Anda di halaman 1dari 10

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG TSUNAMI SAFE ZONE

DI JALAN DPR KOTA PADANG

Fregy Pratama1, Ernawati2


Program Studi Pendidikan Geografi
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang
Email: fregypratamageo@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang
tsunami safe zone di Jalan DPR Kota Padang, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
masyarakat tentang tsunami safe zone di Jalan DPR Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada di Jalan
DPR, dalam penetapan sampel menggunakan cara accidental sampling yakni penentuan sampel
secara kebetulan yang bertemu langsung dengan peneliti di lapangan. Dan cara menentukan jumlah
sampel menggunakan rumus slovin yaitu n= N / (1+Ne2) dengan batas toleransi kesalahan 10% jadi
didapatkan 100 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket berupa tes.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan: 1) Pengetahuan masyarakat tentang tsunami safe zone Jalan
DPR Kota Padang dari 100 responden masyarakat yang memiliki pengetahuan tentang tsunami safe
zone dengan kategori tinggi sebanyak 79%, sedang sebanyak 17% dan rendah sebanyak 4%. 2) faktor-
faktor yang mempengaruhi pengetahuan masyarakat yakni faktor internal (usia, pendidikan dan
pengalaman) dan eksternal (informasi, lingkungan dan sosial-budaya).
Kata Kunci: Pengetahuan, Tsunami, Safe Zone

Abstract
The purpose of this study was to obtain information on the level of public knowledge about
the tsunami safe zone on Jalan DPR Kota Padang, and the factors that influence public knowledge
about the tsunami safe zone on Jalan DPR Kota Padang. This research uses descriptive quantitative
method. The population in this study were all residents who were on Jalan DPR, in determining the
sample using accidental sampling, namely determining the sample by chance who met directly with
researchers in the field. And how to determine the number of samples using the Slovin formula,
namely n = N / (1 + Ne2) with an error tolerance limit of 10% so 100 respondents were obtained. Data
collection techniques using a questionnaire or a questionnaire in the form of tests. Based on the results
of the study, it was found: 1) Public knowledge about the tsunami safe zone at Jalan DPR Padang City
from 100 community respondents who had knowledge of the tsunami safe zone with a high category
of 79%, 17% moderate and 4% low. 2) factors that influence people's knowledge, namely internal
(age, education and experience) and external factors (information, environmental and socio-cultural).
Keywords: Knowledge, Tsunami, Safe Zone

PENDAHULUAN Mahardiko, 2010). Hal ini terjadi karena


Wilayah Sumatera Barat adalah salah kurangnya antisipasi baik dari pemerintah,
satu daerah rawan gempa di Indonesia. lembaga terkait, dan masyarakat daerah itu
Disebabkan karena letaknya yang berada sendiri dalam menyiapkan pengetahuan
pada jalur patahan Semangko, di antara evakuasi saat terjadinya bencana. Kota
pertemuan dua lempeng benua besar, yaitu Padang juga teridentifikasi dalam kawasan
Eurasia dan Indo-Australia. Kota Padang Megathrust Mentawai dan memiliki
merupakan daerah yang rentan terhadap potensi risiko bencana gempa bumi dan
gempa bumi dan pernah terjadi gempa tsunami. Megathrust Mentawai merupakan
besar pada tanggal 30 September 2009 bagian dari zona penunjaman Sumatera
dengan skala magnitudo 7,6 Skala Richter. yang merupakan pertemuan antara
Hal ini mengakibatkan korban meninggal Lempeng Indo-Australia dan Lempeng
dengan total 1.117 jiwa dan luka-luka Eurasia (BMKG, 2019)
sebanyak 1.214 jiwa (Hoppe &
Wilayah Kota Padang memiliki menyimpan energi dan hal tersebut sangat
topografi yang bervariasi, perpaduan mengkhawatirkan (BMKG,2019)
anatar daratan dan perbukitan Pada tahun 2019 penduduk Kota
bergelombang yang curam. Sebagian besar Padang mencapai 927.168 jiwa penduduk,
topografi wilayah Kota Padang memiliki naik sejumlah 12.200 jiwa dari tahun
kelerengan lahan rata-rata lebih dari 40 sebelumnya. Dengan demikian,
persen. Ketinggian wilayah Kota Padang kepadatannya pun bertambah dari 1.317
dari permukaan laut juga bervariasi, mulai jiwa menjadi 1.334 jiwa. Kecamatan
0 meter 1.853 meter di atas permukaan terbanyak jumlah penduduknya adalah
laut. Koto Tangah dengan 193.427 jiwa.
Kota Padang dapat dibagi menjadi 4 Kecamatan yang relatif paling sedikit
zona dengan menggunakan kondisi dengan jumlah penduduknya 25.174 jiwa
topografi (DEM) wilayah tersebut, yaitu adalah Bungus Teluk Kabung. Kecamatan
zona 1 (0-5 m), zona 2 (6-10 m), zona 3 lain yang juga relative sedikit jumlah
(11-15 m) dan zona 4 (>15 m). Zona 4 penduduknya adalah Kecamatan Pauh
diasumsikan sebagai tempat evakuasi atau yaitu 73.686 jiwa dan Lubuk Kilangan
zona aman. Model zona ini juga digunakan yaitu 56.214 jiwa ( BPS Kota Padang,
oleh KOGAMI untuk menentukan daerah 2019).
rawan tsunami di Kota Padang (KOGAMI, Di dalam lingkungan masyarakat yang
2005) heterogen terdapat perbedaan pengetahuan
Dari data kajian risiko bencana Kota yang berbeda antar individu dengan
Padang, beberapa kecamatan yang individu lain tentang sesuatu hal.
berpotensi terdampak bencana tsunami Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
adalah Koto Tangah, Padang Utara, diketahui mengenai hal atau sesuatu.
Padang Barat, Padang Selatan, dan Bungus Pengetahuan dapat mempengaruhi perilaku
Teluk Kabung. Hal ini disebabkan seseorang yang bisa disebabkan karena
kecamatan ini rata-rata berada di tepi faktor yang menentukan. Dengan
pantai dengan jumlah penduduk 355.312 bertambahnya jumlah penduduk dan juga
jiwa atau sekitar 23.6% dari penduduk terdiri dari kalangan masyarakat yang
Kota Padang bermukiman di daerah yang berbeda akan mempengaruhi persepsi
rawan bencana tsunami atau zona merah masyarakat tentang suatu hal, dan ini
(BPS Kota Padang, 2018). terjadi pada Kota Padang yang makin
Akhir-akhir ini pada tanggal 2 dan 5 bertambah jumlah penduduknya yang akan
Februari 2019 lalu telah terjadi gempa mempengaruhi pandangan masyarakat
bumi 6,0 skala richter yang berpusat di tentang zona aman tsunami atau disebut
Kepulauan Mentawai kemudian disusul juga dengan tsunami safe zone.
oleh gempa-gempa dengan kekuatan yang Tsunami safe zone merupakan
lebih kecil dan gempa tersebut dirasakan perkiraan zona atau batas wilayah yang
oleh masyarakat Kota Padang. Hal ini aman dari dampak bencana tsunami secara
membuat masyarakat menjadi ketakutan horizontal yang bertujuan untuk
dan pada tanggal 5 Februari juga terjadi memudahkan masyarakat mengevakuasi
gempa berkekuatan 6,1 skala Richter di diri dan keluarganya dari bencana tsunami
Kepulauan Nias sehingga dari bencana sampai air larut surut. Tsunami safe zone
gempa yang telah terjadi di Kepulauan ini biasanya ditandai dengan garis biru
Mentawai dan Kepulauan Nias tersebut melintang di jalan raya, dimana zona ini
menjadi perhatian BMKG, karena bencana berada diketinggian 12 sampai 25 mdpl
gempa tersebut terjadi dibatas utara dan dengan kepadatan sedang dan disediakan
selatan segmen Megatrusht (Patahan ruang evakuasi seperti mesjid,
Raksasa) Mentawai yang sudah lama gelanggangan olahraga, sekolah, dan
bangunan lain dengan struktur kontruksi sebelah timur berbatasan dengan
anti gempa (Pewarta, 2013). Kelurahan aie Pacah dan sebalah barat
Jalan DPR merupakan salah satu berbatasan dengan jalan Hidayah. Untuk
batas daerah perkiraan zona aman tsunami lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di
di Kota Padang yang sering disebut dengan bawah ini:
istilah tsunami safe zone. Tetapi fakta yang
ditemukan di lapangan bahwa masyarakat
Jalan DPR ketika terjadi bencana gempa
bumi yang cukup kuat masyarakat banyak
berlarian ke jalan raya dan mencari daerah
yang lebih tinggi, padahal mereka sudah
berada di daerah perkiraan zona aman
tsunami. Ketika terjadi gempa bumi dan
berpotensi tsunami, masyarakat Jalan DPR
masih mencari tempat aman dari bencana
tsunami dengan berlari memadati jalan
raya menjahui jarak dari pantai meskipun
daerah meraka sudah masuk dalam
kategori zona aman tsunami. Maka diduga
masyarakat Jalan DPR belum mengetahui
tentang zona aman tsunami atau tsunami
safe zone yang ada di daerah mereka
tersebut. Fakta lain yang ditemukan bahwa
di Jalan DPR sebagian tanda-tanda jalur
evakuasi tsunami dalam keadaan tidak
baik seperti ada yang tumbang dan
gambarnya sudah tidak jelas. Berdasarkan
uraian latar belakang di atas penulis Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian
tertarik melakukan penelitian dengan
judul: Tingkat Pengetahuan Masyarakat Populasi dalam penelitian ini adalah
Tentang Tsunami safe zone di Jalan DPR seluruh penduduk yang berada di lokasi
Kota Padang. tsunami safe zone di Jalan DPR,
Keluruhan Dadok Tunggul Hitam, Kota
METODE PENELITIAN Padang. Penetapan sampel pada penelitian
Penelitian ini menggunakan metode ini dengan cara accidental sampling yaitu
deskriptif dengan pendekatan teknik penentuan sampel berdasarkan
“Kuantitatif”. Menurut Sugiyono (2008), kebetulan, yakni masyarakat yang berada
metode kuantitatif adalah pendekatan di Jalan DPR secara kebetulan/insidental,
ilmiah yang memandang suatu realitas ini bila dipandang orang yang kebetulan
dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati ditemui itu cocok sebagai sumber data.
dan terukur, hubungan variabelnya besifat Variabel dalam penelitian ini adalah
sebab akibat dimana data penelitiannya tingkat pengetahuan masyarakat tentang
berupa angka-angka dan analisisnya tsunami safe zone di Jalan DPR Kota
menggunakan statistik. Penelitian ini Padang. Pengukuran variabel diukur
berlangsung selama dua bulan dan lokasi dengan menggunakan tes berupa soal
penelitian ini dilakukan di Jalan DPR, pengetahuan yang dikembangkan dari
Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kota indikator variabel penelitian pengetahuan
Padang. Dengan batas administrasi sebelah tsunami safe zone dan faktor
utara berbatasan dengan Jalan Hijrah, mempengaruhi pengetahuan tentang
selatan berbatasan dengan Jalan Heler, tsunami safe zone.
Sumber data primer diperoleh dari b.Pengetahuan masyarakat tentang
masyarakat secara langsung yang di tes membaca peta evakuasi tsunami
pengetahuannya yakni keseluruhan sampel Berdasarkan data didapatkan
peneliti. Untuk sumber data sekunder informasi bahwa pengetahuan masyarakat
dalam penelitian ini antara lain dapat di Jalan DPR Kota Padang tentang
diperoleh melalui BPBD (Badan membaca peta evakuasi tsunami
Penanggulangan Bencana Daerah) Kota didominasi dengan pengetahuan dengan
Padang, Ina Geoportal, dan Badan Pusat kategori tinggi sebanyak 72 orang dengan
Statistik Kota Padang, serta sumber- persentase 72%, kemudian pengetahuan
sumber lain yang mendukung penelitian dengan kategori sedang sebanyak 22 orang
ini. dengan persentase 22%, dan pengetahuan
Teknik analisis data yang digunakan dengan kategori rendah sebanyak 6 orang
dalam penelitian ini adalah penelitian dengan persentase 6%. Untuk lebih jelas
kuantitatif. Analisis kuantitatif dalam dapat dilhat pada gambar grafik di bawah
penelitian ini yaitu analisis persentase. ini:

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan Masyarakat Tentang


Membaca Peta Evakuasi Tsunami
1.Pengetahuan Masyarakat Tentang 6%
Tsunami safe zone di Jalan DPR Kota Tinggi
Padang. 22% Sedang
Rendah
a.Pengetahuan masyarakat tentang gempa
bumi dan tsunami 72%

Berdasarkan data pengetahuan


masyarakat di Jalan DPR Kota Padang
Gambar 3. Grafik Pengetahuan
tentang gempa bumi dan tsunami
Masyarakat Tentang Membaca Peta
didominasi oleh pengetahuan dengan
Evakuasi Tsunami
kategori tinggi sebanyak 77 orang dengan
persentase 77 %, kemudian pengetahuan
c.Pengetahuan masyarakat tentang
dengan kategori sedang sebanyak 18 orang
evakuasi bencana gempa bumi dan
dengan persentase 18%, dan pengetahuan
tsunami
dengan kategori rendah sebanyak 5 orang
Berdasarkan data didapatkan
dengan persentase 5%. Untuk lebih
informasi bahwa pengetahuan masyarakat
jelasnya bisa dilihat pada grafik di bawah
di Jalan DPR Kota Padang tentang
ini:
evakuasi gempa bumi dan tsunami
didominasi dengan pengetahuan dengan
Grafik Pengetahuan Masyarakat kategori tinggi sebanyak 74 orang dengan
Tentang Gempa Bumi Dan Tsunami persentase 74%, kemudian pengetahuan
Tinggi dengan kategori sedang sebanyak 22 orang
5% dengan persentase 22%, dan pengetahuan
Sedang
18% Rendah dengan kategori rendah sebanyak 4 orang
dengan persentase 4%. Untuk lebih jelas
77% bisa dilihat gambar grafik di bawah ini:

Gambar 2. Grafik Pengetahuan


Masyarakat Tentang Gempa Bumi Dan
Tsunami
dewasa akhir sebanyak 28 orang dengan
Pengetahuan Masyarakat Tentang Evakuasi
Gempa Bumi dan Tsunami persentase 28%, kemudian jumlah
terbanyak lainya adalah usia dengan
Tinggi Sedang Rendah kategori lansia awal sebanyak 24 orang
4% dengan persentase 24% dan jumlah usia
tersedikit dengan kategori remaja akhir
22% sebanyak 14 orang dengan persentase 14
%.
Pada data dapat dilihat bahwa
74%
untuk pengetahuan gempa bumi dan
tsunami didominasi oleh pengetahuan
dengan kategori tinggi dalam usia kategori
dewasa akhir sebanyak 24 orang dengan
Gambar 4. Grafik Pengetahuan
persentase 24%, pengetahuan membaca
Masyarakat Tentang Evakuasi Gempa
peta evakuasi didominasi oleh
Bumi dan Tsunami
pengetahuan dengan kategori tinggi dalam
usia kategori dewasa akhir sebanyak 25
Berdasarkan tiga indikator di atas
orang dengan persentase 25%, untuk
didapatkan pengetahuan masayarakat
pengetahuan evakuasi tsunami didominasi
tentang tsunami safe zone di Jalan DPR
oleh pengetahuan dengan kategori tinggi
Kota Padang dikategorikan tinggi dengan
dalam usia kategori dewasa akhir sebanyak
79% masyarakat Jalan DPR memiliki
23 orang dengan persentase 23 %, dan
pengetahuan tentang tsunami safe zone
untuk pengetahuan menyeluruh dari tiga
tinggi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat
indikator atau pengetahuan tsunami safe
pada gambar grafik di bawah ini:
zone didominasi oleh pengetahuan dengan
kategori tinggi dalam usia dewasa akhir
Grafik Pengetahuan Masyarakat sebanyak 26 orang dengan persentase
Tentang Tsunami Safe Zone Di Jalan 26%.
DPR Kota Padang Dari hasil penelitian ini dapat
tinggi dilihat bahwa semakin bertambahnya usia
4% sedang seseorang maka pengetahuan yang
17% rendah didapatkan semakin bertambah dan tingkat
pengetahuan seseorang semakin tinggi.
79% Hal ini juga sejalan dengan Indiantoro
(2009), bahwa semakin cuku umur maka
tingkat kematangan seseorang akan lebih
Gambar 5. Grafik Pengetahuan matang dalam berfikir dan bekerja. Hal ini
Masyarakat Tentang Tsunami safe zone Di juga berpengaruh terhadap kognitif
Jalan DPR Kota Padang seseorang.

2.Faktor yang mempengaruhi 2) Pendidikan


pengetahuan masyarakat tentang Pendidikan seseorang mempengaruhi
tsunami safe zone di Jalan DPR Kota cara pandangnya terhadap diri dan
Padang lingkungannya, sehingga akan berbeda
sikap orang yang berpendidikan lebih
a.Faktor internal tinggi dengan sikap berpendidikan lebih
1) Usia randah.
Dari data yang didapat bahwa usia Berdasarkan data yang didapatkan
masyarakat di Jalan DPR Kota padang bahwa pendidikan masyarakat di Jalan
didominasi oleh usia dengan kategori DPR Kota padang didominasi dengan
pendidikan terakhir SMA sebanyak 50 mengambil beberapa aspek dalam melihat
orang dengan persentase 50%, kemudian pengalaman masyarakat di Jalan DPR
pendidikan SMP sebanyak 21 orang Kota padang. Aspek-aspek yang dilihat
dengan persentase 21%, selanjutnya adalah keikut sertaan dalam pelatihan
Diploma/S1 sebanyak 18 orang dengan tentang zona aman tsunami, cara dilakukan
persentase 18% dan jumlah paling sedikit untuk mengetahui tentang zona aman
adalah pendidikan SD sebanyak 11 orang tsunami dan yang dilakukan ketika gempa
dengan persentase 11%. bumi dan tsnumai yang pernah terjadi
Berdasarkan data dapat dilihat sebelumnya.
bahwa untuk pengetahuan gempa bumi Berdasarkan data didapatkan
dan tsunami didominasi oleh pengetahuan informasi bahwa 71% masayarakat di
dengan kategori tinggi dengan pendidikan Jalan DPR Kota Padang pernah mengikuti
terakhir SMA sebanyak 43 Orang orang pelatihan tentang zona aman tsunami,
dengan persentase 43%, pengetahuan sedangkan yang tidak pernah sebanyak 29
membaca peta evakuasi didominasi oleh orang dengan persentase 29%.
pengetahuan dengan kategori tinggi Tabel 1. Cara yang dilakukan masyarakat
dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak di Jalan DPR untuk mengetahui tentang
40 orang dengan persentase 40%, untuk zona aman tsunami
pengetahuan evakuasi tsunami didominasi Jumlah
oleh pengetahuan dengan kategori tinggi (Orang Persentase
dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak No Keterangan ) (%)
41 orang dengan persentase 41 %, dan Mencari Informasi
untuk pengetahuan menyeluruh dari tiga 1 Di Media 8 8%
indikator atau pengetahuan tsunami safe Mengikuti
zone didominasi oleh pengetahuan dengan 2 Seminar/Sosialisasi 74 74%
kategori tinggi dengan pendidikan terakhir Bertanya Kepada
SMA sebanyak 44 orang dengan 3 Orang Lain 18 18%
persentase 44 %. Jumlah 100 100%
Dari penelitian ini dapat Sumber: hasil olahan data primer
disimpulkan bahwa tingkat pendidikan Kemudian berdasarkan data tabel
seseorang dapat mempengaruhi cara 4.11 dapat dilihat bahwa cara masyarakat
pandang dan tingkat pengetahuan yang di Jalan DPR untuk mengetahui tentang
dimiliki orang tersebut. Sejalan dengan zona aman tsunami didominasi dengan
pendapat Carter (2011), bahwa semakin cara mengikuti seminar/sosilisasi sebanyak
tinggi tingkat pendidikan seseorang akan 74 orang dengan persentase 74%,
semakin mudah menerima informasi kemudian bertanya kepada orang lain
sehingga semakin banyak pula pengalaman sebanyak 18 orang dengan persentase
yang dimiliki dan berdampak juga pada 18%, dan mencari informasi di media
kognitifnya. Dan menurut Eberhardt sosial sebanyak 8 orang dengan persentase
(2007), mereka yang memiliki pendidikan 8%. Hal ini dikarenakan pihak kelurahan
dengan level lebih tinggi memiliki tingkat menyelenggarakan kegiatan untuk diikuti
pengetahuan yang lebih luas dan oleh masyarakat Jalan DPR yang bekerja
pengalaman yang banyak. Hal ini juga sama dengan pihak kecamatan dan instansi
berpengaruh terhadap kemampuan kognitif yang bersangkutan untuk memberikan
seseorang. pelatihan evakuasi tsunami dan
memberikan gambaran daerah aman/tidak
3) Pengalaman
aman dari tsunami. Kegiatan ini diadakan
Pengalaman merupakan suatu cara
setiap adanya isu-isu yang berkaitan
untuk memperoleh kebenaran
dengan bencana tsunami tersebut.
pengetahuan. Dalam penelitian ini peneliti
Tabel 2. Pengalaman yang dilakukan Faktor eksternal merupakan faktor
ketika gempa bumi dan tsunami yang asalnya dari luar diri seseorag yang
No Keterangan
Jumlah Persentase didapatkan dari lingkungan sekitar atau
(Orang) (%) dari orang lain. Faktor eksternal meliputi:
Teriak Dan Lari
1 Kearah Orang 18 18% 1) Informasi
Banyak Dari informasi seseorang akan
Mengikuti Petunjuk mendapatkan berbagai informasi, dengan
2 Evakuasi Bencana 79 79%
adanya informasi dapat meningkatkan
Diam Saja Sampai
3 Bencana Tersebut 3 3%
pengetahuan seseorang. Sedangakan dalam
Berhenti penelitian ini, informasi yang dimaksud
Jumlah 100 100%
adalah informasi tentang zona aman
tsunami.
Sumber: hasil olahan data primer
Berdasarkan data menunjukkan
bahwa paling banyak sumber informasi
Untuk pengalaman masyarakat
masyarakat di Jalan DPR bersumber dari
Jalan DPR ketika terjadi bencana
internet sebanyak 67 orang dengan
khususnya bencana gempa bumi bisa
persentase 67%, sedangkan sumber dari
dilihat table 2 di atas yang menunjukan
lain-lainya sebanyak 33 orang dengan
bahwa pengalaman yang dilakukan oleh
persentase 33% seperti bertanya kepada
masyarakat di Jalan DPR ketika gempa
orang yang lebih mengetahui hal tersebut
bumi terjadi didominasi dengan mengikuti
dan masyarakat tidak menjadikan koran
petunjuk evakuasi bencana sebanyak 79
sebagai sumber mengenai zona aman
orang dengan persentase 79%, kemudian
tsunami. Hal ini disebabkan bahwa untuk
teriak dan lari kearah orang banyak
zaman digital ini informasi yang mudah
sebanyak 18 orang dengan persentase
didapatkan adalah melalui internet, semua
18%, dan diam saja sampai bencana
informasi sudah ada dalam internet dan
tersebut berhenti sebanyak 3 orang dengan
bisa dijangkau untuk semua kalangan.
persentase 3%.
Sedangkan untuk melihat
Dari data penelitian ini bahwa
pengaksessanya masyarakat di Jalan DPR
masyarakat Jalan DPR sudah paham
dari 100 responden semua responden
dengan evakuasi gempa bumi dengan
memilih mengakses informasi tentang
mengikuti jalur evakuasi gempa bumi
zona aman tsunami ketika hanya terjadi
ketika terjadi bencana. Hal ini disebabkan
bencana seperti bencana gempa bumi.
karena pengalaman masyarakat Jalan DPR
2) Lingkungan
sudah pernah mengikuti seminar, pelatihan
dan kegiatan dari pihak Lingkungan merupakan seluruh
kelurahan/kecamatan. Hal ini diperkuat kondisi yang ada di sekitar manusia dan
pendapat dari Havwina, T (2016), bahwa pengaruhnya dapat mempengaruhi
faktor emosional pengalaman pribadi perkembangan dan perilaku seseorang.
seseorang yang pernah mengalami secara Berdasarkan data dapat dilihat bahwa
langsung maupun secara tidak langsung kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
bencana gempa bumi dan tsunami Jalan DPR untuk menambah pengetahuan
menjadikan seseorang tersebut mengetahui didominasi dengan kegiatan mengikuti
penyebab terjadinya bencana, ciri-ciri pelatihan yang diadakan oleh
terjadinya bencana dan menjadikan kelurahan/kecamatan sebanyak 73 orang
seseorang tersebut mengetahui tindakan dengan persentase 73%, kemudian tidak
yang tepat sebelum, saat dan setelah ada melakukan kegiatan yang berhubungan
terjadinya bencana serta tempat untuk dengan lingkungan sebanyak 23 orang
berlindung ketika terjadi bencana. dengan persentase 23 %, dan melakukan
b. Faktor eksternal
gotong royong memberisihkan sekitar zona dan melakukan evakuasi sendiri sebanyak
aman tsunami sebanyak 4 orang dengan 5 orang dengan persentase 5%.
persentase 4%. Hal ini disebabkan karena Untuk kegiatan pendukung lainya
pihak kelurahan/kecamatan memberikan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
pelatihan kepada masyarakat Jalan DPR berbagi informasi mengenai tsunami safe
tentang evakuasi bencana tsunami yang zone, didominasi oleh kegiatan
bisa menambah pengetahuan masyarakat musyawarah di kelurahan/kecamatan
mengenai tsunami safe zone di Jalan DPR sebanyak 67 orang dengan persentase 67%
tersebut. Pernyataan di atas didukung oleh dan tidak ada melakukan kegiatan berbagi
penelitian Djafar (20013) yang informasi sebanyak 33 orang dengan
menunjukan bahwa “adanya pengaruh persentase 33.
penyuluhan tentang kesiapsiagaan bencana Jadi kebudayaan dengan berbagai
banjir terhadap tingkat pengetahuan kepala macam ragamnya masing-masing akan
keluarga”. membentuk, memperkuat dan menambah
Kegiatan lainya yang berhubungan nilai kognitif seseorang sekaligus merubah
dengan lingkungan adalah berdiskusi sikap dan prilaku baik secara individu
tentang tsunami safe zone dengan maupun secara sosial yang berada di
keluraga/tetangga terdekat. Berdasarkan lingkungan kebudayaan bersangkutan
data didapatkan informasi bahwa (Syamaun, 2019).
masyarakat di Jalan DPR melakukan
diskusi dengan keluarga/tetangga terdekat SIMPULAN DAN SARAN
mengenai zona aman tsunami didominasi Berdasarkan penelitian yang telah
dengan waktu ketika ada bencana saja dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan
sebanyak 51 orang dengan persentase 51 yaitu sebagai berikut:
%, sedangkan masih banyak masyarakat
yang tidak pernah melakukan diskusi 1. Pengetahuan masayarakat tentang
dengan keluarga/tetangga terdekat tsunami safe zone di Jalan DPR Kota
sebanyak 47 orang dengan persentase Padang bahwa dari 100 responden
47%, sedangkan dengan kurun waktu 1 masyarakat yang memiliki
bulan sekali untuk mendiskusikan hal itu pengetahuan tentang tsunami safe
sebanyak 2 orang dengan persentase 2%. zone dengan kategori tinggi sebanyak
3) Sosial budaya 79 orang dengan persentase 79%,
Pada dasarnya dengan adanya kategori sedang sebanyak 17 orang
kebudayaan dapat menambah wawasan dengan persentase 17% dan kategori
dan pengetahuan seseorang. Dalam rendah sebanyak 4 orang dengan
tsunami safe zone untuk faktor sosial persentase 4%. Dapat disimpulkan
budaya dapat dilihat dari dua aspek yaitu: bahwa pengetahuan masyarakat Jalan
kebiasaan yang dilakukan masyarakat DPR tentang tsunami safe zone dalam
untuk meningkatkan pengetahuan tentang kategori tinggi.
zona aman tsunami dan kegiatan yang 2. Faktor yang mempengaruhi tingkat
dilakukan untuk berbagi informasi pengetahuan ada 2 yakni faktor
mengenai zona aman tsunami. internal dan faktor eksternal. Faktor
Berdasarkan data dapat dilihat internal ada usia, pendidikan,
bahwa kebiasaan yang dilakukan oleh pekerjaan dan pengalaman. Sedangkan
masyarakat di Jalan DPR didominasi faktor eksternal (luar) ada informasi,
dengan pemberitahuan berkala dari lingkungan dan sosial-budaya. Kedua
kecamatan atau kelurahan sebanyak 48 faktor ini mempengaruhi tingkat
orang dengan persentase 48%, sedangkan pengetahuan masyarakat di Jalan DPR
tidak ada kebiasaan yang dilakukan Kota Padang.Setelah melakukan
sebanyal 47 orang dengan persentase 47%, penelitian ini, penulis memberikan
saran terkait temuan – temuan yang banyak petunjuk jalur evakuasi tsunami
ada dalam penelitian ini yaitu sebagai diabaikan oleh masyarakat dan sudah ada
berikut. yang rusak. Pihak kecamatan/kelurahan
Saran juga membuat gambar-gambar evakuasi
Setelah melakukan penelitian ini, bencana khusunya gempa bumi dan
penulis memberikan saran terkait temuan- tsunami dalam bentuk poster, pamflet dan
temuan yang ada dalam penelitian ini yaitu spanduk yang bisa dimengerti oleh semua
sebagai berikut: kalangan masyarakat.

1.Sebaiknya pihak kecamatan/kelurahan UCAPAN TERIMAKASIH


setempat memberikan kegiatan yang rutin Kepada Allah SWT yang selalu
setiap tahun untuk masyarakat mengenai memberi petunjuk serta nikmat kepada
pelatihan ataupun seminar tentang penulis, teristimewa kepada ayah (Jasman)
evakuasi bencana khususnya bencana dan ibu (Marlis) selaku orang tua penulis
gempa bumi dan tsunami, bukan hanya yang selalu mendo’akan , terima kasih atas
diwaktu ada isu-isu akan terjadi bencana, perjuangan untuk memberikan pendidikan
sehingga masyarakat lebih siap dalam kepada penulis. Dr. Ernawati, M.Si
melakukan evakuasi dan mengahadapi sebagai Dosen Pembimbing, Dr. Nofrion
bencana gempa bumi dan tsunami. M.Pd, selaku pembimbing akademik dan
penguji 1, penguji 2 dan teman-teman
2.Sebaiknya pihak kecamatan/kelurahan mahasiswa jurusan geografi Fakultas Ilmu
setempat membuat petunjuk jalur-jalur Sosial angkatan 2016 yang telah
evakuasi tsunami dengan baik yang bisa memberikan dukungan dan bantuannya.
menarik perhatian masyarakat luas, karena

Daftar Pustaka crystalline rock. Part II.Mitigation


BMKG. 2019, Januari 12. Megathrust. measures and numerical modelling
Dipetik Januari 12, 2019, Dari of deep drainage at Campo
Badan Meteorologi, Klimatologi, Vallemaggia. Canadian
Dan Geofisika: Geotechnical Journal.
Https://Www.Bmkg.Go.Id Havwina, T. 2016. Pengaruh Pengalaman
BPS. 2019. Kota Padang Dalam Angka Bencana Terhadap Kesiapsiagaan
2019. Kota Padang Peserta Didik Dalam Menghadapi
Carter, W. 2011. Disaster Manegement: A Ancaman Gempa Bumi dan
Disaster Manager’s Handbook. Tsunami. UPI
Manila: ADB Hoppe, M., & Mahardiko, H. S. 2010. 30
Djafar, M I, dkk. 2013. Pengaruh Menit Di Kota
Penyuluhan Tentang Padang:Pembelajaran Untuk
Kesiapsiagaan dan Sikap Kepala Kesiapsiagaan Dan Peringatan
Keluarga di Desa Romang Dini Tsunami Dari Gempa Bumi
Tangaya Kelurahan Tamangapa 30 September 2009.
Kecamatan Manggala Kota Https://Www.Gitews.Org
Makasar. Makasar: Universitas Indiantoro. 2009. Pengetahuan
Hasanudin Masyarakat terhadap Mitigasi
Eberhardt, E., Bonzanigo, L., & Loew, S. Bencana Kekeringan Di
2007. Long-term investigation of a Kecamatan Tawangsari
deep-seated creeping landslide in
Kabupaten Sukoharjo. Univeritas mbar.Antaranewa.Com/Berita/2509
Negeri Gadjah Mada Yogyakarta. 4/Peneliti-Pusat-Pemerintahan-Di-
KOGAMI. 2005. Proposal Penelitian Zona-Aman-Tsunami
Bencana Gempa Bumi dan Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Tsunami untuk Kota Padang. Kota Kuantitatif. Bandung: Gramedia.
Padang. Provinsi Sumatera Barat Indonesia.
Pewarta. 2013, Maret 5. Antarasumbar. Syamaun, S. 2019. Pengaruh Budaya
Dipetik September 4, 2019, Dari terhadap Sikap dan Prilaku
Sumbar.Antaranews.Com:Http://Su Keberagaman. UIN Ar-Raniry

Anda mungkin juga menyukai