Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN B1-B6 PADA PASIEN HPP

Dosen pembimbing :Dodik Hartono, S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep

Disusun oleh kelompok 18

1. Faidatul Jannah
2. Sofia Ine Febrianti
3. Wulandari Suciwati

PROGRAM STUDY SARJANA KEPERAWATAN

STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN

PROBOLINGGO

2020
KASUS 1

Seorang ibu (36 tahun) melahirkan 2 jam yang lalu di klinik bersalin, seorang bidan
yang mengantarkan merujuk pasien mengeluhkan ada pengeluaran darah pervagina, pasien
tampak pucat, dan lemah. Hasil pemeriksaan Fisik ditemukan uterus teraba lembek,
pernapasan normal, RR 22x/menit,TD 80/60 mmHg , Nadi kuat dan teratur dengan frekuensi
o
58x/menit, suhu 37,5 C, konjungtiva anemis, ,Membran mukosa kering, turgor kulit
menurun, CRT memanjang ( > 2 detik ) . Diagnose perdarahan post partum dengan volume
darah yang keluar ± 800 cc. Kemungkinan penyebab perdarahan post partum adalah atonia
uteri. Eliminasi : menggunakan Kateter ±800 ml/hari warna urin kuning pekat, kesadaran
GCS : 6 (E3V2M1 ).

PENGKAJIAN B1-B6

B1 Pernapasan normal, RR 22x/menit CRT memanjang ( > 2 detik )


B2 TD 80/60 mmHg ,Nadi kuat dan teratur dengan frekuensi 58x/menit,
B3 GCS :6 (E3V2M1 ), konjungtiva anemis
B4 BAK melalui kateter ± 800 ml/hari warna urin kuning pekat, uterus teraba lembek dan
terdiagnosa Utonia Uteri
B5 Membran mukosa kering
B6 Warna Kulit Pucat, Suhu 37,5o C, turgor kulit menurun,
ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1 Ds: Seorang ibu (36 tahun) Kehilangan Cairan Hipovolemia


melahirkan 2 jam yang lalu di klinik Aktif
bersalin, seorang bidan yang
mengantarkan merujuk pasien
mengeluhkan ada pengeluaran darah
pervagina.

Do:

o pasien tampak pucat, dan


lemah..
o Pernapasan normal, RR
22x/menit
o TD 80/60 mmHg, Nadi kuat
dan teratur dengan frekuensi
58x/menit, CRT memanjang (
> 2 detik ).
o GCS :6 (E3V2M1),
konjungtiva anemis
o BAK melalui kateter ± 800
ml/hari warna urin kuning
pekat, uterus teraba lembek
dan terdiagnosa Utonia Uteri
o Membran Mukosa Kering
o Warna Kulit Pucat, Suhu 37,5
o
C.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipovolemia b/d Kehilangan Cairan Aktif

INTERVENSI

N Diagnosa Tujuan Intervensi


o Keperawatan

1 Hipovolemia b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Hipovolemia


Kehilangan Cairan keperawatan selama 3 x 24 jam
Aktif masalah Hipovolemia teratasi a. Observasi
dengan kriteria hasil o Periksa tanda dan
gejala hipovolemia
1. Status Cairan
(mis. frekuensi nadi

No Kriteria SA ST meningkat, nadi


Hasil teraba lemah, tekanan

1. Turgor 2 5 darah menurun,

Kulit tekanan nadi


menyempit,turgor
2. Tekanan 3 5
Darah kulit menurun,
membrane mukosa
3. Frekuens 3 5
i Nadi kering, volume urine
menurun, hematokrit
4. Membran 3 5
Mukosa
meningkat, haus dan
lemah)
5. Suhu 3 5
o Monitor intake dan
Tubuh
output cairan
b. Terapeutik
o Berikan posisi
modified
trendelenburg
o Berikan asupan cairan
oral
c. Edukasi
o Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
o Anjurkan
menghindari
perubahan posisi
mendadak
d. Kolaborasi
o Kolaborasi pemberian
cairan IV issotonis
(mis. cairan NaCl,
RL)
o Kolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis
(mis. glukosa 2,5%,
NaCl 0,4%)
o Kolaborasi pemberian
cairan koloid (mis.
albumin, plasmanate)
o Kolaborasi pemberian
produk darah

2. Manajemen pendarahan
pervaginam pascapersalinan
a. Observasi
o Periksa uterus (mis.
TFU sesuai hari
melahirkan,membulat
dan keras/lembek)
o Identifikasi penyebab
kehilangan darah
(mis. atonia uteri atau
robekanjalan lahir)
o Identifikasi keluhan
ibu (mis.keluar
banyak darah,
pusing)
o Identifikasi riwayat
perdarahan pada
kehamilan lanjut
(mis. abruption, PIH,
dan plasenta previa)
o Monitor risiko
terjadinya perdarahan
o Monitor jumlah
kehilangan darah
o Monitor membran
mukosa
b. Terapeutik
o Lakukan penekanan
pada area perdarahan,
jika perlu
o Berikan kompres
dingin, jika perlu
o Pasang oksimetri
o Berikan oksigen
nasal 3 L/menit
o Pasang IV line
dengan selang infus
tranfusi
o Pasang kateter untuk
meningkatkan
kontraksi uterus
c. Kolaborasi
o Kolaborasi
pemberian transfusi
darah, jika perlu
o Kolaborasi
pemberian
uterotonika,
antikoagulan, jika
perlu
3. Pemantauan tanda vital
a. Observasi
o Monitor tekanan
darah
o Monitor nadi
(frekuensi, kekuatan,
irama)
o Monitor pemapasan
o Monitor suhu tubuh
o Monitor tekanan nadi
(selisih TDS dan
TDD)
o Identifikasi penyebab
perubahan tanda vital
b. Terapeutik
o Atur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien
o Dokumentasikan
hasil pemantauan
c. Edukasi
o Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
o Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
IMPLEMENTASI

No Tanggal Diagnosa Implementasi

1 24/10/2020 Hipovolemia b/d 1. Manajemen Hipovolemia


Kehilangan Cairan Aktif
a. Observasi
o Melakukan Pemeriksaan
tanda dan gejala
hipovolemia (mis.
frekuensi nadi meningkat,
nadi teraba lemah, tekanan
darah menurun, tekanan
nadi menyempit,turgor
kulit menurun, membrane
mukosa kering, volume
urine menurun, hematokrit
meningkat, haus dan
lemah)
Respon Klien :
TD 80/60 mmHg, Nadi
kuat dan teratur dengan
frekuensi 58x/menit, CRT
memanjang ( > 2 detik ),
pasien tampak pucat, dan
lemah, , BAK melalui
kateter ± 800 ml/hari
warna urin kuning
pekat,Membran Mukosa
Kering

o Memonitor intake dan


output cairan,
Respon Klien :
Mengalami Pengeluaran
darah pervagianam dengan
volume darah yang keluar
± 800 cc.

b. Terapeutik
o Memberikan posisi
modified trendelenburg
o Memberikan asupan
cairan oral
c. Edukasi
o Menganjurkan
menghindari perubahan
posisi mendadak
d. Kolaborasi
o Berkolaborasi pemberian
cairan IV issotonis (mis.
cairan NaCl, RL)
o Berkolaborasi pemberian
cairan IV hipotonis (mis.
glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
o Berkolaborasi pemberian
produk darah.

2. Manajemen pendarahan pervaginam


pascapersalinan
a. Observasi
o Melakukan Pemeriksaan
uterus (mis. TFU sesuai
hari melahirkan,membulat
dan keras/lembek)
Respon Pasien :
Uterus teraba lembek
o mengidentifikasi
penyebab kehilangan
darah (mis. atonia uteri
atau robekanjalan lahir)
Respon Pasien :
atonia uteri
o Mengidentifikasi keluhan
ibu (mis.keluar banyak
darah, pusing)
Respon Pasien :
Pasien tampak lemah,
Mengalami Pengeluaran
darah pervagianam
dengan volume darah
yang keluar ± 800 cc.
o Memonitor risiko
terjadinya perdarahan
o Memonitor jumlah
kehilangan darah
Respo Pasien :
Mengalami Pengeluaran
darah pervagianam
dengan volume darah
yang keluar ± 800 cc.
o Monitor membran mukosa
Respon Pasien :
Membran Mukosa Kering
b. Terapeutik
o melakukan penekanan
pada area perdarahan, jika
perlu
o Memberikan kompres
dingin, jika perlu
o Melakukan pemasangan
oksimetri
o memberikan oksigen nasal
3 L/menit
o melakukan pemasangan
IV line dengan selang
infus tranfusi
o melakukan Pemasangan
kateter untuk
meningkatkan kontraksi
uterus
c. Kolaborasi
o Berkolaborasi pemberian
transfusi darah, jika perlu
o Berkolaborasi pemberian
uterotonika, antikoagulan,
jika perlu
3. Pemantauan tanda vital
a. Observasi
o Memonitor tekanan darah
Respon Pasien :
TD : 80/60 mmHg
o Memonitor nadi
(frekuensi, kekuatan,
irama)
Respon Pasien :
Nadi kuat dan teratur
dengan frekuensi
58x/menit
o Memonitor pemapasan
Respon Pasien :
RR : 22x/menit
o Memonitor suhu tubuh
Respon Pasien :
S : 37.5oC
o mengidentifikasi
penyebab perubahan tanda
vital
Respon Pasien :
Karena mengalami
Kehilangan cairan aktif
b. Terapeutik
o Mengatur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien
o mendokumentasikan hasil
pemantauan
c. Edukasi
o mnjelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
o menginformasikan hasil
pemantauan, jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai