Anda di halaman 1dari 60

Undang-undang No.

1 tahun 1970 Obyek pengawasan


Pengawasan lingkungan kerja adalah serangkaian Faktor bahaya lingkungan kerja
kegiatan pengawasan dari semua tindakan yang Higene perusahaan
dilakukan oleh Pegawai Pengawas Pengendalian bahaya besar
Ketenagakerjaan atas pemenuhan pelaksanaan
peraturan perundang-undangan atas obyek Pestisida
pengawasan lingkungan kerja. Bahan kimia berbahaya
Sanitasi lingkungan
Alat pelindung diri
Limbah industri

ILO (International Labour


Organization)

Lingkungan kerja adalah istilah generik yang


mencakup identifikasi dan evaluasi faktor-faktor
lingkungan yang memberikan dampak pada
kesehatan tenaga kerja
A. Faktor Kebisingan , getaran mekanis, suhu
fisik udara (iklim kerja) pencahayaan,
radiasi gelombang elektromagnetik

E. Faktor
B. Faktor
mental
kimiawi
psikologis

Hubungan kerja antar karyawan atau


antara karyawan dengan atasannya Gas, uap, debu, fume, partikel, kabut,
yang kurang atau tidak baik, suasana cairan, larutan, padatan, dll.
kerja, pekerjaan yang monoton dsb

D. Faktor C. Faktor
fisiologis biologis

Sikap dan cara kerja yang salah, Baik yang berasal dari tumbuh-
konstruksi mesin yang tidak sesuai tumbuhan maupun dari binatang,
dengan ukuran tubuh operatornya, misalnya bakteri, virus, jamur, parasit,
waktu kerja, jam kerja dll kuman, serangga dd
PENGERTIAN NAB KEGUNAAN NAB :

 Adalah kadar/intensitas pembebanan 1. Sebagai standar untuk perbandingan.


dimana tenaga kerja sanggup 2. Pedoman perencanaan dan disain
menghadapinya dengan tidak teknologi pengendalian
menunjukkan penyakit atau kelainan 3. Substitusi bahan yang berbahaya
dalam pekerjaan mereka sehari-hari dengan yang kurang berbahaya
untuk waktu 8 jam sehari dan 40 4. Membantu menentukan gangguan
jam seminggu. kesehatan atau timbulnya penyakit
akibat kerja
Pengendalian lingkungan kerja pada prinsipnya berpedoman pada herarki
kontrol, yaitu :

I. Cara Teknik

II. Cara Administratif

III. Program Pemakaian APD


PENGERTIAN : SPESIFIKASI :

 Suara yang tidak dikehendaki,  Kualitas kebisingan ditentukan oleh 2


 Suara yang tidak mengandung kualitas (dua) hal yaitu intensitas dan
musik frekuensi.
 Suara yang mengganggu
 Suara yang timbul secara berkala dari  Satuan intensitas kebisingan
getaran-getaran yang tidak teratur. dinyatakan dalam desibel A (dB.A)
 Suara yang meyebabkan gangguan dan satuan frekuensi dinyatakan
kesehatan dalam Hertz (Hz).
 Frekuensi suara yang dapat didengar
oleh telinga manusia antara 20 Hz -
20.000 Hz.
 Telinga manusia paling sensitif
terhadap suara antara 2.000 - 5.000
Hz
Kebisingan kontinyu Kebisingan Intermitten Kebisingan impulsif
(Steady State Noise) (Interupted Noise) (Impulsive/Impact Noise)
• Fluktuasi dari intensitas • Suara timbul dan • Waktu untuk mencapai
suara tidak lebih dari 6 menghilang secara puncak intensitas tidak
dB perlahan-lahan. lebih dari 35 milidetik
• Misalnya suara • Misalnya suara lalu lintas dan waktu untuk
kompressor, kipas angin, dan suara pesawat udara penurunan intensitas
dapur pijar, mesin yang tinggal landas. sampai 20 dB dibawah
gergaji, dll. puncak tidak lebih dari
5000 milidetik.
• Misalnya suara pukulan
palu, mesin plong, suara
ledakan.
• Impuls dengan interval
waktu < 0.5 detik atau
jumlah impuls per detik
> 10, maka impuls noise
dapat dianggap sebagai
kebisingan kontinyu.
Ditetapkan menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999
Waktu Intensitas Waktu Intensitas
pemajanan / kebisingan pemajanan / Kebisingan
Hari (dB.A) hari (dB.A )
8 jam 85 28,12 detik 115
4 jam 88 14,06 detik 118
2 jam 91 7,03 detik 121
1 jam 94 3,52 detik 124
30 menit 97 1,76 detik 127
15 menit 100 0,88 detik 130
7,5 menit 103 0,44 detik 133
3,75 menit 106 0,22 detik 136
1,88 menit 109 0,11 detik 139
0,94 menit 112

Catatan : Tidak boleh terpajan lebih dari 140 dB.A, walaupun sesaat
BUKAN PADA INDERA
PADA INDERA PENDENGARAN
PENDENGARAN
• Trauma akustik → paparan tunggal • Gangguan komunikasi
dengan intensitas tinggi atau tiba- • Gangguan tidur
tiba • Gangguan pelaksanaan tugas
• Ketulian sementara (temporary • Perasaan tidak senang/mudah marah
threshold shift) • Gangguan faal tubuh
• Ketulian menetap (permanen
threshold shift)
TUJUAN PENGUKURAN : PERALATAN :

• Pengendalian lingkungan kerja.  Sound level meter


Dilakukan dimana tenaga kerja  Macamnya :
berada, pada pagi hari, siang dan ➢ Precision SLM
sore. ➢ Survey SLM
➢ General purpose SLM
• Mengetahui efek kebisingan
➢ Special purpose SLM
terhadap pendengaran dilakukan
secara intensif, bila tenaga kerja
berpindah tempat maka diukur
tingkat tekanan suara dan dicatat
waktunya di tempat kerja tersebut,
kemudian dihitung rata-ratanya.
 Ditujukan pada sumber suara untuk menurunkan tingkat atau intensitas
kebisingan dan transmisi suara sebelum mengenai tenaga kerja.
 Pada Sumber Suara :
1. Desain mesin yang baik.
2. Mengoperasian alat yang baik
3. Merawat mesin secara teratur
 Pada Transmisi Suara
1. Machinery enclosure (total enclosure dan partial enclosure)
2. Barrier (penempatan penghalang) antara sumber suara dengan tenaga kerja
3. Peredam suara
Absorbent Transmision lose
material Damping material
material

Sealant
Vibration isolator Muffler

Six building blocks of a well designed enclosure


 Melengkapi prosedur yang bertujuan untuk membatasi pemaparan bising melalui
pengendalian rencana kerja.
 Dilakukan dengan cara antara lain :
Rotasi pekerjaan,
Ruang kontrol,
Penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan,
Pemantauan lingkungan kerja,
Pemeriksaan kesehatan.
 Dibedakan menjadi 2 macam :
– Sumbat telinga (ear plug )
– Tutup telinga ( ear muff )

 Tingkat perlindungan yang diberikan


tergantung pada :
– Alat pelindung telinga yang
dipakai,
– Keadaan alat,
– Cara pemakaian,
– Cara pemeliharaan,
– Lamanya alat pelindung dipakai
pada waktu kerja.
TEKANAN PANAS

▪Heat stress : beban yang diterima


oleh manusia Keseimbangan Panas
▪Heat strain adalah efek dari beban  Suhu tubuh manusia selalu dipertahankan
tersebut pada manusia. hampir konstan/tetap, oleh pengatur
▪Suhu Udara dianggap nikmat bagi suhu pada tubuh.
orang Indonesia ialah sekitar 24°C–  Suhu menetap ini akibat keseimbangan
26°C dengan selisih udara di dalam antara panas yang dihasilkan di dalam
dan di luar gedung tidak boleh lebih tubuh sebagai akibat metabolisme dan
dari 5°C. pertukaran panas diantara tubuh dan
▪Batas kecepatan angin dalam ruang lingkungan sekitarnya.
kerja sekitar 0,25 sampai 0,5 m/dt.  Dalam hal ini darah sangat berperan
dalam membawa panas tubuh dari
dalam ke permukaan kulit dan
dipancarkan kesekitarnya.
• pertukaran panas tubuh dengan
benda atau lingkungan sekitarnya
Konduksi melalui kontak langsung.

• pertukaran panas tubuh dengan


lingkungan melalui media udara yang
sangat dipengaruhi oleh suhu udara
Konveksi dan kecepatan gerakan udara.

• pertukaran panas tubuh dengan panas


radiasi dari benda sekitar .
Radiasi

• pertukaran panas melalui penguapan


keringat .
Evaporasi
Untuk individu yang selalu berhadapan ▪ Proses adaptasi fisiologis, ditandai
dengan faktor panas agar tidak merasa dengan peningkatan pengeluaran
terganggu , maka beberapa hal yang keringat, penurunan denyut jantung
harus diperhatikan yaitu faktor toleransi
dan suhu tubuh.
tubuh terhadap panas :
➢ Aklimatisasi
 Biasanya memerlukan waktu 7-10 hari
➢ Ukuran tubuh, umur, dan jenis dan aklimatisasi dapat menghilang
kelamin dengan cepat apabila pekerja tidak
➢ Kesegaran jasmani . masuk selama satu minggu
➢ Suku bangsa.  Proses Aklimatisasi :
Suhu yang tinggi biasanya bertalian 1. Hari pertama kerja, pembebanan fisik
dengan berbagai penyakit seperti heat
dan lama kerja diusahakan tidak
cramps, heat exhaustion, heat stroke
dan miliaria, dalam pengalaman melebihi 50% dari yang sebenarnya.
penyakit-penyakit tersebut jarang 2. Hari kedua, beban dan lama kerja
ditemukan di Indonesia. ditambah 10 %.
3. Demikian seterusnya, sehingga pada
hari keenam akan tercapai 100 %.
 Psikrometer putar (sling psikrometer) : terdiri dari 2 buah thermometer yang
satu dibalut dengan kain katun dan terdapat pemutar → diputar secepatnya
minimal 60 detik
 Psikrometer hisap (arsman psikrometer) : sama dengan sling hanya dilengkapi
kipas dengan kecepatan 3,5 – 5 meter/detik
 Psikrometer August : sama dengan sling hanya kain katun memanjang kebawah
dan selalu terendam air suling dengan jarak 1 inchi.
Catatan :
Beban kerja ringan membutuhkan kalori 100 - 200 Kilokalori/jam
Beban kerja sedang membutuhkan kalori  200 - 350 Kilokalori/jam
Beban kerja berat membutuhkan kalori  350 - 500 Kilokalori/jam
 Ditetapkan menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999
dengan menggunakan parameter Indeks Suhu Basah dan Bola ( ISBB )
Pengaturan waktu kerja ISBB ( oC )
Setiap jam Beban kerja
Waktu kerja Waktu istirahat Ringan Sedang Berat
Bekerja terus menerus - 30.0 26.7 25.0
( 8jam/hari )
75 % kerja 25 % istirahat 30.6 28.0 25.9
50 % kerja 50 % istirahat 31.4 29.4 27.9
25 % kerja 75 % istirahat 32.2 31.1 30.0

 ISBB untuk di luar ruangan dengan panas radiasi :


ISBB = 0.7 Suhu basah alami + 0.2 Suhu bola + 0.1 Suhu kering
 ISBB untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa panas radiasi :
ISBB = 0.7 Suhu basah alami + 0.3 Suhu bola
 Pengendalian tekanan panas menurut komponen pertukaran panas dilakukan
dengan cara:

• Penambahan jam istirahat


Metabolisme
• Proses mekanisasi/otomatisasi

• Tabir pemantul panas radias


Radiasi • Memakai apron atau pakaian pelindung
• Isolasi sumber panas radiasi

• Suhu udara di atas 35 C direduksi dengan


menurunkan suhu udara, menurunkan
Konveksi
kecepatan aliran udara, memakai pakaian
kerja.

• Dapat ditingkatkan dengan mempercepat


Evaporasi aliran udara, menurunkan kelembaban
udara.
MACAM-MACAM :
➢ Isolasi Sumber Panas
➢ Radiation shielding.
 Reflective shields
 Absorbtive shielding.
 Transparant shielding.
 Flexible shielding
➢ Local exhaust ventilation.
➢ Localized cooling at work station.
➢ Ventilasi umum (general venti lation)
Permeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan
secraa khusus.

Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah


yang memadai

Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan

Pengaturan lamanya kerja dan istirahat

Penyesuaian berat ringan pekerjaan

Pemeliharaan Kesegaran Jasmani


 Pakaian pelindung digunakan untuk melindungi dari bahaya kepercikan bahan-
bahan kimia (chemical spill) dan cuaca kerja yang ekstrim.
 Pakaian pelindung dapat berbentuk :
▪ APRON : menutupi tubuh mulai dari dada sampai lutut
▪ OVERALLS : menutupi seluruh bagian tubuh
 Apron dibuat dari kain drill, kulit, plastik (PVC/Polyethylene), karet, asbes atau
kain yang dilapisi aluminium.
 Apron tidak boleh digunakan di tempat-tempat kerja yang terdapat mesin-mesin
yang berputar.
❖ Adalah banyaknya cahaya yang jatuh Faktor yang mempengaruhi tingkat
pada suatu permukaan penerangan :
(illumination/illuminasi ) .  Sumber Cahaya : dapat dipakai lampu

❖ Penerangan merupakan salah satu pijar/bolam dan lampu neon/


komponen agar pekerja dapat bekerja penerangan darurat (fluorscent tube)
mengamati benda yang sedang atau yang disebut penerangan buatan
 Daya Pantul ( Reflektivitas ) : bila
dikerjakan secara jelas, cepat, nyaman
cahaya mengenai suatu permukaan yang
dan aman .
kasar dan hitam maka semua cahaya
❖ Penerangan yang memadai memberikan
akan diserap, tetapi bila permukaan
kesan pemandangan yang lebih baik dan
halus dan mengkilap maka cahaya akan
keadaan lingkungan yang menyegarkan. dipantulkan sejajar.
❖ Sebuah benda akan terlihat bila benda  Ketajaman penglihatan dipengaruhi :
tersebut memantulkan cahaya baik yang - ukuran objek /benda
berasal dari benda itu sendiri maupun - cahaya pantul benda ( brightness )
berupa pantulan yang datang dari - Kontras – waktu pengamatan.
sumber cahaya lain.
 Faktor penerangan dilingkungan kerja ♣ Penerangan Umum : menghasilkan illuminasi
sangat penting, karena dengan merata (uniform) pada bidang kerja. Dapat
penerangan yang tidak baik (gelap, berupa lampu TL, untuk tinggi ruangan kurang
silau) memungkinkan terjadinya
dari 7 meter dan lampu merkuri bila tinggi
kecelakaan dalam melakukan pekerjaan
ruangan lebih 7 meter
seperti :
♣ Penerangan Lokal : khususnya untuk pekerjaan
➢ Tersayat Benda Tajam
➢ Jatuh
membutuhkan ketelitian seperti membeda-
➢ Tersandung bedakan yang halus atau untuk memeriksa
➢ dll, keadaan suatu mesin. Kerugian dari sistim ini
adalah menimbulkan kesilauan, dan untuk
menanggulanginya perlu kombinasi dengan
penerangan umum
♣ Sumber penerangan yang biasa digunakan
ditempat kerja adalah Penerangan Alami yang
bersumber dari cahaya matahari dan Penerangan
Buatan yang bersumber dari lampu-lampu.
• Permukaan dari semua bidang dan objek yang besar mempunyai
1 kecerahan yang merata.

• Bagian pusat dan tengah bidang yang diamati, kontras dari


2 kecerahan permukaan tidak boleh melampaui rasio 1 : 3

• Bagian Pusat dan pelatarannya atau didalam bagian luar dan bidang
3 visual,kontrasnya tidak boleh melebihi ratio 1 : 10

• Permukaan yang cerah harus berada di Pusat bidang visual dan


4 menggelap kearah pinggiran.

• Kontras yang melampaui dibagian bawah atau samping dari bidang


5 visual akan lebih mengganggu dari pada bagian atas.
MENANGGULANGI KECERAHAN
HAL-HAL YANG PERLU DIHINDARI
YANG BERGANTI-GANTI :

 Jendela yang terang sekali.  Menutupi bagian mesin yang


 Papan hitam menempel pada bergerak
dinding putih  Menetralkan kecerahan(kombinasi
 Benda-benda yang memantulkan. warna yang sesuai )
 Memakai cahaya kontinyu.

Penerangan yang cukup dan diatur dengan baik maka obyek pekerjaan nampak jelas,
Sehingga memperoleh hasil yang menguntungkan :
▪ Mudah untuk mengerjakan
▪ Waktu mengerjakan relatif lebih cepat
▪ Kualitas pekerjaan lebih baik
▪ Terhindar terjadinya kesalahan /kekeliruan
▪ Mengurangi pekerjaan ulangan
▪ Mengurangi kecelakaan
PENGERTIAN PENCEGAHAN KESILAUAN

 Silau merupakan gangguan utama  Pemilihan lampu secara tepat.


terhadap penyesuaian dari retina .  Penempatan sumber-sumber cahaya
 Macam Kesilauan : terhadap meja kerja, mesin-mesin,
➢Silau Relatif : kontras terlalu kuat dan penempatan jendela .
didalam bidang visual  Penggunaan alat-alat pelapis yang
➢Silau mutlak : penerangan yang tidak mengkilat untuk dinding, lantai
begitu tinggi sehingga adaptasi tidak dan meja kerja
dimungkinkan  Penyaringan sinar matahari langsung
➢Silau adaptif : adaptif pada tingkat
terang tertentu.
Penglihatan yang jelas akan mempermudah dan lebih cepat tenaga kerja akan
dapat melaksanakan pekerjaannya dan diharapkan produktivitas kerja dapat
ditingkatkan .
Sedangkan penerangan yang buruk, seperti intensitas yang rendah, distribusi
cahaya yang tidak merata, kontras yang kurang dapat menyebabkan :
♠ Kelelahan mata yang berakibat berkurangnya daya dan efisiensi kerja
♠ Kelelahan mental
♠ Keluhan pegal di daerah sekitar mata
♠ Kerusakan indra penglihatan
Alat Ukur Penerangan :
 Penerangan diukur dengan alat Lux Meter.
 Alat ini bekerja berdasar pengubahan energi cahaya menjadi tenaga listrik oleh
foto electric cell.
 1 Lux = 1 lumen/m2
Tentang : Syarat-syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan ditempat kerja :
( beberapa contoh )

♦ Penerangan untuk halaman dan jalan-jalan dalam lingkungan perusahaan, paling


sedikit 20 lux
♦ Penerangan untuk pekerjaann yang hanya mem beda-bedakan barang kasar
paling sedikit 50 lux
♦ Penerangan untuk pekerjaann yang hanya membeda-bedakan barang kecil secara
sepintas lalu paling sedikit 100 lux
 Radiasi gelombang elektromagnetik terdiri dari radiasi yang mengion dan radiasi
tidak mengion
 Radiasi tidak mengion seperti : sinar laser, gelombang mikro, sinar infra merah
dan sinar ultra violet.
 Gelombang Mikro
➢ Kegunaan gelombang mikro adalah untuk gelombang radio, televisi , radar dan
telepon. Panjang gelombang mikro adalah 1 mm - 300 cm dengan frekwensi 0,1
hz – 300 hz .
➢ Alat ukur intensitas gelombang mikro disuatu tempat/lokasi disebut microwave
hazard monitoring equepment.
➢ Satuan gelombang mikro : mw / cm2 atau uw/cm2.
 Efek gelombang mikro :
➢ Radiasi gelombang mikro yang pendek (< 1 cm) akan diabsorbsi oleh
permukaan kulit sehingga kulit menjdi seperti terbakar .
➢ Radiasi yang lebih panjang ( > 1 cm ) dapat menembus jaringan kulut yang
lebih dalam.
❑ Mata : adalah sangat peka terhadap efek termis radiasi gelombang mikro. Ini dikarenakan
vaskularisasi pada jaringan lensa mata adalah kurang baik sehingga panas yang diterima oleh
lensa mata tidak dapat disalurkan kejaringan sekitarnya, dengan akibat suhu lensa akan meningkat
dan menyebabkan denaturasi proein lensa dan akhirnya lensa akan menjadi keruh dan berwarna
putih (opaque white)
❑ Testis atau buah pelir : merupakan organ tubuh yang sangat rentan terhadap efek termis radiasi
gelombang mikro. Pada intensitas pemaparan yang tinggi dapat menyebabkan degenerasi sel-2
tubuli seminiferous dan kemandulan yang sifatnya reversibel. pada intensitas pemaparan diatas 10
mw/cm dapat menyebabkan gangguan spermatogenesis , perbahan pola haid, dan kelainan
kongenital atan cacat bawaan.
❑ Pemaparan Gelombang Mikro Yang Menahun (10 –20 Th ) Dapat Pula Menimbulkan Gangguan-2
Pada Sistim Syaraf ( Neurologic Effect ) , Fisiologis Dan Perilaku Dengan Tanda-2 Dan Gejala-2
Klinik :
- Sakit kepala - Mudah tersinggung/marah (irritability )
- Nafsu makan berkurang - Depresi
- Tekanan darah menurun ( hipotensi ) - Sering berkeringat
- Denyut nadi lambat - Kadar histamin dalam darah meningkat
❖ ULTRA VIOLET
Panjang Gelombang spektrum Ultra violet adalah 1 – 40 nm. Sumber sinar ultra violet
selain dari matahari adalah dari las listrik, laboratotium yang menggunakan
spektrofotometer, atomic absorbtion spektrofotometer.

Efek dari pada sinar ultra violet pada manusia adalah pada kulit dan mata.

 Pada Mata Pemaparan Radiasi Ultraviolet Dapat Menyebabkan Peradangan Pada


Selaput Lendir Atau Konjugtiva (Konjugtivitis) Dan Kornea (Keratitis)
 Pada panjang gelombang 250 nm (nanometer) dengan gejala klinik mata merah,
bengkak, pedih lakrimasi timbul segera setelah pemaparan dan menghilang setelah
kurang lebih 14 jam.
 Pada panjang gelombang diatas 250 nm gejala klinik biasanya timbul setelah 9 – 11
jam dan menghilang setelah 24 jam atau lebih
 Pada kulit radiasi ultraviolet dapat menyebabkan luka bakar (skin burn), elas tosis (
kulit kering dan keriput ) perubahan warna kulit (hipo atau hiperpigmentasi ) dan
kanker kulit.
❖ INFRA MERAH (panjang gelombang 700-1000 nm)
- Pada mata : pengaruh radiasi inframerah pada mata menyebabkan lensa mata
menjadi keruh (katarak) setelah pemaparan jauh dibawajh dosis yang
menyebabkan luka bakar pada kulit dan biasanya terjadi pada bagian belakang
dari lensa mata.
- Pada kulit : menyebabkan pelebaran pembu luh darah (vasodilatasi) dan pada
pema paran yang berulang dan menahun , radiasi ini akan menyebabkan
perubahan warna kulit (hipo atau hiperpigmentasi). Luka bakar pada kulit akan
terjadi bila suhu kulit mencapai 45 oc.
 Sinar x atau sinar gama terutama digunakan untuk pemeriksaan hasil las, dan
secara lansung tidak berhubungan dengan proses pengelasan.
 Pengaruh sinar x atau sinar gama terutama pada sel-sel darah, dan limpfosit
adalah merupakan sel darah yang paling radiosensitif. Pada dosis rendah,
pemaparan yang menahun terhadap radiasi ini dapat menyebabkan katarak lensa
mata dan kemandulan.
 Alat pelindung mata berfungsi untuk melindungi mata dari percikan bahan-bahan
korosif, kemasukan debu-debu atau partikel-partikel kecil yang melayang,
pemajanan gas-gas atau uap-uap yang menyebabkan iritasi pada mata, radiasi
dan benturan atau pukulan benda-benda keras/tajam .
 Menurut bentuknya dapat digolongkan menjadi :
▪ Kacamata (spectacles) dengan atau tanpa pelindung samping
▪ Goggles (cup type/box type)
▪ Tameng muka (face shield/face screen)
▪ Lensa dari kacamata pengaman/goggles terbuat dari plastik (polycarbonate,
cellulose acetate, polycarbonate vinyl) yang transparan atau kaca.
▪ Untuk melindungi mata dari radiasi elektromagnetik yang tidak mengion (infra
merah, ultra violet), lensa kacamata pengaman/goggles dilapisi dengan cobalt
(Co) dan diberi warna biru atau hijau untuk mengurangi kesilauan.
▪ Untuk melindungi mata dari bahaya radiasi elektromagnetik yang mengion (sinar
x) lensa kacamata dilapisi dengan timah hitam (Pb).
 Tekanan udara rendah : penyakit yang berkaitan dengan kekurangan oksigen
pada udara pernapasa bagi pekerja-2 ditempat-2 tinggi diatas permukaan air
laut, pendaki gunung, dan penerbang.

 Tekanan udara tinggi : banyak dihadapi para penggali tambang, penyelam


mutiara, gejala ini didasarkan atas besarnya tekanan udara, sedangkan
decompresi didasarkan bebasnya nitrogen dalam tubuh yang dapat menimbulkan
penutupan pembuluh darah.
PENGERTIAN JENIS GETARAN

 Getaran mekanik adalah suatu gerakan  Getaran seluruh tubuh (Whole Body
osilasi atau mondar mandir sebuah Vibration ), adalah suatu getaran yang
benda/bidang terhadap posisi terjadi karena adanya kontak antara
tubuh (seluruh tubuh) dengan permukaan
pembanding.
yang bergetar. Misalnya pengemudi
 Getaran tersebut dapat terdiri dari satu
traktor dimana seluruh tubuhnya akan
komponen tunggal atau beberapa bergetar karena adanya kontak antara
komponen yang sangat kompleks. tubuh dan tempat duduk dari traktor.
 Getaran mekanik biasanya terjadi karena  Getaran setempat ( Localized Vibration),
mesin-mesin atau alat-alat mekanik adalah getaran yang terjadi pada bagian-
lainnya yang dijalankan dengan suatu bagian tubuh tertentu seperti tangan atau
motor. kaki yang kontak dengan permukaan
yang sedang bergetar. Misalnya pekerja
 Sebagian getaran mekanik tersebut akan
penggergajian kayu dengan
disalurkan ketubuh tenaga kerja yang menggunakan gergaji listrik; operator
menjalankan mesin atau alat. pengeboran yang menggunakan
pneumatic drill.
EFEK GETARAN ALAT UKUR

❑ Pada pekerjaan yang menggunakan


alat-alat bergetar secara terus
menerus terdapat 2 gejala utama :
1.Kelaianan peredaran darah dan
syaraf
2.Kerusakan pada persendian dan
tulang.

❑ PENCEGAHAN :
- Isolasi sumber getaran
- Isolasi pekerja /operator
- Mengurangi waktu pemaparan
diselingi waktu istirahat yang cukup
- Memberi dumping
- Pemeriksaan Kesehatan (awal
maupun berkala)
- Pemakaian APD ( sarung tangan )
 Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 tentang nilai ambang
batas faktor fisika di tempat kerja
Jumlah waktu pemajanan Nilai percepatan pada frekuensi
dominan
per hari kerja Meter per detik Grafitasi (G)
kuadrat (m / det 2)

4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0.40

2 jam dan kurang dari 4 jam 6 0.61

1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0.81

kurang dari 1 jam 12 1.22

Catatan : 1 G = 9.81 m / det 2


Berdasarkan sifat-2 fisika dan kimia maka bahan berbahaya yang dipakai
dilingkungan kerja dapat dikelompokkan sbb :

☼ Bahan kimia mudah terbakar seperti :Benzena ,aceton, eter,hexsan


☼ Bahan Kimia mudah meledak : Amonium Nitrat,Nitrogliserin
☼ Bahan Kimia beracun : HCN
☼ Bahan Kimia korosif : HCl.
☼ Bahan Kimia yang bersifat Oksidator: Perchlorat,peroksida organik ,
permanganat .
☼ Bahan Kimia reaktif terhadap air : Natrium Hibrida,Karbid,Nitrida
☼ Bahan Kimia yang bersifat Asam kuat
☼ Bahan kimia yang harus disimpan dalam tekanan tinggi :gas Nitrogen Dioksida,
Hidrogen Chlorida,
☼ Bahan Kimia yang bersifat radio aktif.
Bentuk fisik bahan kimia dilingkungan kerja yang berpengaruh
terhadap kesehatan , keselamatan ,efisiensi dan produk tivitas
pekerja dapat berupa :
☼ Gas / Uap : yaitu zat yang tidak mempunyai bentuk tertentu dan
akan mengisi suatu ruang tertutup dengan sempurna pada suhu 25
oC dan tekanan 760 mmHg, Seperti
O2,CO,N2,CO2,SO2,NH3,NO2,H2S, sedang yang berbentuk uap
misalnya uap pelarut cat atau tiner, yang mengandung benzena,
toluen, xylena dan derivat2nya.
☼ Padat seperti debu ,serat, atau Partikel yang dapat berasal dari debu
rokok, debu logam berat debu mineral ( asbes dan silika ) , aerosol,
fume, dan debu yang mempunyai ukuran mulai mikron sampai
ratusan mikron
☼ Cair seperti liquid, misalnya titik cairan semprotan pembasmi
serangga.
Jenis Partikel Pengaruh

Kapas,sabun,bubuk,kertas Perangsangan

Pb, As, Mn, Toksik ( beracun )

Debu kwarsa,Asbes Fibrosis paru

Tepungsari,kapas,wool,bulu Allergi
kucing
Fume/ uap logam Zn Menimbulkan demam

Kayu,aluminium,kapur Inert (mengganggu kenya manan


)
Jenis gas/uap Pengaruh

NH3,HCL,H2S, Perangsangan

Metan,N2,CO2,Helium, Aspiksian(sesak napas )

Trichloretilen Anestesi

CCl4 Merusak alat-2 dalam

Benzena Merusak susunan darah

Paration Merusak susunan syaraf.


NAB bahan kimia ditempat kerja ditetapkan Menteri Tenaga Kerja melalui
Surat Edaran dengan NO.01 / SE/MEN/1997.
Ada 3 katagori NAB yang spesifik untuk bahan kimia :
1. NAB rata-rata selama 8 jam, yaitu kadar bahan kimia rata-rata dilingkungan
kerja selama 8 jam sehari atau 4o jam perminggu dimana hampir semua
tenaga kerja dapat terpajan berulang-ulang, sehari-hari dalam melakukan
pekerjaan tanpa mengakibatkan gangguan kesehatan maupun PAK
2. NAB batas pemaparan singkat yaitu kadar tertentu bahan kimia diudara
lingkungan kerja dimana hampir semua tenaga kerja yang terpajan terus
menerus dalam waktu singkat yaitu tidak lebih dari 5 menit atau tidak lebih
dari 4 kali pemajanan perhari kerja tanpa menderita gangguan iritasi,kerusakan
atau perubahan jaringan yang kronis serta efek narcosis ( PSD : Pemajanan
Singkat yang Diperkenankan )
3. NAB tertinggi, yaitu kadar tertinggi bahan kimia diudara lingkungan kerja
setiap saat yang tidak boleh dilewati selama melakukan pekerjaan ( KTD :
Kadar Tertinggi Diperkenankan )
Nama NAB PSD/KTD
Bahan Kimia BDS Mg/m3 BDS Mg/m3
Ammonia 25 17 35 24
Asam Sulfida 10 14 15 21
Karbon Monoksida 25 29 --- ---
Nitrogen Dioksida 3 5.6 5 ; A4 9,4 ; A4
Nitrogen Oksida 25 31 --- ---
Ozon (--) (--) (T.0,1) (T.0,20)
Partikulat tidak terklasifikasi
- Partikulat inhalabel --- 10(e) --- ---
- Partikel respirabel --- 3(e) --- ---
Sulfur Dioksida 2 ; A4 5,2 ; A4 5 ; A4 13 ; A4
Timah Hitam, logam dan 0,05 ; A3 --- ---
persenyawaan anorganik sebagai
Pb
Dalam pemilihan perlu mengetahui
▪ Bentuk kontaminan
▪ Kadar kontaminan
▪ NAB kontaminan
▪ Apakah kontaminan membahayakan dalam pemaparan singkat
▪ Apakah deficiency oksigen
Menurut fungsinya dibedakan
▪ Air purifying respirator
1. Melindungi dr debu,gas, mist, uap, fume, asap, fog
2. Toksisitas dan kadar zat kimia rendah
3. Cara kerja filtrasi, adsorbsi, absorbsi
▪ Air supplying respirator
1. Tidak dilengkapi filter / adsorbent
2. Untuk kontaminan toksik (kekurangan oksigen)
3. Dengan mensuplay udara atau oksigen pada pemakai melalui silinder,
tangki atau kompresor dengan alat pengatur tekanan
 Faktor lingkungan kerja yang merupakan beban tambahan bagi tenaga kerja yang
disebabkan oleh virus, bakteri , jamur , parasit, kuman , serangga dan lain-2 .
 Pekerja di pertanian, perkebunan, kehutanan, pertambangan dan peternakan
yang umumnya terkena penyakit akibat faktor biologis tersebut.
 Faktor lingkungan kerja yang meru pakan beban tambahan bagi tenaga kerja
yang disebabkan oleh Sikap kerja yang salah , Antropometri manusia yang
dihubungkan dengan alat kerja, Beban angkut, Kelelahan, pengaturan jam
kerja dan istirahat, kerja kelompok (regu kerja )
 Faktor lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa, rasa
tidak nyaman terhadap pekerjaan dan penurunan produktivitas.Contoh :
Hubungan antar manusia ditempat kerja, Sistim kerja yang menyangkut cara
kerja dan pengaturan jam kerja dan kondisi sosial ekonomi (tingkat
ketrampilan dan upa yang rendah).

Anda mungkin juga menyukai