Anda di halaman 1dari 22

Metode

Perancangan
Arsitektur II

Kuliah VII
Sasaran: tujuan kearah mana usaha
diarahkan. Menyarankan sesuatu yang
hanya dicapai melali usaha yang panjang
Langkah ke 1
TETPKAN
SASARAN Sasaran Proyek adalah apa yang klien ingin
capai, dan mengapa. Betapapun suitnya
secara intelektual, sasaran sasaran-sasaran
proyek yang jelas adalah mutlak perlu.

Sasaran dapat diklasifikasi atas dua yakni:


• Sasaran Proyek – Berkaitan dengan Produk
• Sasaran Operasional – berkaiatan dengan
` Proses
Sasaran Proyek:
A. Misi:
Fungsi • Suatu tugas atau fnhsi yang ditentukn atau dijalankan
• Pernyataan Misi • Suatu pernyataan tugas dari suatu organisasi yang
• Filosfi menerangkan alasan bag keberadaannya

Contoh: Misi Unniversitas ‘AB’ adalah membangun


Bentuk Pengetahuan dan menyiapkan kepemmpinan demi
perubahan dan perbaikan di masa depan

Pernyataan Misi di atas akan diwujudkan melalui


fungsi atau pelayanan umum yang harus
Ekonomi diselenggarakan tanpa mendahului konsep – konsep
untuk memenuhinya.
Contoh: Fungsi Unniversitas ‘AB’ adalah 1)
Waktu Pengajaran, 2) Riset, 3) Pelayanan/Pengabdian
b. Filosofi
Suatu teori dasar yang menyangkut suatu subyek, proses atau bdang kegiatan tertentu.
Arsitek sebaiknya meminta pada klien filosofi yang ada dibalik program fungsional yang diinginkannya.

c. Maksud
Sesuatu yang ditentukan sebaga suatu tujuan akhir yang harus dicapai.
d. Aspirasi
• Sasaran yang dicita-citakan
• Kondisi yang sangat kuat diinginkan

Top manejemen yang bertanggung jawab bagi perencanaan menyeluruh mentepkan sasaran proyek secara
umum. Sedangkan manejemen tingkat menengah akan mengebangkan suatu sasaran yang lebih spesifik.
Sedangkan pemakai biasanya menentukan tujuan (obyektif)
• Sasaran harus diuji integritasnya. Untuk mengujinya perlu memahami hubungannya dengan konsep.
• Sasaran menunjukan apa yang hendak klien capai, sedangkan konsep adalah bagaimana klien ingin
mencapainya. Sasaran adalah Tujuan, konsep adalah alatnya.
• Sasaran dan konsep harus memiliki hubungan kesesuaian. Integritas sasaran terantung pada
kesesuaiannya dengan konsep. Sasaran yang tidak memiliki integritas dapat diabaikan.
Contoh:
• Sasaran : Meningkakan Efisiensi Akademik
• Tujuan : Mengurangi waktu tempuh antar kelas
• Kebijakan : Jalur servis disentralisasinkan dimana mungkin
• Konsep : Kegiatan disentralisasikan berdasarkan kelompok fungsional

Konsep adalah gagasan fungsional atau organisasional yang memenuhi sasaran dan tujuan. Sedngkan
kebijakan diklasifikasikan menurut sasaran. Kosnep tidak.
Sasaran-sasaran Proyek dapat diklasifikasi atas beberapa klasifikasi:

1. Sasaran Induk (Motherhood) adalah sasaran yag tak terbantahkan namun sasaran tersebut
terlelu umum untuk dapat dipakai secara langsung.
Contoh: Menyediakan suatu lingkungan yang baik untuk anak-anak
2. Sasaran Pemanis Bibir adalah sasaran yang ideal jika diwujudkan namun sulit dicapai karena
dukungan sumber daya yang kurang memadai
3. Sasaran yang mendatangkan Ilham adalah sasaran induk yang karena kemenduaanya
(Ambiguitasnya) dapat berguna untuk merangsang bawah sadar sang arsitek untuk
mengungkapkan konsep perancangan.
Contoh: Menonjolkan semangat yang dinamik, progresif dari Bank
4. Sasaran Praktis adalah sasaran yang memerikan bimbingan pada upya pengumpulan data yang
yang berhubungan
Contoh: Membantu menjaga rasa akan Identitas para pelajar secara individual
5. Nilai adalah sesuatu yang secara intrinsik berharga atau diingnkan. Harga, keguanaan,
kepentingan nisbiy ang bergna sebagai basis bagi motivasi, kepentingan atau motif dasar
6. Pokok Persoalan (Isue)
Yakni suatu pokok perdebatan atau pertentangan antar bebrapa pihak
Contoh: Isu Kesukuan (primordialitas) …….maka sasaran: Mengembangkan seni
drama/musik/tari sampai satu tingkat yang menonjol sehingga semua suku akan tertarik
pada skeolah ini

7. Keyakinan
Yakni Penerimaan mental akan yang dserikan sebagai hal yang benar dengan atau tanpa
kepastian

Contoh: Keyaknian bahwa suatu lingkungan binaan yang baik/berkwalitas dapat membantu
anak-anak yang menempatinya tumbuh menjadi anak-anak yang lebih baik
Maka perumusan sasarnnya menjadi: Menghasilkan ruang dan bentuk arsitektural yang
berkwalitas
Sasaran Operasional:
Sasaran operasional umumnya timbul dari kontrak arsitek atau keputusan
operasional yang dibuat oleh regu arsitek/klien.
Waktu Sasaran operasionalgambarkan apa yang team perencana dan lien ingin capai dari
segi sistem kerja atau prosesnya – bukan pada hasil/produknya

Contoh Sasran Operasional:


Manusia 1. Terkait aspek Waktu:
Menempati bangunan pada bulan desember 2021
2. Terkait aspek Waktu dan Lokasi:
Biaya Menjaga Operasi Rumah Sakit yang sekarang sementasi sayap yang baru
sedang dikerjakan
3. Waktu dan Teknik :
Mengembangkan suatu jadawal yang akan menyingkat waktu
Informasi
penyerahan peroyek lebih cerpat 1 bulan
4. Biaya
Teknik Mengadakan suau keuntungan kotor 20 % dari pagu anggaran
5. Manusia
Mengkoordinasi tenaga ahli yang profesional utnuk menghasilkan
Lokasi produk yang bermutu dengan efisiesi tinggi
INFORMASI: Pengetahuan yang
diperlolah dari penyelidikan, studi
Langkah ke 2 atau pelajaran.

KUMPULKAN FAKTA : Infromasi yang digambarkan


dan sebagai kenyataan obyektif

ANALISIS FAKTA
DATA : Bahan yang berdasarkan fakta yang
dipakai sebagai dasar pertimbangan,
diskusi atau keputusan

KEBENARAN : Kesesuaian dengan


pengetahuan, fakta, keadaan yang benar
` atau logika
• Fakta dipergunakan untuk menggambarkan kondisi yang ada pada tapak meliputi: Aspek Fisik, Sosial, hukum
iklim dan estetika.
• Fakta mengenai tapak harus didokumentasikan secara grafik untuk menjadi benar-benar efektif. Fakta penting
lainnya meliputi proyeksi statisik dan ekonomi serta keterangan mengenai karakteristik pemakai.

• Kumpulkan hanya fakta-fakta yang mungkin memiliki sangkut-paut dengan masalah perancangan dan susunlah
fakta tersebut dalam kategori tertentu.
• Urutkanlah fakta-fakta ini agar menjadi informasi yang berguna.
• Prsoseslah fakta-fakta tersebut guna menentukan impliksi arsitektural.

• Fakta mungkin meliputi banyak bilangan. Banyaknya sesuatu itu harus cukup tepat agar menjamin penjatahan
yang adil antara ruang dan uang.
• Parameter yang berifat ramalan/Proyeksi haruslah cukup tepat sehingga menjadi realistik.

Kalau Arsitek bertanya, apa yang ia dengar mungkin saja bukan apa yang ia ingin dengar namun ia
harus mencoba menghindari prasangka sehingga mengumpulkan informasi secara seimbang, jujur dan
bersikap realistik (tidak terlalu optimistik ataupun pesimistik)
Arsitek harus mengenal betul perbedaan antara fakta dengan opini. Ia harus mengevaluasi opini dan
menguji keabsahannya.
KONSEP: Sesuatu yang dibayangkan dalam
pikiran, gagasan.

Secara teknis Konsep dapat dibedakan atas


Langkah ke 3 dua yakni
• Konsep Programatik
UNGKAPKAN • Konsep Perancangan

dan
UJI KONSEP KONSEP PRGRAMATIK : mengacu pada gagasan
yang bersifat abstrak sebagai pemecahan
fungsional terhadap masalah-masalah prgramatik
klien , tanpa perduli terhadap tanggapan fisik

KPERANCANGAN : Mengacu pada gagasan konkrit


pemecahan fisik atau tanggpan fisik terhadap
masalah-masalah arsitektural klien
`
CONTOH : Sasaran Proyek:
Efisiensi Pemanfaatan Ruang

SASARAN PROYEK
(TUJUAN AKHIR)

KONSEP PRGRAMATIK KONSEP PERANCANGAN


(ALAT) (TANGGPAN)

CONTOH : Konsep Programatik: CONTOH : Konsep perancangan


(gagasan abstra): Kovertibiltas (Tanggapan Fisik) yang digagas
(kemungkinan perubahan) misalnya adalah sekat antara ruang guru dan
ruang guru ruang perpustakaan
menjadi ruang kelas)
arsitek perputakaan menggunakan pintu
lipat
Model Konsep Programatik
Pengelompokan : Apakah services sebaiknya disentralisasi atau didesentralisasi ? Ujilah berbagai services apakah
Services sebaiknya disentralisasi atau didesentralisasikan. Evaluasi keuntungan-keuntungan dan resiko-
resiko untuk membantu pegambilan keputusan

Pengelompokan : Perhaikan karakteristik fisik, sosial dan emosional perseorangan atau kelompok yang akan
Manusia meggunakan bangunan. Lihatlah struktur organisasi yang menunjukan bagaimana kelompok-
kelmpok berfungsi dan bukan kepada bagan struktur yang hanya menunjukan hirarkhi kekuasan
dalan satu kelompok sosial
Pengelompokan : Haruskah kegiatan-kegiatan diintegrasikan atau dipecahkan ke dalam ruang-ruang ? Apakah
Kegiatan terdapat keleluasaan pribadi (Privacy) atau interaksi kelompok?
Prioritas : Konsep Prioritas menimbulkan pertanyaan menyangkkut urutan kepentingan, seperti posisi
nisbih, ukuran dan nilai-nilai sosial. Konsep ini mencerminkan bagaimana suatu sasaran yang
didasarkan atas hirarkhi nilai-nilai akan dipenuhi.
Tata Hubungan : Hubungan timbal balik yang tepat pada ruang-ruang meningkatkan efisiensi dan keefektifan
manusia dan kegiatannya
Pengendalian : Tingkat pengawasan keamanan beranekaragam tergantung kepada niai dari kehilangan yang
Keamanan mungkin timbul. Pengawasan ini dipergunakan untuk menimbulkan harta benda dan untuk
mengawasi pergerakan personalia
Fleksibilitas : Konsep Fleksibilias haruslah dipertimbangkan dalam setiap program bangunan. Hal ini bisa berarti
bahwa bangunan harus menampung pertumbuhan melalui perluasan. Bisa juga berarti bahwa
bangunan menyediakan kemungkinan yang menguntungkan berupa ruang multi fungsi
Aliran : Pergerakan orang-orang (seperti dalam sebuah museum) dan alur pergerakan barang (seperti dalam
Berurutan sebuah pabrik) harus direncanakan secara cermat. Suatu
Pengendalian : Sasaran bagi pemisahan mungkin berhubungan dengan orang-orang (seperti tawanan dan publik)
Keamanan dengan mobil (seperti lalulintas kampus dan lalulintas perkotaan); Orang-orang dan mobil (Seperti
lalulinas pejalan kaki dan mobil)
Aliran : Ruang-ruang bersama seperti alun-alun kota atau ruang tunggu bangunan, dirancang untuk
Bercampur lalulintas multi arah dan multi maksud atau laluntas bercampur. Kosnep ini mungkin mengena jika
sasaran adalah untuk meningkatkan kesempatan dan perjumpaan yang direncanakan
Orientasi : Sediakan suatu penunjuk keperadaan (Point of Reference) dalam sebuah gedung, sebuah kampus
atau sebuah kota. Berhubungan secara berkala dapat mencegah suatu perasaan tersesat.
Konservasi : Hindari penggunaan energi berlebih……, bisa dengan perencanaan yang efisien dengan
Energi memanfaatkan ruang luar yang terkondisikan tidak terpanasi atau mengurangi daerah-daerah
terkena radiasi matahari secara langsung dengan penyekatan, orientasi yang tepat terhadap
matahari, pengendalian sinar matahari, pengendalian angin dan permukaan yang memantulkan
panas
• Keperluan (Need): Suatu hal yang atau
kwalitas mendasar yang diperlukan
• Keinginan (Want): Suatu kondisi tidak
cukup/kurang dan diminta.
Langkah ke -4 • Kebutuhan (Requirement): Sesuatu yang
diperlukan atau diinginkan
TENTUKAN
KEBUTUHAN
Penentuan kebutuhan sesungguhnya merupakan
Pengujian Kelayakan Ekonomi. Dimana keseimbangan
antara keempat hal berikut akan menjadi faktor
penentu yakni: 1) Kebutuhan Ruang, 2) Kwalitas
Konstruksi, 3) Anggaran dan 4) Waktu.

Paling tidak, salah satu dari keempat elemen ini bisa didamaikan.
Misalnya arsitek dan klien sepakat tentang kwalitas konstruksi,
` anggaran dan waktu, maka penyesuaian harus dilakukan pada
kebutuhan ruang
Analisis Perkiraan Biaya
• Suatu ramalan yang realistik tentang biaya yang dibutuhkan secara menyeluruh sangat diperlukan sejak
penyusunan program
• Pentahapan Pelaksanaan pembangunan dapat dipertimbangkan sebagai satu alternatif bila:
• Anggaran pertamanya terbatas
• Anggaran tersedia dalam jangka waktu tertentu
• Kebutuhan fungsional diharapkan tumbuh
• Pengendalian biaya tidak boleh menghambat kreatifitas Arsitek. Ekonomi merupakan pertimbangan utama
tetapi bukan suatu kendala.
• Meramalkan kebutuhan biaya tidaklah sukar karena perencanaan keseluruhan dimulai dari hal-hal yang umum
ke hal-hal yang khusus, dari ruang lingkup luas ke rincian-rincian.
• Kebutuhan anggran tergantung pada tiga ramalan realistik yakni: 1) Rasio efisiensi yang layak untk luas bersih
dibanding luas kotor 2) Harga dasar bangunan per meter persegi, 3) Pengeluaran lain seperti prosentasi pajak
pertambahan nilai, overheat, dan lain-lain.
Contoh Analisis Perkiraan Biaya
A Biaya Banugnan
B Peralatan Tetap (8 % dari A)
C Pembangunan Tapak (15 % dari A)
D PELAKSANAAN TOTOAL (A+B+C)
E Perolehan/Perusakan Tapak
F Peralatan Bergerak (8 % dari A
G Jasa Ahli (6% dari D
H Tak terduga (10 % dari D)
I Biaya Administrasi (1 % dari D)
J Pajak (PPN + PPH) (14 % dari D)
K ANGGARAN TOTAL YANG DIPERLUKAN (D dan E sampai J)
• Pernyataan Masalah: Keterangan
mengenai kondisi dan dasar pemikiran
perancangan yang at genting yang menjadi
titik permulaan bagi rancangan skematik.
Langkah ke -5 • Dasar Pemikiran: Suatu kondisi yang
NYATAKAN dinayatakan dengan maksud menuntun ke
suatu kesimpulan

MASALAH
• Dasar Pemikiran Perancangan: Suatu kondisi
yang tertentu yang menuntun pada petunjuk
mengenai perancangan umum.
• Kriteria: Standard-standard, dengan mana unjuk
kerja/pedayagunaan diuji atau dinilai
• Kriteria Perancangan: Pernayataan masalah dari
segi dasar-dasar pemikiran rancangan yang dipakai
` sebagai strandard untuk neinlai suatu rancangan
Contoh Pernyataan Masalah:
Perancangan Sekolah Menengah

FUNGSI : Karena struktur organisasi harus dipecah ke dalam departemen dalam suatu rencana yang
terbuka, maka rancagan harus menyediakan beberapa identitas fisik bagi masing-masing
kelompok subyek tanpa membentuk batas yang tegas.
BENTUK : Karena Sekolah tersebut harus menyediakan bagi keperluan para pelajar secara total , rancangan
harus memudahkan interaksi sosial agar pelajar yang tak terpecahkan dan juga kegiatan-kegiatan
pendidikan yang terencana
EKONOMI : Harga dasar bangunan menurut peraturan setempat diperhitungkan sejumlah Rp. 5.000.0000,00
per-meter persegi. Oleh karena itu kulaitas bahan bengunan dan penghalusan akhir harus
dipertimbangkan dalam angaran tersebut tanpa mengorbankan kekuatan, keawetan, biaya operasi
dan pemeliharaannya.
WAKTU : Karena persyaratan pendidikan akan mungkin berubah banyak kali selama sekolah, fasilitas tersebut
harus menampung perubahan dalam filosofi pendidikan, metoda dan teknik-teknik pengajaran
Untuk memudahkan menelusuri
permasalahan desain maka diperlukan
suatu susunan sistematik yang
menghubungkan antara ‘langkah’ dan
INDEKS INFORMASI ‘pertimbangan’ ke dalam suatu kerangka

Indeks Informasi adalah Susunan skematik yang


menggambarkan hubungan timbal balik ini
memberikan satu kerangka untuk
menggolongkan dan mendokumentasikan
informasi penting yang berguna untuk
perumusan masalah secara baik.
Indeks Informasi adalah matris yang berisi kata-kata petunjuk
spesifik yang menggambarkan semesta/wilayah kajian yang
faktor-faktor penting yan.
INDEKS
SASARAN FAKTA KONSEP KEBUTUHAN MASALAH
INFORMASI
Misi, jumlah Data statistik, Parameter luas, Pengelompokan servis, Kbutuhan ruang, Kebutuhan unjuk
FUNGSI maksimum,Identitas Tenaga Kerja, karakteristik pengelompokan manusia, kebutuhan parkir, kerja yang unik dan
Manusia Perseorangan Interkasi, pemakai, karakteristik komunitas, pengelompokan kegiatan, kebutuhan ruang luar, penting yang akan
Hirarkhi Nilai, Keawaman, nilai kehilangan, studi waktu/gerak, priortas, Kontrol Keamanan, efisiensi bangunan, meraut rancang
Kegiatan
Pergerakan, Pemisahan, Analisis lalulintas, pola perilku, Aliran berurutan, aliran alterntif fungsional bangn
Tata Hubungan perjumpaan, Efisieansi kecukupaN ruang bercampur, prhubungan

Elemen-elemen tapak, Tata Analisis Tapak, analisis iklim, Peningkatan , kontrol iklim, Kulaitas Pengaruh Pertimbangan-
BENTUK Guna Lahan, survay peraturan, analisis tanah, keselamatan, kondisi khusus, lingkungan dan tapak pertimbangan bentuk
Tapak Tetangga, Indivdualitas, Arah, Lingkungan sekitar, KDB/KLB, kepadatan, ketergantungan pada biaya utama yang akan
Jalan masuk, Citra, Tingkat Imlikasi psikologis, Efisiensi timbal balik, orietnasi, daya mmpengaruhi
Lingkungan
Kwalitas bangunan pencapaian, karakter, koltrol rancangan
Kwalitas kwalitas

Biaya Bangunan, efektifitas Parameter biaya, anggaran Kontrol biaya, alokasi efisien, Analisis Perkiraan biaya, Sikap terhadap
EKONOMI biaya, pengembalian maksimum, Faktir waktu multi fungsi, perdagangan, anggran masuk, biaya anggaran perttama
Anggaran Pertama maksimum, biaya operasi pemakaian, Analisis Pasar, Biaya konservasi energi, kotrol biaya daur hidup dan pengarunhnya
Biaya Operasional dan pemeliharaan, biaya daur suber energi,Faktor kegatan dan pada susunan dan
Daya Daur Hiidup hidup iklim, data ekonomi geometri bangunan

Pelestarian sejarah, Arti, parameter ruang, kegiatan, Adaptabilitas , kelayakan, Eskalasi Implikasi dari
WAKTU perubahan, pertumbuhan, proyeksi, jadwal linier konvertibilitas, ekspansibilitas, perubahan
Masa Lampau tanggal penempatan penjadwalan yang /pertumbuhan pada
berbarengan pnyelenggaraan
Masa Kini
jangka panjang
Masa Dean

Anda mungkin juga menyukai