Anda di halaman 1dari 4

Nama 

                            :    Yohanna Febrianty Girsang

NIM                               :    N1A119093

Mata Kuliah                 :    Ekonomi Kesehatan

Judul : Analisis Pembiayaan Kesehatan Daerah Bersumber Publik: Studi Kasus di

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Tahun 2012, 2013 dan 2014

Penulis : Tuti Handayani, Mardiati Nadjib

Publikasi : Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia - Volume 1 No. 2 Halaman : 35-43,


2016

ISSN-p/ISSN-e : 2527-8878/ 2598-3849 

 Ringkasan Jurnal

A. Hasil

Dana Alokasi Umum (DAU) menjadi pendapatan APBD dominan Kabupaten Bogor yaitu
sebesar 38,27%. Dari total belanja daerah, belanja publik telah mendapatkan porsi yang
cukup besar yaitu 54,3% dan belanja tidak langsung sebesar 45,7%. Dan terdapat Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) sebesar 8,8%. Alokasi belanja kesehatan di
Kabupaten Bogor dialokasikan untuk kebutuhan program penunjang pada tahun 2012,
2013,dan 2014. Dana program kegiatan tahun 2012 sebesar 36,29%, tahun 2013 sebesar
40,09%, dan tahun 2014 menurun menjadi 23,69%

B. Pembahasan

Dalam kebijakan desentralisasi,aliran anggaran ke daerah lebih besar, khususnya dalam


bidang kesehatan, sehingga wajib dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten/Kota.
Namun dari data realisasi belanja kesehatan yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa
puskesmas yang memiliki penyerapan alokasi anggaran yang termasuk rendah. Hal ini
disebabkan pengelolaan anggaran yang belum maksimal. Selain itu terdapat perubahan
strukturisasi penyelenggara yang memiliki kendala kurangnya kuantitas serta kualitas
sumber daya manusia dalam hal alokasi, sehingga perlu adanya peningkatan.
C. Kesimpulan

Kabupaten Bogor pada tahun 2014 memilki alokasi APBD dominan berasal dari Dana
Alokasi Umum sebesar 38,27%. Dalam alokasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di
Kabupaten Bogor, terlihat kontribusi yang diberikan belum maksimal, hal ini disebabkan
karena beberapa kendala khususnya dalam terbatasnya alokasi dana ke berbagai sektor.

D. Saran

Peningkatan efisiensi internal oleh Dinas Kesehatan dalam penetapan standar skala
proiritas dalam membuat anggaran program, agar program prioritas mendapat alokasi
lebih besar, sehingga puskemas dapat lebih proaktif pada masyarakat.

 Critical Review

A. Hasil

Kelebihan penulis dalam hal ini adalah, hasil yang dipaparkan oleh penulis sangat
terperinci yaitu menggunakan data di interpretasikan melalui tabel yang mencakup alokasi
dana. Perincian dana juga lengkap dengan alur sumber dana yang didapatkan, serta dibuat
dengan sistematika penulisan yang rapi.

B. Pembahasan

Dalam pembagian pembahasan penulis memaparkan dalam pembahasan lebih lanjut


berupa tabel serta deskripisi dan pemaparan lanjutan dan disertai dengan analisis belanja
kesehatan pada dinas Kabupaten Bogor.Namun kelemahannya adalah pada bagian ini
analisis yang diberikan penulis cukup luas dan terkesan bertele-tele sehingga sedikit
membingungkan.

C. Kesimpulan dan Saran

Pada bagian kesimpulan disampaikan penulis dengan pemaparan yang agak panjang
namun lengkap sesuai dengan penjelasan pada bagian sebelumnya namun belum mencapai
inti dari pembahasan,Pada jurnal ini juga terdapat saran yang disampaikan penulis terkait
alokasi anggaran yang diharapkan tepat sasaran.
Judul : Analisis Efektivitas Biaya (Cost Effectiveness Analysis) Penggunaan
Amitryptiline Dibandingkan Carbamazepine pada Pasien Nyeri
Neuropatik (Studi Kasus Di Klinik Saraf Rumkital. Dr. Ramelan
Surabaya)

Penulis : Nurul Qiyaam, Abdul Rahem, Dian Maria Pia, Lestiono

Publikasi : Jurnal Pharmascience, Volume 2, No. 2, Oktober 2015, halaman : 47 – 55

ISSN-p/ISSN-e : 2355 – 5386/2460-9560

 Ringkasan Jurnal

A. Hasil

Dalam penelitian ini melibatkan 65 pasien nyeri neuropatik dan terbagi atas dua terapi
yaitu terapi amitryptiline dengan 34 pasien dan terapi carbamazepine sebesar 31 pasien.
Dan dari 34 pasien pada kelompok amitryptiline, dua diantaranya drop out dikarenakan
tidak menyelesaikan penelitian, dan satu orang mengalami riwayat penyakit jantung. Dari
hasil data farmakoekonomi dengan menggunakan Cost-effectiveness Grid didapatkan
amitryptiline berada pada sel D yang memiliki efektivitas sama dan biaya yang lebih
rendah dibandingkan carbamazepine.

B. Pembahasan

Pada pembahasan dibahas nilai ACER masing-masing pasien pada kelompok


Amitryptiline dan Carbamazepine melalui hasil analisis statistik non parametrik
menggunakan metode Mann-Whitney Test, yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan
yang signifikan antara Amitryptiline (15206) dibandingkan dengan Carbamazepine
(16882) selama 4 minggu, pada pasien nyeri neuropatik. Sedangkan biaya Amitryptiline
(Rp.41695) lebih murah dibandingkan biaya carbamazepine (Rp.47380 ) dan dapat
disimpulkan bahwa pada kelompok amitryptiline lebih menghemat biaya daripada
kelompok carbamazepine dengan efektivitas yang setara.
C. Kesimpulan

Kesimpulan dari jurnal ini adalah terdapat perbedaan intensitas nyeri pre dan post
masing-masing kelompok terapi amitryptiline dan carbamazepine, namun tidak terdapat
perbedaan efektifitas terapi kelompok amitryptiline dengan carbamazepine, yang
membedakan adalah biaya terapi yang didapatkan, terapi amitryptiline lebih murah yaitu
Rp.41.695 dan jika dibandingkan dengan carbamazepine yaitu sebesar Rp. 47.380
sehingga diambil kesimpulan amitryptiline lebih menghemat biaya dibandingkan
carbamazepine.

 Critical Review

A. Hasil

Hasil dari penelitian ini dipaparkan dengan cukup jelas, data yang didapatkan di
intepretasikan dalam bentuk diagram batang ,tabel dan mencakup data yang sederhana,
namun disertai juga dengan analisis berupa cost-effectiveness grid. Pada masing-masing
data juga telah disertai penjelasan dari setiap hasil yang didapatkan.

B. Pembahasan

Dalam bagian pembahasan, penulis menjelaskan secara keseluruhan dan telah mencakup
data yang terdapat sebelumnya. Pembahasan juga mencakup hasil analisis statistik pada
perbedaan intensitas nyeri pre dan post masing-masing kelompok baik melalui terapi
amitryptiline ataupun carbamazepine. Penjelasan berupa deskripsi lanjutan dari data yang
telah paparkan. Bahasa yang digunakan penulis juga mudah dimengerti dan telah
menjelaskan hasil penelitian yang telah di dapatkan sebelumnya.

C. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dalam jurnal ini telah dipaparkan secara singkat dan padat dalam satu
paragraf, sehingga pembaca dapat memahami secara jelas,serta telah mencakup
komponen inti dari tujuan penelitian. Kelemahan dalam jurnal ini yaitu tidak terdapat
saran yang diberikan oleh penulis.Sebaiknya penulis dapat menambahkan saran dalam
pemilihan program yang efektif.

Anda mungkin juga menyukai