Anda di halaman 1dari 12

PENGANTAR E-BUSINESS

E-PROCUREMENT

DISUSUN OLEH :
KELAS PARALEL A
KELOMPOK 4

Muhammad Aji Dharma (130318239)


Anas Rachmadi (130218314)
Devon Antony Teo Dale (130318243)
Bimo Indracahya S.P (130218321)

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA


UNIVERSITAS SURABAYA
STATEMENT OF AUTHORSHIP

“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa


makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak
ada pekerjaan orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas


pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas
menggunakanya.
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat
diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya
plagiarisme.”

Nama Mahasiswa NRP


Muhammad Aji Dharma 130318239
Anas Rachmadi 130218314
Devon Antony Teo Dale 130318243
Bimo Indracahya S.P 130218321

Mata Kuliah : Pengantar E-Business


Kelas :A
Dosen : Tim Dosen Pengantar E-Business

Surabaya, 25 November 2019


Tanda Tangan

(Muhammad Aji Dharma)


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam setiap bisnis, perusahaan pasti menginginkan segala proses nya
terjadi secara efisien. Inilah alasan kenapa E-Procurement penting dalam
penerapan E-Business saat ini. Semakin efisien kinerja suatu perusahaan akan
membuat perusahaan tersebut bukan hanya bertahan dalam pasar tetapi juga
dapat mengendalikan pasar. Hal ini tergantung bagaimana perusahaan
memaksimalkan efisiensi dan ketepatan proses operasionalnya.
Perusahaan yang menerapkan E-Procurement secara tepat akan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar di banding perusahaan lain yang
tidak menerapkan E-Procurement. Inilah alasan E-Procurement sangat
penting dalam penerapan E-Business. Karena dalam penerapan E-Business
segala sesuatu nya harus dilakukan secara efisien dan tepat sasaran.
Segala proses pengadaan jasa, barang, maupun kendaraan yang di perlukan
perusahaan tour and travel untuk mendukung E-Business merupakan bagian
dari E-Procurement. E-Procurement sangat di perlukan perusahaan tour and
travel karena dengan menerapkan E-Procurement perusahaan tour and travel
akan menekan pengeluaran sehingga tidak ada sumberdaya yang terbuang.
Perusahaan dapat memesan kendaraan maupun jasa secara langsung di
perusahaan lain yang menyediakan hal tersebut.

1.2 Rumusan masalah


1. Mengapa perusahaan tour and travel perlu untuk menerapkan E-
Procurement ?
2. Seberapa pentingnya E-Procurement bagi perusahaan tour and travel ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui mengapa perusahaan tour and travel menerapkan E-
Procurement.
2. Untuk mengetahui seberapa pentingnya E-Procurement bagi perusahaan
tour and travel.

1.4 Manfaat Penulisan


1. Menambah pengetahuan penulis maupun pembaca mengenai E-
Procurement Perusahaan tour and travel.
2. Menambah wawasan pembaca dan penulis tentang E-Business
Perusahaan tour and travel.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 What is E-Procurement


‘Procurement’ mengacu pada semua kegiatan yang terlibat dengan
mendapatkan barang dari pemasok; ini termasuk pembelian, tetapi juga logistik
masuk seperti transportasi, barang dalam gudang perumahan sebelum digunakan.
E-Procurement harus diarahkan untuk menigkatkan kinerja masing – masing dari
‘lima hak pembelian’ yaitu :
1. Pada harga yang tepat
2. Disampaikan pada waktu yang tepat
3. Kualitas yang tepat
4. Dari kuantitas yang tepat
5. Dari sumber yang benar
E-Procurement bukanlah hal baru; ada banyak upaya untuk
mengotomatiskan proses pro peningkatan untuk pembeli menggunakan sistem
pengadaan elektronik (EPS), sistem alur kerja dan hubungan dengan pemasok
melalui EDI, ini melibatkan entri online, otorisasi, dan penempatan pesanan
menggunakan kombinasi formulir entri data, dokumen yang dipindai dan e-mail
berdasarkan alur kerja.

2.2 Drivers of E-Procurement


Kerangka yang bermanfaat untuk mengevaluasi manfaat dari E-
Procurment dan E-SCM dapat digunakan untuk meninjau strategi karena tinggi
menyalakan manfaat potensial dalam hal efisiensi dan efektivitas proses dan
manfaat strategis ke perusahaan. beberapa dimensi utama dari nilai yang disorot
oleh pendekatan termasuk :
 Perencanaan (Planning) : menunjukkan potensi sistem E-
Procurement untuk menignkatkan kualitas dan penyebaran
informasi manajemen tentang E-Procurement.
 Pengembangan (Development) : sistem E-Procurement berpotensi
dapat dimasukkan di awal produk baru pengembangan untuk
mengidentifikasi biaya produksi; ini dapat membantu mempercepat
pengembangan.
 Masuk (Inbound) : merupakan fokus utama dari E-Procurement
dengan keuntungan efisiensi dari paperless transaksi dan sumber
biaya yang lebih efektif mungkin melalui hubungan atau
marketplace.
 Produksi (Production) : integrasi sistem yang mengelola
manufaktur dengan pengadaan sistem yang digunakan untuk
memastikan bahwa manufaktur tidak dibatasi oleh ketersediaan
suku cadang yang buruk.
 Outbound : ini adalah manajemen pemenuhan produk kepada
pelanggan.

2.3 Risk and Impacts of E-Procurement
Terdapat resiko bahwa pengembalian investasi (ROI) dari pengenalan E-
Procurement mungkin lebih rendah dari perkiraan itu dan pengenalan sistem E-
Procurement mungkin tidak membayar sendiri. penghalang terbesar untuk
otomatisasi E-Procurement sebagai inegrasi dengan sistem keuangan yang ada,
menurut 60 persen responden, bagian tentang penerapan E-Procurement
menunjukkan bahwa ada berbagai perbedaan model untuk pengadaan. Modelnya
berkembang sangat cepat, jadi sulit untuk mengetahui yang dipilih.

2.4 Implementing E-Procurement


Menerapkan E-Procurement memiliki tantangan manajemen perubahan
yang terkait dengan apa pun, jika implementasinya dapat mencerminkan praktik
yang ada, maka itu akan sangat mudah, tetapi banyak manfaat tidak akan
diperoleh dan penggunaan teknologi baru sering memaksa proses baru untuk
dipertimbangkan. Ada berbagai jenis sistem informasi yang mencakup bagian
yang berbeda dari siklus pengadaan yaitu :
 Sistem Kontrol Stok
Terkait dengan pengadaan yang terkait dengan produksi; sistem
yang tinggi saat penataan ulang diperlukan saat jumlah dalam stok
turun dibawah ambang batas.
 CD atau Katalog berbasis Web
Katalog kertas telah digantikan oleh bentuk – bentuk elektronik
yang membuatnya lebih cepat mencari pemasok.
 Sistem Alur Kerja berbasis E-mail atau basis Data
Mengintegrasikan entri pesanan oleh pencetusnya, persetujuan oleh
manajer dan penempatan oleh pembeli.
 Order-entry on web site
Pembeli seringmemiliki kesempatan untuk memesan langsung di
situs web pemasok, tetapi ini akan melibatkan rekeying dan tidak
ada integrasi dengan sistem untuk permintaan atau akuntansi.
 Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi berjaring memungkinkan staf di departemen
pembelian untuk memasukkan pesanan yang kemudian dapat
digunakan oleh staf akunting untuk melakukan pembayaran ketika
faktur tiba.
 Sistem E-Procurement atau ERP terintegrasi
Bertujuan untuk menginteggrasikan semua fasilitas diatas dan juga
akan mencakup integrasi dengan sistem pemasok.

2.5 The Future of E-Procurement


Di masa depan, beberapa menyarankan bahwa tugas mencari pemasok dan
produk dapat diambil alih oleh agen perangkat lunak yang telah menetapkan
aturan atau beberapa tingkat kecerdasan kates pada manusia. Agen adalah
program perangkat lunak yang dapat melakukan tugas untuk membantu manusia.
Di internet, agen sudah dapat digunakan untuk riset pemasaran dengan melakukan
pencarian menggunakan banyak search engine dan dimasa depan mereka juga
dapat digunakan untuk mencari produk atau bahkan membeli produk. Agen
bekerja menggunakan aturan yang telah ditentukan atau dapat belajar aturan
menggunakan teknik jaringan saraf. Peraturan seperti itu akan mengatur apakah
pembelian harus dilakukan atau tidak.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Traveloka
Sebagai Perusahaan tour and travel Traveloka membantu perusahaan lain /
customer dalam melakukan pembelian atau pemesanan. Hal ini merupakan bagian
dalam E-Procurement yakni poin kedua dari lima hak pembelian “Disampaikan
atau datang disaat yang tepat”. Oleh karenanya pekerjaan yang dilakukan oleh
perusahaan traveloka ini termasuk dalam pelaksanaan E-Procurement.
Pemesanan produk jasa di traveloka ini termasuk dalam pelaksanaan E-
Procurement. Karena customer dalam memesan produk jasa traveloka tidak perlu
lagi untuk pergi ke kantor traveloka langsung tetapi dapat langsung lewat web site
atau aplikasi yang disediakan. Dengan memanfaatkan teknologi internet customer
dapat langsung memesan produk jasa melalui handphone / laptop sehingga
meningkatkan efisiensi dari customer dan customer juga dimudahkan dengan
banyaknya opsi piliha produk jasa di situs dan aplikasi traveloka.

3.2 Pegipegi
Sebagai salah saru perusahaan tour and travel tingkat nasional, pegipegi
melakukan penjualan produk jasanya secara online, sehingga bisa mempermudah
para customer dalam membeli produk jasa di prgipegi, pembelian produk jasa di
pegipegi bisa dilakukan melalui online sehingga sangat menghemat waktu dan
juga membatu zara dalam masalah peningkatan penjualan barang produk jasanya.

3.3 Rosana
Perusahaan tour and travel takkan pernah terlepas dari E-Procurement
terutama perusahaan yang sudah terkenal seperti rosana. membantu para
customernya terutama dalam menjalin hubunganya dengan pelanggan. Perusahaan
harus menjaga tetap menjaga hubungan yang baik dengan para customernya
dengan cara memudahkan customer untuk melihat katalog online mereka,
sehingga para pelanggan dapat mengetahui produk apa saja yang ditawarkan oleh
rosana.

3.4 Ebad
Sebagai salah satu yang selalu mengikuti perkembangan zaman, ebad juga
menerapkan E-Procurement dalam perusahaan mereka. Mereka meyediakan
website yang disana terpampang berbagai macam produk yang mereka tawarkan,
dan ebad selalu memperbarui katalog produk yang mereka tampilkan di website
mereka, dan jika pelanggan tertarik untuk membeli produk jasa yang disediakan
oleh ebad, mereka dapat langsung menghubungi ebad dan memesannya. Akan
tetapi dalam hal transaksi ebad belum melakukanya secara online, sehingga
pelanggan yang ingin membeli produk jasa ebad harus datang ke kantor
pemasaran terdekat, karena tidak bisa memesan atau membeli produk jasa ebad
secara online melalui websitenya.
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dalam kasus ini, perusahaan tour and travel traveloka, pegipegi, rosana
dan ebad tidak melakukan E-Procurement untuk diri mereka. Perusahaan tour and
travel ini lah yang menjadi pelaksana E-Procurement bagi customer mereka yang
membutuhkanya. Karena dalam hal ini perusahaan tour and travel memudahkan
para customernya untuk memesan produk mereka dan membuat customernya
menjadi lebih nyaman. Terutama perusahaan-perusahaan tour and travel ini telah
masuk kedalam E-Business. Sehingga pemesanan produk jasa tour and travel
dapat dilakukan secara online. Oleh karenanya perusahaan tour and travel takkan
terlepas dari E-Procurement.
DAFTAR PUSTAKA

1. E-book Pengantar E-Business 2001


2. E-book Pengantar E-Business 2009
3. E-book Pengantar E-Business 2015
4. https://www.rosanatourtravel.com/
5. www.traveloka.com
6. www.pegipegi.com
7. http://ebadwisata.com/

Anda mungkin juga menyukai