RUMAHKU Rumah adalah tempat dimana keluargaku berteduh dari teriknya matahari dan derasnya hujan. Tidak hanya itu , rumah juga menjadi tempat berkumpulnya keluarga , tempat berbagi kisah suka maupun duka. Rumah menyaksikan segala kemaujan dan kemunduran usaha yang telah ku lewati bersama keluargaku selama ini. Mungkin, jika rumah bisa berbicara , dia akan mengatakan bahwa ia sudah cukup tua dan sudah patut untuk diperbaiki. Tentu saja , rumah ini sudah sangat lama dihuni oleh keluargaku. Sebelum orangtuaku menikah , ayahku sudah lebih dahulu menguhuni rumah ini , sudah sekitar 30 tahun ayahku menetap disini. Walaupun rumahku tidak terlalu besar , tetapi entah mengapa aku sangat nyaman akan rumah ini. Hanya memiliki 2 kamar yang seadanya dan ruangan lain seperti ruang tamu dan dapur yang seadanya. Rumahku menjadi tempat untuk ayahku mencari nafkah juga , maka dari itu rumaku tidak hanya dihuni oleh 4 orang saja yaitu ayah , ibu , kakak laki-laki dan aku, melainkan ada sekitar 2 atau 3 karyawan tetap yang tinggal di rumahku ini. Keadaan rumahku selalu ramai setiap harinya entah itu bunyi orang bekerja , bunyi dari dapur , karena rumah ku yang tidak terlalu luas oleh karena itu semua bunyi dari rumah ini dapat terdengar. Tetapi dengan begitu , aku lebih tetap nyaman dengan suasana rumah yang ramai karena dari hal tersebut aku semakin merasa dekat dengan keluargaku. Entah mengapa , setiap aku pulang sehabis bepergian , aku mencium aroma khas rumahku yang membuat ku cepat-cepat ingin masuk ke kamar dan tertidur lelap. Seperti yang kalian tahu , bahwa rumah pasti memiliki aroma khasnya tersendiri. Dari teks observasi tentang rumahku kita dapat mengetahui bahwa rumah merupakan tempat berlindung semua orang dari teriknya matahari dan derasnya hujan. Rumah merupakan kebutuhan yang paling utama bagi semua orang dan jika kamu memiliki rumah dengan ukuran yang tidak terlalu besar , maka kamu harus tetap syukuri itu karena coba kamu pikirkan bagaimana orang yang bernasib tidak memiliki rumah ? dan harus tinggal di pinggir jalan ? Tetapi sayangnya , rumah ini bukan rumahku melainkan rumah orang lain yang masih aku sewa setiap tahunnya, tentu saja itu sangat berat bagi ayahku untuk mencari nafkah pada situasi sekarang.