Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“SEJARAH TURUNNYA WAHYU PERTAMA DAN PERJUANGAN


DAKWAH RASUL PERIODE MEKKAH DAN MADINAH”

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KEMUHAMMADIYAAN


I/DAD

DOSEN PEMBIMBING:

SURIYATI, S.Pd.I.,M.Pd.I

DISUSUN OLEH:

IRWAN (200303002)

NUR TENRI AWARU DARSAM (200303019)

JUSNIAR (200303015)

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Sejarah Turunnya Wahyu
Pertama dan Perjuangan Dakwah Rasul Periode Mekkah dan Madinah tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Ibu Suriyati, S.Pd.I.,M.Pd.I pada mata
kuliah Kemuhammadiyaan I di Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang Sejarah Turunnya Wahyu Pertama dan Perjuangan Dakwah Rasul
Periode Mekkah dan Madinah.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Suriyati,


S.Pd.I.,M.Pd.I selaku dosen mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

SINJAI 20 SEPTEMBER 2020

PENULIS

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................1

DAFTAR ISI ..............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................3

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................3

B. Rumusan Masalah ..............................................................................4

C. Tujuan ........................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................5

A. Sejarah Turunnya Wahyu Pertama dan Perintah Berdakwah ...........5

B. Perjuangan Dakwah Rasul Pada Masa Makkiyah ..............................8

C. Perjuangan Dakwah Rasul Pada Masa Madaniyah ............................11

BAB III PENUTUP ....................................................................................14

A. Kesimpulan .........................................................................................14

B. Saran ..................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................15

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tidaklah tersembunyi bagi siapapun juga bahwa tiap-tiap sesuatu dan ada kadarnya.
Demikianlah sunnatullah didalam alam ini. Sejarah adalah saksi yang benar
menetapkan kebenaran ini. Seseorang ahli sejarah yang hendak menggali sesuatu
dari perkembangan sejarah harus mengetahui sebab-sebab kejadian dan
pendorong-pendorongnya, jika dia ingin mengetahui hakikat sejarah itu
sebenaranya, bukan sejarah saja yang memerlukan hal demikian, ilmu-ilmu tabi ’at,
ilmu-ilmu kemasyarakatan dan kebudayaan serta kesusastraan juga memerlukan
sebab dan musabab.

Turunnya AlQur’an merupakan suatu kejadian yang sangat mengagetkan sekaligus


menggembirakan hati Rasulullah SAW. Sebagaimana turunnya Surat Al-‘alaq(ayat:1-
5), Nabi Muhammad SAW dalam menerimanya sangatlah berat karena karena
diturunkan lewat perantara malaikat jibril sesosok yang membuat Nabi SAW
ketakutan. Saat malaikat jibril menyampaikan wahyu tersebut, Rasullullah juga
merasa keberatan karena tidak bisa melaksakan apa yang diperintah malaikat jibril.
Tetapi setelah berkali-kali malaikat jibril mengulang akhirnya Rasullah SAW dapat
menerimanya. Begitupun saat menerima ayat-ayat yang lain, Rasulullah selalu
merasa ketakutan dengan segala sesuatu yang mengiringi ayat-ayat tersebut. Begitu
sulitnya Rasulullah dalam menerima wahyu membuktikan kalau peristiwa turunnya
Al Qur’an merupakan suatu kejadian yang sangat luar biasa.

Kewajiban dakwah merupakan suatu kewajiban yang telah Allah perintahkan kepada
kita semua sebagai umat islam untuk menyampaikan risalah kebenaran islam. Pada

3
hakikatnya, dakwah bukan hanya kewajiban Nabi ataupun para Rasul yang
mempunyai amanah khusus untuk menyampaikan setiap kebenaran dan ketauhidan
Allah, namun juga menjadi kewajiban setiap umat islam yang mempercayai dan
meyakini akan kebenaran islam sebagai Rahmatan lil Alamin. Sehingga, Islam tidak
hanya dipandang dari satu sisi saja melainkan berbagai tinjauan yang akan
mengantarkan kita kepada pemahaman yang menyeluruh. Dan salah satu media
yang bisa kita gunakan untuk menyampaikan risalah kebenaran islam ialah melalui
dakwah.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana sejarah turunnya wahyu pertama hingga perintah berdakwah?

 Bagaimana perjuangan dakwah Rasul pada masa Makkiyah?

 Bagaimana perjuangan dakwah Rasul pada masa Madaniyah?

C. Tujuan

 Untuk mengetahui bagaimana sejarah turunnya wahyu pertama hingga


perintah berdakwah.

 Untuk mengetahui bagaimana perjuangan dakwah Rasul pada


masa makkiyah.

 Untuk mengetahui bagaimana perjuangan dakwah Rasul pada


masa madaniyah.

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Turunnya Wahyu Pertama dan Perintah Berdakwah

4
Ketika usia beliau mendekati 40 tahun, beliau telah banyak merenungi keadaan
kaumnya dan menyadari banyak keadaan kaumnya tidak sejalan dengan kebenaran.
Beliau pun mulai sering uzlah (mengasingkan diri) dari kaumnya. Beliau biasa ber-
tahannuts di gua Hira yang terletak di Jabal Nur, dengan membawa bekal air dan roti
gandum. Gua Hira merupakan gua kecil yang berukuran lebar 1,75 hasta dan
panjang 4 hasta dengan ukuran dzira’ hadid (ukuran hasta dari besi).

Beliau tinggal di dalam gua tersebut selama bulan Ramadhan. Beliau menghabiskan
waktu untuk beribadah di sana dan banyak merenungi kekuasaan Allah di alam
semesta yang begitu sempurna. Selama perenungan itu juga beliau semakin
menyadari keterpurukan kaumnya yang masih terbelenggu oleh keyakinan syirik.
Namun ketika itu beliau belum memiliki jalan yang terang dan manhaj yang jelas
mengenai bagaimana jalan yang harus ditempuh.

Ketika usia beliau genap 40 tahun, tanda-tanda kenabian semakin nampak dan
bersinar. Diantaranya ada sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepada
beliau. Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

َ ‫ي قَب َْل أَ ْن أُ ْب َع‬


َ‫ث إِنِّي أَل َ ْع ِرفُهُ اآْل ن‬ َّ َ‫إِنِّي أَل َ ْع ِرفُ َح َجرًا بِ َم َّكةَ َكانَ يُ َسلِّ ُم َعل‬

“Sungguh aku mengetahui sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam


kepadaku sebelum aku diutus (menjadi Nabi). Dan aku masih mengenalkan sampai
sekarang” (HR. Muslim no. 2277).

Kemudian diantara tanda lainnya adalah mimpi-mimpi beliau semakin jelas, yang
disebut dengan ru’ya ash shalihah atau ru’ya ash shadiqah. Dan ini merupakan salah
satu tanda kenabian. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

‫الرُّ ْؤيَا الصَّالِ َحةُ ج ُْز ٌء ِم ْن ِستَّ ٍة َوأَرْ بَ ِعينَ ج ُْز ًءا ِم ْن النُّبُ َّو ِة‬

5
“Mimpi yang benar adalah salah satu dari 46 tanda kenabian” (HR. Muslim no.
2263).

Ketika uzlah beliau memasuki tahun ketiga, tepatnya di bulan Ramadhan, Allah
Ta’ala menakdirkan ketika itu turun wahyu pertama kepada beliau dan diangkatnya
beliau menjadi Nabi. Malaikat Jibril turun kepadanya dengan membawa wahyu
pertama.

Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfuri, dalam kitab beliau Rahiqul Makhtum,


menelaah waktu turunnya wahyu pertama ini, dan beliau menyimpulkan bahwa
peristiwa ini terjadi pada hari Senin tanggal 21 Ramadhan di malam hari, bertepatan
dengan 10 Agustus 610M. Dan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam saat itu berusia 40
tahun, 6 bulan, 12 hari menurut kalender hijriyah. Atau sekitar 39 tahun, 3 bulan
dan 20 hari menurut kalender masehi.

Wahyu yang pertama kali turun adalah surat Al ‘Alaq ayat 1 – 5. Sebagaimana
keterangan dari Aisyah radhiallahu’anha, beliau menyebutkan:

“Wahyu yang mula pertama dialami oleh Rasulullah Saw adalah berupa ru ’yah
shalihah dalam tidur, dan mimpi itu hanya berbentuk fajar subuh yang menyingsing,
kemudian beliau lebih menyenangi penyendirian, dan melakukannya di Gua Hira’,
beribadah di dalamnya beberapa malam sebelum dia kembali ke rumah
keluarganya.”

Dalam melakukan itu, beliau mengambil bekal kemudian kembali ke Khadijah


mengambil perbekalan yang sama hingga datang kebenaran kepadanya: yaitu saat
beliau berda di gua Hira’ tesebut, seorang malaikat datang menghampiri sembari
berkata, “bacalah!” Aku (Rasulullah) menjawab, “Aku tidak bisa membaca!” Rasul
menuturkan, “Kemudian dia memegang, dan merengkuhku hingga aku kehabisan

6
tenaga, lalu setelah itu melepaskanku sembari berkata, “bacalah! ” Aku tetap
menjawab, “Aku tidak bisa membaca!”

Dia memegangku dan merangkulku hingga aku merasa sesak. Kemudian


melepaskanku, seraya berkata lagi, “Bacalah!” aku menjawab “Aku tidak bisa
membaca.”

Dia memegangiku, dan merangkulku hingga ketiga kalinya hingga aku merasa sesak,
kemudian melepaskanku, lalu berkata:

Al-Alaq (1-5) :

َ ُّ‫ ۡٱق َر ۡأ َو َرب‬٢ ‫ق‬


٥ ۡ‫ َعلَّ َم ٱإۡل ِ ن ٰ َسنَ َما لَمۡ يَ ۡعلَم‬٤ ‫ ٱلَّ ِذي َعلَّ َم بِ ۡٱلقَلَ ِم‬٣ ‫ك ٱأۡل َ ۡك َر ُم‬ ٍ َ‫ق ٱإۡل ِ ن ٰ َسنَ ِم ۡن َعل‬ ۡ ِ‫ۡٱق َر ۡأ ب‬
َ َ‫ٱس ِم َربِّكَ ٱلَّ ِذي خَ ل‬
َ َ‫ َخل‬١ ‫ق‬

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah.. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.

Wahyu Kedua. Sesudah wahyu yang pertama selama dua setengah tahun Rasulullah
tidak mendapat wahyu lagi. la kuatir akan terputus, maka ia menyepi ke goa Hira'
lagi. Ketika ia menengadah ke langit tampaklah Malaikat Jibril la ketakutan dan
segera pulang ke rumah. Minta kepada Khadijah supaya diselimuti. Dalam keadaan
ber-selimut itu datanglah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu kedua yang artinya:

"Hai orang yang berselimu Bangunlah dan berilah peringa tan Besarkanlah nama
Tuhanmu, bersihkuntah pakaianmu jauhilah perbuatan maksiat, janganlah kamu
memberi karena hendak memperoleh yang lebih banyak Dan hendaklah kau
bersabar untuk memenuhi perintah Tuhannu." (Al-Muddatstsir: 1-7). Dengan
demikian jelaslah sudah bahwa Muhammad diperin tahkan menyampaikan risalah
Nya. Yaitu mengajak menyembah Allah Yang Maha Esa.

7
B. Perjuangan Dakwah Rasul Pada Masa Makkiyah

Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab
mampu meninggalkan kejahiliyannya dalam bidang agama, moral dan hukum,
sehingga menjadi umat yang mempercayai kebenaran utusan Allah SWT dan ajaran
agama Islam yang disampaikannya sekaligus agar dapat mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Agar dapat tercapainya tujuan-tujuan tersebut, maka dalam berdakwah Rasulullah


SAW mempunyai strategi dakwah yang beliau lakukan, yaitu dakwah secara
sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan.

1. Dakwah Secara Sembunyi Sembunyi


Yang pertama kali diajak memeluk Islam adalah keluarganya sendiri dan
orang-orang yang dekat dengannya Pertama yaitu istrinya Khadijah Kedua Ali
bin Abi Thalib, lalu Zaid bin Haritsah. Setelah itu beliau mengajak teman
akrabnya yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq Dengan berimannya Abu Bakar, maka
banyaklah orang-orang yang kemudian mengikutinya Antara lain: Usman bin
Affan, Zubair bin Awwam. Sa'ad bin Abi Waqash, Abdurrahman bin Auf.
Thalhah bin Ubaidillah. Abu Ubaidah bin Jarrah, Arqam bin Abil Arqam.
Fatimah binti Khatab. Mereka inilah yang disebut golongan terdahulu yang
masuk Islam atau "As Saabiqunal Awwalia" Mereka mendapat ajaran dan
gemblengan keimanan dari Rasulullah di rumah Arqam bin Abil Arqam
2. Dakwah Secara Terang Terangan

Tiga tahun menyiarkan agama dan secara sembunyi-sembunyi. Kini


datanglah perintah untuk berdakwah secara terang-terangan. Namun
sebagamana Nabi-nabi terdahulu, ajakannya ditolak oleh sebagian besar
kaumnya Hanya sedikit yang mula-mula mau mengikuti ajaran Nabi

8
Muhammad. Walau demikian Muhammad tetap sabar dan terus melakukan
dakwah dengan bijaksana Orang-orang kafir makin jengkel. Mereka
mendatangi Abu Thalib dan minta paman Nabi itu untuk menghentikan
kegiatan Nabi mengajak manusia kembali kejalan yang benar. Tetapi apa
jawab Nabi "Demi Allah wahai paman, sekiranya mereka meletakkan
matahari di sebelah kananku, dan rembulan di tangan kirku dengan maksud
agar aku tinggalkan pekerjaan in mengajak manusia pada agama Allah)
schingga agama ini tersiar (di muka bumi) atau aku akan binasa karenanya,
namun aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini" Mendengar tekad
keponakannya yang membaja itu, Abu Thalib berkata: "Pergilah dan katakan
apa yang kamu kehendaki, demi Allah aku tidak akan menyerahkan kamu
karena suatu alasan pun selama lamanya.”

Melihat Rasulullah masih saja meneruskan dakwahnya dan terus menghina


sesembahan mereka berupa patung bodoh yang tak bisa bergerak dan berbicara
maka orang-orang kafir itu mulai gatal Terlebih setelah mereka amati makin banyak
saja para pengikut Muhammad yang memeluk agama Islam. Maka mereka mulai
menganiaya beliau Misalnya, ketika Nabi sedang shalat dan bersujud di Masjidil
Haram, tiba-tiba saja Abu Jahal mengangkat batu besar dan hendak ditimpakan
kepada beliau Tetapi niatnya tak kesampaian karena beliau dilindungi Allah yang
menginm malaikat Jibril. Tubuh Abu Jahal gemetar ketakutan dan pucat pasi.

Beliau juga pernah dilempan kotoran unta di atas kuduknya Ketika beliau pulang ke
rumah ditaburi debu dan pasir pada mukanya. Yang keterlaluan adalah perbuatan
Uqbah bin Abi Muith ketika beliau shalat di Masjidil Haram tiba tiba orang kafir itu
menjerat leher beliau dengan selendangnya schingga beliau tidak berdaya untuk
melepaskannya. Untunglah pada saat itu muncul Abu Bakar la langsung meniting
Ugbah dan menghempaskannya dari Rasulullah Beberapa pengikut beliau yang

9
mendapat siksaan dari orang kafir antara lain: Bilal bin Rabah yaitu scorang budak
milik Ummayyah bin Khalf Bilal ditelentangkan di atas terik matahari padang pasir, di
atas tubuhnya ditindihkan batu besar la dipaksa supaya meninggalkan Islam namun
ia tetap teguh dan imannya bertambah tebal Bilal akhirmya dibebaskan oleh Abu
Bakar yang membelinya dari Ummayyah bin Khalf.

Sahabat lain yang disiksa di luar batas perikemanusiaan adalah Amar bin Yasir
beserta kedua orang tuanya Mereka disiksa pada waktu Dhuhur yautu di sAat terik-
teriknya matahari memanggang padang pasir. Ketika Nabi lewat beliau menghibur
mereka: "Bersabarlah hai keluarga Yur yang dijanjikan untuk kalian adalah surga"
Sahabat Habab bin Arts juga disiksa lebih kejam lagi. Ia ditusuk-tusuk dengan besi
panas pada punggungnya agar meninggalkan Islam, namun ia tetap tabah dan
memilih Islam sebagai agamanya.

C. Perjuangan Dakwah Rasul Pada Masa Madaniyah

Mekkah sudah tidak aman lagi bagi Rasulullah dan pengikutnya. Sementara orang-
orang Yatsrib setiap hari semakin banyak yang masuk Islam dan merindukan beliau
hadir di tengah-tengah mereka Maka Rasuullah memerintahkan para pengikutnya
untuk hijrah ke Yatsrib. Berangkatlah para pengikut Nabi secara diam-diam ke
Yatsrib, mereka ikhlas meninggalkan harta benda dan rumah-rumah mereka demi
memenuhi perintah Rasul. Sedang Rasulullah dan Abu Bakar akan menyusul di
belakang hari kabar tentang hijrah itu segera tercium oleh kaum kafir Quraisy.
Mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah Namun rencana mereka gagal. Allah
melindungi Rasul-Nya Setelah melalui berbagai rintangan sampailah Rasulullah di
desa Quba yaitu sebuah tempat jaraknya 10 kilometer dari Yatsrib. Di Quba beliau
mendirikan masjid, maka hingga sekarang masjid tersebut dinamakan Masjid Quba.
Inilah masjid yang pertama kali dibangun umat Islam Setelah empat hari beristirahat

10
di Quba beliau meneruskan perjalanannya ke Yatsrib. Di sana beliau disambut
dengan hangat oleh para pengikutnya yang telah lama merindukan kedatangannya.
Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode
Madinah adalah:

1. Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain
meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang
yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya.

2. Metode melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam Surah
An-Nahl, 16: 12 Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (Q.S. An-Nahl, 16: 125)

3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya sesuai dengan
petunjuk Allah SWT dalam Surah Ali Imran, 3: 104 Artinya: “Dan hendaklah ada di
antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada
yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.” (Q.S. Ali Imran, 3: 104)

4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan
untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.

Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni
dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah sampai dengan
wafatnya Rasulullah SAW, tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah.

11
Ternyata dari Yatsrib inilah Rasulullah dapat menyusun kekuatan dan membina
masyarakat Islam dengan sempurna. Yatsrib kemudian diubah namanya menjadi
Madinatun Nabawi atau kemudian disebut Madinah.

Di Madinah ini beliau membentuk angkatan perang dan membela strategi perang.
Sejarah kemudian mencatat bahwa Muhamad bukan funya seorang Nabi dan Rasul
tapi juga seorang Kepala Negara ahli tata masyarakat, Panglima Perang yang
tangguh dan seorang ayah yang pantas diteladani oleh putra-putrinya

Sesudah terjadi Perang Badar, Perang Uhud dan peperangan lainnya, akhimya
Mekkah pun jatuh dalam kekuasaan beliau. Dengan jatuhnya Mekkah, maka hampir
dekatlah tugas kerasulan beliau Sesudah melaksanakan haji wada', pada tanggal 12
Maulud hari Senin tahun 11 Hijriyah beliau wafat meninggalkan umatnya. Dalam
penanggalan Masehi bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 dalam usia 63 tahun

Beliau dimakamkan di Madinah. Hingga sekarang makamnya selalu ramai diziarahi


umat Islam dari seluruh dunia ketika mereka melaksanakan ibadah haji. Beliau tidak
meninggalkan warisan harta benda. Beliau hanya meninggalkan dua perkara yaitu
Al-Qur'an dan Assunnah. Siapa pun umatnya jika tetap berpegang teguh pada Al-
Qur'an dan Al-Hadits. maka ia tidak akan tersesat selama-lamanya.

Kota Madinah pada masa sebelum perkembangan Islam dikenal dengan nama
Yathsrib. Dikenal sebagai pusat perdagangan. Kemudian ketika Nabi

Muhammad SAW hijrah dari Mekkah, kota ini diganti namanya menjadi Madinah
sebagai pusat perkembangan Islam sampai beliau wafat dan dimakamkan di sana.
Selanjutnya kota ini menjadi pusat penerus Nabi Muhammad yang dikenal dengan
pusat khalifah. Terdapat tiga Khalifah yang memerintah dari kota ini yakni Abu
Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan.

12
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dakwah adalah proses yang terus menerus akan dan harus dilakukan, tidak hanya
oleh Bani Umayah, melainkan semua umat islam senantiasa melaksanakan dakwah
sebagai sebuah kewajiban dalam menyampaikan kebenaran islam yang
sesungguhnya. Sampai sekarang pun ghiroh perjuangan dakwah islamiyyah berada
dalam setiap jiwa kaum muslimin. Karena mereka yakin bahwasanya kebenaran tak
akan pernah bisa terkalahkan oleh kebatilan, jikalau timbul kebutuhan akan
kebenaran itu sendiri di kalangan umat islam. Dan satu hal lagi, dakwah bukan saja
kewajiban para ulama, melainkan kewajiban bagi setiap kaum muslimin.

B. Saran

Inilah yang dapat penulis paparkan dari makalah ini, yang tentunya pembahasan
dalam makalah ini masih sangat sedikit, serta perlu diperdalam dan diperluas lagi.
Demikian makalah yg dpt kami buat. Semoga bisa memberikan manfaat bagi
semuanya. Kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun
dari pembaca.

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Referensi:

1. http://muslim.or.id/43060-turunnya-wahyu-pertama-kepada-rasulullah-shalallahualaihi-
wasallam-html

2. https://denisatria13.wordpress.com/sejarah-islam/sejarah-dakwah-rasulullah-di-
madinah/

3. https://www.kompasiana.com/rifda75605/5db79cc0d541df029a2b3022/sejarah-dakwah-
rasulullah-saw-periode-mekah?page=all

4. https://kalam.sindonews.com/berita/1310617/70/kisah-nabi-muhammad-saw-
menerima-wahyu-pertama

5. waralovelygaze.blogspot.com/2016/03/sejarah-dakwah-rasulullah-saw-periode.html?
m=1

6. MB. Rahimsyah ARB KISAH 25 NABI DAN RASUL

15

Anda mungkin juga menyukai