Anda di halaman 1dari 10

MATERI

PERTEMUAN KE-3
DEFINISI
 Definisi sederhana :
Struktur dalam hubungannya dengan bangunan ialah bahwa struktur
merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaan
dan/atau kehadiran bangunan yang didistribusikan ke dalam tanah.

 Definisi Kompleks :
Struktur dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang memiliki sifat
keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsur-unsur
pokok yang ditempatkan dalam ruang yang di dalamnya karakter
keseluruhan itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya.

 Merancang Struktur :
Adalah tindakan menempatkan unsur-unsur pokok dan merumuskan
hubungan-hubungan timbal baliknya dengan tujuan menanamkan karakter
yang diinginkan pada entitas struktur sebagai resultannya.
BANGUNAN BERTINGKAT
BANGUNAN RENDAH

TIDAK BERTINGKAT

BANGUNAN TINGGI
BANGUNAN
GEDUNG
BERTINGKAT RENDAH
(2 - 4 Lantai)
BERTINGKAT BERTINGKAT MENENGAH
( 5 – 10 Lantai)
BERTINGKAT TINGGI
(lebih dari 10 lantai)
Bangunan Bertingkat Rendah
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam
merencanakan bangunan bertingkat rendah :
 Kesesuaian ruang dan fungsi : pada bangunan
bertingkat, fungsi dan sistem bangunan pada
lantai atas dan bawah harus direncanakan
terpadu sehingga tidak mengganggu fungsi dan
kinerja ruang-ruang di lantai 1
 Kekuatan struktur
 Keamanan dan keselamatan bangunan
 Kenyamanan bangunan
 dll
Perancangan Struktur dan Konstruksi
dalam Arsitektur
 Perancangan struktur ditujukan kepada desain sistem
struktur dan aspek yang terkait.

 Perancangan konstruksi ditujukan pada bagaimana


memenuhi optimalisasi sistem itu dengan bagian-bagian
serta hubungan antar elemen bangunan.

 Dalam lingkup perancangan arsitektur meliputi : aspek


fungsi, bentuk, estetika, ekonomi dan lingkungan.
Sementara pada lingkup bangunan, aspek-aspek yang
harus diperhatikan adalah sistem utilitas seperti
pengudaraan (ventilasi) termasuk AC, pencahayaan,
pemipaan (air bersih dan air kotor), kelistrikan (wiring),
keselamatan (safety) dan lain sebagainya.
SISTEM STRUKTUR
 Perancangan struktur dalam arsitektur meliputi pemilihan
jenis sistem struktur dan konfigurasinya, serta bagaimana
sistem ini dapat membentuk ruang, karena di dalam
bangunan gedung, struktur bertugas mewadahi fungsi
ruang dan fungsi sistem.
 Sistem struktur dibagi menjadi bagian-bagian lebih kecil
yang disebut dengan elemen struktur yang terdiri dari :
 Elemen rangka atap/naungan (upper structure)
 Struktur utama /tegakan (super structure)
 Struktur pondasi/ landasan (sub structure)
 Seluruh bagian atau elemen dari berbagai sistem struktur
secara teknis mempunyai fungsi utama sebagai pemikul
beban bangunan. Karena fungsi tersebut, fungsi struktur
tidak dapat dihilangkan, tapi dapat digantikan dengan jenis
struktur yang lain dengan pertimbangan sifat dari sistem
strukturnya.
KONSTRUKSI
 Konstruksi dalam pengertian ini adalah rancangan dari
bentuk rangkaian atau kedudukan dari antar atau inter
elemen struktur.

 Wujud perancangan konstruksi dalam bangunan gedung


adalah gambar-gambar detail yang menunjukkan secara
teknis bagian-bagian dan kedudukannya serta keterangan-
keterangannya. Karena bersifat menjelaskan dari solusi
desain, maka rancangan sistem konstruksi sebuah
bangunan akan terikat dengan bangunan secara khusus
dan tidak dapat disamakan dengan bangunan lain.

 Konstruksi bangunan bagi arsitek ditekankan pada


alternatif pemilihan sistem struktur dan material bangunan,
dan bukan pada perhitungan kekuatannya.
KINERJA SISTEM STRUKTUR BANGUNAN

Keterangan :

1, 2, 3 = Berat sendiri bangunan


4, 5 = Beban berguna/ beban
hidup
6 = Pondasi
7 = Penerusan beban ke dalam
tanah
8 = Beban akibat pengaruh gaya
luar seperti angin/badai dan
gempa.
DAYA DUKUNG TANAH
 Yang dimaksud dengan daya dukung tanah adalah
tekanan balik vertikal tanah terhadap pondasi. Penentuan
daya dukung tanah bergantung pada beberapa faktor :
a. Sifat tanah
b. Kedalaman, jenis dan ketebalan dari berbagai lapisan tanah
c. Bentuk, ukuran dan kekakuan pondasi
d. Kadar air dan kedudukan air tanah.
 Penentuan daya dukung tanah dapat dilakukan dengan
berbagai cara seperti melalui penelitian laboratorium,
pensondiran dan percobaan pembebanan terhadap
tanah.
 Rumus tegangan tanah adalah :
Tegangan () = tenaga (F)
Luas Bidang (A)  = F
Tegangan adalah berbanding lurus denganA tenaga jika A konstan.
Atau dengan meningkatnya tegangan, penyusutan (penurunan)
tanah pun akan semakin meningkat.
Daya dukung tanah normal antara 1 – 2,5 kg/cm2
JENIS-JENIS TANAH
1. Jenis tanah yang tidak saling mengikat antara satu
butiran dengan butiran lainnya seperti kerikil dan pasir.
Pada umumnya untuk kedua jenis ini sangat tergantung
dari ketebalan lapisannya, karena keduanya digolongkan
dalam tanah yang baik untuk tumpuan bangunan karena
penurunannya sangat sedikit bila dibebani.
2. Jenis tanah yang saling mengikat/ melengket antara
butiran satu dengan butiran lainnya, seperti tanah liat,
tanah napal dan tanah sejenis lainnya. Jenis tanah ini
dikategorikan sebagai jenis tanah yang kurang baik untuk
tumpuan bangunan karena sangat labil dan menyimpan
air.
3. Jenis tanah keras. Tanah karang merupakan tanah yang
sangat baik untuk tumpuan bangunan, hanya perlu
diperhatikan permukaannya agar tumpuan bangunan
dapat berdiri kokoh di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai