Disusun Oleh:
ELISABET SIANTURI
NIM. 01.3.19.00405
Disusun Oleh:
ELISABET SIANTURI
NIM. 01.3.19.00405
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan Keluarga tanggal 02
Juni 2020 sampai dengan 13 Juni 2020 serta penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
yang berjudul “PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KELUARGA DI
RW 001 RT 002 DESA SUNGAI BUTANG, KECAMATAN MANDIANGIN,
KABUPATEN SAROLANGUN, KOTA JAMBI”. Laporan asuhan keperawatan
keluarga ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar profesi Ners (Ns) di
STIKES Rs. Baptis Kediri.
Semoga Tuhan membalas Budi baik pihak yang telag memberi kesempatan,
dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan tugas komunitas ini.
iii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Batasan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan Penyusunan Laporan ................................................................2
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................................................2
1.3.2 Tujuan Khusus ..................................................................................2
1.4 Metode dan Sistematika Penulisan.......................................................2
iv
BAB 3 TINJAUAN KASUS ................................................................................33
3.1 Pengkajian............................................................................................33
3.2 Diagnosis Keperawatan .......................................................................42
3.3 Rencana Tindakan Keperawatan..........................................................47
3.4 Tindakan Keperawatan........................................................................50
3.5 Evaluasi Keperawatan..........................................................................53
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................55
4.1 Kesimpulan..........................................................................................55
4.2 Saran.....................................................................................................55
Daftar Pustaka........................................................................................................56
Lampiran................................................................................................................57
v
DAFTAR GAMBAR
Lampiran 1 SAP....................................................................................................58
Lampiran 2 Lembar HE.........................................................................................73
Lampiran 3 Leaflet.................................................................................................74
Lampiran 4 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan..................................................80
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Keluarga yang Mengalami Hipertensi di RT 02 RW 01 Ds. Sungai Butang,
Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun, Kota Jambi
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum :
Setelah menyelesaikan pengalaman belajar klinik mampu menerapkan
asuhan keperawatan pada keluarga yang mempunyai masalah kesehatan
sesuai dengan tugas perkembangan keluarga
2. Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan belajar klinik mampu :
a. Mengidentifikasi data yang sesuai dengan masalah kesehatan keluarga
b. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan keluarga
c. Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa keperawatan
d. Merencanakan tindakan sesuai yang ditentukan
e. Mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan
f. Mendokumentasikan asuhan keperawatan
2
1.4.2 Sistematika Penulisan
Agar tinjauan kasus ini mudah dipahami oleh pembaca, maka penulis membagi
laporan ini menjadi 4 BAB yang tersusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB 1 :Pendahuluan tersusun atas unsur yaitu latar belakang
masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan,
dan sistematika penulisan.
BAB 2 : Tinjauan Pustaka tersusun atas konsep Asuhan Keluarga, dan
masalah Ansietas
BAB 3 :Tinjauan kasus meliputi pengkajian, perencanaan,
penatalaksanaan, dan evaluasi.
BAB 4 : Penutup terdiri atas kesimpulan dan saran.
Lampiran terdiri dari : HE dan Leaflet, SAP dan POA
3
BAB 2
TINJAUAN TEORI
4
2.1.3. Tipe Keluarga
1. Tradisional
a. Nuclear family adalah keluarga yang terdiri ayah, ibu dan anak yang
diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
b. Extended family adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain
yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman-bibi)
2. Non Tradisional
a. Tradisional nuclear adalah keluarga inti tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi – sanksi legak dalam satu ikatan perkawinan.
b. Reconstituted Nuclearadalah pembentukan baru dari keluarga inti
melalui perkawinan kembali suami/istri tinggal dalam pembentukan satu
rumah dengan anak – anaknya.
c. Middle age/ Aging couple adalah Keluarga yang terdiri dari suami dan
istri yang sudah tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
d. Dyadic nuclear adalah keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang
telah cerai atau kehilangan pasangannya.
e. Single parent adalah Keluarga yang terdiri dari satu orangtua (ayah atau
ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,
kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan).
f. Dual carrieryaitu suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak.
g. Commuter married yaitu kedua orangtua bekerja di kota yang berbeda,
tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orangtua yang
bekerja di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
“weekend” atau waktu – waktu tertentu.
h. Single adult yaitu keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup
sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian atau ditinggal
mati).
i. Three generation yaitu tiga geberasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
j. Institusional yatitu anak – anak atau orang – orang dewasa tinggal dalam
satu panti – panti.
k. Comunal yaitu beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber
dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan
melalui aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
5
l. Group marriage yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan
keturunannya didalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah
kawin dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak - anak
m. Unmaried parent and child adalah ibu dan anak dimana perkawinan
tidak dikehendaki, anaknya diadopsi.
n. Cohibing couple adalah Orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan
pernikahan karena beberapa alasan tertentu.
o. Gay and lesbian family adalah keluarga yang dibentuk oleh pasangan
yang berjenis kelamin sama
(Setiadi, 2013)
2.1.4. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (2015) struktur keluarga terdiri atas :
1. Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada yang tidak, hal ini
bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang ada dalam komponen komunikasi
seperti : sender, channel-media, message, environment dan receiver.
2. Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapakn sesuai dengan posisi
sosial yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi
individu dalam masyarakat, misalnya status sebagai istri/suami atau anak.
Perilaku peran :
a. Peranan ayah : pancari nafkah, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
b. Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak-
anaknya, pelindung dan sebagai salah satu anggota kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarga.
c. Peranan anak : melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
3. Struktur Kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual) dari individu untuk
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku oranglain ke arah
positif.
6
Tipe struktur kekuatan :
1) Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti orangtua
terhadap anak)
2) Referent power (seseorang yang ditiru)
3) Resource or expert power (pendapat ahli)
4) Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya harapan yang akan
diterima)
5) Coercive power (pengaruh yang dipaksakan sesuai keinginannya)
6) Informational power (pengaruh yang dilalui melalui proses persuasi)
7) Affective power (pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan
cinta kasih misalnya hubungan seksual)
Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam
pengambilan keputusan dalam keluarga seperti :
1) Konsensus
2) Tawar menawar atau akomodasi
3) Kompromi atau de facto
4) Paksaan
4. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau
tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga
juga merupakan suatu pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan
norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut
masyarakat berdasarkan system nilai dalam keluarga. Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan
dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
7
dukungan tersebut tidak didapatkan maka akan manimbulkan konsekuensi
emosional seperti marah, depresi dan perilaku yang menyimpang.
Tujuan yang ada dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila
terjadi komunikasi yang jelas dan secara langsung. Komunikassi tersebut akan
mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan masalah.
Fungsi keluarga menurut Friedman (2010) adalah :
1. Fungsi afektif dan koping
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota
dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap dan mekanisme
koping, memberikan feedback dan memberikan petunjuk dalam pemecahan
masalah.
3. Fungsi reproduksi
Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan
keturunan.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di
masyarakat
5. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
Keluarga mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
Fungsi keluarga menurut BKKBN (2014) :
1). Fungsi keagamaan : memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang
lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan
bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain
setelah di dunia ini.
2). Fungsi sosial budaya : membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma
tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai
budaya keluarga.
3). Fungsi cinta kasih : memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian
di antara anggota keluarga
4). Fungsi melindungi : melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman
8
5). Fungsi reproduksi : meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memelihara dan merawat anggota keluarga
6). Fungsi sosialisasi dan pendidikan : mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya, menyekolahkan anak, bagaimana keluarga mempersiapkan anak
menjadi anggota masyarakat yang baik
7). Fungsi ekonomi : mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, pengaturan penggunaan penghassilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga, menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang
8). Fungsi pembinaan lingkungan
Fungsi keluarga dengan usila :
Fungsi keluarga harus dimodifikasi untuk mengetahui kebutuhan yang spesifik pada
usila dan memfokuskan pada :
1) Memperhatikan kebutuhan fisik secara penuh
2) Memberikan kenyamanan dan support
3) Mempertahankan hubungan dengan keluarga dan masyarakat
4) Menanamkan perasaan pengertian hidupManajemen krisis
9
1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Menetapkan tujuan bersama
3) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
4) Mendiskusikan rencana memiliki anak atau KB.
5) Persiapan menjadi orang tua
6) Memahami parental care (pengertian kehamilan, persalinan dan menjadi
orang tua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (child bearing)
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini adalah :
1) Adaptasi perubahan anggota keluarga (peran. Interaksi, seksual dan
kegiatan).
2) Mempertahankan hubngan yang memuaskan dengan pasanagan.
3) Membagi peran dan tanggung jawab.
4) Bimbingan orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
5) Konseling KB post partum 6 minggu
6) Menata ruang untuk anak.
7) Biaya / dana child bearing
c. Keluarga dengan anak pra sekolah
Tugas perkembangan adalah menyesuaikan pada kebutuhan pada anak pra
sekolah (sesuai dengan tumbuh kembang, proses belajar dan kontak sosial)
dan merencanakan kelahiran berikutnya
d. Keluarga dengan anak usia sekolah (6-13 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Membantu sosialisai anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan
lingkungan lebih luas.
2) Mendorong anka untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
3) Menyediakan aktifitas untuk anak.
4) Menyesuaikan pada aktifitas komuniti denga mengikutsertakan anak.
5) Memenuhi kebutuhan yang meningkat termasuk biaya kehidupan dan
kesehatan anggota keluarga.
e. Keluarga dengan anak remaja (13-20 tahun)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Pengembangan terhadap remaja
2) Memelihara komunikasi terbuka
3) Memelihara hubungan intim dalam keluarga
10
4) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anggota keluarga.
f. Keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga mempersiapkan anak untuk hidup mandiri
dan menerima kepergian anaknya, menata kembali fasilitas dan sumber yang
ada dalam keluarga, berperan sebagai suami istri, kakek dan nenek.
g. Keluarga usia pertengahan (Midle age family)
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebeasan dalam mengelola minat
sosial dan waktu santai
2) Memulihkan hubungan atara generasi muda tua
3) Keakraban dengan pasangan.
4) Memelihara hubungan/kontak dengan keluarga
5) Persiapan masa tua/pensiun
h. Keluarga lanjut usia
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Penyesuaian tahap masa pensiun dengan merubah cara hidup.
2) Menerima kematian pasangan, kawan, dan mempersiapkan kematian.
3) Mempertahankan keakraban pasanagn dan saling merawat.
4) Melakukan life review masa lalu.
11
4. Konsultan, yaitu berperan dalam memberikan petunjuk tentang asuhan
keperawatan dasar dalam keluarga.
5. Fasilitator, yaitu dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah
dijangkau oleh keluarga dan membantu mencariakn jalan pemecahannya.
12
5) Advocacy
Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksud di sini adalah
peran perawat sebagai penasehat terutama yang berhubungan dengan masalah
pembayaran yang terkait dengan pelayanan yang diberikan.
1. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara
terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya. Hal – hal yang dikaji
dalam keluarga adalah :
1) Data umum :
(1) Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan pendidikan kepala
keluarga, komposisi keluarga yang terdiri dari nama, jenis kelamin,
hubungan dengan KK, umur, pendidikan, dan status imunisasi dari
masing – masing anggota keluarga serta genogram.
(2) Type keluarga.
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah
yang terjadi dengan jenis tiper keluarga tersebut.
(3) Suku bangsa.
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi
budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
(4) Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan.
(5) Status sosial ekonomi keluarga
Status social ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari
kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status social
ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki oleh
keluarga.
13
(6) Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama
– sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan
menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas
rekreasi.
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
(1) Tahap perkembangan keluarga saat ini. Dimana ditentukan oleh anak
tertua dari keluarga inti.
(2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Menjelaskan
bagaimana tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendalanya.
(3) Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing – masing anggota dan sumber pelayanan yang
digunakan keluarga.
3) Pengkajian lingkungan
(1) Karakteristik rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan, peletakan
perabotan rumah, dan denah rumah.
(2) Karakteristik tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga
dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang
mempengaruhi kesehatan.
(3) Mobilitas geografis keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang
ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
(4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Menjelaskan
mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta
perkumpulan keluarga yang ada.
(5) Sistem pendukung keluarga. Yang termasuk sistem pendukung adalah
jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis,
atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan
masyarakat setempat.
4) Struktur keluarga
(1) Pola komunikasi keluarga. Menjelaskan mengenai cara
14
berkomunikasi antar anggota keluarga.
(2) Struktur kekuatan keluarga. Kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah
perilaku.
(3) Struktur peran. Menjelaskan peran dari masingg – masing anggota
keluarga baik secara formal maupun informal.
(4) Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma
yang dianut keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.
5) Fungsi keluarga
(1) Fungsi afektif. Mengkaji gambaran diri anggota keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, kehangatan pada keluarga dan keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
(2) Fungsi sosialisasi. Bagaimanaa interaksi atau hubungan dalam
keluarga dan sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma
atau budaya dan perilaku.
(3) Fungsi perawatan kesehatan. Sejauh mana keluarga menyediakan
makanan, pakaianan dan perlindungan terhadap anggota yang sakit.
Pengetahuan keluarga mengenai sehat – sakit, kesanggupan
keluarga melakukan pemenuhan tugas perawatan keluarga yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan : sejauh mana keluarga mengenal
fakta – fakta dari masalah kesehatan meliputi pengertian, tanda
dan gejala, penyebab dan yang mempengaruhi serta persepsi
keluarga terhadap masalah.
b. Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :
sejauh mana keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya
masalah, apakah masalah dirasakan, menyerah terhadap masalah
yang dialami, takut akan akibat dari tindakan penyakit,
mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapat
menjangkau fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya
terhadap tenaga kesehatan dan mendapat informasi yang salah
terhadap tindakan dalam mengatasi masalah.
c. Merawat anggota keluarga yang sakit : sejauhmana keluarga
mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahu tentang sifat dan
perkembangan perawatan yang dibutuhkan, mengetahui sumber –
15
sumber yang ada dalamn keluarga (anggota keluarga yang
bertanggung jawab, keuangan, fasilitas fisik, psikososial),
mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
d. Memelihara lingkungan rumah yang sehat : sejauh mana
mengetahui sumber – sumbver keluarga yang dimiliki,
keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui
pentingnya hygiene sanitasi dan kekompakan antar anggota
keluarga.
e. Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatan di masyarakat :
apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan,
memahami keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan,
tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas kesehatan dan
fasilitas kesehatan tersebut terjangkau oleh keluarga.
(4) Fungsi reproduksi. Mengkaji berapa jumlah anak, merencanakan
jumlah anggota keluarga, metode apa yang digunakan keluarga
dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.
(5) Fungsi ekonomi. Mengkaji sejauhmana keluarga memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan, dan memanfaatkan sumber
yang ada di masyarakat dalam upaya meningkatkan status
kesehatan keluarga.
6) Stres dan koping keluarga
(1) Stressor jangka pendek yaitu yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu + 6 bulan dan jangka
panjang yaitu yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6
bulan.
(2) Kemampuan keluargaa berespon terhadap situasi atau stressor.
Mengkaji sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi atau
stressor.
(3) Strategi koping yang digunakan. Strategi koping apa yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
(4) Strategi adaptasi disfungsional. Dijelaskan mengenai adaptasi
disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
16
7) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluargaa. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan, tidak berbeda dengan pemeriksaan
fisik di klinik.
8) Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
17
KRITERIA SKORE BOBOT
1 : Rendah
Menonjolnya Masalah 2 : Berat, segera
ditangani 1
1 : Tidak perlu segera
ditangani
0 : Tidak dirasakan
Total
18
2.1.10.4Tahap evaluasi
Sesuai rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan penilaian untuk melihat
keberhasilannya. Bila tidak/belum berhasil perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Semua tindakan keperawatan mungkin tidak dapat dilakukan dalam satu kali
kunjungan ke keluarga. Untuk itu dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan
waktu dan kesediaan keluarga. Tahapan evaluasi dapat dilakukan secara formatif dan
sumatif. Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan
keperawatan sedangkan evaluasi sumatif adalah evaluasi akhir.
2.2.2 Etiologi
1. Hipertensi Primer
19
a. Genetik : individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,
beresiko lebih tinggi untuk mendapatkan penyakit ini ketimbang mereka
yang tidak.
b. Jenis kelamin dan usia : laki-laki berusia 25-50 tahun dan wanita pasca
menopause beresiko lebih ttinggi untuk mengalami hipertensi.
c. Diet : konsumsi diet tinggi garam dan kandungan lemak beresiko dengan
berkembangnya penyakit hipertensi.
d. Berat badan/obesitas (25% lebih berat dari berat ideal) juga sering
dikatkan dengan berkembangnya hipertensi.
e. Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang penyebabnya diketahui.
Beberapa gejala atau penyakit yang menyababkan hipertansi diantaranya :
a. Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenita yang mungkin
terjadi pada beberapa peningkatan aorta torasik atau aorta abdominal.
b. Penyakit parenkim dan vaskuler ginjal. Penyakit ini merupakan
pnyebab utama hipertensi sekunder.
c. Penggunaan kontrasepsi hormonal (esterogen). Oral kontrasepsi yang
berisi esterogen dapat menyebabkan hipertensi melalui mekanisme
renin-aldosteron-mediate volume expansion. Dengan penghentian
kontrasepsi tekanan darah akan kembali normal setelah beberapa
bulan.
d. Ganguan endokrin. Disfungsi medula adrenal atau korteks adrenal
dapat menyebabkan hipertensi sekunder.
e. Kegemukan (obesitas) dan gaya hidup tidak aktif (malas berolahraga).
f. Stres, yang cenderung menyababkan kenaikan tekanan darah untuk
sementara waktu.
g. Kehamilan.
h. Luka bakar,
i. Peningkatan volume intravasculer
j. Merokok.
20
2.2.3 Patofisiologi
HIPERTENSI
Ansietas
Gangguan sirkulasi
Spasme otot
Vasokontriksi pemb
darah ginjal Sistemik koroner
Resistensi pemb darah
meningkat
Blood flow darah Suplai O2 ke otak Iskemia miokard
menurun
21
Nyeri Akut
Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak Nyeri dada
Vasokontriksi
Respon RAA
Kelebihan volume
cairan
Table 1.KlasifikasiTekananDarahPadaDewasa
Kategori TekananDarahSistolik TekananDarahDiastolik
Normal Dibawah 130 mmHg Dibawah 85 mmHg
Normal tinggi 130-139 mmHg 85-89 mmHg
Stadium 1 140-159 mmHg 90-99 mmHg
(Hipertensi ringan)
Stadium 2 160-179 mmHg 100-109 mmHg
(Hipertensi sedang)
Stadium 3 180-209 mmHg 110-119 mmHg
(Hipertensi berat)
Stadium 4 210 mmHg atau lebih 120 Hg atau lebih
(Hipertensi maligna)
22
a. Mengeluh sakit kepala dan pusing
b. Lemas dan kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f.Muntah
g. Epitaksis, kesadaran menurun
2.2.6 Penatalaksanaan
1. Farmakologi
Terapi obat penderita hipertensi dimulai dengan salah satu obat sebagai
berikut :
a. Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg perhari dengan dosis tunggal
pada pagi hari.
b. Reserpin 0,1-0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal.
c. Propanolol mulai dari 10 mg dua kali sehari yang dapat dinaikan 20
mg dua kali sehari (kontraindikasi pada penderita asma).
d. Kaptopril 12,5-25 mg sebanyak dua sampai tiga kali sehari
(kontraindikasi pada kehamilan dan penderita asma).
e. Nifedipin mulai dari 5 mg dua kali sehari, bisa dinaikan 10 mg dua
kali sehari.
2. Nonfarmakologi
Langkah awal biasanya adalah dengan mengubah pola hidup penderita,
yakni dengan cara :
a. Menurunkan berat badan sampai batas ideal
b. Mengubah pola makan pada penderita, kegemukan, atau kadar
kolestrol darah tinggi.
c. Mengurangi pemakaian garam sampai kurang dari 2,3 gram natrium
atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan
kalsium, magnesium, dan kalium yang cukup),
d. Mengurangi konsumsi alkohol
e. Berhenti merokok, dan
23
f. Olahraga aerobik yang tidak terlalu berat.
2.2.7 Komplikasi
1. Stroke
Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri-arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertrofi dan menebal.
2. Infark Miokardium
Infark Miokardium terjadi apabila arteri koroner yang mengalami
aterosklerotik tidak dapat menyuplai oksigen ke miokardium atauapabila
terbentuk trombus yang dapat menghambat aliran darah melalu
pembuluh tersebut.
3. Gagal ginjal
Terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi pada kapiler
glomerulus.
4. Ensefalopati
Dapat terjadi terutama pada hipertensi maligna(hipertensi yang
meningkat cepat).
24
4. (USG) untuk melihat struktur gunjal dilaksanakan sesuai kondisi klinis
pasien
c. Keluhan utama
Pusing, mual, muntah, gangguan penglihatan (diplopia, kabur), sakit kepala
oksipital, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri dada sesak nafas, lemah.
d. Riwayat penyakit masa lalu
Riwayat hipertensi, merokok pengguna alkohol, pola hidup tang tidak sehat.
e. Riwayat kesehatan masa lalu
Keluarga yang menderita riwayat hipertensi.
f. Pola aktivitas sehari-hari
Banyak makanan yang dimasak dengan garam Na, makanan yang
mengandung lemak tinggi, kebiasaan merokok, minumalkohol serta serta
tidak rutin dalam melakukan aktivitas olahraga.
g. Keadaan umum pasien
Keadaan umum lemah dan dapat membaik.
2. Pemeriksaan fisik
25
3) Brain (B3 = persarafan)
Perubahan status mental, orientassi, pola bicara, afek, proses pikir
Tanda : keluhan pusing sakit kepala suboksipital
4) Blader (B4 = perkemihan)
Gangguan ginjal saat ini atau sebelumnya.
Tanda : disuria, oliguria, anuria poliuria sampai hematuria.
5) Bowel (B5 = pencernaan)
Tanda : Terdapat keluhan mual dan mntah karena adanya peningkatan
tekanan pada daerah intracerebral yang dapat menekan pada hipotalamus
6) Bone (B6 = tulang-otot-integumen)
Hipotensi postural, frekuensi jantung meningkat, takipnea.
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
2. Hambatan pemeliharaan rumah berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan.
NANDA (00099)
26
NANDA (00098)
NOC
Status pernapasan : Pengetahuan :Proses penyakit (1803)
Definisi : Tingkat pemahanamn yang disampaikan tentang proses penyakit tertentu
Skala target Outcome : Dipertahankan pada…… ditingkatkan ke…..
Tidak Peng Pengeta Pengeta Penge
Ada etah huan huan tahua
Pengeta uan Sedang Banyak n
huan Terb Sanga
atas t
27
Banya
k
SKALA OUT OUTCOME
SKALA COME 1 2 3 4 5 NA
HAN
KESELURUHAN
INDIKATOR
180302 Karakter 1 2 3 4 5 NA
spesifik
penyakit
180303 Faktor-faktor 1 2 3 4 5 NA
penyebab dan
faktor yang
berkontribusi
180304 Faktor resiko 1 2 3 4 5 NA
180305 Efek fisiologis 1 2 3 4 5 NA
penyakit
180306 Tanda dan 1 2 3 4 5 NA
gejala penyakit
180307 Proses 1 2 3 4 5 NA
perjalanan
penyakit
biasanya
180308 Strategi untuk 1 2 3 4 5 NA
meminimalkan
perkembangan
penyakit
180309 Potensial 1 2 3 4 5 NA
komplikasi
penyakit
180310 Tanda dan 1 2 3 4 5 NA
gejala
komplikasi
penyakit
180313 Efek 1 2 3 4 5 NA
psikososial
penyakit pada
individu
180314 Efek psikosial 1 2 3 4 5 NA
penyakit pada
keluarga
180315 Manfaat 1 2 3 4 5 NA
manajemen
penyakit
180316 Kelompok 1 2 3 4 5 NA
dukungan yang
tersedia
180317 Sumber- 1 2 3 4 5 NA
sumber
informasi
penyakit
spesifik yang
terpercaya
28
NOC
Perawatan Diri : Aktivitas Sehari-sehari (0300)
Definisi : Tindakan seseorang untuk melakukan tugas fisik paling dasar dan aktivitas
perawatan diri secara mandiri tanpa bantuan orang atau alat
Skala target Outcome : Dipertahankan pada…… ditingkatkan ke…..
Sangat Ban Cukup Sedikit Tidak
tergang yak tergang tergang tergan
gu terga gu gu ggu
nggu
SKALA OUT OUTCOME
SKALA COME 1 2 3 4 5 NA
HAN
KESELURUHAN
INDIKATOR
030601 Belanja bahan 1 2 3 4 5 NA
makanan
030602 Belanja 1 2 3 4 5 NA
pakaian
030603 Belanja 1 2 3 4 5 NA
pelengkapan
rumah tangga
030604 Menyiapkan 1 2 3 4 5 NA
makanan
030605 Menyajikan 1 2 3 4 5 NA
makanan
030606 Mengoperasika 1 2 3 4 5 NA
n telepon
030607 Menangani 1 2 3 4 5 NA
komunikasi
tertulis
030608 Membuka 1 2 3 4 5 NA
kaleng
030609 Melakukan 1 2 3 4 5 NA
pekerjaan
rumah tangga
030610 Melakukan 1 2 3 4 5 NA
perbaikan
rumah tangaa
030611 Melakukan 1 2 3 4 5 NA
pekerjaan
halaman
030612 Mengelola 1 2 3 4 5 NA
keuangan
030613 Mengelola 1 2 3 4 5 NA
urusan bisnis
030614 Melakukan 1 2 3 4 5 NA
perjalanan
dengan
tranportasi
umum
030615 Mengemudika 1 2 3 4 5 NA
29
n mobil sendiri
030616 Mencuci baju 1 2 3 4 5 NA
sendiri
030617 Mengelola 1 2 3 4 5 NA
sendiri obat
non parenteral
030618 Mengelola 1 2 3 4 5 NA
sendiri obat
parenteral
NIC
Peningkatan Efikasi Diri (5395)
Aktivitas-aktivitas
1. Eksplorasi persepsi individu
mengenai kemampuan/keuntungan 8. Libatkan dalam bermain peran untuk
untuk melaksanakan perilaku- melatih perilaku
perilaku yang diinginkan 9. Berikan kesempatan untuk menguasai
2. Identifikasi hambatan untuk merubah pengalaman (belajar), ( misalnya
perilaku berhasil mengimplementasikan
3. Berikan informasi mengenai perilaku perilaku)
yang diinginkan 10. Berikan penguatan positif dan
4. Bantu individu borkomitmen dukungan emosi selama proses
terhadap rencana tindakan untuk pembelajaran dan saat
merubah perilaku mengimplementasikan perilaku
5. Berikan penguatan kepercayaan diri 11. Dukung interaksi dengan individu-
dalam membuat perubahan perilaku individu lai yangtelah berhasilmerubah
dan mengambil tindakan perilaku (misalnya dukungan kelompok
6. Berikan lingkungan yang mendukung atau berpartisipasi pada pendidikn=an
perilaku yang diinginkan untuk kelompok)
mempelajari pengetahuan dan 12. Siapkan individu mengenai kondisi
keterampilan yang diperlukan untuk fisik dan emosi yang mungkin akan
berperilaku dialami selama berusaha untuk
7. Gunakan strategi pembelajaran yang melakukan perilaku baru
sesuai dengan usia dan budaya
(pasien), (misalnya permainan
komputer, intruksi bantuan atau peta
perbincangan)
30
NIC
Bantuan Pemeliharaan Rumah (7180)
Definisi : Membantu pasien untuk memelihara kebersihan, keamanan rumah, dan rasa
senang untuk tinggal (dirumah)
Aktivitas-aktivitas
1. Tentukan kebutuhan pemeliharaan
rumah 7. Anjurkan untuk menghilangkan bau
2. Libatkan pasien/keluarga dalam yang tidak enak
memutuskan kebutuhan pemeliharaan 8. Fasilitasi untuk membersihkan cucian
rumah yang kotor
3. Sarankan perubahan struktural yang 9. Tawarkan solusi terhadap adanya
diperlukan untuk membuat rumah kesulitan keuangan
lebih mudah diakses 10. Bantu keluarga untuk menggunakan
4. Sarankan pelayanan perbaikan rumah, jaringan dukungan sosial
jika diperlukan 11. Sediakan informasi tentang respite
5. Sediakan informasi mengenai care (perawatan sementara), jika
bagaimana membuat rumah aman dan diperlukan
bersih 12. Bantu anggota keluaraga untuk
6. Koordinasikan penggunaan sumber- mengembangkan harapan yang realistis
sumber di komunitas dari mereka sendiri dalam melaksanakan
peran mereka
31
32
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga : Tn. S (54 Tahun)
2) Alamat : Ds. Sungai Butang, Kec. Mandiangin,
Kab.Sarolangun Jambi
3) Pekerjaan : Petani
4) Pendidikan : SLTP
5) Komposisi keluarga
Status Imunisasi * Ket
Hub
Jenis B POLI D Hepat Campa
No Nama dengan Umur Pendidikan
kelamin C O P itis k
KK
G T
1. Ny. N P Istri 52 Th SLTA √ √ √ √ √ Sehat
P √ √ √ √ √ Sehat
2. Sdri. E Anak 23 Th S1
√ √ √ √ √ Sehat
3. Sdr. D L Anak 21 Th S1 √ √ √ √ √ Sehat
L √ √ √ √ √ Sehat
4. Sdr. S Anak 18 Th SMA
Keterangan :
= laki – laki hidup = laki – laki meningal
= perempuan hidup = Permpuan meninggal
= pasien = tinggal 1 rumah
34
= hubungan perkawinan = garis keturunan
7) Tipe Keluarga :
Tipe keluarga Tn. S adalah nuclear family atau keluarga inti yaitu
terdiri dari ayah ibu dan anak.
8) Suku Bangsa :
Suku Bangsa Keluarga Tn. S adalah suku Batak. Keluarga Tn. N
bertempat tinggal lingkungan:Jawa dan Batak, berkebudayaan:
Batak, berbahasa: Indonesia dan Batak dan memiliki kebiasaan-
kebiasaan yang sesuai dengan budaya yg ada seperti: memendam
placenta di depan rumah
9) Agama :
Keluarga Tn. S menganut agama Kristen. Dalam keluarga ini
anggota keluarga rajin Beribadah digereja. Keluraga Tn. S juga aktif
dalam kegiatan keagamaan seperti Ibadah rumah tangga dan jam
Doa.
10) Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Tn.S bekerja sebagai petani karet. Pendapatan keluarga berasal dari
penjualan karet Tn. S sekitar Rp. 3.500.000. Pengeluaran keluarga
per bulan Rp. 3.000.000 untuk membayar listrik, pajak rumah, untuk
uang saku Sdri. E, Sdr. D, Sdr. S saat sekolah, kebutuhan sehari-hari
ditambah dengan keperluan biaya sekolah anak-anaknya seperti uang
Kos, asrama dan Semester
11) Aktifitas Rekreasi Keluarga :
Dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan, sebagai salah satu
bentuk rekreasi sederhana keluarga Tn. S biasanya menonton TV.
35
bisa membantu orang tua dalam membiayai adik-adiknya yang masih
sekolah
3) Riwayat Keluarga Inti :
Tn. S menikah dengan Ny. N dan dikarunai 3 orang anak. Anak
pertama dan anak kedua masih menempuh pendidikan diluar kota
dan tinggal terpisah dari Tn. S sementara anaknya yang ke ketiga
yaitu Sdr. S tinggal serumah dengan Tn. S.
Tn. S mengatakan mempunyai penyakit hipertensi sejak sekitar 1
tahun yang lalu, Tn. S rutin berobat ke puskesmas setempat.
4) Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Tn. S mengatakan, Ayahnya juga memiliki riwayat hipertensi, tetapi
tidak terkontol. Anggota keluarga Tn. S tidak memiliki riwayat
MRS.
3.1.3 Lingkungan
1) Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditempati keluarga Tn. S adalah rumah milik sendiri.
Luas bangunan 8x20 m2. Jenis bangunan permanen, atap terbuat dari
genting, lantai dari keramik. Di dalam rumah terdapat 3 kamar tidur,
ruang tamu yang sekaligus berfungsi sebagai ruang keluarga tempat
menyimpan motor. Keluarga Tn. S memiliki pekarangan yang
dimanfaatkan untuk menanam pohon. WC menggunakan Leher
angsa dengan jarak septictank tertutup sejauh <10 meter dari sumber
air. Ventilasi ruang tamu kurang, pencahayaan (redup), pada kamar
dan dapur ventilasi kurang, pencahayaan redup. Pada ruang tamu
sudah terdapat plafon. Sumber air untuk mandi, mencuci, memasak,
dan minum berasal dari sumur, kondisi air bening, tidak berbau dan
tidak berasa. Terdapat tempat penampungan air sementara terbuka.
Pembuangan air limbah keluarga melalui got. Sampah ditampung
sementara di tempat penampungan sampah sementara di belakang
rumah, saat sudah penuh dibakar, kondisi tempat penampungan
sampah sementara terbuka dan jaraknya <5 meter dari rumah,
dibelakang rumah terdapat ternak yang terkadang masuk kedalam
rumah dan memiliki hewan peliharaan (kucing) didalam rumah.
36
2) Denah Rumah
Keterangan :
A. = Teras
B. = Ruang tamu +
Ruang keluarga
C. = Kamar tidur
D. = Kamar mandi
E. = Dapur
F. = Garasi
G. = kamar mandi
3) Karakteristik Lingkungan :
Rumah Tn. S berada diwilayah Desa Sungai Butang RW 01 RT 02
yang mayoritas penduduk disekitarnya adalah muslim. Sarana jalan
belum beraspal, sarana kesehatan terdekat yaitu puskesmas..
4) Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Tn. S menempati rumah mereka yang berada di RT 02 RW
01 Desa Sungai Butang, Kec. Mandiangin, Kab. Sarolangun Jambi
ini sejak tahun 1995. Sejak tinggal di rumah tersebut, keluarga Tn. S
tidak pernah berpindah – pindah lagi.
5) Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat :
Keluarga Tn. S tidak mempunyai waktu khusus untuk berkumpul
bersama keluarga, namun bila ada waktu senggang mereka
berkumpul di ruang keluarga untuk mengobrol dan menonton TV.
Dalam berinteraksi dengan masyarakat, Tn. S mampu berinteraksi
dengan baik dengan tetangga yang ada di sekitar tempat tinggal
6) Sistem Pendukung Keluarga
Di dalam keluarga Tn. S apabila ada masalah dalam keluarga
biasanya dimusyawarahkan secara bersama dengan anak-anaknya,
terutama yang serumah dengan Tn. S yaitu Sdr. S. Untuk memenuhi
37
kebutuhan akan kesehatanya, keluarga Tn. S selalu menggunakan
fasilitas kesehatan yang ada yaitu puskesmas yang terdapat di Desa
Sungai Butang
38
Tn. S mengatakan sejak dulu ketika anak-anaknya masih kecil, ia
dan istrinya juga mengajarkan kepada anaknya bertenggang rasa dan
simpati kepada orang lain, sampai sekarang ajaran itu masih
diberikan Ny. N dan Tn. S kepada anak-anaknya. Keluarga Tn. S
juga mudah beradaptasi dengan tetangganya sehingga dapat terjalin
hubungan yang baik
3) Fungsi Perawatan Keluarga
a. Kemampuan untuk mengenal masalah
Secara garis besar, keluarga Tn. S mampu mengenali masalah
yang terjadi pada keluarganya. Terbukti ketika pengkajian Tn. S
mengerti mengenai hipertensi.
b. Kemampuan untuk mengambil keputusan
Keluarga Tn. S sudah mampu dalam mengambil keputusan
dengan membawa anggota keluarga yang sakit ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
c. Kemampuan untuk merawat anggota keluarga yang sakit
Dalam merawat anggota keluarga yang sakit keluarga Tn. S
kurang mampu melakukannya. Terbukti ketika pengkajian,
pengaji menemukan bahwa Tn. S mengatakan tidak teratur dalam
minum obat anti hipertensi, Tn. S hanya minum saat merasa
sangat pusing. Menu makanan Tn. S tidak dibedakan, masih
sama seperti anggota keluarga yang lain yang tidak menderita
hipertensi.
d. Kemampuan memelihara/memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn. S belum mampu memelihara lingkungan rumah,
Tn. S mengatakan bahwa ia dan keluarganya jarang bersih-bersih
rumah dikarenakan sibuk bekerja, dibuktikan dengan saat
pengkajian perabotan di ruang tamu berantakan, kamar tidur
kurang tertata rapi, ventilasi kurang dan pencahayaan redup,
jarak sumur dengan septictank <10 meter. Pembuangan limbah
keluarga sudah benar, yaitu dialirkan ke got didepan rumah.
Pembuangan sampah belum benar yaitu dengan dibakar dan
keluarga memiliki tempat penampungan sampah sementara yang
terbuka.
e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. S sudah mampu memanfatkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada dengan baik. Ketika ada anggota keluarga
39
yang sakit, keluarga Tn. S membawanya untuk diperiksakan ke
puskesmas yang berada di Desa Sungai Butang
4) Fungsi Reproduksi :
Keluarga Tn. S dikaruniai 3 orang anak dengan jarak kelahiran
masing – masing sekitar 2 tahun – 3 tahun.
40
NO NAMA ANGGOTA KELUARGA HASIL TTD
Kepala simetris, rambut beruban
Kelopak mata simetris,
konjungtiva merah muda, sklera
putih, tidak berkacamata, Mukosa
mulut lembab, gigi tampak bersih
Leher:
Leher tampak bersih, tidak ada
luka bekas operasi tidak ada
struma, tidak ada nyeri telan.
Integumen :
Warna sawo matang, turgor kulit
baik, bersih tidak ada luka, tidak
ada skabies.
Dada dan Punggung:
Pergerakan dada simetris, tidak
ada retraksi dada, tidak ada tanda
– tanda sesak nafas, tidak ada luka
bekas operasi
Ekstremitas:
tidak ada kelainan, tidak ada
oedema pada ekstremitas
MMT :
5 5
5 5
5 : mampu bergerak dengan luas
gerak sendi penuh, melawan
gravitasi dan melawan tahanan
maksimal.
41
NO NAMA ANGGOTA KELUARGA HASIL TTD
pembesaran kelenjar tyroid
Integument: warna sawo matang,
bersih tidak ada luka.
Ektermitas:
Tidak ada gangguan mobilitas,
reflek patela +/+, tidak ada
oedema
MMT 5 5
5 5
5 : mampu bergerak dengan luas
gerak sendi penuh, melawan
gravitasi dan melawan tahanan
maksimal.
42
NO NAMA ANGGOTA KELUARGA HASIL TTD
maksimal.
(Elisabet Sianturi.)
b. Obyektif :
a) Satu minggu sekali selalu
ke puskesmas untuk
control
b) Tn. S meminum obat bila
pusing saja.
c) Menu makanan Tn. S
tidak dibedakan, masih
sama seperti anggota
keluarga yang lain yang
tidak menderita hipertensi.
43
NO DATA MASALAH PENYEBAB
bersih rumah dikarenakan memodifikasi
sibuk bekerja, di belakang lingkungan.
rumah ada ternak yang kadang
masuk ke dalam rumah, juga
mempunyai hewan peliharaan
(kucing) didalam rumah
b. Obyektif :
a) ruang tamu sekaligus
berfungsi sebagai ruang
keluarga dan tempat
menyimpan motor
b) jarak septictank tertutup
sejauh < 10 meter dari
sumber air
c) Ventilasi pada kamar,
dapur, ruang tamu
pencahayaan kurang
(redup)
d) Tempat penampungan
sampah sementara didepan
rumah, terbuka, saat penuh
akan dibakar, jaraknya < 5
m dari rumah
e) Kondisi rumah tampak tak
rapi (perabotan di ruang
tamu berantakan, kamar
tidur tidak tertata rapi)
44
No Kriteria Skor Pembenaran
.
1. Sifat Masalah : ¿2 2 Tn. S mengatakan saat ini tekanan
x 1=
3 3
Ancaman/resiko darah Tn. S sedang terkontrol
Skala : 2 meskipun agak tinggi, tetapi tidak
menutup kemungkinan jika tidak
mematuhi terapi maka akan terjadi
hipertensi berulang
2. Kemungkinan Masalah ¿1 Latar belakang pendidikan Sdr. E
x 1=1
2
Untuk Dicegah : adalah Sarjana, Ny. N memiliki
sebagian latar belakang pendidikan SMA,
Skala : 1 sehingga memudahkan untuk
menerima informasi yang diberikan
oleh petugas kesehatan tentang
penyakit hipertensi dan pengaturan
diet.
3. Potensi Masalah Untuk ¿2 2 Keluarga Tn. S cukup mampu
x 1=
3 3
Dicegah : cukup menerima informasi dan saran yang
Skala : 2 diberikan
45
No Kriteria Skor Pembenaran
.
penyakit (ispa, dll)
2. Kemungkinan ¿1 Tn. S dan Ny. N sibuk bekerja
x 1=1
2
Masalah Untuk dan, jarang bersih-bersih
Dicegah : Sebagian rumah, terkadang ternak
Skala : 1 (hewan) juga masuk ke dalam
rumah
3. Potensi Masalah ¿2 ¿2 Keluarga Tn. S Kurang mampu
x 1=
3 3
Untuk Dicegah : untuk
cukup memelihara/memodifikasi
Skala : 2 lingkungan
4. Menonjolnya ¿1 1 Keluarga menyadari adanya
x 1=
2 2
Masalah : ada masalah terhadap kebersihan
masalah tetapi tidak lingkungan namun keluarga
perlu segera menganggap bahwa hal
ditangani tersebut tidak akan
Skala : 1 menimbulkan masalah berat.
Total Skor 2
46
3.2.5 RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Keperawatan :Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
NO
UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
1. Setelah diberikan 1. Menyebutkan 1. Pengetahuan Keluarga memahami O:
1. Kaji pengetahuan keluarga terkait tentang hipertensi
asuhan Pengertian HT tentang hipertensi
2. Identifikasi hambatan untuk merubah perilaku
keperawatan 2. Menyebutkan 3. Eksplorasi persepsi individu mengenai kemampuan/keuntungan
untuk melaksanakan perilaku-perilaku yang diinginkan
diharapkan tanda dan gejala 2. Sikap Keputusan keluarga
keluarga Tn. S HT untuk meningkatkan N:
4. Bantu individu/keluarga untuk berkomitmen terhadap rencana
mampu mengenal 3. Menyebutkan status kesehatan
tindakan untuk merubah perilaku
masalah kesehatan cara E:
5. Berikan informasi mengenai perilaku yang diinginkan
tentang hipertensi pencegahan HT 3. Perilaku Menjaga diit
6. Berikan Edukasi tentang Diit Hipertensi
4. Menyebutkan Hipertensi yang
C:
Diit yang baik benar
7. Kolaborasi dengan Keluarga dalam memberikan pemahaman
kepada Tn. S memutuskan untuk meningkatkan status kesehatan
47
Diagnosa Keperawatan : Hambatan pemeliharaan Rumah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam memelihara atau memodifikasi lingkungan.
TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
NO
UMUM KHUSUS KRITERIA STANDAR
2. Setelah diberikan 1. Menyebutkan . Pengetahuan Keluarga memahami O :
1. Kaji kebutuhan pemeliharaan rumah
asuhan kebutuhan tentang rumah sehat
N:
keperawatan pemeliharaan 2. Libatkan pasien/keluarga dalam memutuskan kebutuhan
pemeliharaan rumah
diharapkan rumah 2. Sikap Keputusan keluarga
E:
keluarga Tn. S 2. Menyebutkan untuk meningkatkan 3. Sarankan perubahan struktural yang diperlukan untuk membuat
rumah lebih mudah diakses
mampu/siap dalam rumah status kesehatan
4. Sarankan pelayanan perbaikan rumah, jika diperlukan
meningkatkan bagaimana 5. Sediakan informasi mengenai bagaimana membuat rumah aman
dan bersih (Rumah Sehat)
manajemen betuk rumah 3. Perilaku Menerapkan konsep
C:
kesehatan sehat rumah sehat 6. Koordinasikan penggunaan sumber-sumber di komunitas
48
3.2.6 TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO DIAGNOSA HARI PELAKSANAAN TINDAKAN TANDA
KEPERAWATAN KELUARGA /TANGGAL TANGAN
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan Jum’at, 5 Juni 2020 1. Mengucapkan salam
berhubungan dengan ketidakmampuan Hasil: Keluraga menjawab salam, dan kooperatif Elisabet
merawat anggota keluarga yang sakit 2. Mengkaji pengetahauan keluarga tentang hipertensi Sianturi
Hasil: Keluarga mampu menjawab tentang pengertian
hipertensi serta tanda dan gejalanya
3. Mengeksplorasi persepsi individu mengenai
kemampuan/keuntungan melaksanakan perilakau yang
diinginkan
hasil: keluarga menjelaskan bahwa Tn S tidak rutin
meminum obat.
4. Membantu individu/ keluarga untuk berkomitmen
terhadap rencana tindakan untuk merubah perilaku
hasil : keluarga dan pasien tahu bahwa Tn S memiliki
penyakit HT tetapi keluraga tidak memberikan motivasi
untuk rutin meminum obat.
49
NO DIAGNOSA HARI PELAKSANAAN TINDAKAN TANDA
KEPERAWATAN KELUARGA /TANGGAL TANGAN
2. Memberikan informasi mengenai perilaku yang diinginkan
Hasil : Memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang
penyakit Hipertensi dan Diit rendah garam
3. Berkolaborasi dengan Keluarga dalam memberikan
pemahaman kepada Tn. S memutuskan untuk
meningkatkan status kesehatan dengan cara memberi
motivasi untuk minum obat secara teratur sesuai dengan
resep dokter
2. Hambatan pemeliharaan Rumah berhubungan Jum,at, 5 Juni 2020 1. Mengucapkan salam
dengan ketidakmampuan keluarga dalam Hasil :keluarga memeberikan salam, dan kooperatif
memelihara atau memodifikasi lingkungan. 2. memvalidasi keadaan keluarga
Hasil: Keluarga Tn. S mengatakan keadaan rumah masih
kotor dan berantakan, belum ada waktu untuk
membersihkan
3. Libatkan pasien/keluarga dalam memutuskan kebutuhan
pemeliharaan rumah
Hasil :Mendiskusikan lebih lanjut tentang kebutuahn yang
dibutuhakn keluarga.
1. Mengucapkan salam
Hasil :keluarga memeberikan salam, dan kooperatif
2. Mengingatkan kontrak waktu.
50
NO DIAGNOSA HARI PELAKSANAAN TINDAKAN TANDA
KEPERAWATAN KELUARGA /TANGGAL TANGAN
Hasil :Kelurga menyetujui pertemuan selam kurang lebih
30 menit. Tentang rumah idaman yang sehat.
Sabtu, 6 Juni 2020 3. Melibatkan pasien/keluarga dalam memutuskan kebutuhan
pemeliharaan rumah
Hasil :Mendiskusikan lebih lanjut tentang kebutuahn yang
dibutuhakn keluarga.
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana membuat
rumah aman dan bersih
Hasil :Memberikan penyuluhan atau sosialisai tentang
rumah sehat
3.2.7 EVALUASI
51
NO HARI / DIAGNOSA KRITERIA EVALUASI TANDA
TANGGAL KEPERAWATAN KELUARGA TANGAN
1. Jum’at, 5 Juni Ketidakefektifan manajemen S=
2020 kesehatan berhubungan dengan a. Keluarga Tn. S mengatakan Mengetahui
ketidakmampuan keluarga mengenal apa itu hipertensi, tanda dan gejala
masalah kesehatan. hipertensi
b. Keluarga Tn. S mengatakan mengetahui
bahwa Tn S menderita Hipertensi.
c. Tn S tidak rutin meminum obat
O=
a) Tn S tidak rutin meminum obat.
b) Bila keluarga sakit berobat di Fasilitass
kesehatan
A = Masalah keperawatan Ketidakefektifan
Sabtu, 6 Juni manajemen kesehatan teratasi sebagian.
2020 P = intervensi dilanjutkan.
52
NO HARI / DIAGNOSA KRITERIA EVALUASI TANDA
TANGGAL KEPERAWATAN KELUARGA TANGAN
merubah perilaku dan mengikuti anjuran yanng
telah disampaikan.
O:
a) Tn.S berkomitmen untuk rutin meminum
obat sesai resep dari dokter.
b) Berkomitmen untuk rutin kontrol
kefasilitas kesehatan
c) Keluarga Tn.S akan selalu
memperhatikan makanan yang akan
disajikan kepada Tn.S seperti
membedakan masakan dan mengurangi
konsumsi garam
A: Masalah keperawatan Ketidakefektifan
manajemen kesehatan teratasi
P: Intervensi dilanjutkan mandiri oleh Tn.S
terkait hipertensi dan pengaturan dietnya
54
NO HARI / DIAGNOSA KRITERIA EVALUASI TANDA
TANGGAL KEPERAWATAN KELUARGA TANGAN
P: Intervensi dilanjutkan mandiri oleh Tn.S
terkait dengan rumah sehat
55
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kasus keluarga Tn. S telah dilakukan asuhan keperawatan keluarga yang dimulai
dari pengkajian sampai tahap evaluasi.
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan keluarga Tn. S dilakukan bersama-sama
keluarga Tn. S melalui proses yang dimulai dari pengkajian sampai tahap
evaluasi dengan diawali penulisan tanggal, jam dan diakhiri nama dan tanda
tangan.
3. Faktor pendukung keluarga kooperatif sedangkan faktor penghambat adalah
kesibukan keluarga dengan pekerjaan.
4.2 Saran
1. Perlunya sosialisasi peningkatan pengetahuan keluarga tentang pentingnya
periksa/kontrol sarana kesehatan terdekat secara rutin sehingga jika ada salah
satu anggota keluarga dengan Hipertensi dapat terkontrol dan menghindari
terjadinya komplikasi
2. Perlunya sosialisasi untuk mengingkatkan pengetahuan kepada Tn.S dan
keluarga pentingnya rutin cek Tekanan darah dan mengkonsumsi obat secara
rutin sesuai dengan resep dari dokter.
3. Diharapkan keluarga dapat menerapkan pendidikan kesehatan yang telah
diberikan antara lain pengurangan konsumsi garam/diit rendah garam serta
konsep rumah sehat.
55
DAFTAR PUSTAKA
56
LAMPIRAN 1 SAP
57
5) Menjelaskan penanganan hipertensi/darah tinggi
6) Menjelaskan pencegahan hipertensi/darah tinggi
IV. Materi
1. Pengertian
Penyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal. Nilai normal tekanan darah
seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktivitas normal dan
kesehatan umum. Nilai normalnya adalah 120/80 mmHg (Smelttzer & Bare, 2011).
.
2. Penyebab dan jenis hipertensi atau darah tinggi
a) Ras / suku bangsa
b) Umur
c) Kegemukan
d) Asupan garam yang tinggi
e) Riwayat hipertensi dalam keluarga
f) Stress
g) Merokok
58
j. Lemah dan lelah
k. Muka pucat
l. Telinga Berdenging
m. Rasa berat ditengkuk
n. Cepat marah
4. Komplikasi hipertensi/darah tinggi
a. Stroke
b. Infark miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati (kerusakan otak)
e. Gagal jantung/sakit jantung
f. Gangguan jantung
g. Gangguan otak
h. Gangguan penglihatan
i. Gangguan ginjal
59
d. Menghindari faktor resiko : merokok, minum beralkohol, makanan berlemak,
stress
e. Aktifitas fisik/jalan sehat
f. Olah raga secara teratur
g. Hindari stress
h. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti sayuran hijau, pisang, tomat,
wortel mentimun, melon, dan jeruk (makan makanan yang bergizi)
i. Kendalikan kadar kolesterol
j. Kendalikan diabetes bila memiliki penyakit diabetes.
k. Kontrol tekanan darah secara berkala.
VIII. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengetian hipertensi.
60
2. Jelaskan penyebab dari hipertensi.
3. Sebutkan tanda dan gejala hipertensi.
4. Sebutkan komplikasi dari hipertensi.
5. Jelaskan cara penanganan hipertensi dan juga pencegahannya
6. Sebutkan diit untuk hipertensi.
Nuer, Sjaifoellah. (2016). Buku Ajar Penyakit Dalam. Ed. 3. Jakarta : Penerbit FKUI
61
Satuan Acara Penyuluhan DIIT HIPERTENSI
I. LATAR BELAKANG
Untuk menghadapi penyakit ini banyak kekurangtahuan tentang penyakit ini
sehingga perawatan pada lensia tidak tepat tidak benar. Misalnya untuk masalah
dietnya, banyak keluarga yang tidak peduli atau kurang tahu pentingnya menghindari
garam-garam dalam memasak untuk pasien hipertensi. Akibatnya, penderita tersebut
mendapatkan makanan yang sama dengan orang lain yang normal sehingga penyakitnya
semakin parah (FKUI: 2009). Oleh sebab itu pemberian penyuluhan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi dibutuhkan untuk menambah pengetahuan lansia maupun
keluarga.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan anggota posyandu lansia
dapat memahami tentang hipertensi.
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS ( TIK )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat
menjelaskan kembali :
1. Pengertian hipertensi
2. Klasifikasi Hipertensi
3. Penyebab Hipertensi
4. Tanda dan gejala hipertensi
5. Komplikasi Hipertensi
62
6. Pencegahan Hipertensi
7. Diet bagi penderita hipertensi
IV. MATERI
1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik – diastolik yang tidak normal.
Batas sistolik 140 – 190 mmHg dan diastolik 90 – 95 mmHg yang merupakan garis
batas hipertensi.
2. Makanan Apakah Yang Diperbolehkan
Semua bahan makanan segar atau diolah tanpa garam seperti :
1. Beras, ketan, ubi, mie tawar, maizena, terigu,
gula pasir.
2. Kacang – kacangan dan hasil olahannya
seperti : kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu,
oncom.
3. Minyak goreng, margarin tanpa garam.
4. Semua sayuran dan buah – buahan tanpa
garam
5. Teh, sirup
6. Semua bumbu – bumbu segar dan kering
yang tidak mengandung garam dapur
3. Makanan Yang Tidak Diperbolehkan
Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan seperti ;
1) Makanan yang diawetkan : makanan kalengan, biskuit, sarden, sosis.
2) Makanan yang diasinkan : ikan asin, telur asin, asinan sayur
3) Keju, makanan yg ditambahkan banyak garam
4) Vitsin, penyedap rasa
5) Makanan yang banyak mengandung lemak :
lemak hewan, kulit ayam,
6) Makanan yang digoreng dengan minyak jelantah, blendrang.
7) Buah durian
8) Ketagihan kopi
9) Roti, biskuit, kraker, cale dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur dan
atau soda.
63
10) Jerohan, dendeng, abon, corned beaf, daging asap, ikan asin, telur pindang,
sarden, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang.
11) Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam dapur.
12) Garam dapur, vetsin soda kue, kecap maggi, terasi, saos tomat, petis, taoco.
13) Minuman berkafein, kopi the, dan bercarbon atau mengandung soda.
VI. MEDIA
1. Leaflet
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan :
1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Perkenalan 2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan tujuan memperhatikan
pembelajaran
2 10 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi Menyimak dan
64
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
penyuluhan secara mendengarkan
berurutan dan teratur
Materi :
6. Pengertian hipertensi
7. Makanan Apakah Yang
Diperbolehkan
8. Makanan Yang Tidak
Diperbolehkan
9. Tehnik Menurunkan
Tekanan Darah
10. Pola hidup Sehat
3 5 menit Evaluasi :
Meminta masyarakat untuk Bertanya dan menjawab
menjelaskan kembali atau
menyebutkan :
1. Pengertian
hipertensi
2. Makanan Apakah
Yang
Diperbolehkan
3. Makanan Yang
Tidak
Diperbolehkan
4. Tehnik Menurunkan
Tekanan Darah
5.
4 2 menit Penutup :
1. Mengucapkan Menjawab salam
terima
kasih dan mengucapkan
salam
VIII. Evaluasi
Pertanyaan :
1. Pengertian hipertensi
2. Makanan Apakah Yang Diperbolehkan
3. Makanan Yang Tidak Diperbolehkan
4. Tehnik Menurunkan Tekanan Darah
5. Pola hidup Sehat
IX. REFERENSI
Prof. Dr. Arjatmo Tjokronegoro.(2012).Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia
Lanjut.FKUI; Jakarta
65
Kushardi.(2015). Asuhan keperawatan Pada Klien Lanjut Usia.Salemba
Medika. Jakarta
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth.(2012). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC
66
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
I. LATAR BELAKANG
67
IV. MATERI
1. Pengertian
Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan perumahan
sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan
yang optimal
2. Kriteria rumah sehat
a. Harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin dan berfungsi sebagai tempat
isitirahat.
b. Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, masak, mandi, mencuci, kakus, dan
kamar mandi.
c. Dapat melindungi dari bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran.
d. Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.
e. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya
dari gempa, keruntuhan dan penyakit menular.
f. Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi.
68
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang
keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang
bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
3) Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi
seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.
4) Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3
5) Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas
lantai.
6) Binatang penular penyakit
Tidak ada tikus bersarang di rumah.
7) Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8) Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.
9) Limbah
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak
menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan
pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.
10) Kepadatan hunian ruang tidur
Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua
orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.
4. Fungsi rumah
a. Mencegah terjadinya penyakit
69
b. Mencegah terjadinya kecelakaan
c. Aman dan nyaman bagi penghuninya
d. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
V. METODE
Metode yang digunakan adalah ceramah
VI. MEDIA
Media yang digunakan adalah leaflet
70
VIII. EVALUASI
Pertanyaan :
1. Memahami tentang definisi rumah sehat
2. Memahami tentang Kriteria rumah sehat
3. Memahami tentang Persyaratan kesehatan rumah
4. Memahami tentang Fungsi rumah
Jawaban :
1. Keluarga mengerti tentang definisi rumah sehat
2. Keluarga mengerti tentang Kriteria rumah sehat
3. Keluarga mengerti tentang rumah Persyaratan kesehatan rumah
4. Keluarga mengerti tentang Fungsi rumah
Nuer, Sjaifoellah. (2013). Buku Rumah Sehat. Ed. 3. Jakarta : Penerbit FKUI
Dr. Sani Edial. (2012). Rumah Sehat. www.jantungruahsehati.com
Price, Anderson Sylvia. (2011). RumahSehat. Ed. I. Jakarata : EGC
71
LAMPIRAN II POA
72
TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA /
NO RINCIAN MATERI EVALUASI
UMUM KHUSUS
METODE*
bisa dilakukan b. Umur mengaplikasikan
c. Kegemukan penyuluhan kesehatan
d. Asupan garam yang tinggi yang diberikan
e. Riwayat hipertensi dalam keluarga
A :Masalah teratasi sebagian
f. Stress
P : Intervensi dilanjutkan
g. Merokok mandiri oleh Tn.S terkait
hipertensi dan pengaturan
JENIS HIPERTENSI/DARH TINGGI
dietnya
c) Hipertensi Primer atau Esensial, yaitu hipertensi yang
dikaitkan dengan genetik dan kombinasi gaya hidup
(inaktivitas dan pola makan)
d) Hipertensi Sekunder adalah suatu kondisi terjadinya
peningkatan tekanan darah tinggi disebabkan oleh kondisi
medis seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan
sistem hormon tubuh.
3. Tanda dan gejala umum
o. Sakit kepala
p. Kelelahan
q. Mual, muntah
r. Sesak nafas
73
TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA /
NO RINCIAN MATERI EVALUASI
UMUM KHUSUS
METODE*
s. Gelisah
t. Peningkatan tekanan darah lebih dari 130/90 mmHg
u. Pusing / migrain
v. Sukar tidur
w. Mata berkunang kunang
x. Lemah dan lelah
y. Muka pucat
z. Telinga Berdenging
aa. Rasa berat ditengkuk
bb. Cepat marah
4. Komplikasi hipertensi/darah tinggi
j. Stroke
k. Infark miokard
l. Gagal ginjal
m. Ensefalopati (kerusakan otak)
n. Gagal jantung/sakit jantung
o. Gangguan jantung
p. Gangguan otak
q. Gangguan penglihatan
74
TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA /
NO RINCIAN MATERI EVALUASI
UMUM KHUSUS
METODE*
r. Gangguan ginjal
5. Penanganan Hipertensi/Darah Tinggi
m. Batasi intake/masukan garam ±60 mmol/hari.
n. Perbanyak makanan yang mengandung kalium dan
makan makanan yang mengandung lemak jenuh.
o. Lakukan olah raga secara teratur.
p. No stress: persaan nyaman
q. Hindari factor resiko seperti: merokok, minum alcohol.
r. Teknik-teknik mengurangi stres.
s. Penurunan berat badan.
t. Pembatasan konsumsi alkohol, natrium, dan tembakau.
u. Konsumsi sayuran segar dan buah
v. Relaksasi
w. Minum obat teratur
x. Teratur kontrol tekanan darah
75
TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA /
NO RINCIAN MATERI EVALUASI
UMUM KHUSUS
METODE*
n. Pengurangan asupan garam
o. Menghindari faktor resiko : merokok, minum
beralkohol, makanan berlemak, stress
p. Aktifitas fisik/jalan sehat
q. Olah raga secara teratur
r. Hindari stress
s. Makan sayur dan buah yang berserat tinggi seperti
sayuran hijau, pisang, tomat, wortel mentimun, melon,
dan jeruk (makan makanan yang bergizi)
t. Kendalikan kadar kolesterol
u. Kendalikan diabetes bila memiliki penyakit diabetes.
v. Kontrol tekanan darah secara berkala.
Keterangan :
*AVA/Metode disesuaikan dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet, lembar bolak balik atau metode lain.
76
Pembimbing Keperatawan Keluarga Mahasiswa,
77
LEMBAR HEALTH EDUCATION (HE) / PENYULUHAN KESEHATAN
78
TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA /
NO RINCIAN MATERI EVALUASI
UMUM KHUSUS
METODE*
margarin tanpa garam. diet hipertensi
10. Semua sayuran dan
A :Masalah teratasi sebagian
buah – buahan tanpa garam
P : Intervensi dilanjutkan
11. Teh, sirup mandiri oleh Tn.S terkait
12. Semua bumbu – bumbu hipertensi dan pengaturan
segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur dietnya
8. Makanan Yang Tidak Diperbolehkan
Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan
seperti ;
14) Makanan yang diawetkan : makanan kalengan,
biskuit, sarden, sosis.
15) Makanan yang diasinkan : ikan asin, telur asin,
asinan sayur
16) Keju, makanan yg ditambahkan banyak garam
17) Vitsin, penyedap rasa
18) Makanan yang banyak mengandung lemak :
lemak hewan, kulit ayam,
19) Makanan yang digoreng dengan minyak jelantah,
blendrang.
79
TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA /
NO RINCIAN MATERI EVALUASI
UMUM KHUSUS
METODE*
20) Buah durian
21) Ketagihan kopi
22) Roti, biskuit, kraker, cale dan kue lain yang
dimasak dengan garam dapur dan atau soda.
23) Jerohan, dendeng, abon, corned beaf, daging asap, ikan
asin, telur pindang, sarden, ebi, udang kering, telur asin,
telur pindang.
24) Semua sayuran dan buah yang diawetkan dengan garam
dapur.
25) Garam dapur, vetsin soda kue, kecap maggi, terasi, saos
tomat, petis, taoco.
26) Minuman berkafein, kopi the, dan bercarbon atau
mengandung soda.
80
TUJUAN INSTRUKSIONAL AVA /
NO RINCIAN MATERI EVALUASI
UMUM KHUSUS
METODE*
15) Tidak mudah stress
16) Olahraga secara teratur
17) Tidak merokok
18) Periksa tekanan darah rutin
19) Jika ada obat, diminum sesuai anjuran dokter
20) Rutin kontrol
Keterangan :
*AVA/Metode disesuaikan dengan pada saat pemberian HE dapat berupa leaflet, lembar bolak balik atau metode lain.
81
(Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep) (Elisabet Sianturi)
82
HE untuk Diagnosa Keperawatan : Rumah Sehat Sasaran Penyuluhan : Keluarga Tn.S
Subpokok bahasan : Rumah Sehat Hari/tanggal : 05 Juni 2020
Tempat : Rumah Tn.S
Tujuan Instruksional
No Rincian Materi AVA Evaluasi
Umum Khusus
1. Setelah dilakukan Setelah dilakukan 5. Pengertian Leaflet S: Pasien mengatakan
kegiatan kegiatan penyuluhan Rumah sehat adalah kondisi fisik, kimia, biologi didalam rumah dan mengerti tentang rumah
penyuluhan diharapkan keluarga perumahan sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat sehat
diharapkan keluarga Tn.R dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal. O:
Tn.R dapat menjelaskan kembali
memahami tentang : 6. Kriteria rumah sehat a. Pasien dapat
Rumah Sehat 1. Pengertian g. Harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin dan berfungsi sebagai menjelaskan
rumah sehat tempat isitirahat. tentang definisi
2. Kriteria rumah h. Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, masak, mandi, mencuci, kakus,
rumah sehat
sehat dan kamar mandi.
i. Dapat melindungi dari bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran. b. Pasien dapat
3. Persyaratan menjelaskan tentang
j. Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.
kesehatan Kriteria rumah sehat
k. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi
rumah penghuninya dari gempa, keruntuhan dan penyakit menular. c. Pasien dapat
4. Fungsi rumah l. Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi. menjelaskan
tentang Persyaratan
7. Persyaratan kesehatan rumah kesehatan rumah
d. Pasien dapat
1) Bahan Bangunan menjelaskan tentang
a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang Fungsi rumah
dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :
a) Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3 A: TujuanTercapai
83
Tujuan Instruksional
No Rincian Materi AVA Evaluasi
Umum Khusus
b) Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jam
c) Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg P: Klien dan keluarga
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan dimotivasi untuk
berkembangnya mikroorganisme patogen. menjaga kebersihan
rumah
2) Komponen dan penataan ruang rumah
Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis
sebagai berikut:
a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan
b. Dinding
a) Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana
ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara
b) Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah
dibersihkan
c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan
kecelakaan
d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus
dilengkapi dengan penangkal petir
e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang
tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur,
ruang mandi dan ruang bermain anak.
f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.
3) Pencahayaan
Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat
menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan
tidak menyilaukan.
84
Tujuan Instruksional
No Rincian Materi AVA Evaluasi
Umum Khusus
4) Kualitas Udara
Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai
berikut :
a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C
b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%
c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam
d. Pertukaran udara
e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jam
f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m 3
5) Ventilasi
Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal
10% dari luas lantai.
7) Air
a. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orang
b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan
air minum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
9) Limbah
85
Tujuan Instruksional
No Rincian Materi AVA Evaluasi
Umum Khusus
a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air,
tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.
b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak
menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air
tanah.
8. Fungsi rumah
a. Mencegah terjadinya penyakit
b. Mencegah terjadinya kecelakaan
c. Aman dan nyaman bagi penghuninya
d. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial
Elisabet Sianturi
86
Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep
87
88
89
90