DOSEN PEMBIMBING:
SURIYATI, S.Pd.I.,M.Pd.I
DISUSUN OLEH:
IRWAN (200303002)
JUSNIAR (200303015)
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sejarah Turunnya Wahyu
Pertama dan Perjuangan Dakwah Rasul Periode Mekkah dan Madinah tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Suriyati, S.Pd.I.,M.Pd.I pada mata
kuliah Kemuhammadiyaan I di Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Sejarah Turunnya Wahyu Pertama dan Perjuangan Dakwah Rasul
Periode Mekkah dan Madinah.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.
PENULIS
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................ 4
A. Kesimpulan .........................................................................................14
B. Saran ..................................................................................................14
2
BAB I PENDAHULUAN
Tidaklah tersembunyi bagi siapapun juga bahwa tiap-tiap sesuatu dan ada kadarnya.
Demikianlah sunnatullah didalam alam ini. Sejarah adalah saksi yang benar
menetapkan kebenaran ini. Seseorang ahli sejarah yang hendak menggali sesuatu
dari perkembangan sejarah harus mengetahui sebab-sebab kejadian dan
pendorong-pendorongnya, jika dia ingin mengetahui hakikat sejarah itu
sebenaranya, bukan sejarah saja yang memerlukan hal demikian, ilmu-ilmu tabi at,
ilmu-ilmu kemasyarakatan dan kebudayaan serta kesusastraan juga memerlukan
sebab dan musabab.
Kewajiban dakwah merupakan suatu kewajiban yang telah Allah perintahkan kepada
kita semua sebagai umat islam untuk menyampaikan risalah kebenaran islam. Pada
3
hakikatnya, dakwah bukan hanya kewajiban Nabi ataupun para Rasul yang
mempunyai amanah khusus untuk menyampaikan setiap kebenaran dan ketauhidan
Allah, namun juga menjadi kewajiban setiap umat islam yang mempercayai dan
meyakini akan kebenaran islam sebagai Rahmatan lil Alamin. Sehingga, Islam tidak
hanya dipandang dari satu sisi saja melainkan berbagai tinjauan yang akan
mengantarkan kita kepada pemahaman yang menyeluruh. Dan salah satu media
yang bisa kita gunakan untuk menyampaikan risalah kebenaran islam ialah melalui
dakwah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
4
Ketika usia beliau mendekati 40 tahun, beliau telah banyak merenungi keadaan
kaumnya dan menyadari banyak keadaan kaumnya tidak sejalan dengan kebenaran.
Beliau pun mulai sering uzlah (mengasingkan diri) dari kaumnya. Beliau biasa ber-
tahannuts di gua Hira yang terletak di Jabal Nur, dengan membawa bekal air dan roti
gandum. Gua Hira merupakan gua kecil yang berukuran lebar 1,75 hasta dan
panjang 4 hasta dengan ukuran dzira hadid (ukuran hasta dari besi).
Beliau tinggal di dalam gua tersebut selama bulan Ramadhan. Beliau menghabiskan
waktu untuk beribadah di sana dan banyak merenungi kekuasaan Allah di alam
semesta yang begitu sempurna. Selama perenungan itu juga beliau semakin
menyadari keterpurukan kaumnya yang masih terbelenggu oleh keyakinan syirik.
Namun ketika itu beliau belum memiliki jalan yang terang dan manhaj yang jelas
mengenai bagaimana jalan yang harus ditempuh.
Ketika usia beliau genap 40 tahun, tanda-tanda kenabian semakin nampak dan
bersinar. Diantaranya ada sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepada
beliau. Beliau Shallallahualaihi Wasallam bersabda:
Kemudian diantara tanda lainnya adalah mimpi-mimpi beliau semakin jelas, yang
disebut dengan ruya ash shalihah atau ruya ash shadiqah. Dan ini merupakan salah
satu tanda kenabian. Rasulullah Shallallahualaihi Wasallam bersabda:
الرُّ ْؤيَا الصَّالِ َحةُ ج ُْز ٌء ِم ْن ِستَّ ٍة َوأَرْ بَ ِعينَ ج ُْز ًءا ِم ْن النُّبُ َّو ِة
5
“Mimpi yang benar adalah salah satu dari 46 tanda kenabian” (HR. Muslim no.
2263).
Ketika uzlah beliau memasuki tahun ketiga, tepatnya di bulan Ramadhan, Allah
Ta’ala menakdirkan ketika itu turun wahyu pertama kepada beliau dan diangkatnya
beliau menjadi Nabi. Malaikat Jibril turun kepadanya dengan membawa wahyu
pertama.
Wahyu yang pertama kali turun adalah surat Al Alaq ayat 1 5. Sebagaimana
keterangan dari Aisyah radhiallahuanha, beliau menyebutkan:
Wahyu yang mula pertama dialami oleh Rasulullah Saw adalah berupa ru yah
shalihah dalam tidur, dan mimpi itu hanya berbentuk fajar subuh yang menyingsing,
kemudian beliau lebih menyenangi penyendirian, dan melakukannya di Gua Hira,
beribadah di dalamnya beberapa malam sebelum dia kembali ke rumah
keluarganya.
6
tenaga, lalu setelah itu melepaskanku sembari berkata, bacalah! Aku tetap
menjawab, Aku tidak bisa membaca!
Dia memegangiku, dan merangkulku hingga ketiga kalinya hingga aku merasa sesak,
kemudian melepaskanku, lalu berkata:
Al-Alaq (1-5) :
Wahyu Kedua. Sesudah wahyu yang pertama selama dua setengah tahun Rasulullah
tidak mendapat wahyu lagi. la kuatir akan terputus, maka ia menyepi ke goa Hira'
lagi. Ketika ia menengadah ke langit tampaklah Malaikat Jibril la ketakutan dan
segera pulang ke rumah. Minta kepada Khadijah supaya diselimuti. Dalam keadaan
ber-selimut itu datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu kedua yang artinya:
"Hai orang yang berselimu Bangunlah dan berilah peringa tan Besarkanlah nama
Tuhanmu, bersihkuntah pakaianmu jauhilah perbuatan maksiat, janganlah kamu
memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak Dan hendaklah kau
bersabar untuk memenuhi perintah Tuhannu." (Al-Muddatstsir: 1-7). Dengan
demikian jelaslah sudah bahwa Muhammad diperin tahkan menyampaikan risalah
Nya. Yaitu mengajak menyembah Allah Yang Maha Esa.
7
B. Perjuangan Dakwah Rasul Pada Masa Makkiyah
Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab
mampu meninggalkan kejahiliyannya dalam bidang agama, moral dan hukum,
sehingga menjadi umat yang mempercayai kebenaran utusan Allah SWT dan ajaran
agama Islam yang disampaikannya sekaligus agar dapat mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
8
Muhammad. Walau demikian Muhammad tetap sabar dan terus melakukan
dakwah dengan bijaksana Orang-orang kafir makin jengkel. Mereka
mendatangi Abu Thalib dan minta paman Nabi itu untuk menghentikan
kegiatan Nabi mengajak manusia kembali kejalan yang benar. Tetapi apa
jawab Nabi "Demi Allah wahai paman, sekiranya mereka meletakkan
matahari di sebelah kananku, dan rembulan di tangan kirku dengan maksud
agar aku tinggalkan pekerjaan in mengajak manusia pada agama Allah)
schingga agama ini tersiar (di muka bumi) atau aku akan binasa karenanya,
namun aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini" Mendengar tekad
keponakannya yang membaja itu, Abu Thalib berkata: "Pergilah dan katakan
apa yang kamu kehendaki, demi Allah aku tidak akan menyerahkan kamu
karena suatu alasan pun selama lamanya.
Beliau juga pernah dilempan kotoran unta di atas kuduknya Ketika beliau pulang ke
rumah ditaburi debu dan pasir pada mukanya. Yang keterlaluan adalah perbuatan
Uqbah bin Abi Muith ketika beliau shalat di Masjidil Haram tiba tiba orang kafir itu
menjerat leher beliau dengan selendangnya schingga beliau tidak berdaya untuk
melepaskannya. Untunglah pada saat itu muncul Abu Bakar la langsung meniting
Ugbah dan menghempaskannya dari Rasulullah Beberapa pengikut beliau yang
9
mendapat siksaan dari orang kafir antara lain: Bilal bin Rabah yaitu scorang budak
milik Ummayyah bin Khalf Bilal ditelentangkan di atas terik matahari padang pasir, di
atas tubuhnya ditindihkan batu besar la dipaksa supaya meninggalkan Islam namun
ia tetap teguh dan imannya bertambah tebal Bilal akhirmya dibebaskan oleh Abu
Bakar yang membelinya dari Ummayyah bin Khalf.
Sahabat lain yang disiksa di luar batas perikemanusiaan adalah Amar bin Yasir
beserta kedua orang tuanya Mereka disiksa pada waktu Dhuhur yautu di sAat terik-
teriknya matahari memanggang padang pasir. Ketika Nabi lewat beliau menghibur
mereka: "Bersabarlah hai keluarga Yur yang dijanjikan untuk kalian adalah surga"
Sahabat Habab bin Arts juga disiksa lebih kejam lagi. Ia ditusuk-tusuk dengan besi
panas pada punggungnya agar meninggalkan Islam, namun ia tetap tabah dan
memilih Islam sebagai agamanya.
Mekkah sudah tidak aman lagi bagi Rasulullah dan pengikutnya. Sementara orang-
orang Yatsrib setiap hari semakin banyak yang masuk Islam dan merindukan beliau
hadir di tengah-tengah mereka Maka Rasuullah memerintahkan para pengikutnya
untuk hijrah ke Yatsrib. Berangkatlah para pengikut Nabi secara diam-diam ke
Yatsrib, mereka ikhlas meninggalkan harta benda dan rumah-rumah mereka demi
memenuhi perintah Rasul. Sedang Rasulullah dan Abu Bakar akan menyusul di
belakang hari kabar tentang hijrah itu segera tercium oleh kaum kafir Quraisy.
Mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah Namun rencana mereka gagal. Allah
melindungi Rasul-Nya Setelah melalui berbagai rintangan sampailah Rasulullah di
desa Quba yaitu sebuah tempat jaraknya 10 kilometer dari Yatsrib. Di Quba beliau
mendirikan masjid, maka hingga sekarang masjid tersebut dinamakan Masjid Quba.
Inilah masjid yang pertama kali dibangun umat Islam Setelah empat hari beristirahat
10
di Quba beliau meneruskan perjalanannya ke Yatsrib. Di sana beliau disambut
dengan hangat oleh para pengikutnya yang telah lama merindukan kedatangannya.
Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode
Madinah adalah:
1. Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain
meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang
yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya.
2. Metode melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam Surah
An-Nahl, 16: 12 Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. (Q.S. An-Nahl, 16: 125)
3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya sesuai dengan
petunjuk Allah SWT dalam Surah Ali Imran, 3: 104 Artinya: Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung. (Q.S. Ali Imran, 3: 104)
4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan
untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.
Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni
dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah sampai dengan
wafatnya Rasulullah SAW, tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah.
11
Ternyata dari Yatsrib inilah Rasulullah dapat menyusun kekuatan dan membina
masyarakat Islam dengan sempurna. Yatsrib kemudian diubah namanya menjadi
Madinatun Nabawi atau kemudian disebut Madinah.
Di Madinah ini beliau membentuk angkatan perang dan membela strategi perang.
Sejarah kemudian mencatat bahwa Muhamad bukan funya seorang Nabi dan Rasul
tapi juga seorang Kepala Negara ahli tata masyarakat, Panglima Perang yang
tangguh dan seorang ayah yang pantas diteladani oleh putra-putrinya
Sesudah terjadi Perang Badar, Perang Uhud dan peperangan lainnya, akhimya
Mekkah pun jatuh dalam kekuasaan beliau. Dengan jatuhnya Mekkah, maka hampir
dekatlah tugas kerasulan beliau Sesudah melaksanakan haji wada', pada tanggal 12
Maulud hari Senin tahun 11 Hijriyah beliau wafat meninggalkan umatnya. Dalam
penanggalan Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 dalam usia 63 tahun
Kota Madinah pada masa sebelum perkembangan Islam dikenal dengan nama
Yathsrib. Dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi
Muhammad SAW hijrah dari Mekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah
sebagai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana.
Selanjutnya kota ini menjadi pusat penerus Nabi Muhammad yang dikenal dengan
pusat khalifah. Terdapat tiga Khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu
Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.
12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dakwah adalah proses yang terus menerus akan dan harus dilakukan, tidak hanya
oleh Bani Umayah, melainkan semua umat islam senantiasa melaksanakan dakwah
sebagai sebuah kewajiban dalam menyampaikan kebenaran islam yang
sesungguhnya. Sampai sekarang pun ghiroh perjuangan dakwah islamiyyah berada
dalam setiap jiwa kaum muslimin. Karena mereka yakin bahwasanya kebenaran tak
akan pernah bisa terkalahkan oleh kebatilan, jikalau timbul kebutuhan akan
kebenaran itu sendiri di kalangan umat islam. Dan satu hal lagi, dakwah bukan saja
kewajiban para ulama, melainkan kewajiban bagi setiap kaum muslimin.
B. Saran
Inilah yang dapat penulis paparkan dari makalah ini, yang tentunya pembahasan
dalam makalah ini masih sangat sedikit, serta perlu diperdalam dan diperluas lagi.
Demikian makalah yg dpt kami buat. Semoga bisa memberikan manfaat bagi
semuanya. Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun
dari pembaca.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Referensi:
1. http://muslim.or.id/43060-turunnya-wahyu-pertama-kepada-rasulullah-shalallahualaihi-
wasallam-html
2. https://denisatria13.wordpress.com/sejarah-islam/sejarah-dakwah-rasulullah-di-
madinah/
3. https://www.kompasiana.com/rifda75605/5db79cc0d541df029a2b3022/sejarah-dakwah-
rasulullah-saw-periode-mekah?page=all
4. https://kalam.sindonews.com/berita/1310617/70/kisah-nabi-muhammad-saw-
menerima-wahyu-pertama
5. waralovelygaze.blogspot.com/2016/03/sejarah-dakwah-rasulullah-saw-periode.html?
m=1
15