Anda di halaman 1dari 5

BENTUK GENERASI MUDA DALAM MENGISI DAN MEMAKNAI KEMERDEKAAN INDONESIA

1. Pengabdian ke masyarakat

Terlibat dalam kegiatan sosial dan pelayanan masyarakat


merupakan salah satu cara yang kini banyak dilakukan
oleh para pemuda untuk berpatisispasi dalam mengisi
kemerdekaan Indonesia melakukan kegiatan sosial ini
adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Pengabdian yang dilakukan adalah mengajarkan kepada
masyarakat agar dapat membuat kreativitas yang dapat
bermanfaat bagi dirinya atau pun orang lain, dalam program
pendidikan ini dapat dilakukan pengajaran atau membuat
sekolah yang mereka tidak perlu memikirkan besar biaya
yang harus mereka keluarkan tapi manfaat yang mereka dapatkan ,
Dalam pengabdian masyarakat ini mahasiswa dapat membuat
perubahan yang sederhana yang tidak perlu mengeluarkan biaya
yang mahal namun dapat meluangkan waktunya untuk mereka
itu sudah menjadi awal perubahan.

2. Mendukung perkembangan produk dalam negeri

Banyak dari anak muda Indonesia yang lebih merasa bangga


saat menggunakan produk dari brand-brand ternama di dunia.
Tanpa disadari, hal tersebut justru dapat mematikan
pertumbuhan dari brand-brand lokal yang beberapa
diantaranya juga memiliki kualitas produk yang tidak kalah
dengan brand luar. Saat ini, begitu banyak brand asli Indonesia
yang bermunculan dalam berbagai bidang, salah satunya 

Tokopedia.com yang bergerak di bidang jual-beli online


Jika generasi muda merasa bangga menggunakan
produk dalam negeri dan brand lokal lainnya,
maka akan mendukung perkembangan brand tersebut,
bahkan juga mampu mendorongnya untuk dikenal
oleh masyarakat dunia.
3. Terlibat dalam memajukan sektor pendidikan

Aset terbesar dari suatu negara bukanlah sumber daya alamnya,


melainkan sumber daya manusia dari negara tersebut.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan kemerdekaan
yang sesungguhnya, diperlukan perbaikan kualitas sumber
daya manusia Indonesia, terutama dalam hal pendidikan.
Maka dari itu, pembenahan fasilitas pendidikan harus
menjadi prioritas utama yang harus dilakukan untuk perbaikan
kualitas SDM di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut,
maka diperlukan kepedulian dari berbagai pihak, mulai dari
pemerintah hingga generasi muda, Generasi muda pun bisa
ikut berperan aktif dalam memperbaiki sektor pendidikan
di Indonesia “Apabila setiap pemuda bisa berkontribusi di
daerahnya masing-masing bahkan di daerah yang belum terjamah,
maka tercapailah maksud dan tujuan dari kemerdekaan”,

MOHAMMAD YAMIN adalah pahlawan nasional, budayawan, dan aktivis hukum terkemuka Indonesia. Beliau
di Sawahlunto, Sumatera Barat, 24 Agustus 1903 , meninggal di Jakarta, 17 Oktober 1962 dan dimakamkan di
Talawi, Sawahlunto Sumatera Barat. Beliau banyak menghasilkan karya tulis pada dekade 1920 yang sebagian
berbahasa Melayu. Karya tulisnya diterbitkan dalam junal Jong Sumantra. Dibidang Sastra beliau adalah
pelopor puisi modern. 

Riwayat pendidikan Muhammad Yamin , mulai dari Hollands Indlandsche School (HIS), Sekolah guru, Sekolah
Menengah Pertanian Bogor, Sekolah Dokter Hewan Bogor, AMS, hingga sekolah kehakiman (Reeht
Hogeschool) Jakarta. M Yamin termasuk salah satu pakar hukum dan penyair terkemuka angkatan pujangga
baru. Taufik Abdullah bahkan menganggap Mr Muh Yamin sebagai sejarawan Indonesia terbesar abad ini. 
Kiprahnya dalam dunia politik mulai terlihat sejak M Yamin diangkat sebagai ketua Jong Sumatera Bond
tahun 1926-1928. Tahun 1931M Yamin bergabung ke partai Indonesia. Setelah ini partai ini di bubarkan, ia
mendirikan Partai Gerakan Rakyat Indonesia bersama Adam Malik, Wilopo, dan Amir Syarifuddin. M Yamin
kemudian di angkat sebagai anggota Volksraad dan membentuk golongan nasional Indonesia. M Yamin
merupakan anggota BPUPKI dan anggota panitia 9 yang akhirnya berhasil merumuskan piagam Jakarta dan
menjadi dasar terbentuknya UUD 1945 dan Pancasila. M Yamin amat mencintai persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia. Profesor M Yamin SH pernah diangkat sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat
(KNIP). Selain itu, ia juga pernah memegang jabatan berbagai macam menteri dalam kabinet diantaranya
menteri pendidikan dan kebudayaan, menteri penerangan dan lain-lain. 
Sewaktu menjabat sebagai menteri penerangan beliau wafat. Yamin meninggal dunia di Jakarta dan
dikebumikan di Talawi, sebuah kota kecamatan yang terletak 20 kilometer dari ibu kota Kabupaten
Sawahlunto, Sumatera Barat. Sebagai seorang sejarawan, M yamin banyak menulis buku sejarah dan sastra
yang cukup di kenal diantaranya Gajah Mada (1945), Sejarah Peperangan Diponegoro, Tan Malaka (1945)
Tanah Air (1922), Indonesia Tumpah Darahku (1928), Ken Arok dan Ken Dedes (1934), Revolusi Amerika,
(1951). Berdasarkan SK Presiden RI No.088/TK/1973, M yamin di anugerahi gelar pahlawan nasional. 

Anda mungkin juga menyukai