Anda di halaman 1dari 12

[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah koridor biasanya kita dengar dalam sebuah penataan bangunan baik interior
maupun eksterior pada suatu bangunan. Dimana kita ketahui bahwa koridor merupakan
sebuah penghubung antara ruang yang satu dengan ruang yang lain atau tempat yang satu
dengan tempat yang lain. Biasanya koridor di temui pada suatu bangunan, halaman pada
rumah atau di sepanjang jalan.
Dalam penataan sebuah koridor,kita berpegang pada sebuah konsep, mulai dari konsep
yang alami dan bahkan sampai ke sebuah konsep yang sudah sangat modern. Selain itu,
konsep dalam penataan koridor menjadi salah satu alternatif untuk menata interior maupun
eksterior pada sebuah bangunan atau koridor-koridor yang berada di sekitar.
Dengan dilakukannya penataan koridor diharapkan dapat menjadi sebuah langkah awal
untuk lebih meningkatkan pengetahuan yang akan berguna untuk hari ini dan berguna kelak
di masa akan datang. Dimana penataan yang akan dilakukan bertempat di Fakultas Sains dan
Teknologi tepatnya dilantai 3 yaitu Jurusan Teknik Arsitektur, kampus II Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar denan tema Arsitektur hijau.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah terdiri atas :
1. Apakah defenisi Koridor ?
2. Bagaimana pembagian Koridor ?
3. Bagaimana konsep penataan Koridor tangga di depan ruang 309 Jurusan Teknik
Arsitektur Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dengan konsep hijau ?
c. Tujuan
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apa defenisi dari koridor.
2. Mengetahui pembagian koridor berdasarkan jenisnya.
3. Menata koridor (tangga) depan ruang 309 di Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar dengan konsep hijau guna menciptakan lingkungan
perkuliahan yang nyaman dan asri.
PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 1
SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Koridor
Koridor merupakan suatu ruang yang digunakan sebagai jalan atau akses untuk menuju
dan menghubungkan ruang satu dengan ruang lain. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
Koridor berarti lorong dalam rumah atau lorong yang menghubungkan antara
suatu gedung dan gedung yang lain ,tanah (jalan) sempit yang menghubungkan daerah
terkurung, tanah yang menghubungkan dua bagian negara, jalur lalu lintas yang dimiliki suatu
negara yang melintasi negara lain.
Ada beberapa pengertian dan defenisi koridor (corridor), yang diantaranya menurut para
pakar adalah:
1. Sungguh (1984) adalah koridor berarti gang.
2. Poerwodarminto (1972) koridor berarti jalan dalam rumah.
3. Krier (1979) menyebutkan bahwa karakteristik geometri dari koridor dan jalan adalah
sama, perbedaannya hanya pada dimensi dinding yang membatasi, karakteristik pola
fungsi dan sirkulasinya. Selanjutnya juga dikatakan bahwa sejauh ini jalan hanya
dipandang sebagai koridor untuk komunikasi dalam kegiatan public.
4. Pei (1971) menyebutkan bahwa koridor adalah serambi atau jalur yang menghubungkan
bagian-bagian bangunan, jalur sempit dari suatu lahan yang membentuk jalan, seperti
termasuk daerah pedalaman yang membentuk akses kelaut.
5. Zahnd (1999) menyebutkan bahwa koridor dibentuk oleh dua deretan massa (bangunan
atau pohon) yang membentuk sebuah ruang untuk menghubungkan dengan satu massa
dari dua kawasan secara netral (tidak mengutamakan salah satu seperti sumbu).
6. Belvedere (koridor) berasal dari kata akar Italia (bel = indah dan vedere = melihat) dan
menggambarkan tempat dari mana orang dapat melihat pemandangan yang indah.
Tempat ini bisa menjadi sebuah bangunan, biasanya dengan bagian samping yang
terbuka, atau tempat yang ditetapkan (misalnya teras melengkung dengan kursi).

Secara garis besar koridor adalah penghubung antara ruang yang satu dengan yang
lainnya. Selain itu juga sebagai tempat trasisi dengan ruang lain. Penataan koridor harus

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 2


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

didesain agar terasa nyaman dan tidak kaku terhadap penggunanya. Hal ini dilakukan karena
koridor sebagai tempat sirkulasi yang dilalui oleh banyak orang sehingga diharapkan penataan
yang dibuat tidak terkesan monoton dan terasa tidak nyaman serta yang paling tidak
diharapkan malah memberikan suasana yang mencekam.

B. Pembagian Jenis Koridor


Koridor terbagi menjadi 2 jenis:
1. Koridor Interior

Gambar 1 koridor interior


(Sumber : http://hcconsultan.wordpress.com, akses 11 Februari 2014
Yaitu sebuah tempat yang terdapat di dalam bangunan yang berfungsi sebagai akses
ruang satu ke ruang lain. Dalam perkembangannya, penataan koridor interior bangunan telah
menjadi salah satu upaya untuk memberikan nuansa kenyamanan dalam sebuah bangunan.
2. Koridor Eksterior

Gambar 2. Koridor eksterior


(Sumber : : http://hcconsultan.wordpress.com, akses 11 Februari 2014
PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 3
SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

Yaitu sebuah tempat yang terdapat di luar yang berfungsi sebagai akses jalan antara
bangunan satu ke bangunan yang lain. Penataan koridor ini meliputi halaman rumah serta
kawasan kota yang biasanya mengadopsi konsep hijau ataupun modern. Selain itu, penataan
koridor pada halaman rumah ataupun kawasan kota tersebut telah menjadi pilihan dalam
memenuhi kebutuhan pribadi serta umum.

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 4


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

BAB III

PEMBAHASAN

A. Konsep Koridor
Konsep koridor akan mengadopsi tema “Pojokan Hijau”. Karena sesuai dengan tema
umum yaitu arsitektur hijau dimana hijau itu sendiri memberi rasa nyaman dan asri kepada
seseorang dan tidak lepas dari tema yaitu arsitektur hijau. Sementara untuk pojokan sendiri
karena tempatnya yang berada tepat pada sebuah tengga dan merupakan satu-satunya
kelompok yang letaknya berada di pojok.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa konsep Pojokan Hijau adalah sebuah konsep
penataan koridor hijau yang tempatnya strategis dengan nuansa alam yang diberikan pada
setiap sudut koridor.
B. Tujuan

Pembuatan konsep pojokan Hijau ini bertujuan untuk menciptakan suasana nyaman dengan
nuansa hijau yang di berikan pada setiap sisi koridor sehingga dapat memberikan suasana
nyaman kepada setiap pengguna pojokan yang sekedar lewat.

C. Material dan Bahan


1. Botol bekas

Gambar 3 Botol bekas


(sumber doc.pribadi 14 Februari 2014)

Botol-botol bekas berukuran kecil digunakan sebagai pot atau wadah untuk setiap
tanaman kecil yang akan menghiasi koridor, botol bekas dipilih karena mudah di

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 5


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

dapatkan sekalian menekankan penggunaan biaya dan mengurangi sampah yang


ada di sekeliling kita.

2. Pot

Gambar 5 Pot Bunga


(sumber : doc.pribadi 10 Februari 2014)
Pot berukuran sedang yang terbuat dari semen untuk tanaman yang agak lebih besar di
letakkan di samping kiri dan kanan tempat sampah yang bedara di sudut tangga sektor 10.
Pot yang berukuran sedang ini sudah ada sebelumnya jadi tidak perlu mengeluarkan
biaya dalam pengadaannya tinggal di bersihkan dan diperindah.
3. Tempat sampah

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 6


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

Gambar 6. Tempat Sampah


(sumber : doc.pribadi 10 Februari 2014)
Tempat sampah yang digunakan ini sudah ada sebelumnya jadi tinggal di tata
sedemikian rupa sehingga enak diliat dan bertujuan agar setiap orang yang melewati
koridor ini tidak membuang sampah sembarangan dengan disediakannya tempat sampah.
4. Bunga

Gambar Bunga
(Sumber doc.pribadi 14 Februari 2014)

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 7


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

Jenis Bunga yang digunakan di sini ada yang berukuran sedang yang di tanam di pot
yaitu bunga sanseviaria atau biasa disebut bunga lidah mertua yaitu semacam bunga yang
mampu bertindak sebagai pembersih udara dengan menyerap dan menetralisir polutan
(racun) dari udara. Tanaman ini juga mampu menyerap banyak air sehingga dapat
bertahan lama bahkan bisa hidup di daerah kering sekalipun. Ada juga tanaman yang
berukuran kecil yang di tanam di botol bekas, jenis bunga yang di tanam ini tidak
membutukan banyak air sehingga mudah dalam perawatannya dan tidak membutuhkan
biaya banyak dan jenis tanaman ini cocok dalam ruangan yang tidak membutuhkan
banyak matahari karena matahari yang masuk ke dalam koridor ini bisa dikatakan sedikit
yaitu bukan matahari .
5. Batu kerikil

Gambar Batu Kerikil


(Sumber doc.pribadi, 14 Februari 2013)
Pemberian batu kerikil pada pot bunga yang bertujuan untuk memberikan kesan alami
dan menambah nilai-nilai estetika pada koridor.
D. Penataan Koridor
1. Kondisi Awal.

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 8


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

Gambar tangga
Sumber: dok.pribadi,10 februari 2014
Dimana pada koridor ini keadaan tanggga yang terlihat tidak terawat dengan kondisi dinding
yang terlihat kotor dan tidak terdapat tempat sampah yang memyebabkan pengguna tangga
dengan seenaknya membuang sampah di sekitar tangga serta belum adanya tanaman-tanaman
hijau yang menghiasi dan memberikan kesejukan pada tangga.
2. Tanggapan.
Yaitu memberikan suatu kritik atau sarang yang berisikan ide-ide dalam penataan koridor
yang akan dilakukan agar mempermudah dalam melakukan penataan koridor.
3. Kondisi Penataan Ulang.

Gambar kondisi penataan ulang


(sumber doc.pribadi 14 Februari 2014)

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 9


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

Penataan ulang koridor ini disesuaikan dengan kesepakatan bersama yang merupakan hasil
akhir dari kesimpulan yang berasal dari berbagai kritik dan saran yang merupakan sebuah
hasil dari tanggapan dari berbagai pihak dalam penataan koridor.

E. Sumber Dana
Adapun sumber dana dalam penataan koridor ini yaitu berasal dari setiap anggota kelompok
yang aktif dalam penataan koridor ini yaitu kelompok 10.
Adapun modal awal sebesar Rp.40.000,00 dalam mengerjakan penataan koridor.
Tabel Pengeluaran.

Jumlah Harga
No. Nama barang Jumlah
barang Satuan
1. Bunga 5 unit Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
2. Cat besi 1 unit Rp 15.000,00 Rp 15.000,00
3. Kuas 1 unit Rp 5.000,00 Rp 5.000.00

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 10


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdaskan hasil diatas, dapat disimpulkan bahwa Dimana kita ketahui bahwa koridor
merupakan sebuah penghubung antara ruang yang satu dengan ruang yang lain atau tempat
yang satu dengan tempat yang lain. Biasanya koridor di temui pada suatu bangunan, halaman
pada rumah atau di sepanjang jalan. Ada dua jenis koridor yaitu
1. Koridor Interior
Yaitu suatu tempat yang terdapat di dalam suatu bangunan yang difungsikan sebagai akses
untuk menuju ruang yang satu dengan ruang lainnya.`
2. Koridor Eksterior
Yaitu koridor yang terdapat di luar bangunan yang berfungsi sebagai akses atau jalan
antara bangunan yang satu dengan bangunan lainnya.
Dalam penataan koridor (tangga) Jurusan Teknik Arsitektur , Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri( UIN) Alauddin Makassar, maka kami akan menggunakan Konsep
Pojokan Hijau, yang berarti sebuah konsep penataan koridor hijau yang tempatnya strategis
yaitu pada sebuah tangga dengan nuansa alam yang diberikan pada setiap sudut koridor

B. Saran

Dalam penataan koridor, disarankan untuk menggunakan material atau bahan yang berasal
dari bahan alami atau material yang tidak difungsikan lagi dan bahkan dianggap sebagai sampah
karena selain mudah di dapatkan sekalian menekankan penggunaan biaya dan mengurangi
sampah yang ada di sekeliling kita sekaligus menfungsikan kembali apa yang dianggap tidak
berfungsi lagi .

Dalam pembuatan dan pengerjaan koridor ini ide-ide dari setiap anggota kelompok sangatlah
diperlukan untu menghasilkan sesuatu yang bisa dianggap baru.

Serta dalam pengerjan koridor untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan atau
kerusakan pada area sekitar koridor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam penggunaan
material dan bahan selama pekerjaan koridor berlangsung.

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 11


SEKTOR 10
[ARSITEKTUR LINGKUNGAN] 2013

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Koridor,
http://alamendah.org
http://hcconsultan.wordpress.com/design-interior/

PENATAAN KORIDOR HIJAU( POJOKAN HIJAU) 12


SEKTOR 10

Anda mungkin juga menyukai