Anda di halaman 1dari 6

Nama: Sherly Herawati Hestina Putri

Kelas: Matematika E 2018

NIM: 18305141025

TUGAS ANALISIS NYATA PERTEMUAN KE-7

(−1)𝑛
1. 𝐴 = { , 𝑛 ∈ 𝑁}
𝑛

Buktikan bahwa 𝐴 terbatas atas serta carilah supremumnya dan buktikan bahwa 𝐴 terbatas
bawah, serta carilah Infimumnya!
Penyelesaian:
Untuk menduga 𝐼𝑛𝑓 dan 𝑆𝑢𝑝 dari 𝐴, maka dicari terlebih dahulu anggota-anggotanya
1 1 1 1 1
secara terurut, yaitu {−1, 2 , − 3 , 4 , − 5 , 6 , … } untuk 𝑛 = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 𝑑𝑠𝑡. Di sini terlihat

suku-suku ganjil dimulai dari −1 naik (mungkin) mendekati 0, sementara suku-suku genap
1 1
dimulai dari turun (mungkin) mendekati 0. Jadi, bisa diduga bahwa −1 dan adalah
2 2

anggota terkecil dan terbesar dan bisa dikatakan sebagai 𝐼𝑛𝑓(𝐴) dan 𝑆𝑢𝑝(𝐴).
1
i. Klaim = 𝑆𝑢𝑝(𝐴)
2

 Pandang pertidaksamaan
(−1)𝑛 1
≤2 ∀𝑛 ∈𝑁
𝑛
(−1)𝑛
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐴. Maka, 𝑥 = untuk suatu 𝑛 ∈ 𝑁 dan
𝑛
(−1)𝑛 1
𝑥= ≤2
𝑛

Berdasarkan definisi 2.3 yaitu misalkan A adalah himpunan tak kosong dari R
maka suatu bilangan 𝑢 ∈ 𝑅 disebut batas atas himpunan A jika 𝑥 ≤ 𝑢 untuk setiap
1
𝑥 ∈ 𝐴. Dalam hal ini, 𝑥 ≤ 2 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴.
1
Jadi, ini menunjukkan bahwa 2 merupakan batas atas dari 𝐴.
(−1)𝑛 (−1)𝑛 1
Himpunan 𝐴 = { , 𝑛 ∈ 𝑁} ini terbatas ke atas, sebab terdapat 𝑥 = ≤2
𝑛 𝑛
1 1
untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴 di mana bilangan dan sebarang bilangan lebih dari
2 2
merupakan batas atas dari A. Karena himpunan tersebut mempunyai batas atas,
maka himpunan yang demikian disebut himpunan yang terbatas atas. (Terbukti)
 Berdasarkan aksioma kelengkapan yaitu setiap himpunan bagian tak kosong dari
𝑅 yang terbatas di atas memiliki Supremum di 𝑅, dan berdasarkan definisi 2.4
maka:
1 1
Misalkan 𝑟 < 2 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴. Ini menunjukkan 2 batas atas terkecil dari batas

atas 𝐴.
1
Jadi, 2 = 𝑆𝑢𝑝(𝐴).

ii. Klaim −1 = 𝐼𝑛𝑓(𝐴)


 Pandang pertidaksamaan
(−1)𝑛
− ≤1 ∀𝑛 ∈𝑁
𝑛

Atau dengan kata lain

(−1)𝑛
≥ −1 ∀𝑛 ∈𝑁
𝑛
(−1)𝑛
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐴. Maka, 𝑥 = untuk suatu 𝑛 ∈ 𝑁 dan
𝑛
(−1)𝑛
𝑥= ≥ −1
𝑛

Berdasarkan definisi 2.3 yaitu misalkan A adalah himpunan tak kosong dari R
maka suatu bilangan 𝑤 ∈ 𝑅 disebut batas bawah himpunan A jika 𝑤 ≤ 𝑥 untuk
setiap 𝑥 ∈ 𝐴. Dalam hal ini 𝑥 ≥ −1 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴.
Jadi, ini menunjukkan bahwa −1 merupakan batas bawah dari 𝐴.
(−1)𝑛 (−1)𝑛
Himpunan 𝐴 = { , 𝑛 ∈ 𝑁} ini terbatas ke bawah, sebab terdapat 𝑥 = ≥
𝑛 𝑛

−1 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴 di mana bilangan −1 dan sebarang bilangan kurang dari


−1 merupakan batas bawah dari A. Karena himpunan tersebut mempunyai batas
bawah, maka himpunan yang demikian disebut himpunan yang terbatas atas.
(Terbukti)
 Berdasarkan aksioma kelengkapan yaitu setiap himpunan bagian tak kosong dari
𝑅 yang terbatas di bawah memiliki Infimum di 𝑅, dan berdasarkan definisi 2.4,
maka:
(−1)𝑛
Misalkan 𝑗 > −1. Maka terdapat −1 = ∈ 𝐴 sehingga −1 < 𝑗. Ini
𝑛

menunjukkan −1 merupakan batas bawah terbesar dari batas bawah 𝐴.


Jadi, 0 = 𝐼𝑛𝑓(𝐴).

2. Buktikan bahwa 1 Infimum 𝐵 dan 3 Supremum 𝐵!


𝐵 = {𝑥 ∈ 𝑅, 1 < 𝑥 < 3}
Penyelesaian:
Bukti 𝟏 Infimum 𝑩: Andaikan 1 bukan Infimum dari 𝐵, maka ada batas bawah yang lain
sebut saja 𝑤, sehingga nilai 𝑤 terletak pada interval 1 < 𝑤 < 2, misalkan 𝑤 = 1 + 𝜀,
untuk setiap 𝜀 > 0, maka
1< 1+𝜀 <2
1
1<1+ 𝜀 <1+𝜀 <2
2
1 1
1 + 𝜀 < 𝑘, 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 1 + 𝜀 ∈ 𝐵.
2 2
1
Sehingga 1 + 𝜀 ∈ 𝐵 dan diperoleh 𝑘 = 1 + 𝜀, bukan batas bawah. Sehingga
2
pengandaian salah. Jadi, terbukti bahwa 𝐼𝑛𝑓(𝐵) = 1.

Bukti 𝟑 Supremum 𝑩: Andaikan 3 bukan Supremum dari B, maka ada batas yang lain
sebut saja 𝑣, sehingga nilai dari 𝑣 harus terletak pada interval 1 < 𝑣 < 2, misalkan diambil
1 1
𝑣 = 2 − 𝜀, dengan 𝜀 > 0, maka 1 < 2 − 𝜀 < 2 − 2 𝜀 < 2. Sehingga 2 − 𝜀 ∈ 𝐵,
2
diperoleh 𝑣 = 2 − 𝜀 bukan batas atas. Sehingga pengandaian salah dengan kata lain
terbukti bahwa 𝑆𝑢𝑝(𝐵) = 3.

3. Buktikan bahwa ada bilangan Real yang jika dikuadratkan adalah 3.


Penyelesaian:
Pertama, misalkan diambil bilangan real r sehingga 𝑟 2 = 3 atau ekuivalen dengan 𝑟 = √3.
Kemudian akan diasumsikan bahwa jika √3 adalah bilangan rasional maka √3 dapat
dituliskan dalam bentuk rasional yang paling sederhana, yaitu
𝑎
√3 =
𝑏
Dengan 𝑎 dan 𝑏 adalah bilangan bulat dan 𝑏 ≠ 0, serta 𝑎 dan 𝑏 tidak memiliki faktor
persekutuan selain 1. Dengan demikian,
𝑎2
3=
𝑏2
𝑎2 = 3𝑏 2
Yang berbentuk [… ] = [𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙][… ]
𝑎 dan 𝑏 tidak mungkin keduanya genap. Dari syarat ini, diperoleh 𝑎 dan 𝑏 bilangan ganjil,
oleh karenanya dapat dinyatakan dalam bentuk
𝑎 = 2𝑥 + 1
𝑏 = 2𝑦 + 1
Dengan 𝑥 dan 𝑦 suatu blangan bulat. Dari persamaan di atas, dapat diperoleh
(2𝑥 + 1)2 = 3(2𝑦 + 1)2
4𝑥 2 + 4𝑥 + 1 = 12𝑦 2 + 12𝑦 + 3
2𝑥 2 + 2𝑥 = 6𝑦 2 + 6𝑦 + 1
Dari hasil di atas, dapat diketahui bahwa berapapun nilai 𝑥 dan 𝑦, ruas kiri dari persamaan
di atas pastilah genap, sedangkan ruas kanan pastilah ganjil (6𝑦 2 + 6𝑦 bernilai genap
ditambah 1 menjadi ganjil).
Dengan demikian, asumsi √3 adalah bilangan rasional menuntun pada hasil [genap] =
[ganjil] adalah kontradiktif dengan pernyataan awal sehingga dapat disimpulkan bahwa √3
tidak mungkin bilangan rasional atau dapat dikatakan bahwa √3 merupakan bilangan
irasional sehingga terbukti bahwa ada bilangan real yang jika dikuadratkan adalah 3.
(Terbukti)

𝑎+𝑏
4. Tunjukkan bahwa untuk 𝑎, 𝑏 > 0 berlaku ≥ √𝑎 + 𝑏
2

Penyelesaian:
Untuk nilai 𝑎, 𝑏 > 0 terdapat 3 kemungkinan, yaitu 𝑎 > 𝑏, 𝑎 < 𝑏, 𝑎 = 𝑏
1. Kasus 1: 𝑎 > 𝑏
Misalkan 𝑎 = 𝑏 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁 sehingga diperoleh:
𝑎+𝑏
≥ √𝑎 + 𝑏
2
(𝑏 + 𝑛) + 𝑏
≥ √(𝑏 + 𝑛) + 𝑏, 𝑛 ∈ 𝑁
2
2𝑏 + 𝑛
≥ √2𝑏 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁
2
Misalkan 𝑠 = 2𝑏 + 𝑛, 𝑏 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑛 ∈ 𝑁 diperoleh 𝑠 > 0 sehinngga
𝑠
≥ √𝑠
2
𝑠 2
( ) ≥𝑠
2
𝑠2
≥𝑠
4
𝑠 2 ≥ 4𝑠
Ini hanya berlaku untuk 𝑠 ≥ 4 atau 2𝑏 + 𝑛 ≥ 4

2. Kasus 2: 𝑎 < 𝑏
Misalkan 𝑏 = 𝑎 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁 sehingga diperoleh:
𝑎+𝑏
≥ √𝑎 + 𝑏
2
𝑎+𝑎+𝑛
≥ √𝑎 + 𝑎 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁
2
2𝑎 + 𝑛
≥ √2𝑎 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁
2
Misalkan 𝑡 = 2𝑎 + 𝑛, 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑛 ∈ 𝑁 diperoleh 𝑡 > 0 sehinngga
𝑡
≥ √𝑡
2
𝑡 2
( ) ≥𝑡
2
𝑡2
≥𝑡
4
𝑡 2 ≥ 4𝑡
Ini hanya berlaku untuk 𝑡 ≥ 4 atau 2𝑎 + 𝑛 ≥ 4

3. Kasus 3: 𝑎 = 𝑏
Diperoleh:
𝑎+𝑏
≥ √𝑎 + 𝑏
2
𝑎+𝑎
≥ √𝑎 + 𝑎
2
2𝑎
≥ √2𝑎
2
𝑎 ≥ √2𝑎
𝑎2 ≥ 2𝑎
Ini hanya berlaku untuk 𝑎 ≥ 2

𝑎+𝑏
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua 𝑎, 𝑏 > 0 berlaku ≥ √𝑎 + 𝑏
2

(Tidak Terbukti).

Anda mungkin juga menyukai