RPS 13 - Muhamad Yasser

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Yasser

Stambuk : C30118011
RPS 13
“Manajemen Kendali Mutu pada Organisasi Bisnis & Non-Bisnis”
1
1. Pentingnya strategi mutu dan peran akuntansi dalam menejemen kendali mutu
1) Pentingnya strategi mutu
Ketidakpuasan para karyawan acap diungkapkan dalam bentuk protes berupa
demonstrasi dan bahkan pemogokan. Hal ini berkait dengan kondisi kesejahteraan
karyawan, sistem kerja, dantingkat upah. Mutu Kehidupan Kerja (MKK) merupakan
tingkat kepuasan, motivasi, keterlibatan dan pengalaman komitmen perseorangan
mengenai kehidupan mereka dalam bekerja. MKK juga berarti derajat dimana para
individu sanggup memuaskan kebutuhan individu mereka.
2) Peran akuntansi dalam manajemen dan kendali mutu
Empat tahap stategi pengambilan keputusan: peningkatan mutu dalam
perusahaan- perusahaan produk obat dan farmasi, yaitu:
1. Tentukan isu strategi disekitar masalah.
2. Identifikasi langkah-langkah alternative
3. Memperoleh informasi dan melakukan analisis terhadap alternative-
alternative.
4. Berdasarkan strategi dan analisis

2. Kerangka komprehensif untuk manajemen kendali mutu


a) Makna Mutu
Kita mendefenisikan istilah mutu (quality) untuk mengartikan keseluruhan
levelkepuasan konsumen mengenai produk atau jasa perusahaan. Melalui defenisi ini,
kitadapat menguraikan mutu kedua komponen utama: fitur dan kinerja.
Komponensebelumnya mengacu sejauh mana disain produk atau jasa konsisten
dengan harapankonsumen. Hasil yang tidak sesuai dengan yang tidak diharapkan
dalam hal mutu desainmenyebabkan kebangkrutan.
b) Pengetahuan mengenai proses bisnis
Perkembangan dan implementasi dari kerangka konfrehensi untuk mengelola
danmengendalikan mutu merupakan pikiran terbaik dari usaha fungsi yang
berseberangandengan input manajer dari diseluruh rantai nilai internal perusahaan.

1
AskaMufidah,” Manajemen dan Kendali Mutu”.
(https://www.academia.edu/37325196/Manajemen_Biaya_Bab_17_Manajemen_dan_Kendali_ Mutu, Diakses Tanggal 24
2020,19.35)
Nama : Muhammad Yasser
Stambuk : C30118011
RPS 13
“Manajemen Kendali Mutu pada Organisasi Bisnis & Non-Bisnis”
Perkembangandari sebuah sistem konfrehensif membutuhkan akuntan untuk memiliki
pengetahuanluas bisnis yang mencakup pengetahuan dari proses bisnis yang
fundamental.
c) Peran Konsumen
Kebanyakan sistem laporan kendali mutu memiliki focus internal yang jelas, yaitu
pengukuran dan teknik dikembangkan dan digunakan berdasarkan apa yang
dirasakanoleh perusahaan cocok atau tidak dengan keadaan.
d) Komponen Finansial
Kami menggambarkan informasi biaya dalam 4 kategori terpisah untukmemberikan
perbedaan pada tipe-tipe biaya mutu yang berbeda, dikenal sebagai dikenalsebagai
biaya mutu.
e) Indikator-indikator kinerja financial
Indikator-indikator kinerja financial dari kerangka laporan konfrehensif
kamimerupakan kombinasi dari indikator-indikator kinerja financial. Beberapa
kerangkakonfrehensif untuk manajemen dan kendali mutu harus mempunyai
kombinasi dariindikator-indikator kinerja financial dan nonfinancial.
f) Loop Umpan Balik
Kerangka komprehensif berisi sejumlah umpan balik yang didesain
untukmenginformasikan keputusan masa depan dan untuk mendukung tujuan
keseluruhan perusahaan dari peningkatan yang berkelanjutan.
g) Analisis Biaya yang Relevan
Akuntan manajemen bisa menyediakan informasi financial yang relevan yang
bisadigunakan oleh manajer untuk mengevaluasi hal-hal terkait mutu dan keputusan-
keputusan investasi.
h) Hubungan dengan manajemen operasional
Untuk hal ini kami mengambil dari teknik manajemen operasional seperti grafik
pengendalian, diagram pareto, diagram sebab-akibat. Akuntan manajemen
harusmemiliki setidaknya sekilas pengetahuan mengenai teknik-teknik ini.
i) Penyebaran Sistem

1
AskaMufidah,” Manajemen dan Kendali Mutu”.
(https://www.academia.edu/37325196/Manajemen_Biaya_Bab_17_Manajemen_dan_Kendali_ Mutu, Diakses Tanggal 24
2020,19.35)
Nama : Muhammad Yasser
Stambuk : C30118011
RPS 13
“Manajemen Kendali Mutu pada Organisasi Bisnis & Non-Bisnis”
Bagi banyak perusahaan (Terutama Manufaktur), mutu diasumsikan sebagaitanggung
jawab dari pihak produksi (contohnya proses manufaktur). Banyak perusahaan saat
ini yang memiliki tanggung jawab yang lebih luas mengenai mutumencakup semua
elemen-elemen.
3. Harapan kinerja Six Sigma dan informasi finansial yang relevan
A. Harapan kondisi mutu: Pendekatan Six Sigma
Six Sigma bisa didefenisikan sebagai sebuah pendekatan proses peningkatan
bisnisyang berusaha mencari dan mengeleminasi kecacatan dan error, mengurangi
sikluswaktu, dan mencapai asset penggunaan yang lebih tinggi dan kembali pada
invetasimanufaktur dan operasional dan jasa.
B. Harapan kondisi mutu: Tujuan akhir vs Kesesuaian standar mutlak
Pendekatan alternative untuk mendefenisikan harapan mutu atau toleransi produk,
adalah untuk memilih antara goalpost dan kesesuaian standar mutlak.
- Kesesuaian tujuan akhir
- Kesesuaian Mutu Mutlak
- Kesesuaian Tujuan Akhir atau Mutlak?
C. Analisis biaya yang relevan
Infomasi Keangan yang relevan untuk keputusan-keputusan terkait mutu terdiri
dari biayamasa depan (dan pendapatan) yang bebeda antara alternative keputusan.
Hal ini biayarelevan dapat dihindari dengan memilih salah satu alternative keputusan
atas yang lain.
D. Laporan biaya mutu
Sebuah pandangan yang luas akan mendefenisikan total biaya mutu sebagai biaya
kegiatanterkait pencegahan, identifikasi, perbaikan, perbaikan terhadap mutu yang
tidak bagussebaik biaya peluang dari produksi yang hilang serta penjualan yang
hilang sebagai hasilyang baru dari rendahnya mutu.
- Biaya Pencegahan
- Biaya Taksiran
- Biaya Kegagalan Internal

1
AskaMufidah,” Manajemen dan Kendali Mutu”.
(https://www.academia.edu/37325196/Manajemen_Biaya_Bab_17_Manajemen_dan_Kendali_ Mutu, Diakses Tanggal 24
2020,19.35)
Nama : Muhammad Yasser
Stambuk : C30118011
RPS 13
“Manajemen Kendali Mutu pada Organisasi Bisnis & Non-Bisnis”
- Biaya Kegagalan Eksternal
- Biaya Kesesuaian dan Ketidak Kesesuaian
- Laporan – laporan biaya mutu
E. Biaya mutu dan penentuan biaya berbasis aktifitas
Sistem penentuan biaya berbasis aktivitas (ABC) secara ideal disesuaikan untuk
persiapanlaporan biaya mutu. Sebuah sistem ABC mengidentifikasi biaya dengan
aktifitas dan lalumeningkatkan visibilitas biaya mutu. Biaya kegiatan yang
menghasilkan mutu rendahmenjadi jelas bagi perusahaan.

4. Penggunaan kinerja data nonfinansial terkait mutu


- Ukuran Mutu Intern Nonfinancial
Proses menghasilkan, produktivitas, presentase dari hasil pertama, jumlah bagian
produksi yang catat, mesin up-time, trend dalam dolar untuk investasi, pergantian
pegawai, produksi, efisiensi, siklus waktu, efisiensi hasil, serta waktu perkembangan
barang atau jasa baru.
- Ukuran Mutu Eksternal (Kepuasan pelanggan)
Jumlah satuan yang dicatat yang dikirim ke konsumen sebagai sebuah persentase
dari total satuan yang dikirim dan ketidak kepuasan konsumen, persentase produk
yang diproduksi sebelumnya atau kegagalan yang luar biasa, pengiriman yang
terlambat, rata-rata pengiriman tepat waktu, informasi penelitian pasar mengenai
kecenderungan kesukaan konsumen dan kepuasan konsumen, fitur produk yang
spesifik, serta waktu respon konsumen.
- Peran Pengukuran Kinerja Nonfinansial
  Alasan pengukuran mutu: setelah siap sedia (dibandingkan contoh untuk
menciptakan dari biaya yang berdasar pada aktivitas, data daftar menu kinerja
nonfinansial sebelumnya lebih murah untuk didapatkan), beberapa informasi relevan
untuk operasional pribadi, pengukuran ini berhubungan dengan proses fisik, beberapa
informasi relevan untuk operasional pribadi.
5. Teknik yang digunakan mendeteksi masalah mutu

1
AskaMufidah,” Manajemen dan Kendali Mutu”.
(https://www.academia.edu/37325196/Manajemen_Biaya_Bab_17_Manajemen_dan_Kendali_ Mutu, Diakses Tanggal 24
2020,19.35)
Nama : Muhammad Yasser
Stambuk : C30118011
RPS 13
“Manajemen Kendali Mutu pada Organisasi Bisnis & Non-Bisnis”
A. Mendeteksi Mutu yang Rendah
Tujuan keseluruhan adalah untuk menentuan kapan proses yang dilakukan tidak
dalam pengendalian tetapi sedang dalam koreksi. Cara menyelesaikan hal ini melalui
diagramkendali. Diagram kendali menempatkan observasi dari operasional secara
berurutan diambildari interval yang konstan, untuk membantu menentukan apakah
sebuah proses beradadibawah pengendalian atau tidak
B. Pengambilan tindakan produksi.
Teknik yang berguna untuk diagnosis yang menyebabkan masalah mutu dan
mengidentifikasisolusi yang memungkinkan untuk masalah-masalah tersebut yaitu
Histogram, DiagramPareto, dan Diagram Sebab-Akibat.
- Histogram
- Diagram Pareto
- Diagram Sebab/Akibat
6. Mendeskripsikan “Lean” manufacturing dan perubahan kebutuhan dalam sistem
akuntansi manajemen
A. Lean Manufacturing
Lean Manufacturing adalah pendekatan pada operasi yang memiliki kesamaan
tujuan. Tujuan dari Lean Manufacturing yaitu untuk meningkatkan arus produk dan
mutu, adalahmengurangi persedian, meningkatkan pembuatan keputusan, dan
meningkatkan provitabilitas.
B. Lean Accounting
Lean Accounting menggunakan arus nilai untuk mengukur keuntungan financial
darikemajuan perusahaan dalam implementasi Lean Manufacturing. Lean
Accountingmenempatkan produk dan layanan perusahaan kedalam Values Stream,
Masing-masingadalah Kelompok terkait produk atau layanan.
C. Peran Strategi Lean Accounting
Lean Manufacturing dan Lean Accounting dapat memainkan peran kunci
dalamkesuksesan perusahaan. Lean terutama tepat untuk perusahaan-perusahaan
dalamlingkungan dinamis dan kompetitif, dimana kompleksitas produk da ekspektasi

1
AskaMufidah,” Manajemen dan Kendali Mutu”.
(https://www.academia.edu/37325196/Manajemen_Biaya_Bab_17_Manajemen_dan_Kendali_ Mutu, Diakses Tanggal 24
2020,19.35)
Nama : Muhammad Yasser
Stambuk : C30118011
RPS 13
“Manajemen Kendali Mutu pada Organisasi Bisnis & Non-Bisnis”
pelanggan berubah. Ada banyak jenis perusahaan dimana Robin Cooper menguraikan
penelitiannya: perusahaan-perusahaan seperti Toyota, Nissan, dan Sony.

1
AskaMufidah,” Manajemen dan Kendali Mutu”.
(https://www.academia.edu/37325196/Manajemen_Biaya_Bab_17_Manajemen_dan_Kendali_ Mutu, Diakses Tanggal 24
2020,19.35)

Anda mungkin juga menyukai