Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

PUSKESMAS RAWAT INAP LAMBUR KECAMATAN MUARA SABAK TIMUR

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang
harus dipenuhi oleh Negara. Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai unit pelaksana
teknis dalam pembangunan kesehatan mempunyai salah satu fungsi untuk
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat dalam memberikan pelayanan harus selalu menyesuaikan kebutuhan
masyarakat, mengacu pada standar mutu pelayanan, dan harus selalu dalam
upaya untuk menjaga peningkatan mutuserta kinerja pelayanan tersebut.

2. Tujuan
Tujuannya adalah menjadi acuan bagi peningkatan mutu dan kinerja seluruh
aktifitas pelayanan yang dilaksanakan di Pusat Kesehatan Masyarakat Lambur
sehingga pada akhirnya menghasilkan pelayanan yang bermutu dan terukur.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkupnya disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat (penilaian kinerja, kaji banding), dan SMM ISO 9001:2008
(audit mutu internal, audit eksternal, survei kepuasan pelanggan, tinjauan
manajemen). Selain itu juga meliputi kegiatan peningkatan mutu dan kinerja yang
ada di Pusat Kesehatan Masyarakat, antara lain: SPMKK (Sistem Peningkatan
Manajemen Klinik Keperawatan), MTP (Monitoring, Training, Planning) untuk
pengobatan rasional, dan penilaian kinerja Pusat Kesehatan Masyarakat.

4. Batasan Operasional
4.1. Pelanggan
Pelanggan/langganan merujuk pada individu/rumah tangga, masyarakat,
perusahaan yang membeli barang atau jasa.
4.2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan hasil dari adanya perbedaan antara
harapan pelanggan dengan kinerja yang dirasakan oleh pelanggan
tersebut.dari beragam definisi kepuasan konsumen yang telah diteliti dan
didefinisikan oleh para ahli pemasaran, dapat disimpulkan bahwa kepuasan
pelanggan merupakan suatu tanggapan perilaku pelanggan yaitu evaluasi

Pedoman peningkatan mutu dan kinerja puskesmas Rawat Inap Lambur 1


purna beli terhadap suatu barang atau jasa yang dirasakannya (kinerja
produk) dibandingkan dengan harapan pelanggan.
4.3. Pasien
Pasien adalah individu yang menerima perawatan medis.
4.4. Koreksi
Koreksi merupakan pembetulan, perbaikan, dan pemeriksaan.
4.5. Tindakan Korektif
4.5.1. Tindakan korektif (corrective action) adalah tindakan untuk
menghilangkan penyebab ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi;
4.5.2. Ketidaksesuaian(non-conformance) adalah tidak terpenuhinya suatu
persyaratan;
4.5.3. Persyaratan (requirement) adalah harapan atau kebutuhan yang
dapat berupa ketetapan, kebiasaan, atau kewajiban, baik yang
dinyatakan ataupun tidak dinyatakan.
4.6. Tindakan Preventif
Tindakan preventif (preventiveaction) adalah tindakan untuk menghilangkan
penyebab potensi ketidaksesuaian agar tidak terjadi atau pengertian lainnya
tindakan yang dilakukan sebelum sesuatu terjadi (mencegah sebelum
terjadi).
4.7. Pedoman Mutu
Pedoman mutu adalah panduan sebuah proses terstruktur untuk
memperbaiki keluaran yang dihasilkan atau untuk memastikan keluaran
sesuai standar yang diharapkan.
4.8. Dokumen
Dokumen adalah acuan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan
meliputi Kebijakan Mutu, Sasaran Mutu, Pedoman Mutu, Prosedur Mutu,
Prosedur Tetap (Protap), Rencana Mutu Pelayanan, dan dokumen
pendukung lainnya. Secara umum dokumen juga merupakan sebuah tulisan
yang memuat informasi. Biasanya, dokumen ditulis di kertas dan
informasinya ditulis memakai tinta baik memakai tangan atau memakai
media elektronik (seperti printer).
4.9. Rekaman
Adalah hasil dokumentasi dari kegiatan atau proses yang disimpan.
4.10. Efektifitas
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-
tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan
menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga

Pedoman peningkatan mutu dan kinerja puskesmas Rawat Inap Lambur 2


diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan
yang telah ditentukan.
4.11. Efisiensi
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi
besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987, hal. 3) yaitu:
 “Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana
penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau
perkataan lain penggunaan yang sebenarnya”.
 Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984, hal.233-
4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah:
“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaikantara input (masukan) dan
output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang
dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan
penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara
apa yang telah diselesaikan.”
4.12. Proses
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami
atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber
daya lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Definisi lain dari proses
adalah serangkaian kegiatan yang saling terkai tatau berinteraksi, yang
mengubah input menjadi output. Kegiatan ini memerlukan alokasi sumber
daya seperti orang dan materi.
4.13. Sasaran Mutu
Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian/departemen yang
ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu, sasaran mutu harus mempunyai
syarat sebagai berikut:
4.13.1. Scope jelas untuk bagian atau departemen mana, misal HRD,
operation, marketing dan lain-lain;
4.13.2. Measurable artinya sasaran mutu tersebut harus bisa diukur (baik
dalam bentuk/jumlah/presentase);
4.13.3. Achievable artinya menentukan target/sasaran mutu itu harus dapat
dicapai, bila target terlalu tinggi maka departemen/bagian tersebut
cenderung mala untuk mengejarnya;
4.13.4. Realible artinya sasaran mutu haruslah sesuatu yang nyata dan
bukan sesuatu yang tidak nyata akan sulit untuk dijadikan target;
4.13.5. Time Frameartinya harusjelas, jadikapanseharunya Sasaran itu
dicapai sudah jelas di awal pembuatan Sasaran mutu tersebut.

Pedoman peningkatan mutu dan kinerja puskesmas Rawat Inap Lambur 3


4.14 Perencanaan Mutu
Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengendalian
mutu merupakan proses yang terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
4.14.1. Mengevaluasi kinerja;
4.14.2. Membandingkan kinerja mutu dengan tujuan mutu;
4.14.3. Bertindak berdasarkan perbedaan.
4.15. KebijakanMutu
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen
perusahaan tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan
mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian
organisasi atau perusahaan.
4.16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat di pakai sebagai alat dan bahan
untuk mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi
4.17. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya produksi. Misal lahan, jalan, parit, pabrik, tempatkerja,
dan lain-lain.

BAB II
Pedoman peningkatan mutu dan kinerja puskesmas Rawat Inap Lambur 4
GAMBARAN UMUM

1. GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI


Pusat Kesehatan Masyarakat Lambur terletak di Wilayah Kecamatan Muara Sabak
Timur dengan luas wilayah 132 km2 dengan rincian sebagai berikut:
1.1. Memiliki 5 (Lima) Desa wilayah kerja dimana Puskesmas Rawat Inap Lambur
berada Di Desa Lambur, Desa Kota harapan, Desa Siau, Desa Alang-alang,
Desa Sungai Ular.
1.2. Memiliki 10 dusun;
1.3. Memiliki 8 posyandu di 4 Desa;
1.4. Jumlah penduduk 5.333 orang. Jumlah penduduk laki-laki 2.383 Jiwa dan
jumlah penduduk wanita 2.951 Jiwa;
1.5. Jumlah KK sebesar 1196

2. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Pendidikan
No Jabatan
SD SLTP SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2
2.1. PNS
2.1.1 Kepala Puskesmas 1
2.1.2 Ka Sub Bag. T.U 1
2.1.3 Dokter umum 1
2.1.4 Dokter gigi 1
2.1.5 Bidan 5
2.1.6 Perawat 3
2.1.7 SKM 1
2.1.8 Laboratorium 1
NON PNS
2.2.1 Bidan 4
2.2.2 Perawat 6
2.2.3 Cleaning Service 1
2.2.4 SKM 1
2.2.5 Penjaga Malam 1
2.2.6 Pengemudi 1

3. ORGANISASI
3.1. Visi
“Menjadikan Puskesmas Rawat Inap Lambur sebagai Pusat Pelayanan
Kesehatan Masyarakat yang terdepan dan Bermutu Menuju Masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Lambur yang sehat dan Mandiri di
Tanjung Jabung Timur”
3.2. Misi
1. Melaksanakan 6 (enam) Program Pokok Puskesmas (BASIX SIX)

Pedoman peningkatan mutu dan kinerja puskesmas Rawat Inap Lambur 5


a. Promosi Kesehatan
b. Kesehatan Lingkungan
c. Pencegahan Pemberantasan Penyakit Menular
d. Kesehatan Keluarga dan Reproduksi
e. Perbaikan Gizi Masyarakat
f. Penyembuhan Penyakit dan Pelayanan Kesehatan

2. Meningkatkan Peran serta aktif Masyarakat terhadap Kesehatan


3. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Pembangunan berwawasan
Kesehatan
4. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
bagi seluruh lapisan masyarakat
5. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Sarana dan Prasarana Pelayanan
yang memadai
3.3. Motto
“S E H A T”
S : Senyum, Salam, Sopan dan Santun Dalam Pelayanan
E : Empati Melayani Dengan Sepenuh Hati
H : Handal Memberi Pelayanan Secara Profesional
A : Akuntable dan Dapat Dipertanggung Jawabkan
T : Teladan Ditengah Masyarakat
3.4. Tujuan
3.4.1. Memastikan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
masyarakat mutunya terjaga;
3.4.2. Menciptakan masyarakat yang mandiri dalam bidang kesehatan;
3.4.3. Pelayanan kesehatan yang diberikan terstandar baik tenaga maupun
sarana prasarana;
3.4.4. Terciptanya suasana yang kondusif.
3.5. Tata Nilai
Berdasarkan kesepakatan kami mempunyai Tata Nilai dengan sebutan
“UDANG”
3.5.1. Unggul
Bahwa dalam Melaksanakan Tugas/kewajiban terbaik dari yang lain.
3.5.2. Disiplin
Bahwa dalam melaksanakan Tugas/kewajiban di Puskesmas
mentaati peraturan yang berlaku di Puskasmas Rawat Inap Lambur.
3.5.3. Amanah.

Pedoman peningkatan mutu dan kinerja puskesmas Rawat Inap Lambur 6


Bahwa dalam melaksanakan Tugas/kewajiban sebagai pelayanan
Masyarakat dibidang Kesehatan dilaksanakan dengan Penuh
Tanggung Jawab.
3.5.4. Nyaman
Bahwa dalam melaksanakan Tugas/kewajiban yang diberikan oleh
Puskesmas Rawat Inap Lambur dapat memberikan Kepuasan pada
Pelanggan.
3.5.5. Giat
Bahwa dalam melaksanakan Tugas/kewajiban dilandasi dengan
penuh rasa ikhlas dan Pantang Menyerah.

3.6. Kebijakan Peningkatan Mutu dan Kinerja


Pusat Kesehatan Masyarakat Lambur menerapkan kebijakan mutu
dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara
konsisten dan professional sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta
selalu berusaha meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan melalui kegiatan
penilaian kinerja, kaji banding, AMI, AME, survei kepuasanpelanggan,
tinjauan manajemen, SPMKK, MTP pengobatan rasional, penilaian kinerja
Puskesmas. Puskesmas Rawat Inap Lambur memastikan bahwa kebijakan
mutu sesuai dengan visi dan misi. Termasuk komitmen untuk memenuhi
persyaratan layanan dan peningkatan efektifitas system manajemen mutu
secara terus-menerus. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan
meninjau sasaran mutu. Selalu dikomunikasikan dan dimengerti oleh semua
pegawai di Pusat Kesehatan Masyarakat Lambur, briefing, apel, papan
pengumuman dan pigura.

Pedoman peningkatan mutu dan kinerja puskesmas Rawat Inap Lambur 7


3.6. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas

Ka Sub Bag TU
Tata Usaha

Perencanaan Kepegawaian Keuangan


Dan SIK Dan Umum

UKP UKM
PelayananKlinis

Pelayanan KIA Pelayanan Pelayanan PelayananPenunjang Promosidan UKBM Pencegahann Penanganan


KesehatanUmum KesehatanKhusus Medik Dan Masyarakat
Pemberantasan RawanKesehatan
Penyakitdan PL

KIA PoliUmum PoliGilut Laboratorium PKM Imunisasi Perkesmas


KB Puskeling PoliJiwa Farmasi UKS/UKGS Surveillance UKJM
Kesehatan - GawatDarurat Poli Mata Fisioterapi Gizi PemberantasanPenyakit Usila
Reproduksi Poli THT Batra Kesling
PoliPHBS,Gizi, Sanitasi Kes. Or. UKK
PoliUsila JPKM
Poli Psikologi

8
3.7. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)

Audit Mutu
Internal

Kebijakan Mutu
Tinjauan Manajemen

Sasaran Mutu Baru

Tindakan Perbaikan
Penempatan Pemeliharaan Pemeliharaan dan Pencegahan
Pengendalian
Pelatihan SDM dan Mutasi sarana lingkungan Penanganan
alat ukur
SDM prasarana kerja Keluhan
Pelanggan
RMM Baru Analis Data
Pengukuran
Kepuasan
Pelanggan

Poli Umum Ruang obat


P
P dan Ruang
Tindakan E
E
Laborat L
L
A
A Penyerahan Obat/
Pembayaran N
N Penerimaan Hasil
Poli Gigi Pemeriksaan/ G
G pasien
konsultasi/rujukan G
G Konsultasi Gizi
A
A
N
N
KIA, KB &
Sanitasi
Imunisasi

Permintaan Menyusun Melaksanakan Monitoring &


Pelaporan
Masyarakat Perencanaan Perencanaan Evaluasi

Pengadaan Barang Pengendalian Pelayanan


Seleksi dan Tidak sesuai
Evaluasi
Supplier
Pemeriksaan dan
Penerimaan Barang

Penyimpanan Barang

Pengendalian Dokumen
dan catatan mutu

9
3.8. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan pedoman mutu ini
adalah:
3.8.1. Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3.8.2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014, tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;.

10
BAB III
PELAKSANAAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA

1. PENILAIAN SASARAN KINERJA


1.1. Kegiatan
Kegiatan penilaian kinerja karyawan yang dilakukan dengan menggunakan
format SKP (Sasaran Kinerja Pegawai) yang diajukan oleh setiap karyawan
sebagai bentuk kontrak kinerja di awal tahun kegiatan.
1.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha, yaitu
dengan mengkoordinir penyusunan, pengisian data, kemudian diusulkan ke
Kepala Puskesmas untuk dilakukan penilaian.
1.3. Dokumen
Dokumen kegaiatan ini berupa hasil penilaian Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

2. KAJI BANDING
2.1. Kegiatan
Kegiatan kaji banding dilakukan dengan melihat kondisi mutu dan kinerja di
tempat lain, sehingga memperoleh perbandingan dengan kondisi yang ada,
serta memperoleh masukan untuk upaya perbaikan-peningkatan mutu dan
kinerja di Pusat Kesehatan Masyarakat Lambur.
2. 2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
Koordinator Upaya Kesehatan (Yanmas), Koordinator Klinis sesuai materi kaji
banding yang dilaksanakan.
2.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kaji banding.

3. AUDIT MUTU INTERNAL (AMI)


3.1. Kegiatan
Kegiatan AMI dilakukan dengan mengevaluasi pelaksanaan mutu dalam rangka
memelihara sistem menejemen mutu yang diterapkan benar-benar dijalankan,
selain juga untuk memperoleh input dalam rangka meningkatkan mutu dan
kinerja.
3.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Koordinator mutu Pusat Kesehatan
Masyarakat dan koordinator audit mutu internal.
3.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan hasil audit mutu internal.

11
4. AUDIT MUTU EKSTERNAL (AME)
4.1. Kegiatan
Kegiatan AME dilakukan oleh tim auditor dari luar Pusat Kesehatan
Masyarakat dalam rangka implementasi Akreditasi maupun SMM ISO
9001:2008. Melalui kegiatan ini akan diperoleh masukan-masukan dalam
rangka memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan. Hal-hal yang
merupakan potensi masalah mutu dapat dilakukan tindakan pencegahan dan
perbaikan.
4.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah koordinator mutu Pusat Kesehatan
Masyarakat.
4.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kegiatan audit mutu eksternal.

5. SURVEY KEPUASAN PELANGGAN– SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT


5.1. Kegiatan
Kegiatan survei kepuasan pelanggan dilakukan untuk memperoleh evaluasi
pelaksanaan mutu dan kinerja dari sisi pelanggan dan dari hasil survei ini
memungkinkan Pusat Kesehatan Masyarakat mengidentifikasi potensi-potensi
masalah mutu sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan dan perbaikan.
5.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah koordinator mutu Pusat Kesehatan
Masyarakat dan koordinator penanganan keluhan pelanggan.
5.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan hasil survei kepuasan pelanggan

6. TINJAUAN MANAJEMEN
6.1. Kegiatan
Kegiatan tinjauan manajemen dilakukan untuk membahas permasalahan
pelaksanaan mutu yang belum sesuai dengan yang dipersyaratkan. Sehingga
harus segera dilakukan tindakan korektif, pencegahan dan perbaikan.
6.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah koordinator mutu Pusat Kesehatan
Masyarakat.
6.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan tinjauan manajemen

12
7. SPMKK–SISTEM PENINGKATAN MANAJEMEN KLINIK KEPERAWATAN
7.1. Kegiatan
Kegiatan SPMKK dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja klinik
keperawatan pada petugas perawat dan bidan melalui RCD (Refleksi Diskusi
Kasus). Sehingga diharapkan setiap ada kasus yang ditemukan dalam
pelayanan selalu bisa ditangani dengan baik dan profesional.
7.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah supervisor perawat dan supervisor
bidan dengan pendamping koordinator klinis.
7.3. Dokumen
Dokumen dari kegiatan ini berupa laporan RCD.

8. MTP PENGOBATAN RASIONAL


8.1. Kegiatan
Kegiatan MTP dilakukan untuk melihat mutu pengobatan yang diberikan
kepada pasien, dengan melakukan monev terhadap peresepan petugas
kepada pasien. Kegiatan dini dilakukan setiap 6 bulan sekali.
8.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Koordinator Klinis
8.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa Laporan MTP.

9. PENILAIAN STANDAR KOMPETENSI KARYAWAN


9.1. Kegiatan
Penilaian standar kompetensi karyawan dilakukan dalam rangka melihat kondisi
kompetensi karyawan secara up to date dibandingkan persyaratan yang ada,
sehingga teridentifikasi kondisi kompetensi karyawan yang masih kurang untuk
segera direkomendasi kegiatan peningkatan kompetensi.
9.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
9.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan penilaian standar
kompetensi.

10. KALIBRASI ALAT KESEHATAN.


10.1. Kegiatan
Kalibrasi alat kesehatan dilakukan dalam rangka untuk menjaga akurasi fungsi
alat pemeriksaan kesehatan yang digunakan dalam pelayanan, sehingga akan
terpelihara mutu alat yang digunakan.

13
10.2. Penanggung jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah pengelola barang.
10.3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa sertifikat kalibrasi alat.
BAB IV
PENUTUP

Pedoman peningatan mutu dan kinerja ini disusun berdasarkan persyaratan


akreditasi dan SMM ISO 9001:2008, serta kebijakan dinas kesehatan kabupaten Tanjung
Jabung Timur tentang kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan Pusat Kesehatan
Masyarakat dalam rangka memelihara dan meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan
Pusat Kesehatan Masyarakat.
Sebagai rujukan persyaratan sumber daya manusia dan saran prasarana Pusat
Kesehatan Masyarakat dalam penyusunan pedoman ini adalah terutama pada Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Walaupun dalam susunan pedoman ini tidak tertuang secara eksplisit.
Dengan disusunnya pedoman ini diharapakan dapat menjadi acuan bagi Pusat
Kesehatan Masyarakat dalam melakukan upaya-upaya peningkatan mutu dan kinerja
pelayanan. Agar lebih implementatif dalam pelaksanaannya pedoman ini akan dilengkapi
dengan dokumen SOP (Satandar Operasional Prosedur).
Oleh karena segala keterbatasan yang ada dalam penyusunan pedoman ini, maka
untuk kesempurnaan dalam impementasinya, sangat diharapkan masukan perbaikan dari
semua pihak.

14

Anda mungkin juga menyukai