Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 2

Penyelesaian Akar Persamaan Non-Linear Menggunakan Metode Newton Raphson

Mata Kuliah: Metode Numerik

Dosen Pengampu: Drs. Muhammad Fauzan, M.Sc., St.

Disusun Oleh :

Sherly Herawati Hestina Putri (18305141025)

PRORGRAM STUDI MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2020
Metode Newton Raphson

A. Deskripsi Metode Newton Raphson


Metode Newton-Raphson merupakan metode penyelesaian persamaan non-linier dengan
prinsip utama sebagai berikut:
1. Menggunakan pendekatan satu titik awal dan mendekatinya dengan memperhatikan
slope atau gradien.
2. Nilai taksiran selanjutnya adalah titik potong antara garis singgung kurva dengan
sumbu x.

Titik pendekatan dinyatakan pada persamaan berikut:

𝑓(𝑥𝑘 )
𝑥𝑘+1 = 𝑥𝑘 −
𝑓′(𝑥𝑘 )
Ilustrasi metode Newton-Raphson disajikan pada gambar berikut:

Dari grafik di atas, penyelesaian 𝑓(𝑥) = 0 (akarnya) adalah titik potong grafik fungsi
𝑓(𝑥) terhadap sumbu 𝑥. Terlihat dari grafik, telah ditunjukkan akar sebenarnya dan untuk
mencari akar sebenarnya menggunakan metode Newton Raphson dengan bantuan garis
singgung. Misalkan dipilih akar pertama yaitu 𝑥0 .
 Subsitusi 𝑥0 ke fungsi 𝑓(𝑥), diperoleh titik singgung 𝐴(𝑥0 , 𝑓(𝑥0 )). Kemudian dibuat
garis singgung melalui titik 𝐴, yaitu garis singgung 1 yang memotong sumbu 𝑥 di 𝑥1 .
 Subsitusi 𝑥1 ke fungsi 𝑓(𝑥), diperoleh titik singgung 𝐴(𝑥1 , 𝑓(𝑥1 )). Kemudian dibuat
garis singgung melalui titik 𝐵, yaitu garis singgung 2 yang memotong sumbu 𝑥 di 𝑥2 .
 Subsitusi 𝑥2 ke fungsi 𝑓(𝑥), diperoleh titik singgung 𝐴(𝑥2 , 𝑓(𝑥2 )). Kemudian dibuat
garis singgung melalui titik 𝐶, yaitu garis singgung 3 yang memotong sumbu 𝑥 di 𝑥3 .
Begitu seterusnya sehingga akar-akar pendekatannya mendekati akar sebenarnya dan
sama dengan akar sebenarnya.

B. Rumus Metode Newton Raphson untuk Menyelesaikan Persamaan tak Linear

 Dari gambar di atas, persamaan garis singgung pada titik 𝐴(𝑥𝑘 , 𝑓(𝑥𝑘 )) dengan
gradien 𝑚 = 𝑓′(𝑥𝑘 ).
𝑦 − 𝑓(𝑥𝑘 ) = 𝑚(𝑥 − 𝑥𝑘 )
𝑦 − 𝑓(𝑥𝑘 ) = 𝑓′(𝑥𝑘 )(𝑥 − 𝑥𝑘 )
 Titik potong garis singgung dengan sumbu x di titik 𝐵(𝑥𝑘+1 , 0), substitusikan titik 𝐵
ke persamaan garis singgungnya.
(𝑥, 𝑦) = (𝑥𝑘+1 , 0)
𝑦 − 𝑓(𝑥𝑘 ) = 𝑓′(𝑥𝑘 )(𝑥 − 𝑥𝑘 )
0 − 𝑓(𝑥𝑘 ) = 𝑓 ′ (𝑥𝑘 )[(𝑥𝑘+1 − 𝑥𝑘 )]
−𝑓(𝑥𝑘 ) = 𝑓 ′ (𝑥𝑘 )[(𝑥𝑘+1 − 𝑥𝑘 )]
𝑓(𝑥𝑘 )
− = (𝑥𝑘+1 − 𝑥𝑘 )
𝑓 ′ (𝑥𝑘 )
𝑓(𝑥𝑘 )
𝑥𝑘+1 = 𝑥𝑘 −
𝑓 ′ (𝑥𝑘 )
Dengan 𝑘 = {0,1,2,3, … } dan 𝑓 ′ (𝑥𝑘 ) adalah turunan fungsi 𝑓(𝑥) untuk 𝑥 = 𝑥𝑘 .
Jadi, didapatkan rumus metode Newton Raphson adalah
𝑓(𝑥𝑘 )
𝑥𝑘+1 = 𝑥𝑘 −
𝑓 ′ (𝑥𝑘 )
Dengan 𝑓 ′ (𝑥𝑘 ) ≠ 0.
C. Algoritma Metode Newton Raphson
Algoritma Metode Newton Raphson adalah sebagai berikut:
1. Didefinisikan fungsi 𝑓(𝑥) yang akan dicari akarnya.
2. Tentukan titik awal (𝑥0 ).
3. Tentukan toleransi kesalahan (𝜀).
4. Cari turunan fungsi 𝑓(𝑥).
Jika 𝑓 ′ (𝑥) = 0, maka metode newton rapshon tidak dapat dilanjutkan.
5. Hitung nilai fungsi 𝑓(𝑥) dan 𝑓′(𝑥) dengan menggunakan titik awal.
6. Hitung nilai 𝑥𝑘+1 menggunakan rumus:
𝑓(𝑥𝑘 )
𝑥𝑘+1 = 𝑥𝑘 −
𝑓 ′ (𝑥𝑘 )
7. Hitung kesalahan |𝑥𝑘+1 − 𝑥𝑘 | dan bandingkan dengan toleransi kesalahan (𝜀).
8. Jika |𝑥𝑘+1 − 𝑥𝑘 | ≤ 𝜀, maka dipilih akar persamaan 𝑥𝑘+1
Jika |𝑥𝑘+1 − 𝑥𝑘 | > 𝜀, maka iterasi dilanjutkan.
9. Akar persamaannya adalah 𝑥𝑘+1 yang terakhir diperoleh.

D. Contoh Soal dan Penyelesaian Secara Manual


Tentukan akar penyelesaian dari persamaan non-linear di bawah ini!
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 7𝑥 + 1 = 0
Langkah-langkah penyelesaian dengan metode Newton Raphson secara manual:
1. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 7𝑥 + 1 = 0 maka 𝑓 ′ (𝑥) = 3𝑥 2 − 7𝑥
2. Memilih 𝑥0 = 1
Iterasi ke-1
𝑥0 = 1 → 𝑓(𝑥0 ) = 𝑓(1) = 13 − 7(1) + 1 = −5
𝑓 ′ (𝑥0 ) = 𝑓′(1) = 3(1)2 − 7(1) = −4
𝑓(𝑥𝑘 )
𝑘 = 0 → 𝑥𝑘+1 = 𝑥𝑘 −
𝑓 ′ (𝑥𝑘 )
𝑓(𝑥0 )
𝑥0+1 = 𝑥0 −
𝑓 ′ (𝑥0 )
−5
𝑥1 = 1 −
−4
1
𝑥1 = −
4
Iterasi ke-2
1 1
𝑥1 = − → 𝑓(𝑥1 ) = 𝑓 (− ) = 2,734375
4 4
1 1
𝑓 ′ (− ) = 𝑓 ′ (− ) = 1,9375
4 4
𝑓(𝑥1 )
𝑘 = 1 → 𝑥1+1 = 𝑥1 − ′
𝑓 (𝑥1 )
𝑓(𝑥1 )
𝑥2 = 𝑥1 −
𝑓 ′ (𝑥1 )
1 2,734375
𝑥2 = − −
4 1,9375
𝑥2 = −1,661290323

Iterasi ke-3
𝑥2 = −1,66 → 𝑓(𝑥2 ) = 𝑓(−1,66) = 8,045704
𝑓 ′ (−1,66) = 𝑓 ′ (−1,66) = 19,8868
𝑓(𝑥2 )
𝑘 = 2 → 𝑥2+1 = 𝑥2 −
𝑓 ′ (𝑥2 )
8,045704
𝑥3 = −1,66 −
19,8868
𝑥3 = −2,064575095

Iterasi ke-4
𝑥3 = −2,06 → 𝑓(𝑥2 ) = 𝑓(−2,06) = 6,678184
𝑓 ′ (−2,06) = 𝑓 ′ (−2,06) = 27,1508
𝑓(𝑥3 )
𝑘 = 3 → 𝑥3+1 = 𝑥3 −
𝑓 ′ (𝑥3 )
6,678184
𝑥4 = −2,06 −
27,1508
𝑥4 = −2,30596638

Iterasi ke-5
𝑥4 = −2,3059 → 𝑓(𝑥4 ) = 𝑓(−2,3059) = 4,880426
𝑓 ′ (−2,3059) = 𝑓 ′ (−2,3059) = 32,092824
𝑓(𝑥4 )
𝑘 = 4 → 𝑥4+1 = 𝑥4 −
𝑓 ′ (𝑥4 )
4,880426
𝑥5 = −2,3059 −
32,092824
𝑥5 = −2,457972189

Iterasi ke-6
𝑥5 = −2,4579 → 𝑓(𝑥5 ) = 𝑓(−2,4579) = 3,3564565443
𝑓 ′ (−2,4579) = 𝑓 ′ (−2,4579) = 35,32911723
𝑓(𝑥5 )
𝑘 = 5 → 𝑥5+1 = 𝑥5 −
𝑓 ′ (𝑥5 )
3,3564565443
𝑥6 = −2,4579 −
35,32911723
𝑥6 = −2,55290539

Iterasi ke-7
𝑥6 = −2,5529 → 𝑓(𝑥6 ) = 𝑓(−2,5529) = 2,232288889
𝑓 ′ (−2,5529) = 𝑓 ′ (−2,5529) = 37,42219523
𝑓(𝑥6 )
𝑘 = 6 → 𝑥6+1 = 𝑥6 −
𝑓 ′ (𝑥6 )
2,232288889
𝑥7 = −2,5529 −
37,42219523
𝑥7 = −2,612551468

Iterasi ke-8
𝑥7 = −2,6125 → 𝑓(𝑥7 ) = 𝑓(−2,6125) = 1,456779297
𝑓 ′ (−2,6125) = 𝑓 ′ (−2,6125) = 38,76296875
𝑓(𝑥7 )
𝑘 = 7 → 𝑥7+1 = 𝑥7 −
𝑓 ′ (𝑥7 )
1,456779297
𝑥8 = −2,6125 −
38,76296875
𝑥8 = −2,650081727

Iterasi ke-9
𝑥8 = −2,65 → 𝑓(𝑥8 ) = 𝑓(−2,65) = 0,940375
𝑓 ′ (−2,65) = 𝑓 ′ (−2,65) = 39, 6175
𝑓(𝑥8 )
𝑘 = 8 → 𝑥8+1 = 𝑥8 −
𝑓 ′ (𝑥8 )
0,940375
𝑥9 = −2,65 −
39, 6175
𝑥9 = −2,673736354

Iterasi ke-10
𝑥9 = −2,6737 → 𝑓(𝑥9 ) = 𝑓(−2,6737) = 0,602496502
𝑓 ′ (−2,6737) = 𝑓 ′ (−2,6737) = 40,16191507
𝑓(𝑥9 )
𝑘 = 9 → 𝑥9+1 = 𝑥9 −
𝑓 ′ (𝑥9 )
0,602496502
𝑥10 = −2,6737 −
40,16191507
𝑥10 = −2,688701688

Iterasi ke-11
𝑥10 = −2,6887 → 𝑓(𝑥10 ) = 𝑓(−2,6887) = 0,383998153
𝑓 ′ (−2,6887) = 𝑓 ′ (−2,6887) = 40,50822307
𝑓(𝑥10 )
𝑘 = 10 → 𝑥10+1 = 𝑥10 −
𝑓 ′ (𝑥10 )
0,602496502
𝑥11 = −2,6887 −
40,16191507
𝑥11 = −2,698179511

Iterasi ke-12
𝑥11 = −2,698179511 → 𝑓(𝑥11 ) = 𝑓(−2,698179511) = 0,24418498
𝑓 ′ (−2,698179511) = 𝑓 ′ (−2,698179511) = 40,72755405
𝑓(𝑥11 )
𝑘 = 11 → 𝑥11+1 = 𝑥11 −
𝑓 ′ (𝑥11 )
0,602496502
𝑥12 = −2,698179511 −
40,16191507
𝑥12 = −2,704165572

Iterasi ke-13
𝑥12 = −2,70416 → 𝑓(𝑥12 ) = 𝑓(−2,70416) = 0,155000552
𝑓 ′ (−2,70416) = 𝑓 ′ (−2,70416) = 40,86656392
𝑓(𝑥12 )
𝑘 = 12 → 𝑥12+1 = 𝑥12 −
𝑓 ′ (𝑥12 )
0,602496502
𝑥13 = −2,70416 −
40,16191507
𝑥13 = −2,707952845

Iterasi ke-14
𝑥13 = −2,707952845 → 𝑓(𝑥13 ) = 𝑓(−2,707952845) = 0,098228385
𝑓 ′ (−2,707952845) = 𝑓 ′ (−2,707952845) = 40,95469575
𝑓(𝑥13 )
𝑘 = 13 → 𝑥13+1 = 𝑥13 −
𝑓 ′ (𝑥13 )
0,098228385
𝑥14 = −2,707952845 −
40,95469575
𝑥14 = −2,71035131

3. Akan digunakan galat 0,01


𝑓(𝑥 )
Karena 𝑓′ (𝑥13 ) = 0,00239 < 0,01 = 𝑔𝑎𝑙𝑎𝑡 maka didapatkan salah satu akar
13

persamaannya, yaitu 𝑥14 = −2,71035131.

E. Contoh Soal dan Penyelesaian dengan Program


1. Menggunakan Program Pascal Lazarus
Berikut syntax yang digunakan untuk mendapatkan akar dari fungsi
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 7𝑥 + 1 = 0.
Output 1: Jika titik awal (x) yang dimasukkan yaitu 1.

Output 2: Jika titik awal (x) yang dimasukkan yaitu 2.


Output 3: Jika titik awal (x) yang dimasukkan yaitu -2.

Dari output di atas didapatkan bahwa akar persamaan dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 7𝑥 + 1 =


0 adalah 0,143277, 2,571201, dan −2,714479.

2. Menggunakan Program Matlab


Berikut syntax yang digunakan untuk mendapatkan akar dari fungsi
𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 7𝑥 + 1 = 0.

Output 1: Jika titik awal (x) yang dimasukkan yaitu 1.


Output 2: Jika titik awal (x) yang dimasukkan yaitu 2.

Output 3: Jika titik awal (x) yang dimasukkan yaitu -2.


Dari output di atas didapatkan bahwa akar persamaan dari 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 − 7𝑥 + 1 =
0 adalah 0,143277, 2,571201, dan −2,714479.

Anda mungkin juga menyukai