Anda di halaman 1dari 158

2017

Laporan Kinerja
Badan LITBANG PUPR
BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja
Badan LITBANG PUPR
2017
Daftar Isi LAKIP BALITBANG
Kata Pengantar 9
Ringkasan Eksekutif 10

Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang 15
I.2 Tugas dan Fungsi 16
I.3 Struktur Organisasi 19
I.4 Isu Strategis dan Tantangan 20

Bab II Perencanaan Kinerja


II.1. Rencana Strategis (RENSTRA) 32
II.1.1 Visi, Misi, dan Tujuan 32
II.1.2 Sasaran Strategis 36
II.1.3 Sasaran Program 37
II.2 Perjanjian Kinerja 2017 41
II.3 Metode Pengukuran 44
II.4 Target 46

Bab III Kapasitas Organisasi


III.1 Sumber daya Manusia (SDM) 51
III.2 Sarana Dan Prasarana 52
III. 3 Kapasitas Laboraturium 53
III.4. DIPA 59
Bab IV AKUNTABILITAS KINERJA
IV.1. Capaian Kinerja Organisasi 62 IV.3.1 Capaian Tahun Ini dengan
IV.1.2 Capaian Kinerja Perbulan 63 Tahun Sebelumnya 127
IV.1.3 Capaian Realisasi Anggaran 67 IV.3.2 Capaian Terhadap Renstra 128
IV.1.4 Capaian Kinerja Output IV.4 Efisiensi dan Efektivitas 131
dan Outcome Tahunan 69 IV.5 Pengukuran Indeks Kepuasan Pelanggan 132
IV.1.5 Capaian Sasaran Strategis TA 2017 72 IV.6 Pelayanan Publik 136
IV.1.6 Output Utama Badan Litbang 2017 73 IV.6.1. Pelayanan Informasi Publik 136
IV.1.7 Kesepakatan Penerapan Output IV.6.2. PULSA (Pelayanan Uji Laboratorium,
Teknologi oleh Unit Organisasi 2017 112 Sertifikasi dan Advis Teknis) 137
IV.1.8 Kinerja Outcome 114 IV.7 Kerja Sama Internal dan Eksternal 143
IV.2 Permasalahan dan Tindak Lanjut 122 IV.8 Kegiatan Strategis Lainnya 145
IV.3 Perbandingan Capaian 127 IV.9 Hak Paten 150
IV.10 Penghargaan 152

Bab V Penutup
V.1 Kesimpulan 155
V.2 Rekomendasi 156
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Outcome, Indikator Outcome, Output dan Indikator Output Badan Litbang PUPR TA 2015-2019 40
Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Badan Litbang Tahun 2017 41
Tabel II.3 Perjanjian Kinerja Badan Litbang PUPR TA 2017 (Awal) Output/Indikator Output Target PK 2017 42
Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Eselon II Badan Litbang TA 2017 (Revisi) 43
Tabel II.5 Sasaran Program dan Cara Pengukuran 45
Tabel II.6 Target Total Output Renstra Badan Litbang PUPR TA. 2015-2019
(Berdasarkan Matriks Renstra Kementerian PU 2015 – 2019) 47
Tabel II.7 Target Total Output Renstra Badan Litbang PUPR TA. 2015-2019
(Berdasarkan Matriks Renstra Kementerian PU 2015 – 2019 / Revisi) 48
Tabel II.8 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Litbang PUPR TA. 2017 49
Tabel III.1 BMN Badan Litbang PUPR TA 2017 52
Tabel III.2 Kapasitas Laboratorium Badan Litbang PUPR TA 2017 53
Tabel III.3 DIPA dan Revisi DIPA Masing-masing Satker TA 2017 59
Tabel IV.1 Kriteria Penilaian 62
Tabel IV.2 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Januari sampai dengan Maret) 63
Tabel IV.3 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (April sampai dengan Juni) 64
Tabel IV.4 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Juli sampai dengan September) 65
Tabel IV.5 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Oktobersampai dengan Desember) 66
Tabel IV.6 Rekapitulasi Progres Keuangan dan Fisik Satuan Kerja di Lingkungan Badan Litbang PUPR 67
Tabel IV.7 Target Outcome TA 2015-2019 69
Tabel IV.8 Capaian Outcome Tahun 2017 69
Tabel IV.9 Capaian Outcome Tahun 2017 Masing-masing Pusat Litbang 70
Tabel IV.10 Capaian Output Badan Litbang PUPR tahun 2017 71
Tabel IV.11 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Sumberdaya Air 2017 114
Tabel IV.12 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Jalan dan Jembatan 2017 117
Tabel IV.13 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Perumahan Permukiman 2017 119
Tabel IV.14 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Kebijakan Penerapan Teknologi 2017 121
Tabel IV.15 Permasalahan dan Tindak Lanjut Per Bulan Tahun 2017 122
Tabel IV.16 Perbandingan Realisasi Keuangan Unit Kerja pada Tahun 2016 dan 2017 127
Tabel IV.17 Perbandingan Penyerapan Anggaran Per Bulan Tahun 2016 dengan Tahun 2017 127
Tabel IV.18 Pagu Renstra, Pagu Awal dan Realisasi Anggaran TA 2015-2019 128
Tabel IV.19 Perbandingan Input, Output, Harga Per-Output pada RKT, PK dan Capaian Realisasi Badan Litbang PUPR TA 2017 129
Tabel IV.20 Perbandingan RKT dengan PK dan Realisasi dengan PK Badan Litbang PUPR TA 217 130
Tabel IV.21 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Uji Laboratorium 132
Tabel IV.22 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Sertifikasi 133
Tabel IV.23 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Advis Teknis 134
Tabel IV.24 Layanan PULSA Puslitbang Sumber Daya Air T.A. 2017 137
Tabel IV.25 Layanan PULSA Puslitbang Jalan dan Jembatan T.A. 2017 138
Tabel IV.26 Layanan PULSA Puslitbang Perumahan dan Permukiman T.A. 2017 138
Tabel IV.27 Rekap Pelaksanaan Advis Teknis dan Pendampingan Teknis pada Tahun 2017 139
Tabel IV.28 Kerja Sama Tahun 2017 143
Tabel IV.29 Hak Paten Puslitbang Sumber Daya Air Hingga Tahun 2017 150
Tabel IV.30 Rekap Paten Puslitbang Jalan dan Jembatan Tahun 2017 152
Tabel IV.31 Daftar Usulan Paten Puslitbang Perumahan dan Permukiman T.A. 2017 152

DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Struktur Organisasi Badan Litbang PUPR 19
Gambar II.1 Sasaran Strategis 36
Gambar III.1 Komposisi Pegawai Badan Litbang PUPR
Menurut Jenjang Pendidikan dan Jabatan Tahun 2017 51
Gambar IV.1 Kurva S Pelaksanaan Kegiatan 68
Gambar IV.2 Pelayanan Informasi Publik 136
Gambar IV.3 Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis (PULSA) 138
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
penyusunan “Laporan Kinerja Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR Tahun 2017” dapat
diselesaikan. Laporan ini adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban Badan Litbang dalam
menjalankan tugas dan fungsinya dan kaitan terselenggaranya good governance.

Sehubungan dengan terselenggaranya pertanggung jawaban institusi Badan


good governance itu, yakni setiap kegiatan Penelitian dan Pengembangan dalam
penyelenggaraan negara harus dapat menyampaikan capaian kinerja. LKIP ini juga
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan merupakan perwujudan kewajiban Badan
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Penelitian dan Pengembangan PUPR untuk
Negara. mempertanggungjawabkan keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi
Pemerintah telah menerbitkan Peraturan dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah
Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban
29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas untuk periode TA 2017.
Kinerja Instansi Pemerintah pengganti Peraturan
Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 7 LKIP ini disusun dengan merujuk kepada Rencana
Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum
Pemerintah. Peraturan ini dipertegas lagi oleh dan Perumahan Rakyat 2015-2019, yang
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara diimplementasikan di dalam Renstra dan
Jakarta, Januari 2018
dan Reformasi Birokrasi yang menerbitkan RKT Tahunan melalui kegiatan-kegiatan yang Kepala Badan Litbang PUPR
Permen PAN & RB No 53 Tahun 2014 tentang dilaksanakan Badan Litbang PUPR.
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Instansi Pemerintah, sebagai pedoman dalam semua pihak yang telah terlibat dalam
DR. Ir. Danis Hidayat Sumadilaga M.Eng.SC.
penyusunan laporan kinerja Badan Litbang PUPR penyusunan
NIP. 196010281986031003
tahun 2017. LKIP Badan Penelitian dan Pengembangan TA
Harapan kami LKIP ini dapat memenuhi 2017 ini, baik secara langsung maupun tidak
mekanisme akuntabilitas sebagai bentuk langsung.

Kata Pengantar 9
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

RINGKASAN EKSEKUTIF
Sebagai perwujudan pemerintahan yang baik (good governance), Tahun 2017 menunjukkan prestasi yang melebihi tahun sebelumnya
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan dengan capaian kinerja output melebihi 100% di mana Badan Litbang
Perumahan Rakyat (Badan Litbang PUPR) sebagai salah satu bagian dari PUPR menghasilkan 38 teknologi baru dan 21 rekomendasi pada tahun
instansi pemerintahan mempertanggungjawabkan akuntabilitas kinerja 2017.
atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat melalui Laporan
Kinerja (LKIP) 2017 ini. 3. Kinerja Outcome Badan Litbang PUPR
Kinerja outcome pada tahun 2017 menunjukkan capaian kinerja
Badan Litbang PUPR menyusun LKIP ini untuk menginformasikan dan outcome sesuai target outcome yang ditetapkan pada Renstra 2015-
mengkomunikasikan pencapaian kinerja yang sudah dicapai selama tahun 2019 dan PK 2017 Revisi. Sebanyak 52 teknologi dan 9 rekomendasi
2017 sebagaimana ditetapkan dalamdokumen Perjanjian Kinerja (PK) 2017 yang dihasilkan Badan Litbang PUPR termanfaatkan di tahun 2017 ini.
Revisi dan perbandingan capaian indikator kinerja sampai tahun berjalan
dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan. LKIP ini disusun 4. Selain menghasilkan produk Litbang berupa teknologi dan rekomendasi
dengan mengacu kepada Rencana Strategis (Renstra) Kementerian PUPR kebijakan, Badan Litbang PUPR memberikan pelayanan pengujian
2015-2019 dan Renstra Badan Litbang PUPR 2015-2019. laboratorium, sertifikasi dan advis teknis..Layanan tersebut dinilai dari
tingkat kepuasan pelangan dengan target dan capaian sebagai berikut:
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari LKIP Badan Litbang PUPR 2017
ini adalah sebagai berikut:
Target Capaian
1. Kinerja Anggaran Badan Litbang PUPR
Layanan advis teknis 76% 85,20%
Pada tahun anggaran 2017 Badan Litbang PUPR mampu melakukan
penyerapan anggaran sebesar 87.83% yaitu sebesar Rp541.043.788dari Proses sertifkasi 76% 80,53%
pagu sebesar Rp617.499.000. Tingkat penyerapan Badan Litbang PUPR Layanan uji laboratorium 76% 81,41%
mengalami penurunan sebesar 3.74% dari realisasi tahun 2016 sebesar
91.57% dari pagu sebesar Rp547.863.524.000.

2. Kinerja Output Badan Litbang PUPR


Pada tahun 2017 Badan Litbang PUPR telah berhasil menyelesaikan
seluruh output yang diperjanjikan pada dokumen PK 2017 Revisi. Hal
tersebut didasarkan pengukuran indikator output. Kinerja output pada

10 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

• Belum adanya pencairan uang muka untuk


pekerjaan fisik penerapan teknologi.

• Beberapa paket Pilot project dilaksanakan


dengan cara design and built sehingga
kontrak yang sudah tertandatangan belum
bisa untuk menarik uang muka.

6. Rekomendasi untuk peningkatan kualitas


penerapan SAKIP di tahun mendatang yang
harus menjadi perhatian seluruh pihak yang
bertanggung jawab dalam pengelolaan
kegiatan:

• Mengembangkan Balitbang Integrated


Management System yang didukung
integrasi SMM ISO:9001 se-Badan Litbang
Adanya kebijakan bentuk diseminasi menjadi PUPR.
5. Terkait pencapaian kinerja, Badan Litbang •
PUPR ini menghadapi berbagai kendala dan digital sehingga diperlukan penyesuaian
bentuk diseminasi. Selain itu kegiatan • Beberapa kegiatan terkonsentrasi
permasalahan pada tahun 2017 seperti:
diarahkan untuk terpadu sehingga jadwal di Triwulan 4, sehingga menyulitkan
• Pekerjaan lapangan bergantung pada kondisi
disesuaikan dengan kesepakatan bersama pelaksanaan. Ke depannya perlu disusun
cuaca dan kondisi alam, sehingga beberapa
penjadwalan kegiatan yang lebih baik, efisien
belum optimal pelaksanaannya;
• Format draft KSB dan PKS kerjasama luar dan akurat.

• Belum ada kegiatan sosialisasi, diseminasi negeri belum baku dan perbedaan kebijakan
terkait kerja sama dengan pemda terutama • Memulai Implementasi pengukuran Kinerja
yang dilaksanakan secara terpadu di
terkait UU no 23 tahun 2014 Individu melalui Sasaran Kinerja Pegawai
Balitbang seperti tahun sebelumnya;
(SKP) didukung teknologi informasi sebagai
SK Pelaksana Kegiatan terlambat diterbitkan perangkatnya karena SKP merupakan
• Advis Teknis dan Penugasan Khusus tidak •
persyaratan dalam pelaksanaan reformasi
dapat diprediksi waktunya karena Menunggu
Beberapa paket pekerjaan mengalami gagal birokrasi dan pengungkit peningkatan
permintaan advis teknis dan penugasan •
lelang dan sebagian lain masih dalam proses kinerja sumber daya manusia.
khusus pimpinan;
pelelangan

Ringkasan Eksekutif 11
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

• Dalam rangka membangun database kinerja lingkungan Badan Litbang PUPR baik dari tingkatan agar dapat ditindaklanjuti
sebagai media untuk mencatat keberhasilan segi jumlah maupun kompetensi untuk kegiatan-kegiatan yang
dan kegagalan pencapaian target kinerja bermasalah.
yang dijanjikan, salah satunya adalah dengan • Dukungan teknologi informasi untuk
menyusun Data Pemanfaatan Hasil Litbang mempermudah pelaksanaan kegiatan. • Proses pengadaan barang/jasa
yang sudah diterapkan di beberapa daerah dilakukan lebih awal melalui pelelangan
• Perlu mempertajam koordinasi internal dan dini dan penyusunan SIRUP yang matang
• Mengembangkan kegiatan inkubasi hasil eksternal yang dilakukan secara berkala untuk menghindari tender ulang.
litbang sebagai wahana pematangan kerja dalam upaya pencapaian target kinerja
sama pemanfaatan dan penerapan hasil Badan Litbang PUPR, baik dalam hal teknis Dalam proses penyusunan LKIP di tahun
litbang dengan stakeholder terkait. maupun administratif. mendatang, Unit Kerja Eselon II perlu
menyiapkan lebih awal laporan-laporan fisik
• Badan Litbang PUPR harus dapat • Perlu ditingkatkan lagi efektivitas dan keuangan sebagai input untuk LKIP Unit
mendukung kinerja Direktorat Jenderal pemantauan pelaksanaan kegiatan di setiap Kerja Eselon I.
Teknis terkait dalam hal penyiapan
infrastruktur pekerjaan umum. Pelaksanaan
kegiatan litbang tidak bersifat parsial,
hanya dilaksanakan dalam satu tahun dan
setelah itu terhenti. Pelaksanaan kegiatan
litbang mestinya dilaksanakan secara
multiyears. Dalam rangka mendukung hal
tersebut maka pelaksanaan kegiatan litbang
harus berkesinambungan dalam suatu
tahapan/siklus litbang sehingga output yang
dihasilkan juga akan saling terkait sehingga
pada saatnya nanti akan dihasilkan suatu
teknologi litbang yang dapat direplikasi dan
dimanfaatkan oleh stakeholder.

• Peningkatan kapasitas sumber daya manusia


di semua jajaran dari atas sampai bawah di

12 Ringkasan Eksekutif
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Ringkasan Eksekutif 13
bab i
Pendahuluan

BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

I.1 LATAR BELAKANG


Sebagai perwujudan pemerintahan Badan Litbang PUPR berkewajiban membuat
yang baik (good governance), setiap instansi LKIP yang diterbitkan setiap berakhirnya
pemerintah wajib mempertanggungjawabkan tahun anggaran. Sesuai dengan Permen
pelaksanaan tugas dan fungsinya PAN & RB No 53 Tahun 2014, LKIP ini
kepada masyarakat. Salah satu bentuk berisi tentang iktisar pencapaian sasaran
pertanggungjawaban adalah sistem pelaporan sebagaimana ditetapkan dalam dokumen
akuntabilitas. perjanjian kinerja (PK).Pencapaian sasaran
tersebut menjelaskan pencapaian tujuan dan
Dalam Perpres No. 29 Tahun 2014 sebagai sasaran organisasi, realisasi Indikator Kinerja
pengganti Perpres No. 7 Tahun 1999 tentang Utama (IKU), penjelasan atas pencapaian
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah kinerja, dan perbandingan capaian indikator
disebutkan bahwa untuk melaksanakan kinerja sampai tahun berjalan dengan target
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.
menyusun LKIP. Laporan wajib untuk
disiapkan, disusun, disampaikan secara Penyampaian informasi pada LKIP tersebut
tertulis, periodik, sesuai dengan kebijakan penerapan
dan melembaga. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
Kementerian PUPR yang mulai diterapkan
Tujuan penyusunan LKIP adalah untuk sejak tahun 2010. Adanya penerapan PBK
menginformasikan dan mengkomunikasikan tersebut diiringi dengan penyesuaian kembali
kinerja yang sudah dicapai. Sebagai bentuk struktur program yang sudah diinisiasi oleh
media komunikasi, LKIP disusun secara Kementerian Keuangan dan Kementerian
sistematis dan mudah dipahami oleh khalayak Negara Perencanaan Pembangunan
yang berkepentingan. LKIP dibuat secara Nasional. Berdasarkan restrukturisasi
periodik setiap akhir tahun anggaran berjalan program tersebut, Unit Eselon I bertanggung
sesuai dengan Permen PAN & RB No 53 jawab terhadap pencapaian outcome,
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian sementara Unit Eselon II bertanggung
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu jawab terhadap pencapaian output dan wajib
atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. menyusun Indikator Kinerja Kegiatan (output).

BAB I Pendahuluan 15
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

I.2 TUGAS DAN FUNGSI


Sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Dalam melaksanakan tugasnya masing- Umum. Pada akhir tahun 2011, semua Unit
No. 15/PRT/M/2015 dan No. 20/PRT/M/2016, masing, setiap Unit Eselon II tersebut Eselon II di lingkungan Badan Litbang PUPR
Badan Litbang PUPR adalah unit penunjang menyelenggarakan fungsifungsi manajemen telah mendapat sertifikat ISO seri 9000
Kementerian PUPR. Tugasnya adalah yang sama dengan fungsi unit kerja induknya. tentang penyelenggaraan SMM berbasis ISO/
melaksanakan penelitian dan pengembangan Mulai tahun 2011, penyelenggaraan fungsi SNI 9001: 2008.
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat. manajemen tersebut didasarkan pada Sistem
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Manajemen Mutu (SMM) sebagaimana Tugas pokok dan fungsi Badan Litbang PUPR
Litbang PUPR menyelenggarakan fungsi sebagai diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan dijabarkan secara lebih lanjut ke dalam tugas
berikut: Umum nomor 04 tahun 2009, tentang Sistem dan fungsi dari masing-masing unit kerja di
Manajemen Mutu Departemen Pekerjaan bawahnya sebagai berikut:
1. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan
anggaran penelitian dan pengembangan
bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat;
3. Pelaksanaan pengkajian kebijakan,
strategi pengembangan infrastruktur, dan
penerapan teknologi hasil penelitian dan
pengembangan;
4. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan penelitian dan pengembangan
di bidang pekerjaan
5. umum dan perumahan rakyat; Pelaksanaan
administrasi Badan Penelitian dan
Pengembangan; dan
6. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh
Menteri.

16 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tugas dan Fungsi Unit Kerja Eselon II di Lingkungan Badan Litbang PUPR

UNIT KERJA UNIT KERJA UNIT KERJA


Pusat Litbang Sumber Daya Air Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman

TUGAS TUGAS TUGAS


Melaksanakan penelitian dan pengembangan Melaksanakan penelitian dan pengembangan di Melaksanakan penelitian dan pengembangan di
di bidang sumber daya air bidang jalan dan jembatan bidang perumahan dan permukiman

FUNGSI FUNGSI FUNGSI


1. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan 1. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan 1. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan
anggaran penelitian dan pengembangan di anggaran penelitian dan pengembangan di bidang anggaran penelitian dan pengembangan di
bidang sumber daya air; jalan dan jembatan; bidang perumahan dan permukiman;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, 2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, 2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan,
pelayanan uji laboratorium dan lapangan, pelayanan uji laboratorium dan lapangan, pelayanan uji laboratorium dan lapangan,
sertifikasi, inspeksi, kalibrasi, dan advis sertifikasi, inspeksi, kalibrasi, dan advis teknis di sertifikasi, inspeksi, kalibrasi, dan advis
teknis di bidang sumber daya air; bidang jalan dan jembatan; teknis di bidang perumahan dan permukiman;
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil 3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil 3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil
penelitian dan pengembangan di bidang penelitian dan pengembangan di bidang jalan dan penelitian dan pengembangan di bidang
sumber daya air; jembatan; perumahan dan permukiman;
4. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas 4. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas 4. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas
sumber daya manusia penelitian dan sumber daya manusia penelitian dan sumber daya manusia penelitian dan
pengembangan di bidang sumber daya air; pengembangan di bidang jalan dan jembatan; pengembangan di bidang perumahan dan
5. Pelaksanaan pengelolaan sarana 5. Pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan; permukiman;
kelitbangan; 6. Pelaksanaan urusan keuangan, ketatausahaan, 5. Pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan;
6. Pelaksanaan urusan keuangan, dan umum; 6. Pelaksanaan urusan keuangan,
ketatausahaan, dan umum; 7. Penyiapan penyusunan standar dan pedoman; ketatausahaan, dan umum;
7. Penyiapan penyusunan standar dan 8. Pelaksanaan diseminasi dan kerja sama penelitian 7. Penyiapan penyusunan standar dan pedoman;
pedoman; dan dan pengembangan di bidang jalan dan jembatan; dan;
8. Pelaksanaan diseminasi dan kerja sama 9. Penyelenggaraan pangkalan data dan 8. Pelaksanaan diseminasi dan kerja sama
penelitian dan pengembangan di bidang pengembangan konsep sistem data teknis jalan penelitian dan pengembangan di bidang
sumber daya air. dan jembatan. perumahan dan permukiman.

BAB I Pendahuluan 17
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

UNIT KERJA UNIT KERJA


Pusat Litbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi Sekretariat Balitbang

TUGAS TUGAS
Melaksanakan penelitian dan pengembangan, Melaksanakan pemberian dukungan pengelolaan
pengkajian kebijakan dan strategi pengembangan administrasi kepada seluruh unit organisasi di
infrastruktur serta penerapan teknologi hasil penelitian lingkungan Badan
dan pengembangan bidang pekerjaan umum dan
FUNGSI
perumahan rakyat

FUNGSI 1. Koordinasi dan penyusunan rencana,


program dan anggaran;
1. Penyusunan kebijakan teknis, program, dan
2. Pelaksanaan urusan kepegawaian,
anggaran penelitian dan pengembangan kebijakan
organisasi dan tata laksana;
dan penerapan teknologi;
3. Pelaksanaan urusan keuangan,
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan
penatausahaan barang milik negara
kebijakan dan penerapan teknologi;
serta fasilitasi penerimaan negara
3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan hasil
bukan pajak;
penelitian dan pengembangan kebijakan dan
4. Pelaksanaan administrasi
penerapan teknologi;
standardisasi, diseminasi dan hak
4. Pelaksanaan urusan peningkatan kapasitas
kekayaan intelektual (hki);
sumber daya manusia penelitian dan
5. Fasilitasi penyusunan peraturan
pengembangan kebijakan dan penerapan teknologi;
perundang-undangan, layanan hukum
5. Pelaksanaan pengelolaan sarana kelitbangan;
dan administrasi kerja sama;
6. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, keuangan dan
6. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi,
umum;
dan pelaporan; dan
7. Pelaksanaan kerja sama hasil penelitian dan
7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan
pengembangan kebijakan dan penerapan teknologi;
rumah tangga badan
dan
8. Pelaksanaan kajian kebijakan penyelenggaraan
infrastruktur di lingkungan kementerian pekerjaan
umum dan perumahan rakyat.

18 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

I.3 STRUKTUR ORGANISASI


Balitbang PUPR memiliki 5 (lima) unit kerja eselon 2, 7 (tujuh) Bagian, 12 (dua belas) Bidang dan 22 (dua puluh dua) Balai serta 1 (satu)
Loka yang tugas dan fungsinya diatur dalam Permen PUPR No.15/PRT/M/2015 dan Permen PUPR No. 20/PRT/M/2017 dan dapat dilihat
pada bagan sebagai berikut:

Badan Litbang Kementrian


Pekerjaan Umum dan
perumahan rakyat
SEKERTARIAT

BAG. ADMINISTRASI,
BAG. PERENCANAAN BAG. KEUANGAN BAG. KEPEGAWAIAN
STANDARISASI, HUKUM &
& EVALUASI & UMUM & ORTALA KERJASAMA

PUSLITBANG PUSLITBANG Jalan PUSLITBANG PERUMAHAN PUSLITBANG KEBIJAKAN


Sumberdaya air & Jembatan & PEMUKIMAN & PENERAPAN TEKNOLOGI

Bagian Keuangan Balai Litbang & Balai Litbang Sistem Bagian Keuangan Balai Litbang
Bidang Keuangan Bidang Program Balai Litbang Penerapan
Dan Umum Lingkungan Keairan & Teknik Lalu lintas & UMUM Tata Bangunan &
& Umum & Evaluasi Teknologi Sumberdaya
Lingkungan
Air

Balai Litbang Balai Litbang


Bagian Program & Balai Litbang Bidang Program Bidang Program
Struktur & Jembatan Bahan & Struktur Bidang Sumberdaya Balai Litbang Penerapan
Evaluasi Hidrologi & Tata Air & Evaluasi & Evaluasi
Bangunan Kalitbang Teknologi Pemukiman

Balai Litbang Balai Litbang Balai Litbang Air Minum


Bagian Sumber Bidang Sumberdaya Geoteknik Jalan Bidang Sumberdaya
Bangunan Hidraulik & Penyehat Lingkungan
Daya Kalitbang Kalitbang Kalitbang Bidang Standardisasi Balai Litbang Penerapan
& Geoteknik Keairan Pemukiman & Kerja sama Teknologi Jalan &
Jembatan
Balai Litbang Pantai Balai Litbang Balai Litbang Sains
Bagian Standarisasi
Bidang Standardisasi Perkerasan Jalan Bidang Standardisasi dan bangunan
& Kerja sama
& Kerja sama & Kerja sama
Balai Litbang Sungai
Loka Litbang Balai Litbang
Asbuton Perumahan Wilayah
Balai Litbang Rawa
I Medan

Balai Litbang Irigasi Balai Litbang


Perumahan Wilayah
II Denpasar
Balai Litbang Sabo
Kel. Jabatan Balitbang Balai Litbang
Fungsional Perumahan Wilayah
III Makasar

Gambar I.1 Struktur Organisasi Badan Litbang PUPR

BAB I Pendahuluan 19
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

I.4 ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN


Adapun isu-isu strategis Badan Litbang lima tahun ke depan
adalah sebagai berikut:
Sedangkan tantangan Badan Litbang lima tahun ke depan
1. Pro Growth (Percepatan Pertumbuhan adalah sebagai berikut:
Ekonomi) untuk meningkatkan daya saing
global Indonesia (Peringkat ke-41 pada
Tantangan & Tuntutan
2017) Pembangunan Infrastruktur
PUPR semakin meningkat Sumber Daya Konstruksi berkembang tetapi belum
2. Dukungan Ketahanan Air serta Kedaulatan sebanding dengan perkembangan paket
Pangan dan Energi pekerjaan infrastruktur PUPR

3. Dukungan Konektivitas Nasional Anggaran Kementerian


PUPR naik signifikan, tetapi
4. Dukungan Layanan Infrastruktur Dasar belum dapat mendanai

Perumahan dan Permukiman


SDM Aparatur Kementerian PUPR, baik di pusat
5. Keterpaduan Pengembangan Infrastruktur dan daerah relatif terbatas dalam
Wilayah 01
jumlah dan kualitas

6. Pembangunan kawasan strategis, wilayah


tertinggal dan perbatasan, dan penanganan
Biaya Lebih Waktu Lebih
kawasan rawan bencana untuk mengurangi Murah Cepat
kesenjangan antar wilayah. Membutuhkan Dukungan TEKNOLOGI / IPTEK dalam
PERENCANAAN dan PELAKSANAAN pekerjaan infrastruktur PUPR
7. Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan 03 Mutu Lebih 02
Pembangunan Infrastruktur Baik

8. IPTEK
9. Pembangunan berwawasan lingkungan dan
adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan
iklim`(climate change)
10. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem
informasi, data, SDM, kelembagaan dan
administrasi) dan akuntabilitas kinerja
aparatur untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pelayanan publik infrastruktur
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

20 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

1. Perkuatan Peran Badan Litbang PUPR sebagai berperan sebagai clearing house terhadap Reposisi BADAN PENELITIAN DAN
technostructure dan scientific backbone di teknologi dari dunia industri maupun PTN/ PENGEMBANGAN PUPR
bidang teknologi infrastruktur bidang pekerjaan PTS dan berperan dalam pemanfaatan/
umum dan perumahan rakyat berperan penerapan teknologi lokal/domestik. 1. Meningkatkan penggunaan/pemanfaatan/
menghasilkan teknologi yang siap pakai dan penerapan TEKNOLOGI lokal/domestik.
memberikan masukan dalam perumusan Peran Badan Litbang yang diwujudkan 2. Meningkatkan Kebutuhan TEKNOLOGI.
3. Membangun Interaksi antara pengembang
kebijakan dan penyelesaian masalah dalam Struktur Output Badan Litbang, 4
dan pengguna TEKNOLOGI.
pembangunan infrastruktur sub-bidang SDA, Output Utama didelegasikan kepada para
4. Menghilangkan Sindrom “menara gading”
Jalan dan Jembatan, Permukiman pejabat fungsional (Peneliti dan Perekayasa)
perguruan tinggi dan/atau lembaga litbang
sebagai sumber daya UTAMA. (Lihat masih terjadi.
2. Perkuatan Peran Badan Litbang PUPR Gambar berikut) 5. Membangun Sinergi dan kolaborasi antar
dalam memberikan rekomendasi teknologi para pengembang TEKNOLOGI.
untuk penyelenggaraan infrastruktur dengan 6. Meningkatkan kapasitas adopsi/difusi/
penyerapan TEKNOLOGI oleh industri dalam
negeri.

Rekomendasi Teknologi untuk


penyelenggaraan infrastruktur PUPR
(Balitbang sebagai Cleaning House)

intermediasi. Balitbang PUPR berperan sebagai


lembaga intermediasi antar pengembang teknologi
penyelenggaraan Infrastruktur PUPR

BAB I Pendahuluan 21
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

3. Perkuatan Peran Badan Litbang PUPR sebagai pendukung Direktorat


Jenderal dalam mendukung akselerasi dan memberikan jaminan
mutu penyelenggaraan infrastruktur PUPR yang lebih baik, lebih
cepat, dan lebih murah serta berkelanjutan melalui penerapan
teknologi hasil litbang.

22 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tantangan Penelitian dan Pengembangan serta Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Litbangrap
IPTEK) bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ke depan berhubungan dengan aspek-aspek
berikut ini:

1. Kualitas perencanaan pembangunan Perumahan Rakyat. Tantangan strategis kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur bidang
infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan lainnya adalah masih langkanya data dan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Rakyat dan pengendalian pemanfaatan informasi tentang keberadaan infrastruktur yang berhubungan langsung dengan sektor
ruang bagi terwujudnya pembangunan yang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang perekonomian adalah jaringan sumber daya air
berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi berpotensi merusak lingkungan, maupun yang dan jaringan jalan. Oleh karena itu, ketersediaan
terhadap perubahan iklim); mampu menyelamatkan lingkungan. dan kualitas pelayanan infrastruktur jalan dan
jembatan serta Sumberdaya Air masih menjadi
Prosedur/tahapan penataan ruang, kriteria Terkait dengan adaptasi dan mitigasi terhadap isu strategis infrastruktur Pekerjaan Umum dan
atau persyaratan aman, nyaman, produktif, perubahan iklim, Kementerian Pekerjaan Perumahan Rakyat ke depan.
dan berkelanjutan belum terdefinisikan secara Umum dan Perumahan Rakyat perlu dengan
baik. Hingga saat ini, akses masyarakat segera mengidentifikasi infrastruktur yang Tersedianya infrastruktur yang memanfaatkan
terhadap informasi RTRW belum mudah. diperkirakan terkena dampak perubahan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) untuk
Akses ini terkait dengan partisipasi dan iklim, mempersiapkan rencana penanganan, meningkatkan efisiensi penggunaan, keamanan,
disiplin masyarakat terhadap ketentuan dan melakukan mitigasi. Selain itu, untuk dan keselamatan pengguna infrastruktur
ketentuan yang berlaku tentang pemanfaatan mengurangi kontribusi terhadap perubahan sudah menjadi kebutuhan mendesak. Sistem
ruang. Faktor-faktor tersebut diyakini iklim global perlu dilakukan pemetaan jaringan infrastruktur yang berdaya saing akan
merupakan faktor utama yang mempengaruhi terhadap sumber-sumber emisi potensial dari membutuhkan penggunaan teknologi paling
kualitas penataan ruang yang pada gilirannya proses konstruksi maupun operasionalnya. mutakhir dan kompleks, termasuk memahami
berpengaruh terhadap upaya-upaya mitigasi Diperlukan teknologi yang rendah emisi dan karakteristik dan perilaku teknologi tersebut.
dan adaptasi bencana. rendah energi..

Selain itu, indikasi program utama yang 2. Keandalan sistem (jaringan) infrastruktur
tertera dalam RTRWN belum dapat digunakan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk
sebagai acuan untuk mengintegrasikan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,
program-program pembangunan ketahanan pangan, dan daya saing;
infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Fungsi RTRWN sebagai Keandalan sistem jaringan infrastruktur
integrator program, juga belum tampak diyakini dapat mempengaruhi ketahanan
pada penyusunan RPJM Nasional maupun pangan, pertumbuhan ekonomi, dan
RPJM Kementerian Pekerjaan Umum dan

BAB I Pendahuluan 23
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

24 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

3. Kualitas lingkungan permukiman dan cakupan memadukan pengembangan infrastruktur sangat dibutuhkan, misalnya jembatan pejalan
pelayanan (dasar) infrastruktur Pekerjaan dengan kawasan-kawasan strategis, seperti kaki dengan bentang khusus, penyediaan air
Umum dan Perumahan Rakyat untuk perkotaan, perdesaan, industri, dan maritim minum, dan lain-lain. Disparitas wilayah,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (pelabuhan). urbanisasi dengan laju pertumbuhan antara
1% hingga 1,5% per tahun, otonomi yang
Lingkungan yang bersih dan sehat semakin Pendekatan ini dimaksudkan untuk belum optimal, kemiskinan absolut sebesar
dirasakan kebutuhannya oleh masyarakat. meningkatkan konektivitas, mengurangi 15,4% dari total penduduk, dan pengangguran
Kualitas lingkungan permukiman dan cakupan kesenjangan wilayah dan berkontribusi pada terbuka sebesar 8,5% dari total jumlah usia
pelayanan dasar menjadi bagian dari tolok ukur pertumbuhan ekonomi daerah sekitarnya. produktif, menjadi bagian yang juga harus
kesejahteraan masyarakat. Diharapkan agar daya saing wilayah meningkat ditangani oleh IPTEK.
dan mampu menampung arus investasi global.
Masyarakat perlu secara aktif ikut Sekitar 75% wilayah Indonesia berada di
mempersiapkan prasarana jalan lingkungan Disparitas antara wilayah maju dan yang daerah risiko bencana alam. Sementara
yang dapat menghubungkan lokasi aktivitas tertinggal antara lain disebabkan oleh itu, instrumen dan/atau teknologi untuk
dengan jalan umum yang disediakan oleh masih dominannya pendekatan sektoral. mengurangi risiko bencana baik penanganan
pemerintah, dengan menggunakan teknologi Spesifikasi infrastruktur Pekerjaan Umum dan secara preventif, penyelenggaraan tanggap
yang mudah diaplikasikan, memanfaatkan Perumahan Rakyat yang ditawarkan masih darurat, maupun mitigasi terhadap
bahan lokal, dan terjangkau. Untuk ini merupakan spesifikasi standar yang tidak infrastruktur wilayah yang terkena dampak
dibutuhkan teknologi jalan/jembatan sederhana dapat memberikan ruang gerak yang cukup bencana masih sangat terbatas.
yang dapat dikerjakan oleh masyarakat. bagi kemajuan daerah untuk membangun
infrastruktur secara memadai dengan 5. Optimalisasi peran (koordinasi, sistem
4. Pembangunan kawasan strategis, wilayah berbasis tenaga lokal. informasi, data, SDM, kelembagaan dan
tertinggal dan perbatasan, dan penanganan administrasi) dan akuntabilitas kinerja aparatur
kawasan rawan bencana untuk mengurangi Selain itu, kebijakan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kesenjangan antar wilayah; berbiaya murah dengan aplikasi teknologi belum pelayanan publik infrastruktur Pekerjaan
disepakati untuk dilaksanakan dengan alasan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kementerian PUPR telah menyusun Rencana teknologi yang tersedia belum tepat. Beberapa
dan Program Infrastruktur Nasional melalui daerah menjadi tertinggal karena kondisinya Berlakunya undang-undang baru di bidang
penyiapan 35 Wilayah Pengembangan memerlukan infrastruktur dengan teknologi Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
Strategis (WPS). 35 WPS yang akan tinggi dan kompleks. Pada kasus semacam ini, pada dasarnya harus diikuti dengan
dikembangkan di Indonesia berdasarkan terobosan teknologi dan kebijakan untuk dapat penyesuaian organisasi dan tata laksana serta
pendekatan pengembangan kewilayahan yang menghadirkan infrastruktur yang memadai pengembangan sistem manajemen SDM.

BAB I Pendahuluan 25
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Penyesuaian tersebut ditujukan untuk 1) Mempercepat proses standardisasi untuk ukuran; (ii) perbaikan proses kerja untuk
mengoptimalkan peran dan akuntabilitas menambah jumlah SNI maupun pedoman meningkatkan kinerja Litbangrap IPTEK
kinerja aparatur. Peningkatan peran di bidang bahan konstruksi bangunan dan (termasuk SOP verifikasi kualitas teknologi
diarahkan terhadap aspek-aspek koordinasi, rekayasa sipil yang dapat mengantisipasi bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
sistem informasi, data, SDM, kelembagaan semakin meningkatnya proteksi produk dan Rakyat); dan (iii) memperbaiki sistem
dan administrasi. Akuntabilitas kinerja standar oleh negara lain. manajemen SDM untuk meningkatkan
aparatur diarahkan untuk meningkatkan kompetensi peneliti dan perekayasa
efektivitas dan efisiensi pelayanan publik 2) Memperluas simpul informasi Standar Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan
bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Pedoman Manual (SPM) Bahan Konstruksi Rakyat; (iv) keseimbangan antara
Rakyat. Bangunan dan Rekayasa Sipil untuk beban, tanggungjawab, dan insentif
kemudahan akses kepada perguruan tinggi, masih perlu diperbaiki; (v) pelaksanaan
Berdasarkan aspek-aspek litbang tersebut, asosiasi, dan masyarakat umum lainnya. pengarusutamaan gender.
maka tantangan-tantangan dan isu-isu
strategis pelaksanaan kegiatan Litbangrap 3) Memanfaatkan peluang riset insentif
IPTEK lima tahun kedepan adalah sebagai untuk meningkatkan pengalaman dan
berikut: keahlian para calon peneliti dan perekayasa
sehingga dapat mengurangi kesenjangan
6. Menyediakan IPTEK siap pakai untuk: (i) keahlian akibat kebijakan zero growth.
meningkatkan akses masyarakat terhadap
upayaupaya pengendalian pemanfaatan 4) Melakukan kerjasama dengan lembaga-
ruang termasuk mitigasi dan adaptasi lembaga litbang internasional dalam
terhadap bencana; (ii) meningkatkan rangka meningkatkan kompetensi lembaga
efisiensi dan efektifitas pendayagunaan maupun SDM litbang dalam mengantisipasi
air irigasi; (iii) mengurangi kelangkaan air dampak pemanasan dan perubahan iklim
baku; (iv) memperbaiki kualitas air baku; global, khususnya terhadap penyediaan dan
(v) menurunkan Biaya Operasi Kendaraan kualitas pelayanan infrastruktur bidang
(Aplikasi UU Jalan); (vii) meningkatkan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
kualitas lingkungan permukiman; (viii)
meningkatkan cakupan pelayanan prasarana 5) Memenuhi tuntutan Reformasi Birokrasi
dasar (aplikasi UU Permukiman, UU penyelenggaraan Litbangrap IPTEK
Sampah); (ix) pemanfaatan bahan lokal dan yang meliputi; (i) perbaikan struktur
potensi wilayah; organisasi agar tepat fungsi dan tepat

26 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB I Pendahuluan 27
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Namun demikian, terdapat beberapa tantangan/permasalahan, diantaranya adanya


tuntutan penyediaan IPTEK siap pakai untuk:

1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap meningkatkan pengalaman dan keahlian para perubahan iklim global, khususnya terhadap
upaya pengendalian pemanfaatan ruang calon peneliti dan perekayasa, sehingga dapat penyediaan dan kualitas pelayanan infrastruktur
termasuk mitigasi dan adaptasi terhadap mengurangi kesenjangan keahlian akibat zero bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
bencana; growth; 13. Tuntutan Reformasi Birokrasi penyelenggaraan
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas 12. Tuntutan untuk melakukan kerjasama dengan Litbangrap IPTEK;
pendayagunaan sumberdaya air; lembaga-lembaga litbang internasional dalam 14. Percepatan pembangunan sejuta rumah (rumah
3. Mengurangi kelangkaan air baku; rangka meningkatkan kompetensi lembaga tapak dan rumah susun) dan
4. Memperbaiki kualitas air baku; maupun sumber daya manusia litbang dalam 15. Jaminan mutu penyelenggaraan
5. Menurunkan biaya operasional kendaraan mengantisipasi dampak pemanasan dan infrastruktur PUPR.
(Aplikasi UU Jalan);
6. Meningkatkan kualitas lingkungan
permukiman;
7. Meningkatkan cakupan pelayanan prasarana
dasar (aplikasi UU Permukiman, UU Sampah);
8. Pemanfaatan bahan lokal dan potensi wilayah;
9. Perlunya mempercepat proses standardisasi
untuk menambah jumlah SNI maupun
pedoman di bidang Bahan Konstruksi
Bangunan dan Rekayasa Sipil, untuk
mengantisipasi semakin meningkatnya
proteksi produk dan standar oleh negara lain;
10. Perlunya memperluas simpul-simpul
informasi Standar Pedoman Manual (SPM)
Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa
Sipil, untuk kemudahan akses kepada
perguruan tinggi, asosiasi, dan masyarakat
umum lainnya;
11. Perlunya memanfaatkan peluang riset insentif
(kegiatan riset yang didanai oleh Kementerian
Riset dan Pendidikan Tinggi) untuk

28 BAB I Pendahuluan
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi masalah pembangunan infrastruktur sub- (daripada Manajemen & Biaya Input) serta
pemerintah, peran strategis merupakan bidang SDA, Jalan dan Jembatan, Permukiman perlunya Refocusing dan penajaman strategi
langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi serta Kebijakan dan Penerapan Teknologi di perencanaan, program dan anggaran
pemerintah agar mampu menjawab tuntutan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan • Fokus 100 % pada Litbang Terapan (applied
lingkungannya sesuai tugas dan fungsi yang Rakyat. Badan Litbang dituntut untuk research) Pengembangan teknologi siap pakai
diembannya, serta memiliki peran yang sangat memberikan solusi sistematis dan terarah • Pengelompokkan Paket/ Kegiatan Litbang
penting untuk menuntun Instansi Pemerintah serta berkesinambungan, sehingga produk berdasarkan cluster tema kegiatan Penerapan
dalam memberikan kontribusi bagi upaya litbang yang dihasilkan dapat digunakan sesuai kegiatan Litbang terpadu
mewujudkan cita-cita bangsa dan negara. Rencana dengan kebutuhan dinamika pembangunan. • Percepatan proses standardisasi untuk
strategis memberikan gambaran sasaran dan • Balitbang berupaya memberikan rekomendasi menambah jumlah SNI dan Pedoman Bidang
tujuan yang ingin dicapai dalam jangka 5 (lima) teknologi untuk penyelenggaraan infrastruktur Bahan Kontruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
tahun untuk mencapai visi dan misi yang tertuang dengan berperan sebagai clearing house serta memperluas simpul pemasyarakatan
dalam Renstra 2015-2019, serta dijabarkan dalam terhadap kebijakan dan penerapan teknologi standar dan pedoman
Perencanaan Kinerja yang meliputi Rencana Kerja dari dunia industri maupun PTN/PTS dan • Peningkatan kerjasama dengan lembaga-
Tahunan (RKT) dan Perjanjian Kinerja (PK) Badan berperan dalam pemanfaatan/penerapan lembaga litbang internasional dalam rangka
Litbang PUPR. teknologi lokal/domestik. meningkatkan kompetensi lembaga maupun
• Kedudukan Badan Litbang di Kementerian SDM litbang
Tuntutan Pembangunan Infrastruktur PUPR PUPR adalah sebagai pendukung Direktorat
semakin meningkat membutuhkan dukungan jenderal dalam menghasilkan inovasi
TEKNOLOGI / teknologi, kebijakan, advis teknis, dan
IPTEK dalam PERENCANAAN d an layanan teknis lainnya berupa layanan uji
PELAKSANAAN pekerjaan infrastruktur PUPR. laboratorium, sertifikasi dan transfer teknologi
guna menyelenggarakan infrastruktur yang
• Badan Litbang PUPR sebagai scientific lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah serta
backbone dan sebagai leader (one step ahead) berkelanjutan. Dalam menghadapi tantangan
di bidang teknologi infrastruktur bidang tersebut di atas, Badan Litbang menetapkan
pekerjaan umum dan perumahan rakyat kebijakan, antara lain:
berperan memberikan masukan dalam • Perlunya penetapan postur anggaran
perumusan kebijakan dan penyelesaian yang lebih besar untuk kegiatan LITBANG

BAB I Pendahuluan 29
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

bab Ii
Perencanaan Kinerja

30 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja Badan Litbang PUPR
merupakan proses penyusunan rencana kinerja
sebagai penjabaran dari sasaran dan program
yang telah ditetapkan dalam rencana strategis,
yang akan dilaksanakan oleh Badan Litbang PUPR
melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam
rencana kinerja ditetapkan rencana capaian
kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja
yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Penyusunan rencana kinerja dilakukan seiring


dengan agenda penyusunan dan kebijakan
strategis Kementerian PUPR serta kebijakan
anggaran. Penyusunan rencana kinerja juga
merupakan komitmen bagi Badan Litbang PUPR
untuk terlaksananya Renstra Badan Litbang
PUPR 2015-2019. Sesuai dengan Renstra Badan
Litbang PUPR 2015–2019, Badan Litbang PUPR
memiliki program Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.

BAB II Perencanaan Kinerja 31


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

II.1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)


‘’Termanfaatkannya teknologi dan rekomendasi pembangunan infrastruktur PUPR secara
Perencanaan Badan Penelitian dan kebijakan dalam mewujudkan infrastruktur terpadu
Pengembangan merupakan suatu proses yang pekerjaan umum dan perumahan rakyat 5. Meningkatkan tata kelola sumber daya
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai yang handal dalam mendukung Indonesia organisasi Badan Litbang PUPR yang meliputi
selama kurun waktu 5 (lima) tahun secara yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian Keuangan dan BMN, SDM dan Sarana
sistematis dan berlandaskan gotong royong”. Kelitbangan, Program, Monitoring dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan Evaluasi, serta Administrasi Standardisasi,
potensi, peluang, dan kendala yang ada atau Untuk mendukung visi tersebut maka Badan Diseminasi & Kerjasama.
yang Penelitian dan Pengembangan memiliki misi
mungkin timbul. Proses ini menghasilkan sebagai berikut : Sebagaimana halnya dengan Visi dan Misi, Tujuan
suatu rencana strategis Badan Penelitian dan 1. Menghasilkan teknologi dan rekomendasi Badan Litbang PUPR harus selaras dengan tujuan
Pengembangan, yang memuat visi, misi, tujuan, kebijakan guna mempercepat Kementerian PUPR. Tujuan ini mencerminkan
sasaran strategi, kebijakan, dan program serta pembangunan infrastruktur sumber daya arah pelaksanaan kegiatan penelitian dan
ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam air, termasuk sumber daya maritim untuk pengembangan serta penerapan ilmu
pelaksanaannya. mendukung ketahanan air, kedaulatan pengetahuan dan teknologi 5 (lima) tahun kedepan
pangan, dan kedaulatan energi serta dalam rangka menunjang tercapainya tujuan
kesiapan menghadapi bencana. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
2. Menghasilkan teknologi dan rekomendasi Rakyat.
II.1.1 VISI, MISI DAN TUJUAN kebijakan guna mempercepat
Badan Penelitian dan Pengembangan PUPR pembangunan infrastruktur jalan Tujuan Badan Litbang PUPR adalah
sebagai unit penunjang Kementerian Pekerjaan untuk mendukung konektivitas guna 1. Menyelenggarakan penelitian dan
Umum dan Perumahan Rakyat yang bertugas meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pengembangan/ tersedianya hasil penelitian
melaksanakan penelitian dan pengembangan pelayanan sistem logistik nasional. dan pengembangan guna mendukung
bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat, 3. Menghasilkan teknologi dan rekomendasi pembangunan bidang pekerjaan umum
mempunyai visi sebagai berikut : kebijakan guna mempercepat dan perumahan rakyat yang terpadu dan
pembangunan infrastruktur permukiman berkelanjutan, didukung industri konstruksi
dan perumahan rakyat untuk mendukung yang berkualitas untuk keseimbangan
layanan infrastruktur dasar yang layak. pembangunan antar daerah, terutama di
4. Mendorong penerapan teknologi dan kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan
rekomendasi kebijakan guna mempercepat kawasan perdesaan.

32 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

2. Menyelenggarakan penelitian dan 5. Menyelenggarakan/tersedianya tata kelola


pengembangan/ tersedianya hasil penelitian sumber daya organisasi Badan Litbang
dan pengembangan guna mendukung PUPR untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan bidang pekerjaan umum pembangunan bidang pekerjaan umum dan
dan perumahan rakyat untuk mendukung perumahan rakyat yang efektif, efisien, dan
ketahanan air, kedaulatan pangan, dan transparan.
kedaulatan energi, guna menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik
dalam rangka kemandirian ekonomi.

3. Menyelenggarakan penelitian dan


pengembangan/ tersedianya hasil penelitian
dan pengembangan guna mendukung
pembangunan bidang Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat untuk konektivitas
nasional guna meningkatkan produktivitas,
efisiensi, dan pelayanan sistem logistik
nasional bagi penguatan daya saing bangsa
di lingkup global yang berfokus pada
keterpaduan konektivitas daratan dan
maritim.

4. Menyelenggarakan penelitian dan


pengembangan/ tersedianya hasil penelitian
dan pengembangan guna mendukung
pembangunan bidang pekerjaan umum
dan perumahan rakyat untuk mendukung
layanan infrastruktur dasar yang
layak guna mewujudkan kualitas hidup
manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
“infrastruktur untuk semua”.

BAB II Perencanaan Kinerja 33


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Indikator tujuan:

tujuan INDIKATOR TUJUAN


1 Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan/ - Jumlah Penerapan Teknologi
tersedianya hasil penelitian dan pengembangan guna Terbatas/Pilot Project (unit)
mendukung pem bangunan bidang pekerjaan umum - Jumlah Rekomendasi
dan perumahan rakyat yang terpadu dan berkelanjutan, Kebijakan (rekomendasi)
didukung industri konstruksi yang berkualitas untuk
keseimbangan pembangunan antar daerah, terutama di
kawasan tertinggal, kawasan perbatasan, dan kawasan
perdesaan.

tujuan INDIKATOR TUJUAN


2 Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan/ - Jumlah Teknologi Terapan (unit)
- Jumlah Penerapan Teknologi Terbatas/
tersedianya hasil penelitian dan pengembangan guna
Pilot Project (unit)
mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum - Jumlah Rekomendasi Kebijakan
dan perumahan rakyat untuk mendukung ketahanan (rekomendasi)

air, kedaulatan pangan, dan kedaulatan energi, guna


menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik
dalam rangka kemandirian ekonomi. - Jumlah Teknologi
Terapan (unit) - Jumlah Penerapan Teknologi Terbatas/
Pilot Project (unit) - Jumlah Rekomendasi Kebijakan
(rekomendasi)

34 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

tujuan INDIKATOR TUJUAN


3 Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan/ - Jumlah Teknologi (unit)
tersedianya hasil penelitian dan pengembangan guna - Jumlah Penerapan Teknologi
mendukung pembangunan bidang Pekerjaan Umum Terbatas/ Pilot Project (unit)
dan Perumahan Rakyat untuk konektivitas nasional - Jumlah Rekomendasi Kebijakan
guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan (rekomendasi)
pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya
saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada
keterpaduan konektivitas daratan dan maritim.

tujuan INDIKATOR TUJUAN


4 Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan/ - Jumlah Teknologi (unit)
tersedianya hasil penelitian dan pengembangan guna - Jumlah Penerapan Teknologi
mendukung pembangunan bidang pekerjaan umum Terbatas/ Pilot Project (unit)
dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan - Jumlah Rekomendasi
infrastruktur dasar yang layak guna mewujudkan Kebijakan (rekomendasi)
kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip
“infrastruktur untuk semua”

tujuan INDIKATOR TUJUAN


5 Menyelenggarakan/tersedianya tata kelola sumber - Jumlah dokumen (naskah
daya organisasi Badan Litbang PUPR untuk mendukung
penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan
umum dan perumahan rakyat yang efektif, efisien, dan
transparan. Jumlah dokumen (naskah

BAB II Perencanaan Kinerja 35


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

II.1.2 SASARAN STRATEGIS


Sasaran strategis Balitbang PUPR berada pada tingkat kinerja hasil (Outcome). Sasaran strategis Balitbang PUPR selama lima tahun ke depan
(2015 -2019) disajikan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar II.1 Sasaran Strategis

36 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

SASARAN STRATEGIS
Sasaran Strategis dalam Renstra Kementerian kepentingan untuk mendukung keandalan infrastruktur
PUPR kemungkinan besar akan disesuaikan menjadi pekerjaan umum dan perumahan rakyat dalam
1 Sasaran Strategis atau maksimal 3. Apabila masih mewujudkan: kedaulatan pangan, ketahanan air, dan
diperlukan Sasaran Strategis dari Badan Litbang kedaulatan energi; konektivitas bagi penguatan daya
maka diusulkan sebagai berikut: saing; layanan infrastruktur dasar; dan keseimbangan
pembangunan antardaerah, antarsektor dan
“Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan antartingkat pemerintahan, sehingga dapat memenuhi
rekomendasi kebijakan yang digunakan pemangku kesejahteraan masyarakat”

SASARAN PROGRAM
pelaksanaan tugas dan fungsi para pihak
SASARAN PROGRAM (OUTCOME) INDIKATOR KINERJA PROGRAM (IKP SATUAN
berkepentingan.

Meningkatnya pemanfaatanteknologi • Jumlah teknologi yang termanfaatkan Unit


• Jumlah rekomendasi kebijakan yang Hasil-hasil Litbangrap IPTEK PUPR
dan rekomendasi kebijakan Unit
termanfaatkan harus dapat mendorong pengembangan
IPTEK Kementerian PUPR yang mampu
• Indeks kepuasan pelanggan terhadap %
Meningkatnya Kualitas Layanan Teknis menyediakan infrastruktur PUPR yang
kepada Stakeholders layanan advis teknis
berkualitas dan mampu memberikan
• Indeks kepuasan pelanggan terhadap %
proses sertifikasi yang diterbitkan dukungan pada pemecahan isu isu
• Indeks kepuasan pelanggan terhadap lapangan seperti :
%
layanan uji laboratorium
1. Isu pembangunan berkelanjutan dan
Kebijakan dan strategi penelitian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan berwawasan lingkungan,
pengembangan serta penerapan Ilmu Rakyat. 2. Pemanfaatan RTRW sebagai
Pengetahuan dan Teknologi (litbangrap integrator pembangunan,
IPTEK) yang dilaksanakan Badan Litbang Sementara itu, Badan Litbang adalah pelaksana 3. Isu ketahanan pangan,
PUPR, pada dasarnya harus selaras dengan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang 4. Isu pertumbuhan ekonomi dan daya
kebijakan Litbangrap IPTEK nasional pekerjaan umum dan perumahan rakyat saing ekonomi, dan
dan kebijakan pengembangan IPTEK dan hasilnya digunakan untuk mendukung 5. Pelestarian fungsi lingkungan hidup.

BAB II Perencanaan Kinerja 37


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Strategi untuk mewujudkan kebijakan kebijakan 4. Pemanfaatan hasil hasil Litbangrap IPTEK, 3. Diseminasi, sosialisasi dan pelatihan kepada
Litbangrap IPTEK PUPR tersebut adalah sebagai selain untuk meningkatkan kualitas dan umur pelatih (Training of Trainer), yang menghasilkan
berikut: pakai (life time) infrastruktur, juga untuk umpan balik tentang kebutuhan SPMK;
meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas
1. Penelitian dan pengembangan serta penerapan dan fungsi unit unit operasional dilingkungan 4. Pemberian layanan keahlian untuk membantu
Ilmu Pengetahuan (Litbangrap) IPTEK yang Kementerian Pekerjaan Umum; memecahkan masalah masalah lapangan
berhubungan dengan isu-isu peningkatan yang menghasilkan umpan balik tentang jenis
ketahanan pangan diarahkan pada unsur 5. Penyelenggaraan layanan keahlian (Advis persoalan lapangan dan kemamputerapan
keandalan sistem jaringan Sumber Daya Teknik), selain untuk membantu memecahkan teknologi dalam menyelesaikan masalah yang
Air, kualitas pengendalian pemanfaatan air, persoalan persoalan lapangan, juga untuk terjadi.
serta pengendalian terhadap kecenderungan membantu penyusunan dokumen perencanaan
konversi lahan beririgasi teknis menjadi lahan proyek yang didalamnya memasukkan unsur Berikut ini adalah strategi pelaksanaan kebijakan
permukiman dan industri; unsur teknologi baru yang telah teruji; operasional yang ditujukan untuk mendapatkan
luaran (output) dan hasil (outcome) pelaksanaan
2. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan 6. Penyelenggaraan pelatihan penerapan SPM baru kegiatan Litbangrap IPTEK yang optimal. Pelayanan
isu isu peningkatan pertumbuhan ekonomi (SNI, Pedoman) ditujukan kepada para pelaksana Stakeholder Prosentase Pelayanan Badan Litbang
dan daya saing nasional diarahkan pada unsur pembangunan, dosen, dan mahasiswa PUPR kepada Stakeholder adalah 70% untuk
unsur (i) kehandalan sistem jaringan jalan dan perguruan tinggi, assosiasi, pejabat fungsional melayani unit-unit operasional di lingkungan
jembatan serta jaringan sistem Sumber Daya pengawas (BPK, BPKP, Bawasda, dll); Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Air, (ii) percepatan pengembangan kawasan Rakyat, 15% melayani masyarakat pengguna IPTEK
kawasan strategis, dan (iii) peningkatan 7. 7) Pelaksanaan verifikasi teknologi baru yang dan 15% sisanya melayani masyarakat profesional.
kualitas perencanaan ruang dan pengendalian didasarkan pada kondisi spesifik Indonesia.
pemanfaatan ruang wilayah; Strategi pelaksanaan kebijakan ini adalah sebagai
Oleh karena itu, kegiatan Litbangrap IPTEK berikut:
3. Litbangrap IPTEK yang berhubungan dengan terdiri dari 4 (empat) unsur kegiatan yang saling
isu isu pelestarian fungsi lingkungan hidup, berhubungan dan bersinergi yaitu: a) IPTEK siap pakai yang telah tersedia digunakan
diarahkan pada unsur unsur (i) peningkatan 1. Penelitian dan pengembangan yang untuk membantu mengatasi kebutuhan
cakupan pelayanan prasarana dan sarana menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan teknologi; infrastruktur yang dikelola dan dibina oleh unit
dasar, (ii) kualitas perencanaan ruang dan unit operasional dilingkungan Kementerian
pengendalian pemanfaatan ruang, (iii) 2. 2) Penerapan IPTEK melalui uji coba skala PUPR. Untuk itu, perlu disusun suatu dokumen
percepatan pembangunan wilayah wilayah lapangan secara terbatas yang menghasilkan perencanaan proyek atau Memorandum IPTEK
tertinggal serta pulau pulau terluar; informasi tentang kemamputerapan teknologi; yang dibutuhkan untuk acuan pelaksanaan
konstruksinya;

38 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

e) Pengembangan laboratorium suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan.


yang bertujuan untuk Pengukuran Indikator kinerja kegiatan yang
melakukan efisiensi dalam dilaksanakan Badan Litbang PUPR dikategorikan
penerapan uji coba skala penuh menjadi 3 (tiga) jenis indikator, yaitu indikator input,
secara lebih selektif untuk indikator Output dan indikator Outcome.
verifikasi teknologi baru.
Indikator input (masukan) adalah segala sesuatu
Badan Penelitian dan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan
Pengembangan, Kementerian kegiatan dan program. Indikator input yang
Pekerjaan Umum dan digunakan Badan Litbang PUPR agar setiap kegiatan
Perumahan Rakyat pada tahun dapat berjalan adalah dana yang di alokasikan setiap
2015 – 2019 mempunyai satu tahun anggaran, SDM dan peralatan penunjang
program, yaitu: “Program perolehan data Input berupa dana untuk keperluan
Penelitian dan Pengembangan pengukuran indikator input didapatkan melalui
PUPR” DIPA TA. 2017.

Kegiatan-kegiatan yang menjadi Indikator output (luaran) didefinisikan sebagai segala


bagian program Litbangrap sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non
b) Pemberian bantuan teknis berupa penyiapan IPTEK ini terdiri dari 4 kegiatan teknis dan 1 kegiatan fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu
dokumen perencanaan proyek dan bahan non teknis (manajemen/generik). Kegiatan kegiatan kegiatan berdasarkan masukan yang digunakan.
bangunan serta pendampingan konstruksinya tersebut adalah sebagai berikut:
diberikan secara terbatas kepada masyarakat Indikator outcome (hasil) didefinisikan sebagai
pengguna di daerah; 1. Penelitian dan Pengembangan subbidang segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
Sumber Daya Air; keluaran kegiatan pada jangka menengah.
c) Bantuan teknis dapat pula diberikan dalam 2. Penelitian dan Pengembangan subbidang Jalan Outcome ini merupakan ukuran seberapa jauh
bentuk pelatihan tenaga laboran di laboratorium uji dan Jembatan; setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan
didaerah dan pelatihan ketrampilan khusus lainnya 3. Penelitian dan Pengembangan subbidang dan harapan masyarakat.
misalnya bidang pengawasan jalan, pengambilan Permukiman dan Perumahan;
dan analisis data hidrologi dan kualitas air, 4. Penelitian dan Pengembangan Kebijakan dan Indikator ini di gunakan untuk menilai sejauh
pengelolaan sampah; Penerapan Teknologi; dan mana keberhasilan pencapaian sasaran, yang
5. Dukungan manajemen dan dukungan teknis nilainya dinyatakan dalam bentuk persentase.
d) Diseminasi dan sosialisasi yang diikuti dengan lainnya Badan Litbang Indikator outcome yang ditetapkan untuk
TOT kepada masyarakat profesional (perguruan Badan Litbang PUPR sesuai dengan Renstra
tinggi, assosiasi) diarahkan pada aspek-aspek Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan Kementerian PUPR2015 – 2019 dan Renstra
aplikasi teknologi; kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian Badan Litbang Kementerian PUPR 2015 – 2019.

BAB II Perencanaan Kinerja 39


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

a) Outcome ke-1: Meningkatnya pemanfaatan b) Outcome ke-2: Meningkatnya Kualitas Layanan Teknis kepada
teknologi dan rekomendasi kebijakan Indikator Stakeholders Indikator outcome terdiri dari :
outcome terdiri dari :
• Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Advis Teknis (%);
• Jumlah teknologi yang dimanfaatkan Unit), • Indeks kepuasan pelanggan terhadap layanan Sertifikasi (%);
• Jumlah rekomendasi kebijakan yang • Indeks kepuasan pelanggan terhadap Layanan Uji
termanfaatkan (Naskah). laboratorium (%).

Tabel II.1 Outcome, Indikator Outcome, Output dan Indikator Output Badan Litbang PUPR TA 2015-2019

40 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

II.2. PERJANJIAN KINERJA 2017


Perjanjian Kinerja Badan Litbang PUPR adalah bentuk perjanjian Rencana Kinerja pada tahun bersangkutan yang akan dicapai antara Kepala Badan
Litbang PUPR dengan Menteri PUPR. Pada TA 2017 ini target PK mengacu pada Renstra Kementerian PUPR sebagaimana tertuang dalam Tabel berikut ini:

Tabel II.2 Perjanjian Kinerja Badan Litbang Tahun 2017

BAB II Perencanaan Kinerja 41


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel II.3 Perjanjian Kinerja Badan Litbang PUPR TA 2017 (Awal) Output/Indikator Output Target PK 2017

42 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Dalam perjalanannya, Perjanjian Kinerja tersebut mengalami perubahan mengikuti arahan pimpinan. Perubahan tersebut terdapat pada jumlah output
Puslitbang Kebijakan Penerapan Teknologi yaitu Output Jumlah Naskah Kebijakan yang awalnya 10 menjadi 12, dan Output Jumlah Rekomendasi Kebijakan
yang awalnya 11 menjadi 9. Tabel Perjanjian Kinerja Revisi Tersebut disajikan sebagai berikut :

Tabel II.4 Perjanjian Kinerja Eselon II Badan Litbang TA 2017 (Revisi)

BAB II Perencanaan Kinerja 43


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

II.3. METODE PENGUKURAN


Pengukuran kinerja adalah membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana pemanfaatan teknologi dan rekomendasi kebijakan
tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana maupun realisasi. Analisis ini juga menggambarkan diukur dengan mengetahui Jumlah teknologi yang
atau target dengan menggunakan indikator kinerja tingkat efisiensi yang dilakukan oleh Badan Litbang dimanfaatkan (Unit) dan jumlah rekomendasi
yang telah ditetapkan. Proses ini dimaksudkan PUPR dengan memberikan data nilai output yang kebijakan yang termanfaatkan (Naskah) pada tahun
untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja dihasilkan oleh suatu input tertentu. 2017
guna memberikan gambaran tentang keberhasilan
dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Pengukuran kinerja terhadap indikator output b. Untuk Sasaran/Outcome Meningkatnya Kualitas
Pengukuran kinerja memegang peranan sangat didasari atas monitoring kegiatan secara berkala Layanan Teknis kepada Stakeholders diukur
penting dalam penyusunan LKIP. (pelaporan) maupun rutin (melalui e-Monitoring). melalui hasil kuesioner kepuasan pelanggan yang
didistribusikan kepada pelanggan/pengguna layanan
Berdasarkan hasil-hasil perhitungan Pengukuran Keuntungan pelaksanaan monitoring melalui cara teknis Balitbang pada tahun 2017 (Indeks kepuasan
Kinerja, dilakukan analisis terhadap pencapaian ini adalah perubahan dalam kuantitas output dapat pelanggan terhadap layanan Advis Teknis (%), Indeks
setiap indikator kinerja kegiatan untuk dideteksi lebih awal dan segera dapat dikendalikan. kepuasan pelanggan terhadap layanan Sertifikasi
memberikan penjelasan lebih lanjut tentang (%) dan Indeks kepuasan pelanggal terhadap
hal-hal yang mendukung keberhasilan dan Pengukuran disampaikan melalui cara sederhana, Layanan Uji laboratorium (%).
kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan. Evaluasi yaitu dengan menghitung realisasi output terhadap
bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, target capaian, serta merubahnya ke dalam Pengukuran kinerja Output dan Outcome diatas
kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka persentase untuk mengetahui tingkat pencapaian harus didasarkan kepada dokumen-dokumen
pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari output tersebut. Rumus yang digunakan untuk yang telah disepakati dan ditetapkan yaitu Rencana
guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan menghitung persentase deviasi capaian output, yaitu Strategis dan Perjanjian Kinerja. Prosentase (%)
di masa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan : Capaian Output dan Outcome dihitung berdasarkan
pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas Realisasi x 100 % Target Output dan Outcome yang tertera pada
yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara Target capaian matriks Renstra Kementerian PUPR 2015 – 2019
tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. (Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap Nomor 13.1/PRT/M/2015).
Pengukuran Kinerja yang dilakukan
perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi,
meliputi :
baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun
1) Pengukuran Kinerja Kegiatan (Output)
strategi pemecahan masalah yang telah dan akan
Merupakan tingkat pencapaian target Outputdari
dilaksanakan.
masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan
yang dihasilkan pada tahun 2017.
Evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja Badan
Litbang PUPR tahun 2017 merupakan analisis
2) Pengukuran Kinerja Sasaran (Outcome)
efisiensi dan efektifitas yang dilakukan instansi
a. Untuk Sasaran/Outcome Meningkatnya
Badan Litbang PUPR dengan cara membandingkan

44 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel II.4 Sasaran Program dan Cara Pengukuran

Sedangkan, cara untuk mengukur capaian


sasaran strategis adalah sebagai berikut:

A= Capaian Teknologi yang DihasilkanTarget


Teknologi yang Dihasilkan B= Capaian
Teknologi yang TermanfaatkanTarget Teknologi
yang Termanfaatkan C= Capaian Rekomendasi
yang DihasilkanTarget Rekomendasi yang
Dihasilkan D= Capaian Rekomendasi yang
TermanfaatkanTarget Rekomendasi yang
Termanfaatkan

E = tingkat penyediaan dan pemanfaatan


teknologi dan rekomendasi = (𝐵+𝐷)(𝐴+𝐶) 𝑥 100%

BAB II Perencanaan Kinerja 45


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

II.4 TARGET
Perencanaan Kerja Tahunan merupakan
proses penyusunan rencana kerja sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang
telah ditetapkan dalam rencana strategis,
berupa kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
pada tahun 2017. RKT menjelaskan sasaran
strategis, kegiatan, sub kegiatan, target
output (fisik) maupun target input (anggaran)
per kegiatan dan sub kegiatan. RKT juga
menjadi acuan kerja seluruh unit kerja
dilingkungan Badan Litbang PUPR, dan
juga menjadi acuan untuk menetapkan
kinerja yang harus dicapai pada setiap tahun
anggaran dan pada akhir pembangunan lima
tahun. Karena RKT tersebut juga telah
tertera didalam dokumen Renstra Badan
Litbang PUPR, maka target-target
tahunannya sudah merupakan suatu
ketetapan (mandatory).

Seluruh Unit Organisasi di lingkungan


Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat harus mengacu kepada
dokumen Renstra dimaksud terutama dalam
penyusunan dokumen perencanaan dan
pemrograman serta pengganggaran masing-
masing program Unit Kerja Eselon I dan
kegiatan Unit Kerja Eselon II.

46 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel II.6 Target Total Output Renstra Badan Litbang PUPR TA. 2015-2019
(Berdasarkan Matriks Renstra Kementerian PU 2015 – 2019 Lampiran Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 13.1/PRT/M/2015)

BAB II Perencanaan Kinerja 47


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel II.7 Target Total Output Renstra Badan Litbang PUPR TA. 2015-2019
(Berdasarkan Matriks Renstra Kementerian PU 2015 – 2019) Revisi

48 BAB II Perencanaan Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel II.7 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Litbang PUPR TA. 2017

BAB II Perencanaan Kinerja 49


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

bab IiI
Kapasitas Organisasi

50 BAB III Kapasitas Organisasi


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

III.1. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)


Total jumlah pegawai Badan Litbang PUPR yang luar negeri sebanyak 29 orang, serta mengambil orang berpendidikan S1/D4, 62 orang berpendidikan
tercatat sampai dengan bulan Desember 2017 Cuti di Luar Tanggungan Negara sebanyak 3 orang. D3, dan 276 orang berpendidikan SLTA atau
sebanyak 1.010 orang yang terdiri dari 678 pegawai di bawahnya. Berdasarkan komposisi tingkat
Laki-laki dan 332 pegawai perempuan. Adapun Salah satu indikator kualitas SDM berasal dari tingkat pendidikan, SDM Badan Litbang PUPR didominasi
selama tahun 2017, pegawai Badan Litbang yang pendidikan pegawainya. Pada Tahun 2017, Badan pegawai dengan tingkat pendidikan D4/S1 (36.04%).
pensiun sebanyak 37 orang, sedang melakukan Litbang PUPR memiliki 24 orang berpendidikan S3 Kemudian disusul tingkat pendidikan SLTA ke Bawah
tugas belajar dalam negeri sebanyak 15 orang dan (Doktor), 284 orang berpendidikan S2 (Master), 364 (27.32%), S2 (28.11%) dan S3 (2.37%).

Gambar III.1 Komposisi Pegawai Badan Litbang PUPR Menurut Jenjang Pendidikan dan Jabatan Tahun 2017

BAB III Kapasitas Organisasi 51


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

III.2 Sarana Dan Prasarana


Aset BMN yang dimiliki Balitbang PUPR selama tahun 2017 sebagai berikut :

Tabel III.1 BMN Badan Litbang PUPR TA 2017

Sumber: Database BMN Badan Litbang

52 BAB III Kapasitas Organisasi


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

KAPASITAS LABORATORIUM
Tabel III.2 Kapasitas Laboratorium Badan Litbang PUPR TA 2017

BAB III Kapasitas Organisasi 53


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

54 BAB III Kapasitas Organisasi


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB III Kapasitas Organisasi 55


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

56 BAB III Kapasitas Organisasi


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB III Kapasitas Organisasi 57


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

NO LABORATORIUM FASILITAS/LINGKUPP ENGUJIAN LINGKUPA KREDITASI

UjiB obot isi, UjiP engembangand an Penyusutan,U ji Kuat Lentur,U ji Boboti si,Pengembangand an Penyusutan,U ji Kuat Lentur,U ji Kuat
Kuat Tekan. Tekan.
Baja Tulangan Beton: Baja Tulangan Beton:
UjiK uatT arik Kuat TarikB ajaT ulanganB eton

Dalam rangka penyelenggaraan laboratorium, Badan Litbang PUPR secara konsisten menerapkan SMM ISO
9001:2008, ISO 17-25:2008 dan ISO 17020:2010.

Sertifikat dari Komite Akreditasi Nasional untuk Sertifikat dari Komite Akreditasi Nasional untuk Sertifikat dari TUV Rheinland untuk Puslitbang
Puslitbang Perumahan dan Permukiman Puslitbang Sumber Daya Air Jalan dan Jembatan

58 BAB III Kapasitas Organisasi


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

III.4. DIPA
Dalam rangka pelaksanaan, Badan Litbang PUPR didukung memiliki rincian sebagai berikut: Puslitbang Sumber Daya Air
oleh 16 Satuan Kerja (16 DIPA) dengan total anggaran semula sebesar Rp. 2.410.187.000, Puslitbang Jalan dan Jembatan
Rp. 628.287.312.000 menjadi Rp. 613.758.228.000. Selama TA sebesar Rp. 4.454.757.000, Puslitbang Perumahan dan
2017, Badan Litbang PUPR mengalami beberapa revisi sebagai Permukiman sebesar Rp. 4.300.439.000, Puslitbang Kebijakan
akibat adanya APBN-P Tahun 2017 maupun penghematan/self- dan Penerapan Teknologi sebesar Rp. 1.384.269.000, dan
blocking Tahun 2017. Adapun perubahan total anggaran tersebut Sekretariat Balitbang sebesar Rp. 935.000.000.

Tabel III.3 DIPA dan Revisi DIPA Masing-masing Satker TA 2017

BAB III Kapasitas Organisasi 59


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

bab IV
Akuntabilitas Kinerja

60 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Badan Litbang PUPR adalah perwujudan kewajiban organisasi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
Badan Litbang PUPR dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sistem yang dimaksud ini adalah
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang pada dasarnya adalah instrumen yang digunakan oleh setiap instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 61


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI


Badan Litbang PUPR telah melaksanakan secara berkala setiap bulan penilaian kinerja utama dengan mengacu pada Perjanjian Kinerja Badan Litbang PUPR tahun
2017 yang telah disepakati. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan melakukan pengukuran sesuai tabel kriteria yang ditetapkan
berdasarkan Permen PAN dan RB No. 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi SAKIP.

Tabel IV.1 Kriteria Penilaian


Output atau keluaran kegiatan pada
hakekatnya merupakan wujud dari
pelaksanaan suatu program, sehingga
keluaran-keluaran dari kegiatan
tersebut seharusnya berkontribusi
secara langsung terhadap pencapaian
sasaran dan outcome program.
Keterkaitan output dan outcome
program diperlukan dalam penerapan
Penganggaran Berbasis Kinerja
(PBK), sistem perencanaan dan
pengganggaran, maupun dalam
evaluasi kinerja program berlandaskan
sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP). Program
dan kegiatan beserta indikator
kinerjanya diharapkan sepenuhnya
dapat digunakan sebagai alat ukur
efektifitas pencapaian sasaran strategis
pembangunan, efisiensi belanja, dan
Sumber: Kem-PAN RB, 2015 akuntabilitas kinerja.

62 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.1.2 CAPAIAN KINERJA PERBULAN


Dari hasil penilaian capaian output yang telah dilakukan perbulan mulai Januari
sampai Desember selama tahun 2017, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.2 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Januari sampai dengan Maret)

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 63


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.3 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (April sampai dengan Juni)

64 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.4 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Juli sampai dengan September)

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 65


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.5 Capaian Output Per bulan Balitbang PUPR (Oktobersampai dengan Desember)

66 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.1.3 CAPAIAN REALISASI ANGGARAN


Tabel IV.6 Rekapitulasi Progres Keuangan dan Fisik Satuan Kerja di Lingkungan Badan Litbang PUPR

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 67


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Gambar IV.1 Kurva S Pelaksanaan Kegiatan

68 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.1.4 CAPAIAN KINERJA OUTPUT DAN OUTCOME TAHUNAN


Hasil Evaluasi Kinerja tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Pencapaian Realisasi Kinerja tahun 2017 terhadap rencana PK (DIPA) maupun Renstra (RKT) 2017 umumnya
dalam pencapaian target output telah memenuhi target output 100 %
2. Target Tingkat Pencapaian Sasaran Strategis dan IKU 2017 telah tercapai 100%

Hasil Evaluasi tersebut dapat dilihat lebih jelas pada tabel-tabel berikut.

Tabel IV.7 Target Outcome TA 2015-2019


Target Outcome Target
No. SasaranS trategis IndikatorK inerja Satuan RENSTRA
2015 2016 2017 2018 2019 2015-2019
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ProgramP enelitiand an Pengembangan PUPR
1 SasaranP rogram-1
Jumlah Teknologiy angt ermanfaatkan Unit 26 15 53 65 68 227
Meningkatnya pemanfaatan teknologid an rekomendasi kebijakan
Jumlah Rekomendasi Kebijakany angd imanfaatkan Naskah 12 10 6 8 7 43
2 SasaranP rogram-2
Indeks kepuasanp elanggant erhadap layanana dvis teknis % 72 74 76 78 80 80
Meningkatnya Kualitas LayananT eknisK epadaS tokeholder Indeks kepuasanp elanggant erhadap proses sertifikasiy angd iterbitkan % 72 74 76 78 80 80
Indeks kepuasanp elanggant erhadap layananu ji laboratorium % 72 74 76 78 80 80

Tabel IV.8 Capaian Outcome Tahun 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 69


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.9 Capaian Outcome Tahun 2017 Masing-masing Pusat Litbang

70 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.10 Capaian Output Badan Litbang PUPR tahun 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 71


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.1.5 CAPAIAN SASARAN STRATEGIS TA 2017


Capaian Sasaran Strategis dihitung sesuai dengan metode perhitungan yang tertuang dalam Renstra Balitbang 2015-2019 sebagai berikut :

E = tingkat penyediaan dan pemanfaatan teknologi dan rekomendasi =

Berdasarkan rumus tersebut, maka perhitungan capaian sasaran strategis Balitbang TA 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel IV.11 Capaian Sasaran Strategis Balitbang TA 2017

72 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.1.6 OUTPUT UTAMA BADAN LITBANG 2017

PUSAT LITBANG SUMBER DAYA AIR

TEKNOLOGI

Bendung Bawah Tanah : Penyiapan Konsep


Desain Bendungan Bawah Tanah

URAIAN

Merupakan suatu desain teknologi penyediaan air yang


memanfaatkan sumber air bawah permukaan melaiui
pembendungan sungai bawah tanah dengan skema
pemompaan ke permukaan menggunakan tenaga air
(hydropower). Sangat bermanfaat untuk mendukung
penyediaan air baku pada daerah dengan potensi
air permukaan rendah.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 73


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Kendali Mutu Data Hidrologi : Penelitian dan


Pengembangan Kendali Mutu Data Hidrologi

URAIAN

Suatu model metode pemeriksaan data hidrologi secara


otomatis mengikuti kaidah-kaidah tertentu dan disesuaikan
dengan kondisi data yang bersangkutan, yang meliputi
pengecekan data, koreksi dan pengisian data. Manfaat kendali
mutu hidrologi ini adalah tersedianya data hidrologi yang
berkualitas untuk mendukung kehandalan perencanaan
dan pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Teknologi ini
mecakup kendali mutu untuk Data Hujan dan Debit yang konsep
pedoman (R-0)-nya telah disusun pada tahun 2016, serta Air
Tanah melalui penyusunan konsep pedoman (R-0) Kendali
Mutu Data Air Tanah pada tahun 2017. Penyusunan naskah
ilmiah Kendali Mutu Data Klimatologi dan Data Sedimen juga
dilakukan sebagai pelengkap.

74 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Revitalisasi Danau Limboto

URAIAN

Berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan, saat ini terdapat


15 danau yang masuk dalam kategori kritis. Penelitian
dilakukan secara bertahap sampai dengan tahun 2018 untuk
mendapatkan tipikal (teknologi) Basic Design Revitalisasi
Danau pada Danau Tempe, Danau Rawapening, Danau Limboto,
dan Danau Tondano.

Dalam rangka Revitalisasi Danau Limboto akan disusun


Basic Desain, yang mencakup peningkatan/optimasi fungsi
tampungan, peningkatan kapasitas alur sungai, sistem
pengendalian laju angkutan sedimen sungai, perbaikan
kualitas air (dan sedimen) dari sungai dan tampungan waduk,
penataan pola pemanfaatan lahan (Zonasi), dan penataan
daerah genangan danau serta konservasi danau. Selain itu
dari kegiatan ini juga akan dikeluarkan tipologi revitalisasi
danau yangmerangkum hasil kajian Danau Tempe, Danau
Rawapening, dan Danau Limboto.

Dihasilkan pula 3 naskah ilmiah, yaitu Penataan Pola


Pemanfaatan Lahan dan Daerah Genangan, Sedimentasi
Danau Limboto, dan Upaya Peningkatan KualitasLingkungan
Keairan Danau Limboto.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 75


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Model Perhitungan Banjir Rencana Akibat Pengaruh Perubahan


Iklim / Dampak Perubahan Iklim terhadap Kekeringan Hidrologi
dan Desain Hujan Rencana

URAIAN

Teknologi ini merupakan pengembangan metode perhitungan banjir rencana konvensional dengan
mempertimbangkan faktor pengaruh perubahan iklim dalam perhitungannya. Diharapkan perhitungan banjir
rencana dalam perencanaan infrastruktur dapat mengatisipasi probabilitas kejadian kejadian ekstrim sebagai
dampak dari perubahan iklim. Teknologi ini dipenuhi dengan menyusun Model Sistem Dampak Perubahan Iklim
terhadap Kekeringan Hidrologi serta Konsep Pedoman (R-0) Hujan Rencana untuk Perhitungan Banjir Rencana
Akibat Pengaruh Perubahan Iklim.

76 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Teknologi Lining Saluran Irigasi Modular

URAIAN

Untuk mengatasi masalah kebocoran dan kelongsoran tanggul saluran, satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan
beton pracetak. Beton pracetak memiliki keunggulan untuk mempercepat dan mempermudah proses
pelaksanaan, menjaga kualitas pekerjaan, memperbaiki estetika, dan lebih tipis

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 77


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Sistem Audit Tata Air pada Perkebunan di Lahan Rawa


Gambut / Pedoman R-0 Sistem Audit Tata Air pada
Perkebuhan di Lahan Rawa Gambut

URAIAN

Merupakan suatu metode penilaian sistem tata air


perkebunan yang berada di lahan rawa gambut terkait
pemenuhannya terhadap persyaratan konservasi tanah
dan air sehingga tidak bertentangan dengan upaya
pelestarian fungsi dan pencegahan kerusakan ekosistem
gambut.

Sistem ini diharapkan dapat menjadi perangkat (tools)


dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan di
lahan gambut. Kegiatan terkait ini telah dilakukan sejak
tahun 2016, dengan penyusunan Naskah Ilmiah Sistem
Audit untuk Sistem Tata Air pada Perkebunan di Lahan
Rawa Gambut (2016). Teknologi ini dihasilkan melalui
penyusunan Pedoman (R-0) Sistem Audit Untuk Sistem
Tata Air pada perkebunan dilahan rawa gambut.

78 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penanggulangan Amblesan Tanah (Land Subsidence) / Sistem


Monitoring dan Proyeksi Air Tanah Jakarta

URAIAN

Teknologi ini merupakan simulasi alternatif solusi pengendalian amblesan menggunakan beberapa skenario kondisi
air tanah, beban bangunan, serta geologi. Dengan ini dapat diperlihatkan model pengendalian yang optimal untuk
masingmasing skenario. Teknologi dicapai dengan penyusunan Naskah Ilmiah Kajian Kondisi Geoteknik Teluk Jakarta.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 79


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Restorasi Sungai Citarum (Pengendalian Pencemaran dari Limbah


Peternakan) / Restorasi Kualitas Air Sungai Citarum Hulu

URAIAN

Teknologi ini merupakan alternatif untuk peningkatan kualitas air Implementasinya melalui kegiatan Restorasi Sungai Citarum
sungai berupa instalasi pengolah limbah yang bersumber dari Hulu, dengan uji coba model fisik pada peternakan di situ.
kegiatan peternakan menggunakan Teknologi Moving Bed Biofilm Disusun pula konsep pedoman (R-0) teknologi konservasi air
Reactor (MBBR). Tujuannya mengembalikan lingkungan sungai pada tanah dan lahan untuk mengurangi erosi dan sedimentasi,
kondisi yang diinginkan untuk menciptakan water front space, dimana serta diujicobakan juga prototip sabodam mikro dan model
kualitas air menjadi salah satu prasyaratnya. fisik green sabo.

80 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Teknologi Sistem Pengelolaan Banjir Debris Rekonstruksi


Kawasan Terdampak Erupsi / Pengembangan Model
Rekonstruksi Kawasan Terdampak Erupsi

URAIAN

Teknologi ini merupakan teknologi pengendalian banjir lahar yang


komprehensive dan terintegrasi berupa pengendalian secara
struktur dan non-struktur. Pengendalian secara struktur adalah
pengendalian banjir lahar dengan menggunakan bangunan
sabo, sedangkan secara non-struktur lebih menekankan
kepada sistem peringatan dini atau early warning system (EWS).
Teknologi ini akan memberikan kontribusi terhadap upaya
mitigasi bencana banjir lahar nasional, dengan tersedianya
model penanganan bencana banjir lahar untuk kawasan dengan
karakteristik Gunungapi Kelud dan Gamalama.

Teknologi ini dicapai dengan penyusunan Model Sistem Review


Saboplan dan EWS di Gunung Kelud dan Gunung Gamalama.
Sebagai pendukung dari teknologi ini, disusun juga Model Sistem
Hidrograf Banjir Rencana dan Naskah Ilmiah Optimasi Daerah
Irigasi di Kawasan Gunung Kelud dan Gunung Gamalama, serta
Basic Design Sabo Dam Modular.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 81


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Teknologi Bahan Pelindung Konstruksi Sabo Dam Menggunakan Serat Baja / Pemanfaatan Karet
dan Fiber sebagai Bahan Campuran Beton untuk Konstruksi Sabodam >> Pemanfaatan Serat Baja
sebagai Bahan Campuran Beton untuk Konstruksi Sabodam

URAIAN

Teknologi ini merupakan alternatif teknologi yang digunakan untuk melndungi bagian-
bagian struktur dari bangunan sabo yang rentan terhadap dampak abrasi dari aliran lahar/
debris melalui pemanfaatan karet dan serta karbon sebagai bahan campuran beton.
Teknologi ini diharapkan dapat menjadi solusi dalam masalah kerusakan bangunan
sabo yang didominasi akibat gerusan sehingga dapat memperpanjang umur layan dan
meminimalkan biaya pemeliharaan dari bangunan tersebut. Teknologi ini dihasilkan
melalui uji model material beton yang dikombinasikan dengan karet dan serat karbon
sehingga diperoleh komposisi yang optimal. Berdasarkan hasil uji tersebut akan disusun
juga basic desain prototip sabodam dengan komposisi material tersebut.

82 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Sistem Peringatan Dini dan Monitoring


Bencana Tanah Longsor dan Banjir Lahar

URAIAN

Sistem ini merupakan sistem peramalan bencana longsor dan banjir lahar berdasarkan pemodelan/simulasi
peta daerah rawan bencana longsor dan banjir lahar dengan menggunakan data satelit yang terintegrasi
dengan sistem peringatan dini dan monitoring. Teknologi ini diharapkan dapat berkontribusi dalam upaya
mitigasi dan pengurangan risiko bencana nasional, khususnya terkait longsor dan banjir lahar. Teknologi ini
dicapai melalui penyusunan Peta Daerah Rawan Longsor untuk seluruh Indonesai dan Peta Sebaran Banjir
Lahar pada Wilayah Gunungapi.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 83


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Sistem Penilaian Pengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah


Sungai / Pengembangan Sistem Pengelolaan Sumber Daya Air pada
Wilayah Sungai

URAIAN

Teknologi ini adalah suatu metode penilaian tingkat implementasi


pengelolaan sumber daya air secara terpadu pada wilayah sungai
berdasarkan 5 (lima) Key Performance Indicator (KPI), yaitu konservasi,
pendayagunaan, pengendalian daya rusak, sistem informasi, serta
pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha.
Teknologi ini dicapai dengan penyusunan Konsep Pedoman (R-0) dan
Naskah Ilmiah penyusunan roadmap peningkatan kapasitas lembaga.

TEKNOLOGI

Pompa Air Tenaga Hidro dengan Head Rendah / Pengembangan


Bendung Tanpa Intake Sebagai Sarana Penyediaan Air Baku

URAIAN

Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi penyediaan air


menggunakan PATH dengan modifikasi pada tinggi terjunannya, dimana
teknologi yang terakhir dapat dimanfaatkan untuk terjunan rendah (< 11 m).
Teknologi ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif teknologi untuk penyediaan
air baku maupun air irigasi. Teknologi ini diperoleh dengan penyusunan Desain
Pemanfaatan Energi Air Rendah untuk Pengambilan Air (intake).

84 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penanganan Erosi Pantai Utara Jawa

URAIAN

Teknologi ini merupakan konsep yang menguraikan metode penanggulangan masalah


mundurnya garis pantai untuk karakteristik kerusakan pantai tertentu. Dimana untuk
setiap jenis kerusakan pantai diperlukan penanganan yang berbeda atau spesifik.
Teknologi ini disusun dalam Naskah Ilmiah Penanganan Erosi Pantau Utara Jawa.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 85


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Layanan dan Alih Teknologi Data Jalan Terintegrasi (Indonesia Road Data
Center Operation/IRODCO)

URAIAN

Tahun 2012 Pusjatan menjajaki kerjasama dengan Korea terkait pembangunan database jalan dan jembatan Nasional, baik untuk
pusat, provinsi maupun kota/kabupaten. Dalam perjalanannya diputuskan untuk membuat satu pilot project percontohan, dimana
Kota Bandung dipilih untuk menjalankan sistem database tersebut.

Sistem database jalan nasional ini telah dilakukan pembagian pekerjaan pembangunan berdasarkan MoM yang disepakati oleh
Kepala Balitbang PUPR serta dari Direktur KOICA dari Korea. Salah satu bagian dari tugas Indonesia adalah menyediakan storage,
server dan Database Oracle Enterprise.

86 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

PUSAT LITBANG PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN


Teknologi Bidang Perumahan dan Permukiman
Terdiri dari komponen teknologi sbb :

TEKNOLOGI

Pengembangan Model Penyediaan dan


Pembiayaan Perumahan Bagi MBR

URAIAN

Output dari kegiatan ini Model Sistem


Penyediaan dan Pembiayaan Perumahan MBR.
Outcome yang dihasilkan Kebijakan efektif
dalam Penyediaan dan Pembiayaan Perumahan
dalam rangka mengurangi gap antara daya beli
dengan harga jual.

Penerima manfaat adalah Direktorat Jenderal


Penyediaan Perumahan, Direktorat Jenderal
Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR
dan Lembaga Keuangan, Pengembang/
Developer.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 87


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penerapan Model Kemitraan Dalam


Penataan Kawasan Kumuh

URAIAN

Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi kondisi sosial, ekonomi, dan


lingkungan serta potensi yang dapat dikembangkan sebagai resource
pengembangan kawasan

Penyediaan Infrastruktur( PSPU)


Permukiman di PulauK ecil danT erluar
TEKNOLOGI
Output dari kegiatan iniy aitu models istem penyediaan infrastruktur.
Penyediaan Infrastruktur (PSPU) Outcomey angd ihasilkan kebijakane fektif dalamp enyediaani nfrastruktur di pulau
kecild an terluar, menjadikan referensid alam penyusunan kebijakan

Permukiman di Pulau Kecil dan Terluar pengembangan pulauk ecil dant erluar.P enerimao utcome kegiatan iniy aitu
Ditjen CiptaK arya danP emerintahD aerah.

URAIAN

Output dari kegiatan ini yaitu model sistem penyediaan infrastruktur.


Outcome yang dihasilkan kebijakan efektif dalam penyediaan infrastruktur
di pulau kecil dan terluar, menjadikan referensi dalam penyusunan
kebijakan pengembangan pulau kecil dan terluar. Penerima outcome
kegiatan ini yaitu Ditjen Cipta Karya dan Pemerintah Daerah.

88 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 89


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

90 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Pengembangan teknologip roduksi bahanb angunanb erbasis limbahp lastik
Polyethylene (PE) sebagaik omponenb angunann on-strukturald alam industri
konstruksi.
Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Limbah PlastikH DPE untuk DindingP artisi


danP lafon

Pengembangan teknologip roduksi bahanb angunanb erbasis limbahp lastik


Polyethylene (PE) sebagaik omponenb angunann on-strukturald alam industri
konstruksi.

TEKNOLOGI

Pengembangan Model Terpadu Pengolahan Lumpur Tinja


dan Air Limbah Komunal

URAIAN

Tujuan dari penelitian ini: Mengidentifikasi faktor-faktor pengembangan


IPLT komunal sesuai sistem IPAL dan karakteristik kawasan;
Pengembangan model terpadu IPLT dengan IPAL komunal serta potensi
pengolahan dengan kombinasi limbah organik permukiman. Sasaran
Output dari penelitian ini yaitu model instalasi pengolahan lumpur tinja
(IPLT) komunal. Sasaran Outcome dari penelitian ini yaitu tersedianya
alternatif teknologi IPLT komunal dan

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 91


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI TEKNOLOGI

Penerapan Mortar Siap Pakai Berbahan Penerapan dan Penyusunan Kelembagaan Sistem
Baku Limbah Pertambangan Informasi Bahan Bangunan

URAIAN

Tujuannya agar terbentuk model kelembagaan yang mengatur


pengelolaan, updating, dan verifikasi data pada sistem informasi
bahan bangunan.

TEKNOLOGI

Model Teknologi Bangunan Hunian Aman


Kebakaran

URAIAN

Tujuannya agar tersedia petunjuk teknis perencanaan


bangunan aman kebakaran; serta peta tingkat risiko
kebakaran bangunan sesuai kondisi Indonesia untuk
mitigasi risiko.

92 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penerapan Kawasan dan Hunian


Rendah Energi

URAIAN

Konsep strategi rancangan pasif merupakan


konsep umum yang digunakan dalam merespon
kondisi iklim untuk menciptakan kenyamanan
termal dalam bangunan

TEKNOLOGI

Pengembangan Desain Hunian Beserta


Sarana dan Prasarana Berbasis Karakteristik Lokal

URAIAN

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 93


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Identifikasi Sebaran dan Tipologi Perumahan


Tradisional di Pulau Bangka, Belitung dan Kalimantan

URAIAN

Tujuannya agar tersedia basis data yang dapat menjadi referensi Kalimantan Barat dari aspek teknis bagi akademisi,
penelitian lanjutan maupun kajian bangunan yang terkait kenyamanan praktisi, pemerhati arsitektur tradisional, dan masyarakat
termal dan kinerja struktur bangunan. pengguna rumah tradisional. Serta rekomendasi bahan
bangunan/ material alternatif sebagai pengganti material
Kemudian Historical File upaya pelestarian dan pembelajaran yang saat ini sulit untuk ditemukan.
arsitektur/ rumah tradisional Melayu di Pulau Bangka Belitung dan

94 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Pemetaan Potensi Bahan Bangunan Lokal


di Pulau Sumatera

URAIAN

Penyusunan basis data potensi bahan bangunan lokal dengan


menggunakan Sistem Informasi Geografis sebagai sumber informasi,
pengembangan potensi, serta tersedianya tools yang efisien dan mudah
digunakan.

TEKNOLOGI

Prototipe Bahan Bangunan Dinding Kulit


Kayu Laminasi untuk Masyarakat Pedalaman di Provinsi Riau

URAIAN

Tersedianya percontohan model rancangan penanganan


perumahan masyarakat Suku Anak Dalam dalam upaya
penanganan komunitas adat terpencil (KAT).

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 95


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

PUSAT LITBANG KEBIJAKAN PENERAPAN TEKNOLOGI


(8 teknologi dan 21 Rekomendasi Kebijakan = 29 output)

TEKNOLOGI

Penelitian Kebijakan Pengembangan Kota Mengantisipasi Pertumbuhan Kawasan


Strategis Ekonomi di Wilayah Timur Indonesia

URAIAN

Sebagai salah satu dimensi pembangunan nasional, percepatan mengikis kearifan lokal setempat. Karenanya, tujuan dari penelitian
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di Wilayah Timur ini adalah untuk menyiapkan rekomendasi antisipasi dampak negatif
Indonesia guna pemerataan pembangunan. Namun hal ini perlu diantisipasi pembangunan kota dan pengembangan wilayah di kawasan ekonomi
agar tidak menciptakan dampak negatif seperti new urban sprawl dan strategis Wilayah Timur Indonesia dalam sebuah Naskah Kebijakan.

96 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penelitian Kebijakan Pemanfaatan Lahan


Sekitar Reklamasi Tanggul Laut

URAIAN

Salah satu program strategis nasional yang telah tercantum dalam penataan pertanahan di wilayah pesisir
Perpres No. 3 / 2016 adalah NCICD dan Tanggul Laut Fase A yang dan pulau-pulau kecil, serta menyiapkan
menjadi salah satu bagian pentingnya. Tujuan penelitian ini ialah rekomendasi pemanfaatan lahan reklamasi
mengkaji pemanfaatan lahan yang appropriate dan sesuai ketentuan tanggul laut fase A.
Permen ATR/BPN No. 17/2016 tentang

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 97


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penelitian Kebijakan Pemampuan MBR


dalam Pembelian Rumah

URAIAN

Sesuai dengan Paket Kebijakan Ekonomi (PKE) XIII yang dikeluarkan Pemerintah RI untuk membantu MBR (Masyarakat Berpenghasilan
Rendah) memiliki rumah, serangkaian deregulasi dan instrumen pembiayaan terkait penyediaan ruma (Tapera, FLPP, bantuan uang muka/
BUM, tambahan bantuan uang muka/TBUM, bantuan suku bunga kredit, dll) pun telah diluncurkan.

Namun masih banyak isu dan permasalahan dari sisi kemampuan MBR sehingga mereka belum dapat memiliki rumah. Sehingga
penelitian ini pun bertujuan untuk menyiapkan rekomendasi kebijakan Pemampuan MBR dalam Pembelian Rumah.

98 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Aplikasi dashboard dan Simulasi Model


Kebijakan Pembangunan Infrastruktur PUPR :

URAIAN

Dinamika isu strategis yang berkembang menuntut penyusunan Penelitian Kebijakan Implementasi KPBU/PPP dalam
rekomendasi kebijakan secara cepat, tepat, dan dapat menyelesaikan/ Pembiayaan Infrastruktur; Penelitian Kebijakan Akselerasi
mengantisipasi permasalahan yang mungkin muncul. Untuk itu Industrialisasi Infrastruktur;Penelitian Kebijakan
Permen PUPR No. 15 menugaskan PKPT melaksanakan penelitian Implementasi Konsep Pengembangan Kota Baru;Penelitian
dan pengembangan, pengkajian kebijakan dan strategi pengembangan Kebijakan Pengembangan Infrastruktur KSPN : Borobudur,
infrastruktur PUPR. Mandalika, Danau Toba; Penelitian Kebijakan Evaluasi
Program Ketahanan Pangan (MIFEE) dan Kebutuhan
Sebanyak 6 (enam) Naskah Kebijakan yang dihasilkan dalam rangka Teknologi; Penelitian Kebijakan Sinkronisasi Program
menyiapkan rekomendasi kebijakan dan strategi pengembangan Pengembangan Jaringan Irigasi mendukung Cetak Sawah
infrastruktur PUPR tersebut ialah: 4 Juta Ha.

TEKNOLOGI

Penelitian Kebijakan Keterpaduan Tata Kelola Pencapaian Ketahanan


Air, Energi dan Pangan.

URAIAN

Kondisi “TRADE-OFF”/tarik-menarik pemanfaatan air untuk air baku


(water), pangan (food), dan energi (energy) berpotensi terjadi di Indonesia.
Sesuai apa yang ditegaskan oleh Menteri PUPR, penelitian ini bertujuan
untuk menyiapkan rekomendasi kebijakan pengembangan infrastruktur
PUPR yang handal guna mendukung pencapaian ketahanan air dan energi,
serta kedaulatan pangan.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 99


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penelitian Kebijakan Optimalisasi Fungsi Pos Lintas Batas Negara (PLBN)


mendukung Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan

URAIAN

Amanat Nawa Cita untuk “Membangun dari Pinggiran” ekonomi kawasan sekitarnya. Tujuan penelitian ini
dan Inpres No. 6 Tahun 2015 untuk mempercepat adalah menyiapkan rekomendasi kebijakan investasi
pembangunan 7 PLBN di kawasan perbatasan, akan pengembangan kawasan di sekitar PLBN untuk
direlisasikan dalam bentuk PLBN yang mampu dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan
menjadi “magnet” untuk meningkatkan pertumbuhan perbatasan.

TEKNOLOGI

Pemetaan Kebutuhan Teknologi Konservasi SDA dan Penyediaan Air


Baku (pemetaan kebutuhan penerapan teknologi kawasan,
database teknologi, penyaringan kesiapan teknologi)

URAIAN

Realisasi sasaran Renstra PUPR 2015 – 2019 memerlukan untuk memetakan kebutuhan teknologi bidang
pemetaan kebutuhan penerapan teknologi hasil litbang konservasi sumber daya air dan pengendalian
bidang SDA yang akan digunakan Ditjen SDA guna daya rusak air pada DAS kritis serta menilai
membantu pencapaian program dan penilaian terhadap tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) hasil litbang
kesiapan teknologi hasil litbang tersebut. Berguna yang ada.

100 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Kesiapan Penerapan Teknologi Long Storage


mendukung Pengembangan Irigasi Rawa

URAIAN

Pembangunan kedaulatan pangan sebagai salah satu satu 2016 ditindaklanjuti oleh Balai Rawa Puslitbang SDA dengan melaksanakan
agenda prioritas nasional (Program Nawacita), salah satunya Pilot Project penerapan teknologi Long Storage di Desa Sagare, Distrik
tertuang juga di dalam Sasaran Renstra PUPR 2015-2019. Agats, Kabupaten Asmat. Tujuan dari penelitian ini adalah: Terlaksananya
Yaitu berupa pengembangan 1 juta ha jaringan irigasi baru, pendampingan pilot project penerapan teknologi long storage; tersusunnya
termasuk di dalamnya berupa 22,82 km jaringan irigasi rawa rencana bisnis penerapan teknologi; dan terumuskannya strategi replikasi
baru. Rekomendasi ekspedisi Papua Selatan PUPR di tahun teknologi tersebut.

TEKNOLOGI

Kesiapan Penerapan Teknologi Irigasi Tetes


pada Lahan Kering

URAIAN

Terkait dengan kedaulatan pangan dan pembangunan 1 juta Ha Irigasi


Baru , pada tahun 2016 telah dilakukan pengukuran tingkat kesiapan
pemangku kepentingan terhadap teknologi ini di Desa Soritatanga &
Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Kemudian di tahun
2017, dilakukanlah pendampingan pelaksanaan Pilot Project Penerapan
Teknologi Irigasi Tetes, penyusunan rencana bisnis penerapan teknologi,
dan merumuskan strategi replikasi dan hilirisasi teknologi.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 101


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penerapan Teknologi Beton Ferrocement


untuk Jaringan Irigasi Tersier di Kab. Sleman

URAIAN

Menerapkan teknologi beton ferosemen saluran dan boks tersier


pada jaringan irigasi tersier untuk meningkatkan efisiensi layanan
dan kinerja jaringan irigasi tersier.

TEKNOLOGI

Penerapan Teknologi Pemecah Gelombang Ambang Rendah


Berbahan Karung Geotekstil Rangka Bambu di Kabupaten Serang

URAIAN

Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap teknologi


pemecah gelombang ambang rendah berbahan karung
geotekstil rangka bambu dan terlindungnya wilayah pantai serta
bertambahnya garis pantai dari dampak negatif akibat abrasi.

102 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penerapan Teknologi Jaringan Irigasi


Perpipaan Berbasis Masyarakat di Kab. Magelang

URAIAN

Revitalisasi jaringan irigasi Sungai Kali Putih di Desa


Srumbung, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang,
yang rusak akibat erupsi Gunung Merapi tahun 2010.
Dilakukan dengan penerapan teknologi irigasi perpipaan
sederhana berbasis masyarakat.

TEKNOLOGI

Pemetaan Kebutuhan Teknologi Sanitasi dan Air Bersih di Kawasan


Pariwisata dan Daerah Rawa (Kawasan Morotai)

URAIAN

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025


menggunakan pendekatan pengembangan destinasi pariwisata dari sisi
amenitas yang salah satunya melalui pembenahan prasarana umum (listrik, air,
telekomunikasi dan pengelolaan limbah).

Begitu pula dalam perencanaan pengembangan kawasan terpadu pada


Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sebagai bagian dari Wilayah
Pengembangan Strategis (WPS) di Borobudur dan Morotai. Dihasilkan 2
Rekomendasi Kebijakan berupa Master Plan untuk masing-masing lokasi.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 103


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Kesiapan Penerapan Teknologi RISHA modular, Bambu Laminasi, Hunian


Apung (2 output)

URAIAN

PKPT melakukan penelitian kesiapterapan 3 buah teknologi, yaitu RISHA


modular, Bambu Laminasi, dan Hunian Apung, dengan penjelasan sebagai
berikut:

Mekanisme integratif berdasarkan pengertian difusi memiliki jangkauan


yang luas sehigga perlu dielaborasi lebih dalam sehingga muncul beberapa
model difusi.Model difusi yang dihasilkan dari penelitian tersebut berfokus
pada kebutuhan pasar, dimana pengguna teknologi memiliki kondisi dinamis.
Komunikasi menjadi tahapan penting dari proses difusi. Penelitian tersebut
menyarankan untuk melakukan kajian kajian model difusi berbasis produk dan
media yang digunakan.

Proses transfer teknologi bambu laminasi dari pemilik ke mediator dan


produsen harus mempertimbangkan beberapa kriteria meliputi aspek sosial
dan aspek lingkungan. Tantangan yang harus dijawab terkait penerapan
teknologi ini antara lain dari segi kesiapan yang menyangkut bukti jaminan
proses manufaktur dan penyelenggaraan paten dalam rangka industrialisasi

Untuk mengatasi masalah hunian akibat reklamasi dan abrasi, telah


dikembangkan teknologi hunian apung. Berdasarkan riset di tahun 2016,
masyarakat siap menerima, bahkan bersama Pemerintah Kota merencanakan
pembuatan hunian apung modular di sekitar Tambaklorok. karenanya,
diperlukan rekayasa teknologi atau kelayakan penerapan untuk mengubah
desain balai apung menjadi wahana hunian apung modular.

104 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penerapan Teknologi Air Bersih and Air Limbah Zero Waste untuk
Kawasan Pariwisata (Danau Toba)

URAIAN

Bertujuan membantu mewujudkan Danau Toba sebagai destinasi wisata bertaraf


regional dan internasional dengan dukungan sarana yang memadai misalnya Toilet
dan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di Pantai Bebas Parapat Kawasan
Danau Toba.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 105


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penerapan Teknologi Sanitasi Berbasis


Masyarakat: IPAL Pabrik Tahu Rumah Tangga

URAIAN

Betujuan agar meningkatnya kapasitas kelompok masyarakat, pemerintah desa dan


pemerintah kabupaten Magelang dalam penerapan teknologi recycling sampah dan
pengelolaan IPAL limbah tahu. Lokasi di desa Gunung Pring dan desa Taman Agung,
Kabupaten Magelang.

Keduanya berada pada Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Yogyakarta-


Solo-Semarang tepatnya di kawasan Magelang Muntilan-Borobudur (MMB)
yang membutuhkan dukungan teknologi sanitasi guna meningkatkan daya tarik
daerahdaerah wisata di sekitar Candi Borobudur.

TEKNOLOGI

Pemetaan Kebutuhan Teknologi Jalan Murah


di Perbatasan dan Pesisir

URAIAN

Meningkatkan konektivitas wilayah perbatasan dan pulau terluar yang


membutuhkan peningkatan pembangunan dengan rekomendasi kebijakan berupa
Roadmap: Pemetaan Kebutuhan Teknologi Jalan dan Jembatan di Perbatasan
dan pulau terluar (2017) dan Penerapan Teknologi Jalan dan Jembatan (hasil
pemetaan) di perbatasan dan pulau terluar (2018).

106 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Kesiapan Penerapan Teknologi Tambalan


Cepat Mantap

URAIAN

Teknologi hasil litbang PUPR, “Tambalan Cepat Mantap (TCM)” belum banyak digunakan oleh user sebagai
pilihan utama untuk pemeliharaan jalan nasional. Penelitian ini berupaya menjawab masalah yang menjadi
faktor keengganan user tersebut. Seperti harga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan teknologi
konvensional dan masalah kepastian terkait administrasi pengadaan dan tata kelolanya.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 107


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Kesiapan Penerapan Teknologi Corrugated Mortar Busa Pusjatan


Pada Jalan Simpang Sebidang Perkotaan

URAIAN

Konstruksi pembangunan overpass di kota-kota besar memerlukan waktu yang


lama dan biaya yang besar. Teknologi corrugated mortar busa dapat mempercepat
proses konstruksi namun teknologi ini masih baru dan perlu dibuat rencana
pengembangannya. Agar penerapan teknologi hasil litbang PUPR dapat tercapai,
dilakukanlah penilaian tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) tersebut.

108 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Kesiapan Penerapan Teknologi


Jembatan Apung

URAIAN

Upaya meningkatan konektivitas desa/pinggiran, telah dilakukan oleh Pusjatan dengan mengembangkan
teknologi Jembatan Apung yang dapat diterapkan di daerah kepulauan. Seperti halnya Jembatan Apung tipe
Cilacap sudah diuji coba skala 1:1. Kegiatan ini menilai tingkat kesiapterapan teknologi (TKT) yang memerlukan
kepastian dalam operasi dan pemeliharaannya. Hal ini merupakan lanjutan tahun 2016 yang telah melakukan
pemetaan Sosekling.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 109


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penerapan Teknologi Jembatan untuk Desa


Berbasis Komunitas di Sumatera Utara dan NTT

URAIAN

Penerapan teknologi Jembatan untuk Desa Asimetris (Judesa) bentang 30-


120 m di Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara
Timur dan Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

110 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

TEKNOLOGI

Penerapan Teknologi CPHMA – Asbuton


pada Jalan Lalu Lintas Rendah Berbasis
Komunitas di NTT

URAIAN

Bertujuan agar meningkatnya pemanfaatan Teknologi Asbuton sebagai


alternatif teknologi infrastruktur oleh Ditjen Bina Marga dan Pemda.
Penerapan dilakukan di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat,
Nusa Tenggara Timur.

TEKNOLOGI

Penerapan Teknologi Ruang Henti


Kendaraan

URAIAN

Perlu adanya penerapan Teknologi RHK dari Pusjatan di kota


sedang sebelum lalulintasnya semakin sulit dikendalikan.
Sehingga dapat menurunkan konflik di persimpangan akibat
penumpukan sepeda motor.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 111


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.1.7 KESEPAKATAN PENERAPAN OUTPUT TEKNOLOGI OLEH UNIT ORGANISASI 2017

112 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 113


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.1.8 Kinerja Outcome


Puslitbang Sumberdaya Air

Teknologi Pintu Air dari Bahan Alternatif

Tabel IV.11 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Sumberdaya Air 2017

114 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Puslitbang Jalan dan Jembatan.

Teknologi Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) Beton sedikit Semen dengan Abu Terbang Software penghitung dan pencatat volume lalu
(Fly Ash) lintas (PLATO-2)

Teknologi Cable Stayed Teknologi Judesa di Bandung Light Weight Deflectometer/ Bima Light
Friedtest

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 115


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Peresmian Pilot Project Flyover Dengan Teknologi Teknologi Low Cost Low Volume di Papua Teknologi Gussasphalt
CMP di Antapani Bandung

Teknologi Pengamanan Lereng di Flores, NTT Teknologi Pengamanan Lereng di Papua

Teknologi Hydroseeding di Palu, Sulawesi Penghamparan Aspal Plastik di Makassar Alat Pengukur Kekuaran Jalan (APKJ)
Tengah.

116 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.12 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Jalan dan Jembatan 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 117


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

118 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Puslitbang Perumahan dan Permukiman

Teknologi Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA) Teknologi Rumah Sederhana dengan Bahan Teknologi Pengelolaan Sampah Pasar dan
Bangunan Berbasis Limbah Kawasan Wisata

Tabel IV.13 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Perumahan Permukiman 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 119


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Puslitbang Puslitbang Kebijakan Penerapan Teknologi

Teknologi Ruang Henti Kendaraan Jembatan Untuk Desa (JUDESA)

Penerapan Teknologi Sanitasi Berbasis Masyarakat IPAL Persiapan penerapan Teknologi Beton Ferrocement untuk
Pabrik Tahu Jaringan Irigasi Tersier

Teknologi Asbuton Berbasis Komunitas

120 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.14 Target Pencapaian Outcome Puslitbang Kebijakan Penerapan Teknologi 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 121


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.2 PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT


Dalam rangka pencapaian kinerja tersebut, Badan Litbang PUPR
menghadapi permasalahan/kendala sebagai berikut:

Tabel IV.15 Permasalahan dan Tindak Lanjut Per Bulan Tahun 2017

122 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 123


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

124 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 125


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Pada Triwulan pertama, sebagian besar kinerja Badan Litbang PUPR menunjukkan indikator merah (sangat kurang) dan
kuning (kurang). Hal ini dikarenakan pada periode tersebut sebagian besar kegiatan mengalami keterlambatan. Namun, secara
keseluruhan kinerja Badan Litbang PUPR pada akhir tahun 2017 menunjukkan indikator biru (sangat memuaskan).

126 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.3 PERBANDINGAN CAPAIAN


IV.3.1 CAPAIAN TAHUN INI DENGAN TAHUN SEBELUMNYA

Tabel IV.16 Perbandingan Realisasi Keuangan Unit Kerja pada Tahun 2016 dan 2017

Tabel IV.17 Perbandingan Penyerapan Anggaran Per Bulan Tahun


2016 dengan Tahun 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 127


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.3.2 CAPAIAN TERHADAP RENSTRA

Tabel IV.18 Pagu Renstra, Pagu Awal dan Realisasi Anggaran TA 2015-2019

128 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Berikut adalah beberapa tabel perbandingan kinerja Badan Litbang PUPR yang dihasilkan pada tahun 2017.

Tabel IV.19 Perbandingan Input, Output, Harga Per-Output pada RKT, PK dan Capaian Realisasi Badan Litbang PUPR TA 2017

Sumber: 1) Renstra 2015-2019 Revisi; 2) PK 2017 Revisi; 3) e-Monitoring

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 129


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.20 Perbandingan RKT dengan PK dan Realisasi dengan PK Badan Litbang PUPR TA 217

130 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.4 EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS


Dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2017, Badan Litbang telah
berhasil melaksanakan tugas dengan baik dan seluruh output
tercapai. Untuk beberapa output bahkan melebih dari target
yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja yang
ditandatangani oleh Kepala Badan Litbang dengan Menteri
PUPR. Hal ini mengindikasikan adanya efisiensi anggaran yang
sangat besar, karena Pagu tidak berubah namun Teknologi yang
dihasilkan jauh lebih banyak.

Capaian Output yang melebihi target antara lain :


1. Output Teknologi, dimana target yang dijanjikan awal tahun
adalah 1 Teknologi namun pada akhir
tahun tercapai 23 Teknologi.
2. Perumusan SPM, dimana target yang dijanjikan awal tahun
adalah 38 Naskah namun pada akhir tahun tercapai 49
naskah.
3. Prosiding DSP, dimana target yang dijanjikan awal tahun
adalah 6 Proseding DSP namun pada akhir tahun tercapai 7
Proseding DSP.
4. Advis Teknis, dimana target yang dijanjikan awal tahun
adalah 60 Rekomendasi teknis namun padaakhir tahun
tercapai 118 Rekomendasi Tekni

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 131


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.5 PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN PELANGGAN


Aktivitas Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan diberikan oleh Badan Litbang PUPR dalam hal uji laboratorium, proses
Advis Teknis biasa disebut “PULSA”, yang juga merupakan sertifikasi dan advis teknis.
salah satu Quick Wins Kementerian PU. Hasil dari PULSA
tersebut dapat dirasakan langsun oleh pengguna karena INDEKS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LAYANAN UJI LABORATORIUM
penggunalah yang meminta layanan untuk melakukan
uji laboratorium, sertifikasi maupun advis teknis sesuai Balitbang PUPR memberikan layanan pengujian laboratorium untuk
kebutuhan pengguna. PULSA ini lebih diarahkan kepada parameter-parametr terkait bidang sumber daya air; jalan dan jembatan;
upaya pelayanan kepada masyarakat maupun stakeholder perumahan dan permukiman. Stakeholder yang menjadi pelanggan berasal
terkait yang membutuhkan pelayanan PULSA. dari internal untuk kepentingan penelitian dan pengembangan maupun dari
eksternal diantaranya adalah instansi pemerintah pusat lainnya, instansi
Sasaran program tersebut mencakup 3 (tiga) indikator pemerintah daerah, badan usaha milik negara/daerah, perusahaan swasta, dan
kinerja yang menunjukkan tingkat layanan yang mampu individual masyarakat.

Tabel IV.21 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Uji Laboratorium

132 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

INDEKS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LAYANAN SERTIFIKASI

Tabel 22 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Sertifikasi

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 133


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

INDEKS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP LAYANAN ADVIS TEKNIS

Tabel IV.17 Isian Pertanyaan terhadap Layanan Advis Teknis

134 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Metoda Pengukuran Indeks Kepuasan dan 3 (puas). Nilai 2,93 juga berarti 2,93/4 3,34; 2,89
Pelanggan PULSA: x 100% = 73,25% (kurang dari 75% untuk 2. Jumlahnya keseluruhan setelah
kategori puas). Hal ini berarti aspek “Kejelasan dikalikan pembobotan adalah 2,743
Pengukuran kepuasan pelanggan tentang persyaratan teknis dan administratif 3. Kemudian hitung Indeks Kepuasan
menggunakan skala sebagai berikut: 1 = tidak yang diperlukan untuk mendapatkan jasa Advis pelanggan Advis Teknis dengan cara:
puas, 2 = kurang puas, 3 = puas, dan 4 = sangat Teknik” perlu ditingkatkan. 2,743/4 x 100% = 68,58%
puas.
Untuk menilai indeks kepuasan pelanggan Pada tahun 2017 ini sebagaimana tertuang
Dari hasil yang didapatkan untuk sejumlah Jasa Advis Teknik dilakukan dengan cara dalam Perjanjian Kinerja, Balitbang
responden untuk setiap pertanyaan akan sebagai berikut: ditargetkan untuk dapat
didapat nilai rata-rata dari setiap pernyataan. memberikan kontribusi dalam hal layanan
Sehingga akan diketahui mana dari 1. Hitung rata-rata dari setiap pernyataan uji laboratorium melalui pengukuran indeks
aspek aspek pelayanan yang telah dapat dengan cara seperti contoh di atas. kepuasan pelanggan sebesar 76%.
memberikan kepuasan dan yang belum dapat 2. Hitung hasil perkalian dari keseluruhan
memberikan kepuasan untuk kemudian dapat pernyataan dengan masing-masing Berdasarkan tabulasi dan hasil pengolahan
dilakukan peningkatan. bobotnya. data dari balai-balai di lingkungan Balitbang
3. Hasil rata-rata tersebut keudian dibagi 4 PUPR sepanjang tahun 2017 ini, dapat
Contoh: dan dikalikan 100%. diketahui bahwa capaian Indikator Kinerja
Untuk pernyataan “Kejelasan tentang Indeks Kepuasan Pelanggan terhadap
persyaratan teknis dan administratif yang Contoh: Layanan PULSA pada tahun 2017 adalah
diperlukan untuk mendapatkan jasa Advis 1. 1. Rata-rata dari setiap pernyataan sebesar 82,38% atau melampaui target 76%
Teknik” untuk 30 orang responden didapatkan didapatkan nilai-nilai sebagai berikut: 2,93; yang tertuang dalam
nilai-nilai sebagai berikut: 3, 2, 4, 3, 3, 3, 2, 4, 3,01; 3,34; 3,56; 2,87; 3,24; 3,67; 2,56; 3,22; Perjanjian Kinerja.
4, 3, 2, 3, 3, 3, 3, 2, 4, 3, 3, 3, 3, 2, 4, 3, 1, 3, 3, 3,
4, 2.
Maka didapat nilai rata-rata = (1x1 + 2x6 + 3x17
+ 4x6) /30 = 2,93

Nilai yang didapat untuk pernyataan


“Kejelasan tentang persyaratan teknis
dan administratif yang diperlukan untuk
mendapatkan jasa Advis Teknik” adalah 2,93
yang berarti berada di antara 2 (kurang puas)

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 135


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.6 PELAYANAN PUBLIK


Pelayanan publik yang dilakukan Badan Litbang PUPR terdiri dari Informasi layanan publik, uji laboratorium,
sertifikasi, dan advis teknis dan pendampingan teknis.

IV.6.1 Pelayanan Informasi Publik


Pelayanan informasi publik merupakan upaya Badan Litbang PUPR dalam memberikan informasi kepada
publik dan untuk menyebarluaskan kegiatan hasil litbang PUPR untuk memenuhi kebutuhan informasi
publik melalui fasilitas ruang informasi dan jasa konsultasi.

Gambar IV.2 Pelayanan Informasi Publik

Lorong Informasi Teknologi Lorong Informasi Teknologi

136 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.6.2 PULSA (Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis)

Pelayanan uji laboratorium dilakukan di laboratorium sesuai dengan permintaan dalam rangka peningkatan
dan balai di lingkungan Badan Litbang PUPR di bawah kualitas pekerjaan sarana dan
Puslitbang Sumber Daya Air, Puslitbang Jalan dan prasarana infrastruktur.
Jembatan dan Puslitbang Perumahan dan Permukiman.
Pendampingan teknis adalah kegiatan yang dilakukan
Pelayanan sertifikasi melayani jasa inspeksi terkait Badan Litbang PUPR untuk memberikan pendampingan
sertifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan teknis terhadap penerapan teknologi hasil litbang yang
sumber daya air, perumahan dan permukiman yang dilakukan oleh pihak lain/stakeholder dalam rangka
dilakukan oleh Puslitbang Sumber Daya Air dan Puslitbang memberikan jaminan mutu.
Perumahan dan Permukiman.
Layanan PULSA (Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi
Advis teknis adalah kegiatan yang dilakukan Badan Litbang dan Advis Teknis) tahun 2017 dapat dijelaskan dalam tabel
PUPR untuk memberikan advis dan rekomendasi teknis berikut:

Tabel IV.24 Layanan PULSA Puslitbang SDA T.A. 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 137


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.25 Layanan PULSA Puslitbang Jalan dan Jembatan T.A. 2017

Catatan:
*) Penjumlahan layanan advis teknis dibagi berdasarkan yang paling relevan, karena pada dasarnya layanan tersebut dapat diberikan oleh lebih dari
1 (satu) Balai dan tergantung kebutuhan, adapun gabungan merupakan advis teknis yang bersifat generik.

Tabel IV.26 Layanan PULSA Puslitbang Perumahan dan Permukiman T.A. 2017

Gambar IV.3 Pelayanan Uji Laboratorium, Sertifikasi dan Advis Teknis (PULSA)

138 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.27 Rekap Pelaksanaan Advis Teknis dan Pendampingan Teknis pada Tahun 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 139


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

22 Usulan Puslitbang SDA terkait Tugas dan Fungsi Pengelolaan Hidrologi Kabalitbang Desember 2017
23 Dirjen Bina Marga Januari 2017
24 Penanggulangan Banjir Bandang Sub DAS Batang Ayumi, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara BBWS Sumatera II Maret - Juli 2017
25 Penanganan Longsor Ruas Jalan Bts. Kabupaten Pacitan - Jarakan (Trengalek) - Dengok - Ponorogo - Bts. Kabupaten Ponorogo Ditjen Bina Marga Maret - Juni 2017
26 Banjir Belitung BBWS Sumatera VIII Agustus 2017
HOME DOCTOR
1 Review Studi dan DED Pengendalian Banjir Tol Serpong - Pd. Aren KM 8+500 Pemkot Tangerang Selatan Februari 2017
2 Kelua dan Pugaan Kabupaten Tabalong Dinas PU Kab. tabalong Februari 2017
3 Penanganan Kerusakan Konstruksi Pekerjaan Perkuatan Tebing Sungai Musi, DesaBalilangu, Kabu. Musi Banyuasin, BBWS Sumatera 8 BBWS Sumatera VIII Februari 2017
4 Pondasi Jaringan I BWS Kalimantan II Februari 2017
5 Keamanan dan Kekuatan Struktur Krib Sungai Barito, Desa Kalahien, KabupatenBarito Selatan BWS Kalimantan II Februari 2017
Satker Pelaksanaan Jalan Bebas
6 Review Pemasangan Box Culvert Pada Sungai Ciherang Maret 2017
Hambatan Cisumdawu
7 BBWS Cidanau – Ciujung - Cidurian Maret 2017
8 Permohonan Pendapat Perhitungan Pemasangan Pipa dengan Menggunakan AHSP BWS Sumatera II Maret 2017
9 Pengamanan Sungai Ciujung Terkait Kerusakan Pada Jembatan Gantung BojongApus dan Jembatan Gantung BBPJN VI April – Mei 2017
10 Penanganan Kerusakan Tembok Penahan Tanah (Retaining Wall) JembatanCimadur SNVT PJN Wilayah II Prov Banten April – Mei 2017
11 Permohonan Advis Teknis Perubahan/ Penambahan Desain Pengamanan Pantai BBWS Cidanau – Ciujung - Cidurian Mei 2017
12 Permohonan Advi Teknis DI Cihara Kabupaten Lebak Dinas PUPR Pemprov Banten Mei 2017
13 Kajian Stabilitas Tubuh Bendungan Karalloe Hilir Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan BBWS Pompengan Jeneberang Mei 2017
14 Tanggap Darurat Bencana Abrasi di Pantai Timur SingkepKabupaten LinggaProvinsi Kepulauan Riau BWS Sumatera IV Mei 2017
15 Penanggulangan Longsoran Saluran Induk Daerah Irigasi Lematang, Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan BBWS Sumatera VIII Mei 2017
16 aduk Koto Panjang dan Dampaknya terhadap Umur Layanan Waduk BWS Sumatera V Mei 2017
17 Pembangunan Bangunan Prasarana Pengendali Sedimen Batang Air Dingin di Kota Padang BWS Sumatera V Juni 2017
18 Penanggulangan Rembesan Tanggul Banjir pada Pelaksanaan PembangunanBendung Randangan, Kabupaten Pohuwato BWS Sulawesi II Juni 2017
19 Penanganan Sungai pada Jembatan Kamora di Timika BBPJN XVIIII Juni 2017
20 Pergeseran Tanah pada Pekerjaan Pengendalian Banjir Kali Lamong BBWS Bengawan Solo Juni 2017
21 Penanganan Kerusakan Embung Serbaguna Oelasso di Kabupaten Timor TengahUtara, Provinsi Nusa Tenggara Timur BWS Nusa Tenggara II Juni 2017
22 Diskusi Interim Detail Design Perkuatan Tebing Sungai Komering dan Sungai Lematang Kab. OKUT dan Kota Prabumulih BBWS Sumatera VIIII Agustus 2017
23 Penanganan Perkuatan Tebing Sungai Kapuas Kabupaten Kapuas Hulu BWS Kalimantan I Agustus 2017
24 Dinas SDA Provinsi Jawa Barat Agustus – September 2017
25 River Improvement PT. Poso Energi Satu Pamona BWS Sulawesi III Agustus – September 2017
26 Pembangunan Bendung Karet Kali Perawan di Kabupaten Indramayu BBWS Citarum Agustus – September 2017
27 Penataan sungai "Water Front City", Perencanaan Sungai dan Perencanaan Embung Dinas PU Kab. Kotawaringin Barat Agustus – September 2017
28 Penanganan Sungai Cinapel Sta. 23+061.588 BBPJN VI September 2017
29 Konsultasi Penyudetan Sungai Dinas PU Bojonegoro September 2017
30 Desain Rehabilitasi Jaringan Pipa Transmisi Kolong Merawang BBWS Sumatera VIII September 2017
31 Lanjutan Pembangunan Intake Jaringan Transmisi Kalhol I Kota Samarinda / Kolam Tampungan Air Baku BWS Kalimantan III September – Oktober 2017
32 Longsoran Talang Bowong DI Kalibawang BBWS Serayu Opak

140 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 141


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

142 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.7 KERJA SAMA INTERNAL DAN EKSTERNAL

IRODCO Final Report for Indonesia Road Data Cooperation Revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di
Kerjasama Puslitbang Jalan dan Jembatan dengan KOTI Waduk Melati. Kerjasama Puslitbang SDA dengan Pemprov
Consorsium Korea. DKI Jakarta

Tabel IV.28 Kerja Sama Tahun 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 143


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

144 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.8 KEGIATAN STRATEGIS LAINNYA


Badan Litbang PUPR juga menyelenggarakan dan/atau mengikuti kegiatan-kegiatan strategis untuk menunjang tugas dan fungsinya.
Seperti halnya diseminasi, sosialisasi maupun pameran.

Sosialisasi Penerapan Seminar Nasional Jelajah


Teknologi Hasil Litbang Arsitektur Tradisional (
(Hotel Harmoni One, Medan, 12 September
Batam7-9 Agustus 2017) 2017) - PUSPERKIM
– PUSJATAN

Sosialisasi Pengolahan Training Of Trainers


Sampah di Kawasan (ToT) Teknologi RISHA
Wisata Hasil Litbang Untuk TNI AD. (Kampus
Puslitbang Perumahan Puslitbang Perumahan
dan Permukiman (Grand dan Permukiman,
Mutiara Pangandaran, Bandung 16-20 Oktober
11 Oktober 2017) – 2017) – PUSPERKIM
PUSPERKIM

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 145


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Pembinaan Diseminasi Terpadu Hasil


Penyelenggaraan Litbang: Pengujian Rumah
Infrastruktur Tahan Gempa, Penerapan
Kewenangan Pemerintah Instalasi Pengolahan
Daerah Wilayah Timur Air Laut/ Air Payau,
(Hotel Four Points Pengolahan Air Limbah
Makassar, 23-25 Oktober Individual dan Komunal
2017) – PUSJATAN (Hotel Four Points
Makassar, 25 Oktober
2017) – PUSPERKIM

Pembinaan 15th REAAA (Road


Penyelenggaraan Engineering of Asia and
Infrastruktur Australasia) Conference
Kewenangan 2017 and IRFGlobal
Pemerintah Daerah Summit (Bali, 22-24 Maret
Wilayah Tengah (Novotel 2017)
Surabaya 30
Oktober -1 November
2017) – PUSJATAN

Pameran City and Pameran Hari Air Dunia


Civilization Convention ke-25 (Lapangan Kemen
Architecture 2017 PUPR, 26-28 April 2017)
(Makassar, 5 - 8 April
2017)

146 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Pameran Pekan Inovasi Indonesia Construction


Sumatera Utara 2017 Technology Expo (
(Medan, 11-13 Mei 2017) Tangerang, 17-21 Mei 2017)

Pameran Pekan Pameran Indo Water, Indo


Lingkungan Hidup Waste, & Indo Renergy
dan Kehutanan 2017 Expo & Forum 2017
(Jakarta, 1- 4 Juni 2017) (Jakarta, 12-14 Juli 2017)

Ritech Expo / Pameran


Hari Teknologi Nasional
(Center point Of
Indonesia, Makassar, 10-
13 Agustus 2017)

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 147


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Pameran Property Expo Pameran Pembangunan


2017 (Jakarta, 12-20 HUT 72 Prov. Bali
Agustus 2017) (Denpasar, 14-20 Agustus
2017)

Indonesia Climate Change Concrete Show (Jakarta


Forum & Expo 2017 International Expo, 13-16
(Jakarta, 7-10 September September 2017)
2017)

SIBE/Sustainable
Infrastructure and
Built Environment
(ITB Bandung, 26-27
September 2017)

148 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Pameran Teknologi Tepat Pameran Transportasi &


Guna ke-19 (Palu, 25-27 Infrastruktur Indonesia
September 2017) 2017 (Jakarta, 27-28
September 2017)

Pameran Indobuildtech Pameran Konstruksi


2017 (Bandung, 11-15 Indonesia (Jakarta, 8-10
Oktober 2017) November 2017)

Pameran Bahan
Bangunan & Konstruksi
2017 (Surabaya, 13 - 16
November 2017)

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 149


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.9 HAK PATEN


Tabel IV.29 Hak Paten Puslitbang Sumber Daya Air Hingga Tahun 2017

150 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 151


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

Tabel IV.30 Rekap Paten Puslitbang Jalan dan Jembatan Tahun 2017

Tabel IV.31 Daftar Usulan Paten Puslitbang Perumahan dan Permukiman T.A. 2017

152 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

IV.10 PENGHARGAAN
Pada tahun 2017, penghargaan yang diperoleh Balitbang PUPR adalah sebagai berikut:

Balai Litbang Irigasi Bekasi Balai Litbang Irigasi Bekasi


meraih Penghargaan meraih Penetapan dari
Satuan Kerja dengan Kinerja KPPN Bekasi sebagai
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Berkinerja
Harapan 1 dari KPPN Terbaik di Lingkup KPPN
Bekasi Tahun 2017 Bekasi dalam Pelaksanaan
TA 2017.

Ati Dwiyanti (Arsiparis Prof. Dr.-Ing. habil. Andreas


Penyelia, III.d – Wibowo (PUSPERKIM)
PUSJATAN) meraih meraih Penghargaan
Juara III Arsiparis Pejabat Fungsional Terbaik
Terbaik Kementerian dari Menteri PUPR
PUPR Tahun 2017

Puslitbang KPT sebagai bagian Puslitbang KPT meraih


dari Kemen. PUPR meraih Dutch Juara I Kategori Generik
Innovation Award ‘Vernufteling’ dalam Kompetisi Pelayanan
2017 dari The Netherlands Publik 2017 Kemen. PUPR
Association of Consulting
Engineers (NLingenieurs) untuk
kontribusi Kementerian dalam
proyek ‘Building with Nature
Indonesia – securing eroding
delta coastlines’.

BAB IV Akuntabilitas Kinerja 153


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

bab V
Kesimpulan

154 BAB IV Akuntabilitas Kinerja


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

V.1 KESIMPULAN
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari outcome yang ditetapkan pada Renstra • SK Pelaksana Kegiatan terlambat diterbitkan
LKIP Badan Litbang PUPR 2016 ini adalah sebagai 2015-2019 dan PK 2017 Revisi. Sebanyak 52 • Beberapa paket pekerjaan mengalami gagal
berikut: teknologi dan 9 rekomendasi yang dihasilkan lelang dan sebagian lain masih dalam proses
Badan Litbang PUPR termanfaatkan di tahun pelelangan
1. Kinerja Anggaran Badan Litbang PUPR 2017 ini. • Belum adanya pencairan uang muka untuk
Pada tahun anggaran 2017 Badan Litbang pekerjaan fisik penerapan teknologi.
PUPR mampu melakukan penyerapan 4. Terkait pencapaian kinerja, Badan Litbang • Beberapa paket Pilot project dilaksanakan
anggaran sebesar 87.83% yaitu sebesar PUPR ini menghadapi berbagai kendala dan dengan cara design and built sehingga kontrak
Rp541.043.788dari pagu sebesar permasalahan pada tahun 2017 seperti: yang sudah tertandatangan belum bisa untuk
Rp617.499.000. Tingkat penyerapan Badan menarik uang muka.
Litbang PUPR mengalami penurunan sebesar • Pekerjaan lapangan bergantung pada kondisi
3.74% dari realisasi tahun 2016 sebesar cuaca dan kondisi alam, sehingga beberapa
91.57% dari pagu sebesar Rp547.863.524.000. belum optimal pelaksanaannya;
• Belum ada kegiatan sosialisasi, diseminasi
2. Kinerja Output Badan Litbang PUPR Pada yang dilaksanakan secara terpadu di Balitbang
tahun 2017 Badan Litbang PUPR telah seperti tahun sebelumnya;
berhasil menyelesaikan seluruh output • Advis Teknis dan Penugasan Khusus tidak
yang diperjanjikan pada dokumen PK 2017 dapat diprediksi waktunya karena Menunggu
Revisi. Hal tersebut didasarkan pengukuran permintaan advis teknis dan penugasan
indikator output. Kinerja output pada Tahun khusus pimpinan;
2017 menunjukkan prestasi yang melebihi • Adanya kebijakan bentuk diseminasi menjadi
tahun sebelumnya dengan capaian kinerja digital sehingga diperlukan penyesuaian
output melebihi 100% di mana Badan Litbang bentuk diseminasi. Selain itu kegiatan
PUPR menghasilkan 38 teknologi baru dan 21 diarahkan untuk terpadu sehingga jadwal
rekomendasi pada tahun 2017. disesuaikan dengan kesepakatan bersama
• Format draft KSB dan PKS kerjasama luar
3. Kinerja Outcome Badan Litbang PUPR Kinerja negeri belum baku dan perbedaan kebijakan
outcome pada tahun 2017 menunjukkan terkait kerja sama dengan pemda terutama
capaian kinerja outcome sesuai target terkait UU no 23 tahun 2014

BAB V Kesimpulan 155


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

V.2 REKOMENDASI
Rekomendasi untuk peningkatan kualitas 5. Badan Litbang PUPR harus dapat 9. Perlu ditingkatkan lagi efektivitas pemantauan
penerapan SAKIP di tahun mendatang yang harus mendukung kinerja Direktorat Jenderal pelaksanaan kegiatan di setiap tingkatan agar
menjadi perhatian seluruh pihak yang bertanggung Teknis terkait dalam hal penyiapan dapat ditindaklanjuti untuk kegiatan-kegiatan
jawab dalam pengelolaan kegiatan: infrastruktur pekerjaan umum. Pelaksanaan yang bermasalah
kegiatan litbang tidak bersifat parsial,hanya
1. Beberapa kegiatan terkonsentrasi di Triwulan dilaksanakan dalam satu tahun dan 10. Dalam proses penyusunan LKIP di tahun
4sehingga menyulitkan pelaksanaan. setelah itu terhenti. Pelaksanaan kegiatan mendatang, Unit Kerja Eselon II perlu
Kedepannya perlu disusun penjadwalan litbang mestinya dilaksanakan secara menyiapkan lebih awal laporan-laporan fisik
kegiatan yang lebih baik, efsien dan akurat multiyears. Dalam rangka mendukung dan keuangan sebagai input untuk LKIP Unit
hal tersebut maka pelaksanaankegiatan Kerja Eselon I
2. Mengimplementasikan pengukuran Kinerja litbang harus berkesinambungan dalam
Individu melalui Sasaran Kinerja Pegawai suatu tahapan/siklus litbang sehingga 11. Perlu untuk melakukan reviu dan revisi
(SKP) yang didukung teknologi informasi output yang dihasilkan juga akan saling terhadap target-targetyang dituangkan dalam
sebagai perangkatnya karena SKP merupakan terkait sehinggapada saatnya nanti akan Renstra Badan Litbang PUPR2015-2019
persyaratan dalam pelaksanaan reformasi dihasilkan suatu teknologi litbang yang mengingat masih adanya ketidaksesuaian
birokrasi dan pengungkit peningkatan kinerja dapat direplikasi dan dimanfaatkan oleh perhitungan output antar Pusat Litbang.
sumber daya manusia stakeholder

3. Dalam rangka membangun database kinerja 6. Peningkatan kapasitas sumber daya


sebagai media untuk mencatat keberhasilan manusia di semua jajaran dari atas sampai
dan kegagalan pencapaian target kinerja bawah di lingkungan Badan Litbang PUPR
yang dijanjikan,salah satunya adalah dengan baik dari segi jumlah maupun kompetensi
menyusun Data Pemanfaatan Hasil Litbang
yang sudah diterapkan di beberapa daerah 7. Dukungan teknologi informasi untuk
mempermudah pelaksanaan kegiatan
4. Melakukan pengukuran/ penilaian
Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) dan 8. Perlu mempertajam koordinasi internal dan
mengembangkan kegiatan inkubasi hasil eksternal yang dilakukan secara berkala
litbang sebagai wahana pematangan kerja dalam upaya pencapaian target kinerja
sama pemanfaatan dan penerapan hasil Badan Litbang PUPR, baik dalam hal teknis
litbang dengan stakeholder terkait maupun administratif

156 BAB V Kesimpulan


Laporan Kinerja Badan Litbang PUPR | 2017

BALITBANG PUPR

Kementrian PUPR
Ged. Heritage, lt.3. Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta selatan 12110

T 021 725 1043 | F 021 739 5062


www.litbang.pu.go.id

158 BAB IV Akuntabilitas Kinerja

Anda mungkin juga menyukai