214 563 1 PB
214 563 1 PB
1
Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013
Email: gitadestrianarahmi@yahoo.co.id
ABSTRAK
ABSTRACT
*
Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan
pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan
disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional.
Reka Integra – 33
Rahmi, dkk
1. PENDAHULUAN
Produktivitas tidak hanya dilihat dari jumlah produk yang dihasilkan saja, tetapi banyak
faktor yang dapat dijadikan sebagai parameter atau kriteria produktivitas untuk mengukur
produktivitas di lantai produksi. Parameter tersebut dapat dilihat dari input, proses, dan
output produksi. Salah satu metode untuk mengukur tingkat produktivitas yaitu metode
Objective Matrix (OMAX). Pemilihan metode OMAX karena metode OMAX mudah diterapkan
pada sistem yang ada di perusahaan, dapat memberikan gambaran mengenai produktivitas
perusahaan, dan memberikan perbaikan di masa yang akan datang. Hasil akhir dari metode
OMAX berupa indeks produktivitas yang dapat menunjukan keadaan produktivitas di lantai
produksi pada PT Agronesia Divisi Industri Plastik, apakah produktivitasnya menurun atau
meningkat.
2. METODOLOGI
Pertama kali secara formal kata produktivitas ditemukan dalam artikel milik Quesnay pada
tahun 1766. Produktivitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu productivity yang merupakan
gabungan 2 kata yaitu product dan activity. Pada tahun 1883, Littre mendefinisikan
produktivitas sebagai kemampuan untuk berproduksi(Sedarmayanti, 2011). Secara umum
produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang
atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Produktivitas juga diartikan sebagai tingkatan
efisiensi dalam memproduksi barang atau jasa (Sinungan, 2009).
Tiga aspek penting dalam OMAX biasa disebut dengan AIM. AIM tersebut terdiri atas
(Leonardo, 2010):
1. “A” adalah singkatan dari awareness (kesadaran) yang bertujuan untuk menyadari
akan pentingnya masalah produktivitas, ada kemungkinan peningkatan produktivitas,
dan mampu meningkatkan produktivitas. Bagi masyarakat yang sudah tinggi tingkat
kesadarannya tentang pentingnya produktivitas, maka akan tumbuh keinginan untuk
melakukan “I”.
RekaIntegra – 34
Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix
(OMAX)
s
vita
Prod iteria
ukti
Kr
A
Performansi
10 Target
B 5 Level
3Performansi Std
Skor
Bobot
C Nilai
Keterangan:
1 Kriteria produktivitas : Kriteria yang menjadi ukuran produktivitas pada bagian atau
departemen yang akan diukur produktivitasnya.
2 Performansi : Nilai tiap produktivitas berdasarkan pengukuran terakhir.
3 Level : Angka-angka yang menunjukkan tingkat performansi
dari pengukuran tiap kriteria produktivitas.
4 Target : Estimasi hasil yang realisitis yang dapat dicapai dalam waktu
dekat.
5 Performansi Standar : Hasil operasi menyatakan kecakapan performansi pada saat
tingkat skala dibuat, pembacaan rasio sekarang ialah pada
saat pengukuran dimulai.
6 Skor : Nilai level dimana nilai pengukuran produktivitas berada.
7 Bobot : Derajat kepentingan dinyatakan dalam satuan persen (%)
yang menunjukkan pengaruh relatif kriteria tersebut
terhadap produktivitas unit kerja yang diukur.
8 Nilai : Nilai daripada pencapaian yang berhasil diperoleh untuk tiap
Kriteria pada periode tertentu didapat dengan mengalikan
skor pada kriteria tertentu dengan bobot kriteria tersebut.
9 Indikator performansi : Jumlah dari tiap nilai indeks produktivitas, maka dihitung
sebagai persentase kenaikan atau penurunan
terhadap performansi sekarang.
Reka Integra – 35
Rahmi, dkk
Hasil dari penelitian ini berupa hasil dari perhitungan rasio produktivitas, pengukuran
indikator performansi, perhitungan indeks produktivitas terhadap periode sebelumnya dan
periode standar (300). Hasil dari perhitungan tersebut kemudian dilakukan analisis dan
memberikan usulan kepada perusahaan untuk masa yang akan datang.
Bulan Februari sampai dengan Bulan Desember memiliki langkah-langkah perhitungan yang
sama. Ringkasan indikator performansi di mesin injection dan mesin blowing setiap bulannya
disajikan dalam bentuk grafik yang dapat dilihat pada Gambar 2.
RekaIntegra – 36
Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix
(OMAX)
Reka Integra – 37
Rahmi, dkk
Target 10 0.0053 0.0003 1.3555 1.8679 0.0020 0.0461 0.0179 0.0090 0.0228 1.3634
9 0.0074 0.0158 1.2347 1.7286 0.0049 0.2370 0.1283 0.0814 0.0788 1.2303
8 0.0096 0.0314 1.1138 1.5892 0.0078 0.4279 0.2387 0.1537 0.1348 1.0973
7 0.0117 0.0469 0.9930 1.4499 0.0108 0.6188 0.3491 0.2261 0.1907 0.9643
6 0.0138 0.0624 0.8722 1.3105 0.0137 0.8097 0.4595 0.2984 0.2467 0.8312
5 0.0160 0.0780 0.7514 1.1712 0.0166 1.0006 0.5699 0.3708 0.3026 0.6982
4 0.0181 0.0935 0.6306 1.0318 0.0195 1.1916 0.6802 0.4431 0.3586 0.5652
Performansi
Std
3 0.0202 0.1090 0.5098 0.8925 0.0224 1.3825 0.7906 0.5155 0.4145 0.4321
2 0.0214 0.1824 0.4325 0.8715 0.0253 1.8990 1.7705 0.6494 0.5868 0.3573
1 0.0225 0.2558 0.3551 0.8505 0.0282 2.4156 2.7503 0.7833 0.7591 0.2824
0 0.0237 0.3292 0.2778 0.8295 0.0312 2.9321 3.7302 0.9171 0.9314 0.2076
Skor 2 2 3 3 3 7 8 2 5 2
Bobot (%) 10 5 5 10 5 15 15 15 15 5
Nilai 20 10 15 30 15 105 120 30 75 10
Target 10 0.3126 0.0010 1.6408 1.8716 0.0028 0.0460 0.0158 0.0245 0.0100 1.6387
9 0.4204 0.0076 1.5038 1.7381 0.0070 0.1590 0.0676 0.0689 0.0375 1.4854
8 0.5282 0.0142 1.3668 1.6046 0.0112 0.2719 0.1194 0.1133 0.0650 1.3322
7 0.6361 0.0208 1.2299 1.4712 0.0154 0.3849 0.1711 0.1576 0.0925 1.1789
6 0.7439 0.0274 1.0929 1.3377 0.0196 0.4979 0.2229 0.2020 0.1201 1.0256
5 0.8517 0.0340 0.9560 1.2042 0.0238 0.6109 0.2747 0.2464 0.1476 0.8723
4 0.9596 0.0406 0.8190 1.0707 0.0281 0.7239 0.3265 0.2908 0.1751 0.7190
Performansi
Std
3 1.0674 0.0472 0.6820 0.9372 0.0323 0.8369 0.3783 0.3352 0.2026 0.5658
2 1.0773 0.1027 0.5696 0.9286 0.0352 1.0372 0.4310 0.4068 0.2330 0.4621
1 1.0872 0.1581 0.4572 0.9200 0.0381 1.2376 0.4836 0.4784 0.2634 0.3585
0 1.0971 0.2135 0.3448 0.9115 0.0411 1.4380 0.5362 0.5501 0.2937 0.2549
Skor 3 0 2 2 4 4 1 4 2 3
Bobot (%) 10 5 5 10 5 15 15 15 15 5
Nilai 30 0 10 20 20 60 15 60 30 15
RekaIntegra – 38
Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix
(OMAX)
4
Indeks Produktivitas
-1
-2
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Mesin Injection 0 -90.70%412.50%36.59%-1.79%58.18% 4.60% 13.19%-28.16%43.24% 1.89% -6.48%
Mesin Blowing 0 38.46%-50.00%25.00%100.00%6.67%-38.54%-47.46%87.10%31.03%-27.63%-18.18%
Reka Integra – 39
Rahmi, dkk
injection.Fishbone diagram untuk rasio pencapaian target produksi dapat dilihat pada
Gambar 6.
40.00%
20.00%
0.00%
-20.00%
-40.00%
-60.00%
-80.00%
-100.00%
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agst Sept Okt Nov Des
Mesin Injection 43.33 -86.6 -31.6 -6.67 -8.33 45.00 51.67 71.67 23.33 76.67 80.00 68.33
Mesin Blowing -13.3 20.00 -40.0 -25.0 50.00 60.00 -1.67 -48.3 -3.33 26.67 -8.33 -25.0
Gambar 4. Grafik Indeks Produktivitas Terhadap Periode Standar Di Mesin Injection dan
Mesin Blowing
OPERATOR MATERIAL
Operator kurang
berpengalaman
RENDAHNYA RASIO
UTILISASI PENGGUNAAN
MESIN INJECTION
Umur Mesin
Mesin bermasalah
MESIN
Kriteria produktivitas terendah di mesin blowing yaitu rasio utilisasi penggunaan mesin
blowing dan rasio pencapaian produksi botol plastik terhadap kapasitas jam mesin. Analisis
untuk rasio utilisasi penggunaan mesin blowing dapat dilihat pada Gambar 7 sedangkan
analisis untuk rasio konsumsi energi listrik mesin blowing dapat dilihat pada Gambar 8.
1. Mesin injection dirawat secara rutin seperti setiap pergantian shift mesin di cek
terlebih dahulu keadaan oli di setiap mesin dan keadaan temperaturnya.
RekaIntegra – 40
Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix
(OMAX)
MATERIAL
Pengiriman PET lama
Campuran PET
Bahan baku PET kurang
tidak sesuai
RENDAHNYA RASIO
PENCAPAIAN PRODUKSI
PREFORM TERHADAP
KAPASITAS JAM MESIN
Operator lelah
OPERATOR
MATERIAL MESIN
Umur mesin
OPERATOR
Reka Integra – 41
Rahmi, dkk
OPERATOR
MESIN MATERIAL
4. KESIMPULAN
Tingkat produktivitas di lantai produksi pada PT Agronesia Divisi Industri Plastik tertinggi
pada kriteria rasio kerusakan mesin injection dan rasio efektivitas bahan baku. Kriteria yang
sedang diupayakan oleh perusahaan di mesin injection dan mesin blowing yaitu upaya
peningkatan kualitas hasil, konsumsi bahan baku, dan efektivitas bahan baku.
Pada mesin injection indikator performansi tertinggi pada bulan November sebesar 540 dan
terendah pada bulan Februari sebesar 40. Pada mesin blowing indikator performansi tertinggi
pada bulan Juni sebesar 480 dan terendah pada bulan Agustus sebesar 155
Rasio pencapaian terendah pada mesin injection dan mesin blowing yaitu rasio utilisasi
penggunaan mesindan rasio pencapaian produksi terhadap kapastitas jam mesin. Faktor-
faktor yang sangat mempengaruhi terhadap rendahnya rasio-rasio produktivitas di mesin
injection maupun mesin blowing yaitu karena faktor mesin yang bermasalah, faktor operator
yang kurang berpengalaman dan lelah, dan faktor habisnya bahan baku di gudang bahan
baku.
REFERENSI
Leonardo, Karel C dan Marsellinus Bachtiar Wahyu. (2010). Analisa Produktivitas dengan
Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) pada Bagian Produksi Potong (Cutting) PT.
X. Universitas Katolik Atma Jaya. Jakarta.
Riggs, James L. (1987). Production System Planning, Analysis, and Control . Singapore.
Sedarmayanti. (2011). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja. Bandar Maju. Bandung.
Sinungan, Muchdarsyah. (2009). Produktivitas Apa dan Bagaimana. Bumi Aksara. Jakarta.
RekaIntegra – 42