NIM: 18305141025
(−1)𝑛
1. 𝐴 = { , 𝑛 ∈ 𝑁}
𝑛
Buktikan bahwa 𝐴 terbatas atas serta carilah supremumnya dan buktikan bahwa 𝐴 terbatas
bawah, serta carilah Infimumnya!
Penyelesaian:
Untuk menduga 𝐼𝑛𝑓 dan 𝑆𝑢𝑝 dari 𝐴, maka dicari terlebih dahulu anggota-anggotanya
1 1 1 1 1
secara terurut, yaitu {−1, 2 , − 3 , 4 , − 5 , 6 , … } untuk 𝑛 = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 𝑑𝑠𝑡. Di sini terlihat
suku-suku ganjil dimulai dari −1 naik (mungkin) mendekati 0, sementara suku-suku genap
1 1
dimulai dari turun (mungkin) mendekati 0. Jadi, bisa diduga bahwa −1 dan adalah
2 2
anggota terkecil dan terbesar dan bisa dikatakan sebagai 𝐼𝑛𝑓(𝐴) dan 𝑆𝑢𝑝(𝐴).
1
i. Klaim = 𝑆𝑢𝑝(𝐴)
2
Pandang pertidaksamaan
(−1)𝑛 1
≤2 ∀𝑛 ∈𝑁
𝑛
(−1)𝑛
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐴. Maka, 𝑥 = untuk suatu 𝑛 ∈ 𝑁 dan
𝑛
(−1)𝑛 1
𝑥= ≤2
𝑛
Berdasarkan definisi 2.3 yaitu misalkan A adalah himpunan tak kosong dari R
maka suatu bilangan 𝑢 ∈ 𝑅 disebut batas atas himpunan A jika 𝑥 ≤ 𝑢 untuk setiap
1
𝑥 ∈ 𝐴. Dalam hal ini, 𝑥 ≤ 2 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴.
1
Jadi, ini menunjukkan bahwa 2 merupakan batas atas dari 𝐴.
(−1)𝑛 (−1)𝑛 1
Himpunan 𝐴 = { , 𝑛 ∈ 𝑁} ini terbatas ke atas, sebab terdapat 𝑥 = ≤2
𝑛 𝑛
1 1
untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴 di mana bilangan dan sebarang bilangan lebih dari
2 2
merupakan batas atas dari A. Karena himpunan tersebut mempunyai batas atas,
maka himpunan yang demikian disebut himpunan yang terbatas atas. (Terbukti)
Berdasarkan aksioma kelengkapan yaitu setiap himpunan bagian tak kosong dari
𝑅 yang terbatas di atas memiliki Supremum di 𝑅, dan berdasarkan definisi 2.4
maka:
1 1
Misalkan 𝑟 < 2 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴. Ini menunjukkan 2 batas atas terkecil dari batas
atas 𝐴.
1
Jadi, 2 = 𝑆𝑢𝑝(𝐴).
(−1)𝑛
≥ −1 ∀𝑛 ∈𝑁
𝑛
(−1)𝑛
Misalkan 𝑥 ∈ 𝐴. Maka, 𝑥 = untuk suatu 𝑛 ∈ 𝑁 dan
𝑛
(−1)𝑛
𝑥= ≥ −1
𝑛
Berdasarkan definisi 2.3 yaitu misalkan A adalah himpunan tak kosong dari R
maka suatu bilangan 𝑤 ∈ 𝑅 disebut batas bawah himpunan A jika 𝑤 ≤ 𝑥 untuk
setiap 𝑥 ∈ 𝐴. Dalam hal ini 𝑥 ≥ −1 untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐴.
Jadi, ini menunjukkan bahwa −1 merupakan batas bawah dari 𝐴.
(−1)𝑛 (−1)𝑛
Himpunan 𝐴 = { , 𝑛 ∈ 𝑁} ini terbatas ke bawah, sebab terdapat 𝑥 = ≥
𝑛 𝑛
Bukti 𝟑 Supremum 𝑩: Andaikan 3 bukan Supremum dari B, maka ada batas yang lain
sebut saja 𝑣, sehingga nilai dari 𝑣 harus terletak pada interval 1 < 𝑣 < 2, misalkan diambil
1 1
𝑣 = 2 − 𝜀, dengan 𝜀 > 0, maka 1 < 2 − 𝜀 < 2 − 2 𝜀 < 2. Sehingga 2 − 𝜀 ∈ 𝐵,
2
diperoleh 𝑣 = 2 − 𝜀 bukan batas atas. Sehingga pengandaian salah dengan kata lain
terbukti bahwa 𝑆𝑢𝑝(𝐵) = 3.
𝑎+𝑏
4. Tunjukkan bahwa untuk 𝑎, 𝑏 > 0 berlaku ≥ √𝑎 + 𝑏
2
Penyelesaian:
Untuk nilai 𝑎, 𝑏 > 0 terdapat 3 kemungkinan, yaitu 𝑎 > 𝑏, 𝑎 < 𝑏, 𝑎 = 𝑏
1. Kasus 1: 𝑎 > 𝑏
Misalkan 𝑎 = 𝑏 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁 sehingga diperoleh:
𝑎+𝑏
≥ √𝑎 + 𝑏
2
(𝑏 + 𝑛) + 𝑏
≥ √(𝑏 + 𝑛) + 𝑏, 𝑛 ∈ 𝑁
2
2𝑏 + 𝑛
≥ √2𝑏 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁
2
Misalkan 𝑠 = 2𝑏 + 𝑛, 𝑏 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑛 ∈ 𝑁 diperoleh 𝑠 > 0 sehinngga
𝑠
≥ √𝑠
2
𝑠 2
( ) ≥𝑠
2
𝑠2
≥𝑠
4
𝑠 2 ≥ 4𝑠
Ini hanya berlaku untuk 𝑠 ≥ 4 atau 2𝑏 + 𝑛 ≥ 4
2. Kasus 2: 𝑎 < 𝑏
Misalkan 𝑏 = 𝑎 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁 sehingga diperoleh:
𝑎+𝑏
≥ √𝑎 + 𝑏
2
𝑎+𝑎+𝑛
≥ √𝑎 + 𝑎 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁
2
2𝑎 + 𝑛
≥ √2𝑎 + 𝑛, 𝑛 ∈ 𝑁
2
Misalkan 𝑡 = 2𝑎 + 𝑛, 𝑎 > 0 𝑑𝑎𝑛 𝑛 ∈ 𝑁 diperoleh 𝑡 > 0 sehinngga
𝑡
≥ √𝑡
2
𝑡 2
( ) ≥𝑡
2
𝑡2
≥𝑡
4
𝑡 2 ≥ 4𝑡
Ini hanya berlaku untuk 𝑡 ≥ 4 atau 2𝑎 + 𝑛 ≥ 4
3. Kasus 3: 𝑎 = 𝑏
Diperoleh:
𝑎+𝑏
≥ √𝑎 + 𝑏
2
𝑎+𝑎
≥ √𝑎 + 𝑎
2
2𝑎
≥ √2𝑎
2
𝑎 ≥ √2𝑎
𝑎2 ≥ 2𝑎
Ini hanya berlaku untuk 𝑎 ≥ 2
𝑎+𝑏
Maka dapat disimpulkan bahwa tidak semua 𝑎, 𝑏 > 0 berlaku ≥ √𝑎 + 𝑏
2
(Tidak Terbukti).