Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga

Sub Topik : Hipertensi

Sasaran : Tn. S dan Keluarga

Hari/ Tanggal : Senin 15 Februari 2021

Jam : 18.00 WIB

Waktu : 30 Menit

Tempat :

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat mengatasi
permasalahan penyakit hipertensi

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dapat menyebutkan kembali:
1. Menyebutkan defenisi hipertensi
2. Menyebutkan klasifikasi hipertensi
3. Menyebutkan penyebab penyakit hipertensi
4. Menyebutkan faktor-faktor resik hipertensi
5. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
6. Menyebutkan cara mendeteksi dini pada hipertensi
7. Menyebutkan pencegahan hipertensi
8. Menyebutkan cara mengontrol tekanan darah tinggi

C. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunaan dalam penyampaian ini berupa:
1. Pengetahuan
Memberikan materi berupa ceramah tentang penyakit hipertensi sesuai dengan
tujuan yang sudah ditentukan.
2. Sikap
Melakukan pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer.

D. Daftar Rencana Proses Pelaksanaan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 2 Menit Pembukaan: a. Menjawab salam
a. Memberi salam b. Mendengarkan dan
b. Menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran
c. Menyebutkan materi/ pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2 15 Menit Pelaksanaan: Mendengarkan,
Pengetahuan memperhatikan dan ikut serta
Menjelaskan materi penyuluhan
secara beraturan dan teratur.
Materi:
a. Defenisi hipertensi
b. Klasifikasi hipertensi
c. Penyebab hipertensi
d. Faktor resiko hipertensi
e. Tanda dan gejala hipertensi
f. Deteksi dini hipertensi
g. Pencegahan penyakit
hipertensi
h. Cara mengontrol tekanan
darah tinggi

3 11 Menit Evaluasi: Bertanya dan menjawab


Meminta lansia menyebutkan pertanyaan.
kembali pengertian hipertensi,
penyebab hipertensi, faktor
resiko hipertensi, tanda dan
gejala hipertensi,klasifikasi
hipertensi, deteksi dini
hipertensi, cara mengontrol
tekanan darah tinggi.

Memberikan penguatan atau


reinsforement terhadap jawaban.
4 2 Menit Penutup: Menjawab salam
Menyampaikan simpulan
kegiatan, mengucapkan
terimaksih dan mengucapkan
salam.

E. Media Penyuluhan
1. Materi ( Leaflet)

F. Metode Evaluasi
1. Metode evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis evaluasi : Lisan

G. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat menyebutkan
kembali:
1. Apa itu pengertian hipertensi?
2. Sebutkan klasifikasi hipertensi?
3. Sebutkan 2 penyebab dari setiap klasifikasi hipertensi?
4. Sebutkan 2 faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah dan 2 faktor resiko
hipertensi yang dapat diubah?
5. Sebutkan 5 dari 10 tanda dan gejala hipertensi?
6. Sebutkan salah satu cara deteksi dini pada enyakit hipertensi?
7. Sebutkan 4 dari 8 pencegahan terhadap penyakit hipertensi?
8. Sebutkan 4 dari 9 cara mengontrol tekanan darah tinggi?

H. Lampiran Materi
A. Pengertian
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah baik diastolik maupun sistolik
secara hilang timbul atau menetap. Hipertensi dapat terjadi secara esensial
(primer, idiopaik) dimana faktor penyebab tidak dapat diidentifikassi, atau secara
sekunder, akibat dari penyakit tertensu yang diderita (Robinson,2014).
B. Klasifikasi hipertensi
Menurut Robinson (2014)
a. Hipertensi primer
Terjadi sebesar 90-95% kasus dan cendrung bertambah seiring dengan waktu
b. Hipertensi sekunder
Cendrung muncul secra tiba-tiba dan menyebabkan kenaikan tekanan darah
yang lebih tinggi dibandingkan hipertensi primer.
c. Hipertensi maligna
Merupakan gabungan dari hipertensi primer dan hipertensi sekunder yang
berat dan fulminant.
d. Klasifikasi tekanan darah
Menurut Muttaqin (2009)

Klasifikasi Tekanan Sistolik Tekanan Diastolik


(mmHg) (mmHg)
Normal <120 <80
Prehipertensi 120-139 80-90
Hipertensi Stage I 140-150 90-99
Hipertensi Stage II >150 >100

C. Penyebab Hipertensi
Menurut Robinson (2014)
a. Hipertensi primer
Faktor resiko yang meliputi obesitas, stres, gaya hidup santai, dan merokok.
b. Hipertensi sekunder
Penyebabnya antara lain penyakit gagal ginjal, tumor kelenjar adenal,
koarktasio kongential dan obstructive sleep apnea.
Pengobatan yang menyebabkan hipertensi sekunder meliputi kontrasepsi
hormonal, obat flu, pereda sakit, serta obat-obatan ilegal seperti kokain dan
amfetamin.
D. Faktor-faktor penyebab resiko hipertensi
Menurut Joyce dan Hokanson (2014)
a. Faktor resiko tidak dapat diubah
1. Riwayat keluarga
Hipertensi dianggab poligenik dan multifaktoral, yaitu pada seseorang
dengan riwayat hipertesi keluarga, beberapa gen mungkin berinteraksi
dengan lainnya dan juga lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan
darah naik dari waktu ke waktu.
2. Usia
Hipertensi primer biasanya muncul antara 30-50 tahun. Peristiwa
hipertensi meningkat dengan usia. 50-55% klien yang berumur lebih dari
60 tahun memiliki tekana darah lebih dari 140/90 mmHg.
3. Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita kira-kira
usia 55-74 tahun, kemudian setelah 74 tahun wanita beresiko lebih besar
4. Etnis
Statistic mortalitas mengidikasikan bahwa angka kematian pada wanita
dan pria berkulit putih lebih rendah (4,7% dan 6,3%)
b. Faktor resiko yang dapat diubah
1. Diabetes
2. Stres
Stres mengakibatkan resistensi vacular perifer dan curah jantung serta
menstimulai aktivitas sistem saraf simpatis. Stressor bisa banyak hal,
mulai dari suara, infeksi, peradangan, nyeri, berkurangnya suplai oksigen,
panas, dingin, trauma, pengerahan tenaga berkepanjangan, respons pada
peristiwa kehidupan, obesitas, usia tua, obat-obatan, penyakit pembedahan
dan pengobatan medis
3. Obesitas/kegemukan
Terutama pada tubuh bagian atas (tubuh bebentuk “apel”) dengan
meningkatnya jumlah lemak sekitar diafragma, pinggang dan perut.
4. Nutrisi
Diet tinggi garam mungkin penyebab pencetus hipertensi, karena plepasan
hormon natriuretic yang berlebihan, yang mungkin secara tidak langsung
meningkatkan tekanan darah. Penelitian juga menunjukan bahwa asupan
diet dapat berkontribusi dalam pengembangan hipertensi.
5. Penyalagunaan obat
Merokok sigret, mengkonsumsi banyak alchol, dan beberapa
penggunanaan obat terlarang merupakan faktor resiko hipetensi.
E. Tanda dan gejala hipertensi
Menurut Robinson (2014)
a. Dapat ditemukan tanpa tanda dan gejala
b. Pandangan kabur
c. Bunyi bising pada aorta arteri karotis, renalis dan femoralis.
d. Perasaan bingung (konfusi)
e. Pusing
f. Edema
g. Peningkatan tekanan darah
h. Lelah
i. Nokturia
j. Perdarahan hidung
F. Deteksi dini pada hipertensi
Menurut Joyce dan Hokanson (2014)
a. Skrining komunitas
Sistem layanan kesehatan paling tidak sekali setahun menghadirkan
kesempatan pemeriksaan tekanan darah insidental. Program ini
mengidentifikasikan bukan hanya klien dengan hipertensi yang tidak diobati
tetapi juga bagi mereka yang sudah diintervensi namun tidak diteruskan atau
hipertensinya tidak dipantau dengan tepat oleh intevensi terkini.
b. Pengukuran tekanan darah secara mandiri
Pengukuran tekanan darah diluar kantor penyedia layanan kesehatan dapat
memberikan informasi berharga untuk evaluasi awal dan tindakan lanjut
seelanjutnya bagi orang dengan hipertensi.
G. Pencegahan penyakit hipetensi
a. Pengurangan berat badan
b. Pembatasan natrium (garam)
c. Modifikasi diet lemak
Modifikasi diet lemak dengan menurunkan fraksi lemak jenuh dan
meningkatkan lemak tak jenuh ganda berpengaruh sedikit terhadap penurunan
tekanan darah. Pendekatan diet untuk menghentikan hipertensi diantaranya.
Makanan sehari-hari yang kaya buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan
rendah lemak dengan menggurangi lemak jenuh dan lemak total
d. Olahraga
Program olahraga aerobik yang adekuat untuk mencapai paling tidak kadar
cukup kebugaran fisik memfasilitasi pengondisian
Kardiovaskular dan dapat membantu klien obesitas hipertensi dalam
mengurangi berat badan dan mengurangi resiko penyakit kardifaskular dan
semua penyebab kematian.
Tekanan darah dapat dikurangi dengan intensitas aktifitas fisik yang cukup,
seperti jalan cepat selama 30-45 menit hampir setiap hari dalam seminggu.
Latihan beban menggunakan beban ringan adalah tambahan positif untuk
olahraga apa saja. Awali program olahraga secara bertahap, dengan perlahan
meningkatkan intensitas dan durasi aktivitas sebagaimana tubuh
menyesuaikan dan menjadi lebih terkondisi dengan pengawasan profesional
yang berkelanjutan.
e. Pembatasan alkohol
f. Teknik relaksasi
Meditasi transcendental, yoga, biofeedback, relaksasi otot progesif, dan
psikoterapu dapat mengurangi tekanan darah pada klien hipertensi
g. Menghentikan kebiasaan merokok
h. Suplementasi kalium
Suplemen kalium mungkin mengurangi tekanan darah tetapi berbahaya bila
dikonsumsi setiap hari secara rutin.
H. Cara untuk mengontrol tekana darrah tinggi
Menurut joyce dan Hakanson (2014)
a. Ketahui tekana darah anda, periksalah secara teratur
b. Ketahui berapa berat badan anda seharusnya. Jagalah pada tingkat itu atau
dibawahnya.
c. Jangan menggunakan terlalu banayk garam dalam masakan atau makanan
d. Makanlah menu rendah lemak
e. Jangan merokok atau menggunanakan produk tembakau
f. Minumlah obat tetapi tepat seperti yang diresepkan jangan sampai kebiasaan
pil walaupun hanya untuk satu hari
g. Tetapi janji dengan dokter
h. Ikuti saran dokter anda tentang olahraga
i. Pastikan bahwa orang tua, kaka, adik, anak-anak anda diperiksa tekana
darahnya secara teratur.
DAFTAR PUSTAKA

M. Blac&Jaane. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Singapore. Elsevier

Muttaqin A. 2009. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


Kardivaskuler. Jokjakarta: Salemba medika

Robinson&Lydon. 2014. Visual Nursing ( Medikal – Bedah). Tanggerang: bina


Rupa Aksara Publisher.

Anda mungkin juga menyukai