Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ANALISIS ZAT GIZI

AKTIVITAS ANTIRADIKAL DPPH


Dosen pengampu : Rusdin Rauf, STP., M.P

DISUSUN OLEH :

ARIELLA HELGA VARENDY


J310190032
SHIFT A2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
2020
AKTIVITAS ANTIRADIKAL DPPH
A. TUJUAN
Mengukur aktivitas antiradikal DPPH dari ekstrak air dari teh hitam.
B. PRINSIP
Terjadinya reaksi antara larutan DPPH yang berwarna ungu sebagai
senyawa radikal dengan senyawa antioksidan yang menyebabkan berkurangnya
intensitas warna ungu dari radikal DPPH. Banyaknya penurunan intensitas warna
ungu menunjukkan besarnya aktivitas antiradikal DPPH dari senyawa antioksidan.
C. TINJAUAN PUSTAKA
Proses pengolahan teh selanjutnya mengalami diversifikasi menjadi
beberapa pengolahan teh yang diantaranya yaitu teh putih (Karori et al, 2007). Teh
merupakan minuman yang paling sering dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk
dunia dengan rata-rata konsumsi 120 ml/hari. Teh hitam umumnya dikonsumsi di
Eropa, bagian utara Amerika dan bagian utara Afrika (kecuali Morocco) sedangkan
teh hijau dikonsumsi di wilayah Asia; teh oolong banyak dikonsumsi di China dan
Taiwan (Wildman, 2001). Teh hitam celup adalah teh kering hasil fermentasi pucuk
dan daun muda termasuk tangkainya dari tanaman teh (Camelia sinensis L) dan
dikemas dengan kantong khusus untuk dicelup. Teh celup adalah produk teh kering
(Camelia sinensis L) tunggal atau campuran dari: teh hitam, teh hijau, teh oolong, teh
putih dan atau teh beraroma lain, dengan atau tanpa penambahan bahan pangan
lain dan atau bahan tambahan pangan yang diijinkan sesuai ketentuan yang berlaku
dan dikemas serta siap diseduh (SNI, 2013).
Komponen kimia yang berperan penting terhadap aspek kesehatan teh
adalah flavonoid. Flavonoid dan tanin yang ada dalam daun teh, berfungsi sebagai
penangkal radikal bebas yang mengacaukan keseimbangan tubuh dan menjadi
salah satu pemicu kanker. Selain itu kehadiran polifenol, theofilin dan senyawa
lainnya di daun teh membantu menghambat perkembangan virus ataupun kelainan
fatal yang menimbulkan kanker. Tanin dapat dipakai sebagai antimikroba (bakteri
dan virus). Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang mempunyai elektron
tidak berpasangan. Elektron tidak berpasangan tersebut menyebabkan radikal bebas
sangan reaktif yang kemudian akan menangkap elektron dari senyawa lain seperti
protein, lipid, karbohidrat, dan DNA untuk menetralkan diri. Radikal bebas dapat
masuk ke dalam tubuh dan menyerang sel-sel yang sehat dan menyebabkan sel-sel
tersebut kehilangan fungsi dan strukturnya. Akumulasi dari kerusakan tersebut
berkontribusi terhadap beberapa penyakit dan menyebabkan kondisi yang biasa
disebut sebagai penuaan dini (Liochev, 2013).

Efek negatif dari radikal bebas terhadap tubuh dapat dicegah dengan
senyawa yang disebut dengan antioksidan. Antioksidan memiliki kemampuan
memberikan elektron, mengikat dan mengakhiri reaksi berantai radikal bebas
(Halliwell, 2012). Antioksidan dibgi menjadi dua kelompok yaitu antioksidan alami
dan antioksidan sintetik. Antioksidan alami berasal dari hasil ekstraksi sintetik
diperoleh dari hasil sintesis secara kimia (Isfahlan,dkk.,2010). Namun, adanya
kekhawatiran terhadap efek samping penggunaan antioksidan sintetik menyebabkan
banyak penelitian tentang potensi antioksidan alami yang berasal dari tanaman
(Saleh, Clark, Woodard, dan Deolu, 2010).
Metode DPPH secara spektrofotometer dipilih karena sederhana, mudah,
cepat, dan peka serta hanya memerlukan sedikit sampel. Parameter yang digunakan
untuk uji penangkapan radikal DPPH adalah IC 30. DPPH merupakan radikal bebas
yang dapat bereaksi dengan senyawa yang dapat mendonorkan atom hidrogen,
dapat berguna untuk pengujian aktivitas antioksidan komponen tertentu dalam suatu
ekstrak. Hal ini dikarenakan adanya elektron yang tidak berpasangan, DPPH
memberikan serapan kuat pada 517 nm. Ketika elektronnya menjadi berpasangan
oleh keberadaan penangkap radikal bebas, maka absorbansinya menurun secara
stokiometri sesuai jumlah elektron yang diambil. Keberadaan senyawa antioksidan
dapat mengubah warna larutan DPPH dari ungu menjadi kuning (Dehpour et al.
2009). Perubahan absorbansi akibat reaksi ini telah digunakan secara luas untuk
menguji kemampuan beberapa molekul sebagai penangkap radikal bebas. Metode
DPPH merupakan metode yang mudah, cepat, dan sensitif untuk pengujian aktivitas
antioksidan senyawa tertentu atau ekstrak tanaman (Koleva et al. 2002). Namun,
pada metode ini terdapat kelemahan, kelemahan metode DPPH ini adalah hanya
dapat mengukur senyawa antiradikal yang terlarut dalam pelarut organik khususnya
alkohol.
D. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
• Spektrofotometer
• Erlenmeyer
• Gelas ukur
• Pipet ukur
• Vortex
• Tabung reaksi
• Kertas saring
BAHAN :

• Teh hitam
• Aquades
• Asam sitrat
• Metanol
E. CARA KERJA
1. Penyiapan larutan DPPH

dimasukkan dalam Pengambilan DPPH


erlenmeyer 250 ml +methanol, lalu diukur
Penambahan pelarut absorbansi dengan
jika hasil absorbansi panjang gelombang 517
kurang dari 0,9 maka Pengenceran nm
dilakukan pengenceran
sampai 0,8
2. Penyiapan ekstrak teh hitam
1 gr teh hitam dalam Penimbangan
erlenmeyer 50 ml
+ 100 ml aquades +
Penambahan 100ml etanol 70%
dengan hot plate dan
magnetic stirrer suhu Pemanasan
85°C 750 rpm 30 menit
Penyaringan dengan kertas saring
ekstrak dipisahkan
antara ekstrak aquades
dengan alkohol Pemisahan
+1ml masing-masing
sampel masukkan
Pengambilan
tabung reaksi
+9 ml alkohol
masukkan tabung
Penambahan
reaksi masing-masing

3. Pengukuran aktivitas antiradikal DPPH


4ml larutan DPPH 3x
pengulangan, 2 tabung Pengambilan
tiap tabung +100µL
sebagai blanko berisi
ekstrak. tabung reaksi
DPPH saja Penambahan sebagai blanko +100µL
etanol
selama 10 detik Divortex

disimpan pada kondisi


Inkubasi gelap selama 30 menit
diukur absorbansi dengan
spektrofotometer panjang
gelombang 517 nm Absorbansi

F. HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL
Kelompok Absorbansi Ekstrak Aquades Ekstrak Etanol
Blanko
3 0,872 UL. 1 UL.2 UL 1 UL 2
0,700 0,705 0,549 0,554

PERHITUNGAN

(𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏−𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑡𝑡30)
DPPH Ekstrak etanol UL 1% = 100% x
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏

(0,872−0,549) 0,323
= 100% x = 100% x
0,872 0,872
= 100% x 0,3704
= 37,04%
(𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏−𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑡𝑡30)
DPPH Ekstrak etanol UL 2% = 100% x
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏

0,872−0,554
= 100% x
0,872
0,318
= 100% x = 100% x 0,3646
0,872
= 36,46%
37,04% + 36,46%
Rata-rata ekstrak etanol =
2
= 36,75%
(𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏−𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑡𝑡30)
DPPH Ekstrak aquades UL 1% = 100% x
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏

0,872−0,700
= 100% x
0,872
0,172
= 100% x = 100% x 0,1972
0,872
= 19,72%
(𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏−𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑡𝑡30)
DPPH Ekstrak aquades UL 2% = 100% x
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴.𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏𝑏

0,872−0,705 0,167
= 100% x = 100% x
0,872 0,872
= 100% x 0,1915
= 19,15%
19,72% + 19,15%
Rata-rata ekstrak aquades =
2
= 19,43%
PEMBAHASAN
Percobaan aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan satu jenis sampel
yang sama, yaitu sampel teh. percobaan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar aktivitas antioksidan yang terdapat pada sampel teh secara spektrofotometri
dengan DPPH. Metode yang digunakan dalam pengujian aktivitas antioksidan adalah
secara spektrofotometri dengan DPPH karena merupakan metoe yang sederhana,
mudah, dan menggunakan sampel dalam jumlah yang sedikit dengan waktu yang
singkat. adanya aktivitas antioksidan dari sampel mengakibatkan perubahan warna
pada larutan DPPH yang semula berwarna ungu menjadi kuning pucat. perubahan
intensitas warna disebabkan oleh berkurangnya ikatan rangkap terkonjugasi pada
DPPH, karena elektron pada radikal DPPH berpasangan dengan atom hidrogen dari
antioksidan sehingga menjadi DPPH-H yang merupakan radikal stabil. kapasitas
antioksidan dinyatakan dalam Ascorbic Acid Equivalent Antioxidant Capacity(AEAC).
Pada teh hitam senyawa yang berperan sebagai antioksidan adalah
theaflavins dan tannin. senyawa-senyawa tersebut merupakan senyawa hasil
oksidasi enzim polifenol yang terbentuk selama proses fermentasi. namun demikian
senyawa-senyawa tersebut masih memiliki antioksidan karena strukturnya yang mirip
dengan catechin. berdasarkan hasil pengukuran absorbansi dapat dilihat bahwa
semakin besar konsentrasi standar maka kecil pengukuran absorbansi semakin kecil.
hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil absorbansi, maka semakin banyak
antioksidan didalam tubuh yang menyerap radikal bebas, dimana menunjukkan
bahwa semakin besar bahan pangan yang mengandung antioksidan,maka pangan
tersebut membantu dalam peredaman terhadap radikal bebas.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tabel diatas diketahui bahwa aktivitas
antioksidan pada beberapa uji pengulangan dengan sampel yang sama. pada hasil
pengulangan pertama untuk ekstrak etanol adalah 0,549 dan untuk pengulangan
kedua sebanyak 0,554. pada pengulangan pertama untuk sampel ekstrak aquades
mendapatkan hasil sebanyak 0,700 dan untuk pengulangan kedua 0,705 dan
dengan absorbansi blanko sejumlah 0,872. Perbedaan nilai yang diperoleh dapat
disebabkan oleh hal diantaranya pada tahap preparasi yang kurang sesuai yaitu PPH
tidak lebih dahulu disimpan pada suhu rendah sehingga dapat mempengaruhi hasil
percobaan, juga kemungkinan adanya gangguan akibat terpapar cahaya yaitu ketika
persiapan sampel uji tidak ditutup atau disimpan ditempat yang gelap. pada hasil
larutan yang dihasilkan dari kedua ekstrak yaitu ekstrak aquades dengan ekstrak
etanol hasil larutannya lebih jernih larutan ekstrak aquades daripada larutan ekstrak
etanol warna yang dihasilkan untuk ekstrak aquades kuning coklat mendekati jernih
dan untuk ekstrak etanol lebih ke coklat muda. untuk hasil rata-rata persen DPPH(%)
untuk ekstrak etanol sejumlah 36,75% dan untuk ekstrak aquades sejumlah 19,43%.
G. KESIMPULAN
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata untuk DPPH
ekstrak etanol adalah 36,75% dan untuk ekstrak aquades sejumlah 19,43% sehingga
aktivitas antioksidan yang terkandung dalam ekstrak aquades lebih besar daripada
aktivitas antioksidan ekstrak etanol.
H. DAFTAR PUSTAKA
Dehpour, A.A., Ebrahimzadeh, M.A., Fazel, N.S., and Mohammad, N.S., 2009,
Antioxidant Activity Of Methanol Extract Of Ferula Assafoetida And Is
Publishing, New York, pp. 84-88.
Halliwell, B., 2012, Free Radicals And Antioxidant: Updating A Personal View,
Nutrition Review, 70, 257-265.
Isfahlan, Ahmad, Abdollah, Reza And Rashid, 2010, Antioxidant And Antiradical
Activities of Phenolic Extracts From Iranian Almond (Prunus Amygdalus L.)
Hulls and Shells, Turk J Biol, 34, 165-173.
Liochev, S.I., 2013, Reactive Oxygen Species And The Free Radical Theory Of
Aging, Free Radical Biology And Medicine, 60, 1-4.
Saleh, M.A., Clark, S., Woodard, B., and Deolu, S.A., 2010, Antioxidant and Free
Radical Scavenging Activities Of Essential Oils, Ethnicity & Disease, 20,
78-82.
I. LAMPIRAN

Ekstrak aquades berada di sebelah kiri dan ekstrak etanol


disebelah kanan (warna lebih jernih ekstrak aquades)
Pada proses pemanasan sampel, erlenmeyer ditutup
rapat menggunakan plastik dan diberi karet.

Anda mungkin juga menyukai