Anda di halaman 1dari 1

Identitas pasien

identitas penanggung jawab

Keluhan Utama : Klien dengan post SC keluhan utamanya adalah nyeri yang
diakibatkan dari tindakan operasi (Aspiani,2017)

Riwayat Kesehatan sekarang: Riwayat kesehatan sekarang adalah penjabaran dari


1)      Nyeri akut berhubungan dengan tindakan pembedahan
keluhan utama. Pasien diminta untuk menjelaskan bagaimana keadaan maupun
2)      Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakadekuatan suplai ASI, kondisinya pada saat dilakukan pengkajian pertama kali. Biasanya perawat akan
PENGKAJIAN
payudara edema, Ketidakadekuatan refleks menghisap bayi melakukan anamnesis dengan menggunakan teknik PQRST untuk mencari tahu
keadaan pasien dengan mengajukan beberapa pertanyaan.
3)      Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan
DIAGNOSA
Riwayat penyakit dahulu: Kaji riwayat tindakan operasi sebelumnya yang pernah
4)      Konstipasi berhubungan dengan obstruksi pasca pembedahan
dilakukan klien, kaji riwayat kesehatan lain seperti Hipertensi, DM, Tubeculosis, dan
5) Defisit perawatan diri berhubungan dengan keletihan lainnya.

6)      Gangguan  integritas kulit berhubungan dengan prosedur pembedahan Riwayat penyakit keluarga

Implementasi merupakan tindakan sesuai dengan yang direncanakan,yang mencakup 1)     Keadaan umum: Keadaan umum pasien biasanya lemah
tindakan mandiri dan kolaborasi.
IMPLEMENTASI
2)     Kesadaran Post SC: Tanda- tanda vital : tekanan darah menurun <110/70
DX1,Tujuan Umum : Setelah dilakukan asauhan keperawatan selama 3x 24 jam mmHg, nadi meningkat >80x/menit, suhu menurun <37,5 derajat Celcius, respirasi
diharapkan nyeri dpat berkurang biasanya normal.
Identifikasi lokasi,karakteristik, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri.kaji skala
nyeri.kaji respon nyeri non verbal. Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk Tujuan Khusus: Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1x24 jam diharapkan:
mengurangi nyeri (misanlnya teknik distraksi, nafas dalam, terapi pijat (massage), 3)     Sistem Pengindraan: Kaji ada tidaknya edema pada retina, kaji kebersihan
kompres hangat atau dingin, terapi music, dll).Kontrol lingkungan yang 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri , mampu menggunakan teknik telinga, fungsi pendengaran, tes fungsi penciuman, tes rasa, kaji sensasi muka
memperberat rasa nyeri .Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri) .2. Klien dapat melaporkan bahwa nyeri
analgetik. dibeberapa titik menggunakan kapas.
berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri. 3. Skala nyeri menjadi berkurang
(0-10) 4)     Sistem Integumen: Kaji bentuk luka insisi SC, kaji tidak adanya tanda- tanda
DX2,Tujuan Umum : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x 24 jam ifeksi pada luka.
diharapkan adanya adanya keefektifsn dalam menyusui bayi
Identifikasi tujuan dan keinginan menyusui.Berkan konseling menyusui.Jelaskan 5)     Sistem Pernafasan: Kaji ada tidaknya
polip, kaji kebersihan hidung, kaji
manfaat menyusui bagi ibu dan bayi.ajarkan teknik menyusui yang benar.Ajarkan Tujuan Khusus: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan
perawatan payudara postpartum (mis. Memerah ASI, pijat payudara).
: menunjukan pemenuhan ASI yang adekuat terhadap bayinya.Mengungkapkan
ASKEP POST SC kesimetrisan bentuk dada, jika klien tampak sesak maka periksa ada tidaknya

tentang pentingnya menyusui bayi hambatan pada jalan nafas klien , kaji pergerakan dinding dada, auskultasi suara
PEMERIKSAAN FISIK pernafasan, ada nyeri tekan atau tidak, kaji frekuensi nafas.
DX3,Tujuan umum :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
Kaji kekuatan otot.pantau TTV.Bantu klien untuk mengubah mobilisasi.Ajarkan tarik 3x24 jam diharapkan aktivitas mobilitas fisik tidak terhambat. 6)     Sistem Kardiovaskuler: Kaji konjungtiva anemis atau tidak, periksa tekanan
napas terkontrol selama aktivitas.Motivasi klien untuk meningkatkan aktivitas.Anjurkan INTERVENSI
klien untuk meningkatkan asupan nutrisi yang baik.Kolaborasi dalam pemberian obat darah beserta denyut nadi, kaji ada tidaknya sianosis, periksa CRT< 2 detik atau
analgetik.
Tujuan khusus :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24
lebih, auskultasi jantung untuk memeriksa ada tidaknya bunyi jantung tambahan
jam, diharapkan : Kekuatan otot kembali normal.
atau keabnormalan suara jantung, kaji ada tidaknya kardiomegali, ada tidaknya
DX4, Tujuan umum :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama
Pastikan warna, konsistensi, frekuensi dan jumlah feses.auskultasi bising nyeri tekan.
3.x24 jam diharapkan klien tidak mengalami kesulitan dalam proses
usus.Anjurkan asupan cairan sebanyak 2500-3000 mL/hari sesuai toleransi
defekasi. 7)Sistem pencernaan: Kaji ada tidaknya ditensi abdomen, biasanya
jantung.Anjurkan untuk menghindari makanan pembentuk gas (seperti kubis, brokoli,
bising usus pasca operasi belum kembali normal dikarenakan masih
asparagus, apel, dll).Diskusikan penggunaan obat pencahar (pelunak feses), seperti ada efek anastesi, adanya nyeri epigastrium, konstipasi, dan nyeri
Tujuan khusus :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24
lasaktif atau enema.Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet seimbang yang pada hepar.
jam diharapkan :Defekasi kembali normal. Menunjukkan perubahan dalam
tinggi. 8)     Sistem eliminasi: Kaji frekuensi berkemih jika menggunakan dower kateter
perilaku atau gaya hidup. maka perhatikan karakteristik urin : warna, jumlah,bau, dan konsistensinya. Klien
post sc  biasanya oliguri.
DX5,Tujuan umum :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam

Observasi tingkat kemandirian klien.Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, diharapkan klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri. 9)  Sistem endokrin
: Lakukan pengkajian pada seluruh kelenjar yang ada di tubuh

berpakaian, berhias, mandi, dan makan.Siapkan keperluan pribadi (seperti sikat gigi, untuk mengetahui ada tidaknya pertumbuhan yang abnormal. Kaji ada tidaknya
sabun mandi).Dampingi dalam melakukan perawatan diri sampai mandiri. Tujuan khusus :Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan : pembesaran kelenjar tiroid.
Klien mampu melaksanakan perawatan diri seperti mandi, makan, minum, berpakaian
dengan mandiri atau tanpa bantuan.
Payudara: Kaji kesimetrisan payudara, bentuk payudara, hiperpigmentasi pada
Genetalia: Kaji kebersihan perineum, ada tidaknya lesi, kaji pengeluaran lo
areola mamae, kaji ada tidaknya benjolan, ada tidaknya nyeri tekan, waktu beserta konsistensinya, warna lochea. Kaji ada tidaknya nyeri tekan, ada ti
keluarnya kolostrum, pengeluaran ASI. oedema pada perineum.
Evaluasi dilakukan dengan menganalisis respon klien, mengidentifikasi faktor yang
berkontribusi terhadapa keberhasilan atau kegagalan dan perencanaan untuk EVALUASI Uterus: Kaji kontraksi uterus, kaji letak fundus, kaji tinggi fundus uteri (TFU).
asuhan dimasa yang akan datang.
Sistem reproduksi 10)     Sistem muskuloskeletal

Ekstremitas atas: Kaji kesimetrisan, ada tidaknya sianosis pada ujung jari, ada
tidaknya lesi, ada tidaknya nyeri tekan, kaji reflek otot bisep dan trisep baik
bagian kiri maupun kanan.
Ekstremitas bawah: Kaji kesimetrisan kaki, ada

tidaknya lesi, edema, nyeri tekan, ada tidaknya tanda homans, varises, kaji reflek
patella, kaji kemampuan ROM.

Anda mungkin juga menyukai