Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan yang terjadi
antara teori dan kasus, faktor penghambat dan faktor pendukung serta alternatif
pemecahan masalah yang terjadi dalam memberikan “Asuhan Keperawatan Pada
By. Ny. D Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Sepsis Neonatorum Di Ruang
Nusa Indah Bawah RSUD dr. Slamet Garut”. Lingkup pembahasan dari proses
keperawatan dimulai dengan pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.

A. Pengkajian Keperawatan
Pada bab ini penulis melakukan pengkajian pada tanggal 09 September
2019 pada pengkajian tersebut diperoleh melalui wawancara, observasi dan
catatan keperawatan klien hingga dapat menemukan asuhan keperawatan
yang akan diberikan.
Etiologi menurut teori dan kasus pada pasien tidak ditemukan
kesenjangan. Pada manifestasi klinis menurut teori panas, sesak, hipotermi,
tampak tidak sehat, pucat, kulit lembab, berat badan menurun dari kasus juga
ditemukan tanda dan gejala yang sama sehingga tidak ditemukannya
kesenjangan antara teori dan kasus.
Faktor pendukung untuk melakukan pengkajian yaitu pasien atau
keluarga pasien mau bekerja sama dengan perawat, pasien atau keluarga
pasien cukup kooperatif dan terbuka dalam menjawab pertanyaan. Faktor
penghambatnya adalah bahasa yang digunakan sulit dimengerti oleh penulis,
dan alat untuk pengkajian fisik yang tersedia terbatas, serta kurangnya
pemeriksaan diagnostik.

B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data yang diperoleh pada By. Ny. D Dengan Gangguan
Sistem Pencernaan: Sepsis Neonstotum di Ruang Nusa Indah Bawah RSUD
dr. Slamet Garut maka disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang sesuai

38
39

dengan tinjauan teori yang ada empat diagnosa yaitu, ketidak efektifan pla
nafas berhubungan dengan apnea, nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan intoleran terhadap makanan/minuman, resiko tinggi terhadap
kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan, pengurangan
dehidrasi, infeksi yang berhubungan dengan infeksi pada bayi sebelum,
selama dan sesudah kelahiran.
Dari ke empat diagnosa di atas secara teori penulis menemukan dua
diagnosa yang sama dalam kasus, tetapi untuk diagnosa infeksi yang
berhubungan dengan infeksi pada bayi sebelum, selama dan sesudah
kelahiran tidak ada pemeriksaan infeksi pada bayi maka dari itu penulis
tidak mengangkat diagnosa infeksi pada bayi sebelum, selama dan sesudah
kelahiran.
Adapun faktor pendukung yang ditemukan penulis dalam menentukan
diagnosa adalah adanya data-data yang terkumpul untuk menegakan
diagnosa. Faktor penghambatnya adalah kurangnya pemeriksaan diagnostik.
Alternatif dalam pemecahan masalah adalah penulis mengakkan diagnosa
keperawatan berdasarkan keluhan dan pemeriksaan fisik dengan cara
observasi, perkusi, palpasi dan auskultasi.

C. Perencanaan Keperawatan
Rencana keperawatan merupakan preskripsi untuk perilaku spesifik yang
diharapkan dari pasien atau tindakan keperawatan dipilih untuk membantu
pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan. Harapannya adalah perilaku
akan di preskripsikan akan menguntungkan pasien dan keluarga dalam cara
yang dapat diprediksi yang berhubungan dengan masalah di identifikasikan
dan tujuan yang telah dipilih.
Pada penelitian ini penulis melakukan perencanaan keperawatan
berdasarkan diagnosa prioritas, yaitu nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intoleran terhadap makanan/minuman, dalam teori
ditemukan tiga perencanaan keperawatan dan pada kasus ditemukan dua
perencanaan keperawatan yang sama, jadi dalam perencanaan keperawatan
tidak ditemukan kesenjangan dikarenakan perencanaan dalam teori dan
perencanaan keperawatan dalam kasus secara garis besar sama.
40

Pada diagnosa ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan apnea


antara teori dan kasus hanya ada empat perencnaan yang berbeda tetapi untuk
secara keseluruhan antara teori dan kasus hampir sama sehingga penulis tidak
menemukan kesenjangan.
Faktor pendukung yang memudahkan penulis untuk menetapkan
perencanaan keperawatan adalah ketersediaannya sumber untuk menetapkan
perencanaan keperawatan dan berkolaborasi dengan perawat ruangan.
Sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan waktu sehingga
perencanaan keperawatan yang dibuat tidak dapat dilaksanakan sesuai
dengan jadwal.

D. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan keperawatan merupakan tidakan keperawatan dari
perencanaan tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Tahap pelaksanaan keperawatan dimulai setelah rencana keperawatan
disusun dan ditunjukkan pada nursing orders untuk membantu klien
mencapai tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu penulis dalam melakukan pelaksanaan keperawatan
menerapkan pengetahuan dan keterampilan ilmu keperawatan dari semua
perencanaan, serta bekerja sama dengan perawat ruangan agar
pelaksanaannya dapat mencapai tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan,
semua rencana tindakan yang sudah di buat sudah dilakukan oleh penulis.
Faktor pendukung dalam melakukan tindakan keperawatan adalah adanya
kerja sama antara penulis dengan pasien, dan perawat ruangan. Faktor
penghambat adalah terbatasnya alat untuk melakukan tindakan keperawatan
secara maksimal.

E. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan langkah akhir dalam proses
keperawatan untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan
tercapai atau tidak. Menurut catatan perkembangan pasien mengalami
41

peningkatan yang signifikan walaupun beberapa masalah masih belum


teratasi.
Pada diagnosa keperawatan pertama nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intoleran terhadap makanan/minuman dengan beberapa
tujuan yang sudah tercapai dan masalah teratasi sebagian, ditandai dengan
keluarga klien mengatakan klien sudah BAB secara sepontan.
Pada diagnosa keperawatan kedua ketidak efektifan pola nafas
berhubungan dengan apnea beberapa tujuan sudah tercapai dan masalah
tercapai sebagia, ditandai dengan klien dipasang oksigen. Penulis selalu
mendokumentasikan hasil respon dari setiap tindakan yang tlah dilakukan
dan melihat catatan perkembangan perawat ruangan di jam dinas selanjutnya
sehingga penulis mengetahui perkembangan klien. Faktor pendukung dalam
melakukan penulisan evaluasi keperawatan adalah terjadinya kerja sama
yang baik antara penulis dan perawat ruangan, penulis ridak menemukan
faktor penghambat dalam tindakan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai