NIM: 6211191150
merupakan teori yang muncul pada tahun 1970-an yang dicetuskan oleh ilmuwan Amerika Latin
yang tergabung dalam Economic Comission for Latin America (ECLA). Teori ketergantungan
adalah teori yang mana akar dasar pemikirannya terlahir dari pemikiran Marxisme, yang muncul
karena adanya perbedaan pendapat akan teori modernisasi barat yang dipercaya dapat
diciptakan berdasarkan perspektif negara berkembang yang berasumsi bahwa hubungan antara
negara “utara” (negara-negara maju) dan negara “selatan” (negara-negara berkembang) hanya
menguntungkan satu pihak saja, yaitu, negara-negara yang menjual komoditas bernilai tinggi
kepada negara berkembang. Negara-negara berkembang yang berperan sebagai penyuplai bahan
baku mendapat modal produksi dari investasi negara-negara maju, guna mendapatkan tenaga
kerja murah dan pada akhirnya hasil investasi tersebut kembali lagi kepada negara asal. Hal
Dalam bukunya, Rosyidin tidak terlalu menjelaskan teori ketergantungan secara detail.
Rosyidin hanya menuliskan teori ini secara singkat dibanding teori-teori lainya yang ada di
buku, namun apa yang saya dapat pada buku ini adalah, teori ketergantungan merupakan teori
yang membagi negara menjadi dua kelas, yakni, negara “utara” (negara-negara maju) dan negara
“selatan” (negara-negara berkembang). Istilah negara utara dan negara selatan diambil karena
teori ini berasal dari pemikiran ilmuwan-ilmuwan Amerika Latin yang secara geografis posisi
mereka berada di selatan, yang mana hampir semua negara di bagian selatan cenderung berstatus
negara berkembang, bertolak belakang dengan negara-negara yang terletak di utara, seperti
Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Inggris, dan negara-negara Eropa lainya, yang berstatus kan
sebagai negara maju. Teori ini berpandangan bahwa hubungan antar negara utara dan selatan ini
tidaklah saling menguntungkan namun cenderung eksploitatif dan subordinatif yang menjadikan
negara selatan ini terjebak di dalam struktur kapitalisme global yang hierarkis dan tidak adil.
Teori ini beranggapan bahwa yang menghambat negara berkembang dalam kemajuannya ialah
hubungan dengan negara maju ini yang cenderung ekspolitatif dan hanya menguntungkan satu
pihak saja. Yang menjadikan negara selatan akan selalu bergantung pada negara utara.
ketergantungan ini, negara-negara berkembang akan selalu terjebak di dalam struktur kapitalisme
global, seakan-akan tidak ada solusi bagi negara berkembang dalam memajukan negaranya.
Berbeda dengan teori sistem dunia yang dikembangkan oleh Wallersetin pada tahun 1970an dan
1980an. Wallerstein, dalam teorinya berpendapat bahwa, negara berkembang masih memiliki
kemungkinan untuk maju apabila dia berada dalam kelompok negara semi-pheripheral
Teori ketergantungan memiliki pandangan yang terlalu skeptis terhadap hubungan antar
negara, sedangkan bagaimana negara akan saling memenuhi kekurangannya apabila tidak adanya
kepercayaan dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Menurut Burchill, kebanyakan
negara tidak mempunyai kekayaan endogen yang cukup, untuk memenuhi kebutuhan
pengembangan ekonominya, maka sebuah negara perlu membuat kondisi ekonomi domestik
yang akan menarik perhatian negara lain untuk berinvestasi [CITATION Sco05 \l 1057 ]. Oleh
karena itu, dalam memajukan ekonominya, sebuah negara berkembang sudah pasti
membutuhkan bantuan dari negara maju dalam misi pengembangan ekonomi. Berbeda dengan
apa yang ada dalam teori ketergantungan, di mana teori ini berpandangan bahwa investasi dan
bantuan dari negara maju merupakan alat eksploitasi negara maju demi meraup keuntungan
lebih, di mana dalam realitasnya negara berkembang pasti membutuhkan bantuan maupun
investasi dari negara maju untuk mengembangkan ekonomi dalam negerinya. Dan apabila ada
negara berkembang yang independen terutama dalam bidang ekonominya, seperti mengolah
bahan baku dan menjadikannya komoditas mahal, maka ke manakah mereka akan menjualnya?
Apabila mereka menjualnya kepada sesama negara berkembang, bukankah posisi mereka sama
seperti negara maju dalam hal ini. Seperti apa pendapat Wallerstein, bahwa semua negara adalah
kapitalis karena mereka semua berpartisipasi pada pasar kapitalis dunia [ CITATION Har77 \l
1057 ].
Menurut saya, teori ketergantungan merupakan teori yang muncul akibat pandangan
ekonomi yang terjadi di negaranya, meskipun telah dibantu oleh negara-negara maju lantas tidak
ada perkembangan sama sekali terutama dalam bidang ekonomi. Sebenarnya apa yang membuat
negara berkembang tidak mengalami kemajuan ekonomi bukanlah berasal dari hubungannya
dengan negara maju yang eksploitatif, namun karena kurangnya inovasi-inovasi dari internal
negara tersebut yang menyebabkan terjadinya ketergantungan terhadap negara maju. Pada zaman
era digital ini bukanlah tidak mungkin untuk suatu negara berkembang berinovasi mengalahkan
negara-negara maju, yang bisa menjadi terobosan dalam pasar internasional, hanya saja
dibutuhkan SDM-SDM yang terampil dan kreatif. Dalam membentuk SDM yang terampil dan
kreatif ini maka dibutuhkannya fasilitas pendidikan yang mencukupi serta institusi yang
merangkul para SDM-SDM dalam berinovasi demi tercapainya kemajuan ekonomi di negara
tersebut.
References
Burchill, S. et al., 2005. Theories of international relations. 3 ed. New York: PALGRAVE
MACMILLAN.
Fridmann, H. & Wayne, J., 1977. Dependency Theory: A Critique. The Canadian Journal of