Anda di halaman 1dari 5

Latihan business plan

Studi Kasus
Gabungan Kelompok Tani (GaPokTan) Jeruk di Kecamatan Samarang yang terdiri
dari 13 sub kelompok merencanakan untuk mengembangkan agribisnis jeruk dengan areal
seluas 52 hektar (masing-masing sub kelompok mengusahakan tanaman jeruk masing-masing
 4 hektar). Agribisnis jeruk yang memerlukan investasi cukup besar tersebut diharapkan
akan memberikan manfaat, baik untuk petani sebagai pengusaha maupun untuk Pemda Kab.
Garut. Pengembangan agribisnis jeruk ini memerlukan investasi yang relatif besar pada tiga
tahun pertama dan berproduksi mulai tahun ke 3 hingga tahun ke 7.
Untuk mengetahui apakah agribisnis jeruk ini layak atau tidak, maka digunakan
kriteria investasi NPV, Net B/C, dan IRR yang diperhitungkan berdasarkan lama proyek yaitu
7 tahun. Lamanya umur proyek tersebut didasarkan pada masa produktif optimal tanaman
jeruk.
Rencana Biaya Proyek
Dalam mengusahakan agribisnis jeruk, biaya yang dikeluarkan terdiri dari biaya
investasi dan biaya modal kerja (operasional) dari awal hingga akhir proyek yang memakan
waktu 7 tahun.
Biaya Investasi
Biaya investasi yang diperlukan untuk keperluan proyek agribisnis jeruk seluas 52
hektar adalah sebesar Rp. 995,15 juta. Seluruh biaya investasi tersebut merupakan modal
sendiri yang ditanggung oleh petani anggota GaPokTan Jeruk.

Tabel 1. Investasi yang Diperlukan untuk Agribisnis Jeruk di Kec. Samarang Kab. Garut
Seluas

52 Hektar (dalam ribuan rupiah)


Tahun Ke Total
Uraian 1 2 3
(Rp 000)
(Rp 000) (Rp 000) (Rp 000)
Sewa dan Penyiapan Lahan 728000 0 0 728000
Tahun Ke Total
Uraian 1 2 3
(Rp 000)
(Rp 000) (Rp 000) (Rp 000)
Bangunan Kantor, Gudang dan
Saung Kebun 0 76700 28600 105300
Traktor tangan, Sprayer,
Timbangan dan Perkakas 85800 7800 1950 95550
Kendaraan Operasi Kebun 7800 58500 0 66300
Total Investasi 821600 143000 30550 995150

Biaya Modal Kerja (Operasional)


Biaya operasional yang dikeluarkan untuk pelaksanaan agribisnis jeruk terdiri dari
biaya-biaya yang secara langsung berhubungan dengan kegiatan produksi (biaya langsung)
dan biaya overhead yang mencakup biaya untuk membayar pegawai tetap, seperti Manajer
Wilayah, Manajer Penjualan, Pegawai Administrasi, Supervisor Blok dan Mnador Petak.;
membiayai pelaksanaan administrasi perkantoran (General and Administration); membayar
pajak dan retribusi; serta biaya pemeliharaan dan perawatan bangunan, mesin, perkakas dan
kendaraan. Biaya modal kerja (operasional) yang dibutuhkan selama umur proyek agribisnis
jeruk ini adalah Rp. 14.130,36 juta yang terdiri dari biaya langsung sebesar Rp. 12.007,41
juta (84,98 %) dan biaya overhead sebesar Rp. 2.122,95 juta (15,02%) seperti terlihat pada
Tabel 2. Sebaran per tahun dari masing-masing biaya ini dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 2. Total Biaya Operasional yang Diperlukan untuk Agribisnis Jeruk di Kec. Samarang
Kab. Garut Seluas 52 Hektar (dalam jutaan rupiah)
Besarnya Biaya
Jenis Biaya
Rupiah %
A. Biaya Langsung
Sarana Produksi, Upah Tenaga Kerja dll. 12.007,41 84,98
B. Overhead
Gaji, Administratif, Pajak dan Pemeliharaan 2.122,95 15,02
Total 14.130,36 100,00

Tabel 3 Biaya Operasional Setiap Tahun untuk Agribisnis Jeruk di Kec. Samarang Kab.
Garut Seluas 52 Hektar (Rp 000)

Jenis Biaya Tahun1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4


A. Biaya Langsung 592690 1145450 1635540 1713560
B. Overhead 78730 256200 357600 357600
Total 671420 1401650 1993140 2071160
Jenis Biaya Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Total
A. Biaya Langsung 2253570 2286510 2380110 12007410
B. Overhead 357600 357600 357600 2122950
Total 2611170 2644110 2737710 14130360

Perkiraan Penerimaan (Nilai Produksi)


Manfaat yang dapat diperhitungkan dengan adanya agribisnis jeruk tersebut berupa
buah jeruk segar yang direncanakan dijual langsung ke pasar atau ke pedagang yang datang
ke lokasi kebun atau dijual ke super market dengan menjalin kerjasama pemasaran, dalam hal
ini yang sudah berjalan adalah dengan Matahari Dept. Store. Produksi jeruk diperkirakan
akan diperoleh mulai tahun ke 3 sejak penanaman. Jeruk yang diproduksi oleh petani di
Kecamatan Samarang terbagi dalam 5 (lima) grade, yaitu grade O, A, B, C, dan D. Pada
umumnya, komposisi produksi berdasarkan grade dan harga jual (harga konservatif) di
tingkat petani untuk masing-masing grade tersebut adalah seperti pada tabel berikut ini :

Tabel 5. Komposisi Produksi Jeruk Berdasarkan Grade dan Harga Jualnya di Tingkat
Petani
Harga per kg
Grade Produksi (%)
(Rp 000)
O 20 5
A 20 4
B 30 3
C 15 2
D 15 15

Produktivitas jeruk/pohon/tahun tergantung kepada umur tanaman jeruk itu sendiri.


Potensi produksi jeruk di Kecamatan Samarang bisa mencapai 100 kg/pohon/tahun. Dalam
analisis ini, potensi produksi maksimum diproyeksikan sebesar 60 kg/pohon/tahun yang
dicapai pada umur tanaman ke 5 dan ke 6. Untuk tahun pertama panen, yaitu umur tanaman 3
tahun, diperkirakan akan menghasilkan jeruk sebanyak 10 kg/pohon/tahun, dan untuk tahun
ke 4 akan dicapai produktivitas sebesar 30 kg/pohon/tahun. Sedangkan untuk tahun ke 7
(akhir proyek) akan terjadi penurunan produktivitas dibandingkan tahun sebelumnya,
diperkirakan produktivitas tahun ketujuh tersebut adalah 40 kg/pohon/tahun. Dengan asumsi
satu hektar ditanami sebanyak 720 pohon dan selanjutnya dihitung produksinya berdasarkan
grade, maka akan dapat diperoleh hasil perkiraan produksi dan nilai produksinya (penerimaan
untuk setiap tahun.

Kerjakan!
a. Hitunglah NPV pada tingkat bunga Bank sebesar 24 % !
b. Hitunglah Net B/C pada tingkat bunga Bank sebesar 24 % !
c. Hitunglah Gross B/C pada tingkat bunga Bank sebesar 24 % !
d. Hitunglah IRR proyek agribisnis jeruk tersebut !
e. Bagaimana kesimpulan Sdr. terhadap proyek agribisnis jeruk di Kec. Samarang Garut
tsb ?
Jawaban

b.

Nilai
Tahu Investasi Net B (RP PV (24%) (Rp
oprasional (Rp DF (24%)
n (Rp juta) B/ (juta) juta) juta)
Juta)

1 821600 671420 -1493020 0,8064 -1203971,328


2 143000 1401650 -1544650 0,6503 -1004485,895
3 30550 1993140 1179360 -844330 0,5244 -442766,652
4 2071160 3538080 1466920 0,4229 620360,468
5 2611170 7076160 4464990 0,3411 1523008,089
6 2611170 7076160 4464990 0,2750 1227872,25
7 2737710 4717440 1979730 0,2218 439104,114
NPV 1159121,046

Dari pehitungan tabel di atas maka diketahui NPV Gabungan Kelompok Tani (GaPokTan)
Jeruk di Kecamatan Samarang pada tingkat bunga 24% adalah:

NPV = PV 1+ PV 2 + PV 3+ PV 4+¿ PV 5 +PV 6 +PV 7 ¿ = 1159121,046 juta

b. Dari kasus 1, diketahui bahwa Gabungan Kelompok Tani (GaPokTan) Jeruk di


Kecamatan Samarang memiliki nilai NPV= 1159121,046 dengan perincian sebagai
berikut:

Tabel Present Value (PV) Usaha Tanaan Jeruk


PV (24%) (Rp
Tahun juta
1 -1203971,328
2 -1004485,895
3 -442766,652
4 620360,468
5 1523008,089
6 1227872,25
7 439104,114

Net B/C NPV+


NPV-
3810344,921
-2651223,875
Net B/C 1,437202251

Anda mungkin juga menyukai