Laporan Kinerja
Badan LITBANG PUPR
BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja
Badan LITBANG PUPR
2017
Daftar Isi LAKIP BALITBANG
Kata Pengantar 9
Ringkasan Eksekutif 10
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang 15
I.2 Tugas dan Fungsi 16
I.3 Struktur Organisasi 19
I.4 Isu Strategis dan Tantangan 20
Bab V Penutup
V.1 Kesimpulan 155
V.2 Rekomendasi 156
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Outcome, Indikator Outcome, Output dan Indikator Output Badan Litbang PUPR TA 2015-2019 40
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Badan Litbang Tahun 2017 41
Tabel II.3 Perjanjian Kinerja Badan Litbang PUPR TA 2017 (Awal) Output/Indikator Output Target PK 2017 42
Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Eselon II Badan Litbang TA 2017 (Revisi) 43
Tabel II.5 Sasaran Program dan Cara Pengukuran 45
Tabel II.6 Target Total Output Renstra Badan Litbang PUPR TA. 2015-2019
(Berdasarkan Matriks Renstra Kementerian PU 2015 – 2019) 47
Tabel II.7 Target Total Output Renstra Badan Litbang PUPR TA. 2015-2019
(Berdasarkan Matriks Renstra Kementerian PU 2015 – 2019 / Revisi) 48
Tabel II.8 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Litbang PUPR TA. 2017 49
Tabel III.1 BMN Badan Litbang PUPR TA 2017 52
Tabel III.2 Kapasitas Laboratorium Badan Litbang PUPR TA 2017 53
Tabel III.3 DIPA dan Revisi DIPA Masing-masing Satker TA 2017 59
Tabel IV.1 Kriteria Penilaian 62
Tabel IV.2 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Januari sampai dengan Maret) 63
Tabel IV.3 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (April sampai dengan Juni) 64
Tabel IV.4 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Juli sampai dengan September) 65
Tabel IV.5 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Oktobersampai dengan Desember) 66
Tabel IV.6 Rekapitulasi Progres Keuangan dan Fisik Satuan Kerja di Lingkungan Badan Litbang PUPR 67
Tabel IV.7 Target Outcome TA 2015-2019 69
Tabel IV.8 Capaian Outcome Tahun 2017 69
Tabel IV.9 Capaian Outcome Tahun 2017 Masing-masing Pusat Litbang 70
Tabel IV.10 Capaian Output Badan Litbang PUPR tahun 2017 71
Tabel IV.11 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Sumberdaya Air 2017 114
Tabel IV.12 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Jalan dan Jembatan 2017 117
Tabel IV.13 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Perumahan Permukiman 2017 119
Tabel IV.14 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Kebijakan Penerapan Teknologi 2017 121
Tabel IV.15 Permasalahan dan Tindak Lanjut Per Bulan Tahun 2017 122
Tabel IV.16 Perbandingan Realisasi Keuangan Unit Kerja pada Tahun 2016 dan 2017 127
Tabel IV.17 Perbandingan Penyerapan Anggaran Per Bulan Tahun 2016 dengan Tahun 2017 127
Tabel IV.18 Pagu Renstra, Pagu Awal dan Realisasi Anggaran TA 2015-2019 128
Tabel IV.19 Perbandingan Input, Output, Harga Per-Output pada RKT, PK dan Capaian Realisasi Badan Litbang PUPR TA 2017 129
Tabel IV.20 Perbandingan RKT dengan PK dan Realisasi dengan PK Badan Litbang PUPR TA 217 130
Tabel IV.21 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Uji Laboratorium 132
Tabel IV.22 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Sertifikasi 133
Tabel IV.23 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Advis Teknis 134
Tabel IV.24 Layanan PULSA Puslitbang Sumber Daya Air T.A. 2017 137
Tabel IV.25 Layanan PULSA Puslitbang Jalan dan Jembatan T.A. 2017 138
Tabel IV.26 Layanan PULSA Puslitbang Perumahan dan Permukiman T.A. 2017 138
Tabel IV.27 Rekap Pelaksanaan Advis Teknis dan Pendampingan Teknis pada Tahun 2017 139
Tabel IV.28 Kerja Sama Tahun 2017 143
Tabel IV.29 Hak Paten Puslitbang Sumber Daya Air Hingga Tahun 2017 150
Tabel IV.30 Rekap Paten Puslitbang Jalan dan Jembatan Tahun 2017 152
Tabel IV.31 Daftar Usulan Paten Puslitbang Perumahan dan Permukiman T.A. 2017 152
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Struktur Organisasi Badan Litbang PUPR 19
Gambar II.1 Sasaran Strategis 36
Gambar III.1 Komposisi Pegawai Badan Litbang PUPR
Menurut Jenjang Pendidikan dan Jabatan Tahun 2017 51
Gambar IV.1 Kurva S Pelaksanaan Kegiatan 68
Gambar IV.2 Pelayanan Informasi Publik 136
Gambar IV.3 Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis (PULSA) 138
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
penyusunan “Laporan Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR Tahun 2017” dapat
diselesaikan. Laporan ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Badan Litbang dalam
menjalankan tugas dan fungsinya dan kaitan terselenggaranya good governance.
Kata Pengantar 9
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), Tahun 2017 menunjukkan prestasi yang melebihi tahun sebelumnya
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan dengan capaian kinerja output melebihi 100% di mana Badan Litbang
Perumahan Rakyat (Badan Litbang PUPR) sebagai salah satu bagian dari PUPR menghasilkan 38 teknologi baru dan 21 rekomendasi pada tahun
instansi pemerintahan mempertanggungjawabkan akuntabilitas kinerja 2017.
atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat melalui Laporan
Kinerja (LKIP) 2017 ini. 3. Kinerja Outcome Badan Litbang PUPR
Kinerja outcome pada tahun 2017 menunjukkan capaian kinerja
Badan Litbang PUPR menyusun LKIP ini untuk menginformasikan dan outcome sesuai target outcome yang ditetapkan pada Renstra 2015-
mengkomunikasikan pencapaian kinerja yang sudah dicapai selama tahun 2019 dan PK 2017 Revisi. Sebanyak 52 teknologi dan 9 rekomendasi
2017 sebagaimana ditetapkan dalamdokumen Perjanjian Kinerja (PK) 2017 yang dihasilkan Badan Litbang PUPR termanfaatkan di tahun 2017 ini.
Revisi dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai tahun berjalan
dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. LKIP ini disusun 4. Selain menghasilkan produk Litbang berupa teknologi dan rekomendasi
dengan mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR kebijakan, Badan Litbang PUPR memberikan pelayanan pengujian
2015-2019 dan Renstra Badan Litbang PUPR 2015-2019. laboratorium, sertifikasi dan advis teknis..Layanan tersebut dinilai dari
tingkat kepuasan pelangan dengan target dan capaian sebagai berikut:
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari LKIP Badan Litbang PUPR 2017
ini adalah sebagai berikut:
Target Capaian
1. Kinerja Anggaran Badan Litbang PUPR
Layanan advis teknis 76% 85,20%
Pada tahun anggaran 2017 Badan Litbang PUPR mampu melakukan
penyerapan anggaran sebesar 87.83% yaitu sebesar Rp541.043.788dari Proses sertifkasi 76% 80,53%
pagu sebesar Rp617.499.000. Tingkat penyerapan Badan Litbang PUPR Layanan uji laboratorium 76% 81,41%
mengalami penurunan sebesar 3.74% dari realisasi tahun 2016 sebesar
91.57% dari pagu sebesar Rp547.863.524.000.
10 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
• Belum ada kegiatan sosialisasi, diseminasi negeri belum baku dan perbedaan kebijakan
terkait kerja sama dengan pemda terutama • Memulai Implementasi pengukuran Kinerja
yang dilaksanakan secara terpadu di
terkait UU no 23 tahun 2014 Individu melalui Sasaran Kinerja Pegawai
Balitbang seperti tahun sebelumnya;
(SKP) didukung teknologi informasi sebagai
SK Pelaksana Kegiatan terlambat diterbitkan perangkatnya karena SKP merupakan
• Advis Teknis dan Penugasan Khusus tidak •
persyaratan dalam pelaksanaan reformasi
dapat diprediksi waktunya karena Menunggu
Beberapa paket pekerjaan mengalami gagal birokrasi dan pengungkit peningkatan
permintaan advis teknis dan penugasan •
lelang dan sebagian lain masih dalam proses kinerja sumber daya manusia.
khusus pimpinan;
pelelangan
Ringkasan Eksekutif 11
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
• Dalam rangka membangun database kinerja lingkungan Badan Litbang PUPR baik dari tingkatan agar dapat ditindaklanjuti
sebagai media untuk mencatat keberhasilan segi jumlah maupun kompetensi untuk kegiatan-kegiatan yang
dan kegagalan pencapaian target kinerja bermasalah.
yang dijanjikan, salah satunya adalah dengan • Dukungan teknologi informasi untuk
menyusun Data Pemanfaatan Hasil Litbang mempermudah pelaksanaan kegiatan. • Proses pengadaan barang/jasa
yang sudah diterapkan di beberapa daerah dilakukan lebih awal melalui pelelangan
• Perlu mempertajam koordinasi internal dan dini dan penyusunan SIRUP yang matang
• Mengembangkan kegiatan inkubasi hasil eksternal yang dilakukan secara berkala untuk menghindari tender ulang.
litbang sebagai wahana pematangan kerja dalam upaya pencapaian target kinerja
sama pemanfaatan dan penerapan hasil Badan Litbang PUPR, baik dalam hal teknis Dalam proses penyusunan LKIP di tahun
litbang dengan stakeholder terkait. maupun administratif. mendatang, Unit Kerja Eselon II perlu
menyiapkan lebih awal laporan-laporan fisik
• Badan Litbang PUPR harus dapat • Perlu ditingkatkan lagi efektivitas dan keuangan sebagai input untuk LKIP Unit
mendukung kinerja Direktorat Jenderal pemantauan pelaksanaan kegiatan di setiap Kerja Eselon I.
Teknis terkait dalam hal penyiapan
infrastruktur pekerjaan umum. Pelaksanaan
kegiatan litbang tidak bersifat parsial,
hanya dilaksanakan dalam satu tahun dan
setelah itu terhenti. Pelaksanaan kegiatan
litbang mestinya dilaksanakan secara
multiyears. Dalam rangka mendukung hal
tersebut maka pelaksanaan kegiatan litbang
harus berkesinambungan dalam suatu
tahapan/siklus litbang sehingga output yang
dihasilkan juga akan saling terkait sehingga
pada saatnya nanti akan dihasilkan suatu
teknologi litbang yang dapat direplikasi dan
dimanfaatkan oleh stakeholder.
12 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
Ringkasan Eksekutif 13
bab i
Pendahuluan
BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
BAB I Pendahuluan 15
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
16 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
Tugas dan Fungsi Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Badan Litbang PUPR
BAB I Pendahuluan 17
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
TUGAS TUGAS
Melaksanakan penelitian dan pengembangan, Melaksanakan pemberian dukungan pengelolaan
pengkajian kebijakan dan strategi pengembangan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
infrastruktur serta penerapan teknologi hasil penelitian lingkungan Badan
dan pengembangan bidang pekerjaan umum dan
FUNGSI
perumahan rakyat
18 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
BAG. ADMINISTRASI,
BAG. PERENCANAAN BAG. KEUANGAN BAG. KEPEGAWAIAN
STANDARISASI, HUKUM &
& EVALUASI & UMUM & ORTALA KERJASAMA
Bagian Keuangan Balai Litbang & Balai Litbang Sistem Bagian Keuangan Balai Litbang
Bidang Keuangan Bidang Program Balai Litbang Penerapan
Dan Umum Lingkungan Keairan & Teknik Lalu lintas & UMUM Tata Bangunan &
& Umum & Evaluasi Teknologi Sumberdaya
Lingkungan
Air
BAB I Pendahuluan 19
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
8. IPTEK
9. Pembangunan berwawasan lingkungan dan
adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan
iklim`(climate change)
10. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem
informasi, data, SDM, kelembagaan dan
administrasi) dan akuntabilitas kinerja
aparatur untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
20 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
1. Perkuatan Peran Badan Litbang PUPR sebagai berperan sebagai clearing house terhadap Reposisi BADAN PENELITIAN DAN
technostructure dan scientific backbone di teknologi dari dunia industri maupun PTN/ PENGEMBANGAN PUPR
bidang teknologi infrastruktur bidang pekerjaan PTS dan berperan dalam pemanfaatan/
umum dan perumahan rakyat berperan penerapan teknologi lokal/domestik. 1. Meningkatkan penggunaan/pemanfaatan/
menghasilkan teknologi yang siap pakai dan penerapan TEKNOLOGI lokal/domestik.
memberikan masukan dalam perumusan Peran Badan Litbang yang diwujudkan 2. Meningkatkan Kebutuhan TEKNOLOGI.
3. Membangun Interaksi antara pengembang
kebijakan dan penyelesaian masalah dalam Struktur Output Badan Litbang, 4
dan pengguna TEKNOLOGI.
pembangunan infrastruktur sub-bidang SDA, Output Utama didelegasikan kepada para
4. Menghilangkan Sindrom “menara gading”
Jalan dan Jembatan, Permukiman pejabat fungsional (Peneliti dan Perekayasa)
perguruan tinggi dan/atau lembaga litbang
sebagai sumber daya UTAMA. (Lihat masih terjadi.
2. Perkuatan Peran Badan Litbang PUPR Gambar berikut) 5. Membangun Sinergi dan kolaborasi antar
dalam memberikan rekomendasi teknologi para pengembang TEKNOLOGI.
untuk penyelenggaraan infrastruktur dengan 6. Meningkatkan kapasitas adopsi/difusi/
penyerapan TEKNOLOGI oleh industri dalam
negeri.
BAB I Pendahuluan 21
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
22 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
Tantangan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Litbangrap
IPTEK) bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ke depan berhubungan dengan aspek-aspek
berikut ini:
1. Kualitas perencanaan pembangunan Perumahan Rakyat. Tantangan strategis kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur bidang
infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan lainnya adalah masih langkanya data dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Rakyat dan pengendalian pemanfaatan informasi tentang keberadaan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan sektor
ruang bagi terwujudnya pembangunan yang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang perekonomian adalah jaringan sumber daya air
berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi berpotensi merusak lingkungan, maupun yang dan jaringan jalan. Oleh karena itu, ketersediaan
terhadap perubahan iklim); mampu menyelamatkan lingkungan. dan kualitas pelayanan infrastruktur jalan dan
jembatan serta Sumberdaya Air masih menjadi
Prosedur/tahapan penataan ruang, kriteria Terkait dengan adaptasi dan mitigasi terhadap isu strategis infrastruktur Pekerjaan Umum dan
atau persyaratan aman, nyaman, produktif, perubahan iklim, Kementerian Pekerjaan Perumahan Rakyat ke depan.
dan berkelanjutan belum terdefinisikan secara Umum dan Perumahan Rakyat perlu dengan
baik. Hingga saat ini, akses masyarakat segera mengidentifikasi infrastruktur yang Tersedianya infrastruktur yang memanfaatkan
terhadap informasi RTRW belum mudah. diperkirakan terkena dampak perubahan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk
Akses ini terkait dengan partisipasi dan iklim, mempersiapkan rencana penanganan, meningkatkan efisiensi penggunaan, keamanan,
disiplin masyarakat terhadap ketentuan dan melakukan mitigasi. Selain itu, untuk dan keselamatan pengguna infrastruktur
ketentuan yang berlaku tentang pemanfaatan mengurangi kontribusi terhadap perubahan sudah menjadi kebutuhan mendesak. Sistem
ruang. Faktor-faktor tersebut diyakini iklim global perlu dilakukan pemetaan jaringan infrastruktur yang berdaya saing akan
merupakan faktor utama yang mempengaruhi terhadap sumber-sumber emisi potensial dari membutuhkan penggunaan teknologi paling
kualitas penataan ruang yang pada gilirannya proses konstruksi maupun operasionalnya. mutakhir dan kompleks, termasuk memahami
berpengaruh terhadap upaya-upaya mitigasi Diperlukan teknologi yang rendah emisi dan karakteristik dan perilaku teknologi tersebut.
dan adaptasi bencana. rendah energi..
Selain itu, indikasi program utama yang 2. Keandalan sistem (jaringan) infrastruktur
tertera dalam RTRWN belum dapat digunakan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk
sebagai acuan untuk mengintegrasikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,
program-program pembangunan ketahanan pangan, dan daya saing;
infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Fungsi RTRWN sebagai Keandalan sistem jaringan infrastruktur
integrator program, juga belum tampak diyakini dapat mempengaruhi ketahanan
pada penyusunan RPJM Nasional maupun pangan, pertumbuhan ekonomi, dan
RPJM Kementerian Pekerjaan Umum dan
BAB I Pendahuluan 23
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
24 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
3. Kualitas lingkungan permukiman dan cakupan memadukan pengembangan infrastruktur sangat dibutuhkan, misalnya jembatan pejalan
pelayanan (dasar) infrastruktur Pekerjaan dengan kawasan-kawasan strategis, seperti kaki dengan bentang khusus, penyediaan air
Umum dan Perumahan Rakyat untuk perkotaan, perdesaan, industri, dan maritim minum, dan lain-lain. Disparitas wilayah,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (pelabuhan). urbanisasi dengan laju pertumbuhan antara
1% hingga 1,5% per tahun, otonomi yang
Lingkungan yang bersih dan sehat semakin Pendekatan ini dimaksudkan untuk belum optimal, kemiskinan absolut sebesar
dirasakan kebutuhannya oleh masyarakat. meningkatkan konektivitas, mengurangi 15,4% dari total penduduk, dan pengangguran
Kualitas lingkungan permukiman dan cakupan kesenjangan wilayah dan berkontribusi pada terbuka sebesar 8,5% dari total jumlah usia
pelayanan dasar menjadi bagian dari tolok ukur pertumbuhan ekonomi daerah sekitarnya. produktif, menjadi bagian yang juga harus
kesejahteraan masyarakat. Diharapkan agar daya saing wilayah meningkat ditangani oleh IPTEK.
dan mampu menampung arus investasi global.
Masyarakat perlu secara aktif ikut Sekitar 75% wilayah Indonesia berada di
mempersiapkan prasarana jalan lingkungan Disparitas antara wilayah maju dan yang daerah risiko bencana alam. Sementara
yang dapat menghubungkan lokasi aktivitas tertinggal antara lain disebabkan oleh itu, instrumen dan/atau teknologi untuk
dengan jalan umum yang disediakan oleh masih dominannya pendekatan sektoral. mengurangi risiko bencana baik penanganan
pemerintah, dengan menggunakan teknologi Spesifikasi infrastruktur Pekerjaan Umum dan secara preventif, penyelenggaraan tanggap
yang mudah diaplikasikan, memanfaatkan Perumahan Rakyat yang ditawarkan masih darurat, maupun mitigasi terhadap
bahan lokal, dan terjangkau. Untuk ini merupakan spesifikasi standar yang tidak infrastruktur wilayah yang terkena dampak
dibutuhkan teknologi jalan/jembatan sederhana dapat memberikan ruang gerak yang cukup bencana masih sangat terbatas.
yang dapat dikerjakan oleh masyarakat. bagi kemajuan daerah untuk membangun
infrastruktur secara memadai dengan 5. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem
4. Pembangunan kawasan strategis, wilayah berbasis tenaga lokal. informasi, data, SDM, kelembagaan dan
tertinggal dan perbatasan, dan penanganan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur
kawasan rawan bencana untuk mengurangi Selain itu, kebijakan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kesenjangan antar wilayah; berbiaya murah dengan aplikasi teknologi belum pelayanan publik infrastruktur Pekerjaan
disepakati untuk dilaksanakan dengan alasan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kementerian PUPR telah menyusun Rencana teknologi yang tersedia belum tepat. Beberapa
dan Program Infrastruktur Nasional melalui daerah menjadi tertinggal karena kondisinya Berlakunya undang-undang baru di bidang
penyiapan 35 Wilayah Pengembangan memerlukan infrastruktur dengan teknologi Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Strategis (WPS). 35 WPS yang akan tinggi dan kompleks. Pada kasus semacam ini, pada dasarnya harus diikuti dengan
dikembangkan di Indonesia berdasarkan terobosan teknologi dan kebijakan untuk dapat penyesuaian organisasi dan tata laksana serta
pendekatan pengembangan kewilayahan yang menghadirkan infrastruktur yang memadai pengembangan sistem manajemen SDM.
BAB I Pendahuluan 25
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
Penyesuaian tersebut ditujukan untuk 1) Mempercepat proses standardisasi untuk ukuran; (ii) perbaikan proses kerja untuk
mengoptimalkan peran dan akuntabilitas menambah jumlah SNI maupun pedoman meningkatkan kinerja Litbangrap IPTEK
kinerja aparatur. Peningkatan peran di bidang bahan konstruksi bangunan dan (termasuk SOP verifikasi kualitas teknologi
diarahkan terhadap aspek-aspek koordinasi, rekayasa sipil yang dapat mengantisipasi bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
sistem informasi, data, SDM, kelembagaan semakin meningkatnya proteksi produk dan Rakyat); dan (iii) memperbaiki sistem
dan administrasi. Akuntabilitas kinerja standar oleh negara lain. manajemen SDM untuk meningkatkan
aparatur diarahkan untuk meningkatkan kompetensi peneliti dan perekayasa
efektivitas dan efisiensi pelayanan publik 2) Memperluas simpul informasi Standar Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Pedoman Manual (SPM) Bahan Konstruksi Rakyat; (iv) keseimbangan antara
Rakyat. Bangunan dan Rekayasa Sipil untuk beban, tanggungjawab, dan insentif
kemudahan akses kepada perguruan tinggi, masih perlu diperbaiki; (v) pelaksanaan
Berdasarkan aspek-aspek litbang tersebut, asosiasi, dan masyarakat umum lainnya. pengarusutamaan gender.
maka tantangan-tantangan dan isu-isu
strategis pelaksanaan kegiatan Litbangrap 3) Memanfaatkan peluang riset insentif
IPTEK lima tahun kedepan adalah sebagai untuk meningkatkan pengalaman dan
berikut: keahlian para calon peneliti dan perekayasa
sehingga dapat mengurangi kesenjangan
6. Menyediakan IPTEK siap pakai untuk: (i) keahlian akibat kebijakan zero growth.
meningkatkan akses masyarakat terhadap
upayaupaya pengendalian pemanfaatan 4) Melakukan kerjasama dengan lembaga-
ruang termasuk mitigasi dan adaptasi lembaga litbang internasional dalam
terhadap bencana; (ii) meningkatkan rangka meningkatkan kompetensi lembaga
efisiensi dan efektifitas pendayagunaan maupun SDM litbang dalam mengantisipasi
air irigasi; (iii) mengurangi kelangkaan air dampak pemanasan dan perubahan iklim
baku; (iv) memperbaiki kualitas air baku; global, khususnya terhadap penyediaan dan
(v) menurunkan Biaya Operasi Kendaraan kualitas pelayanan infrastruktur bidang
(Aplikasi UU Jalan); (vii) meningkatkan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
kualitas lingkungan permukiman; (viii)
meningkatkan cakupan pelayanan prasarana 5) Memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi
dasar (aplikasi UU Permukiman, UU penyelenggaraan Litbangrap IPTEK
Sampah); (ix) pemanfaatan bahan lokal dan yang meliputi; (i) perbaikan struktur
potensi wilayah; organisasi agar tepat fungsi dan tepat
26 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
BAB I Pendahuluan 27
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap meningkatkan pengalaman dan keahlian para perubahan iklim global, khususnya terhadap
upaya pengendalian pemanfaatan ruang calon peneliti dan perekayasa, sehingga dapat penyediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur
termasuk mitigasi dan adaptasi terhadap mengurangi kesenjangan keahlian akibat zero bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
bencana; growth; 13. Tuntutan Reformasi Birokrasi penyelenggaraan
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas 12. Tuntutan untuk melakukan kerjasama dengan Litbangrap IPTEK;
pendayagunaan sumberdaya air; lembaga-lembaga litbang internasional dalam 14. Percepatan pembangunan sejuta rumah (rumah
3. Mengurangi kelangkaan air baku; rangka meningkatkan kompetensi lembaga tapak dan rumah susun) dan
4. Memperbaiki kualitas air baku; maupun sumber daya manusia litbang dalam 15. Jaminan mutu penyelenggaraan
5. Menurunkan biaya operasional kendaraan mengantisipasi dampak pemanasan dan infrastruktur PUPR.
(Aplikasi UU Jalan);
6. Meningkatkan kualitas lingkungan
permukiman;
7. Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana
dasar (aplikasi UU Permukiman, UU Sampah);
8. Pemanfaatan bahan lokal dan potensi wilayah;
9. Perlunya mempercepat proses standardisasi
untuk menambah jumlah SNI maupun
pedoman di bidang Bahan Konstruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil, untuk
mengantisipasi semakin meningkatnya
proteksi produk dan standar oleh negara lain;
10. Perlunya memperluas simpul-simpul
informasi Standar Pedoman Manual (SPM)
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil, untuk kemudahan akses kepada
perguruan tinggi, asosiasi, dan masyarakat
umum lainnya;
11. Perlunya memanfaatkan peluang riset insentif
(kegiatan riset yang didanai oleh Kementerian
Riset dan Pendidikan Tinggi) untuk
28 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi masalah pembangunan infrastruktur sub- (daripada Manajemen & Biaya Input) serta
pemerintah, peran strategis merupakan bidang SDA, Jalan dan Jembatan, Permukiman perlunya Refocusing dan penajaman strategi
langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi serta Kebijakan dan Penerapan Teknologi di perencanaan, program dan anggaran
pemerintah agar mampu menjawab tuntutan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan • Fokus 100 % pada Litbang Terapan (applied
lingkungannya sesuai tugas dan fungsi yang Rakyat. Badan Litbang dituntut untuk research) Pengembangan teknologi siap pakai
diembannya, serta memiliki peran yang sangat memberikan solusi sistematis dan terarah • Pengelompokkan Paket/ Kegiatan Litbang
penting untuk menuntun Instansi Pemerintah serta berkesinambungan, sehingga produk berdasarkan cluster tema kegiatan Penerapan
dalam memberikan kontribusi bagi upaya litbang yang dihasilkan dapat digunakan sesuai kegiatan Litbang terpadu
mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Rencana dengan kebutuhan dinamika pembangunan. • Percepatan proses standardisasi untuk
strategis memberikan gambaran sasaran dan • Balitbang berupaya memberikan rekomendasi menambah jumlah SNI dan Pedoman Bidang
tujuan yang ingin dicapai dalam jangka 5 (lima) teknologi untuk penyelenggaraan infrastruktur Bahan Kontruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
tahun untuk mencapai visi dan misi yang tertuang dengan berperan sebagai clearing house serta memperluas simpul pemasyarakatan
dalam Renstra 2015-2019, serta dijabarkan dalam terhadap kebijakan dan penerapan teknologi standar dan pedoman
Perencanaan Kinerja yang meliputi Rencana Kerja dari dunia industri maupun PTN/PTS dan • Peningkatan kerjasama dengan lembaga-
Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK) Badan berperan dalam pemanfaatan/penerapan lembaga litbang internasional dalam rangka
Litbang PUPR. teknologi lokal/domestik. meningkatkan kompetensi lembaga maupun
• Kedudukan Badan Litbang di Kementerian SDM litbang
Tuntutan Pembangunan Infrastruktur PUPR PUPR adalah sebagai pendukung Direktorat
semakin meningkat membutuhkan dukungan jenderal dalam menghasilkan inovasi
TEKNOLOGI / teknologi, kebijakan, advis teknis, dan
IPTEK dalam PERENCANAAN d an layanan teknis lainnya berupa layanan uji
PELAKSANAAN pekerjaan infrastruktur PUPR. laboratorium, sertifikasi dan transfer teknologi
guna menyelenggarakan infrastruktur yang
• Badan Litbang PUPR sebagai scientific lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah serta
backbone dan sebagai leader (one step ahead) berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan
di bidang teknologi infrastruktur bidang tersebut di atas, Badan Litbang menetapkan
pekerjaan umum dan perumahan rakyat kebijakan, antara lain:
berperan memberikan masukan dalam • Perlunya penetapan postur anggaran
perumusan kebijakan dan penyelesaian yang lebih besar untuk kegiatan LITBANG
BAB I Pendahuluan 29
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
bab Ii
Perencanaan Kinerja
PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja Badan Litbang PUPR
merupakan proses penyusunan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program
yang telah ditetapkan dalam rencana strategis,
yang akan dilaksanakan oleh Badan Litbang PUPR
melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam
rencana kinerja ditetapkan rencana capaian
kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja
yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.
Indikator tujuan:
SASARAN STRATEGIS
Sasaran Strategis dalam Renstra Kementerian kepentingan untuk mendukung keandalan infrastruktur
PUPR kemungkinan besar akan disesuaikan menjadi pekerjaan umum dan perumahan rakyat dalam
1 Sasaran Strategis atau maksimal 3. Apabila masih mewujudkan: kedaulatan pangan, ketahanan air, dan
diperlukan Sasaran Strategis dari Badan Litbang kedaulatan energi; konektivitas bagi penguatan daya
maka diusulkan sebagai berikut: saing; layanan infrastruktur dasar; dan keseimbangan
pembangunan antardaerah, antarsektor dan
“Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan antartingkat pemerintahan, sehingga dapat memenuhi
rekomendasi kebijakan yang digunakan pemangku kesejahteraan masyarakat”
SASARAN PROGRAM
pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA PROGRAM (IKP SATUAN
berkepentingan.
Strategi untuk mewujudkan kebijakan kebijakan 4. Pemanfaatan hasil hasil Litbangrap IPTEK, 3. Diseminasi, sosialisasi dan pelatihan kepada
Litbangrap IPTEK PUPR tersebut adalah sebagai selain untuk meningkatkan kualitas dan umur pelatih (Training of Trainer), yang menghasilkan
berikut: pakai (life time) infrastruktur, juga untuk umpan balik tentang kebutuhan SPMK;
meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas
1. Penelitian dan pengembangan serta penerapan dan fungsi unit unit operasional dilingkungan 4. Pemberian layanan keahlian untuk membantu
Ilmu Pengetahuan (Litbangrap) IPTEK yang Kementerian Pekerjaan Umum; memecahkan masalah masalah lapangan
berhubungan dengan isu-isu peningkatan yang menghasilkan umpan balik tentang jenis
ketahanan pangan diarahkan pada unsur 5. Penyelenggaraan layanan keahlian (Advis persoalan lapangan dan kemamputerapan
keandalan sistem jaringan Sumber Daya Teknik), selain untuk membantu memecahkan teknologi dalam menyelesaikan masalah yang
Air, kualitas pengendalian pemanfaatan air, persoalan persoalan lapangan, juga untuk terjadi.
serta pengendalian terhadap kecenderungan membantu penyusunan dokumen perencanaan
konversi lahan beririgasi teknis menjadi lahan proyek yang didalamnya memasukkan unsur Berikut ini adalah strategi pelaksanaan kebijakan
permukiman dan industri; unsur teknologi baru yang telah teruji; operasional yang ditujukan untuk mendapatkan
luaran (output) dan hasil (outcome) pelaksanaan
2. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan 6. Penyelenggaraan pelatihan penerapan SPM baru kegiatan Litbangrap IPTEK yang optimal. Pelayanan
isu isu peningkatan pertumbuhan ekonomi (SNI, Pedoman) ditujukan kepada para pelaksana Stakeholder Prosentase Pelayanan Badan Litbang
dan daya saing nasional diarahkan pada unsur pembangunan, dosen, dan mahasiswa PUPR kepada Stakeholder adalah 70% untuk
unsur (i) kehandalan sistem jaringan jalan dan perguruan tinggi, assosiasi, pejabat fungsional melayani unit-unit operasional di lingkungan
jembatan serta jaringan sistem Sumber Daya pengawas (BPK, BPKP, Bawasda, dll); Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Air, (ii) percepatan pengembangan kawasan Rakyat, 15% melayani masyarakat pengguna IPTEK
kawasan strategis, dan (iii) peningkatan 7. 7) Pelaksanaan verifikasi teknologi baru yang dan 15% sisanya melayani masyarakat profesional.
kualitas perencanaan ruang dan pengendalian didasarkan pada kondisi spesifik Indonesia.
pemanfaatan ruang wilayah; Strategi pelaksanaan kebijakan ini adalah sebagai
Oleh karena itu, kegiatan Litbangrap IPTEK berikut:
3. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan terdiri dari 4 (empat) unsur kegiatan yang saling
isu isu pelestarian fungsi lingkungan hidup, berhubungan dan bersinergi yaitu: a) IPTEK siap pakai yang telah tersedia digunakan
diarahkan pada unsur unsur (i) peningkatan 1. Penelitian dan pengembangan yang untuk membantu mengatasi kebutuhan
cakupan pelayanan prasarana dan sarana menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan teknologi; infrastruktur yang dikelola dan dibina oleh unit
dasar, (ii) kualitas perencanaan ruang dan unit operasional dilingkungan Kementerian
pengendalian pemanfaatan ruang, (iii) 2. 2) Penerapan IPTEK melalui uji coba skala PUPR. Untuk itu, perlu disusun suatu dokumen
percepatan pembangunan wilayah wilayah lapangan secara terbatas yang menghasilkan perencanaan proyek atau Memorandum IPTEK
tertinggal serta pulau pulau terluar; informasi tentang kemamputerapan teknologi; yang dibutuhkan untuk acuan pelaksanaan
konstruksinya;
a) Outcome ke-1: Meningkatnya pemanfaatan b) Outcome ke-2: Meningkatnya Kualitas Layanan Teknis kepada
teknologi dan rekomendasi kebijakan Indikator Stakeholders Indikator outcome terdiri dari :
outcome terdiri dari :
• Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Advis Teknis (%);
• Jumlah teknologi yang dimanfaatkan Unit), • Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Sertifikasi (%);
• Jumlah rekomendasi kebijakan yang • Indeks kepuasan pelanggan terhadap Layanan Uji
termanfaatkan (Naskah). laboratorium (%).
Tabel II.1 Outcome, Indikator Outcome, Output dan Indikator Output Badan Litbang PUPR TA 2015-2019
Tabel II.3 Perjanjian Kinerja Badan Litbang PUPR TA 2017 (Awal) Output/Indikator Output Target PK 2017
Dalam perjalanannya, Perjanjian Kinerja tersebut mengalami perubahan mengikuti arahan pimpinan. Perubahan tersebut terdapat pada jumlah output
Puslitbang Kebijakan Penerapan Teknologi yaitu Output Jumlah Naskah Kebijakan yang awalnya 10 menjadi 12, dan Output Jumlah Rekomendasi Kebijakan
yang awalnya 11 menjadi 9. Tabel Perjanjian Kinerja Revisi Tersebut disajikan sebagai berikut :
II.4 TARGET
Perencanaan Kerja Tahunan merupakan
proses penyusunan rencana kerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang
telah ditetapkan dalam rencana strategis,
berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
pada tahun 2017. RKT menjelaskan sasaran
strategis, kegiatan, sub kegiatan, target
output (fisik) maupun target input (anggaran)
per kegiatan dan sub kegiatan. RKT juga
menjadi acuan kerja seluruh unit kerja
dilingkungan Badan Litbang PUPR, dan
juga menjadi acuan untuk menetapkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap tahun
anggaran dan pada akhir pembangunan lima
tahun. Karena RKT tersebut juga telah
tertera didalam dokumen Renstra Badan
Litbang PUPR, maka target-target
tahunannya sudah merupakan suatu
ketetapan (mandatory).
Tabel II.6 Target Total Output Renstra Badan Litbang PUPR TA. 2015-2019
(Berdasarkan Matriks Renstra Kementerian PU 2015 – 2019 Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015)
Tabel II.7 Target Total Output Renstra Badan Litbang PUPR TA. 2015-2019
(Berdasarkan Matriks Renstra Kementerian PU 2015 – 2019) Revisi
Tabel II.7 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Litbang PUPR TA. 2017
bab IiI
Kapasitas Organisasi
Gambar III.1 Komposisi Pegawai Badan Litbang PUPR Menurut Jenjang Pendidikan dan Jabatan Tahun 2017
KAPASITAS LABORATORIUM
Tabel III.2 Kapasitas Laboratorium Badan Litbang PUPR TA 2017
UjiB obot isi, UjiP engembangand an Penyusutan,U ji Kuat Lentur,U ji Boboti si,Pengembangand an Penyusutan,U ji Kuat Lentur,U ji Kuat
Kuat Tekan. Tekan.
Baja Tulangan Beton: Baja Tulangan Beton:
UjiK uatT arik Kuat TarikB ajaT ulanganB eton
Dalam rangka penyelenggaraan laboratorium, Badan Litbang PUPR secara konsisten menerapkan SMM ISO
9001:2008, ISO 17-25:2008 dan ISO 17020:2010.
Sertifikat dari Komite Akreditasi Nasional untuk Sertifikat dari Komite Akreditasi Nasional untuk Sertifikat dari TUV Rheinland untuk Puslitbang
Puslitbang Perumahan dan Permukiman Puslitbang Sumber Daya Air Jalan dan Jembatan
III.4. DIPA
Dalam rangka pelaksanaan, Badan Litbang PUPR didukung memiliki rincian sebagai berikut: Puslitbang Sumber Daya Air
oleh 16 Satuan Kerja (16 DIPA) dengan total anggaran semula sebesar Rp. 2.410.187.000, Puslitbang Jalan dan Jembatan
Rp. 628.287.312.000 menjadi Rp. 613.758.228.000. Selama TA sebesar Rp. 4.454.757.000, Puslitbang Perumahan dan
2017, Badan Litbang PUPR mengalami beberapa revisi sebagai Permukiman sebesar Rp. 4.300.439.000, Puslitbang Kebijakan
akibat adanya APBN-P Tahun 2017 maupun penghematan/self- dan Penerapan Teknologi sebesar Rp. 1.384.269.000, dan
blocking Tahun 2017. Adapun perubahan total anggaran tersebut Sekretariat Balitbang sebesar Rp. 935.000.000.
bab IV
Akuntabilitas Kinerja
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Badan Litbang PUPR adalah perwujudan kewajiban organisasi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
Badan Litbang PUPR dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sistem yang dimaksud ini adalah
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang pada dasarnya adalah instrumen yang digunakan oleh setiap instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi.
Tabel IV.2 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Januari sampai dengan Maret)
Tabel IV.3 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (April sampai dengan Juni)
Tabel IV.4 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Juli sampai dengan September)
Tabel IV.5 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Oktobersampai dengan Desember)
1. Pencapaian Realisasi Kinerja tahun 2017 terhadap rencana PK (DIPA) maupun Renstra (RKT) 2017 umumnya
dalam pencapaian target output telah memenuhi target output 100 %
2. Target Tingkat Pencapaian Sasaran Strategis dan IKU 2017 telah tercapai 100%
Hasil Evaluasi tersebut dapat dilihat lebih jelas pada tabel-tabel berikut.
Berdasarkan rumus tersebut, maka perhitungan capaian sasaran strategis Balitbang TA 2017 adalah sebagai berikut :
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Teknologi ini merupakan pengembangan metode perhitungan banjir rencana konvensional dengan
mempertimbangkan faktor pengaruh perubahan iklim dalam perhitungannya. Diharapkan perhitungan banjir
rencana dalam perencanaan infrastruktur dapat mengatisipasi probabilitas kejadian kejadian ekstrim sebagai
dampak dari perubahan iklim. Teknologi ini dipenuhi dengan menyusun Model Sistem Dampak Perubahan Iklim
terhadap Kekeringan Hidrologi serta Konsep Pedoman (R-0) Hujan Rencana untuk Perhitungan Banjir Rencana
Akibat Pengaruh Perubahan Iklim.
TEKNOLOGI
URAIAN
Untuk mengatasi masalah kebocoran dan kelongsoran tanggul saluran, satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
beton pracetak. Beton pracetak memiliki keunggulan untuk mempercepat dan mempermudah proses
pelaksanaan, menjaga kualitas pekerjaan, memperbaiki estetika, dan lebih tipis
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Teknologi ini merupakan simulasi alternatif solusi pengendalian amblesan menggunakan beberapa skenario kondisi
air tanah, beban bangunan, serta geologi. Dengan ini dapat diperlihatkan model pengendalian yang optimal untuk
masingmasing skenario. Teknologi dicapai dengan penyusunan Naskah Ilmiah Kajian Kondisi Geoteknik Teluk Jakarta.
TEKNOLOGI
URAIAN
Teknologi ini merupakan alternatif untuk peningkatan kualitas air Implementasinya melalui kegiatan Restorasi Sungai Citarum
sungai berupa instalasi pengolah limbah yang bersumber dari Hulu, dengan uji coba model fisik pada peternakan di situ.
kegiatan peternakan menggunakan Teknologi Moving Bed Biofilm Disusun pula konsep pedoman (R-0) teknologi konservasi air
Reactor (MBBR). Tujuannya mengembalikan lingkungan sungai pada tanah dan lahan untuk mengurangi erosi dan sedimentasi,
kondisi yang diinginkan untuk menciptakan water front space, dimana serta diujicobakan juga prototip sabodam mikro dan model
kualitas air menjadi salah satu prasyaratnya. fisik green sabo.
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
Teknologi Bahan Pelindung Konstruksi Sabo Dam Menggunakan Serat Baja / Pemanfaatan Karet
dan Fiber sebagai Bahan Campuran Beton untuk Konstruksi Sabodam >> Pemanfaatan Serat Baja
sebagai Bahan Campuran Beton untuk Konstruksi Sabodam
URAIAN
Teknologi ini merupakan alternatif teknologi yang digunakan untuk melndungi bagian-
bagian struktur dari bangunan sabo yang rentan terhadap dampak abrasi dari aliran lahar/
debris melalui pemanfaatan karet dan serta karbon sebagai bahan campuran beton.
Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam masalah kerusakan bangunan
sabo yang didominasi akibat gerusan sehingga dapat memperpanjang umur layan dan
meminimalkan biaya pemeliharaan dari bangunan tersebut. Teknologi ini dihasilkan
melalui uji model material beton yang dikombinasikan dengan karet dan serat karbon
sehingga diperoleh komposisi yang optimal. Berdasarkan hasil uji tersebut akan disusun
juga basic desain prototip sabodam dengan komposisi material tersebut.
TEKNOLOGI
URAIAN
Sistem ini merupakan sistem peramalan bencana longsor dan banjir lahar berdasarkan pemodelan/simulasi
peta daerah rawan bencana longsor dan banjir lahar dengan menggunakan data satelit yang terintegrasi
dengan sistem peringatan dini dan monitoring. Teknologi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya
mitigasi dan pengurangan risiko bencana nasional, khususnya terkait longsor dan banjir lahar. Teknologi ini
dicapai melalui penyusunan Peta Daerah Rawan Longsor untuk seluruh Indonesai dan Peta Sebaran Banjir
Lahar pada Wilayah Gunungapi.
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
Layanan dan Alih Teknologi Data Jalan Terintegrasi (Indonesia Road Data
Center Operation/IRODCO)
URAIAN
Tahun 2012 Pusjatan menjajaki kerjasama dengan Korea terkait pembangunan database jalan dan jembatan Nasional, baik untuk
pusat, provinsi maupun kota/kabupaten. Dalam perjalanannya diputuskan untuk membuat satu pilot project percontohan, dimana
Kota Bandung dipilih untuk menjalankan sistem database tersebut.
Sistem database jalan nasional ini telah dilakukan pembagian pekerjaan pembangunan berdasarkan MoM yang disepakati oleh
Kepala Balitbang PUPR serta dari Direktur KOICA dari Korea. Salah satu bagian dari tugas Indonesia adalah menyediakan storage,
server dan Database Oracle Enterprise.
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Permukiman di Pulau Kecil dan Terluar pengembangan pulauk ecil dant erluar.P enerimao utcome kegiatan iniy aitu
Ditjen CiptaK arya danP emerintahD aerah.
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI TEKNOLOGI
Penerapan Mortar Siap Pakai Berbahan Penerapan dan Penyusunan Kelembagaan Sistem
Baku Limbah Pertambangan Informasi Bahan Bangunan
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Tujuannya agar tersedia basis data yang dapat menjadi referensi Kalimantan Barat dari aspek teknis bagi akademisi,
penelitian lanjutan maupun kajian bangunan yang terkait kenyamanan praktisi, pemerhati arsitektur tradisional, dan masyarakat
termal dan kinerja struktur bangunan. pengguna rumah tradisional. Serta rekomendasi bahan
bangunan/ material alternatif sebagai pengganti material
Kemudian Historical File upaya pelestarian dan pembelajaran yang saat ini sulit untuk ditemukan.
arsitektur/ rumah tradisional Melayu di Pulau Bangka Belitung dan
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Sebagai salah satu dimensi pembangunan nasional, percepatan mengikis kearifan lokal setempat. Karenanya, tujuan dari penelitian
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Wilayah Timur ini adalah untuk menyiapkan rekomendasi antisipasi dampak negatif
Indonesia guna pemerataan pembangunan. Namun hal ini perlu diantisipasi pembangunan kota dan pengembangan wilayah di kawasan ekonomi
agar tidak menciptakan dampak negatif seperti new urban sprawl dan strategis Wilayah Timur Indonesia dalam sebuah Naskah Kebijakan.
TEKNOLOGI
URAIAN
Salah satu program strategis nasional yang telah tercantum dalam penataan pertanahan di wilayah pesisir
Perpres No. 3 / 2016 adalah NCICD dan Tanggul Laut Fase A yang dan pulau-pulau kecil, serta menyiapkan
menjadi salah satu bagian pentingnya. Tujuan penelitian ini ialah rekomendasi pemanfaatan lahan reklamasi
mengkaji pemanfaatan lahan yang appropriate dan sesuai ketentuan tanggul laut fase A.
Permen ATR/BPN No. 17/2016 tentang
TEKNOLOGI
URAIAN
Sesuai dengan Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XIII yang dikeluarkan Pemerintah RI untuk membantu MBR (Masyarakat Berpenghasilan
Rendah) memiliki rumah, serangkaian deregulasi dan instrumen pembiayaan terkait penyediaan ruma (Tapera, FLPP, bantuan uang muka/
BUM, tambahan bantuan uang muka/TBUM, bantuan suku bunga kredit, dll) pun telah diluncurkan.
Namun masih banyak isu dan permasalahan dari sisi kemampuan MBR sehingga mereka belum dapat memiliki rumah. Sehingga
penelitian ini pun bertujuan untuk menyiapkan rekomendasi kebijakan Pemampuan MBR dalam Pembelian Rumah.
TEKNOLOGI
URAIAN
Dinamika isu strategis yang berkembang menuntut penyusunan Penelitian Kebijakan Implementasi KPBU/PPP dalam
rekomendasi kebijakan secara cepat, tepat, dan dapat menyelesaikan/ Pembiayaan Infrastruktur; Penelitian Kebijakan Akselerasi
mengantisipasi permasalahan yang mungkin muncul. Untuk itu Industrialisasi Infrastruktur;Penelitian Kebijakan
Permen PUPR No. 15 menugaskan PKPT melaksanakan penelitian Implementasi Konsep Pengembangan Kota Baru;Penelitian
dan pengembangan, pengkajian kebijakan dan strategi pengembangan Kebijakan Pengembangan Infrastruktur KSPN : Borobudur,
infrastruktur PUPR. Mandalika, Danau Toba; Penelitian Kebijakan Evaluasi
Program Ketahanan Pangan (MIFEE) dan Kebutuhan
Sebanyak 6 (enam) Naskah Kebijakan yang dihasilkan dalam rangka Teknologi; Penelitian Kebijakan Sinkronisasi Program
menyiapkan rekomendasi kebijakan dan strategi pengembangan Pengembangan Jaringan Irigasi mendukung Cetak Sawah
infrastruktur PUPR tersebut ialah: 4 Juta Ha.
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Amanat Nawa Cita untuk “Membangun dari Pinggiran” ekonomi kawasan sekitarnya. Tujuan penelitian ini
dan Inpres No. 6 Tahun 2015 untuk mempercepat adalah menyiapkan rekomendasi kebijakan investasi
pembangunan 7 PLBN di kawasan perbatasan, akan pengembangan kawasan di sekitar PLBN untuk
direlisasikan dalam bentuk PLBN yang mampu dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan
menjadi “magnet” untuk meningkatkan pertumbuhan perbatasan.
TEKNOLOGI
URAIAN
Realisasi sasaran Renstra PUPR 2015 – 2019 memerlukan untuk memetakan kebutuhan teknologi bidang
pemetaan kebutuhan penerapan teknologi hasil litbang konservasi sumber daya air dan pengendalian
bidang SDA yang akan digunakan Ditjen SDA guna daya rusak air pada DAS kritis serta menilai
membantu pencapaian program dan penilaian terhadap tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) hasil litbang
kesiapan teknologi hasil litbang tersebut. Berguna yang ada.
TEKNOLOGI
URAIAN
Pembangunan kedaulatan pangan sebagai salah satu satu 2016 ditindaklanjuti oleh Balai Rawa Puslitbang SDA dengan melaksanakan
agenda prioritas nasional (Program Nawacita), salah satunya Pilot Project penerapan teknologi Long Storage di Desa Sagare, Distrik
tertuang juga di dalam Sasaran Renstra PUPR 2015-2019. Agats, Kabupaten Asmat. Tujuan dari penelitian ini adalah: Terlaksananya
Yaitu berupa pengembangan 1 juta ha jaringan irigasi baru, pendampingan pilot project penerapan teknologi long storage; tersusunnya
termasuk di dalamnya berupa 22,82 km jaringan irigasi rawa rencana bisnis penerapan teknologi; dan terumuskannya strategi replikasi
baru. Rekomendasi ekspedisi Papua Selatan PUPR di tahun teknologi tersebut.
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
Penerapan Teknologi Air Bersih and Air Limbah Zero Waste untuk
Kawasan Pariwisata (Danau Toba)
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Teknologi hasil litbang PUPR, “Tambalan Cepat Mantap (TCM)” belum banyak digunakan oleh user sebagai
pilihan utama untuk pemeliharaan jalan nasional. Penelitian ini berupaya menjawab masalah yang menjadi
faktor keengganan user tersebut. Seperti harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknologi
konvensional dan masalah kepastian terkait administrasi pengadaan dan tata kelolanya.
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Upaya meningkatan konektivitas desa/pinggiran, telah dilakukan oleh Pusjatan dengan mengembangkan
teknologi Jembatan Apung yang dapat diterapkan di daerah kepulauan. Seperti halnya Jembatan Apung tipe
Cilacap sudah diuji coba skala 1:1. Kegiatan ini menilai tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) yang memerlukan
kepastian dalam operasi dan pemeliharaannya. Hal ini merupakan lanjutan tahun 2016 yang telah melakukan
pemetaan Sosekling.
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
TEKNOLOGI
URAIAN
Teknologi Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) Beton sedikit Semen dengan Abu Terbang Software penghitung dan pencatat volume lalu
(Fly Ash) lintas (PLATO-2)
Teknologi Cable Stayed Teknologi Judesa di Bandung Light Weight Deflectometer/ Bima Light
Friedtest
Peresmian Pilot Project Flyover Dengan Teknologi Teknologi Low Cost Low Volume di Papua Teknologi Gussasphalt
CMP di Antapani Bandung
Teknologi Hydroseeding di Palu, Sulawesi Penghamparan Aspal Plastik di Makassar Alat Pengukur Kekuaran Jalan (APKJ)
Tengah.
Tabel IV.12 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Jalan dan Jembatan 2017
Teknologi Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teknologi Rumah Sederhana dengan Bahan Teknologi Pengelolaan Sampah Pasar dan
Bangunan Berbasis Limbah Kawasan Wisata
Penerapan Teknologi Sanitasi Berbasis Masyarakat IPAL Persiapan penerapan Teknologi Beton Ferrocement untuk
Pabrik Tahu Jaringan Irigasi Tersier
Tabel IV.14 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Kebijakan Penerapan Teknologi 2017
Tabel IV.15 Permasalahan dan Tindak Lanjut Per Bulan Tahun 2017
Pada Triwulan pertama, sebagian besar kinerja Badan Litbang PUPR menunjukkan indikator merah (sangat kurang) dan
kuning (kurang). Hal ini dikarenakan pada periode tersebut sebagian besar kegiatan mengalami keterlambatan. Namun, secara
keseluruhan kinerja Badan Litbang PUPR pada akhir tahun 2017 menunjukkan indikator biru (sangat memuaskan).
Tabel IV.16 Perbandingan Realisasi Keuangan Unit Kerja pada Tahun 2016 dan 2017
Tabel IV.18 Pagu Renstra, Pagu Awal dan Realisasi Anggaran TA 2015-2019
Berikut adalah beberapa tabel perbandingan kinerja Badan Litbang PUPR yang dihasilkan pada tahun 2017.
Tabel IV.19 Perbandingan Input, Output, Harga Per-Output pada RKT, PK dan Capaian Realisasi Badan Litbang PUPR TA 2017
Tabel IV.20 Perbandingan RKT dengan PK dan Realisasi dengan PK Badan Litbang PUPR TA 217
Metoda Pengukuran Indeks Kepuasan dan 3 (puas). Nilai 2,93 juga berarti 2,93/4 3,34; 2,89
Pelanggan PULSA: x 100% = 73,25% (kurang dari 75% untuk 2. Jumlahnya keseluruhan setelah
kategori puas). Hal ini berarti aspek “Kejelasan dikalikan pembobotan adalah 2,743
Pengukuran kepuasan pelanggan tentang persyaratan teknis dan administratif 3. Kemudian hitung Indeks Kepuasan
menggunakan skala sebagai berikut: 1 = tidak yang diperlukan untuk mendapatkan jasa Advis pelanggan Advis Teknis dengan cara:
puas, 2 = kurang puas, 3 = puas, dan 4 = sangat Teknik” perlu ditingkatkan. 2,743/4 x 100% = 68,58%
puas.
Untuk menilai indeks kepuasan pelanggan Pada tahun 2017 ini sebagaimana tertuang
Dari hasil yang didapatkan untuk sejumlah Jasa Advis Teknik dilakukan dengan cara dalam Perjanjian Kinerja, Balitbang
responden untuk setiap pertanyaan akan sebagai berikut: ditargetkan untuk dapat
didapat nilai rata-rata dari setiap pernyataan. memberikan kontribusi dalam hal layanan
Sehingga akan diketahui mana dari 1. Hitung rata-rata dari setiap pernyataan uji laboratorium melalui pengukuran indeks
aspek aspek pelayanan yang telah dapat dengan cara seperti contoh di atas. kepuasan pelanggan sebesar 76%.
memberikan kepuasan dan yang belum dapat 2. Hitung hasil perkalian dari keseluruhan
memberikan kepuasan untuk kemudian dapat pernyataan dengan masing-masing Berdasarkan tabulasi dan hasil pengolahan
dilakukan peningkatan. bobotnya. data dari balai-balai di lingkungan Balitbang
3. Hasil rata-rata tersebut keudian dibagi 4 PUPR sepanjang tahun 2017 ini, dapat
Contoh: dan dikalikan 100%. diketahui bahwa capaian Indikator Kinerja
Untuk pernyataan “Kejelasan tentang Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap
persyaratan teknis dan administratif yang Contoh: Layanan PULSA pada tahun 2017 adalah
diperlukan untuk mendapatkan jasa Advis 1. 1. Rata-rata dari setiap pernyataan sebesar 82,38% atau melampaui target 76%
Teknik” untuk 30 orang responden didapatkan didapatkan nilai-nilai sebagai berikut: 2,93; yang tertuang dalam
nilai-nilai sebagai berikut: 3, 2, 4, 3, 3, 3, 2, 4, 3,01; 3,34; 3,56; 2,87; 3,24; 3,67; 2,56; 3,22; Perjanjian Kinerja.
4, 3, 2, 3, 3, 3, 3, 2, 4, 3, 3, 3, 3, 2, 4, 3, 1, 3, 3, 3,
4, 2.
Maka didapat nilai rata-rata = (1x1 + 2x6 + 3x17
+ 4x6) /30 = 2,93
Pelayanan uji laboratorium dilakukan di laboratorium sesuai dengan permintaan dalam rangka peningkatan
dan balai di lingkungan Badan Litbang PUPR di bawah kualitas pekerjaan sarana dan
Puslitbang Sumber Daya Air, Puslitbang Jalan dan prasarana infrastruktur.
Jembatan dan Puslitbang Perumahan dan Permukiman.
Pendampingan teknis adalah kegiatan yang dilakukan
Pelayanan sertifikasi melayani jasa inspeksi terkait Badan Litbang PUPR untuk memberikan pendampingan
sertifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan teknis terhadap penerapan teknologi hasil litbang yang
sumber daya air, perumahan dan permukiman yang dilakukan oleh pihak lain/stakeholder dalam rangka
dilakukan oleh Puslitbang Sumber Daya Air dan Puslitbang memberikan jaminan mutu.
Perumahan dan Permukiman.
Layanan PULSA (Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi
Advis teknis adalah kegiatan yang dilakukan Badan Litbang dan Advis Teknis) tahun 2017 dapat dijelaskan dalam tabel
PUPR untuk memberikan advis dan rekomendasi teknis berikut:
Tabel IV.25 Layanan PULSA Puslitbang Jalan dan Jembatan T.A. 2017
Catatan:
*) Penjumlahan layanan advis teknis dibagi berdasarkan yang paling relevan, karena pada dasarnya layanan tersebut dapat diberikan oleh lebih dari
1 (satu) Balai dan tergantung kebutuhan, adapun gabungan merupakan advis teknis yang bersifat generik.
Tabel IV.26 Layanan PULSA Puslitbang Perumahan dan Permukiman T.A. 2017
Gambar IV.3 Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis (PULSA)
Tabel IV.27 Rekap Pelaksanaan Advis Teknis dan Pendampingan Teknis pada Tahun 2017
22 Usulan Puslitbang SDA terkait Tugas dan Fungsi Pengelolaan Hidrologi Kabalitbang Desember 2017
23 Dirjen Bina Marga Januari 2017
24 Penanggulangan Banjir Bandang Sub DAS Batang Ayumi, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara BBWS Sumatera II Maret - Juli 2017
25 Penanganan Longsor Ruas Jalan Bts. Kabupaten Pacitan - Jarakan (Trengalek) - Dengok - Ponorogo - Bts. Kabupaten Ponorogo Ditjen Bina Marga Maret - Juni 2017
26 Banjir Belitung BBWS Sumatera VIII Agustus 2017
HOME DOCTOR
1 Review Studi dan DED Pengendalian Banjir Tol Serpong - Pd. Aren KM 8+500 Pemkot Tangerang Selatan Februari 2017
2 Kelua dan Pugaan Kabupaten Tabalong Dinas PU Kab. tabalong Februari 2017
3 Penanganan Kerusakan Konstruksi Pekerjaan Perkuatan Tebing Sungai Musi, DesaBalilangu, Kabu. Musi Banyuasin, BBWS Sumatera 8 BBWS Sumatera VIII Februari 2017
4 Pondasi Jaringan I BWS Kalimantan II Februari 2017
5 Keamanan dan Kekuatan Struktur Krib Sungai Barito, Desa Kalahien, KabupatenBarito Selatan BWS Kalimantan II Februari 2017
Satker Pelaksanaan Jalan Bebas
6 Review Pemasangan Box Culvert Pada Sungai Ciherang Maret 2017
Hambatan Cisumdawu
7 BBWS Cidanau – Ciujung - Cidurian Maret 2017
8 Permohonan Pendapat Perhitungan Pemasangan Pipa dengan Menggunakan AHSP BWS Sumatera II Maret 2017
9 Pengamanan Sungai Ciujung Terkait Kerusakan Pada Jembatan Gantung BojongApus dan Jembatan Gantung BBPJN VI April – Mei 2017
10 Penanganan Kerusakan Tembok Penahan Tanah (Retaining Wall) JembatanCimadur SNVT PJN Wilayah II Prov Banten April – Mei 2017
11 Permohonan Advis Teknis Perubahan/ Penambahan Desain Pengamanan Pantai BBWS Cidanau – Ciujung - Cidurian Mei 2017
12 Permohonan Advi Teknis DI Cihara Kabupaten Lebak Dinas PUPR Pemprov Banten Mei 2017
13 Kajian Stabilitas Tubuh Bendungan Karalloe Hilir Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan BBWS Pompengan Jeneberang Mei 2017
14 Tanggap Darurat Bencana Abrasi di Pantai Timur SingkepKabupaten LinggaProvinsi Kepulauan Riau BWS Sumatera IV Mei 2017
15 Penanggulangan Longsoran Saluran Induk Daerah Irigasi Lematang, Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan BBWS Sumatera VIII Mei 2017
16 aduk Koto Panjang dan Dampaknya terhadap Umur Layanan Waduk BWS Sumatera V Mei 2017
17 Pembangunan Bangunan Prasarana Pengendali Sedimen Batang Air Dingin di Kota Padang BWS Sumatera V Juni 2017
18 Penanggulangan Rembesan Tanggul Banjir pada Pelaksanaan PembangunanBendung Randangan, Kabupaten Pohuwato BWS Sulawesi II Juni 2017
19 Penanganan Sungai pada Jembatan Kamora di Timika BBPJN XVIIII Juni 2017
20 Pergeseran Tanah pada Pekerjaan Pengendalian Banjir Kali Lamong BBWS Bengawan Solo Juni 2017
21 Penanganan Kerusakan Embung Serbaguna Oelasso di Kabupaten Timor TengahUtara, Provinsi Nusa Tenggara Timur BWS Nusa Tenggara II Juni 2017
22 Diskusi Interim Detail Design Perkuatan Tebing Sungai Komering dan Sungai Lematang Kab. OKUT dan Kota Prabumulih BBWS Sumatera VIIII Agustus 2017
23 Penanganan Perkuatan Tebing Sungai Kapuas Kabupaten Kapuas Hulu BWS Kalimantan I Agustus 2017
24 Dinas SDA Provinsi Jawa Barat Agustus – September 2017
25 River Improvement PT. Poso Energi Satu Pamona BWS Sulawesi III Agustus – September 2017
26 Pembangunan Bendung Karet Kali Perawan di Kabupaten Indramayu BBWS Citarum Agustus – September 2017
27 Penataan sungai "Water Front City", Perencanaan Sungai dan Perencanaan Embung Dinas PU Kab. Kotawaringin Barat Agustus – September 2017
28 Penanganan Sungai Cinapel Sta. 23+061.588 BBPJN VI September 2017
29 Konsultasi Penyudetan Sungai Dinas PU Bojonegoro September 2017
30 Desain Rehabilitasi Jaringan Pipa Transmisi Kolong Merawang BBWS Sumatera VIII September 2017
31 Lanjutan Pembangunan Intake Jaringan Transmisi Kalhol I Kota Samarinda / Kolam Tampungan Air Baku BWS Kalimantan III September – Oktober 2017
32 Longsoran Talang Bowong DI Kalibawang BBWS Serayu Opak
IRODCO Final Report for Indonesia Road Data Cooperation Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di
Kerjasama Puslitbang Jalan dan Jembatan dengan KOTI Waduk Melati. Kerjasama Puslitbang SDA dengan Pemprov
Consorsium Korea. DKI Jakarta
SIBE/Sustainable
Infrastructure and
Built Environment
(ITB Bandung, 26-27
September 2017)
Pameran Bahan
Bangunan & Konstruksi
2017 (Surabaya, 13 - 16
November 2017)
Tabel IV.30 Rekap Paten Puslitbang Jalan dan Jembatan Tahun 2017
Tabel IV.31 Daftar Usulan Paten Puslitbang Perumahan dan Permukiman T.A. 2017
IV.10 PENGHARGAAN
Pada tahun 2017, penghargaan yang diperoleh Balitbang PUPR adalah sebagai berikut:
bab V
Kesimpulan
V.1 KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari outcome yang ditetapkan pada Renstra • SK Pelaksana Kegiatan terlambat diterbitkan
LKIP Badan Litbang PUPR 2016 ini adalah sebagai 2015-2019 dan PK 2017 Revisi. Sebanyak 52 • Beberapa paket pekerjaan mengalami gagal
berikut: teknologi dan 9 rekomendasi yang dihasilkan lelang dan sebagian lain masih dalam proses
Badan Litbang PUPR termanfaatkan di tahun pelelangan
1. Kinerja Anggaran Badan Litbang PUPR 2017 ini. • Belum adanya pencairan uang muka untuk
Pada tahun anggaran 2017 Badan Litbang pekerjaan fisik penerapan teknologi.
PUPR mampu melakukan penyerapan 4. Terkait pencapaian kinerja, Badan Litbang • Beberapa paket Pilot project dilaksanakan
anggaran sebesar 87.83% yaitu sebesar PUPR ini menghadapi berbagai kendala dan dengan cara design and built sehingga kontrak
Rp541.043.788dari pagu sebesar permasalahan pada tahun 2017 seperti: yang sudah tertandatangan belum bisa untuk
Rp617.499.000. Tingkat penyerapan Badan menarik uang muka.
Litbang PUPR mengalami penurunan sebesar • Pekerjaan lapangan bergantung pada kondisi
3.74% dari realisasi tahun 2016 sebesar cuaca dan kondisi alam, sehingga beberapa
91.57% dari pagu sebesar Rp547.863.524.000. belum optimal pelaksanaannya;
• Belum ada kegiatan sosialisasi, diseminasi
2. Kinerja Output Badan Litbang PUPR Pada yang dilaksanakan secara terpadu di Balitbang
tahun 2017 Badan Litbang PUPR telah seperti tahun sebelumnya;
berhasil menyelesaikan seluruh output • Advis Teknis dan Penugasan Khusus tidak
yang diperjanjikan pada dokumen PK 2017 dapat diprediksi waktunya karena Menunggu
Revisi. Hal tersebut didasarkan pengukuran permintaan advis teknis dan penugasan
indikator output. Kinerja output pada Tahun khusus pimpinan;
2017 menunjukkan prestasi yang melebihi • Adanya kebijakan bentuk diseminasi menjadi
tahun sebelumnya dengan capaian kinerja digital sehingga diperlukan penyesuaian
output melebihi 100% di mana Badan Litbang bentuk diseminasi. Selain itu kegiatan
PUPR menghasilkan 38 teknologi baru dan 21 diarahkan untuk terpadu sehingga jadwal
rekomendasi pada tahun 2017. disesuaikan dengan kesepakatan bersama
• Format draft KSB dan PKS kerjasama luar
3. Kinerja Outcome Badan Litbang PUPR Kinerja negeri belum baku dan perbedaan kebijakan
outcome pada tahun 2017 menunjukkan terkait kerja sama dengan pemda terutama
capaian kinerja outcome sesuai target terkait UU no 23 tahun 2014
V.2 REKOMENDASI
Rekomendasi untuk peningkatan kualitas 5. Badan Litbang PUPR harus dapat 9. Perlu ditingkatkan lagi efektivitas pemantauan
penerapan SAKIP di tahun mendatang yang harus mendukung kinerja Direktorat Jenderal pelaksanaan kegiatan di setiap tingkatan agar
menjadi perhatian seluruh pihak yang bertanggung Teknis terkait dalam hal penyiapan dapat ditindaklanjuti untuk kegiatan-kegiatan
jawab dalam pengelolaan kegiatan: infrastruktur pekerjaan umum. Pelaksanaan yang bermasalah
kegiatan litbang tidak bersifat parsial,hanya
1. Beberapa kegiatan terkonsentrasi di Triwulan dilaksanakan dalam satu tahun dan 10. Dalam proses penyusunan LKIP di tahun
4sehingga menyulitkan pelaksanaan. setelah itu terhenti. Pelaksanaan kegiatan mendatang, Unit Kerja Eselon II perlu
Kedepannya perlu disusun penjadwalan litbang mestinya dilaksanakan secara menyiapkan lebih awal laporan-laporan fisik
kegiatan yang lebih baik, efsien dan akurat multiyears. Dalam rangka mendukung dan keuangan sebagai input untuk LKIP Unit
hal tersebut maka pelaksanaankegiatan Kerja Eselon I
2. Mengimplementasikan pengukuran Kinerja litbang harus berkesinambungan dalam
Individu melalui Sasaran Kinerja Pegawai suatu tahapan/siklus litbang sehingga 11. Perlu untuk melakukan reviu dan revisi
(SKP) yang didukung teknologi informasi output yang dihasilkan juga akan saling terhadap target-targetyang dituangkan dalam
sebagai perangkatnya karena SKP merupakan terkait sehinggapada saatnya nanti akan Renstra Badan Litbang PUPR2015-2019
persyaratan dalam pelaksanaan reformasi dihasilkan suatu teknologi litbang yang mengingat masih adanya ketidaksesuaian
birokrasi dan pengungkit peningkatan kinerja dapat direplikasi dan dimanfaatkan oleh perhitungan output antar Pusat Litbang.
sumber daya manusia stakeholder
BALITBANG PUPR
Kementrian PUPR
Ged. Heritage, lt.3. Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta selatan 12110