Putusan Pengadilan dan Doktrin

Dalam sumber-sumber hukum internasional, putusan pengadilan merupakan

sumber hukum tambahan (subsidiary source). Yang mana dalam halnya putusan
pengadilan digunakan untuk memperkuat dan membuktikan kaidah hukum
internasional yang di dasarkan pada sumber hukum utama (primary source). Namun
meskipun menjadi sumber hukum internasional, keputusan hakim tidaklah mengikat
atau tidak dapat menimbulkan suatu kaidah hukum [ CITATION Pro17 \l 1057 ] . Seperti
apa yang tertulis dalam Pasal 59 Statuta Mahkamah:

“The decision of the Court has no binding force except between the
parties and in respect of that particular case.”

Yang dapat diartikan bahwa keputusan keadilan hanyalah mengikat para pihak
perkara yang bersangkutan. “pengadilan” yang dimaksud dalam Pasal 38 ayat (1)
Statuta Mahkamah mencakup pengadilan secara keseluruhan, yaitu peradilan
internasional, peradilan nasional, mahkamah dan komisi arbitrase.

Doktrin merupakan hasil penelitian atau publikasi para sarjana atau ahli
hukum terkemuka yang dapat dipakai sebagai pedoman atau pegangan dalam
menentukan hukum internasional, dan seperti halnya putusan pengadilan, doktrin
juga tidak dapat menimbulkan kaidah hukum [ CITATION Mal14 \l 1057 ].

Secara yuridis-historis, lembaga peradilan internasional dibentuk setelah

perang dunia pertama. Lembaga peradilan internasional yang dibentuk oleh dan
atas nama Liga Bangsa-Bangsa (LBB), antara lain:

 Arbitrase Internasional;
 International Court of Justice (Mahkamah Internasional);
 International Military Tribu-nal Nuremberg;
 International Military Tri-bunal for the Far East di Tokyo, Jepang

[ CITATION KtD16 \l 1057 ].

Referensi

Astawa, K. D., 2016. SISTEM HUKUM INTERNASIONAL DAN PERADILAN

INTERNASIONAL. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
27(1), pp. 24-42.
Malahayati, M., 2014. Buku Ajar Hukum Internasional: Sumber Hukum Internasional.
s.l.:Biena Edukasi.
Prof. Dr. I Made Pasek Diantha, S. M. et al., 2017. Buku Ajar Hukum Internasional.
Denpasar: s.n.