Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI

PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI


Diajukan sebagai tugas mata kuliah pengantar ekonomi makro

Disusun oleh :
1. Nur Azizah (030119116)
2. Andin Febrianti (030219215)

Kelas: Pagi B (Semester II)

STIE DR. KHEZ. MUTTAQIEN


Jl. KK Singawinata No.83, Nagri Kidul, Kec.Purwakarta, Kabupaten Purwakarta , Jawa Barat 41111
Penentuan kegiatan ekonomi
Pandangan klasik, keynes dan pendekatan masa kini

A. Pandangan Ahli Ekonomi Klasik


Menurut pendapat ahli-ahli ekonomi klasik, dalam suatu perekonomian yang diatur oleh mekanisme
pasar didasarkan kepada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan
permintaan. Apabila para produsen menaikkan produksi, maka dalam perekonomian akan terdapat
permintaan terhadap barang-barang itu. Dengan kata lain, penawaran yang bertambah akan secara
otomatis menciptakan pertambahan permintaan.
Dilihat dari pandangan Jean Baptiste Say (1767-1832), Ia mengatakan :" Supply Creates its own
Demand", yang berarti dalam perekonomian tidak berlaku masalah kekurangan permintaan agregat.
Walaupun terdapat kemungkinan kekurangan permintaan agregat dan pengangguran, keadaan ini hanya
bersifat sementara. Mekanisme pasar akan mengembalikan tingkat kegiatan ekonomi pada kesempatan
kerja penuh, karena wujudnya fleksibilitas suku bunga, tingkat upah, dan tingat harga.
1. Aliran-aliran pendapatan dalam perekonomian
a. Corak kegiatan ekonomi subsisten
Dalam suatu perekonomian terdiri dari dua sektor, dimana penerima pendapatan tidak
menabung dan para pengusaha tidak menanam modal. Dalam perekonomian seperti itu, nilai produksi
yang diciptakan sektor perusahaan akan selalu sama dengan nilai seluruh pengeluaran yang dilakukan
oleh rumah tangga. Untuk menghasilkan barang dan jasa sektor perusahaan harus menggunakan faktor
produksi. Faktor produksi itu berasal dari sektor rumah tangga, yaitu gaji dan upah, bunga, sewa, dan
keuntungan. Dengan demikian nilai seluruh produksi adalah sama dengan nilai seluruh pendapatan yang
diterima sektor rumah tangga. Disamping sebagai penyedia faktor produksi, sektor rumah tangga
merupakan konsumen dari barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan. Maka sektor rumah
tangga akan melakukan pembelian/perbelanjaan atas barang dan jasa yang diproduksikan oleh sektor
perusahaan. Di dalam perokonomian subsisten tidak terdapata penabungan. Berarti jika sektor rumah
tangga tidak menabung, maka nilai pengeluaran rumah tangga akan sama dengan nilai pendapatan
sektor perusahaan. Dan apabila sektor perusahaan menaikkan produksinya maka pendapatan sektor
rumah tangga akan mengalami kenaikan yang sama dengan nilai produksi sektor perusahaan. Keadaan
ini yaitu Dimana pengeluaran sektor rumah tangga akan selalu sama dengan nilai barang dan jasa yang
diproduksi pada waktu pengguna tenaga kerja penuh tercapai didalam jangka panjang. Aliran-aliran
pendapatan seperti itu pada umumnya dilakukan secara barter (tidak menggunakan uang). Mereka akan
selalu menggunakan seluruh pendapatan yang mereka terima untuk memperoleh barang kebutuhan
mereka.
Gambar. Sirkulasi Aliran pendapatan dalam ekonomi subsisten
b. Corak kegiatan perekonomian modern
Dalam perekonomian yang lebih maju penerima pendapatan akan menyisihkan sebagian
pendapatan untuk ditabung. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada para pengusaha untuk investasi,
yaiti melakukan pembelian barang-barang modal. Dalam perekonomian bahwa sebagian dari
pendapatan sektor rumah tangga akan ditabung di lembaga keuangan dan dipinjamkan kepada para
penanam modal. Para penanam modal akan meminjamkan untuk membeli barang-barang modal dari
sektor perusahaan dan pengeluaran. Menurut ahli-ahli ekonomi klasik, dalam perekonomian suku bunga
selalu mengalami perubahan. Dan perubahan itu akan menyebabkan seluruh tabungan yang diciptakan
sektor rumah tangga akan selalu sama besarnya dengan jumlah investasi yang dilakukan oleh para
perusahaan. Dengan perkataan lain, pengeluaran agregat yang dicapai pada waktu tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan penawaran agregat pada tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh.
Gambar. Sirkulasi Aliran Pendapatan Dalam Ekonomi Modern

2. Penentuan suku bunga


Setiap perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan perubahan dalam tabungan rumah
tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan. Perubahan dalam suku bunga akan terus-
menerus berlangsung sebelum kesamaan diantara jumlah tabungan dengan jumlah permintaan dana
investasi tercapai.
Gambar. Suku bunga, tabungan dan investasi

a. Faktor yang menentukan suku bunga


Dapat dilihat bahwa keseimbangan diantara keinginan rumah tangga dalam menawarkan
tabungan mereka dan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi dicapai pada titik E. Menurut
ahli-ahli ekonomi klasik, pada tingakat keseimbangan ini jumlah tabungan rumah tangga pada waktu
perekonomian mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, akan selalu sama dengan jumlah seluruh
investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran agregat
pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu dapat mencapai tingkat yang sama dengan penawaran
agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh.
b. Penyesuaian dalam pasar modal
Apabila terdapat ketidaksamaan diantara penawaran tabungan rumah tangga dan permintaan
tabungan para pengusaha, akan terjadi perubahan-perubahan dalam suku bunga. Berdasarkan pada
fleksibelitas tersebut, ahli-ahli ekonomi klasik yakin bahwa perubahan dalam suku bunga ini pada
akhirnya akan menciptakan keadaan dimana tabungan yang tercapai pada tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh adalah sama dengan invesasi oleh perusahaan-perusahaan.
3. Penentuan tingkat upah
Teori klasik menerangkan bahwa fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan kesempatan kerja
penuh. Apabila pada suatu tingkat upah nominal terjadi pengangguran, akan berlaku penyesuaian dalam
pasaran tenaga kerja. Tingkat upah akan turun dan permintaan tenaga kerja bertambah. Pada akhirnya,
pada tingkat upah yang lebih rendah, permintaan dan penawaran tenaga kerja akan seimbang kembali
dan kesempatan kerja penuh tercapai kembali.
4. Penetuan tingkat kegiatan ekonomi
Disebabkan oleh dua keyakinan yaitu :(i) fleksibilitas suku bunga menyebabkan penawaran
agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan pengeluaran agregat, (ii)
fleksibilitas tingkat upah akan menyebabkan keuntungan maksimum akan dicapai apabila semua tenaga
kerja digunakan, maka ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat bahwa perekonomian akan berpotensi pada
kesanggupnnya yang paling maksimum, yaitu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Tingkat
output negara (pendapatan nasional) ditentukam oleh kemampuan faktor-faktor produksi dalam suatu
negara menghasilkan barang dan jasa. Semakin besar kemampuan faktor-faktor produksi maka semakin
besar pula pendapatan nasional yang diciptakan. Kemampuan suatu negara dalam menghasilkan
pendapatan nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut :
Y = f (K,L,R,T)
Dimana:

Y adalah jumlah barang modal yang tersedia

L adalah jumlah dan kualitas tenaga kerja

R adalah kekayaan alam dan sumber alam lain yang digunakan

T adalah tingkat teknologi

• Pandangan ini di dasarkan kepada dua keyakinan yaitu:

1. Fleksibilitas suku bunga dan kegiatan ekonomi


Ahli-ahli ekonomi klasik, berpendapat bahwa dalam perekonomian akan selalu tercapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh, oleh karena pengeluaran agregat dapat mencapai tingkat penawaran
agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh. Keadaan ini akan mendorong para pengusaha untuk
menggunakan semua faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Tujuannya adalah agar
semua permintaan yang terdapat dalam perekonomian dapat dipenuhi. Berlandaskan kepada keyakinan
ini maka menurut ahli-ahli ekonomi klasik penggunaan tenaga kerja penuh merupakan keadaan yang
selalu wujud dalam perekonomian.
2. Fleksibilitas upah dan kegiatan ekonomi
Ahli-ahli ekonomi klasik pada umumnya perekonomian akan mencapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh didasarkan kepada satu keyakinan yaitu: Apabila terjadi pengangguran, mekanisme
pasar akan menciptakan penyesuaian-penyesuaian di dalam pasar tenaga kerja sehingga akhirnya
pengangguran dapat dihapuskan.
Apabila dalam perekonomian terdapat pengangguran ,para penganggur akan bersedia bekerja
pada tingkat upah yang lebih rendah dari yang berlaku di pasar. Keadaan ini akan menimbulkan
kekuatan-kekuatan yang akn menurunkan tingkat upah ,dan penurunan dalam tingkat upah ini akan
memperluas tingkat kegiatan ekonomi.

Di dalam analisis mereka ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan:


a. Para pengusaha akan selalu mencari kentungan yangmaksimum.
b. Keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan dimana upah adalah sama dengan prodksi fisik
marjinal.
• Kelemahan pandangan klasik
Dalam teori Keynes ditunjukkan bahwa gingkat kegiatan perekonomian tidak selalu mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Menurur keynes sebaliknyalah yang selalu berlaku, yaitu:
perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan penggunaan tenaga kerja penuh jarang
berlaku.
Terdapatnya perbedaan diantara keyakinan ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang
berlaku dalam perekonomian mendorong Keynes untuk menelaah kembali kebenaran-kebenaran dari
teori mereka. Dalam teori keyness ditunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh . Menurut Keynes sebaiknyalah yang selalu
berlaku,yaitu : perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan penggunaan tenaga penuh
jarang berlaku.Kenyataan bahwa suatu perekonomian dapat mengalami pengangguran dan
kemerosotan perekonomian yang sangat buruk menimbulkan keragu-raguan terhadap kebenaran
keyakinan ahli-ahli ekonomi Klasik yang berpendapat bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh.
Analisis-analisis yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik tidak dapat memberikan penjelasan
mengenai sebab-sebabnya pengangguran yang disebabkan oleh kekurangan permintaan agregat dapat
terjadi . Keyakinan mereka bahwa di dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan yang cukup
besar, sehingga akan selalu menjamin terwujudnya tingkat penggunaan tenaga kerja penuh,
menyebabkan mereka mengabaikan analisis terhadap permintaan agregat yang wujud dalam
perekonomian.

B. Kritik keynes terhadap pandangan klasik


Menyadari kelemahan analisis yang dilakukan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik merupakan
dorongan penting kepada Keynes untuk melakukan suatu pendekatan baru di dalam menelaah pola
kegiatan ekonomi masyarakat dan bagaimana tingkat kegiatan ekonomi dan tingkat produksi nasional
yang ditentukan .
Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori Klasik , yaitu bahwa penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian . Keynes berpendapat “penggunaan
tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi , dan hal itu disebabkan karena kekurangan
permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.”
Perbedaan pendapat yang sangat bertentangan di antara keynes dengan ahli-ahli ekonomi klasik ini
dalam dua persoalan berikut:
i. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan, tingkat investasi dan suku bunga dalam
perekonomian.
ii. Sifat-sifat perkaitan di antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh para
pengusaha.
C. Pandangan Keynes mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi
1. Penentu Tabungan dan Investasi
a. Penentu Tabungan
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung
kepada tinggi rendahnya suku bunga. Tetapi tergantung kepada besar kecilnya tingkat pendapatan
rumah tangga itu. Berarti, menurut pendapat keynes, jumlah pendapatan yang diterima rumah tangga
dan bukan suku bunga yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh
rumah tangga.
b. Penentu Investasi
Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini akan tumbuh dengan cepat, maka walaupun
suku bunganya tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi. Sebelaliknya, walaupun suku
bunga rendah, investasi tidak akan banyak dilakukan apabila barang-barang modal yang didapat
digunakan pada tingkat yang jauh lebih rendah dari kemampuannya yang maksimum.
2. Penentu suku bunga
Dalam teori keuangan modern yang di kembangkan oleh keynes, suku bunga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran uang. Menurut keynes, keseimbangan di antara permintaan dan
penawaran uang, yaitu MD=MS° akan menentukan suku bunga. Dengan demikian, apabila pada mulanya
dimisalkan penawaran uang adalah MS° maka keseimbangan MD=MS° akan dicapai dititik E dan suku
bunga adalah r. Kenaikan penawaran uang dari MS° menjadi MS¹ akan memindahkan keseimbangan
permintaan dan penawaran uang ke E¹ dan menyebabkan suku bunga turun ke r¹.
3. Penentu kegiatan ekonomi
Bagian ini akan menerangkan pokok pandangan keynes mengenai penentuan tingkat kegiatan
perekonomian. Hal-hal yang akan diterangkan dalam bagian ini adalah:
i. Peranan perbelanjaan agregat dalam menentukan kegiatan ekonomi
ii. Komponen utama dari pembelanjaan agregat
iii. Contoh angka dan gambar secara grafik mengenai penentuan kegiatan suatu perekonomian
4. Masalah kekurangan pengeluaran agregat
Menurut pendapat keynes, pada umumnya investasi yang dilakukan oleh para pengusaha
adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga pada waktu tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian adalah
lebih rendah dari produksi barang dan jasa pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kekurangan
dalam pengeluaran (perbelanjaan) agregat ini akan menimbulkan pengangguran dalam perekonomian.
5. Perbedaan pandangan mengenai penentu tabungan
a. Pandangan klasik
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik, jumlah tabungan ditentukan oleh suku bunga. Oleh karena
Perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, jumlah tabungan yang diwujudkan
adalah jumlah tabungan ketika p erekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
b. Pandangan Keynes
Menerangkan bahwa fungsi tabungan yaitu suatu garis yang menggambarkan hubungan di
antara jumlah tabungan dan pendapata nasional.
Bentuk kurva S menggambarkan sifat tabungan masyarakat sebagi berikut:
i. Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabunga masyarakat negatif. Berarti masyarakat
menggunakan tabungan di masa lalu untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan
nasional melebihi Y° berarti masyarakat akan menabung sebagian dari pendapatannya.
ii. Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat. Apabila
pendapatan nasional adalah Y¹ ,tabunga adalah S¹ dan apabila pendapatan nasional Yf ,jumlah
tabungan adalah Sf.
Gambar. Pandang klasik dan keynes mengenai penentu tabungan

D. Peranan permintaan agregat dalam menentukan kegiatan ekonomi


Analisis Keynes menunjukan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran agregat ke atas
jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan oleh sektor perusahaan di dalam menentukan tingkat
kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih banyak memeperhatikan aspek permintaan, yaitu
menganalisis mengenai peranan dari pemintaan berbagai golongan masyarakat di dalam menentukan
tingkat kegiatan ekonomi yang akan di capai oleh suatu perekonomian. Pada hakikatnya analisis itu
berpendapat bahwa tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya permintaan efektif
,yaitu permintaan yang diserati oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta
tersebut ,yang wujud dalam perekonomian.
Analisis keynes merupakan suatu analisi jangka pendek. Berarti analisisnya memisalkan bahwa
jumlah muapun kemampuan dari fakyor-faktor produksi tifak mengalami pertambahan. Dengan
demikian tingkat penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian tergantung kepada besarnya
permintaan efektif yang tercipta dalam perekonomian. Makin besar permintaan efektif, makin kecil
jurang diantara tingkat kegiatan ekonomi yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
Sebagai akibatnya tingkat pengangguran akan menjadi semakin rendah.
1. Penentu perbelanjaan agregat
Dalam analisisnya Keynes membagikan permintaan agregat kepada 2 jenis pengeluaran yaitu:
pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh para pengusaha. Dalam analisis
makroekonomi yang wujud sekarang pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi pula
pengeluaran pemerintah dan ekspor. Dengan demikian pengeluaran agregat dapat dibedakan kepada
empat komponen yaitu: konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah, dan
ekspor.
2. Komponen utama perbelanjaan agregat
a. Konsumsi rumah tangga
Pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga tergantung kepada
pendapatan yang diterima oleh mereka. Sifat penting dari konsumsi rumah tangga adalah: pendapatan
yang mereka terima yang akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi. Oleh keynes perbandingan
antara pengeluaran konsumsi dengan pendapatan itu sendiri dinamakan kecondongan mengkonsumsi.
Apabila kecondongan mengkonsumsi tinggi, maka pendapatan yang digunakan untuk konsumsi adalah
tinggi. Sebaliknya, apabila kecondongan mengkonsumsi rendah, maka makin sedikit pendapatan
masyarakat yang digunakan.
Agar pengguna tenaga kerja penuh dapat tercapai perlulah para pengusaha menaikkan jumlah
investasi, yaitu harus dapat menginvestasi sebanyak perbedaan diantara produksi nasional dengan
pengeluarankonsumsi rumah tangga. Apabila investasi tidak dapat mencapai tingkat tersebut
pengangguran akan berlaku.
b. Investasi (penanaman modal)
Penanaman modal oleh para pengusaha ditentukan oleh dua faktor, yaitu: Efesiensi marjinal
modal dan Suku bunga. Efesiensi marjinal modal menggambarkan tingkat pengembalian modal yang
akan diperoleh dari kegiatan-kegiatan investasi yang dilakukan dalam perekonomian. Sekiranya suku
bunga lebih tinggi dari efesiensi marjinal modal dari investasi, maka pengusaha akan membatalkan
rencananya untuk menanam modal. Seorang pengusaha akan menanam modal apabila hasil dari
investasinya lebih tinggi dari suku bunga. Maka, dalam suatu perekonomian, besarnya jumlah investasi
yang akan dilakukan oleh para pengusaha tetgantung kepada nilai penanaman modal yang tingkat
pengembalian modalnya lebih besar dati suku bunga.
c. Pengeluaran pemerintah
Berfungsi untuk mengatur kegiatan per ekonomian tetali juga dapat mempengaruhi tingakt
pengeluaran agregat dalam perkonomian. Di satu pihak kegiatan pemerintah melalui pemungutan pajak
akan mengurangi perbelanjaan agregat. Akan tetapi pajak tersebut akan dibelanjakan lagi oleh
pemerintah dan akan meningkatkan pengeluaran agregat. Langkah seperti akan meningkatkan
keseluruhan pembelanjaan agregat.
d. Ekspor ke pasaran dunia
Ahli ekonomi kalsih telah menunjukan bahwa ekspor dapat memperluas pasar dan
memungkinkan negara yang mengekspor memperoleh dana untuk mengimpor barang lain, termasuk
barang modal yang akan mengembangkan perekonomian tersebut lebih lanjut. Perkembangan ekspor
yang pesat tersebut menyebabkan pertambahan lesat dalam perbelanjaan agregat yang pada akhirnya
akan menimbulkan pertumbuhan pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi yang pesat.
3. Penentuan kegiatan perekonomian negara
Dengan menggunakan suatu contoh angka, terlebih dahulu akan digambarkan hubungan
diantara tingkat produksi sektor perusahaan, dengan tingkat pengeluaran agregat yang akan dilakukan
pada setiap tingkat produksi. Berdasarkan contoh angka ini secara grafik akan diterangkan bagaimana
tingkat kegiatan perekonomian negara.

Contoh angka :
Keinginan sektor perusahaan dalam memproduksikan barang dan jasa, dan jumlah pengeluaran agregat
yang meliputi: konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah dan ekspor yang akan
dilakukan dalam perekonomian.
Kolom pertama menggambarkan, pada waktu yang sama data tersebut menunjukkan pendapatan
nasional yang akan di capai. Tingkat produksi yang akan dicapai tergantung kepada pengeluaran agregat
yang dilakukan dalam perekonomian.
Kolom kedua ditunjukkan, Nilai pengeluaran agregat yang akan tercapai pada tingkat produksi nasional.
Data tersebut menunjukkan keseluruhan pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa makin tinggi pendapatan nasional, makin banyak pengelyran
agregqt yang akan dilakukan. Hal ini disebabkan oleh sifat konsumsi rumah tangga, yaitu semakin tinggi
pendapatan nasional, semakin banyak konsumsi rumah tangga. Akibatnya semakin tinghi pendapatan
nasional, semakin meningkat jumlah pengeluaran agregat.
E. Pendekatan terkini dalam penentuan kegiatan ekonomi
Sejak penerbitan buku "The General Theory", analisis makroekonomi semakin berkembang.
Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan menyokong pandangan keyenes. Analisis yang
berhubungan dengan makroekonomi sesudah keynes dapat dibedakan menjadi empat pemikiran
berikat: golongan Monetaris, golongan Ekspektasi Rasional, golongan segi penawaran, dan golongan
keynesian baru.
1. Golongan Monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton Friendman yang pada dasrnya mengkritik pandangan keynes
dalam hal-hal berikut:
i. Friedman yakin sistem pasar bebas cukup efesien dalam mengatur kegiatan ekonomi dan
mampu menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada kesempatan kerja penuh. Oleh
karena itu friedman tidak menyokong campur tangan pemerintah yang berlebihan dalam
kegiatan ekonomi.
ii. Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi.
Perubahan penawaran uang sangat penting, yaitu dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi dan
tingkat harga.
iii. Mengenai bentuk kebijakan pemerintah. Mrnurut friedman kebijakan fiskal yang ditentukan
golomgan keynesian, tifak terlalu besar efeknya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.
2. Golongan Ekspektasi Rasional (klasik baru)
Pandangan golongan ini didasarkan kepada dua pemisahan penting yaitu:
i. Teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional dan
mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam perekonomian.
ii. Teori ini berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi secara efesien dan dapat dengan
cepat membuat penyesuaian-penyesuaian keatas perubahan yang berlaku. Dengan demikian,
menurut pendapatteori ekspektasi rasional tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah
mengalami perubahan.
3. Golongan segi penawaran
Munculnya pemikiran ekonomi segi penawaran didorong oleh dua perekembangan penting yaitu:
i. Berlakunya stagflasi diberbagai perekonomian negara industri. Dalam keadaan seperti itu
kebijakan fiskal dan moneter yang tradisional dianggap tidak akan mampu untuk mengatasi
masalahnya.
ii. Terpilihnya Ronald Reagan sebagai presiden Amerika serikat. Ia adalah kandidat dari partai
Republikan, yang terkenal konservatif dan tidak menyukai campur tangan pemerintah yang
berlebihan dalam perekonomian.
Pada dasarnya kebijakan ekonomi segi penawaran bertujuan untuk mempertinggi efesiensi kegiatan
perusahaan sehingga kegiatan ekonomi dapat ditingkatkan dan kesempatan kerja bertambah.
4. Golongan Keynesian baru
Pada dasarnya segolongan ahli ekonomi belum dapat menerima kritik golongan Ekspektasi
Rasioanal yang berkeyakinann sistem pasaran adalah sempurna dan dapat dengan sendirinya membuat
penyesuaian sehingga perekonomian cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Mereka
menunjukkan kelemahan mekanisme daalm pemasaran barang dan pasaran faktor yang mengakibatkan
penyimpangan yang berkepanjangan dari kesempatan kerja penuh. Hal ini mengakibatkan perubahan
harga tidak terlalu fleksibel sehingga timbul kemungkinan berlakunya kelebihan permintaan barang atau
penawaran barang. Dengan demikian mekanisme pasar di pasaran tenaga kerja tidak sempurna, dan
tidak dapat menjamin tercapainya kesempatan kerja penuh.
F. Tingkat harga dan keseimbangan pendapatan nasional
Pendeketan baru dalam analisis makroekonomi menggunaka grafik AD-AS. Kurva AD dan kurva
AS akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, pendapatan nasional yang diwujudkan dan
tingkat kesempatan kerja yang tercapai. Kurva permintaan agregat AD ditentukan oleh pengeluaran
agregat (AE) dan keseimbangan permintaan dan penawaran uang. Sedangkan penawaran agregat AS
menggambarkan jumlah barang yang akan diproduksikan dan ditawarkan sektor perusahaan pada
berbagai tingkat harga. Keseimbangan AD-AS, atau keseimbangan makroekonomi, akan menentukan
pendapatan nasional yang dicapai dan tingkat harga yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai