Anda di halaman 1dari 31

BAB ROTARY DRILLING

Perencanaan sumur yang komprehensif bertujuan untuk pengeboran yang meliputi aspek:
 Aman
Aman atau safety bagi crew selama bekerja merupakan prioritas utama dan juga keamanan
bagi sumur itu sendiri, seperti bahaya terhadap resiko blowout dan faktor lain nya. Sehingga
perencanaan yang teliti dan matang merupakan suatu hal yang penting.
 Minimum Cost
Pengeboran merupakan kegiatan yang mahal. Sehingga tujuan dari perencanaan adalah
dengan biaya yang minimum tanpa mengabaikan faktor keamanan.
 Usable
Sumur yang dibor berguna, dengan memiliki diameter yang cukup untuk komplesi dan
produksi, serta formasi tidak rusak.

Heriot Watt/Drilling Engineering

Gambar Rotary Drilling Rig


Rotary Drilling

Tipe-tipe Sumur Pengeboran:


Secara umum di Indonesia, klasifikasi sumur terbagi dua, yaitu sumur eksplorasi dan sumur
pengembangan (development).
Sumur eksplorasi merupakan sumur yang dibor untuk menentukan adanyanya minyak dan
gas pada lokasi yang masih baru. Tipe pemboran ini masih berupa penyelidikan, dimana belum
diketahui dengan pasti akan adanya hidrokarbon atau tidak. Sumur eksplorasi biasanya di bor
terkait dengan komitment perusahaan terhadap pemerintah untuk tahun-tahun tertentu sesuai
kontrak eksplorasi. Yang termasuk tipe sumur eksplorasi adalah Wildcat, Eksplorasi, Delineasi.
Wildcat : Istilah pengeboran sumur pengeboran awal untuk mencari adanya minyak dan
gas pada suatu lapangan baru dengan data yang minim.
Eksplorasi : Sumur yang di bor untuk membuktikan adanya hidrokarbon pada suatu
lapangan.
Deliniasi : Sumur untuk membuktikan batas-batas reservoir.

Sumur pengembangan (Development) merupakan sumur yang di bor untuk menguras


hidrorkarbon yang sudah terbukti sebelumnya oleh kegiatan eksplorasi. Sumur pengembangan
biasanya di bor dengan menggunakan acuan Plan of Development (POD) yang telah disetujui
regulator/pemerintah untuk mengambil hidrokarbon dalam perut bumi untuk tujuan komersil.
Yang termasuk tipe sumur pengembangan adalah Infill drilling, dan Re-entry.
Infill : Pemboran sumur tambahan untuk memproduksi minyak atau gas pada suatu
lapangan yang sudah di bor, yang memperdekat jarak antar sumur.
Reentry : Pemboran kembali sumur yang eksisting yang sudah ada, biasanya dilakukan
deepening atau pendalaman.
Step out well adalah sumur yang di bor, diluar batas reservoir yang sedang dikembangkan. Step Out
drilling bisa termasuk eksplorasi atau juga bisa pengembangan.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Rig Pengeboran
Pada umumnya rig pengeboran minyak dibagi menjadi rig darat dan rig laut.

Drilling Rigs

Land Rigs Marine Rigs

Portable/ Truck Floating Rigs Bottom-Supported Rigs


Mounted
Conventional
Swamp Barge Jack Up
Mounted
Semisubmersible Tender Assist
Drillship Platform

Rig Darat :

Kapasitas drawwork rig darat biasanya : 550 HP, 750 HP, 1000 HP, 1500 HP, 2000 HP dan 3000
HP

 Portable/ Truck Mounted Rig


Rig jenis ini biasanya dipasangkan pada satu unit truck khusus. Keuntungan portable rig adalah
mudah menaikkan dan menurunkan derrick, dan biaya operasional yang lebih murah Syafrizal

Gambar Portable/ Truck Mounted Rig

 Conventional Rig
Conventional rig memiliki komponen-komponen yang besar, yang membutuh waktu lebih
lama dalam hal pindah lokasi pengemboran.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Imperialenergyinc.com
Gambar Conventional Rig

Rig laut :
Kapasitas drawwork rig laut : 2000 HP dan umum nya 3000 HP

 Swamp Barge : Biasa beroperasi di daerah rawa atau delta sungai, dengan kedalaman dangkal
dibawah 6 meter. Hanya ada di area operasi Mahakam dan di Nigeria

teknikmetalurgiunjani.org

Gambar Swamp Barge

 Jack Up Rig: alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat naik dan turun untuk
menopang struktur utama. Rig jenis ini biasa digunakan pada daerah dengan kedalaman
sekitar 100 m atau kurang
Flickr.com

Gambar Jack up Rig


Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan
Rotary Drilling

 Tender Assist Rig: Menara pengeboran pada platform, yang di bantu oleh kapal untuk
keperluan dan space peralatan. Tender (kapal) diperlukan karena area platform tempat
wellhead tidak kuat untuk menampung semua peralatan pengeboran

Offshoreenergytoday.com
Gambar Tender Assist Rig

 Platform Rig : Sistem pengeboran dipasang pada platform yang kuat untuk menampung alat
dan penunjang pengeboran.

Corporatelivewire.com

Gambar Platform Rig

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

 Semisubmersible Rig
Rig semisub merupakan rig terapung yang dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk
mengebor daerah laut dalam (lebih dari 100 M) yang tidak dapat dijangkau lagi oleh Jack up
rig, untuk kondisi lingkungan arus laut yang besar. Biaya operasi harian semisub sekitar 2/3
dari biaya operasi harian drillship.

Offshore-technology.com
Gambar Semisubmersible Rig

 Drillship
Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Biasa digunakan untuk mengebor
daerah laut dalam, untuk kondisi lingkungan arus laut yang tenang.
Flowcontrolnetwork.com

Gambar Drill Ship

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Pekerja Pemboran
a. Company man, wakil dari perusahaan yang ada berada di tempat operasi pemboran. Company
man ini yang memutuskan segala kebijaksanaan perusahaan selama operasi pemboran
berlangsung.
b. Tool pusher, wakil dari perusahaan kontraktor pengeboran yang mengawasi operasi pemboran
dan berkoordinasi dengan company man.
c. Driller, bertugas mengoperasikan dan mengontrol mesin dan peralatan pengeboran dari meja
pengontrol yang ditempatkan dekat drawwork. Jika terjadi kick, driller yang mengangkat bit dari
dasar lubang, dan menutup BOP. Driller bertanggung jawab ke tool pusher.
d. Derrickman, disebut juga monkeyboard, sebuah platform kecil di atas derrick, biasanya 90 ft
diatas rotary table. Ketika koneksi menyambung atau melepas sambungan pipa, derrick man
yang membantu pada ujung pipa dari atas. Jika sedang mengebor atau tak ada koneksi,
derrickman bekerja mejaga peralatan pompa dan alat-alat lainnya.
e. Rotary helper atau Floorman, sedikitnya harus terdiri dari dua atau tiga orang. Mereka yang
bertanggung jawab menyambung bagian bawah ujung pipa, dengan mengoperasikan tong,
kunci pipa untuk melepas atau membuat koneksi. Jika sedang mengebor atau tak ada koneksi,
floorman bekerja menjaga peralatan pompa dan alat-alat lainnya, membersihkan, mengecat
peralatan atau pekerjaan lain yang diperlukan.

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009

Gambar 2.2 Personal Pemboran dan Personal Service Company

i. Mud engineer, bertugas memeriksa sifat-sifat fluida pemboran serta menentukan jenis fluida
pemboran yang sesuai untuk digunakan.
j. Mud logger, bertugas untuk menilai suatu formasi yang telah dicapai dengan melakukan
pemeriksaan terhadap serpih pemboran.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Pada operasi pemboran, peralatan yang dipakai terbagi menjadi beberapa sistem.
Pembagian sistem-sistem yang umum dilakukan dalam industri perminyakan adalah sebagai berikut
:

1. Sistem pengangkatan (Hoisting System)


Fungsi utamanya menurunkan dan menaikkan tubular (pipa pemboran, peralatan completion atau
pipa produksi) masuk-keluar lubang sumur.

Dipl & Prassl/Drilling Engineering

Gambar 2.3 Hoisting System

Dua jenis kegiatan rutin yang sering menggunakan peralatan hoisting system pada saat
operasi pemboran adalah :
1. Melaksanakan penyambungan rangkaian string ( making connection ), proses penambahan
sambungan baru pada drillpipe untuk penembusan yang makin dalam.
2. Melaksanakan trip (making trip), pencabutan drillstring dari lubang bor untuk mengganti
kombinasi dari peralatan bawah permukaan (Bottom Hole Assembly) dan kemudian
menurunkan kembali ke dalam sumur pemboran. Trip biasanya dilakukan untuk mengganti bit
yang sudah mulai tumpul.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Making Connection

Dipl & Prassl/Drilling Engineering


Gambar 2.4 Making Connection

Tripping out

Dipl & Prassl/Drilling Engineering

Gambar 2.5 Tripping Out

Komponen-komponen utama dari hoisting system adalah :


1. Derrick dan Substructure
Fungsi dari derrick adalah untuk menyediakan ruang ketinggian vertikal yang
diperlukan untuk mengangkat pipa dari atau menurunkan ke sumur. Semakin tinggi
ketinggian, semakin panjang rangkaian pipa yang dapat ditangani, sehingga semakin cepat
pipa yang panjang dapat dimasukkan atau dikeluarkan dari lubang bor. Panjang pipa yang
umum digunakan adalah berkisar antara 27 dan 30 ft. Kemampuan derrick untuk
menangani suatu panjang rangkaian pipa sering disebut dengan stand, yang tersusun dari

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

dua, tiga atau empat sambungan drillpipe, yang sering disebut dengan kemampuan
menarik doubles, thribbles atau fourbles.

Dalam penambahan ketinggian, klasifikasi derrick oleh American Petroleum


Institute (API) ditentukan berdasarkan kemampuan menahan beban kompresif dan beban
angin. Beban angin yang diijinkan ditentukan dari rangkaian drillstring di lubang bor dan
rangkaian drillstring yang disandarkan pada salah satu sisi derrick.

Syafrizal
Gambar 2.6 Penempatan Drillpipe pada Derrick

Syafrizal

Gambar 2.7 Drillpipe pada Rigfloor

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

2. Block dan Tackle

Dipl & Prassl/Drilling Engineering


Gambar 2.7 Block dan Tackle

Block dan tackle terdiri dari :


2.1 Crown block : katrol yang terletak di atas mast atau derrick.
2.2 Travelling block : katrol yang bergerak naik dan turun tempat melilitkan drilling line,
tergantung di bawah crown block dan di atas rig floor.
Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009

Gambar 2.7 Traveling Block

2.3 Drilling line : Tali kawat baja yang berfungsi menghubungkan semua komponen dalam
hoisting system. Tali ini dililitkan secara bergantian melalui katrol pada crown block dan
traveling block kemudian digulung pada drum rotating drawwork.
Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan
Rotary Drilling

Salah satu jenis dari drilling line adalah wire rope. Wire rope dibuat dari carbon steel yang
didinginkan dengan cepat dan mempunyai variasi ukuran dan kekuatan. Klasifikasi wire rope
didasarkan pada klasifikasi yang dibuat oleh API, contoh nya pada gambar dibawah.

HUSSAIN RABIA/WELL ENGINEERING & CONSTRUCTION


Gambar 2.8 Drilling Line (rabia)

Drilling line yang konstan memikul beban tension dan bending, memiliki limit masa
pemakaian, sehingga dalam beberapa tenggang beban kerja, akan diganti dengan yang baru.
1) Hook : Peralatan berbentuk kait yang besar yang terletak di bawah traveling
block untuk menggantungkan swipel dan drill steam selama proses pemboran
berlangsung.
2) Elevator : Suatu penjepit yang memegang drill pipe dan drill collar saat
dimasukkan dan dikeluarkan dari dan ke dalam lubang bor. Elevator ini
digantung oleh elevator link yang diikatkan pada bagian pinggir dari traveling
block atau hook.

Ada dua tipe dasar dari elevator yaitu :


 Bottle - neck : digunakan untuk memegang drill pipe.
 Collar lift : digunakan untuk memegang drill collar.
Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009

Gambar 2.9 Posisi Elevator

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009


Gambar 2.10 Elevator

NOV.com

Gambar 2.11 Elevator dan Slip

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

3. Drawwork
Drawwork adalah suatu peralatan mekanik yang merupakan otak dari derrick. Fungsi dari drawwork
yaitu :
a. Merupakan pusat pengontrol bagi driller yang menjalankan operasi pemboran.
b. Merupakan rumah dari gulungan drilling line.
c. Meneruskan daya dari prime mover ke drill string ke rotary drive sprocket, ke catheads.
Drawwork menyediakan daya untuk mengangkat dan menurunkan beban yang berat. Bagian utama
dari drawwork adalah:
3.1 Drum : Peralatan yang berfungsi untuk menggulung atau mengulur drilling line.
3.2 Brake, Terdiri dari :
 Main mechanical brake, suatu peralatan yang paling penting dari hoisting system. Alat ini
mempunyai kemampuan untuk membuat seluruh beban kerja betul-betul berhenti, seperti
pada saat tripping ataupun menurunkan casing. Bila beban berat diturunkan, maka main
brake secara hidrolik atau elektrik akan membantu meredam sejumlah besar energi yang
timbul akibat massa yang dimiliki oleh travelling block, hook, drill pipe, drill collar atau
casing.
 Auxiliary Brake, suatu peralatan hidrolis yang membantu meringankan tugas mechanical
brake. Alat ini tidak dapat memberhentikan proses pemboran seluruhnya.
3.3 Transmisi
3.4 Cat head : merupakan sub-bagian dari drawwork yang terdiri dari
a. Drum atau make-up cat head
b. Break out cat head.
Cat head digunakan untuk menyambung dan melepas sambungan walaupun demikian tugas yang
lebih umum adalah untuk mengangkat peralatan yang ringan dengan catline. Pada rig modern
fungsi cat head digantikan oleh automatic cat head dan air-powered hoist.
Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009

Gambar 2.12 Drawworks dan Braking System

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009


Gambar 2.13 Cat Head

2. Sistem Sirkulasi (Circulating System)


Untuk mensirkulasikan fluida pemboran keluar masuk sumur dan menjaga agar properti
lumpur seperti yang diinginkan, serta yang utama untuk sirkulasi cutting dari lubang pemboran ke
permukaan.

Dipl & Prassl/Drilling Engineering

Gambar 2.14 Circulating System

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Aliran dari fluida pemboran melewati :


1. Dari steel tanks ke mud pump
2. Dari mud pump ke high-pressure surface connection dan ke drillstring
3. Dari drillstring ke bit
4. Dari nozzle bit ke atas ke annulus lubang dengan drillstring sampai ke permukaan
5. Masuk ke contaminant-removal equipment dan kembali ke suction tank.

Peralatan utama dari circulating system adalah :


1. Mud pumps :
Mud pump adalah bagian utama dari circulating system. Berfungsi untuk memompa fluida
pemboran dengan tekanan tinggi. Ada dua macam mud pump yaitu : Duplex (dua Silinder) dan
tripleks (tiga silinder).
Perbedaan utamanya adalah dalam jumlah silinder dan cara kerja. Duplex adalah pompa
yang double acting, yang memompa dengan maju dan mundur nya piston. Triplex bekerja secara
single acting, memompa dengan majunya piston. Pompa triplex lebih ringan dan compact
dibanding duplex, outpun tekanan nya lebih stabil dan gampang dioperasikan, sehingga banyak
yang dioperasikan sekarang adalah pompa triplex.

Gambar 2.14 Mud Pump


Syafrizal

Gambar 2.15 Mud Pump dan Tanki Lumpur Pemboran

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

2. Mud Pit/ Mud Tank : berfungsi menampung lumpur sebelum disirkulasikan. Biasanya rig
mempunyai dua atau tiga pit dengan ukuran lebar 8 - 12 ft, panjang 20 - 40 ft dan tinggi 6 - 12
ft. Volumenya berkisar antara 200 - 600 bbl. Pada operasi-operasi di offshore dapat
ditambahkan 1 - 3 pit untuk penyimpanan kelebihan lumpur dan untuk lumpur yang mempunyai
densitas tinggi. Salah satu bentuk susunan dari tanki lumpur tanpa variasi dari macam-macam
peralatan pengontrol solid ditunjukkan pada gambar berikut.

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009

Gambar 2.16 Sistem Pit

Tanki pertama menerima lumpur yang balik dari lubang pemboran dengan membawa
cutting, dilengkapi dengan peralatan pengontrol solid (Solid Control Equipment/SCE). Dahulu pit
kedua dipakai untuk tempat mengendapkan solid, walaupun ada perhitungan-perhitungan yang
menunjukkan bahwa kebanyakan solid dalam lumpur tidak akan mengendap mengingat waktu
yang dibutuhkan untuk mengalirkan lumpur relatif singkat. Kini tanki kedua dilengkai beberapa
peralatan pengontrol solid bila tanki yang tersedia sejajar. Pada tangki terakhir dilengkapi oleh pipa-
pipa isap dan slugging tank untuk persiapan lumpur berat yang digunakan sebelum tripping dan
pipa-pipa untuk memasukkan chemical treatment.

Tanki lumpur pemboran mempunyai sistem pengaduk yang mencegah barite atau solid
mengendap di dasar tangki. Umumnya ada dua jenis pengaduk yaitu :
1. Perputaran kipas yang ditenggelamkan dan digerakkan masing-masing oleh motor listrik.
2. Pompa centrifugal dengan gerakan jet dan lumpur yang ditembakkan untuk memecah
viskositas yang tinggi dari lumpur di dalam lumpur.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009


Gambar 2.17 (a)

Syafrizal

Gambar 2.17 (b)


Gambar 2.17(a) dan (b) Pengaduk Lumpur di Pit

Reserve pit adalah kolam penampungan cutting pemboran dan lumpur yang sudah dibuang
atau tidak dipakai lagi saat operasi. Reserve pit ini biasanya dibuat dengan ukuran tertentu pada
lokasi dengan dimensi yang cukup menampung jumlah cutting dari lubang pemboran.
Pembuangan cutting harus sesuai dengan peraturan pemerintah tentang lingkungan,
terutama jika lumpur oil based mud sehingga tidak merusak tanah dan lingkungan.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Syafrizal
Gambar 2.18 Reserve Pit

3. Mud mixing equipment : Suatu peralatan untuk mencampurkan bahan atau material lumpur
dengan menggunakan mixing hopper. Mixing Hopper berbentuk corong yang dipakai untuk
menambahkan bahan-bahan padat ke dalam fluida pemboran pada saat treatment di dalam
tangki lumpur.

Gambar 2.19 Mixing Hopper

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Syafrizal
Gambar 2.20 Mixing Hopper

4. Contaminant removal (Solid Control Equipment/SCE): terdiri dari rangkaian peralatan yang
berfungsi untuk memisahkan solid cutting pada lumpur pemboran, yang keluar dari lubang
sumur hasil pecahnya formasi akibat digerus oleh bit.
Biasanya, sistem solid kontrol terdiri lima tahap: tangki lumpur, shale shaker, degasser vakum,
desander, desilter, dan centrifuge.
Shale Shaker digunakan untuk memisahkan butiran besar dengan diameter di atas 75μm,
Desander dari 45-74μm, dan Desilter antara 15-44μm. Kadang Desander dan Desilter
digabungkan sebagai satu Mud Cleaner. Ketika udara memasuki lumpur pengeboran, sebuah
degasser vakum digunakan untuk memisahkan udara. Setelah butiran dan cutting dipisahkan,
lumpur dapat dipompa ke lubang bor lagi.

a. Shale shaker, menggunakan screen untuk memisahkan cutting berukuran


besar dari fluida pemboran keluar lagi lubang pemboran hasil gerusan bit, melalui
mud return line.
Syafrizal

Gambar 2.21 Shale Shaker NOV tipe King Cobra

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

b. Desander, berfungsi untuk memisahkan pasir dari fluida pemboran


c. Desilter, berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel yang ukurannya lebih
kecil dari pasir.

Syafrizal
Gambar 2.22 Mud Cleaner

d. Degasser, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran secara


terus menerus.

Syafrizal

Gambar 2.23 Vaccum Degasser

e. Mud Gas Separator


Dalam kondisi berbahaya seperti Kick, Mud / Gas Separator mensirkulasikan gas
pocket/ kantong gas. Lumpur pada Gas cut mud akan disalurkan ke peralatan
Solid Control untuk diproses lebih lanjut, sedangkan gas dipisahkan ke flare di
bagian atas unit yang akan dibuang pada jarak aman dari rig dan rig personil.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Syafrizal
Gambar 2.24 Mud Gas Separator

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009

Gambar 2.25 Drilling Fluid Conditioning Area

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

3. Sistem pemutar (Rotating System)


Berfungsi untuk memutarkan drillstring di dalam sumur, yang akan memutar bit pada
ujung paling bawah untuk menggerus formasi

3.1 Rotary table


Peralatan yang berfungsi untuk memutar dan dipakai untuk menggantung drill string (drill
pipe, drill collar dsb) yang memutar bit di dasar sumur.
Kelly bushing dan rotary (master) bushing berfungsi untuk memutar kelly. Rotary bushing digerakan
oleh prime mover lewat tenaga gabungan atau motor elektrik sedangkan kelly bushing didudukan
di dalam rotary bushing dan ditahan oleh empat penjepit. Diameter dari kelly bushing berbentuk
empat persegi atau hexagonal yang sesuai dengan kelly.

Kebutuhan horse power rotary biasanya antara 1.5 sampai 2 kali kecepatan rotary, tergantung
kedalaman sumur. Misalkan untuk kecepatan rotary 200 rpm, kebutuhan tenaga putar sekitar
400 HP.

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009

Gambar 2.26 Drilling Rotary Table

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009


Gambar 2.27 Rotary Accessories

3.2 Kelly
Kelly adalah rangkaian pipa di bawah swivel yang dapat berupa segi empat atau persegi
enam. Kelly mentransfer gaya putar dan torsi ke drillstring (akhirnya ke bit), melalui kelly bushing
yang terletak di dalam master bushing dari rotary table.
Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009

Gambar 2.28 Kelly

3.3 Swivel
Swivel merupakan titik penghubung antara circulating system dan rotating system.
Disamping itu juga sebagai penutup fluida dan menahan putaran selama diberikan tekanan.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Rudi Rubiandini/Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009


(a) (b)

Gambar 2.29 Basic Swivel Parts

3.4 Rotary hose


Pipa fleksibel yang memungkinkan kelly naik atau menurunkan untuk sirkulasi lumpur
pengeboran ke pipa bor.

Gambar 2.30 Rotary Hose

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

3.5 Top Drive (equivalent terhadap Kelly dan rotary table)


Pengeboran saat ini sudah umum memakai Top Drive dibandingkan alat rotary
konvensional yang memakai Rotary Table dan Kelly. Top drive terdiri dari swivel yang dikoneksi
pada travelling block, turun naik pada track vertical yang membentang dari bawah Crown Block
sampai sekitar 3 meter diatas rig floor, dengan tenaga dari motor penggerak.
Top Drive memungkinkan mengebor langsung dengan beberapa sambungan pipa (1
Stand=2 atau 3 Drillpipe sekaligus), sedangkan rig dengan rotary table hanya bisa mengebor dengan
single pipe sekitar 30 ft (9,1 m). Sehingga bisa waktu pengeboran bisa efisien.

Gambar 2.31 Top Drive System (Varco)


Syafrizal

Gambar 2.32 TDH-150 Top Drive (NOV.com)

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

4. Sistem Daya (Power System)


Yaitu sumber tenaga dan suplai listrik untuk menggerakan semua sistem di atas, biasanya
digunakan mesin diesel berkapasitas besar.

Rig pengeboran biasanya beroperasi di lokasi di mana power supply tidak tersedia. Oleh
karena itu mereka harus menghasilkan listrik sendiri yang digunakan untuk operasi pengeboran.
Listrik di hasilkan oleh dari internal combustion diesel engine (prime movers). Listrik ini kemudian
dipasok ke motor listrik yang terhubung ke Drawworks, rotary table and mud pumps. Kebutuhan
listrik pada rig tergantung pada ukuran dan kapasitas rig, bisa mencapai 4 penggerak utama,
memberikan lebih dari 3000 Horsepower (HP).

Gambar 2.33 Power System

5. Sistem pencegah sembur liar (BOP System)


Peralatan di atas permukaan sumur, untuk menutup sumur bila terjadi kenaikan tekanan
dasar sumur yang tiba-tiba dan berbahaya dalam operasi pemboran. Jumlah, ukuran dan kekuatan
BOP yang digunakan tergantung dari kedalaman sumur yang akan dibor serta tekanan reservoir
yang akan dijumpai.
Blowout preventer (BOP) system digunakan untuk mencegah aliran fluida formasi yang
tidak terkendali dari lubang bor. Saat bit menembus zone permeabel dengan tekanan fluida formasi
lebih besar dari tekanan hidrostatik normal lumpur bor, maka fluida formasi akan menggantikan
fluida pemboran. Masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor sering disebut dengan kick.
Fungsi dari sistem well control adalah untuk mencegah aliran yang tidak terkendali
fluida formasi dari sumur bor. Ketika bit memasuki formasi permeabel
tekanan dalam ruang pori formasi mungkin lebih besar daripada hidrostatik yang
tekanan yang diberikan oleh kolom lumpur. Sehingga, fluida formasi akan memasuki
lubang sumur dan mulai mendesak lumpur dari lubang. Masuknya fluida formasi (minyak,
gas atau air) ke lubang bor disebut Kick.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Sistem well kontrol dirancang untuk:


- Mendeteksi Kick
- Menutup sumur di permukaan
- Mengalirkan fluida formasi yang telah masuk ke sumur
- Membuat sumur aman

Kegagalan system ini akan mengakibatkan aliran yang tidak terkendali yang dikenal sebagai
Blow-out yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa dan peralatan, kerusakan lingkungan dan
hilangnya cadangan minyak atau gas.

Primary well control dilakukan dengan memastikan bahwa tekanan hidrostatik lumpur di
dalam lubang pemboran, lebih besar dari tekanan formasi yang di bor.

Tekanan hidrostatik dihitung dengan:


P = 0,052 x MW x TVD

dimana:
P = tekanan hidrostatik (psi)
MW = berat lumpur (ppg)
TVD = ketinggian vertikal kolom lumpur (ft)

Primary control didapat dengan mempertahankan berat lumpur pada nilai yang ditentukan,
dan menjaga lubang dipenuhi lumpur.

Secondary well control dicapai dengan menggunakan katup/ valve untuk mencegah aliran
fluida dari dalam sumur sampai aman.

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

 Mendeteksi Kick
Ada beberapa tanda yang membuat driller akan menyadari ketika kick terjadi. Tanda
pertama Kick adalah adanya peningkatan volume lumpur mendadak di dalam pit. Tanda lain
mungkin lumpur mengalir (flow) keluar dari sumur ketika pompa dimatikan (tanpa sirkulasi).
Perangkat mekanis banyak sekarang dipakai seperti pit level indicators atau mud
flowmeters yang memicu alarm untuk mengingatkan kru rig. Biasanya diadakan latihan secara
reguler (BOP drill) untuk memastikan bahwa driller dan kru rig dapat bereaksi cepat dan tepat
dalam menghadapi Kick.

 Menutup Sumur
Blow out preventors (BOP) harus dipasang untuk menghadapi setiap kemungkinan kick
yang mungkin terjadi. BOP pada dasarnya katup tekanan tinggi menutup dari atas sumur.Pada land
rig BOP stack berada langsung di bawah lantai rig. Pada rig laut dalam, BOP stack dipasang di dasar
laut, dimana katup hidrolik dioperasikan dari lantai rig.

Ada dua tipe dasar BOP


Annular preventor : dirancang untuk menutup annulus antara drillstring dan sisi lubang (juga
menutup open hole jika Kick terjadi ketika drillpipe dicabut keluar dari lubang). Terbuat dari karet
sintetis yang, ketika mengambang, akan menutup rongga.

Gambar 2.34 Hydril annular BOP

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

Ram Preventor : dirancang untuk menutup annulus dengan ram.


- Blind rams : Ram ini didesain untuk menutup dan mengisolasi lubang bor yang tanpa
drill string atau casing.
- Pipe rams : Pipe rams didesain untuk menutup annulus di sekeliling pipa yang
sedang di run (drillpipe, tubing atau casing).
- Shear rams : Shear ram adalah blind ram yang dapat memotong pipa dan mengisolasi
lubang dalam kondisi openhole (digunakan sebagai pilihan terakhir).
Biasanya BOP stack terdiri dari annular dan ram preventer.

Gambar 2.35 BOP Stack


Syafrizal

Gambar 2.36 BOP Darat dan Laut (Oil-gasportal.com)

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan


Rotary Drilling

 Sirkulasi Kick
Untuk mengeluarkan fluida formasi di dalam anulus digunakan sirkulasi bertekanan tinggi.
Choke manifold digunakan untuk mengontrol aliran selama sirkulasi. Lumpur yang lebih berat
dipompa ke dalam sumur melalui drillpipe untuk mengontrol tekanan formasi, dan fluida didalam
annulus disirkulasikan ke permukaan. Ketika kick mulai naik ke atas lubang, bukaan choke dibatasi
untuk menahan tekanan pada formasi untuk mencegah masuknya influx lebih lanjut. Fluida
disirkulasikan keluar melalui choke line ke choke manifold keluar ke gas/mud separator, dan
akhirnya ke flare stack. Setelah lumpur yang lebih berat telah mencapai permukaan, sumur
seharusnya sudah aman (dead).

Choke manifold juga mengarahkan aliran ke :


- ke flare (jika terjadi gas kick)
- ke pit (jika mud)
- ke tanki (jika oil)

Syafrizal

Gambar 2.37 Choke Manifold

DAFTAR PUSTAKA

1. Neal Adams, "Drilling Engineering", Penn Well Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1985
2. Wolfgang F. Prassl, “Drilling Engineering”, Curtin University of Technology
3. Rudi Rubiandini RS, Bahan Kuliah Teknik Pemboran, 2009
4. Heriot Watt, Drilling Engineering
5. NOV.com

Catatan Sementara Teknik Pemboran - STT Migas Balikpapan

Anda mungkin juga menyukai