Anda di halaman 1dari 4

Nama : Stenly, J.

Wenno
Mata Ajaran : Etika dan Hukum Kesehatan
Hari/tggl : 27 Oktober 2019
Waktu : 120 Menit
Dosen : Prof. Dr. H. Indar, SH, MPH
Program : S2 STIK TM Mks
Soal-soal

1. Seorang mahasiswa A (20 tahun) mengalami kecelakan lalulintas dan menderita pada
malam tahun baru. Dalam keadaan tidak sadar ia dibawa ayahnya B (56 tahun) ke rumah
sakit terdekat. Dokter rumah sakit mengatakan kaki kirnya harus diamputasi. Ketika A
siuman justru menolak diamputasi, sementara ayahnya menyetujui tindakan tersebut
sebelum operasi A diharuskan menanda tangani pernyataan yang berbunyi sebagai
berikut “ Bahwa ia menyatakan setuju atas segala tindakan medik yang akan dilakukan
dan akan membebaskan dokter dan pihak rumah sakit dari segala tuntutan hukum”
Pertanyaan :
a. Bagaimana keberatan yuridis terhadap pernyataan pada kasus diatas.
b. Apakah tindakan medik memerlukan semua persetujuan tindakan medik (PTM) dari
pasien atau keluarganya?. jelaskan.
c. Dari kasus diatas, jika tindakan amputasi tetap dilaksanakan, apakah tidak
bertantangan dengan prinsip PTM?.
d. Bagaimana jika sebaliknya, A menyatakan persetujuan sementara ayahnya menolak
tindakan diamputasi, meurut anda apakah A atau B yang harus dipenuhi
permintaanya.
e. Siapa yang berkompoten untuk memberikan persetujuan pada kasus diatas ?.
2. Jika kasus diatas disetujui untuk diamputasi. Tetapi apa yang terjadi entah karena
kesalahan atau kelalaian siapa, sehingga ternyata yang diamputasi adalah kaki kanan A.
kaki yang patah masih melekat pada tubuhanya. Atas kejadian ini pasien dan keluarga
menyatakan menuntut ganti rugi dari pengadilan.
Pertanyaan :
a. Jelaskan teori tanggung jawab hukum rumah sakit dalam pelayanan kesehatan,
diterpakan dalam kasus diatas.
b. Dalam kasus diatas siapakah yang harus diberikan beban pembuktian atas kesalahan
atau kelalaian tersebut ?.
c. Sebagai tergugat dari pasien dan keluarganya, dapatkah dokter mengungkapkan
rahasia kedokteran dari pasien tersebut ?.
d. Bagaimana posisi dokter baik sebagai saksi ahli maupun sebagai saksi dalam suatu
perkara pasiennya dengan pihak lain, sesungguhnya dengan kewajiban menjaga
rahasia jabatan?.
e. Sebutkan alat bukti yang dapat dikemukakan baik oleh pasien maupun dokter.

Jawaban 1 :

a. Menurut Permenkes, no 290 tahun 2008 tentang persetujuan tindakan kedokteran


(untuk selanjutnya disebut sebagai PTK), pasal 1 ayat (1) yang dimaksud dengan
persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau
keluarga terdekat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan
kedokteran yang akan dilakukan terhadap pasien.
Kemudian pada pokok-pokok hukum perikatan dan kitab undang-undang
hukum perdata keputusan dari keluarga terdekat dapat diambil apabila
1. Pasien masih dibawah umur.
2. Pasien dibawah pengampuan.
3. Pasien yang tidak sadar.
Bahkan pada pasien sadar dan jika ingin mencabut persetujuan tersebut dan
menyatakan ia menolak untuk dilakukan tindakan, pernyataan tersebut harus dibuat
tertulis (Pasal 16), dengan demikian, maka segala akibat dari penolakan tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pasien.

b. Meurut saya harus ada persetujuan dari pasien atau pihak keluarga karena :
- Semua tindakan medik yang akan dilakukan kepada pasien harus mendapatkan
persetujuan dan persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun secara lisan
- Untuk tindakan medik yang mengandung risiko tinggi harus dibuat persetujuan
secara tertulis dan ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
- Yang berhak memberikan persetujuan, adalah pasien yang dalam keadaan sadar
dan sehat mental, telah berumur 21 tahun/telah melangsungkan pernikahan
c. Adakalanya, ada persetujuan dari PTM, karena jika melanggar persetujuan tindakan
medik bisa saja, ada teguran dari pihak berwajib untuk dokter itu sendri, salah satunya
adalah, dikenakan sanksi administratif berupa teguran sampai dengan pencabutan
surat izin praktik. Selain itu juga jika seorang dokter masih saja untuk melakukan
tindakan tanpa persetujuan pasien, dapat dikategorikan sebagai tindakan penganiyaan
dan menurut hukum perdata dokter dapat digugat telah melakukan perbuatan melawan
hukum.

d. Yang harus dipenuhi permintaan adalah dari ayah (B) tersebut karena, ayahnya masih
sepenuhnya bertanggung jawab atas dirinya (A)/Mahasiswa. pada dasarnya anak yang
masih berumur 20 tahun atau sebelum 21 tahun masih melibatkan orang tuanya dalam
hal apapun, kecuali anaknya sudah berumur 21 tahun keatas atau sudah menikah,
barulah dalam tindakan mahasiswa (A) dapat mengambil keputusan sendiri. Tanpa
pengawasan atau persetujuan dari orang tuanya (ayahnya B).

e. Dari pihak RS/Dokter dan Orang tua (ayah)

Jawaban 2 :

a. Dalam tanggung jawab hukum rumah sakit ada 1 teori yang mendukung kasus diatas
adalah teori implied waiver menyatakan bahwa pasien secara sukarela berobat dan
dirawat di rumah sakit dan ditanggung oleh dana yang berasal dari derma sehingga
pasien tersebut dianggap sendirinya meninggalkan haknya untuk mengganti rugi
apabila terjadi kecelakaan.

b. Pada kasus diatas bisa saja yang melakukan kesalahan adalah dokter, mungkin karena
kelelaian tidak hati-hati, tidak teliti. Namun jika sekalipun hal itu terjadi tetapi
dokternya sudah menyetujui tindakan medik dan Standart Pelayanaan Medik maka
kasus ini bisa saja dikembalikan pada pembuktian tentang stadart pelayaan medik
(SPM) dan persetujuan tindakan medik karena ini merupakan ketentuan untuk
meniadakan sifat bertantangan dengan hukum dari suatu tindakan medik.
c. Bisa saja karena rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan
pasien, memenuhi perminataan aperatur penegak hukum, permintaan pasien sendiri,
atau berdasarkan ketentuan perundang-undangan.

d. Dalam hukum pidana erat berkaitan dengan masalah rahasia kedokteran, rahasia
kedokteran kerapkali menempatkan dokter atau tenaga kesehatan lainnya dalam posisi
yang dilematis. Kewajiban untuk tidak mengungkapkan rahasia kedokteran (Pasal 322
KUHP) dan kewajiban memberikan kesaksian (Pasal 179 KUHP) atau penarikan diri
sebagai saksi dan karena itu tidak memberikan informasi sama sekali.

e. Bukti dari pasien ialah, mungkin pada hak asasi manusia, dimana pasien juga punya
hak dalam pelayanan kesehatan yaitu jasa pelayanan. Adanya hak ini bersumber dari
hubungan keperdataan yang timbul karena adanya suatu perjanjian anatara dokter,
tenaga kesehatan, dengan pasien untuk memberikan pertolongan, yang apabila
persyaratan tidak terpenuhi dapat diajukan gugatan.

Anda mungkin juga menyukai