
sampah dengan lintas
- Memisahka program dan
n sampah lintas
kering sektoral
dan basah terkait
- Membuang dengan
sampah kesehatan
sesuai lingkungan
89
dengan 3. Penyuluhan
jenis dan dampak sampah
tempat
yang Verbal
telah
disediaka 4. Sosialisasi
n dan workshop
pemisahan
sampah
organik dan Psikomi
anorganik tor a. Jenis
5. Percontohan sampah
pemanfaatan b. Dampakpemb
sampah uangan
anorganik sampah
yang
kurang
sehat
c. Pengelolaa
n sampah
- Memeliha yang benar
ralingku d. Membuat
ngan percontoha
yang n
sehat pemanfaata
n sampah
anorganik
90
pada lansia keperawata lansia pelatihan posyandu
berhubungan n 3x kader posyandu lansia
dengan masyarakat lansia
kurangnya mampu
prilaku memberikan
masyarakat perawatan
dalam pada
memelihara lansia di
kesehatan Dusun
lansia Muhajirin
a. Konsep KIE Memberikan (1),(2), Koginit Lansia dapat
dasar penyuluhan (3),(4), if memahami
rematik tentang rematik (5). tentang
dan yang meliputi: Senin,29 konsep
hiperte 1. Pengertian -10-18 Rematikdan
nsi Rematik, asam HT
meliput urat dan HT meliputi :
i : 2. Tanda dan
- Pengerti gejala a. Pengertia
an Rematik, asam n Rematik
rematik urat dan HT Psikomo dan HT
dan HT 3. Penyebab tor b. Tanda dan
- Tanda Rematik, asam (6),(7), gejala
dan urat dan HT (8). Rematik
gejala 4. Komplikasi Selasa dan HT
rematik Rematik, asam 30-10-18 c. Penyebab
dan HT urat dan HT Rematik
- Penyebab 5. Penatalaksana dan HT
rematik an Rematik, d. Komplikas
dan HT asam urat dan i Rematik
- Komplika HT dan HT
si 6. Melakasnakan e. Penatalak
91
rematik pemeriksaan sanaan
dan HT tekanan Rematik
- Penatala darah, dan dan HT
ksanaan asam urat f. Lansia
rematik 7. Senam lansia dapat
dan HT 8. Screening memeriksa
lansia dan tekanan
screening darah
potensial secara
terserang PTM berkala
g. Lansia
mengontro
l makanan
untuk
mengurang
i
komplikas
i
hipertens
i
h. Lansia
dapat
melakukan
senam
lansia
3. REMAJA: Tujuan Remaja KIE 1. Penyuluhan Kamis, 01- Dusun Kogniti Remaja mampu
Resiko Umum mengenai 11-18 Muhaji f memahami:
penyalahgunaa Setelah bahaya rin a. Bahaya
n NAPZA dilakukan merokok merokok
berhubungan tindakan 2. Penyuluhan b. Menjelask
dengan keperawata mengenai an
kebiasaan n akibat dari kembali
prilaku komunitas seringnya tentang
92
remaja yang selama 3-4 begadang bahaya
tidak sehat kali 3. Kerjasama NAPZA
pertemuan dengan lintas
diharapkan program dan
masyarakat sektoral
mengantisi terkait
pasi penyalahgunaa
resiko n NAPZA (BNN)
penyalahgu
naan dan
dampak
NAPZA
Tujuan
khusus:
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawata
n
komunitas,
diharapkan
masyarakat
memahami:
a. Konsep
Napza
dan dan
dampakny
a
meliputi
:
- Bahayame
rokok
93
- Bahaya
begadang
- Bahaya
NAPZA
4. PUS: Tujuan PUS KIE 1. Penyuluhan Sabtu, 03- Dusun Koginit PUS dapat
Resiko Umum: mengenai 11-18 Muhaji if memahami
terjadinya Setelah penggunaan dan rin tentang
masalah dilakukan pemilihan konsep dasar
kesehatan tindakan kontrasepsi kontrasepsi
pada PUS keperawata yang baik dan meliputi:
akibat efek n tepat, dan
samping komunitas efek samping
penggunaan selama 3 dari KB a. Pengertia
kontrasepsi kali suntikan Psikomo n KB
suntikan pertemuan 2. Kerjasama tor b. Jenis-
dalam jangka diharapkan dengan lintas jenis KB
waktu dapat program dan c. Pemasanga
panjangberhub meningkatk sektoral n KB
ungan dengan an terkait d. Manfaat
kurang kesehatan penggunaan KB
pengetahuan pada PUS kontrasepsi e. Efek
tentang alat (BKKBN) samping
kontrasepsi Tujuan KB
Khusus: f. PUS dapat
Setelah memilih
dilakukan kontrasep
tindakan si dengan
keperawata tepat
n g. PUS mau
komunitas, beralih
diharapkan dari
masyarakat kontrasep
memahami si
94
konsep suntikan
dasar ke kontap
kontraseps (Implan/I
i yang UD)
meliputi
a. Pengert
ian KB
b. Jenis-
jenis
KB
c. Pemasan
gan KB
d. Manfaat
KB
e. Efek
samping
KB
f. PUS mau
beralih
dari
kontras
epsi
suntika
n ke
kontap
(Implan
/IUD)
5. Status Tujuan Masyara KIE 1. Penyuluhan Senin, 05- Dusun Kogniti Masyarakat
Kesehatan Umum: kat mengenai 11-18 Muhaji f dapat
Umum: Setelah masalah rin memahami
Risiko dilakukan kesehatan yang tentang:
meningkatnya tindakan baik dan a. Konsep
95
masalah keperawata benar. masalah
kesehatan n 2. Penyuluhan kesehatan
masyarakat komunitas tentang cara yang
berhubungan selama 3 yang tepat benar.
dengan masih kali dalam b. Konsep
adanya pertemuan mengobati pengobatan
kebiasaan masyarakat penyakit yang yang
masyarakat dapat di derita tepat.
yang kurang meningkatk masyarakat. c. Masyarakat
tepat dalam an masalah 3. Penyuluhan mampu
mengobati kesehatan. tentang memilih
sakitnya. pemanfaatan pengobatan
Tujuan pengobatan yang
Khusus: yang tepat tepat.
Setelah (saranan
dilakukan kesehatan atau
tindakan obat herbal)
keperawata
n
komunitas,
diharapkan
masyarakat
dapat
memahami:
a. Konsep
masalah
kesehata
n yang
benar.
b. Konsep
pengobat
an yang
tepat.
96
c. Masyarak
at mampu
memilih
pengobat
an yang
tepat.
97
EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi proses
a. Peserta yang
hadir
sebanyak 20
orang
b. 50% peserta
aktif
bertanya
terhadap
materi
penyuluhan
c. Penyuluh
98
menguasai
materi yang
disampaikan
Evaluasi Hasil
Warga dapat
memahami
tentang
Penyakit
infeksi
Evaluasi proses
a. Peserta yang
hadir
sebanyak 21
orang lansia
99
b. 25% peserta
aktif
bertanya
terhadap
materi
penyuluhan
c. Penyuluh
menguasai
materi yang
disampaikan
Evaluasi Hasil
Peserta lansia
dapat memahami
tentang
penyakit
Hipertensi,
Asam urat,
Rematik, dan
peran keluarga
dalam merawat
keluarga
100
Mengkoordinasik
an kepada
kepala dusun
untuk
menginfokan
kepada warga
tentang adanya
senam lansia
Evaluasi Proses
a. Jumlah
lansia yang
ikut senam
lansia
sebanyak 11
orang.
b. 20% antusias
mengikuti
kegiatan
senam
lansia.
Evaluasi Hasil
Sebagian lansia
rutin mengikuti
senam lansia di
PKBM Ceria
101
darah menggunakan
Pemeriksa halaman
an mata rumahnya
dalam
kegiatan
pemeriksaan
tekanan
darah, gula
darah dan
pemeriksaan
mata gratis.
b. Mengkoordina
sikan dengan
kepala dusun
untuk
menginfokan
kepada warga
tentang
pemeriksaan
kesehatan
gratis yang
terdiri dari
pemeriksaan
tekanan
darah, gula
darah dan
pemeriksaan
mata.
Evaluasi Proses
a. Sebanyak 56
warga
mengikuti
kegiatan
pemeriksaan
102
tekanan
darah, gula
darah dan
pemeriksaan
mata gratis
di rumah
kader Rt 02
b. 100%
antusias
mengikuti
kegiatan
pemeriksaan
tekanan
darah, gula
darah dan
pemeriksaan
mata gratis.
Evaluasi Hasil
Semua warga
menjadi tahu
berapa tekanan
darah, gula
darah dan mata
serta bagaimana
pencegahan dan
menormalkan
tekanan darah,
gula darah, dan
mata dengan
memberikan
pendidikan
kesehatan
setelah
dilakukan
103
pemeriksaan
tekanan darah,
gula darah dan
pemeriksaan
mata.
Evaluasi proses
a. Peserta yang
hadir
sebanyak 66
orang remaja
b. 75% peserta
aktif
bertanya
terhadap
materi
penyuluhan
104
c. Penyuluh
menguasai
materi yang
disampaikan
Evaluasi Hasil
Remaja dapat
memahami
tentang bahaya,
merokok,
begadang dan
NAPZA.
105
i aktif
bertanya
terhadap
materi
penyuluhan
f. Penyuluh
menguasai
materi yang
disampaikan
Evaluasi Hasil
Dapat memahami
mengenai
penggunaan dan
pemilihan
kontrasepsi
yang baik dan
tepat, dan efek
samping dari KB
suntikan
106
sakitnya sebelum
acara
dilaksanakan
Evaluasi proses
g. Peserta yang
hadir
sebanyak 12
orang
h. 60% peserta
aktif
bertanya
terhadap
materi
penyuluhan
i. Penyuluh
menguasai
materi yang
disampaikan
Evaluasi Hasil
Masyarakat
dapat memahami
mengenai
penggunaan obat
yang baik dan
benar
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL STUDI
KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
107
perawat professional yang disebut dengan ners. Program
pendidikan Ners dilaksanakan melalui dua tahapan yaitu
tahap Program Akademik (Sarjana Keperawatan) dan tahap
Program Profesi (Ners). Proses pendidikan tahap program
profesi di Indonesia dilaksanakan dengan Pengalaman
Belajar Klinik (PBK) dan pengalaman Belajar Lapangan
(PBL).
108
(STIKES) Mataram dimaksudkan untuk mengaplikasikan konsep
keperawatan sebagai dasar ilmiah.
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data kesehatan
komunitas yang diinginkan. Pada pengkajian ini dilakukan
pengumpulan data kesehatan komunitas dengan menggunakan
109
kuisioner yang telah ditetapkan oleh Sekolah Tinggi
Kesehatan (STIKES) Mataram yang dirangkum dalam sebuah buku
panduan praktek komunitas.
Setelah format pengkajian disediakan, kemudian masing-
masing koordinator kelompok kecil di tiap dusun memberikan
arahan mengenai mekanisme pengumpulan data dengan melakukan
kerjasama dengan Kepala Desa, Kepala Dusun, beserta dengan
kader kesehatan. Selanjutnya, mahasiswa mendatangi rumah
warga yang telah dibagi untuk dilakukan pengkajian.
Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan, menunjukkan
bahwa mayoritas warga merupakan warga asli Dusun Muhajirin
yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai wiraswasta
hal ini merupakan kendala bagi mahasiswa, terutama dalam
mengumpulkan warga saat pelaksanaan kegiatan. Namun kendala
tersebut menjadi ringan dan dapat diatasi karena adanya
dukungan dan bantuan dari aparat Dusun dan bentuk pendekatan
yang dibangun oleh mahasiswa dengan mengacu pada kebiasaan
warga.
Respon yang diberikan masyarakat di Desa Sesela
khususnya di Dusun Muhajirin sangat positif, dibuktikan
dengan perhatian dari warga terhadap keberadaan mahasiaswa
beserta program-programnya, sehingga keseluruhan proses
pengumpulan data dapat dilaksanakan dengan baik.
Strategi yang digunakan saat pengumpulan data adalah
kerjasama dengan aparat Dusun mulai dari Kepala Dusun hingga
Kader, yang mana dalam pelaksanaannya mahasiswa melakukan
pengkajian secara door to door dengan merujuk pada data
warga yang diperoleh dari pihak aparat desa, sehingga
keberadaan mahasiswa membaur dengan warga.
Dari pengkajian didapatkan beberapa masalah kesehatan,
yaitu:
a. Masalah lingkungan
110
Resiko terjadinya kasus penyebaran penyakit (diare,
DHF, Typoid, ISPA, Asma) kebiasaan hidup yang kurang
bersih dan sehat pada warga dusun muhajirin. (point)
b. Masalah lansia
Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada
lansia berhubungan dengan kurangnya prilaku
masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia. (point)
c. Masalah remaja
Risiko penyalahgunaan NAPZA dan meningkatnya masalah
kesehatan pada remaja berhubungan dengan perilaku
remaja yang tidak sehat. (point)
d. PUS (Pasangan Usia Subur)
Resiko terjadinya masalah kesehatan pada PUS akibat
efek samping penggunaan kontrasepsi suntikan dalam
jangka waktu panjang berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang alat kontrasepsi. (point)
e. Status Kesehatan Umum
Risiko meningkatnya masalah kesehatan masyarakat
berhubungan dengan masih adanya kebiasaan masyarakat
yang kurang tepat dalam mengobati sakitnya. (point)
111
b. Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada
lansia berhubungan dengan kurangnya prilaku
masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia.
(point)
c. Risiko penyalahgunaan NAPZA dan meningkatnya masalah
kesehatan pada remaja berhubungan dengan perilaku
remaja yang tidak sehat. (point)
d. Resiko terjadinya masalah kesehatan pada PUS akibat
efek samping penggunaan kontrasepsi suntikan dalam
jangka waktu panjang berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang alat kontrasepsi. (point)
e. Risiko meningkatnya masalah kesehatan masyarakat
berhubungan dengan masih adanya kebiasaan masyarakat
yang kurang tepat dalam mengobati sakitnya. (point)
C. Perencanaan
Setelah dilakukan analisa data dan penentuan
prioritas masalah dari beberapa masalah yang ditemukan
pada saat pengkajian, maka dapat disusun beberapa
rencana (intervensi) untuk mengatasi masalah tersebut.
Rencana kegiatan yang berhubungan dnegan permasalahan
kesehatan disepakati pada saat Musyawarah Masyarakt
Desa (MMD) dan pertemuan secara formal dengan sejumlah
petugas puskesmas dan aparat desa secara intensif.
Adapun kegiatan-kegiatan yang telah disepakati
bersama oleh mahasiswa dengan para petugas Puskesmas
dan aparat desa, diantaranya :
a. Resiko terjadinya kasus penyebaran penyakit (Diare,
DHF, Typoid, ISPA dan ASMA)berhubungan dengan
kebiasaan hidup yang kurang bersih dan sehat pada
warga Dusun Muhajirin. Melakukan penyuluhan pada
warga tentangpenyebaran penyakit (Diare, DHF,
Typoid, ISPA dan ASMA):
112
1) Melakukan penyuluhan tentang kesehatan tentang
(Diare, DHF, Typoid, ISPA dan ASMA),
2) Melakukan sosialisasi tentang pengelolaan sampah
yang baik dan benar.
b. Risiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada
lansia berhubungan dengan kurangnya prilaku
masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia
1) Melakukan penyuluhan pada lansia tentang penyakit
Rematik, Asam Urat, Hipertensi dan Peran keluarga
dalam Merawat Lansia
2) Mengadakan senam lansia di Di dusun Muhajirin,
tepatnya di rumah kader RT 02.
3) Melakukan pemeriksaan tekanan darah, gula darah
dan pemeriksaan mata gratis pada lansia di Dusun
Muhajirin.
c. Risiko penyalahgunaan NAPZA dan meningkatnya masalah
kesehatan pada remaja berhubungan dengan perilaku
remaja yang tidak sehat.
1) Melakukan penyuluhan tentang bahaya merokok dan
begadang
2) Sosialisasi bahaya NAPZA di Dusun Muhajirin
d. Resiko terjadinya masalah kesehatan pada PUS akibat
efek samping penggunaan kontrasepsi suntikan dalam
jangka waktu panjang berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang alat kontrasepsi
1) Melakukan penyuluhan tentang penggunaan akseptor
KB
e. Risiko meningkatnya masalah kesehatan masyarakat
berhubungan dengan masih adanya kebiasaan masyarakat
yang kurang tepat dalam mengobati sakitnya.
1) Melakukan penyuluhan tentang penggunaan obat yang
baik dan benar
113
D. Pelaksanaan
Pada saat pelaksanaan tindakan dalam menyelesaikan
permasalahan kesehatan masyarakat, lansia, remaja, PUS
maupun Kesehatan Umum terdapat beberapa kendala, tetapi
dapat dikatakan kegiatan berhasil 90% dari rencana.
Kendala tersebut diantaranya :
a.Kurangnya antusias masyarakat untuk hadir pada saat
Penyuluhan maupun sosialisai.
b.Untuk pengaturan waktu pelaksanaan kegiatan,
ditemukannya beberapa kendala sehingga kegiatan yang
berjalan kurang sesuai harapan hal ini kemungkinan
dikarenakan kendala waktu, cuaca dan kesibukan dari
anggota masyarakat.
c.Tempat pelaksanaan kegiatan yang jauh dari pemukiman
atau rumah warga sehingga menjadi kendala
warga/masyarakat untuk datng mengikuti kegiatan yang
telah di rencanakan.
Terlepas dari kendala-kendala tersebut, mahasiswa
bersama dengan kader kesehatan dibantu oleh aparat
Desa, Dusun dan petugas puskesmas dapat melakukan
kegiatan sebagai berikut:
1) Melakukan penyuluhan pada warga meliputi penyebaran
penyakit (Diare, ISPA, Thypoid, ASMA dan DHF)
diskusi bersama warga tentang penyakit menular,
serta tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah
penularan penyakit tersebut, penyuluhan tentang
(Diare, ISPA, Thypoid, ASMA dan DHF) serta
memberikan reinforcement positif terhadap
keberhasilan menjelaskan kembali materi yang telah
diberikan. Selain itu, mahasiswa bersama narasumber
mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah organik
dan non organic.
2) Memberikan penyuluhan kepada para lansia tentang
Penyakit Rematik, Asam Urat, hipertensi serta peran
114
keluarga dalam merawat lanisa. Mengadakan senam
lansia di rumah kader RT 02 dan pemeriksaan
kesehatan gratis (Tekanan darah, gula darah dan
pemeriksaan mata).
3) Melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang Napza
pada para remaja di Dusun Muhajirin dan diakhiri
dengan pemberian reinforcement positif terhadap
remaja atas keberhasilan menjelaskan kembali materi
yang diberikan dalam bentuk bingkisan.
4) Melakukan penyuluhan tentang Akseptor KB kepada para
Pasangan Usia Subur (PUS) di Dusun Muhajirin dan
diakhiri dengan pemberian reinforcement positif
terhadap PUS atas keberhasilan menjawab pertanyaan
yang telah di berikan dalam bentuk bingkisan.
5) Melakukan Sosialisasi tentang penggunaan obat yang
baik dan benar terhadap masyarakat Dusun Muhajirin.
115
berkaitan dengan lingkungan seperti: diare, DHF,
Typoid, Ispa dan Asma (Depkes RI, 2008).
Tujuan dilakukan sosialisasi dan pemberian
penyuluhan adalah untuk mengubah perilaku masyarakat
dan membuat masyarakat menyadari betapa pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan. Terdapat 4 indikator
yang menjadi acuan agar disebut lingkungan bersih,
diantaranya adalah penggunaan air bersih, rumah
sehat, keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi
dasar dan tempat umum dan pengolahan makanan (TUPM).
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan
oleh mahasiswa program studi ners angkatan XIV B di
Dusun Muhajirin, diperoleh masalah lingkungan jika
dilihat dari 4 indikator lingkungan bersih dan
sehat, diantaranya ada beberapa indikator yang belum
dicapai seperti penggunaan air bersih, dan keluarga
dengan kepemilikan sanitasi dasar. Sehingga kegiatan
penyuluhan tentang penyakit yang berkaitan dengan
lingkungan dipilih untuk dilaksanakan dalam
mengatasi masalah kesehatan lingkungan.
Berdasarkan hasil musyawarah masyarakat desa I
(MMD I) di Desa Sesela, diperoleh bahwa masih
tingginya angka masalah kesehatan lingkungan.
Tingginya masalah kesehatan lingkungan ini menuntut
masyarakat dan mahasiaswa yang sedang melaksanakan
praktek di desa Sesela terutama Dusun Muhajirin
untuk menetukan beberapa kegiatan yang dapat
membantu mengatasi masalah kesehatan lingkungan yang
terjadi. Kegiatan yang direncanakan dan disepakati
oleh masyarakat, perangkat desa, dusun Muhajirin dan
mahasiswa yang didukung oleh pihak puskesmas
Gunungsari diperoleh 2 kegiatan yang diharapkan
dapat membantu mengatasi masalah kesehatan
lingkungan tersebut. Adapun kegiatan yang paling
116
diharapkan untuk dapat terus menerus dilaksanakan
oleh masyarakat adalah pemanfaatan sampah dan
kegiatan yang dapat meningkatkan kebersihan
lingkungan.
Dengan melaksanakan kegiatan yang dapat
meningkatkan kebersihan lingkungan tersebut,
diharapkan masyarakat dusun Muhajirin dapat lebih
menyadari pentingnya kesehatan, baik kesehatan diri
sendiri maupun kesehatan lingkungan sekitar mereka.
Sehingga kedepannya masyarakat dapat terhindar dari
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh masalah
kebersihan lingkungan seperti diare, DHF, Typoid,
Ispa dan Asma.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS 2
Resiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada
lansia berhubungan dengan kurangnya prilaku
masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia:
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di
masyarakat di dusun Muhajirin, didapatkan hasil
jumlah penyakit terbanyak yang diderita lansia yaitu
penyakit hipertensi, rematik dan asam urat yaitu
sebanyak 12 lansia (33%), dari 36 lansia yang
terdata sakit. Berdasarkan data tersebut saat
dimusyawarahkan dengan masyarakat di MMD 1, warga
sepakat untuk dilakukan penyuluhan terkait dengan
konsep menu sehat dan senam lansia untuk menunjang
tingkat mobilitas fisik pada lansia sehingga
membantu sirkulasi peredaran darah serta pemberian
makanan tambahan. Senam adalah serangkaian gerak
nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan
maksud meningkatkan kemampuan fungsional raga
(Suroto, 2004).
117
Senam lansia adalah olahraga ringan dan mudah
dilakukan tidak memberatkan yang diterapkan pada
lansia. Apabila orang melakukan senam, peredaran
darah akan lancar dan meningkatkan jumlah darah ke
otak sebanyak 20% hingga terbentuk hormon
norepinefrin yang dapat menimbulkan rasa gembira dan
menghilangkan depresi. Dari hasil kegiatan tindak
lanjut MMD 1 untuk program lansia, partisipasi
lansia cukup baik sebanyak 11 orang lansia datang
dan setelah dilakukan pemeriksaan tekanan darah
diketahui 4 lansia mengalami hipertensi. Lansia
sangat antusias mengikuti kegiatan senam lansia dan
pemeriksaan kesehatan.
118
Manusia secara normal harus tidur minimal delapan
jam sehari. Sedangkan untuk kasus begadang, jam
tidurnya kurang dari enam jam.
Berdasarkan hasil pengkajian awal terhadap usia
remaja yang ada di dusun binaan dusun Muhajirin,
desa Sesela, Lombok barat diketahui perilaku remaja
didusun tersebut kebanyakan suka merokok, begadang
dan beresiko menggunakan narkotika psikotropika dan
zat adiktif lainnya (NAPZA), dikarenakan kurangnya
kegiatan positif yang dilakukan oleh remaja ditambah
lagi dengan faktor internal remaja itu sendiri yaitu
rasa ingin tahu, rasa ingin coba-coba dan minimnya
pengetahuan diiring dengan kurangnya informasi yang
diberikan oleh stakeholder terhdap usia remaja yang
berkaitan dengan Bahaya merokok, Begadang dan
penyalah gunaan Narkotika Psikotropika dan zat
adiktif (Napza).
Pada Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I) yang
dilaksanakan di aula Kantor Desa Sesela, yang
didasari berdasarkan permasalahan yang ada pada usia
remaja di Desa Sesela kabupaten Lombok Barat yang
suka merokok, begadang dan beresiko menggunakan
narkotika Psikotropika dan zat adiktif lainnya
(NAPZA) disepakatilah solusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut yaitu dengan melaksanakan
penyuluhan mengenai Bahaya Merokok, begadang dan
Napza.
Kegiatan yang telah dilaksanakan di Dusun
Muhajirin yaitu penyuluhan kesehatan tentang bahaya
Merokok, Begadang dan Penyalahgunaan Narkotika
Psikotropika dan zat adiktif lainnya (NAPZA). Dalam
upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku
merokok penting untuk dipertimbangkan dan
dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri
119
untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok,akan
membantu mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh
godaan rokok yang datang dari teman, media masa,
atau kebiasaan keluarga/orang tua.
Untuk mengurangi kebiasaan begadang dapat
dilakukan dengan cara: mengkonsumi air putih,
hindari makanan cepat saji dan menngonsumsi vitamin
serta biji-bijian. Sedangkan untuk metode yang
efektif untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA yaitu
dengan memberikan pengetahuan, informasi tentang
bahaya penggunaan napza dan kegiatan positif seperti
olahraga diharapkan dapat mencegah penyalahgunaan
Napza.
Penyuluhan bisa digunakan untuk menyampaikan
sebuah informasi dengan metode pendidikan kesehatan,
dengan diberikannya pendidikan kesehatan tentunya
akan meningkatkan pengethuan remaja. Dengan harapan
meningkatnya pengetahuan akan dibarengi dengan
tindakan yang positif.
4. DIAGNOSA 4 KEPERAWATAN KOMUNITAS
Resiko terjadinya masalah kesehatan pada PUS
akibat efek samping penggunaan kontrasepsi suntikan
dalam jangka waktu panjang berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang alat kontrasepsi
Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara
usia 20-45 tahun dimana pasangan (laki-laki dan
perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal
terlebih organ reproduksinya sudah
berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia
subur harus dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan
reproduksinya yaitu menekan angka kelahiran dengan
metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan
interval kehamilan dapat diperhitungkan untuk
120
meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas
generasi yang akan datang.
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di
masyarakat di dusun Muhajirin, didapatkan bahwa
jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 81
pasangan (57%) dengan sebagian besar menggunakan
alat kontrasepsi (KB), yaitu sebanyak 79 pasangan
(98%). Dari data tersebut diketahui betapa besarnya
jumlah pasangan usia subur di Dusun Muhajirin,
dengan tingginya jumlah tersebut diputuskan di
Musyawarah Masyarakat Desa I (MMD I) bahwa akan
dilaksanakan penyuluhan kesehatan dengan tema
Keluarga Berencana (KB) dengan tujuan agar dapat
menekan angka kelahiran diantara pasangan usia
subur. Pada pelaksanaannya penyuluhan tersebut
disampaikan langsung oleh narasumber dari Puskesmas
Gunungsari, hal ini dilakukan agar penyampaian
materi lebih menyeluruh dan dapat dengan mudah
dipahami oleh Pasangan Usia Subur (PUS).
Pelaksanaan penyuluhan mendapat respon yang sangat
baik dari pasangan usia subur di Dusun Muhajirin,
dan diikuti oleh 32 pasangan.
121
kurang tentang kesehatan dan dampak penggunaan obat-
obatan, asumsi masyarakat terhadap akses ke
pelayanan kesehatan yang sulit dan mahal, serta
mudahnya mendapatkan obat-obatan yang di jual secara
bebas. Penggunaan obat tanpa resep dalam upaya
swamedikasi telah dilakukan secara luas oleh
masyarakat berdasarkan resep kesehatan dasar yang
dilakukan oleh badan penelitian dan pengembangan
kesehatan republiK Indonesia pada tahun 2013
menunjukan bahwa sebanyak 35,2% rumah tangga di
Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi.
F. Evaluasi
Kegiatan evaluasi praktik dilaksanakan secara dua
tahap, yaitu pada saat kegiatan dilakukan (evaluasi
formatif) dan setelah kegiatan dilakukan (evaluasi
sumatif/akhir praktik). Sejauh hasil observasi yang
dilakukan oleh mahasiswa, kegiatan praktik klinik
keperawatan komunitas dapat dikatakan berhasil,
terbukti dengan antusiasme dan respon positif warga
masyarakat dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, senam
lansia, penyuluhan penyakit lansia, penyuluhan
penyalahgunaan NAPZA, penyuluhan akseptor KB, serta
adanya komitmen dari para kader untuk menyelesaikan apa
yang menajdi program dan tugas mereka, serta pentingnya
menjaga kesehatan.
Contoh evaluasi dari salah satu pelaksanaan kegiatan
di desa sesela khususnya Dusun Muhajirin, Lombok Barat
yaitu sebagai berikut :
122
b. Undangan penyuluhan di sebarkan 1 hari sebelum
acara dilaksanakan
2) Evaluasi proses
a. Peserta yang hadir sebanyak 32PUS
b. 60% peserta aktif bertanya terhadap materi
penyuluhan
c. Penyuluh menguasai materi yang disampaikan
3) Evaluasi hasil
PUS dapat memahami tentang penggunaan akseptor KB
(IUD dan Implant)
123
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya
pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat dengan
mengikutsertakan tim kesehatan dan masyarakat ontuk
memperoleh tingkat kesehatan individu, keluarga , dan
masyarakat yang lebih tinggi dengan sasaran mencakup
individu, keluarga, dan kelompok khusus metode dengan
menggunakan metode pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan keperawatan, implementasi keperawatan, dan
evaluasi.
Proses keperawatan komunitas terdiri dari tahap
pengkajian dimana tujuan dalam proses ini untuk
mengidentifikasi data-data dari setiap KK yang bertempat
tinggal diwilayah binaan apakah terdapat masalah-masalah
yang perlu penanganan dengan segera atau tidak. Setelah itu
dilanjutkan dengan proses penentuan prioritas masalah untuk
dimana dalam proses ini dilakukan analisa data terlebih
dahulu untuk mencari masalah apa saja yang timbul dari
proses pengkajian sebelumnya dan dilakukan proses penapisan
masalah untuk menentukan prioritas masalah, dilanjutkan
dengan proses perencanaan dimana berdasarkan prioritas
masalah yang telah ada dibuat sebuah perencanaan untuk
menangani masalah tersebut dan diimplementasikan dalam
bentuk sebuah kegiatan dan pemberdayaan masyarakat dan
dilanjutkan dengan tahap evaluasi dari kegiatan yang telah
dilakukan.
124
B. Saran
1. Masyarakat Dusun Muhajirin Desa Sesela
Penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
baik di rumah maupun dilingkungan tempat tinggal
sangatlah penting untuk mencegah timbulnya penyakit dan
dalam hal ini masyarakat adalah kelompok yang paling
berperan penting dan aktif dalam mencegah timbulnya
masalah baik kesehatan maupun masalah-masalah lainnya.
2. Kepala Dusun Muhajirin dan Kepala Desa Sesela
Selain masyarakat, peran dari pihak pejabat Desa
maupun Dusun juga penting dalam mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah dan menangani masalah
jika muncul bukan hanya masalah-masalah administrative
saja tetapi juga masalah yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakatnya dengan cara bekerjasama dengan pihak
Puskesmas.
3. UPT BLUD Puskesmas Gunungsari
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan
mendeteksi dini masalah baik itu masalah kesehatan maupun
masalah lainnya yang berkaitan dengan masyarakat
diwilayah kerjanya, kerjasama lintas program dan lintas
sektoral yang lebih ditingkatkan kembali.
125
126