Anda di halaman 1dari 15

Skip to main content

You may be missing out on more than you realize.Finish Your Upgrade×

 RESEARCHER
 ANALYTICS

PREMIUM
ADD NEW

Download PDF

 Download Full PDF Package

 Fact Check
MAKALAH MODEL PENYELENGARAAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

Muhammad Amir Baihaqi

2,367 Views33 Pages
1 File ▾

Pendidikan Teknologi Kejuruan

Download PDF
 Download Full PDF Package

 Fact Check
Original PDF (66 minute read)

Summary
Related
 
19
dan kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalamkehidupan
dan karier, dalam lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini.Pembelajaran berbasis
masalah dapat pula dimulai dengan melakukan kerja kelompokantar peserta didik.peserta didik
menyelidiki sendiri, menemukan permasalahan,kemudian menyelesaikan masalahnya di bawah
petunjuk fasilitator (guru).Pembelajaran berbasis masalah menyarankan kepada peserta didik
untukmencari atau menentukan sumber-sumber pengetahuan yang relevan.
Pembelajaran berbasis masalah memberikan tantangan kepada peserta didik untuk belajar sendiri
.Peserta didik lebih diajak untuk membentuk suatu pengetahuan dengan
sedikit bimbingan atau arahan guru sementara pada pembelajaran tradisional, peserta didiklebih
diperlakukan sebagai penerima pengetahuan yang diberikan secara terstrukturoleh seorang guru.
Pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu
model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada pesertadidik
melibatkanpeserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahapmetode ilmiah,
sehingga peserta didik dapat mempelajari pengetahuan
yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untukmemecahk
an masalah.Pembelajaran berbasis masalah perlu dirancang dengan baik mulai dari penyiapan
masalah yang sesuai dengan kurikulum yang akan dikembangkan di kelas,memunculkan masalah
dari peserta didik, peralatan yang mungkin diperlukan,
dan penilaian yang akan digunakan agar hasil pembelajaran tercapai secara optimal.Pengajar
yang menerapkan pendekatan ini harus mengembangkan diri
melalui pengalaman mengelola kelas, dan pendidikan pelatihan atau pendidikan formal yang ber
kelanjutan. Oleh karena itu, pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang
efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat tinggi. Pembelajaranini membantu peserta didik
untuk memproses informasi yang sudah jadi
dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dansekitarnya.P
embelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar
maupunkompleks.Pembelajaran berbasis masalah dimulai dari langkah perencanaan,
investigasi,dan penyajian hasil. Langkah perencanaan meliputi mempersiapkan siswa
untuk berperan sebagai
  self-directed problem  solvers
 yang dapat berkolaborasi dengan pihaklain, menghadapkan siswa pada situasi yang dapat
mendorong mereka untukmenemukan masalah, dan meneliti hakikat permasalahan yang
disiapkan serta
 
20
mengajukan hipotesis rencana penyelesaian masalah. Langkah investigasi
mencakupmengeksplorasi berbagai cara menjelaskan kejadian serta implikasinya,
danmengumpulkan serta mendistribusikan informasi. Langkah penyajian hasil digunakanuntuk
menyajikan temuan-temuan.Keunggulan model pembelajaran berbasis masalah, antara lain
meningkatkanaktivitas pembelajaran peserta didik, melatih peserta didik untuk bertanggung
jawabdalam pembelajaran yang mereka lakukan, membantu peserta didik
mentrasfer pengetahuan untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata, mengembangkankem
ampuan peserta didik untuk berpikir kritis dan menyesuaikan dengan pengetahuan baru, serta
minat peserta didik untuk belajar secara terus menerus.
e.
 
Pembelajaran Berbasis Proyek (
ProjectBasedLearning
)
Pembelajaran berbasis proyek (
  Project Based Learning-PjBL
) adalah metode pembelajaran yang sistematik yang melibatkan siswa dalam
mempelajari pengetahuandasar dan kecakapan hidup melalui perluasan, proses penyidikan,
pertanyaan
autentik, perancangan produk, dan kegiatan yang seksama (Gora & Sunarto, 2010). Pesertadidik
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untukmenghasilkan
berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran berbasis proyek merupakanmetode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalammengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannyadalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran
berbasis proyek dirancang untukdigunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta
didik dalammelakukan insvestigasi dan memahaminya.Karakteristik pembelajaran berbasis
proyek, yaitu: pengorganisasianmasalah/pertanyaan dimana pembelajaran haruslah
mengembangkan pengetahuan atauminat siswa, memiliki hubungan dengan dunia nyata dimana
konteks pembelajaranyang bermakna dan autentik, menekankan pada tanggung jawab siswa
dimana parasiswa harus mengakses informasi mereka sendiri dan mendesain proses
untukmemperoleh solusi permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, danasesmen
(penilaian) dimana produk final bukan dalam bentuk tes, tetapi
berbasis proyek, laporan, dan kinerja siswa. Melalui PjBL, proses
  inquiry
 dimulai denganmemunculkan pertanyaan penuntun (
a guiding question
) dan membimbing pesertadidik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan
berbagai subjek(materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung
peserta
 
21
didik dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuahdisiplin yang
sedang dikajinya. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuahtopik dunia nyata, hal
ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik. Karenamasing-masing peserta didik
memiliki gaya belajar yang berbeda, maka
pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk memilih
materi yang akan dikerjakan sendiri atau secara kelompok. Siswa
mendiskusikan proyek dengan guru atau seluruh kelas sebagai cara bertukar informasi, melakuka
ntanya jawab, mendiskusikan masalah, serta memaknai pengalaman tersebut bagi setiapsiswa
hingga proyek selesai.Pembelajaran berbasis proyek dapat dikatakan sebagai implementasi
konsep
Pendidikan Berbasis Produksi‖ yang dikembangkan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). SMK sebagai institusi yang berfungsi untuk menyiapkan lulusan untuk bekerja
di dunia usaha dan industri harus dapat membekali peserta didiknya dengan -
kompetensi terstandar‖ yang dibutuhkan untuk bekerja dibid
ang masingmasing.Pembelajaran
 berbasis produksi‖ peserta didik di SMK diperkenalkan dengan suasana
dan makna kerja yang sesungguhnya di dunia kerja. Dengan demikian
model pembelajaran yang cocok untuk SMK adalah pembelajaran berbasis proyek.Pembelajaran
berbasis proyek membantu siswa tentang bagaimana belajar denganmelakukan
(learning by doing)
, belajar bersama (
learn together 
), belajarmenyelesaikan konflik dalam kelompok, menanamkan pemahaman,
mengembangkankreativitas, belajar sesuai kebutuhan, membangun jejaring, dan
memublikasikan penemuan dan pemikiran. Kelebihan pembelajaran berbasis proyek, antara lain:
meningkatkan motivasi, kemampuan pemecahan masalah, kolaborasi,
keterampilan peserta didik untuk belajar dan mengelola sumber; membuat peserta didik menjadil
ebih aktif dan berhasil memecahkan
  problem-problem
 yang kompleks;
mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi;
memberikan pengalaman pembelajaran dan praktik kepada peserta didik dalammengorganisasi
proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas; menyediakan pengalaman belajar yangmelibatk
an peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuaidunia nyata;
melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi danmenunjukkan pengetahuan
yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunianyata; serta membuat suasana belajar
menjadi menyenangkan, sehingga peserta didikmaupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
 
22
Kelemahan pembelajaran berbasis proyek, yaitu: memerlukan banyak waktuuntuk
menyelesaikan masalah; membutuhkan biaya yang cukup banyak; banyakinstruktur yang merasa
nyaman dengan kelas tradisional, di mana instrukturmemegang peran utama di kelas; banyaknya
peralatan yang harus disediakan; pesertadidik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan
pengumpulan informasi akanmengalami kesulitan; ada kemungkinan peserta didik yang kurang
aktif dalam kerjakelompok; serta ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.S
eorang pendidik harus dapat mengatasi kelemahan dari pembelajaran berbasis proyekdi atas
dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah,membatasi waktu peserta
didik dalam menyelesaikan proyek, meminimalis danmenyediakan peralatan yang sederhana
yang terdapat di lingkungan sekitar, memilihlokasi penelitian yang mudah dijangkau sehingga
tidak membutuhkan banyak waktudan biaya, menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan sehinggainstruktur dan peserta didik merasa nyaman dalam proses pembelajaran.
f.
 
Pembelajaran Berbasis Usaha (
Teaching Factory Learning
)
Teaching Factory Learning 
 (TEFA) adalah pembelajaran yang berorientasi bisnis dan produksi, atau suatu proses
keahlian atau keterampilan yang dirancang dandilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar
bekerja baku menghasilkan produkyang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen. TEFA
merupakan respon
terhadap perubahan paradigma kebutuhan terhadap lulusan pendidikan kejuruan yang terus berke
mbang, di mana yang semula berorientasi menjadi pekerja, berkembang
menjadientrepreneurship-oriented. TEFA juga merupakan suatu konsep pembelajaran
dalamsuasana nyata, sehingga dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antarakebutuhan
DUDI dan kompetensi yang diperoleh pada pendidikan kejuruan. Hal
ini berarti pembelajaran berbasis usaha merupakan pembelajaran gabungan antara pendekatan pe
mbelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran berbasis produksiuntuk menghasilkan produk,
baik berupa barang atau jasa yang sesuai dengan tuntutan pasar atau konsumen, serta dapat dijual
atau yang dapat digunakan oleh masyarakat.Teaching factory sebagai salah satu model
pendidikan dan pelatihan yangditerapkan di SMK memiliki beberapa tujuan. Dalam roadmap
pengembangan SMK2010-2014 Direktorat PSMK (2009),
teaching factory
 digunakan sebagai salah satumodel untuk memberdayakan SMK dalam menciptakan lulusan
yang berjiwawirausaha dan memiliki kompetensi keahlian melalui pengembangan kerjasama
 
23
dengan industri dan entitas bisnis yang relevan. Pembelajaran ini akan
menumbuhkan jiwa wirausaha bagi siswa. Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untu
kmeningkatkan kualitas pembelajaran melalui wahana belajar sambil berbuat
(learning by doing), sehingga dapat: (1) meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan bagilulusan,
(2) memberikan kontribusi meningkatkan daya saing bagi DUDI, dan (3)untuk memfasilitasi
dan mempromosikan sekolah. Produk maupun jasa yangdihasilkan harus memenuhi kriteria yang
layak jual sehingga dapat menghasilkan nilaiambah untuk sekolah (Direktorat PSMK, 2009).
Keuntungan yang didapatkandipergunakan untuk menambah sumber pendapatan untuk
membiayai kegiatan pembelajaran di SMK.Adapun contoh sekolah yang pernah melaksanakan
teaching
  factory learning 
 yaitu SMK Katholik St. Mikael Surakarta. Pembelajaran berbasis teaching factory diSMK
Mikael adalah model sekolah yang mendirikan unit produksi di dalam sekolah,sebagai tempat
para siswa dapat mempraktikkan secara langsung proses produksi disekolah merupakan strategi
yang ditempuh oleh sekolah demi meningkatkankemampuan dan keahlian para siswa. Aspek
 – 
 aspek penting dalam konsep
Teaching Factory
 yang dijalankan oleh SMK Mikael yaitu : kurikulum berorientasi pasar,
proses pembelajaran dikdaktis (pendidikan dan pelatihan), fasilitas yang menunjang, sumberdaya
manusia yang profesional, manajemen organisasi yang efektif, lingkunganinternal dan
eksternal yang mendukung (Hartanto & Dkk, 2016)
g.
 
Pembelajaran Co-op
Pembelajaran kooperatif (
cooperative learning-co-op
) merupakan
strategi pembelajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok dan interaksiantarsis
wa. Setiap anggota kelompok bekerja sama saling membantu dalammenyelesaikan tugas dan
memahami materi pelajaran. Tujuan pembelajaran kooperatifmeliputi tiga tujuan pembelajaran,
yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadapkeragaman, dan pengembangan keterampilan
sosial. (Wicaksono, 2014) menyebutkandasar-dasar pembelajaran kooperatif, antara lain: siswa
harus memiliki
tanggung jawab terhadap siswa lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab pada dirisendiri
dalam mempelajari materi yang dihadapi; siswa harus berpandangan bahwamereka memiliki
tujuan yang sama; siswa membagi tugas dan tanggung jawab; siswadiberikan satu evaluasi pada
anggota yang berpengaruh terhadap evaluasi kelompok;siswa berbagi kepemimpinan sementara
mereka memperoleh keterampilan bekerja
 
24
sama dalam belajar; sera setiap siswa diminta mempertanggung-jawabkan secaraindividu materi
yang ditangani dalam kelompok kooperatif.Metode ini membantu siswa untuk lebih mudah
memproses informasi yangdiperoleh, karena proses encodingakan didukung dengan interaksi
yang terjadi dalamPembelajaran Kooperatif. Kagan dalam Gora dan Sunarto (2010)
menyampaikanmanfaat metode pembelajaran kooperatif, yaitu: pencapaian dan kemahiran
kognitif,kemahiran sosial dan hubungan sosial, keterampilan kepemimpinan, kepercayaan
diri,serta kemahiran teknologi siswa dapat ditingkatkan. Pembelajaran kooperatif
jugamemberikan beberapa keuntungan, antara lain: mengajarkan siswa menjadi percaya pada
guru, kemampuan untuk berfikir, mencari informasi dari sumber lain dan belajardari siswa lain;
mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya secara verbal danmembandingkan dengan ide
temannya; dan membantu siswa belajar menghormatisiswa yang pintar dan siswa yang lemah,
juga menerima perbedaan ini. Beberapa
tipe pembelajaran kooperatif, sebagai berikut: Jigsaw II, Student Teams AchievementDevition
(STAD), Team Asisted Individualization (TAI), Teams Game Tournament(TGT), Group
Investigation (GI), dan metode struktural.
h.
 
Pembelajaran Ilmiah (Scientific Learning)
Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah (
  scientific learning 
) lebih efektifdibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hasil penelitian diketahui
retensiinformasi dari guru sebesar 10 persen setelah lima belas menit dan
perolehan pemahaman kontekstual sebesar 25 persen pada pembelajaran tradisionalsedangkanpa
da pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah retensi informasi dari gurusebesar lebih dari 90
persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstualsebesar 50-70 persen (Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi beberapa kriteria, antara lain: materi pembela
jaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logikaatau penalaran
tertentu; penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatifguru-peserta didik terbebas
dari penalaran penyimpangan alur berpikir logis;mendorong dan menginspirasi peserta didik
berpikir secara kritis, analistis, dan tepatdalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan
masalah, dan mengaplikasikansubstansi atau materi pembelajaran; mendorong dan menginspirasi
peserta didikmampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu
samalain dari substansi atau materi pembelajaran; mendorong dan menginspirasi pesertadidik
mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang
ABOUT AUTHOR

Muhammad Amir Baihaqi


Mahasiswa ( Pendidikan Vokasional Teknik Elektro - FKIP - UNTIRTA ) ... more ▾
PAPERS
26
VIEWS
2,367
FOLLOWERS
1,292
Follow
25 MORE BY MUHAMMAD AMIR BAIHAQI
TEORI SEMIKONDUKTOR (Semi Konduktor Intrinsik, Tipe P & Tipe N)
Muhammad Amir Baihaqi and Muhammad Amir Baihaqi
16581 views
DownloadMore Options

RELATED PAPERS
BAB. II
Nurul Fathia
437 views
DownloadMore Options

SISTIM PENDIDIKAN KEJURUAN DI INDONESIA


Gunawan Hidayat
4173 views
DownloadMore Options

Makalah Yoyoh
Adi Setyo Wicaksono
664 views
DownloadMore Options
BUKU MANAJEMEN PENDIDIKAN KEJURUAN ( MPK) S1 PTI B '16
Eva Yulia
7274 views
DownloadMore Options

peran bimbingan karir


didik rohmantoro
997 views
DownloadMore Options

Orientasi organisasi Hambatan Lembaga MANAJEMEN STRATEJIK Berwawasan ke depan


Sinerjis Partisipasi Menjalankan kepemimpinan Koordinasi Musyawarah Benchmarking
Orientasi konsumen Peluang Stakeholders
Herjuna Aji Arohmah
1036 views
DownloadMore Options

JVTO Vol I Nomor 02 Juli


musyawarah guruotomotif
808 views
DownloadMore Options

PENDIDIKAN KEJURUAN
yaskiyari muskanan
281 views
DownloadMore Options

1-modul-1-kurikulum-2013-dan-profesionalisasi-bk
tri bhakti
4078 views
DownloadMore Options

Oret oret seminar fix


Uvi yanti
288 views
DownloadMore Options
Pedoman pkl smk
Joko Purwono
842 views
DownloadMore Options

Sistem Pendidikan Vokasi di Inggris.pdf


Dorothy Ferary, Aprillyana Dwi Utami, Aziza R Febrianto, Budi Waluyo, Davina Azalia
Khan, Navila Roslidah, and Arihdya Caesar Pratikta
1145 views
DownloadMore Options

SMP/MTs |Modul Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru BK/Konselor


Ferissa Khairunnisa
3420 views
DownloadMore Options

Tata Kelola Pelaksanaan Teaching Factory SERIAL REVITALISASI SMK


Muhammad Tarmizi Bin Yushak
274 views
DownloadMore Options
MODEL PERKULIAHAN INOVATIF UNTUK CALON GURU HEBAT
Suyatno Suyatno and Yuni Sri Rahayu
10228 views
DownloadMore Options

ISI kewirausahaan
bukhari muslim
194 views
DownloadMore Options

DOK 1 KTSP 2013 TA. 2018-2019 (SMK) NURUL FAIZIN revisi


Dede Yulia
2400 views
DownloadMore Options

MODUL DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI GURU BK/KONSELOR SMP/MTs


amar faruq
2485 views
DownloadMore Options

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


Mutia Irnawati
1997 views
DownloadMore Options

Penerapan Teknologi Informasi


Inocencia Verdial
373 views
DownloadMore Options

MASTER - Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum 2013 SMK Tahun


sri wijaya
1657 views
DownloadMore Options

Kurikulum
Lilis Nurinda
111 views
DownloadMore Options

SEMINAR NASIONAL
Anis Kurniawan
3185 views
DownloadMore Options

10 Langkah Revitalisasi smk


Edih Supardi
424 views
DownloadMore Options

PROCEEDINGS KURIKULUM DI ERA DIGITAL Konsep, Desain, dan Implementasi


Kurikulum di Era Disruptif
Marham J Hadi
4992 views
DownloadMore Options
 About
 Press
 Blog
 People
 Papers
 Job Board
 Advertise
  We're Hiring!
  Help Center

 Terms
 Privacy
 Copyright
 Academia ©2021

Anda mungkin juga menyukai