Anda di halaman 1dari 18

NAMA : TASYA ANNISA NURAZIZAH TUASIKAL

NRP : 204010170
KELAS : 20 MJD
MATA KULIAH : PENGANTAR MANAJEMEN
DOSEN : Dr. H . HERU SETIAWAN . SE . MM .
TUGAS INDVIDU (4)

1. Jelaskan secara kompleks dan detail penjelasan tentang lingkungan organisasi pada
perkuliahan minggu ke empat ?
Jawab :
Menurut saya, Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok untuk
mencapai sutau tujuan tertentu dengan cara tertentu dan aturan tertentu. Secara umum
tujuan dari pada organisasi adalah untuk mencapai tujuan individu yang dilaksanakan
dengan cara berkelompok.
Selain itu, organisasi merupakan kumpulan dari individu yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam menentukan tujuan organisasi. seorang
manajer harus memperhatikan faktor lingkungan organisasi karena dalam
pelaksanaanya tidak akan lepas pada masalah lingkungan-lingkungan yang
mempengaruhi jalannya kegiatan organisasi. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan
berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang akan diambil oleh
manajer. Sebagai seorang manajer harus memperhatikan tidak hanya lingkungan
internal saja, namun juga harus mengantisipasi lingkungan di eksternal perusahaan.
Oleh karena itu manajer harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur
serta kekuatan-kekuatan lingkungan eksternal dan internal dalam setiap kegiatan
manajemen.
Suatu organisasi baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil akan
berinteraksi dengan lingkungan internal dan eksternalnya dalam rangka mencapai
tujuan, Organisasi yang bisa bertahan adalah organisasi yang bisa menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungannya kerena lingkungan merupakan kekuatan yang
mempengaruhi, baik secara langsung maupun tidak terhadap kinerja organisasi.
menurut Stephen P. Robbins lingkungan organisasi adalah lembaga-lembaga atau
kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan secara potensial mempengaruhi
kinerja organisasi. Sebuah Perusahaan atau Organisasi yang beroperasi disebuah
lingkungan tidak dapat menafikan bahwa selain begiatan yang dikelolanya,
organisasi tersebut juga terlibat dengan lingkungan diseputar lokasi. Oleh karena itu,
sebuah organisasi perlu memahami lingkungan apa saja yang terkait secara langsung
maupun tidak langsung dengan kegiatan. Maka drai itu organisasi perlu mengetahui
lingkungan apa yang ada di dalam organisasi tersebut. Lingkungan tersebut dapat
menjadi penyebab yang akan menjadi faktor pendukung ataupun pengambat bagi
organisasi tersebut atau yang kita sedang jalani. Kegiatan organisasi akan merubah
lingkungan dan juga sebaliknya lingkungan akan mendorong perubahan pada
organisasi.
Lingkungan yang terjadi di suatu organisasi merupakan pengaruh dari beberapa
faktor. Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi lingkungan di suatu organisasi, yaitu
yang pertama ada faktor internal. Faktor internal atau lingkungan internal organisasi
adalah lingkungan yang ada di dalam organisasi tersebut. Dalam lingkungan organisasi
terdapat suatu batas – batas atau aturan tertentu yang dapat dikendalikan (controllable)
oleh perusahaan. Analisis lingkungan internal bersumber pada faktor sumber daya
organisasi.
Didalam lingkungan internal ada 5 faktor diantaranya, yang pertama ada tenaga
kerja. Tenaga kerja merupakan faktor pendukung dalam lingkungan internal karena
tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena dengan memiliki tenaga
kerja yang trampil perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien
dan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu
perusahaan harus mampu merekrut tenaga kerja yang baik, sesuai dengan standar
didalam organisasi tersebut dan organisasi harus mempertahankan tenaga kerja yang
terampil, kreatif dan mempunyai standar dan inovasi yang akan menciptkan sebuah
keuntungan bagi organisasi atau perusahaan.Yang kedua ada Manajemen. Manajemen
atau manajer merupakan faktor pendukung utama dalam lingkungan internal dan
pendukung utama dalam berjalannya organisasi di suatu perusahaan. Manajer harus
mampu menjalankan kegiatan organisasi dalam hal perencanaan, pengkoordinasian
atau mengatur jalannya organisasi agar sasaranb atau tujuan organisasi dapat tercapai.
Manajemen atau manajer didalam perusahaan berperan penting mencapai tujuan yang
telah ditetapkan organisasi. Yang ketiga ada Dewan komisaris. Dewan komisaris
merupakan faktor yang utama setelah pemegang saham, karena dewan komisaris
mewakili kepentingan para pemegang saham. Dewan komisaris merupakan faktor
pendukung didalam lingkingan internal, karena dewan komisaris bertugas untuk
mengawasi atau memantau terhadap kebijkan pengurusan, serta mengawasi jalannya
kegiatan dalam perusahaan dan mengawasi manajemen, serta memastikan kegiatan
berjalan sesuai sasarn agar mencapai tujuan perusahaan.
Yang keempat ada Pemegang saham. Pemegang saham merupaka faktor
pendukung utama atau faktor utama dalam suatu perusahaan atau organisasi, karena
mereka bertanggung jawab secara penuh dalam perusahaan. Selain itu mereka juga
bertanggung jawab atas seberaspa besara saham mereka terhadap perusahaan. Jika
mperushaan memperoleh imbalan besar yang mereka investasikan dalam perusahaan.
Yang kelima ada Budaya organisasi. Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna
bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari
organisasiorganisasi lainnya. budaya organisasi dapat dikendalikan oleh manajemen
dan berpengaruh pada peningkatan kinerja organisasi untuk itu diperlukan budaya yang
dapat mendukung dalam hal pencapaian tujuan organisasi.
Faktor yang kedua ada faktor eksternal. Faktor eksternal atau lingkungan
ekternal adalah suatu aturan atau kekuatan yang berasal dari luar, yang potensial
mempengaruhi kinerja organisasi pengertian lain menjelaskan lingkungan eksternal
adalah lingkungan yang ada di luar organisasi yang tak dapat dikendalikan
(uncontrollable) oleh perusahaan. Lingkungan eksternal diketahui mempunyai peranan
besar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan manajerial, proses dan struktur
organisasi, maka lingkungan eksternal penting untuk selalu dipantau atau diawasi dan
dianalisis. Lingkungan eksternal terbagi menjadi dua. Yang pertama ada lingkungan
eksternal mikro atau khusus.
Didalam lingkungan mikro ini terdiri dari 5 unsur. Yang pertama ada para
pesaing. Pemahaman terhadap lingkungan persaingan yang dihadapi akan membantu
organisasi. Perusahaan yang berada di suatu bidang tertentu perlu mengetahui
mengetahui posisi persaingannya sehingga organisasi atau perusahaan mampu
mengoptimalkan operasionalnya sehingga organisasi dapat memahami arena dan
situasi, serta sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing. Yang kedua
ada para langganan. Situasi pasar dan langganan sangat mempegaruhi perusahaan
dalam menyusun strategi, kebijaksanaan dan taktik pemasaran. Untuk mengarahkan
kegiatan-kegiatan pemasaran, perusahaan harus menganalisis dan mengetahui profil
langganan pada masa sekarang dan masa yang akan datang serta kondisi pasar yang
dituju. Dengan begitu perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan
berkembang bila ia dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Yang ketiga
ada pasar tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan mitra strategis perusahaan karena
dengan memiliki tenaga kerja yang terampil, kreatif dan sesuai standar perusahaan,
maka perusahaan dapat melaksanakan aktifitas perusahaan dengan efisien, efektif dan
mempunyai keunggulan dibandingkan dengan perusahan lain. Oleh karena itu
perusahaan harus mampu merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan standar perusahaan
dan mempertahankan tanaga kerja yang terampil, kretaif, berinovasi dan sesui standar
dan keinginan perusahaan agar perusahaan mempunyai keuntungan dan feedback yang
baik bagi perusahaan.
Yang keempat ada lembaga keungan. Perusahaan dalam memperluas
perusahaan memerlukan adanya tambahan modal dari pihak lain yaitu seperti lembaga
keuangan. Lmebaga keungan disini seperti perbankan, perusahaan investasi, asuransi,
dan pasar modal. Yang kelima ada intasni pemerintah. Kebijakakan instansi pemerintah
sangat berpengaruh terhadap aktifitas perusahaan dalam banyak hal, seperti peraturan-
peraturan, syarat-syarat berdirinya perusahaan, perizinan, perpajakan, pemberian
pinjaman dari bank-bank pemerintah dan pembatasan-pembatasan terhadap perusahaan
untuk melindungi masyarakat dan lingkungan.
Faktor lingkungan eksternal yang kedua yaitu lingkungan eksternal makro atau
umum. Lingkungan eksternal makro atau umum adalah lingkungan organisasi yang
luas karena menyeluruh di baerbagi aspek. Lingkungan eksternal umum ini dapat
mempengaruhi organisasi serta berpengaruh seara tidak langsung terhadap kinerja
organisasi.
Lingkungan eksternal makro atau umum ini meliputi 6 faktor atau unsur. Yang
pertama ada kondisi ekonomi. Perusahaan yang berdiri di suatu negara perlu
mengetahui kondisi ekonomi negara tersebut. Perusahaan perlu mengetahui
tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat
pertumbuhan pendapatan nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar
saham serta fluktuasi kurs valuta asing dan suku bunga, secara umum
adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik manajemen
dalam aktivitas. Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan
perekonomian dan aktivitas atau dunia usaha. Kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan
sebaliknya perkembangan dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan
pertumbuhan ekonomi. Yang kedua ada kondisi politik dan hukum. Perusahaan yang
berdiri di suatu negara, juga perlu mengetahui kondisi politik dan hukum di negara
tersebut. Apabila terjadi kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai
maka dapat menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas
organisasi diberbagai bidang. Pertimbangan
hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain adanya peraturan
pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya
manusia. Yang ketiga ada kondisi sosial budaya.
Para manajer perlu memperhatikan adanya
perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola dan trend atau yang sedang
marak di pasar yang
dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi terutama pemasarannya
dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen. Sebagai contoh
saat ini trend atau yang sedang marak yaitu selera masyarakat perkotaan adalah kembali
ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan strategi pemasarannya, misal dengan
membuat produk kecantikan yang alami tanpa bahan memakai bahan kimia yang
berlebih.
Yang keempat ada kondisi demografi.
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang
berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi, seperti jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, konsumsi keluarga.
Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini dapat berpengaruh pada kebijakan
manajemen perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengontrol organisasi nya. Yang kelima ada teknologi.
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau
paling cepat mengalami perubahan. Bagi beberapa perusahaan teknologi merupakan
dampak yang poitif bagi perushaanatau memberikan sebuah peluang untuk berinovasi
dan mevinptakan sebuah keuntunga. Tetapi ada beberap perushaan juga yang merasa
dengan adanya tekonologi ini merupakan sebuah ancaman dan dampak negatif bagi
perusahaan, Maka dari itu perusahan pelu sebuah rekaan untuk mengetahui di masa
yang akan datang seperti apa. Di suatu perusahan, teknologi pun
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam
hal pengembangan produk. Sebagai contoh, saat ini dinamika
industry ponsel sedang berkembang pesat, kita selalu mendapat informasi
adanya tawaran produk ponsel dengan berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu
yang sangat cepat. Hal ini karena terkait dengan perkembangan teknologi yang
terjadi. Dahulu kita hanya mengenal ponsel digunakan untuk menelepon
saja, namun dalam waktu beberapa tahun belakangan ini dengan perkembangan
teknologi yang sangat pesat, kita sudah dapat menemukan ponsel dengan
tambahan fitur kamera, video kamera atau bahkan komputer. Yang keenam globalisasi.
Globalisasin membawa arus yang begitu besar dalam kehidupan manusia. Globalisasi
juga memberikan pengaruh atau dampak bagi perusahaan-perusahaan.
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi.
Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin
ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya
pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
Didalam lingkungan oganisasi terdapat lingkungan internasioanl organisasi.
Lingkungan internasinal organisasi atau lingkungan global adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis global untuk menjual
barang dan jasa guna mencapai tujuan perusahaan. Bisnis global adalah kegiatan atau
aktivitas pemenuhan kebutuhan dengan membeli dan menjual barang dan jasa dari atau
ke negara yang berbeda. Aktivitas bisnis global tersebut perlu adanya proses
manajemen. Manajemen global adalah manajemen bagi organisasi yang melaksanakan
bisnis di lebih dari satu negara. Perusahaan yang melakukan bisnis secara global bukan
lagi merupakan hal yang baru, karena sudah sejak lama banyak perusahaan-perusahaan
yang menjual produknya ke negara lain.
Para manajer dalam segala ukuran dan jenis organisasi dihadapkan dengan
peluang dan tantangan pengelolaan lingkungan global. Ketika perdagangan
diperbolehkan untuk mengalir dengan bebas, negara-negara memperoleh keuntungan
dari pertumbuhan ekonomi dan laba produktivitas karena mereka mengkhususkan
dalam memproduksi barang yang mereka anggap paling baik dan mengimpor barang
yang lebih efisien bila diproduksi di tempat lain. Perdagangan global terbentuk dari dua
kekuatan, yaitu aliansi perdagangan regional dan perjanjian yang dinegosiasikan
melalui Organisasi Perdagangan Dunia. Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar
aliansi strategi ini berhasil. Yang pertama pemilihan partner, jika kita akan melakukan
atau membuka suatu usaha di suatu negara, kita harus mengetahui jelas siapa yang akan
kita ajak kerjasama, apakah partner tersebut dapat bekerjasama mencapai tujuan
strategi dan tujuan aliansinya serta tidak memanfaatkan aliansinya dimasa mendatang.
Dan sebagai perusahaan yang akan melakukan aliansi strategi, kita harus melakukan
berbagai langkah seperti, mencari informasi mengenai partner dan mengumpulkan data
serta mencari tahu mengenai partner tersebut. Yang kedua struktur aliansi, yaitu
menentukan suatu struktur hingga terjadi keadilan dalam hal pembebanan resiko dan
menghindari terjadinya pemanfaatan dari partner untuk kepentingannya sendiri. Yang
ketiga penanganan aliansi, dalam hal ini dapat dilakukan pengamanan dengan
teknologi, atau dengan penetapan kontrak, dimana terjadi persetujuan atau kesepakatan
yang jelas, adil antara perusahaan dengan partnernya dengan komitmen yang mantap
agar tidak terjadi resiko yang tidak diinginkan.
Didalam lingkungan organisasi internasional, terdapat beberapa aliansi antar
negara. Aliansi perdagangan internasional ada 4 macam. Yang pertama ada Uni Eropa
(UE). Uni Eropa (UE) adalah sebuah organisasi antar-pemerintahan dan supranasional,
yang terdiri dari negara-negara Eropa, yang sejak 1 Januari 2007 telah memiliki 27
negara anggota. UE memiliki beberapa kebijakan eksternal, yakni sebagai berikut.
Suatu tarif eksternal bersama bea cukai, dan posisi yang sama dalam perundingan
perundingan perdagangan internasional. Dari 27 negara anggotanya, Indonesia
termasuk bagian dari anggota Uni Eropa tersebut. Indonesia melakukan pengeksporan
minyak sawit terhadap Uni Eropa. Tetapi pada tahun 2020 kemarin, Uni Eropa
membuat suatu kebijakan lingkungan yang dimana tidak memperbolehkan merusak
lingkungan. Dan denga kebijakan lingkungan tersebut menjadi suatu implikasi dan
masalah bagi Indonesia. Dan akhirnya Indonesia memutus pengeksporan minyak sawit
terhadap Uni Eropa. Yang kedua ada North America Free Trade Agreement (NAFTA).
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara adalah sebuah organisasi yang terdiri
dari negara-negara Amerika Utara. Organisasi ini didirikan pada 1994 oleh tiga negara,
yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA
bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga;
komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial;
dan kegiatan kesehatan. Markas NAFTA berada di Washington D. C., Ottawa, dan
Mexico City. Indonesia bukan anggota dari NAFTA, tetapi Indonesia melakukan
pengekesporan tektil terhadap amerika. Sebelumnya Cina yang melakukan
pengeksporan tekstil terhadap Amerika, tetapi saat ini Amerika dan Cina terjadi suatu
konflik hingga pengimporan dari Cina ke Amerika menjadi tinggi akibat konflik negara
Amerika dan Cina tersebut. Maka dari itu ini merupaka sebuah peluang bagi Indonesia
untuk melakukan pengeksporan ke pada Amerika.
Yang ketiga ada Association of Southeast Asian Nation (ASEAN). ASEAN
merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan
Asia Tenggara, yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi
Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Organisasi ini
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan
pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian
di tingkat regionalnya. Indonesia termasuk bagian dari anggota ASEAN. Indonesia
telah melakukan banyak pengeksporan terhadap negara ASEAN. Contohnya
Singapura, Indonesia melakukan pengeksporan kepada singapuran dengan
mengekspor minyak bumi, gas alam ,beras, teh kopi, dan lain lain. Yang keempat ada
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). World Trade Organization (WTO) atau
Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang
secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara WTO memiliki beberapa
tujuan penting, yaitu sebagai berikut, yang pertama mendorong arus perdagangan
antar negara, dengan mengurangi dan menghapus berbagai hambatan yang dapat
mengganggu kelancaran arus perdagangan barang dan jasa. Yang kedua memfasilitasi
perundingan dengan menyediakan forum negosiasi yang lebih permanen. Hal ini
mengingat bahwa perundingan perdagangan internasional di masa lalu prosesnya
sangat kompleks dan memakan waktu.
2. Jelaskan secara kompleks dan detail penjelasan tentang budaya organisasi pada
perkuliahan minggu ke empat ?
Jawab :
Menurut saya, Budaya organisasi adalah suatu sistem makna bersama yang
dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi-organisasi
lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang
dijunjung tinggi oleh organisasi. Budaya organisasi merupakan suatu identitas yang
dimiliki oleh suatu organisasi yang dihasilkan berdasarkan kebiasaan, tradisi dan
aktivitas yang dilakukan organisasi dalam menjalankan aktivitasnya.
Budaya organisasi dapat dipengaruhi oleh bagaimana sikap dan cara kerja dari
pendiri atau manajer di suatu organisasi. Peran dari manajer dalam menjalankan
aktivitas manajerial nya akan menjadi identitas dari organisasi tersebut untuk itu
manajer dituntut untuk memberikan pegaruh positif dan juga memberikan peforma
terbaik guna mencapai tujuan organisasi dan cara yang dilakukan dapat menjadi budaya
organisasi yang dapat diterapkan dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi di
waktu selanjutnya. Budaya organisasi dapat diturunkan dan menjadi contoh atau
kebiasaan yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi sehari-hari.
budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya kepemimpinan,
visi dan misi serta norma-norma kepercayaan dan pengertian yang dianut oleh anggota
organisasi dan dianggap sebagai kebenaran bagi anggota yang baru yang nantinya akan
menjadi sebuah tuntunan bagi setiap elemen organisasi suatu perusahaan untuk
membentuk sikap dan perilaku.
Budaya organisasi merupakan salah satu peluang untuk membangun Sumber
Daya Manusia melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan mampu
menyesuaikan diri dengan tantangan yang sedang berjalan dan yang akan datang.
Budaya organisasi merupakan suatu kekutan sosial yang tidak tampak, yang dapat
menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja.
Budaya organisasi yang kuat mendukung tujuan-tujuan perusahaan, sebaliknya
budaya organisasi yang lemah atau bertentangan dengan tujuan perusahaan akan
menghambat perusahaan. Dalam suatu perusahaan yang budaya organisasinya kuat,
nilai-nilai bersama dipahami secara mendalam, dianut, dan diperjuangkan oleh
sebagian besar para anggota organisasi. Budaya yang kuat dan positif sangat
berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kinerja perusahaan.
Didalam Budaya organisasi terdapata sebuah ciri – ciri untuk mengetahui budaya
organisasi. Ada 11 ciri-ciri budaya organisasi, Yang pertama, keyakinan yang tidak
tergoyahkan bahwa manusia adalah sumber daya perusahaan yang paling penting.Yang
kedua, dukungan dari kewirausahaan intern menghargai karyawan yang membantu
perusaahaan yang tercapai misiya. Yang ketiga, pengendalian yang lebih didasarkan
pada loyalitas dan komitmen ketimbang pada aturan dan kepatuhan. Yang keempat,
komitmen pada karyawan terhadap tujuan lebih tinggi ketibang komitmen mereka
terhadap tujuan kelompok pribadi. Yang kelima, komitmen manajemen puncak untuk
menyesuaikan kebanggan di kalangan semua karyawan. Yang keenam, komitmen
manajemen puncak untuk mengahasilkan produk atau layanan yang unggul laiannya.
Yang ketujuh, keyakian akan kepentingan rirual, upacara dan pahlawan
perusahaan. Yang kedelapan, keyakinan akan pentingnya informasi kabar baik maupun
kabar buruk. Yang kesembilan, kesadaran bahwa komunikasi ke atas lebih penting
daripada komunikasi ke bawah. Yang kespuluh, dukungan manajemen puncak atas
pelatihan dan pengembangan .komitmen untuk selalu lebih panadai daropada
pesaing.Yang kesebelas,pandangan yang mengahargai kebearan mengambil resiko dan
kreativitas.
Didalam Budaya organisasi juga terdapat sebuah fungsi. Fungsi budaya
organisasi yaitu, Yang pertama, budaya organisasi berfungsi sebagai pembeda yang
jelas terhadap satu organisasi dengan organisasi yang lain. Yang kedua, budaya
organisasi membawa suatu rasa identitas bagi anggota - anggota organisasi. Yang
ketiga, budaya organisasi mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih
luas daripada kepentingan individual seseorang. Yang keempat, budaya organisasi
merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi dengan
membentuk sikap serta perilaku karyawan. Yang kelima, budaya organisasi berfungsi
sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang membentuk sikap serta perilaku
karyawan.
Selain itu di dalam budaya organisasi terdapat sebuah elemen. Secara umum
elemen budaya organisasi terdiri dari dua elemen pokok, yaitu elemen yang bersifat
idealistik dan elemen yang bersifat perilaku. Yang pertama elemen idealistik
(invisible). Elemen idealistik umumnya tidak tertulis, bagi organisasi yang masih kecil
melekat pada diri pemilik dalam bentuk doktrin, falsafah hidup, atau nilai - nilai
individual pendiri atau pemilik organisasi dan menjadi pedoman untuk menentukan
arah tujuan menjalankan kehidupan sehari - hari organisasi. Elemen idealistik ini
biasanya dinyatakan secara formal dalam bentuk pernyataan visi atau misi organisasi,
tujuannya tidak lain agar ideologi organisasi tetap lestari. Yang kedua elemen
behavioural (visible). Elemen behavioral adalah elemen yang kasat mata, muncul
kepermukaan dalam bentuk perilaku sehari - sehari para anggotanya, logo atau jargon,
cara berkomunikasi, cara berpakaian, atau cara bertindak yang bisa dipahami oleh orang
luar organisasi dan bentuk - bentuk lain seperti desain dan arsitektur instansi. Bagi
orang luar organisasi, elemen ini sering dianggap sebagai representasi dari budaya
sebuah organisasi sebab elemen ini mudah diamati, dipahami dan diinterpretasikan,
meski interpretasinya kadang - kadang tidak sama dengan interpretasi orang - orang
yang terlibat langsung dalam organisasi.
Dan didalam budaya organisasi terdapat 10 karakteristik budaya organisasi.
Yang pertama, Inisiatif individual adalah tingkat tanggung jawab, kebebasan atau
indepedensi yang dipunyai setiap anggota organisasi dalam mengemukakan pendapat.
Inisiatif individual tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu
organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan
organisasi atau perusahaan. Yang kedua, Toleransi terhadap tindakan beresiko, suatu
budaya organisasi dikatakan baik apabila dapat memberikan toleransi kepada anggota
atau para pegawai agar dapat bertindak agresif dan inovatif untuk memajukan
organisasi atau perusahaan serta berani mengambil resiko terhadap apa yang
dilakukannya. Yang ketiga, Pengarahan. Pengarahan dimaksudkan sejauh mana suatu
organisasi atau perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang
diinginkan. Sasaran dan harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi, dan tujuan
organisasi. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kinerja organisas ataupun
perusahaan. Yang keempat, Integrasi. Integrasi dimaksudkan sejauh mana organisasi
atau perusahaan dapat mendorong unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang
terkoordinasi. Kekompakan unit-unit tersebut dapat mendorong kualitas dan kuantitas
pekerjaan yang dihasilkan. Yang kelima, Dukungan manajemen. Dukungan
manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer dapat memberikan komunikasi
atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan.
Yang keenam, Kontrol. Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-
peraturan atau normanorma yang berlaku di dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Yang ketujuh, Identitas. Identitas dimaksudkan untuk sejauh mana para anggota suatu
organisasi atau perusahaan dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu kesatuan
dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian profesional
tertentu. Yang kedelapan, Sistem imbalan. Sistem imbalan dimaksudkan sejauh mana
alokasi imbalan (kenaikan gaji, promosi dan sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja
pegawai, bukan didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya. Yang
kesembilan, Toleransi terhadap konflik. Sejauh mana para karyawan di dorong untuk
mengemukakan konflik dan kritik secara terbuka. Perbedaan pendapat merupakan
fenomena yang sering terjadi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Namun,
perbedaan pendapat dan kritik tersebut bisa digunakan untuk melakukan perbaikan atau
perubahan strategi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Yang kesepuluh
Pola komunikasi. Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki kewenangan.
Kadangkadang hierarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola komunikasi
antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri.
Budaya organisasi menurut OCAI (Organizational Culture Assessment
Instrument) Mengembangkan konsep “competing values” yang didekati dari segi
kebudayaan organisasi. Pada model mereka ini terdapat 4 macam model kebudayaan
dalam organisasi, enam dimensi penting dalam budaya, dan dimensi dalam
budaya.Yang pertama, Hierachy Culture adalah budaya organisasi yang ditandai
dengan bentuk perusahaan yang resmi dan terstruktur. Semua proses kerja diatur secara
baku dan sistematis. Birokrasi sangat relevan dengan jenis budaya ini. Gaya
kepemimpinan yang dikembangkan adalah sebagai koordinator dengan fungsi
mentoring yang kuat dan ketat, sekaligus sebagai organisator yang unggul. Tugas utama
manajemen ditekankan pada efisiensi serta adanya batasan - batasan waktu yang tegas
dan ketat. Model atau pedoman manajemen yang digunakan biasanya adalah berpusat
kepada pengendalian dan kontrol yang ketat. Salah satu contoh dari budaya hirarki
adalah McDonald’s yang sangat mengutamakan standarisasi dan efisiensi.
Yang kedua, Market Culture atau tipe kultur persaingan adalah budaya
organisasi yang memiliki asumsi budaya pasar yang tidak ramah, kompetitif, serta
dicirikan dengan tempat kerja yang berorientasi pada hasil. Pekerja dinilai berdasarkan
kinerja yang diberikan kepada perusahaan, pekerja yang memberikan kinerja terbaik
akan ditempatkan pada posisi terbaik di perusahaan. Salah satu contoh organisasi
dengan budaya compete (market) adalah General Electric (GE) selama dipimpin
oleh CEO Jack Welch. Welch menegaskan bahwa semua bisnis GE harus menjadi
nomor satu atau nomor dua di industrinya, jika tidak maka bisnis tersebut akan ditutup
atau dijual. Budaya GE sangat menghargai kemampuan kompetitif di mana hasil lebih
ditekankan daripada proses.
Yang ketiga, Clan Culture atau Kultur Kekeluargaan adalah budaya organisasi
dimana perusahaan memiliki karakter kekeluargaan, terdapat lingkungan yang dapat
mengatur dengan baik perusahaan melalui team work, dan pengembangan SDM serta
memperlakukan konsumen sebagai rekanan. Tugas utama dari manajemen adalah
mengendalikan dan membina karyawan sehingga memudahkan mereka untuk
berpartisipasi. Salah satu perusahaan yang diketahui mengadopsi clan culture yaitu
Tom’s of Maine, perusahaan yang memproduksi berbagai produk perawatan tubuh
natural. Sang founder, Tom Chappell, berfokus untuk membangun hubungan yang baik
dengan karyawan, konsumen, pemasok, hingga lingkungan.
Yang keempat Adhocracy Culture atau Kultur Kreatif adalah budaya organisasi
yang menuntut inovasi dan inisiatif serta menciptakan produk baru dan jasa untuk
mengantisipasi dan persiapan kebutuhan di masa depan. Tugas utama dari manajemen
adalah untuk mendukung terciptanya semangat kewirausahaan dan kreativitas.
Berfokus pada isu eksternal dan nilai kefleksibelan dibanding kestabilan dan kontrol.
Kunci utamanya adalah kreativitas dan pengambilan resiko. Pada organisasi macam ini
biasanya tabel-tabel organisasi, aturan, ruang fisik semuanya sementara, bahkan tidak
ada. Salah satu contoh perusahaan populer yang menganut adhocracy culture adalah
Facebook. Pada jenis budaya kerja ini, Mark Zuckerberg menjadi pemimpin sekaligus
inovator yang patut ditiru. Semangat dan ide-ide Mark Zuckerberg dalam mewujudkan
gagasan dijadikan sebagai motivasi bagi para karyawan. Konsep adhocracy
culture menjunjung tinggi eksperimen dan kebebasan karyawan untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Sehingga hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan nilai
perusahaan di tengah ketatnya persaingan pasar.

3. Carilah perusahaan yang ada di indonesia kemudian analisis dari segi eksternal dan
internal perusahaanya ?
Jawab :
Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal pada Perusahaan AQUA
Latar belakang perusahaan
PT AQUA Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo,
sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama
didirikandi Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini AQUA memiliki 14 pabrik
di seluruhIndonesia. Pada tahun 1998, AQUA (yang berada di bawah naungan PT Tirta
Investama)melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE,
yang merupakansalah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan terbesar di
dunia dan ahli dalamnutrisi. Langkah ini berdampak pada peningkatan kualitas
produk, market share, danpenerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah
bendera DANONE-AQUA, kini AQUAmemiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi
yang dapat diakses oleh pelanggannya di
seluruh Indonesia.
Lingkungan perusahaan Aqua terdiri dari dua, yaitu;
Secara umum, lingkungan perusahaan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian
besar, yakni lingkungan eksternal dan lingkungan internal perusahaan.
1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal sendiri dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian besar lagi
yakni lingkungan yang sifatnya umum dan lingkungan industri.
A. Lingkungan Umum atau Makro
Lingkungan umum adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal perusahaan
yang merupakan faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas dan faktor-faktor
tersebutpada dasarnya berada di luar dan terlepas dari operasi perusahaan. Faktor-
faktor tersebut
antara lain adalah:
1. Ekonomi
2. Sosial
3. Politik dan Hukum
4. Teknologi
5. Demografi

1. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi dalam industri air mineral memiliki pengaruh yang kecil karena air
mineral merupakan suatu barang yang tidak terlalu mahal dan menjadi kebutuhan dalam
kehidupan manusia
2. Faktor Sosial
Faktor sosial dalam industri air mineral memiliki pengaruh yang kecil karena air
mineral bukanlah suatu barang yang dapat digunakan untuk menaikkan prestise
seseorang
3. Faktor Politik dan Hukum
Faktor politik dan hukum dalam industri air mineral memiliki pengaruh yang kecil
karena perubahan dalam situasi politik dan hukum tidak berpengaruh secara
langsung terhadap industri air mineral.
4. Faktor Teknologi
Teknologi merupakan faktor yang sangat penting karena dalam pengelolaan
air mineral membutuhkan teknologi yang canggih untuk menghasilkan barang yang
berkualitas baik.
5. Demografi
Faktor demografi merupakan faktor yang penting karena dapat meningkatkan
penjualan dari air mineral semakin besar jumlah penduduk disuatu negara maka secara
langsung permintaan terhadap air mineral juga akan tinggi.
B. Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah serangkaian faktor-faktor-ancaman dari pelaku bisnis
baru, supplier, pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di antara para
pesaing
yang secara langsung mempengaruhi perusahaan dan tindakan dan tanggapan
kompetitifnya. Kekuatan- kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri sebagai
berikut:
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru atau Para Pesaing
Untuk masuk dalam industri air mineral membutuhkan modal yang sangat besar
sehingga ancaman masuknya pendatang baru memiliki peluang yang kecil.
b. Tingkat Rivalitas Di Antara Para Pesaing yang ada
Dalam industri air mineral tidak memiliki khususan atau keunikan dan cenderung
merupakan barang yang standar, maka tingkat rivalitas diantara para pesaing yang
ada cukup besar.
c. Tekanan dari Produk Pengganti
Tekanan dari produk pengganti dari air mineral sangat tinggi karena air mineral
merupakan sesuatu yang dibutuhkan pada saat itu juga.
d. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Substitusi)
Dalam industri air mineral kekuatan tawar menawar pembeli sangat kecil karena air
mineral ditawarkan ke pasar dengan harga yang relatif murah dan harganya di semua
daerah juga relatif sama.
e. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Pada industri air mineral kekuatan tawar menawar dari pemasok cukup kuat karena
bahan baku dari air mineral ini berasal dari alam sehingga selalu bergantung pada
alam.
2. Lingkungan Internal
Lingkungan dari dalam perusahan yang mempengaruhi perusahaan Aqua, antara lain:
a. Keuangan
• Perusahaan Aqua dari segi keuangan sangat kuat karena perusahaan ini merupakan
leader dalam industri air minum yang telah menguasai pasar (market leader) air
mineral hingga 60%.
• DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 %
menjadi 74 %, sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham
mayoritas AQUA Group.
b. Pemasaran
• Memasarkan produk tidak susah, karena konsumen sudah mengetahui
kualitas produk.
• Sosialisasi ke masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi air mineral
yang bersih dan higienis dimana Aqua memiliki semua kriteria yang dibutuhkan.
• Pemberian bantuan Aqua untuk wilayah terpencil merupakan salah satu promosi
Aqua bahwa Aqua juga perduli terhadap sesama.
• Air PDAM yang sekarang sudah tidak memungkinkan untuk dikonsumsi,
maka Pemerintah menganjurkan kepada masyarakat agar mengkonsumsi air
mineral dalam kemasan.
c. Sumber Daya Manusia
• Agen penjualan Aqua yang tersebar dimana-mana, karena untuk menjadi agen
Aqua sangat mudah, hanya dengan pengambilan minimal 20 galon Aqua.
• Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini AQUA memiliki lebih dari 1.000.000
titik distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
• Aqua memiliki sumber daya manusia yang sudah terampil dan loyalitas terhadap
perusahaan.
d. Operasi dan Produksi
• Menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih. Sebagai bagian dari Grup
Danone di seluruh dunia, AQUA mengikuti aturan yang dituangkan dalam Piagam
Danone untuk manajemen sumber daya air untuk menjamin kualitas sumber-
sumber mata airnya.
• Mempunyai peluang untuk merambah ke agen-agen kecil yang belum mempunyai
pasar lokal
e. Produk
• Brand Aqua Danone sangat kuat
• Inovasi terbaru tutup Aqua Galon yang unik dan inovatif, dan secara eksklusif
dilengkapi segel transparan dengan hologram untuk menjamin terjaganya produk
alami dari tiap tetes Aqua.
• Kemasan Aqua semakin beragam (dari kemasan gelas, botol kecil, sedang hingga
galon)

4. Analisis dan jelaskan perusahaan yang ada di indonesia dari segi budaya organisasinya?
kemudian tentukan perusahaan tersebut menganut budaya organisasi apa ?
Jawab :
Objek analisis atau penelitian pada perushaan PT. Kereta Api Indonesi atau PT.
KAI. Analisis atau penelitian ini bertujuan untuki mengetahui bagaimana budaya
organisasi di PT. Kereta Api Indonesia (persero), yaitu terkait denga kedispilinan dalam
bekerja, kebebasan dalam berinovasi, sistem balas jasa, dan pelayanan terhadap
konsumen.
A. Budaya Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) pada level Values
Values adalah apa yang secara ideal menjadi alasan untuk berperilaku. Nilai –
nilai merupakan sesuatu berharga untuk dipahami, dan dikerjakan sebagai landasan
komitmen oganisasi. Nilai-nilai biasanya ditemukan oleh para pendiri organisasi
strategi-strategi, tujuan-tujuan, filosofi serta cara pecapaian tujuan-tujuan. Bentuk
nyata nilai-nilai dapat berupa, filosofi, visi, displin kerja, sistem balas jasa, cara
berinteraksi, berinovasi, dan lain-lain.
1) Kedisiplinan dalam Bekerja
PT. Kereta Api Indonesia (persero) sebagai badan usaha yang bernaung
dibawah pemerintah ternyata memiliki karakter yang tidak berbeda dari
organisasi pemerintah lainnya, dimana aturan-aturan formal, struktur birokrasi
menjadi ciri utama perushaan. Peraturan-peraturan yang berlaku di perussahaan
menjadi landasan utama bagi karyawan dalam menjalani aktivitas dalam
konteks pekerja maupun keorganisasian.
Kedisplinan merupakan salah satu nilai yang ditanamkan perushaan
kepada karyawan PT. KAI. Seiring dengan perubahan budaya, nilai-nilai
kedisplinan menjadi salah satu fokus utama yang selau diingatkan oleh
perushaan agar tercipta suatu kesatuan sikap dan perilaku karyawan yang
selaras dengan nilai-nilai perusahaan serta mendorong kinerja yang lebih baik
dari karyawan. Aturan-aturan yang yang diberlakukan perusahaan sudah
dijalankan dengan baik oleh karyawan. Hal ini dikarenakan perushaan semakin
tegas dan konsisten dalam memberikan sanksi terhadap karyawan yang
melanggar ketentuan perusahaan, hal ini tidak terpaksa dari pemberlakuan
sistem reward dan punishment oleh perusahaan. Sebagai contoh , saat ini
kedatangan dan kepulangan karyawan sangat diawasi leh perushaan melalui
absensi. Karyawan yang terlambat absen akan langsung diberikan teguran
tertulis.
Reward dan punishment menjadi kebijakan yang efektif dalam
meningkatkan kedisiplinan karyawan, karena mampu memberikan m otivasi
dan sebaliknya yaitu rasa takut untuk mrlakukan tindakan-tindakan yang
melanggar aturan. Sistem reward di PT. KAI antara lain berupa penganugerahan
karyawan teladan yang ditetapkan setiap bulan. Hal ini dilakukan sebagai
bentuk apresiasi dari perushaan kepada karyawan yang memiliki prestasi kerja
sekaligus motivasi bagi karyawan lain agar memberikan kinerja yang maksimal
bagi kemajuan perushaan.
Bentuk kebijakan seperti aturan yang melarang pedagang asongan
masuk ke gerbonng, penumpang yang naik diatas gerbong, aturan mengenai
proses boarding pass bagi para penumpang, larangan merokok di stasiun
maupun digerbong, dan aturan lainnya. Kebijakn-kebijakan tersebut merupakan
bagian dari upaya perushaan untuk mengadaptasi budaya perusahaan terhadap
buaday masyarakat. Dengan mengubah perilaku masyarakat lebih didplin dan
mengikuti peraturan yang berada di PT. KAI. Bagi pertusahaan yang
mengutamakan keselamatan sebagai salah satu nilai yang dikedepankan
perushaan, maka kedisiplinan sangat diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan
karena PT. KAI sebagai perusahaan yang bergerak dibidang tarnasportasi
publik memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan penumpang.
2) Kebebasan berinovasi
PT. Kereta Api Indonesia (persero) yang saat ini sedang dalam masa
transformasi budaya perushaan, mencantumkan level sebagaio salah satu dari
lima nilai utama perusahaan. Bhakan menjadi salah satu symbol pembentuk
logo perusahaan yang baru. Hal ini menandakan bahwa perusahaan
menganggap inovasi sebagai elemen penting bagi kemajuan perushaan dan
mengehendaki seluruh karyawannya untuk terus berinovasi dalam berbagi
aspek pekerjaan.
PT. KAI seiring perubahan budaya perushaan dengan mengedepankan
nilai inovasi. Perusdahaan saat ini sangat teerbuka terhadap segala ide-ide atau
gagasan yang diberikan oleh karyawan demi kemajuan perusahaan. Sebagai
perusahaaan yang bergerak dibidang jasa, inovasi-inovasi yang dikembanhkan
oleh PT. KAI biasanya berkaitan dengan usaha peningkatan pelayanan. Salah
satu bentuk terobosan paling inovatif yaitu sistem tiket perkeretaapian atau
disebut Rail Ticketing System (RIS). Saa ini pengguna jasa kereta api dapat
memperoleh tiket melalui internet (online) dengan mengakses website PT.
Kereta Api Indonesia, selain itu bagi pelanngan bisa membeli tiket dengan
bekerja sama dengan berbagai pihak seperti, Alfamart, Indomart, Dunkin, PT.
Pos Indonesia.
3) Sistem Balas Jasa
Sistem imbalan (reward system) merupaka sebuah metode atau cara-
cara memberikna reinforcement terhadap kontribusi individu dengan
kemampuan kinerjanya dalam pekerjaan, dimana tujuannya adalah untuk
memotivasi karyawan dalam bekerja. Sidtem imbalan PT. KAI biasanya
berbetuk reward yang diberikan kepada karyawan berprestasi dalam konteks
pekerjaanya. Misalnya kondektur yang mampu menurunkan penumpang tidak
bertiket, menertibkan pedagang asongan, dan prestasi lainnya. Selain dalam
konteks pekerjaan, pengharagaan juga diberikan kepda karyawan yang
berdedikasi tinggi pada perusahaan. Contohnya pemberian pengahrgaan bagi
karyawan teladan.
Bentuk reward yang diberikan oleh PT. KAI kepada karyawan yang
berprestasi dapat berupa promosi kerja, diberikan biaya naik haji, dan yang
terkini pegawai yang berprestasi bisa melakukan studi banding ke luar negeri
(china). Selain itu sebagai bentuk untuk memotivasi para karyawan, pemberian
insentif dan tunjangan-tunjangan yang dilakukan oleh pihak perushaan
merupakan salah satu cara untuk meciptakan komitmen karyawan terhadap
perusahaan serta meningkatkkan nilai intergritas karyawan dan sebagai cara
untuk mencegah terjadinya kecurangan-kecurangan atau penggelapan yang
rentan terjadi, mengingat strategisnya posisi perusahaan.
4) Pelayanan Terhadap Nilai Konsumen
PT. Kereta Api Indonesia (persero) merupakan BUMN yang bergerak
dibidang jasa transportasi memiliki tanggung jawab sebagai penyelenggara
transportasi perkerataapian di Indonesia. Peningkatan pelayanan meruapak
agenda PT. KAI yang dilakukan dari waktu ke waktu. Karena sebagai
peruashaan yang bergerak dibidang jasa maka nilai jualnya adalaj pelayanan
yang memuaskan. Dengan meningkatkan integritas karyawan,yang bertindak
jujur dan memiliki komitmen tinggi terhadap perusahaan kemudian inovasi
dengan pengembangan di segala bidang seoerti kemudahan dalam membeli
tiket, sistem boarding pass, pelayanan gerbong seperti kebersihan dan kemanan.
Kemudian Pelayanan Priman dengan menanamkan prinsip 7s ; senyum, sapa,
salam, sopan, santun, semangat, setiap hari kepada seluruh karyawan,
khususnya untuk fron office. Selai itu PT. KAI selalu menanamkan nilai utama
perusahaan tersebut kepada karyawan dengan melayani konsumen dengan cara
selalu mempertahankan mutu pelayanan dan mengurangi keluhan dari
pelanggan Kereta Api yang resmi
B. Budaya Organisasi PT. Kereta Api Indonesia (persero) pada level Artefacts
Artefacts (artefak) adalah sesuatu yang bias dilihat, didengar, dan dirasakan.
Budaya pada level artefak memiliki fungsi sebagai identitas yang membedakan
dengan organisasi atau perusahaan lain. Seperti logo, seragam, slogan perusahaan,
dan ritual perusahaan.
1) Logo Perusahaan
Logo merupakan tanda identitas atau ciri khas suatu perusahaan
merupak representasi visual yang mengkumnikasikan filosofi, visi, nilai-nilai
yang berlaku dalam perusahaan. Perubahan logo yang dilakukan PT. Kereta Api
Indonesia (persero) dapat diartikan sebagai simbolisasi atau penanda adanya
peruibahan dalam tubuh perusahaan. Kebanyakan orang umumnya kesulitan
dalam menerjemahkan nilai-nilai dan menyadari adanya perubahan. Maka dari
itu diperlukan sebuah tanda atau symbol untuk mengkomunikasikannya.
Disinilah peran symbol atau logo diperlukan.
Logo yang saat ini digunakan oleh PT. KAI merupakan logo yang
didapat melalui syembara, dimana dalam proses pemilihannya melibatkan
partsispasi masyarakat. Hal ini dilakukan untuk lebih mendekatkan diri dengan
masyarakat dan mencari ide-ide yang lebih kreatif.
2) Slogan Perusahaan
Slogan adalah kata-kata atau kalimat yang mengekspresikan suatu nilai
bagi perusahaan. Secara singkat dan mempunayi makna khusus bagi organisasi
secara keseluruhan. Sama halnya dengan loggo perusahaan, slogan memliki
fungsi sebagai simbol yang menjadi identitas perusahaan. Seiring dengan
perubahan budaya perusahaan PT. KAI menjadi consumer orinted, maka untuk
mengkomunikasikan perubahan tersebut perusahaan merubhan slogan menjadi
“Anda Adalah Prioritas Kami” artinya bahwa perusahaan menempatkan
konsumen sebagai prioritas utama dan memastikan konsumen mendapatkan
pelayanan yang prima.
Selain itu, slogan bagi PT.KAI ditunjukkan juga bagi para karyawan
agar bekerja selaras dengan filosofi dan tujuan-tujuan perusahaan., slogan
tersebut manjadi pemacu semangat kerja bagi mereka dalam melayani
pelanggan.posisi konsumen sebagai prioritas utama perusahaan yang harus
diberikan kepuasan falam bentuk pelayananmaksimal dalam berbagai aspek.
Ketika didalam gerbong, konsumen diberikan kenyamanan dan keselamatan,
ketika mereka membutuhkan informasi terkait kereta api, mereka
mendapatkannya dengan mudah dan cepat. Dan ketika ada keluhan-keluhan,
merekan dapat dengan mudah menyampaikan dan mendapat penjelasan. Hal
tersebut merupakan bentuk-bentuk pemenuhan kepuasan konsumen.
3) Cara berpakaian
Budaya perusahaan memiliki fungsi salah satunya sebgai identitas yang
membedakannya dengan perushaan lain. Salah satu bentuk identitas perusahaan
selain logo, dan simbol dalah cara berapakaian. Cara berapakaian berkaitan
dengan bagaimana penampilan anggota suatu organisasi atau perusahaan dalam
melakuakn aktivitas keorganisasiannya. Cara berpakaian di PT. KAI merupakan
salah satu aspek yang sangat diperhatikan oleh perusahaan, ketentuan-ketentuan
menegenai cara berapakaian bagi karyawan perudahaan diatu secara ketat
dalam peraturan tertulis perusahaan dan terdapat punsihment bagi karyawan
yang melanggarnya. Hal ini menandakan bahwa perusahaan sangat concern
terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam kseragaman cara berapakian, yaitu
nilai-nilai intergritas dan kedispilinan.
Pengunaan batik merupakan himbauan dari pemerintah bagi kantor-
kantor di indonesia untuk memakai batik minimal satu hari dalam seminggu
utnuk melestarikan batik sebagai warisan bangasa. Selain itu seragam pada PT.
KAI itu, atasannyua berawran putih dan celana atau rok berawarna biru tua.
Wran putih memilioki makna kesempurnaan sehingga dapat memebntuk
semnagat kerja yang positif untuk memenuhi harapan seluruh stakeholders.
Sealin itu identitas simbolik, dseragam dilengkapi denfan atribut pada lengan
bagian kiri terdapat lokasi kerja dibawahnya terdapat lambang perusahaan
yangs sejak dahulu diogunakan perusahaan dan tidak mengalami perubahan
yaitu “Wahana Daya Pertiwi’. Diatas saku kanan terdapat nama pegawai dan
diatas saku kri terdapat logo PT. KAI.
4) Ritual Perusahaan
Ritual adalah serangkaian aktivitas berulang yang mengungkapkan dan
memperkuat nilai-nilaimkunci organisasi. Ritual berkaitan denga rutinitas-
rutinitas yang dilakukan oleh anggota dalam organisasi atau perusahaan. Dalam
impelementasinya ritual dapat dijadikan sebagai salah satu media sosialisasi
budaya perusahaan kepada karyawan, dengan menanamkan nilai-nilai
perusahaan melalui ruitinitas-rutinitas yang dilakukan. Ritual atau rutinitas
dalam PT. KAI yaitu seperti briefing, upacara pembinaan yang diadakan setiap
tanggal 17, rapat harian maupun rapat mingguan. Sedangkan kegiatan yang
dilakukan diluar pekerjaan anatara lain senam pagi, kegiatan olahraga futsal,dan
perayaan hari – hari besar agama seperti idul fitri dan hari raya natal.
Kegiatan nonstructural pada PT. KAI ini masi berdasarkan inisiatif
sendiri, artinya bukan kegiatan yang dikoordinir oleh perusahaan, contoh dalam
divisi Humas terdapat ritual penyambutan karyawan baru Humas dengan
makan bersama satu divisi dan baiaya ditanggung oleh karyawan baru tersebut.
Menurut mereka itu adalah cara untuk menjalin keakraban sehingga dapat
mencipatakan suasana yang baik dalam bekerja

Budaya organisasi yang dianut oleh perusahaan PT. Kereta Api


Indonesia, yaitu Hierachy culture, Adocrcahy culture, dan Clan culture. Dilihat
dari sisi Hierachy culture, bahwa sudah jelas para karyawan harus teratur dan
displin dalam pekerjaannya, selain itu PT. KAI mempunyai aturan-aturan dan
kebijakan formal, dan nilai yang dianggap paling penting adalah efisiensi dan
kelancaran jalannya organisasi. Bila dilihat dari sisi Adocrachy culture bahwa
para karyawan PT. KAI diberikan kebebasan berinovasi dalam
mengembangkan sistem pelayanan dan mengembangakn PT. KAI yang lebih
baik dan berkualitas. Dan bila dilihat dari Clan culture, ikatan antar sesama
karyawan, atasan , dan organisasi juga diutamakan karena PT. KAI
mempriroritaskan suasana yang nyaman sehingga PT. KAI memprioritaskan
suasana kekeluargaan dan keakraban dalam bekerja. Selain itu dengan ritual
atau rutinitas yang ada di PT. KAI menambah rasa keekluargaan bagi seluruh
para karyawan.

Anda mungkin juga menyukai