Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOKIMIA

PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN PLASMA

DISUSUN OLEH :

ARIELLA HELGA VARENDY

J310190032

SHIFT A2

Pengampu : ZULIA SETYANINGRUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


PEMERIKSAAN KADAR PROTEIN PLASMA

A. TUJUAN

Untuk menghitung kadar protein pada darah seseorang

B. PRINSIP

Ion tembaga bereaksi dengan protein dalam suasana alkali membentuk

kompleks warna ungu. Ekstinksi dari kompleks warna ini proporsional dengan

konsentrasi protein dalam sampel.

C. TINJAUAN PUSTAKA

Darah merupakan suatu cairan tubuh yang kental dan berwarna merah. Kedua

sifat umum ini, yaitu warna merah dan kental, membedakan darah dari cairan tubuh

yang lain. Kekentalan pada darah disebabkan oleh banyaknya senyawa dengan

berbagai macam berat molekul, dari yang kecil sampai yang besar seperti protein,

yang terlarut di dalam darah. Warna merah yang sangat khas bagi darah, disebabkan

oleh adanya senyawa yang berwarna merah dalam sel –sel darah merah (SDM) yang

tersuspensi dalam darah (Sacher danMcPherson, 2012; Sadikin, 2014; Lieseke dan

Zeibig, 2017).

Plasma adalah cairan darah yang bebas dari sel dan berwarna kuning jernih

yang mengandung senyawa penggumpalan darah (fibrinogen). Plasma dibentuk dari

sekitar 90% air, dan sisanya terdiri atas zat –zat yang terlarut. Plasma diperoleh

dengan mencegah penggumpalan darah dengan menyambahkan senyawa tertentu,

yang dinamai antikoagulan. Dalam hal ini, untuk memisahkan unsur darah dari

larutan dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama ialah dengan membiarkan

terjadinya pengendapan berbagai macam sel yang membentuk endapan darah dengan

bantuan gaya berat. Penggunaan cara ini membutuhkanwaktu yang lebih lama dan
pemisahan serum dengan sel yang diperoleh tidak sempurna. Cara kedua ialah dengan

pemusingan, pemisahan akan diperoleh jauh lebih cepat dan sempurna bila tabung

dipusing saja dengan bantuan alat pemusing. Hasilnya akan diperoleh 2 bagian besar,

yaitu endapan sel –sel yang membentuk unsur figuratif dan cairan jernih yang

berwarna kuning dan dinamai sebagai plasma (Sadikin, 2014; Lieseke danZeibig,

2017).

Serum adalah komponen cairan darah yang telah ditampung ke dalam sebuah

tabung tanpa antikoagulan sehingga tidak mengandung faktor koagulasi yang

digunakan untuk proses pembekuan darah. Serum terdiri dari semua protein (yang

tidak digunakan untuk pembekuandarah) termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen,

hormon dan semua substansi exogenous (Sacher dan McPherson, 2012; Lieseke

danZeibig, 2017).

Protein plasma adalah komponen penting plasma darah dengan konsentrasi

60-80 g/l yang merupakan 4% dari total protein tubuh. Protein plasma memiliki

banyak fungsi yaitu mempertahankan distribusi air antara darah dan jaringan dengan

menjaga tekanan osmotik plasma, berperan dalam transpor nutrien, metabolit, dan

hormon, melawan patogen dan mempertahankan integritas sirkulasi melalui proses

pembekuan darah. Komponen terbesar dari bahan padat plasma darah adalah protein

plasma dengan konsentrasi 7-7,5 g/dL. Protein plasma tidak hanya terdiri dari protein

sederhana namun juga protein terkonjugasi seperti glikoprotein dan lipoprotein.

Protein plasma dapat dipisahkan dalam tiga kelompok besar yaitu fibrinogen,

albumin, dan globulin.

D. ALAT DAN BAHAN

ALAT :
• Tabung reaksi

• rak tabung

• mikropipet

• spektrofotometeer

• waterbath

BAHAN :

• Plasma darah

• reagen warna protein (biuret), komposisi :

o natrium hydroxida 200 mmol/l

o kalium natrium tartrat 32 mmol/l

o copper sulfat 18 mmol/l

o kalium iodida 30 mmol/l

E. CARA KERJA
Memipet darah ± 2ml masukkan dalam tabung reaksi

Mencentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 1500rpm

Memipet serum 20 micron/0,02ml masukkan tabung reaksi

Menambahkan 1000 micron reagen warna protein,


homogenkan

Inkubasi selama 5 menit dalam waterbath 37°C

Membaca pada spektrofotometer panjang gelombang 546.f21


F. HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL :
Kel Ulangan 1 Ulangan 2 Rata-rata keterangan
1 6,8 g/dl 6,3 g/dl 6,55 g/dl Rendah
2 6,5 g/dl 6,2 g/dl 6,35 g/dl Rendah
3 6,6 g/dl 6,5 g/dl 6,55 g/dl Rendah
4 6,4 g/dl 6,2 g/dl 6,3 g/dl Rendah
5 6,5 g/dl 6,3 g/dl 6,4 g/dl Rendah
Kadar normal : 6,6-8,7 g/dl

PEMBAHASAN

Protein plasma terdispersi dalam plasma sebagai koloid dan karena ukurannya

yang relatif besar maka protein plasma tidak keluar melalui pori-pori dinding kapiler

sehingga dinding kapiler relatif impermeabel terhadap protein plasma. Oleh karena itu

protein plasma membentuk tekanan osmotik antara darah dan cairan interstisium

sebesar 25 mmHg yang mengakibatkan air tertarik ke dalam darah. Protein plasma

juga bertanggung jawab sekitar 15% terhadap buffer darah.

Ribuan antibodi terdapat dalam plasma manusia meskipun pada keadaan

normal jumlahnya sedikit. Antibodi yang bersirkulasi diproduksi oleh limfosit

sedangkan sebagian besar protein plasma lain disintesis oleh hepar. Protein plasma

terbanyak adalah albumin yang membentuk hampir separuh total protein plasma

sedangkan sisanya dikelompokkan ke dalam globulin.

Protein plasma dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu albumin, globulin,

dan fibrinogen. Albumin adalah protein dengan konsentrasi tertinggi dalam plasma

darah yaitu 60% dari total protein plasma. Oleh karena itu albumin bertanggung

jawab 75-80% dalam mempertahankan tekanan osmotik plasma. Sebagian besar

protein plasma disintesis di hepar oleh hepatosit sedangkan immunoglobulin disintesis

oleh sel limfosit B. Pada individu normal konsentrasi protein plasma dipertahankan
konstan. Sintesis protein plasma menurun pada beberapa penyakit khususnya yang

menyerang hepar. Sintesis protein plasma juga relatif menurun pada malnutrisi.

Dalam menentukan kadar dari protein plasma dalam darah seseorang dapat

menggunakan alat spktrofotometer dimana alat tersebut digunakan untuk menentukan

berapa kadar yang didapatkan dari sampel yang telah diproses. Dapat dillihat pada

tabel hasil bahwa kadar protein plasma yang didapatkan untuk pengulangan pertama

sejumlah 6,8 g/dl sedangkan untuk pengulangan kedua sejumlah 6,3 g/dl sehingga

didapatkan rata-rata untuk sampel sebanyak 6,55 g/dl dan dapat dikategorikan sebagai

kadar protein plasma dalam tubuh rendah, karena kadar protein plasma dalam darah

yang normal sejumlah 6,6-8,7g/dl. Dari tabel yang sudah dipaparkan dapat

dibandingkan bahwa sampel kelompok 1 dan sampel kelompok 3 hasil rata-rata yang

didaapatkan mendekati kadar normal dan untuk sampel kelompok 4 memiliki hasil

kadar protein plasma terendah sejumlah 6,3 g/dl diikuti dengan sampel kelompok 5

yang tidak jauh berbeda dari sampel kelompok 4 yaitu sejumlah 6,4 g/dl.

G. KESIMPULAN

Pada praktikum penentuan kadar protein plasma dapat disimpulkan bahwwa

hasil penggulangan pertama untuk sampel kelompok 1 sejumlah 6,8 g/dl sedangkan

untuk pengulangan kedua didapatkan hasil sejumlah 6,3 g/dl sehingga dapat

dikategorikan kadar protein plasmanya rendah.

H. DAFTAR PUSTAKA

Lieseke, C. L. dan Zeibig, E. A. 2017. Buku Ajar: Laboratorium Klinis. Jakarta:

Penerbit EGC.

Murray RK, Bender DA, Botham KM, et al. Biokimia Harper: Harper’s illustrated

biochemistry. 29th ed. Manurung LR, Mandera LI, translators. Soeharsono

R, Sandra F, Ong H, editors. Jakarta: EGC; 2014. 638, 711-5 hal.


Sacher, R. A. dan McPherson, R. A. 2012. Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium. Edisi 11 Jakarta: Penerbit EGC.

Sadikin, M. 2014. Biokimia Darah. Jakarta: Penerbit Widya Medika.

Siregar, M. T., Sriwulan, W., Setiawan, D., dan Nuryati, A. 2018. Bahan Ajar

Teknologi Laboratorium Medik (TLM):Kendali Mutu.. Jakarta: Kemenkes.

Anda mungkin juga menyukai