2016
1
A. Pengertian Pecahan
Ditingkat sekolah dasar kelas satu dan dua siswa mempelajari konsep
bilangan yang dapat digunakan untuk merepresentasikan benda-benda yang
berbentuk utuh. Sehingga, yang dipelajari adalah konsep bilangan cacah atau
bilangan bulat positif. Konsep pecahan muncul ketika ternyata dalam kehidupan
sehari-hari ada benda-benda yang dapat disajikan tidak dalam bentuk utuh.
Misalnya, ketika ada sebuah kue tart yang akan dimakan oleh sebuah keluarga
yang terdiri dari empat orang dan setiap orang mendapat bagian kue tart yang
sama banyak. Maka, masing-masing anggota keluarga akan mendapat bagian kue
tart secara tidak utuh yaitu masing-masing orang medapat seperempat bagian dari
kue tart (Rachmiati, 2011).
Pecahan adalah salah satu konsep yang mendasar dalam matematika.
Menurut Rachmiati (2011) pecahan diartikan sebagai banyaknya bagian
berukuran sama dari beberapa bagian yang menyusun sesuatu yang utuh atau
perbandingan bagian yang sama terhadap keseluruhan. Menurut Karim (Mayang,
2014) pecahan adalah (1) perbandingan bagian yang sama dari suatu benda
terhadap keseluruhan benda tersebut. Maksudnya suatu benda dibagi menjadi
beberapa bagian yang sama maka perbandingan setiap bagian dengan keseluruhan
bendanya menciptakan lambang suatu pecahan. (2) perbandingan himpunan
bagian yang sama dari suatu keseluruhan himpunan terhadap keseluruhan
himpunan semula. Maksudnya suatu himpunan dibagi atas himpunan yang sama
maka perbandingan setiap bagian yang sama terhadap keseluruhan himpunan
semula akan menciptakan lambang dasar suatu pecahan.
Menurut Sugiarto (Mayang, 2014) pecahan saat ini diperkenalkan sebagai
hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan bagian-bagian benda.
Jika benda dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang sama. Lebih lanjut, menurut
Suyati (Mayang, 2014) menyatakan bahwa pecahan terjadi karena suatu benda
dibagi menjadi bagian sama besar yang bagian-bagian itu mempunyai nilai pecah.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pecahan merupakan bagian dari sesuatu yang utuh.
Sementara menurut (Sukayati, 2003) pecahan merupakan himpunan bagian dari
bilangan rasional.
2
Umumnya digunakan istilah pemotongan atau pemisahan sebagai cara
memecah suatu obyek ke dalam bagian-bagian.
Gambar di bawah ini menunjukkan suatu obyek standard
Gambar di bawah ini menunjukkan obyek yang dipotong ke dalam lima bagian
Gambar di bawah ini menunjukkan hasil pembagian ke dalam delapan bagian, dan
kemudian menggabungkan tiga dari bagian itu.
Kita menyebut bagian pecahan di atas tiga dari delapan bagian atau secara singkat
disebut tiga per delapan.
3
Satu bagian pecahan adalah bagian yang diperoleh dengan dua kegiatan
yaitu pembagian dan penggabungan. Pengabstraksian yang biasanya terjadi dari
kedua operasi tersebut diperoleh tiga dari delapan bagian sebagai hasil operasi
ganda matematika (pembagian dan penggabungan) yang disebut suatu pecahan.
3
Notasi matematika untuk hasil operasi ganda tersebut adalah (dibaca
8
sebagai tiga dari delapan). Karena angka di bawah garis menyatakan nama dari
bagian-bagian yang diwakili, apakah itu lima bagian, delapan bagian, tiga bagian
dan lain-lain inilah yang disebut penyebut (denominator) dalam pecahan.
Sedangkan angka di atas garis menyatakan berapa banyak bagian yang
digabungkan disebut dengan pembilang (numerator).
3
Notasi biasa kita baca dari atas ke bawah dan sering ditulis sebagai 3/8
8
untuk menyesuaikan dengan pencetakan atau pengetikan, hal ini memberi kesan
bahwa penggabungan yang dilakukan pertama, sedangkan pada materi
sebelumnya pertama-tama kita membaginya dalam 8 bagian dan kemudian
menggabungkan 3 dari 8 bagian. Oleh karena itu terlihat bahwa hal ini bersifat
komutatif, yaitu penggabungan lalu pembagian. Hasil yang diperoleh sama
3
apapun yang dikerjakan terlebih dahulu. Jadi notasi boleh diambil sebagai
8
pengenalan secara keseluruhan dari dua kemungkinan urutan operasi ganda
matematika.
Obyek standar:
4
Cara lain, mulai dengan obyek standar:
Bagi ke dalam delapan bagian: hasilnya seperdelapan bagian dari tiga obyek:
B. Pecahan Equivalen
Pecahan senilai disebut juga pecahan ekuivalen, pecahan seharga atau
pecahan yang sama. Pecahan ini termasuk pecahan sederhana yang mudah.
Dengan menggunakan bentuk operasi ganda yang disebut pecahan, dapat
diperoleh himpunan-himpunan pecahan yang ekuivalen, dan suatu relasi
ekuivalen antara pecahan-pecahan itu.
Pecahan Wujudnya
2
3
4
6
6
9
8
12
dan seterusnya, polanya adalah jelas.
2 4 ,6 8
, , ,...
3 6 9 12
Dengan cara yang sama dapat diperoleh himpunan lain tentang pecahan yang
ekuivalen. Sebagai contoh:
Pecahan Wujudnya
1
2
2
4
3
6
4
8
dst dst
Himpunan pecahan yang ekuivalen:
1 2 3 4
, , , ,...
2 4 6 8
5 10 15 20
Contoh lain tanpa diagram: , , , ,...
8 16 24 32
Tidak hanya pola dari setiap kelas yang ekuivalen ini yang jelas tetapi metode
umum untuk membentuk pecahan ekuivalen mulai muncul.
9
Mulai dengan pecahan
12
18
Menggandakan bilangan atas dan bawah
24
27
Melipattigakan bilangan atas dan bawah dan seterusnya
36
9 18 27
Kelas ekuivalennya: , , ,...
12 24 36
a ka
Secara umum, jika a, b, dan k adalah bilangan asli maka pecahan .
b kb
ka a
Karena , dapat ditentukan pecahan lain yang ekuivalen dengan pecahan
kb b
yang diberikan, dengan cara mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut
dengan bilangan asli yang sama. Yang pertama selalu dapat dilakukan; yang
terakhir dikenal sebagai aturan pencoretan. Sebagai contoh:
9 33 3
12 43 4
3 32 6
diperoleh pula:
4 42 8
jadi pecahan-pecahan ini masuk dalam kelas ekuivalen yang dapat ditulis:
3 6 , 9 18
, , ,...
4 8 24
12
C. Bilangan Pecahan
Sifat tertentu dari suatu himpunan pecahan yang ekuivalen disebut
”bilangan pecahan”. Menurut Soewito (Maulida, 2010) bilangan pecahan adalah
7
bilangan yang lambanganya terdiri dari pasangan berurutan bilangan bulat dan
8
dengan yang merupakan penyelesaian persamaan , ditulis
Sedangkan menurut Nugroho (Maulida, 2010), bilangan pecahan terdiri atas dua
bagian yaitu pembilangan dan penyebut, pembilang adalah bilangan yang berada
di bagian atas suatu pecahan, yang menunjukkan berapa besar bagian yang
digunakan. Penyebut adalah bilangan yang berada di bagian bawah suatu pecahan.
Dengan suatu satuan yang terkait, setiap pecahan dalam suatu kelas
ekuivalen mewakili ukuran yang sama; dan tanpa satuan, pecahan-pecahan
tersebut mewakili bilangan yang sama. Ini berarti bahwa kita dapat menggunakan
salah satu pecahan dari himpunan tersebut sebagai nama untuk banyaknya
anggota himpunan tersebut; dan meskipun hal ini dapat mengacaukan jika kita
tidak mengetahui apa yang sedang berlangsung, jika kita mengerti, ini akan
memberikan keuntungan yang lebih besar dalam perhitungan.
Jadi kita mengatakan tentang pecahan, dengan operasi ganda;
2 4
3 6
Jika kita mengatakan dalam bilangan pecahan;
2 4
3 6
Masing-masing menyatakan kelas ekuivalen yang sama. Oleh sebab itu tanda
ditengah menunjukkan bahwa keduanya mempunyai arti/maksud yang sama.
2
Selanjutnya obyek ini menggambarkan pecahan
3
2 4
Sedangkan dalam bilangan pecahan
3 5
Dapat diartikan dengan bagian dua pertiga bagian dari suatu obyek
a (c e) c a c e
a e
=
b (d f ) b d b d f
f
Distributif perkalian terhadap penjumlahan
x a b x (a b)
y d d y d
x (a b) x a x
= =
yd b
yd
xa xb x a x b
= =
y yd d y d
d y
IMPLIKASI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
lingkaran atau persegi, sehingga lipatnnya tepat menutupu satu sama lain.
Selanjutnya bagian yang dilipat dibuka dan diarsir sesuai bagian yang
dikehendaki, sehingga akan didapatkan gambar daerah seperti di bawah ini.
Pecahan dibaca setengah atau satu perdua atau seperdua. “1” disebut
2. Pecahan Senilai
Misalnya akan ditunjukkan contoh bahwa dengan menggunakan
tiga lembar kertas yang berbentuk persegipanjang dengan ukuran yang sama.
Anggap selembar kertas sebagai 1 bagian utuh. kertas pertama dilipat menjadi dua
bagian yang sama sehingga diperoleh . Kertas kedua dilipat menjadi dua bagian
yang sama, kemudian dilipat lagi menjadi dua, sehingga diperoleh . begitupun
untuk kertas ketiga dilipat menjadi dua bagian yang sama sebanyak tiga kali.
Kertas pertama yang dilipat menjadi dua bagian yang sama
dan diperoleh .
Dari lipatan pertama dilipat lagi menjadi dua bagian yang
sama dan diperoleh .
memberinya sepotong lagi yang besarnya bagian. Berapa kue adik sekarang.
Tahap 2
Lipat menjadi 2 bagian sama atau dari , maka akan terbentuk lipatan:
Tahap 3
Ikuti lipatan kecil tersebut sampai seluruh kertas membentuk lipatan kecil
yang sama. maka akan terbentuk 10 lipatan kecil, dan dari tersebut ternyata
sama dengan 3 lipatan kecil dari 10 lipatan atau (yang diarsir dobel).