Anda di halaman 1dari 10

TURBO Vol. 6 No. 1.

2017 p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2477-250X


Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo

PENGARUH FILTER DAN CYCLONE PADA REAKTOR


GASIFIKASI TIPE UPDRAFT TERHADAP HASIL PEMBAKARAN
SYN-GAS
Kemas Ridhuan1,a *, Yudistira.2,b
1,2,
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Metro
Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A Kota Metro, Lampung
e-mail ; kmsridhuan@yahoo.co.id a, yudistira123@yahoo.com b

Abstrak
Salah satu produk gas dari proses gasifikasi yaitu kandungan tar dari proses pirolisis
yang tidak terdegradasi thermal dengan baik, untuk encapai efisiensi penggunaan alat maka
proses gasifikasi harus melalui penyaringan dengan menggunakan filter dan pemurnian gas
dengan menggunakan siklon. Pada tahap ini sangat penting dikarenakan peningkatan densitas
energi produser gas melalui proses penyaringan dan pemurnian syn-gas yang terbawa dari
produser gas sehingga memperlama produksi syn-gas atau pembakaran syn-gas. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan siklon dan filter terhadap
pembakaran syn-gas pada burner, lama waktu gas produktif dan berapa banyak tar yang
dapat dipisahkan oleh siklon dan filter pada proses gasifikasi tipe updraft. Metode penelitian
ini dengan proses gasifikasi menggunakan reaktor tipe updraft, blower dengan daya 150 watt,
bahan bakar kulit buah kelapa muda. filter dengan padatan sabut kelapa. Pengujian dengan
memvariasikan penggunaan siklon dan siklon, yang dilakukan di laboratorium Teknik Mesin
U.M. Metro. Hasil pengujian tanpa menggunakan siklon, dan filter menyebabkan nyala api
pada burner terjadi semburan tar bersamaan dengan nyala api yang bercampur asap dengan
suhu api sebesar 311ºC dan warna api merah, setelah penambahan siklon dan filter nyala api
terlihat bersih dan tidak terjadi penyemburan tar diburner serta suhu api mencapai 375ºC
dengan warna api orange kemerahan. Lama syn-gas yang keluar 2 menit setelah ditambahkan
siklon dan filter lama nyala api bertambah 5 menit menjadi 7 menit. Pemurnian syn-gas
berdampak pada kualitas api yang semakin membaik. Tar yang dapat dipisahkan oleh burner
490 gram, setelah penggunaan siklon dan filter, siklon mampu memisahkan tar sebanyak
320 gram, dan filter mampu memisahkan tar sebanyak 30 gram dan pada burner 70 gram.

Kata Kunci : Biomassa, Filter, Gasifikasi, Pembakaran, Siklon, Syn gas, Updraft.

Pendahuluan gasifikasi terdapat kandungan tar yang


tidak terdegradasi thermal dengan baik
Gasifikasi merupakan suatu cara
sebelum keluar dari reaktor. Jika gas
memproduksi gas melalui pembakaran
dibakar diburner untuk aplikasi thermal
parsial bahan bakar biomassa padat,
tidak terlalu menimbulkan masalah namun
dimana prosesnya berlangsung pada
o dalam pengopersianya pada jangka
temperatur berkisar 200 s.d. 600 C seperti panjang kandungan tar yang tidak
yang dilakukan oleh Arisanty yang dipisahkan dari gas pembakaran akan
menggunakan biomassa kulit biji kopi [1]. berdampak buruk pada komponen alat
Produk gas hasil gasifikasi merupakan gas karena tar tersebut bersifat korosif dan
mampu bakar seperti karbon monoksida mampu menyumbat pipa pengumpan gas
(CO), Hidrogen (H2), gas metan, pengotor ke burner, yang mengakibatkan penurunan
inorganik seperti NH3 dan HCN, efisiensi pada alat. Bila digunakan dalam
kandungan H2S, debu halus, dan pengotor pengaplikasian thermal, efisiensi
organik seperti tar. Produk gas dari proses penggunaan alat sangat penting maksimum

44
kadar tar dalam gas 100 mg/Nm³, untuk sempurna, karena menghasilkan karbon
mencapai parameter tersebut produser gas dioksida dan air.
wajib melalui pengkondisian seperti
b. Gasifikasi
penyaringan dengan menggunakan filter
dan pemurnian gas yang masih bercampur Gasifikasi merupakan metode
tar dengan menggunakan siklon setelah mengkonversi secara termokimia bahan
proses pembakaran yang terjadi didalam bakar padat menjadi bahan bakar gas (syn-
reaktor. Pada tahap ini sangat penting gas) dalam wadah gasifier dengan
dikarenakan peningkatan densitas energi menyuplai agen gasifikasi seperti uap
produser gas melalui proses penyaringan panas, udara dan lainnya. Metode
dan pemurnian syn-gas yang terbawa dari gasifikasi dinilai lebih menguntungkan dan
produser gas sehingga memperlama gas pembakaran lebih bersih dibanding
produksi syn-gas atau pembakaran syn- pembakaran langsung. Namun demikian,
gas. tekonologi gasifikasi masih perlu
Banyaknya tar pada proses dikembangkan mengingat masih
gasifikasi tipe updraft dapat menyebabkan rendahnya efisiensi gasifikasi. Hal ini
masalah pada komponen gasifikasi karena karena karakteristik biomassa khususnya
dalam kandungan tar terdapat zat korosif kulit buah kelapa muda memiliki kadar air
yang dapat merusak komponen, dalam hal yang tinggi. Alat gasifikasi yang
ini dibutuhkan pemurnian pada proses digunakan adalah updraft circulating
gasifikasi. fluidized bed gasifier. Pada temperatur
Pemurnian merupakan pemisahan awal udara yang bervariasi yaitu 300ºC
partikel solid menggunakan siklon, hingga 400ºC, semakin tinggi temperatur
sedangkan penyaringan pemisahan gas awal udara gasifikasi, semakin meningkat
yang masih bercampur partikel abu dan efisiensi gasifikasi dan efisiensi karbon.
sisa pembakaran yang terbawa oleh gas Berdasarkan Najib, bahwa komposisi syn-
dengan menggunakan filter, kedua bagian gas 39,273% dari volume total [2]. Dan
tersebut tentunya sangat berpengaruh efisiensi gasifikasi terbaik terjadi pada
terhadap kualitas pembakaran syngas, AFR 1,17 untuk ukuran tempurung kelapa
sehingga proses pembakaran akan (0,8-12,6) cm² sebesar 52,030 %.
menghasilkan gas (syn-gas) yang bersih. Gasifikasi terdiri dari empat
tahapan terpisah: pengeringan, pirolisis,
Kajian Pustaka oksidasi/pembakaran dan reduksi.
Keempat tahapan ini terjadi secara alamiah
a. Pembakaran
dalam proses pembakaran. Dalam
Pembakaran adalah suatu runutan gasifikasi keempat tahapan ini dilalui
reaksi kimia antara suatu bahan bakar dan secara terpisah sedemikian hingga dapat
suatu oksidan, disertai dengan produksi menginterupsi “api” dan mempertahankan
panas yang kadang disertai cahaya dalam gas mudah terbakar tersebut dalam bentuk
bentuk pendar atau api. Pembakaran dapat gas serta mengalirkan produk gasnya
didefinisikan sebagai proses atau reaksi ketempat lain. Salah satu cara untuk
oksidasi yang sangat cepat antara bahan mengetahui proses yang berlangsung pada
bakar (fuel) dan oksidator dengan gasifier jenis ini adalah dengan
menimbulkan panas atau nyala : mengetahui rentang temperatur masing-
Bahan bakar padat + O2 Gas buang + masing proses.
abu - ΔH. Nonkarbonisasi merupakan
proses pembakaran sempurnah karena c. Updraft Gasifier
terjadi dengan pemberian udara atau Pada tipe updraft Karakteristik gas
adanya udara yang masuk, pembakaran tidak jauh berbeda dibandingkan dengan
metana merupaka reaksi pembakaran downdraft. Akan tetapi, mengingat gas
keluaran reaktor updraft melalui zona

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 45


pengeringan biomassa, gas keluaran Produksi syn-gas melalui gasifikasi
updraft gasifier memiliki kandungan uap biomassa kualitas rendah yang jumlahnya
air lebih tinggi dibandingkan dengan di Indonesia mencapai 70 % akan mampu
downdraft gasifier. Selain itu, updraft memperkecil ketergantungan terhadap
gasifier memiliki kandungan tar yang jauh penggunaan sumber energi fosil [4].
lebih tinggi dibandingkan dengan
downdraft gasifier sebesar 50 g/Nm3. Tar e. Tabung Reaktor
dapat terengkah pada semua temperatur, Tabung reaktor adalah unit
operasi yang dipilih (lebih tinggi dari pengkonversi bahan umpan biomassa
500ºC). Walaupun tar dapat terengkah menjadi gas mampu bakar. Reaktor umum
pada temperatur tersebut, pembentukan dikenal berbentuk silinder, terbuat dari
karbon menjadi masalah serius. Pada bahan baja. Tabung reaktor berfungsi
temperatur sekitar 500-650ºC, masih untuk membakar bahan bakar serbuk kayu
terbentuk banyak deposit karbon, dan menghasilkan gas karbon monoksida
walaupun rasio steam/tar sudah mencapai (CO), hidrogen (H2), dan metana (CH4)
20. Menurut Iskandar kandungan tar yang yang mudah terbakar. Gas-gas lain, seperti
tinggi menyebabkan nilai kalor gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
produser updraft gasifier menjadi lebih yang tidak mudah terbakar, juga dihasilkan
tinggi karena tar yang terkandung selama proses perubahan bahan bakar
terengkah menjadi gas CO dan H2 [3]. serbuk kayu menjadi gas-gas yang mudah
terbakar dengan menggunakan jumlah
udara terbatas selama proses pembakaran
[5].
f. Siklon (Cyclone)
Siklon adalah suatu metoda
pembuangan partikel-partikel dari aliran
udara atau gas, tanpa menggunakan
penyaring, melalui pemisahan pusaran.
Gravitasi dan pengaruh putaran digunakan
untuk memisahkan campuran fluida dan
padatan. Suatu aliran udara kecepatan
putar tinggi yang terbentuk dalam suatu
wadah silinder atau kerucut dinamakan
sebuah siklon. Aliran-aliran udara pola
Gambar 1. Updraft gasifier spiral, simulasi pada bagian atas (sisi
akhir) dari siklon dan berakhir pada bagian
d. Syn-gas (Synthetic Gas) bawah (batas) akhir sebelum keluar siklon
Salah satu jenis sumber daya alam dalam aliran lurus sampai pusat siklon dan
yang potensial mengganti dan atau keluar di atas. Partikel-partikel yang lebih
mensubtitusi pemakaian gas alam adalah besar (tebal) dalam putaran aliran udara
Synthetic Gas (Syn-gas) yang dapat lebih lamban mengalir melengkung sulit
diperoleh dari proses gasifikasi biomassa dari aliran udara dan mencapai dinding
yang sumber dayanya masih melimpah. luar, jatuh kemudian ke bagian bawah
Syn-gas merupakan gas campuran siklon yang mana partikel ini dapat
yang komponen utamanya adalah gas terbuang [6].
karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2)
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
dan juga dapat digunakan sebagai bahan
baku dalam proses pembuatan zat kimia
baru seperti metana, amonia, dan urea.

46 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


pirolisis, gasifikasi dan pencairan
(liquefaction). Biomassa sebagian besar
terdiri dari selulosa, hemiselulosa, dan
lignin, dengan persentase selulosa 40-
45%, lignin 25-35% dan 17-25%,
hemiselulosa 20% dan 17-25%.
Pembakaran pada biomassa dapat
mencapai suhu yang cukup tinggi dengan
waktu yang cukup singkat.
i. Kelapa Muda
Dianggap tidak bernilai ekonomi
dalam kebiasaan masyarakat, dilain pihak
limbah buah kelapa itu sesungguhnya
berpotensi besar menjadi dollar.
Kebanyakan orang, bila melihat sabut
kelapa dan ditantang untuk
Gambar 2. Siklon (Cyclone) memanfaatkannya pasti menyebut keset,
yang cuma patut dijual di pasar tradisional
g. Filter dengan harga yang sangat rendah. Padahal,
Filter merupakan bahan berpori sekarang, sabut kelapa punya peluang yang
yang memungkinkan gas untuk menembus lebih bergengsi daripada sekadar keset.
namun mencegah berlalunya partikel. Dari segi penggunaan energi, biomassa
Filter ini secara efektif menghilangkan berligno selulosa yang terutama
partikel berdiameter dalam kisaran 0,5- mengandung selulosa dan lignin seperti
100µm yang terdapat pada aliran gas. pohon berada dalam jumlah yang banyak
Filter dapat dirancang untuk menghapus dan mempunyai potensi yang tinggi, di
hampir semua ukuran partikel, termasuk dalam sabut kelapa terdapat beberapa
menjangkau ukuran sub-mikron, tetapi komponen dasar yang memenuhi syarat.
perbedaan tekanan di filter akan meningkat j. Nyala api pembakaran
sejalan dengan pengecilan ukuran pori- Dari proses pembakaran tentunya
pori. Akibatnya, ada kendala teknis dan akan menghasilkan nyala api yang berbeda
ekonomis pada pemisahan partikel tergantung proses pembakaran itu sendiri.
berukuran sekitar 0,5 J.tm, terutama jika Beberapa pembagian jenis nyala api
volume gas yang harus ditangani berdasarkan warnanya :
berjumlah besar. filter secara berkala a. Api merah yaitu api berwarna
dibersihkan dengan cara mengalirkan gas merah/kuning ini biasanya bersuhu
pada arah yang berlawanan dari proses dibawah 1000ºC, api jenis ini termasuk
filtrasi.Untuk mengurangi beban partikel api yang "kurang panas"
secara keseluruhan, filter ini biasanya b. Api biru yaitu api berwarna biru sering
ditempatkan setelah cyclone. Beberapa kita lihat di kompor gas. Rata-rata suhu
contoh Filter yang digunakan dalam proses api yang berwarna biru kurang dari
gasifikasi adalah Rigid barrier filters, Bag 2000ºC,
filters, dan Packed-bed filters. c. Api putih Ini merupakan api paling
h. Biomassa panas yang ada dibumi, warna putih
Biomassa dapat diubah menjadi dari api dikarenakan suhunya melebihi
energi alternatif dengan tiga proses utama 2000 derajat celcius.
yaitu pembakaran langsung, konversi
secara termokimia dan proses biologi.
Konversi secara termokimia terdiri dari

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 47


Metode Penelitian udara ke reaktor dan keluaran syn-gas
dari reaktor ke burner
Penelitian ini dilakukan di 5. Blower yang berfungsi untuk
laboratorium Teknik Mesin UM Metro. mendorong laju aliran gas pembakaran
Yang diawali dengan perancangan bentuk menuju barner dengan daya 150 w.
dan ukuran reaktor gasifikasi. Kemudian 6. Lubang pembuangan abu berdiamete
dilanjutkan dengan pembuatannya, setelah 14 cm.
itu baru dilakukan pengujiannya. Pada
pengujian divariasikan penggunaan Proses Pengujian
beberapa komponen seperti pertama 1. Siapkan peralatan dan bahan yang
menggunakan reaktor, blower dan burner. dugunakan.
Kedua menggunakan reaktor, siklon, 2. Masukkan biomassa ke dalam reaktor
blower dan burner. Ketiga menggunakan bagian melalui bagian atas sedikit
reaktor, filter, blower dan burner dan demi sedikit untuk memudahkan
keempat menggunakan reaktor, siklon, penyalaan awal.
filter blower dan burner. Bahan baku 3. Lakukan penyalaan pada bahan
biomassa yang digunakan yaitu kulit biomassa menggunakan kertas atau
kelapa muda yang telah dikeringkan minyak tanah sebagai pemantik api
pada penyalaan awal.
4. Setelah beberapa menit hidupkan
blower sebagai pemasok udara pada
reaktor, temperatur reaktor mulai
dicatat sejak blower dinyalakan setiap
3 menit.
5. Tunggu sebentar hingga mencapai
temperatur rata-rata pada proses
gasifikasi, kemudian syn-gas yang
keluar melalui pipa keluaran dipantik
hingga menyalakan api yang stabil.
Hasil Dan Pembahasan
Gambar 3. Burner a. Hasil Pengujian
Telah dilakukan pengujian dari
Komponen yang digunakan :
rangkaian reaktor gasifikasi ini, dengan
1. Reaktor yaitu di bentuk dari plat
bahan baku kulit kelapa muda sebanyak 6
menjadi silinder dengan tinggi 72 cm
kg pada setiap pengujian, serta filter
dan berdiameter 38 cm.
menggunakan padatan serabut kelapa 70
2. Siklon yang berbentuk silinder dengan
gram, dengan memvariasikan rangkaian
tinggi 20 cm dan berdiameter 14 cm,
pada setiap pengujian yaitu :
pada bagian dalam silinder dipasang
R1 = rangkaian dengan (reaktor & burner),
pipa untuk mengalirkan udara dan
R2 = (reaktor, siklon, dan burner),
memisahkan syn-gas dari tar setelah
R3 = (reaktor, filter, dan burner), dan
proses gasifikasi.
R4 = (reaktor, siklon, filter, dan burner).
3. Filter berbentuk silinder yang
dibentuk dengan panjang 30 cm dan Pengambilan data dilakukan
berdiameter 10 cm, pada bagian dalam sebanyak tiga kali pengulangan pada
filter diberi padatan sabut kelapa proses pengujian untuk mendapatkan data
sebagai penyaring syn-gas dari tar dan yang lebih akurat. Pengukuran atau
abu setelah proses gasifikasi. pencatatan data suhu diambil setiap tiga
4. Rangkaian Pipa menggunakan menit sekali. Adapun datanya sebagai
diameter 2,54 cm sebagai saluran berikut :

48 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


Tabel 1. Data temperatur dan lama produksi syn-gas rata-rata
T1 T2 T3 T4 T5
Rangkaian Menit Ruang Reaktor Siklon Filter api
ke Bakar (ºC) (ºC) (ºC) diBurner
(ºC) (ºC)
R1 1 95 135 - - 298
2 103 132 - - 311
1 75 125 55 - 301
2 90 141 70 - 300
R2 3 96 148 76 - 299
4 98 150 84 - 320
1 92 88 - 62 310
2 99 97 - 70 308
R3 3 114 113 - 77 305
4 119 117 - 83 313
5 116 126 - 90 309
1 64 101 51 50 369
2 74 111 45 51 367
3 83 119 54 60 374
R4 4 91 127 62 68 370
5 98 134 69 75 363
6 114 140 74 81 369
7 120 145 79 86 375

Perbandingan Suhu Syn-Gas


Pada masing-masing rangkaian (ºC)
400
350
300 ruang bakar
suhu (ºC)

250 reaktor
200
siklon
150
100 filter
50 api diburner
0
R1 R2 R3 R4
rangkaian

Gambar 4. Perbandingan Suhu Syn-Gas pada masing-masing rangkaian

Pada tabel 1. terlihat bahwa pada Pada gambar 5. pada R1 suhu pada
baris R1 terlihat kolom T3 dan T4 tidak ada komponen tanpa siklon dan filter terlihat
nilai karena alat siklon dan filter tidak tinggi dikarenakan tanpa pemurnian
dipakai. Begitu pula pada baris R2 tidak setelah reaktor dan suhu api di burner
menggunakan filter dan pada R3 tidak cenderung rendah karena masih bercampur
menggunakan siklon. Tetapi untuk R4 asap dan tar yang dihasilkan oleh reaktor
semua alat dipakai. setelah proses pembakaran biomassa.

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 49


Padar R2 pengujian menggunakan b. Nyala Api di Burner pada Masing-
siklon dan tidak menggunakan filter, pada Masing Rangkaian
saat setelah syn-gas melewati siklon suhu Nyala api yang berbeda dari
sedikit menurun karena terjadi pemurnian masing-masing rangkaian seperti pada
sekaligus penurunan suhu didalam siklon, gambar 6. Pengujian R1 terlihat nyala api
namun api diburner masih bercampur asap kecil dengan suhu 311ºC dan masih
yang dapat menyebabkan pengembunan bercampur asap, pada saat pengujian
sehingga menghasilkan tar. terlihat semburan tar dari burner, karena
R1 tidak menggunakan siklon dan filter tar
hanya tertampung pada burner dan
Suhu api diburner (ºC) berpengaruh pada syn-gas yang dihasilkan,
400 begitupun lama nyala api di burner
350 mencapai 2 menit.
300 Pada R2 menggunakan siklon dan
suhu (ºC)

250 tidak menggunkan filter, api terlihat sedikit


200 lebih besar dibandingkan dengan nyala api
150 R1, suhu nyala api pada R2 mencapai 320
100 ºC dan lama nyala api diburner mencapai ±
50 3 menit, penggunaan siklon mampu
0
memisahkan syn-gas dari partikel solid
R1 R2 R3 R4
seperti tar dan abu yang dapat menyumbat
Rangkaian pipa syn-gas.
Dan pada R3 tidak jauh berbeda
Gambar 5. Suhu api diburner masing- dengan R2 namun suhu api sedikit lebih
masing rangkaian rendah yaitu 309ºC, lama nyala api
Kemudian pada R3 terlihat suhu diburner mencapai 5 menit, penggunaan
didalam siklon terjadi penurunan, nyala api filter mampu membersihkan syn-gas dari
diburner tidak jauh berbeda dengan R2 tar dan abu, namun kinerja filter tidak
namun lama produksi syn-gas cenderung mampu lama dikarenakan banyaknya tar
sedikit lebih lama. Selanjutnya pada R4 yang tertampung di filter langsung menuju
terlihat penggunaan siklon dan filter ke filter sehingga lebih cepat mengganti
berpengaruh pada suhu komponen dan serabut kelapa yang digunakan sebagai
lama gas produktif yang dihasilkan. filter.
Begitupun suhu nyala api diburner. Pada Kemudian pada R4 api terlihat
pengujian R4 dianggap telah mendapatkan besar dan tidak bercampur asap, suhu
hasil yang maksimal dibandingkan dengan nyala api mencapai suhu tertinggi dari
rangkaian lainnya. Data perbandingan masing-masing rangkaian yaitu 375 ºC
suhu api diburner pada masing-masing begitupun lama nyala api di burner
rangkaian seperti pada gambar 5. mencapai 7 menit.

50 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


R1 R2 R3 R4
Gambar 6. Nyala api pembakaran pada R1, R2, R3 dan R4

c. Waktu Produksi Syn-Gas Di burner e. Tar Yang Dapat Dipisahkan Pada


Dari hasil pengujian masing- Siklon, Filter, dan Burner
masing rangkaian pada rangkaian 4 Pada pengambilan data banyaknya
menunjukan hasil yang dianggap akurat, tar yang dapat dipisahkan oleh filter
lama produksi syn-gas atau gas yang bisa dengan padatan serabut kelapa yaitu
dibakar mencapai 7 menit, berikut lama dengan menimbang berat serabut kelapa
produksi syn-gas masing-masing setelah digunakan sebagai filter dan
rangkaian digambarkan dalam diagram dikurang berat serabut kelapa sebelum
batang digunakan sebagai filter.

Waktu produksi syn-gas masing- Tabel 2. Sisa Arang Setelah Pengujian


masing rangkaian (menit) Masing-masing Rangkaian
no rangkaian Sisa arang setelah
8
proses pengujian (kg)
lama waktu (menit)

6 1 R1 2,0
4 2 R2 3,3
2 3 R3 3,2
4 R4 3,4
0
R1 R2 R3 R4
rangkaian Arang sisa pembakaran (kg)
masing-masing rangkaian
Gambar 7. Waktu produksi syn-gas
4
masing-masing rangkaian
3
massa (kg)

d. Sisa Arang Setelah Pengujian Dari 2


Keempat Rangkaian
Data sisa arang setelah pengujian 1
dari keempat rangkaian dengan berat 0
biomassa masing-masing rangkaian R1 R2 R3 R4
sebelum digunakan 6 kg seperti gterlihat rangkaian
pada tabel 2. dan gambar 7.
Gambar 8. Arang sisa pembakaran masing-
masing rangkaian

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 51


Tabel 3. Data banyak tar yang dapat pada katup burner mampu memisahkan tar
dipisahkan oleh setiap rangkaian sebanyak 70 gram, tar yang dipisahkan
Rangkaian Siklon Filter Burner oleh R4 sebnyak 420 gram, serabut kelapa
(gram) (gram) (gram) R4 berwarna hitam agak kecokelatan
R1 - - 490 karena tar yang dipisahkan oleh filter tidak
R2 320 - 100 terlalu banyak dibandingkan filter pada R3,
R3 - 380 100 hal ini disebabkan tar yang akan melewati
R4 320 100 70 filter terlebih dahulu melewati siklon dan
terjadi pemurnian syn-gas pada siklon.
Berdasarkan dari pengujian
banyaknya tar yang dipisahkan dari siklon, Kesimpulan
filter, dan burner seperti pada Tabel 3
terlihat R1 yang tidak menggunakan siklon Dari hasil pengujian gasifikasi tipe
dan filter sehingga tar dipisahkan hanya updraft dengan penambahan cyclone dan
melalui pembuangan tar pada bagian filter ,dengan menggunakan biomasa kulit
bawah burner yang sudah diberi katup, tar kelapa muda, dapat disimpulkan sebagai
yang dapat dipisahkan oleh rangkaian 1 berikut :
sebanyak 490 gram. 1. Pengaruh penambahan cyclone dan
Dan pada R2 menggunakan siklon filter terhadap hasil pembakaran (nyala
dan tidak menggunakan filter, siklon pada api) sangat besar sekali, yaitu pada
R2 mampu memisahkan tar sebanyak 320 warna api orange kemerahan dan bersih
gram, dan tar yang dipisahkan oleh katup dengan asap yang sedikit serta besar
diburner sebanyak 100 gram, maka tar nya api yang keluar dari burner, dengan
yang dapat dipisahkan rangkaian 2 suhu api mencapai 375ºC. Dan jika
sebanyak 420 gram. dibandingkan dengan yang tidak
Kemudian pada R3 menggunakan menggunakan cyclone, dan filter nyala
filter dengan media padatan serabut api berwarna merah dan masih
kelapa, berat serabut kelapa sebelum bercampur asap, dengan api yang kecil,
digunakan 70 gram, dan berat serabut serta terjadi semburan tar dibagian
kelapa setelah digunakan 380 gram, berat burner, suhu api diburner mencapai
serabut kelapa setelah digunakan 311ºC.
dikurangai berat serabut sebelum 2. Pengaruh penambahan cyclone, dan
digunakan yaitu 310 gram dan ditambah filter terhadap Lama pembakaran syn-
banyak nya tar pada katup burner sebanyak gas pada burner yaitu mencapai ± 7
100 gram maka tar yang dapat dipisahkan menit. Jika tidak menggunakan cyclone,
oleh R3 sebanyak 410 gram, pada dan filter lama pembakaran syn-gas
rangkaian 3 tar hanya melewati filter, diburner hanya mencapai ± 2 menit.
sehingga pada gambar R3 serabut kelapa 3. Tar yang dapat dipisahkan oleh cyclone
yang sudah digunakan terlihat berwarna pada rangkaian R4 (reaktor, blower
sangat hitam mengharuskan penggantian cyclone, filter dan burner) yaitu
serabut kelapa baru agar tidak mengurangi sebanyak 320 gram dan tar yang dapat
kinerja filter. dipisahkan oleh filter sebanyak 70 gram
Dan pada R4 menggunakan siklon begitupun diburner dapat menampung
dan filter, telah didapat banyaknya tar tar sebanyak 70 gram.
yang dipisahkan oleh siklon sebanyak 320
gram, dan tar yang dipisahkan oleh filter
sebanyak 100 gram yaitu berat serabut
setelah digunakan dikurangi berat serabut
sebelum digunakan 70 gram maka tar yang
dipisahkan oleh filter sebanyak 30 gram,

52 TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017


Daftar Pustaka [6]. Agustian, Candra A,. M Indra,
Gandidi, dan Burhanudin H.
[1]. Arisanti, Yovita Reiny ,. Utami, 2013. Kajian Eksperimental
Annisa Widyanti , 2009, Gas Cleaner Yang
Gasifikasi Limbah Kulit Biji Dimodifikasi Untuk
Kopi Dalam Reaktor Fixed Mengekstrak Tar Dalam
Bed Dengan Sistem Inverted Producer Gas. Jurusan
Downdraft Gasifier : Teknik Mesin Universitas
Distribusi Suhu, Simposium Lampung. Lampung.
Nasional Rapi Viii 2009
Issn : 1412-9612.
[2]. Najib, Lailun,. Darsopuspito,
Sudjud,. 2012, Karakterisasi
Proses Gasifikasi Biomassa
Tempurung Kelapa Sistem
Downdraft Kontinyu dengan
Variasi Perbandingan
Udara-Bahan Bakar (AFR)
dan Ukuran Biomassa,
Jurnal Teknik ITS Vol. 1,
No. 1, (Sept. 2012) Issn:
2301-9271.
[3]. Iskandar T. 2012. Pemanfaatan
Limbah Pertanian Sebagai
Alternatif Melalui Konversi
Thermal. Jurusan Teknik
Kimia Universitas
Tribuwana Tunggadewi.
Jawa Timur.
[4]. Iswanto T, Rifai M, Rahmawati
Y dan Susiato. 2015. Desain
Pabrik Synthetic Gas
(Syngas) Dari Gasifikasi
Batu Bara Kualitas Rendah
Sebagai Pasokan Gas PT.
Pupuk Sriwijaya. Jurusan
Teknik Kimia Institut
Teknologi Sepuluh
November (ITS). Surabaya.
[5]. Hantoko, Dwi, Taniadi, Joko ,
dan Herri. 2015. Simulasi
Termodinamika
Perengkahan Tar Pada
Keluaran Fixed Bed
Gasifier. Jurusan Teknik
Kimia, FTI, UPN Veteran
Yogyakarta.

TURBO p-ISSN: 2301-6663, e-ISSN: 2447-250X Vol. 6 No. 1. 2017 53

Anda mungkin juga menyukai