DAN
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN NERS
Daftar Isi
Daftar Isi…………………………………………………………………………. i
Kata Pengantar………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
BAB II RUANG LINGKUP (PROFILE PENYELENGGARA PENDIDIKAN
NERS INDONESIA)…………………………………………….……………….. 4
i
8. Operasi…………………………………………………………………… 22
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi………………………… 22
8.2 Persyaratan Pelayanan Pendidikan ……………………………… 22
8.3 Desain Pengembagan Pelayanan pendidikan …………………….. 24
8.4 Pengendalian Proses, Ketua Program Studi Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia Yang Disediakan Eksternal………… 26
8.5 Produksi dan Penyedia Jasa………………………………………... 28
8.6 Pelepasan Pelayanan pendidikan………………………..…………… 30
8.7 Pengendalian Ketidaksesuaian Keluaran………………………..…….. 31
9. Evaluasi Kerja……………………………………………………………….…… 32
9.1 Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Evaluasi……………………… 32
9.2 Audit Internal…………………………………………………………. 34
9.3 Tinjauan Manajemen………………………………………………… 34
10. Peningkatan………………………………………………………………… 35
10.1 Umum…………………………………………………………………. 35
10.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif…………………………... 37
10.3 Peningkatan Berkelanjutan…………………………………………. 37
11. Pemenuhan Standar Penjaminan Mutu Nasional……………………… 37
11.1 Standar Kompetensi Lulusan………………………………………. 37
11.2 Standar Isi Pembelajaran …………………………………………….. 40
11.3 Standar Proses Pembelajaran……………………………………… 41
11.4 Standar Penilaian……………………………………………………. 45
11.5 Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan……………………….. 50
11.6 Standar Sarana dan Prasarana……………………………………. 51
11.7 Standar Pengelolaan Pembelajaran………………………………. 54
11.8 Standar Pembiayaan Pembelajaran…………………………. 55
11.9. Standar Penelitian…………………………………………………… 56
11.10. Standar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat……………. 60
ii
KATA PENGANTAR
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
dipahami dengan jelas dan bukan pada spekulasi kenyamanan. Untuk
tujuan ini, informasi dan kebijaksanaan dikombinasikan dengan analisis,
pemikiran logis, dan pendekatan ilmiah.
6. Kolaborasi Dengan Mitra (hubungan saling menguntungkan dengan
pemasok) adalah penting untuk mendapatkan kebijaksanaan optimal,
keterampilan, dan kreatifitas untuk mencapai nilai peserta didik.
7. Keterlibatan Orang adalah cara yang paling efektif dan efisien untuk
sebuah Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia dalam mencapai
tujuannya, untuk memfasilitasi keterlibatan semua orang dalam
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia , dan membuat penggunaan
maksimal kompetensi, kebijaksanaan, keterampilan, dan kreatifitas orang-
orang dalam Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia tersebut.
8. Perbaikan Terus-Menerus proses pembelajaran Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia dan pembelajaran pribadi peserta didik
memungkinkan Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia untuk terus
menciptakan nilai. Ini memungkinkan pertumbuhan yang berkelanjutan
dalam lingkungan pendidikan eksternal. Hal ini meningkatkan
pembelajaran, kebijaksanaan pribadi, dan kebijaksanaan Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia dalam cara yang inovatif dan konstruktif.
2
nilainya sendiri dan mengambil tindakan sendiri, yang lepas dari stereotip
(ke-klise-an).
3
BAB II RUANG LINGKUP
(PROFILE PENYELENGGARA PENDIDIKAN NERS INDONESIA)
CATATAN 1 Dalam standar ini istilah “produk” atau “jasa” ini hanya dipakai untuk
Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia yang dimaksudkan
untuk, atau diminta oleh mahasiswa .
CATATAN 2 Persyaratan dan peraturan perundang-undangan dapat dimaksudkan
sebagai persyaratan hukum.
4
1.5. Identifikasi proses bisnis Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
1.6. Identifikasi pemangku kepentinganPenyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia
5
3. ISTILAH DAN DEFINISI
3.1. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang
meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional
Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.
3.2. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang
pembelajaran pada jenjang pendidikan tinggi di Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3.3. Standar Nasional Penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem
penelitian pada Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia yang berlaku
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.4. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat adalah kriteria
minimal tentang sistem pengabdian kepada masyarakat pada
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia yang berlaku di seluruh
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3.5. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.
3.6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.
3.7. Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan
menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program
magister, program doktor, program profesi, program spesialis yang
diselenggarakan oleh Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.
3.8. Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia adalah satuan pendidikan
yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.
3.9. Program Studi adalah kesatuan kegiatan pendidikan dan pembelajaran
yang memiliki kurikulum dan metode pembelajaran tertentu dalam satu
jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan
vokasi.
3.10. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
6
3.11. Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode
ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan
keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu
cabang pengetahuan dan teknologi.
3.12. Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3.13. Satuan Kredit Semester, yang selanjutnya disingkat sks adalah takaran
waktu kegiatan belajar yang di bebankan pada mahasiswa per minggu per
semester dalam proses pembelajaran melalui berbagai bentuk pembelajaran
atau besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha mahasiswa dalam
mengikuti kegiatan kurikuler di suatu program studi.
3.14. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
3.15. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi antara
lain, pustakawan, tenaga administrasi, laboran dan teknisi, serta pranata
teknik informasi.
3.16. Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia adalah sebuah perguruan
tinggi berupa sekolah pada setiap tingkat akademik, atau pusat pelatihan
menyediakan layanan mandiri atau sebagai bagian dari Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia yang lebih besar.
3.17. Penyedia Pendidikan adalahorang yang memberikan pendidikan kepada
peserta didik, seperti: guru, instruktur, dosen, profesor dan pelatih.
3.18. Mutu adalah keseluruhan karakteristik produk (hasil) yang menunjukkan
kesesuaiannya dengan permintaan dan persyaratan yang ditetapkan oleh
Costumer (Stakeholder).
3.19. Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia Internal
(Internal Quality Assurance System) adalah seluruh kegiatan terencana dan
sistematisyangsaling berhubungan dan mempengaruhi yang dilaksanakan
untuk memastikan bahwa suatu produk (hasil) memenuhi persyaratan mutu.
3.20. Kebijakan Mutu (quality policy) adalah kumpulan pedoman yang dipakai
sebagai rujukan dalam melaksanakan Standar Pendidikan Tinggi Program
Studi Ners Indonesia internal.
3.21. Standar Mutu adalah seperangkat tolok ukur unsur masukan, proses,
keluaran dan dampak yang dipakai sebagai pembanding dalam mengukur
dan menetapkan mutu.
7
3.22. Panduan Mutu adalah dokumen yang berisikan kebijkan mutu yang dipakai
sebagai acuan pada pelaksanaan setiap kegiatan guna menghasilkan suatu
produk (hasil) yang memenuhi persyaratan mutu.
3.23. Standar Operating Procedur (SOP) adalah dokumen turunan panduan
mutu yang berisikan tata cara pelaksanaan setiap kegiatan guna
menghasilkan suatu produk (hasil) yang memenuhi persyaratan mutu.
3.24. Instruksi Kerja (IK) adalah turunan dari panduan mutu dan/atau standar
operating prosedur yang berisikan penjelasan tentang pelaksanaan teknis
dari suatu kegiatan guna menghasilkan suatu produk (hasil) yang memenuhi
persyaratan mutu
3.25. Dokumen Rujukan adalah pelbagai peraturan, pedoman dan standar yang
dipakai sebagai acuan dalam melakukan kegiatan operasional.
3.26. Borang adalah alat atau instrumen untuk mengumpulkan informasi tentang
pelaksanaan suatu kegiatan guna menghasilkan suatu produk (hasil) yang
memenuhi persyaratan mutu.
3.27. Rekaman adalah catatan tentang hasil pencapaian dari pelaksanaan suatu
kegiatan yang menghasilkan suatu produk (hasil) untuk memenuhi
persyaratan mutu
3.28. Tim Penjaminan Mutu Internal (TPMI) adalah satuan Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia fungsional yang bertanggungjawab
melaksanakan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia
Internal (SPMI)
3.29. Sasaran Mutu (quality objective) adalah target yang terukur yang dipakai
sebagai indikator tingkat keberhasilan dari pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan untuk satu kurun waktu tertentu.
3.30. Mahasiswa adalah peserta didik/mahasiswa
3.31. Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia adalah
layanan pendidikan.
8
4. Konteks Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
4.1 Memahami Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia Dan Konteksnya
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan masalah internal dan
eksternal yang relevan dengan tujuan dan arahan stratejik yang dapat berpengaruh
pada kemampuan untuk mencapai hasil yang diinginkan dari Standar Pendidikan
Tinggi Program Studi Ners .
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia memantau dan meninjau informasi
tentang isu eksternal dan internal.
CATATAN 1: Isu dapat termasuk faktor positif dan negatif atau kondisi yang
dipertimbangkan.
CATATAN 2: Memahami konteks eksternal dapat difasilitasi dari isu yang timbul
dengan mempertimbangkan hukum, teknologi, persaingan, pasar, budaya,
masyarakat, dan lingkungan ekonomi, baik lokal, regional, nasional maupun
internasional.
CATATAN 3: Memahami konteks internal dapat dapat difasilitasi dengan
mempertimbangkan masalah yang terkait dengan nilai, pengetahuan budaya, dan
kinerja Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia .
9
4.3 Menentukan Lingkup Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan batas dan aplikasi Standar
Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia untuk menetapkan lingkupnya.
Ketika menentukan lingkup, Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
mempertimbangkan:
a) Isu internal dan eksternal yang diacu pada 4.1;
b) Persyaratan pihak berkepentingan yang relevan yang diacu pada 4.2;
c) Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menerapkan seluruh persyaratan dari
Standar ini bila dapat diterapkan dalam lingkup yang ditentukan pada Sistem
Manajemen Mutu.
Lingkup Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia tersedia dan
dipelihara sebagai informasi terdokumentasi. Lingkup ini harus menyatakan jenis
Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia yang dicakup, dan
memberikan pembenaran untuk hal apapun jika persyaratan Standar ini tidak dapat
diterapkan pada lingkup dari Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners .
Kesesuaian terhadap Standar ini hanya boleh dikirim jika persyaratan yang
ditentukan tidak dapat diterapkan, tidak berpengaruh pada kemampuan atau
tanggung jawab Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia untuk memastikan
kesesuaian Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia dan
untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa .
10
4.4 Sistem Manajemen Mutu dan Prosesnya
4.4.1Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menetapkan, memelihara dan
meningkatkan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia secara
berkelanjutan, termasuk proses dan interaksinya yang diperlukan, sesuai dengan
persyaratan Standar ini.
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan proses yang diperlukan bagi
Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia dan penerapannya di
seluruh Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia , dan harus:
a) Menetapkan masukan yang diperlukan dan keluaran yang diharapkan dari
proses;
b) Menetapkan urutan dan interaksi proses;
c) Menetapkan dan menerapkan kriteria, metode (termasuk pengukuran dan
indikator kinerja terkait) yang diperlukan untuk memastikan operasi, dan kendali
proses yang efektif;
d) Menetapkan sumber daya yang diperlukan dan memastikan ketersediaan;
e) Penunjukkan tanggung jawab dan wewenang untuk proses tersebut;
f) Menangani risiko dan peluang sesuai dengan persyaratan dari 6.1,
merencanakan dan menerapkan tindakan yang tepat untuk mengatasinya;
g) Mengevaluasi metode untuk memantau, mengukur, bila sesuai, dan
mengevaluasi proses dan, jika diperlukan, perubahan proses untuk memastikan
hal tersebut mencapai hasil yang dimaksud;
h) Meningkatkan proses dan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners .
11
5. Kepemimpinan
5.1 Kepemimpinan dan Komitmen
5.1.1 Umum
Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia memperlihatkan
kepemimpinan dan komitmen terhadap Standar Pendidikan Tinggi Program Studi
Ners Indonesia dengan:
a) Mengambil tanggung jawab atas keefektifan Standar Pendidikan Tinggi Program
Studi Ners ;
b) Memastikan kebijakan dan sasaran mutu ditetapkan untuk Standar Pendidikan
Tinggi Program Studi Ners Indonesia dan selaras dengan konteks dan arahan
stratejik Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia ;
c) Memastikan integrasi persyaratan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi
Ners Indonesia dalam proses bisnis Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia ;
d) Mempromosikan kepedulian pada pendekatan proses dan pemikiran berbasis
risiko;
e) Memastikan sumber daya yang diperlukan untuk Standar Pendidikan Tinggi
Program Studi Ners Indonesia tersedia;
f) Mengomunikasikan pentingnya manajemen mutu yang efektif dan kesesuaian
terhadap persyaratan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners ;
g) Memastikan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia mencapai
hasil yang dimaksud;
h) Melibatkan, mengarahkan dan mendukung orang untuk berkontribusi pada
keefektifan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners ;
i) Mempromosikan peningkatan;
j) Mendukung peran manajemen yang relevan lainnya untuk memperlihatkan
kepemimpinannya dalam bidang tanggung jawab mereka.
CATATAN: Rujukan pada “bisnis” dalam Standar ini dapat diartikan secara luas
yang berarti kegiatan utama dengan tujuan keberadaan Penyelenggara Pendidikan
Ners Indonesia , baik Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia publik, swasta
untuk laba atau nirlaba.
5.2 Kebijakan
5.2.1 Penetapan Kebijakan Mutu
Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menetapkan,
menerapkan dan memelihara kebijakan mutu yang:
a) Sesuai dengan tujuan dan konteks Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
dan mendukung arah stratejik;
b) Menyediakan kerangka kerja untuk menerapkan sasaran mutu;
c) Termasuk komitmen untuk memenuhi persyaratan yang berlaku;
d) Termasuk komitmen untuk peningkatan berkelanjutan dari Standar Pendidikan
Tinggi Program Studi Ners .
13
6. Perencanaan
6.1 Tindakan Ditujukan Pada Peluang dan Risiko
6.1.1 Ketika merencanakan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners ,
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia : mempertimbangkan isu yang
dimaksud pada 4.1 dan persyaratan yang dimaksud 4.2 dan menentukan
risiko dan peluang yang perlu ditujukan untuk:
a) Memberikan kepastian bahwa Standar Pendidikan Tinggi Program Studi
Ners Indonesia dapat mencapai hasil yang diinginkan;
b) Meningkatkan pengaruh yang diinginkan;
c) Mencegah, atau mengurangi, pengaruh yang tidak diinginkan;
d) Mencapai peningkatan.
Tindakan yang diambil untuk mengatasi risiko dan peluang proporsional terhadap
pengaruh potensial kesesuaian pelayanan pendidikan .
CATATAN 1: Pilihan untuk mengatasi risiko dapat termasuk menghindari risiko,
mengambil risiko untuk mengejar peluang, menghilangkan sumber risiko, mengubah
kemungkinan atau konsekuensi, atau berbagi risiko, atau mempertahankan risiko
dengan keputusan.
CATATAN 2: Peluang dapat mengaruh pada adopsi praktik baru, peluncuran produk
baru, pembukaan pasar baru, menangani mahasiswa baru, membangun kemitraan,
dengan mengunakan teknologi baru dan keinginan lain serta kelayakan untuk
memenuhi kebutuhan Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia atau mahasiswa .
14
6.2 Sasaran Mutu dan Perencanaan Untuk Mencapai Sasaran
6.2.1Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menetapkan sasaran mutu pada
fungsi yang relevan, tingkat dan proses yang dibutuhkan untuk Standar Pendidikan
Tinggi Program Studi Ners .
Sasaran mutu harus:
a) Konsisten dengan kebijakan mutu;
b) Terukur;
c) Memperhitungkan persyaratan yang berlaku;
d) Relevan dengan kesesuaian Ketua Program Studi Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa ;
e) Dipantau;
f) Dikomunikasikan;
g) Dimutakhirkan seperlunya.
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia memelihara informasi terdokumentasi
dari saran mutu.
15
7. Dukungan
7.1 Sumber Daya
7.1.1 Umum
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan dan menyediakan
sumber daya yang diperlukan untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan
meningkatkan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia
berkelanjutan.
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia mempertimbangkan:
a) Kemampuan dari, dan kendala pada, sumber daya internal saat ini;
b) Keperluan apa yang akan diperoleh dari penyedia eksternal.
7.1.3 Infrastruktur
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan, menyediakan dan
memelihara infrastruktur untuk operasi dari proses untuk mencapai kesesuaian
pelayanan pendidikan .
CATATAN: Lingkungan yang sesuai dapat berupa kombinasi dari faktor manusia
dan fisik, seperti:
a) Sosial (misal: tidak diskriminatif, tenang, tidak konfrontatif);
b) Psikologis (misal: mengurangi stress, pencegahan kelelahan, pencegahan
emosi);
16
c) Fisik (misal: temperatur, panas, kelembaban, cahaya, aliran udara,
kebersihan, suara).
Faktor ini dapat berbeda sesuai substansial bergantung pada Ketua Program
Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia yang disediakan.
17
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan jika validasi hasil
pengukuran sebelumnya terpengaruh ketika peralatan pengukuran ditemukan cacat
saat verifikasi atau kalibrasi yang direncanakan, atau selama penggunaannya, dan
diambil tindakan korektif yang sesuai kebutuhan.
18
7.2 Kompetensi
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia harus:
a) Menentukan kompetensi yang cukup bagi orang yang melaksanakan
pekerjaan dalam kondisi terkendali yang dapat berpengaruh pada kinerja
dan keefektifan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners
b) Memastikan orang (SDM) ini kompeten berdasarkan pendidikan, pelatihan,
atau pengalaman yang sesuai
c) Jika dapat, mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang
diperlukan, dan mengevaluasi keefektifan dari tindakan yang diambil
d) Menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti kompeten
7.3 Kepedulian
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia memastikan orang (SDM) yang
melakukan pekerjaan dibawah kendali Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
peduli terhadap:
a) Kebijakan mutu
b) Sasaran mutu yang relevan
c) Kontribusi terhadap keefektifan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners
, termasuk manfaat dari peningatan kinerja
d) Pengaruh bila tidak mentaati persyaratan Standar Pendidikan Tinggi Program
Studi Ners
19
7.4 Komunikasi
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan komunikasi internal dan
eksternal yang relavan dengan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners ,
termasuk:
a) Pada apa yang dikomunikasikan
b) Kapan berkomunikasi
c) Dengan siapa berkomunikasi
d) Bagaimana berkomunikasi
e) Siapa yang berkomunikasi
20
7.5.3 Pengendalian Informasi Terdokumentasi
7.5.3.1 Informasi terdokumentasi yang diperlukan oleh Standar Pendidikan Tinggi
Program Studi Ners Indonesia dan oleh standar ini harus dikendalikan untuk
memastikan:
a) Ketersediaan dan kesesuaian untuk digunakan kapan dan dimana jika diperlukan;
b) Dilindungi secara cukup (misal kehilangan kerahasiaanya, penggunaan yang tidak
sesuai, atau kehilangan integritas).
21
8. Operasi
8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia merencanakan, menerapkan dan
mengendalikan proses (lihat 4.4) yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan bagi
penyediaan Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia serta
untuk menerapkan tindakan yang ditentukan dalam klausul 6.1 dengan:
a) Menentukan persyaratan bagi pelayanan pendidikan
b) Menetapkan kriteria untuk:
1) Proses
2) Keberterimaan pelayanan pendidikan
c) Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai kesesuaian
terhadap persyaratan Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia
d) Menerapkan kendali proses sesuai dengan kriteria
e) Menentukan, memelihara, dan menyimpan informasi terdokumentasi sejauh
yang diperlukan
1) Agar ada keyakinan terhadap proses yang telah dilaksanakan seperti
yang diencanakan
2) Untuk memperagakan kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
pendidikan
Keluaran dari perencanaan harus sesuai dengan operasi Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia mengendalikan perubahan yang
direncanakan dan meninjau konsekuensi dari perubahan yang tidak dimaksudkan,
mengambil tindakan untuk mengurangi efek samping, seperlunya
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia memastikan bahwa proses yang
dialih daya dikendalikan (lihat 8.4)
23
CATATAN: Dalam beberapa situasi, seperti penjualan melalui internet, tinjauan
resmi tidak praktis untuk setiap pesanan. Sebaliknya, tinjauan dapat mencakup
informasi produk yang relevan, seperti katalog.
24
8.3.3 Masukan Desain dan Pengembangan
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan persyaratan penting
untuk jenis Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia yang
spesifik untuk didesain dan dikembangkan. Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia menentukan:
a) Persyaratan fungsional dan kinerja;
b) Informasi yang diperoleh dari kegiatan desain dan pengembangan yang
sama sebelumnya;
c) Persyaratan peraturan dan perundang-undangan;
d) Standar atau kode praktik bahwa Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia mempunyai komitmen untuk menerapkan;
e) Konsekuensi kegagalan potensial akibat sifat dari pelayanan pendidikan .
Masukan harus cukup untuk tujuan desain dan pengembangan lengkap dan
tidak bermakna ganda.
Perselisihan yang ada pada masukan harus diselesaikan.
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menyimpan informasi
terdokumentasi dari masukan desain dan pengembangan.
25
8.3.5 Keluaran Desain dan Pengembangan
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia memastikan bahwa keluaran desain
dan pengembangan:
a) Memenuhi persyaratan masukan;
b) Cukup untuk proses selanjutnya bagi penyediaan pelayanan pendidikan ;
c) Menyertakan atau mengacu pada persyaratan pemantauan dan
pengukuran, jika sesuai, dan kriteria keberterimaan;
d) Menentukan karakterisktik Ketua Program Studi Penyelenggara Pendidikan
Ners Indonesia yang penting untuk tujuan yang dimaksud dan penyediaan
yang aman dan tepat.
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menyimpan informasi
terdokumentasi dari keluaran desain dan pengembangan.
26
c) Proses atau bagian proses yang disediakan oleh penyedia eksternal
sebagai hasil keputusan Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia .
28
8.5.2 Identifikasi Dan Mampu Telusur
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menggunakan cara yang sesuai
untuk mengidentifikasi keluaran proses, bila diperlukan untuk memastikan
kesesuaian pelayanan pendidikan ,
Organiasasi harus mengidetifikasi status keluaran proses sehubungan dengan
persyaratan pemantauan dan pengukuran sepanjang penyediaan pelayanan
pendidikan .
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia mengendalikan identifikasi unik
dari keluaran proses ketika mampu telusur dipersyaratkan dan menyimpan informasi
terdokumenkasi yang diperlukan untuk memelihara ketelusuran.
8.5.4 Preservasi
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menjaga keluaran selama
penyediaanpelayanan pendidikan , sejauh yang diperlukan untuk memastikan
kesesuaian terhadap persyaratan
29
8.5.5 Kegiatan Pasca Penyerahan
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia memenuhi persyaratan kegiatan
pasca penyerahan yang terkait dengan pelayanan pendidikan .
Dalam menentukan jangkauan dari kegiatan pasca penyerahan yang
diperlukan, Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia mempertimbangkan:
a) Persyaratan peraturan perundang undangan;
b) Konsekuensi potensial yang tidak diinginkan terkait dengan pelayanan
pendidikan
c) Sifat, pengunaan dan masa pakai yang dimaksudkan dari pelayanan
pendidikan
d) Persyaratan mahasiswa ;
e) Umpan balik mahasiswa .
31
9. Evaluasi Kinerja
9.1 Pemantauan, Pengukuran, Analisis dan Evaluasi
9.1.1 Umum
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan:
a) Apa yang diperlukan untuk dipantau dan diukur
b) Metode pengukuran, pemantauan, analisis dan evaluasi, yang diperlukan
untuk memastikan keabsahan hasil
c) Kapan pemantauan dan pengukuran harus dilakukan
d) Kapan hasil pemantauan dan pengukuran harus dianalisi dan dievaluasi
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia mengevaluasi kinerja dan
keefektifan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menyimpan informasi
terdokumentasi yang sesuai sebagai bukti hasil tersebut.
32
g) Keperluan untuk peningkatan pada Standar Pendidikan Tinggi Program Studi
Ners
CATATAN: Metode untuk menganalisa data dapat menggunakan teknik statistik
33
9.2 Audit Internal
9.2.1Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia melaksanakan audit internal pada
waktu terencana untuk menyediakan informasi apakah Standar Pendidikan Tinggi
Program Studi Ners :
a) Merencanakan, menetapkan, menerapkan, dan memelihara program audit
termasuk, frekuensi, metoda, tanggung jawab, persyaratan perencanaan
dan pelaporan, harus dipertimbangkan pentingnya proses tersebut,
perubahan yang berpengaruh pada Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia , dan hasil audit terdahulu.
b) Menentukan lingkup dan kriteria audit untuk setiap audit
c) Memilih auditor dan melaksanakan audit untuk memastikan objektivitas dan
ketidakberpihakan dari proses audit
d) Memastikan hasil audit dilaporkan pada manajemen yang relavan
e) Melakukan koreksi dan tindakan korektif yang sesuai tanpa ditunda
f) Menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti penerapan program dan
hasil audit
34
4) Ketidaksesuaian dan tindakan korektif;
5) Pemantauan dan pengukuran hasil;
6) Hasil audit;
7) Kinerja penyedia eksternal
d) Kecukupan sumber daya
e) Keefektifan tindakan yang diambil ditujukan pada resiko dan peluang (lihat
6.1)
f) Peluang peningkatan
10. Peningkatan
10.1 Umum
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menentukan dan memilih peluang
ntuk tindakan peningkatan dan penerpan seperlunya untuk memenuhi persyaratan
mahasiswa dan meningkatkan kepuasan mahasiswa .
35
CATATAN: Contoh peningkatan dapat mencakup koreksi, tindakan korektif,
peningkatan berkelanjutan, perubahan terobosan, inovasi dan re-Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia
36
10.2 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif
10.2.1 Bila ketidaksesuaian terjadi, termasuk yang timbul dari keluhan,
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia :
a) Bereaksi terhadap ketidaksesuaian, dan jika berlaku:
1) Mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki;
2) Sepakat dengan konsekuensi.
b)Mengevaluasi kebutuhan tindakan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian, agar tidak terulang atau terjadi ditempat lain dengan:
1) Meninjau dan menganalisa ketidaksesuaian;
2) Menentukan penyebab ketidaksesuaian;
3) Menentukan kesamaan ketidaksesuaian yang sudah ada, atau potensi
terjadi.
37
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia digunakan sebagai acuan
utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar dosen dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar
pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran.
3) Rumusan capaian pembelajaran lulusan wajib:
▪ Mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI;
▪ Memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
4) Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari
internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam
kehidupan spiritual dan sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman
kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat
yang terkait pembelajaran.
5) Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode, dan/atau
falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang diperoleh melalui
penalaran dalam proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa,
penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait
pembelajaran.
6) Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan
menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang
diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian
dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang terkait pembelajaran,
mencakup:
▪ Keterampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang wajib
dimiliki oleh setiap lulusan Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan
lulusan Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia sesuai tingkat
program dan jenis pendidikan tinggi; dan
▪ Keterampilan khusus sebagai kemampuan kerja khusus yang
wajib dimiliki oleh setiap lulusan Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia sesuai dengan bidang keilmuan program studi.
7) Pengalaman kerja mahasiswa berupa pengalaman dalam kegiatan di
bidang tertentu pada jangka waktu tertentu, berbentuk pelatihan kerja,
kerja praktik, praktik kerja lapangan atau bentuk kegiatan lain yang
sejenis.
8) Rumusan sikap dan keterampilan umum sebagai bagian dari capaian
pembelajaran lulusan untuk setiap tingkat program dan jenis pendidikan
tinggi.
9) Rumusan sikap dan keterampilan umum dapat ditambah oleh
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia .
10) Rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus sebagai bagian dari
capaian pembelajaran lulusan wajib disusun oleh:
▪ Forum program studi sejenis atau nama lain yang setara;
▪ Pengelola program studi dalam hal tidak memiliki forum program
studi sejenis.
11) Rumusan merupakan satu kesatuan rumusan capaian pembelajaran
lulusan diusulkan kepada Direktur Jenderal Pembelajaran dan
38
Kemahasiswaan untuk ditetapkan menjadi capaian pembelajaran lulusan.
12) Rumusan capaian pembelajaran lulusan dikaji dan ditetapkan oleh Menteri
sebagai rujukan program studi sejenis.
39
11.2 Standar Isi Pembelajaran Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
Standar isi pembelajaran Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
merupakan kriteria minimal
tingkat kedalaman dan keluasan materi
pembelajaran.
40
11.3 Standar Proses Pembelajaran Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
Standar proses pembelajaran Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia merupakan kriteria
minimal tentang pelaksanaan pembelajaran
pada program studi untuk memperoleh capaian pembelajaran
lulusanPenyelenggara Pendidikan Ners Indonesia .
41
proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan
kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
▪ Tematik,Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan
program studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui
pendekatan transdisiplin.
▪ Efektif,Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna
dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar
dalam kurun waktu yang optimum.
▪ Kolaboratif,Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui
proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar
individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
▪ Berpusat pada mahasiswa,Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan
diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan
pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari
dan menemukan pengetahuan.
42
▪ Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan
pada tiap
tahap pembelajaran;
▪ Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan
dalam
deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa selama
satu semester;
▪ Kriteria, indikator, dan bobot penilaian;
▪ Daftar referensi yang digunakan.
4) Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain wajib ditinjau
dan disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
44
5) Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan,
tatap muka paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah
semester antara dan ujian akhir semester antara.
6) Masa dan beban belajar penyelenggaraan program
pendidikanPenyelenggara Pendidikan Ners Indonesia :
▪ Paling lama 7 (tujuh) tahun akademik untuk program
sarjana,
program diploma empat/sarjana terapan, dengan beban belajar
mahasiswa paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) SKS;
▪ Paling lama 3 (tiga) tahun akademik untuk program profesi setelah
menyelesaikan program sarjana, atau program diploma
empat/sarjana terapan, dengan beban belajar mahasiswa paling
sedikit 24 (dua puluh empat) SKS;
45
Beban belajar mahasiswa program program sarjana yang berprestasi
akademik tinggi, setelah 2 (dua) semester pada tahun akademik
yang pertama dapat mengambil maksimum 24 (dua puluh empat)
SKS per semester pada semester berikut.
46
11.4 Standar Penilaian Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
Standar penilaian pembelajaran Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil
belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan.
47
11.4.3. Mekanisme Dan Prosedur PenilaianPenyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia ;
1) Mekanisme penilaian terdiri atas:
a. Menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen,
kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang
dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran;
b. Melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik,
instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat
prinsip penilaian;
c. Memberikan umpan balik dan kesempatan untuk
mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa;
d. Mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar
mahasiswa secara akuntabel dan transparan.
2) Prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan
pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil
observasi, dan pemberian nilai akhir.
3) Prosedur penilaian pada tahap perencanaan dapat dilakukan melalui
penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang.
50
7) Dosen program sarjana dapat menggunakan dosen bersertifikat yang
relevan dengan program studi dan berkualifikasi paling rendah setara
dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.
8) Dosen program profesi dapat menggunakan dosen bersertifikat
profesi syang relevan dengan program studi dan memiliki
pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun serta berkualifikasi
paling rendah setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI.
9) Penyetaraan atas jenjang 6 (enam) KKNI, jenjang 8 (delapan) KKNI,
dan jenjang 9 (sembilan) KKNI dilakukan oleh Direktur Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan melalui mekanisme rekognisi
pembelajaran lampau.
51
5) Dosen tetap wajib memiliki keahlian di bidang ilmu yang sesuai
dengan disiplin ilmu pada program studi.
52
11.6 Standar Sarana dan Prasarana
53
5) Bangunan Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia harus memiliki
standar kualitas minimal kelas A atau setara.
6) Bangunan Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia harus
memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi listrik yangberdaya
memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun limbah khusus,
apabila diperlukan.
7) Standar kualitas bangunan Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia didasarkan pada peraturan menteri yang menangani
urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.
8) Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia harus menyediakan
sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh mahasiswa yang
berkebutuhan khusus terdiri atas:
a. Pelabelan dengan tulisan braille dan informasi dalam bentuk
suara;
b. Lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda;
c. Jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di lingkungan
kampus;
d. Peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul;
dan
e. Toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda.
54
5) Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia dalam melaksanakan standar
pengelolaan wajib:
a. Menyusun kebijakan, rencana strategis, dan operasional terkait
dengan pembelajaran yang dapat diakses oleh sivitas akademika
dan pemangku kepentingan, serta dapat dijadikan pedoman bagi
program studi dalam melaksanakan program pembelajaran;
b. Menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan jenis dan
program pendidikan yang selaras dengan capaian pembelajaran
lulusan;
c. Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan program studi
dalam melaksanakan program pembelajaran secara berkelanjutan
dengan sasaran yang sesuai dengan visi dan misi Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia ;
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kegiatan program
studi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Memiliki panduan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,
pengawasan, penjaminan mutu, dan pengembangan kegiatan
pembelajaran dan dosen;
f. Menyampaikan laporan kinerja program studi dalam
menyelenggarakan program pembelajaran paling sedikit melalui
pangkalan data pendidikan tinggi.
55
6) Standar satuan biaya operasional pendidikan tinggi menjadi dasar
bagi setiap Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia untuk
menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja (RAPB)
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia tahunan dan menetapkan
biaya yang ditanggung oleh mahasiswa.
7) Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia wajib:
a. Mempunyai sistem pencatatan biaya dan melaksanakan
pencatatan biaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sampai pada satuan program studi;
b. Melakukan analisis biaya operasional pendidikan tinggi sebagai
bagian dari penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia yang bersangkutan;
dan
c. Melakukan evaluasi tingkat ketercapaian standar satuan biaya
pendidikan tinggi pada setiap akhir tahun anggaran.
56
2) Hasil penelitian di Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
diarahkan dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya
saing bangsa.
3) Hasil penelitian merupakan semua luaran yang dihasilkan melalui
kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis
sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
4) Hasil penelitian mahasiswa harus memenuhi ketentuan capaian
pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia .
5) Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu
dan/atau tidak membahayakan kepentingan umum atau nasional
wajib disebarluaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan,
dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat digunakan untuk
menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
58
2) Sarana dan prasarana penelitian merupakan fasilitas Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia yang digunakan untuk:
a. Memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu
program studi;
b. Proses pembelajaran; dan
c. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
3) Sarana dan prasarana penelitian harus memenuhi standar mutu,
keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan peneliti,
masyarakat, dan lingkungan.
59
f. Mendayagunakan sarana dan prasarana penelitian pada lembaga
lain melalui program kerja sama penelitian;
g. Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis,
dan spesifikasi sarana dan prasarana penelitian; dan
h. Menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi penelitian
dalam menyelenggarakan program penelitian paling sedikit
melalui pangkalan data pendidikan tinggi.
62
a. Tingkat kepuasan masyarakat;
b. Terjadinya perubahan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada
masyarakat sesuai dengan sasaran program;
c. Dapat dimanfaatkannya ilmu pengetahuan dan teknologi di
masyarakat secara berkelanjutan;
d. Terciptanya pengayaan sumber belajar dan/atau pembelajaran
serta pematangan sivitas akademika sebagai hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; atau
e. Teratasinya masalah sosial dan rekomendasi kebijakan yang
dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan.
5) Penilaian pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan dengan
menggunakan metodedan instrumen yang relevan, akuntabel, dan
dapat mewakili ukuran ketercapaian kinerja prosessertapencapaian
kinerja hasil pengabdian kepada masyarakat.
63
b. Proses pembelajaran; dan
c. Kegiatan penelitian.
3) Sarana dan prasarana harus memenuhi standar mutu, keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.
64
a. Memiliki rencana strategis pengabdian kepada masyarakat yang
merupakan bagian dari rencana strategis Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia ;
b. Menyusun kriteria dan prosedur penilaian pengabdian kepada
masyarakat paling sedikit menyangkut aspek hasil pengabdian
kepada masyarakat dalam menerapkan, mengamalkan, dan
membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi guna memajukan
kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa;
c. Menjaga dan meningkatkan mutu pengelolaan lembaga atau
fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam menjalankan
program pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan;
d. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap lembaga atau
fungsi pengabdian kepada masyarakat dalam melaksanakan
program pengabdian kepada masyarakat;
e. Memiliki panduan tentang kriteria pelaksana pengabdian kepada
masyarakat dengan mengacu pada standar hasil, standar isi, dan
standar proses pengabdian kepada masyarakat;
f. Mendayagunakan sarana dan prasarana pada lembaga lain
melalui kerja sama pengabdian kepada masyarakat;
g. Melakukan analisis kebutuhan yang menyangkut jumlah, jenis,
dan spesifikasi sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat; dan
h. Menyampaikan laporan kinerja lembaga atau fungsi pengabdian
kepada masyarakat dalam menyelenggarakan program
pengabdian kepada masyarakat paling sedikit melalui pangkalan
data pendidikan tinggi.
66
Lampiran A
Tanggal : ………………………………………………………
PETUNJUK:
1. Biasanya waktu yang dibutuhkan kurang dari satu jam untuk menyelesaikan penilaian diri Anda.
2. Silahkan gunakan "skala tingkat" berikut untuk menunjukkan dasar untuk menjawab pertanyaan
pada topik bernomor.
3. Silahkan catat tingkat yang Anda gunakan dalam lembar kosong berikut untuk masing-masing
pernyataan.
4. Tingkat Anda ditetapkan untuk setiap pernyataan adalah untuk tujuan tunggal perencanaan. Hal
ini dapat membantu Anda membentuk fondasi untuk mengidentifikasi kebutuhan untuk
menetapkan prioritas dan mengukur perkembangan kemajuan. Hal ini juga akan berguna untuk
membantu Anda mengidentifikasi aplikasi yang sesuai untuk Penyelenggara Pendidikan Ners
Indonesia Anda.
Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5
• Tidak ada • Pendekatan • Pendekatan • Pendekatan • Perbaikan
pendekatan Reaktif Stabil Sistematis substansial terus-
formal • Panduan: • Panduan: Data • Panduan: Proses menerus
• Pedoman: Tidak pendekatan dan detail, data sistemik yang • Panduan: Secara
ada pendekatan berbasis masalah lokal tepat waktu selaras dengan kuat sistem
sistemik jelas • Penyelenggara yang digunakan hasil yang baik manajemen
• Terdapat hasil Pendidikan Ners untuk memandu dan tren terintegrasi
buruk atau hasil Indonesia kesesuaian peningkatan dengan
yang tak terduga. merespon dengan berkelanjutan perbaikan
Data yang keluhan atau persyaratan • Data digunakan dilembagakan
tersedia, tetapi mandat yang • Terdapat metode secara efektif dan • Peserta didik
tidak digunakan diperlukan yang ditetapkan kinerja peserta mahir sesuai
untuk perbaikan • Data ditinjau atau pendekatan didik terus dengan kriteria
kinerja sesuai keperluan • Ada ditingkatkan Penyelenggara
• Keterbatasan kekhawatiran • Standar negara Pendidikan Ners
tambahan data untuk perbaikan secara konsisten Indonesia
Penyelenggara terpenuhi
Pendidikan Ners
Indonesia pada
hasil yang
tersedia
No KLAUSA PENILAIAN LEVEL NILAI
9. Standar Penelitian 1 2 3 4 5
9.1 Standar Hasil Penelitian
9.2 Standar Isi Penelitian
9.3 Standar Proses Penelitian
9.4 Standar Penilaian Penelitian
9.5 Standar Peneliti
9.6 Standar Sarana Dan Prasarana Penelitian
9.7 Standar Pengelolaan Penelitian
9.8 Standar Pendanaan Dan Pembiayaan Penelitian
B.1 PROSES
1) Mengakreditasi dan mensertifikasi program
2) Memperoleh bahan dan sumber daya lainnya
3) Penyelenggaraan pelayanan
4) Mengakui pelamar
5) Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan diluar kampus dan instruksi
secara online
6) Pengalokasian ruang untuk kelas, laboratorium, bengkel, perpustakaan, dan ruang sejenis
lainnya
7) Pengalokasian beban mengajar
8) Menilai kinerja
9) Mengkomunikasikan praktik-praktik terbaik
10) Mengkomunikasikan rencana Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia ke
seluruh Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
11) Mengubah informasi menjadi pengetahuan
12) Tindakan korektif dan pencegahan
13) Memutuskan pengukuran apa yang akan menjadi nilai untuk dipantau
14) Metode pengajaran
15) Merancang dan mengembangkan hasil validasi kurikulum atau silabus
16) Merancang dan mengembangkan kurikulum
17) Mengembangkan katalog kursus
18) Mengembangkan materi kursus
19) Mengembangkan, meninjau dan memperbarui rencana studi dan kurikulum
20) Memastikan ketersediaan sumber daya manusia dan material yang diperlukan untuk mencapai
tujuan
21) Memastikan bahwa persyaratan iso 9001 diketahui, diimplementasikan, dan dipelihara
22) Membangun masukan informasi untuk mendeteksi kebutuhan sumber daya
23) Menetapkan kebijakan mutu yang memungkinkan semua anggota Penyelenggara Pendidikan
Ners Indonesia untuk mengetahui visi dan misi
24) Membangun metode untuk memverifikasi kinerja akademik
25) Menetapkan sasaran mutu untuk mewujudkan tujuan dan niat, yang dinyatakan dalam
kebijakan mutu, dalam tindakan operasi
26) Mengevaluasi kurikulum saat ini
27) Mempekerjakan staf administrasi dan staf pengajar
28) Mengidentifikasi tindakan pencegahan
29) Mengidentifikasi target populasi pelajar
30) Inventarisasi jadwal pemeliharaan infrastruktur
31) Inventarisasi peralatan laboratorium
32) Manajemen proses pembelajaran
33) Pemeliharaan fasilitas
34) Tinjauan manajemen
35) Tinjauan manajemen terhadap Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia
36) Proses pemasaran dan perekrutan
37) Mengukur kinerja Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia untuk memantau pemenuhan
kebijakan dan sasaran yang ditetapkan
38) Moda penyampaian
39) Pemantauan dan pengukuran proses-proses pendidikan
40) Pengoperasian perpustakaan, lokakarya/ workshop, dan laboratorium
41) Pelaksanaan perencanaan sumber daya untuk jangka pendek, menengah dan panjang
42) Menyediakan perpustakaan, perakat audiovisual, komputer, dan layanan lainnya
43) Penyediaan manual praktek untuk laboratorium dan workshop
44) Penyediaan layanan keamanan, keselamatan dan perlindungan sipil
45) Penyediaan layanan dukungan untuk proses pembelajaran di kelas, laboratorium, dan
perpustakaan, antara lain
46) Penyediaan kemampuan mengajar
47) Penerbitan buletin Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia untuk berkomunikasi dengan
peserta didik dan pihak yang berkepentingan
48) Mengamankan akreditasi program, gelar profesional, dan studi pasca-sarjana
49) Memilih dan mendaftarkan peserta didik
50) Menentukan perubahan dalam kegiatan instruksi
51) Menyatakan bagaimana kesenjangan yang harus dipenuhi dalam hal kinerja dan menyatakan
dasar pemikiran
52) Perencanaan strategis mempertimbangkan maksud dan tujuan masa depan Penyelenggara
Pendidikan Ners Indonesia
53) Personil dukungan pelatihan
54) Tutorial dan konsultasi tentang peluang kejuruan
55) Memverifikasi bahwa persyaratan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia telah
dicapai
56) Memverifikasi bahwa sumber daya yang cukup telah disediakan untuk mencapai sasaran mutu
57) Memverifikasi bahwa prosedur untuk pencapaian tujuan pendidikan telah dilaksanakan
sepenuhnya
B.2 UKURAN
1) Tingkat persetujuan
2) Tingkat kesulitan tujuan
3) Tingkat putus sekolah
4) Tingginya tingkat putus sekolah
5) Pendidikan tinggi, lulus atau tarif sertifikasi
6) Tarif kerja dan penempatan pendidikan rendah peserta didik
7) Pengukuran variabel yang terkait dengan peserta didik, pengajar dan staf pendukung
8) Jumlah kesepakatan akademik dan administrasi
9) Jumlah program akademik terakreditasi
10) Jumlah penghargaan internasional yang diberikan kepada tenaga akademik
11) Jumlah penghargaan nasional yang diberikan kepada tenaga akademik
12) Jumlah proyek penelitian yang disponsori oleh sumber eksternal
13) Melakukan observasi dan membuat pengukuran kualitatif dan atau kuantitatif
14) Hasil kinerja dari Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia dan proses pendidikan
15) Media yang bisa dipercaya
16) Frekuensi validasi ulang
17) Survei kepuasan peserta didik dan pihak berkepentingan lainnya yang teridentifikasi
18) Ukuran-ukuran khusus efektivitas instruksi
19) Tingkat keberhasilan untuk tataran peserta didik pascasarjana
20) Tingkat keberhasilan
21) Kemampuan mengajar penyedia pendidikan
22) Staf pengajar dan kinerja peserta didik
23) Kompetensi staf pengajar (penyedia pendidikan)
24) Tren-tren
25) Jumlah tahunan paten dicapai
26) Jumlah tahunan gelar pendidikan tinggi diberikan
27) Jumlah tahunan publikasi penelitian
B.3 REKAMAN
1) Pencapaian tujuan kualitas
2) Kegiatan personil Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia yang mempengaruhi kualitas
3) Administrasi pendaftaran dan penilaian
4) Penilaian diri tahunan
5) Hukum dan peraturan yang berlaku
6) Aplikasi, catatan rekam atau dokumen yang diberikan oleh peserta didik untuk pendaftaran atau
registrasi perpanjangannya
7) Penggunaan audio visual dan media elektronik
8) Sertifikasi, lisensi atau persyaratan kerja
9) Observasi kelas
10) Rencana komunikasi untuk tinjau ulang dan tindak lanjut
11) Keluhan-keluhan
12) Pengendalian perubahan desain dan pengembangan dalam kurikulum, kalender kursus/ mata
kuliah, jadwal dan prasyarat
13) Hak cipta atau izin untuk penggunakan informasi
14) Catatan kursus/ mata kuliah dan lembar-lembar ujian
15) Kode kurikulum, kursus/ mata kuliah, dan unit konten
16) Desain kurikulum
17) Barang-barang dan properti peserta didik
18) Data penelitian dari kapasitas belajar peserta didik
19) Desain laporan
20) Laporan pembangunan
21) Penyimpangan dari program-program pendidikan dan rencana pelatihan untuk personil
Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia
22) Dokumen yang diberikan oleh peserta didik, seperti sertifikat, ijazah dari tingkat sarjana
sebelumnya, personal.
23) Pendidik dan kuesioner pelajaran/ mata kuliah.
24) Persetujuan peralatan dan kualifikasi guru.
25) Bukti penyelesaian (sertifikat, transkrip kredit, diploma).
26) Ujian, tes atau tugas kuliah yang dilakukan oleh peserta didik.
27) Fasilitas untuk kursus/ perkuliahan yang tersedia di tempat pelajar.
28) Dokumen identitas (akte kelahiran, ktp dan yang sejenis lainnya).
29) Informasi yang datang dari tren, indikator pengajaran dan kinerja tenaga administrasi.
30) Masukan dari peserta didik dan pihak berkepentingan lainnya yang teridentifikasi: orang tua,
industri, pemerintah dan masyarakat
31) Instruksi strategi
32) Sertifikasi instruktur atau kualifikasi
33) Kesepakatan kekayaan intelektual, tesis, disertasi, dan materi berhak cipta
34) Catatan rekam pelajaran peserta didik
35) Jadwal kelompok peserta didik
36) Rekaman identifikasi peserta didik
37) Catatan rekam kinerja peserta didik dan ulasan instruksi
38) Peserta didik/ peralatan yang dimiliki peserta didik dan
39) Rencana studi peserta didik
40) Pendaftaran peserta didik.
41) Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia pelajar.
42) Daftar nama instruktur
43) Kehilangan, kerusakan, atau penggunaan tidak sesuai bahan yang disediakan untuk pelajar
44) Pemeriksaan medis, penelitian atau sertifikat dari pelajar
45) Kebijakan publik nasional yang terkait dengan bidang pendidikan
46) Ketidaktercapaian tujuan pendidikan
47) Ketidaksesuaian layanan pendidikan
48) Kebijakan kualitas Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia .
49) Data keluaran dari ulasan desain, verifikasi, dan validasi.
50) Modifikasi desain layanan pendidikan dan pengembangan.
51) Output dari audit dan tinjauan manajemen.
52) Kinerja pelayanan pendidikan.
53) Prasyarat mata kuliah / pelajaran.
54) Catatan rekam mutu seperti yang dinyatakan dalam Standar Pendidikan Tinggi Program Studi
Ners .
55) Catatan rekam dan dokumen sejarah akademik peserta didik.
56) Catatan rekam kompetensi staf akademik dan administrasi.
57) Peraturan dan kebijakan Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia .
58) Prasyarat pengetahuan yang relevan atau pengalaman.
59) Kontrak penelitian.
60) Hasil penelitian.
61) Hasil dari efektivitas bahan ajar.
62) Keterampilan dan pengetahuan yang akan diperoleh.
63) Rencana studi dan kurikulum.
64) Kegiatan belajar-mengajar.
65) Buku dan edisi.
66) Silabus mata kuliah/ pelajaran.
67) Jadwal kelompok peserta didik.
68) Kurikulum tingkat kelas berikutnya.
69) Rencana pelatihan untuk personil Penyelenggara Pendidikan Ners Indonesia .
70) Pekerjaan, prototipe yang dikembangkan dan lain-lain
B.4 PERALATAN
1) Sebab dan akibat diagram
2) Grafik kontrol
3) Analisis biaya yang terkait dengan pencapaian sasaran mutu
4) Peserta didik dan survei kepuasan pihak berkepentingan yang teridentifikasi
5) Survei karyawan dan skema saran
6) Modus kegagalan dan analisis efek
7) Secara finansial difokuskan pada metodologi untuk memastikan bahwa pengeluaran dibenarkan
dalam kaitannya dengan manfaat yang dihasilkan
8) Flow chart (diagram alur)
9) Analisis bidang kekuatan
10) Penilaian formal dan informal
11) Histogram
12) Evaluasi dampak
13) Analisis kebutuhan untuk penyediaan pendidikan
14) Grafik pareto
15) Memproses diagram konseptual
16) Grafik kendali statistik
17) Verifikasi dan validasi metode
LAMPIRAN C
1.2 Adanya Standard Oprational Prosedure (SOP) dalam menjalankan semua ‘Standar
Kompetensi Lulusan’
7 Ada SOP, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan, tiap 6 bulan
dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah mendapat pengakuan dari
badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO ) dan sudah dijalankan sudah lebih dari 5 tahun.
6 Ada SOP, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan, tiap 6 bulan
dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah mendapat pengakuan dari
badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO) dan sudah dijalankan selama 3-5 tahun.
5 Ada SOP, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan, tiap 6 bulan
dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah mendapat pengakuan dari
badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO) dan sudah dijalankan selama 1-3 tahun.
4 Ada SOP, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan, tiap 6 bulan
dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah mendapat pengakuan dari
badan evaluasi eksternal ( misalnya : ISO).
3 Ada SOP, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan, tiap 6 bulan
dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi.
2 Ada SOP, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan.
1 Idak ada SOP
Semua pemangku kepentingan pendidikan terwakili, baik dari unsur internal (ketua
program studi, ahli pendidikan bidang studi, unsur pimpinan fakultas, ahli bidang studi)
7
maupun eksternal (guru senior, dunia usaha, pengawas pendidikan, widyaiswara,
organisasi profesi, guru muda, orang tua), dalam penyusunan SKL pedagogik
Semua pemangku kepentingan pendidikan unsur internal terwakili,tetapi hanya 6 atau 7
6 unsur eksternal (guru senior, dunia usaha, pengawas pendidikan, widyaiswara, organisasi
profesi, guru muda, orang tua) terwakili dalam penyusunan SKL pedagogik
Semua pemangku kepentingan pendidikan unsur internal terwakili,tetapi hanya 4 atau 5
5 unsur eksternal (guru senior, dunia usaha, pengawas pendidikan, widyaiswara, organisasi
profesi, guru muda, orang tua) terwakili dalam penyusunan SKL pedagogik
Sebanyak 3 pemangku kepentingan pendidikan unsur internal terwakili dan 4 atau 5 unsur
4
eksternal terwakili dalam penyusunan SKL pedagogik
Sebanyak 2 pemangku kepentingan pendidikan unsur internal terwakili dan 2 atau 3 unsur
3
eksternal terwakili dalam penyusunan SKL pedagogik
Sebanyak 2 pemangku kepentingan pendidikan unsure internal terwakili dan hanya 1 unsur
2
eksternal terwakili dalam penyusunan SKL pedagogik
Sebanyak 2 pemangku kepentingan pendidikan unsure internal terwakili tetapi tidak ada
1
unsur eksternal terwakili dalam penyusunan SKL pedagogik
Semua pemangku kepentingan pendidikan terwakili, baik dari unsur internal (ketua
program studi, ahli bidang studi, unsur pimpinan fakultas, dan ahli pendidikan bidang
7 studi) maupun eksternal (guru senior, dunia usaha, kepala sekolah, pengawas pendidikan,
widyaiswara, organisasi profesi, guru muda, orang tua), dalam penyusunan SKL
professional
Semua pemangku kepentingan pendidikan unsur internal terwakili,tetapi hanya 6 atau 7
unsur eksternal (guru senior, dunia usaha, kepala sekolah, pengawas pendidikan,
6
widyaiswara, organisasi profesi, guru muda, orang tua) terwakili dalam penyusunan SKL
professional
Semua pemangku kepentingan pendidikan unsur internal terwakili,tetapi hanya 4 atau 5
unsur eksternal (guru senior, dunia usaha, kepala sekolah, pengawas pendidikan,
5
widyaiswara, organisasi profesi, guru muda, orang tua) terwakili dalam penyusunan SKL
professional
Sebanyak 3 pemangku kepentingan pendidikan unsur internal terwakili dan 4 atau 5 unsur
4
eksternal terwakili dalam penyusunan SKL profesional
Sebanyak 2 pemangku kepentingan pendidikan unsur internal terwakili dan 2 atau 3 unsur
3
eksternal terwakili dalam penyusunan SKL profesional
Sebanyak 2 pemangku kepentingan pendidikan unsure internal terwakili dan hanya 1 unsur
2
eksternal terwakili dalam penyusunan SKL profesional
Sebanyak 2 pemangku kepentingan pendidikan unsure internal terwakili tetapi tidak ada
1
unsur eksternal terwakili dalam penyusunan SKL profesional
7 100% mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki SKL MK
6 90% - 99% mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki SKL MK
5 80% - 89 % mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki SKL MK
4 70% - 79 % mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki SKL MK
3 60% - 69 % mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki SKL MK
2 50% - 59 % mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki SKL MK
1 < 50% mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki SKL MK
100% kelompok mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki SKL
7
KMK
90% - 99% kelompok mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki
6
SKL KMK
80% - 89 % kelompok mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah
5
memiliki SKL KMK
70% - 79 % kelompok mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah
4
memiliki SKL KMK
60% - 69 % kelompok mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah
3
memiliki SKL KMK
50% - 59 % kelompok mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah
2
memiliki SKL KMK
< 50% kelompok mata kuliah yang ada dalam struktur kurikulum prodi telah memiliki
1
SKL KMK
SKL PS ada dan mendukung tercapainya seluruh tujuan, terlaksananya misi, dan
7
terwujudnya visi program studi
6 SKL PS ada dan mendukung tercapainya 90% - 99% tujuan, misi, dan visi program studi
5 SKL PS ada dan mendukung tercapainya 80% - 89% tujuan, misi, dan visi program studi
4 SKL PS ada dan mendukung tercapainya 70% - 79% tujuan, misi, dan visi program studi
3 SKL PS ada dan mendukung tercapainya 60% - 69% tujuan, misi, dan visi program studi
SKL PS ada dan mendukung tercapainya kurang dari 60% tujuan, misi, dan visi program
2
studi
1 SKL PS tidak ada
SKL PS mendukung lulusan untuk memiliki ≥ 80% standar kompetensi guru bidang studi
7
yang relevan
SKL PS mendukung lulusan untuk memiliki 70% - < 80% standar kompetensi guru bidang
6
studi yang relevan
SKL PS mendukung lulusan untuk memiliki 60% - < 70% standar kompetensi guru bidang
5
studi yang relevan
SKL PS mendukung lulusan untuk memiliki 50% - < 60% standar kompetensi guru bidang
4
studi yang relevan
SKL PS mendukung lulusan untuk memiliki 40% - < 50% standar kompetensi guru
3
bidang studi yang relevan
SKL PS mendukung lulusan untuk memiliki 30% - < 40% standar kompetensi guru bidang
2
studi yang relevan
SKL PS mendukung lulusan untuk memiliki < 30% standar kompetensi guru bidang studi
1
yang relevan
g. Program studi memantau kompetensi pedagogik lulusan (tracer study) dalam hal
kemampuan merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai
hasil belajar peserta didik serta tindak lanjutnya
Program studi melakukan tindak lanjut berupa: (1) perubahan isi kurikulum, (2) revisi
perangkat pembelajaran, (3) peningkatan bobot praktikum, (4) perbaikan proses
7
pembelajaran, (5) penambahan sarana dan prasarana pendidikan, dan (6) peningkatan
mutu pendidik.
6 Program studi melakukan tindak lanjut 5 dari 6 kegiatan tersebut.
5 Program studi melakukan tindak lanjut 4 dari 6 kegiatan tersebut.
4 Program studi melakukan tindak lanjut 3 dari 6 kegiatan tersebut.
3 Program studi melakukan tindak lanjut 2 dari 6 kegiatan tersebut.
2 Program studi melakukan tindak lanjut 1 dari 6 kegiatan tersebut
1 Program studi tidak melakukan tindak lanjut.
i. Program Studi Memantau Kompetensi Profesional Lulusan (Tracer Study) dalam Hal
Kemampuan Penguasaan Materi Pembelajaran secara Luas dan Mendalam serta
Kemampuan Melaksanakan Praktikum di Laboratorium/Bengkel/Studio
Program studi melakukan tindak lanjut berupa: (1) perubahan isi kurikulum, (2) revisi
perangkat pembelajaran, (3) peningkatan bobot praktikum, (4) perbaikan proses
7
pembelajaran, (5) penambahan sarana dan prasarana pendidikan, dan (6) peningkatan
mutu pendidik.
6 Program studi melakukan tindak lanjut 5 dari 6 kegiatan tersebut.
5 Program studi melakukan tindak lanjut 4 dari 6 kegiatan tersebut.
4 Program studi melakukan tindak lanjut 3 dari 6 kegiatan tersebut.
3 Program studi melakukan tindak lanjut 2 dari 6 kegiatan tersebut.
2 Program studi melakukan tindak lanjut 1 dari 6 kegiatan tersebut.
1 Program studi tidak melakukan tindak lanjut.
2. STANDAR ISI PEMBELAJARAN
2.1 Adanya Kebijakan Mutu Tentang Standar Isi Pembelajaran
7 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar isi pembelajaran yang mengandung 7 unsur
(1) ditetapkan dalam SK pimpinan perguruan tinggi, (2) meliputi tingkat kedalaman dan
keluasan materi pembelajaran, (3) bersifat kumulatif dan/atau integratif, (4) sesuai dengan
jenjang, (5) terstruktur dalam bentuk mata kuliah, (6) mengacu pada deskripsi capaian
pembelajaran lulusan dari KKNI dan (7) sudah dilakukan evaluasi standar isi
6 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar isi pembelajaran yang mengandung 6 dari
7 unsur
5 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar isi pembelajaran yang mengandung 5 dari
7 unsur
4 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar isi pembelajaran yang mengandung 4 dari
7 unsur
3 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar isi pembelajaran yang mengandung 3 dari
7 unsur
2 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar isi pembelajaran yang mengandung 2 dari
7 unsur
1 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar isi pembelajaran yang mengandung 1 dari
7 unsur
7 Rumusan visi dan misi mengandung substansi pedagogik yang sangat jelas tertulis secara
eksplisit dan rinci.
6 Rumusan visi dan misi mengandung substansi pedagogik yang cukup jelas tertulis secara
eksplisit dan rinci.
5 Rumusan visi dan misi mengandung substansi pedagogik yang cukup jelas dan eksplisit,
tetapi tidak rinci.
4 Rumusan visi dan misi mengandung substansi pedagogik yang cukup jelas tetapi tidak
eksplisit dan tidak rinci.
3 Rumusan visi dan misi mengandung substansi pedagogik yang kurang jelas, tidak eksplisit,
dan tidak rinci.
2 Rumusan visi dan misi mengandung substansi pedagogik yang tidak jelas, tidak eksplisit,
dan tidak rinci.
1 Rumusan visi dan misi tidak mengandung substansi pedagogik.
2.7 Kandungan substansi profesi Bidang Kesehatan dalam rumusan visi dan misi
7 Rumusan visi dan misi mengandung substansi profesiBidang Kesehatan yang sangat jelas
tertulis secara eksplisit dan rinci.
6 Rumusan visi dan misi mengandung substansi profesi Bidang Kesehatan yang cukup jelas
tertulis secara eksplisit dan rinci.
5 Rumusan visi dan misi mengandung substansi profesiBidang Kesehatan yang cukup jelas
dan eksplisit, tetapi tidak rinci.
4 Rumusan visi dan misi mengandung substansi profesiBidang Kesehatan yang cukup jelas
tetapi tidak eksplisit dan tidak rinci.
3 Rumusan visi dan misi mengandung substansi profesiBidang Kesehatan yang kurang jelas,
tidak eksplisit, dan tidak rinci.
2 Rumusan visi dan misi mengandung substansi profesiBidang Kesehatan yang tidak jelas,
tidak eksplisit, dan tidak rinci.
1 Rumusan visi dan misi tidak mengandung substansi profesiBidang Kesehatan
7 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi
program studi yang lengkap serta rencana implementasi kurikulum yang sistematis.
6 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi
program studiyang lengkap serta rencana implementasi kurikulum namun kurang sistematis.
5 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi
program studiyang lengkap serta rencana implementasi kurikulum tetapi tidak sistematis.
4 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi
program studiyang lengkap namun belum ada rencana implementasi kurikulum tersebut.
3 Terdapat dokumen tentang kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misiprogram
studi namun tidak lengkap.
2 Tidak terdapat dokumen tertulis yang menyatakan kesesuaian antara kurikulum,
kompetensi, visi, dan misiprogram studi.
1 Tidak terdapat kesesuaian antara kurikulum, kompetensi, visi, dan misi program studi.
2.10. Relevansi substansi matakuliah yang berkaitan dengan kompetensi profesi bidang
kesehatan
2.11. Relevansi substansi matakuliah yang berkaitan dengan kompetensi pedagogik dengan
standar isi, Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar penilaian
7 90%-100% substansi matakuliah pedagogik sesuai dengan Standar Isi, Standar Proses,
Standar Proses, Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian.
6 80%-89% substansi matakuliah pedagogik sesuai Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian.
5 70%-79% substansi matakuliah pedagogik sesuai dengan Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan , dan Standar Penilaian.
4 60%-69% substansi matakuliah pedagogik sesuai dengan Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian.
3 50%-59% substansi matakuliah profesional sesuai dengan Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian.
2 40%-49% substansi matakuliah profesional sesuai dengan Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian.
1 0%-39% substansi matakuliah profesional sesuai dengan Standar Isi, Standar Proses,
Standar Kompetensi Lulusan, dan Standar Penilaian.
3. STANDAR PROSES PEMBELAJARAN
3.1 Kejelasan Standar Proses Pembelajaran
7 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar proses pembelajaran yang ditetapkan
dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup karakteristik proses pembelajaran,
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, beban belajar
mahasiswa, sudah dilakukan evaluasi standar proses pembelajaran
6 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar proses pembelajaran yang ditetapkan
dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup karakteristik proses pembelajaran,
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, beban belajar
mahasiswa, namun belum dilakukan evaluasi standar proses pembelajaran
5 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar proses pembelajaran yang ditetapkan
dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup karakteristik proses pembelajaran,
perencanaan proses pembelajaran, tidak mencakup beban belajar mahasiswa,
belumdilakukan evaluasi standar proses pembelajaran
4 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar proses pembelajaran yang ditetapkan
dalam SK pimpinan perguruan tinggi, tidak mencakup pelaksanaan proses pembelajaran,
tidak mencakup beban belajar mahasiswa, belum dilakukan evaluasi standar proses
pembelajaran
3 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar proses pembelajaran yang ditetapkan
dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup karakteristik proses pembelajaran, tidak
mencakup perencanaan proses pembelajaran, tidak mencakup pelaksanaan proses
pembelajaran, tidak mencakup beban belajar mahasiswa, belum dilakukan evaluasi
standar proses pembelajaran
2 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar proses pembelajaran yang ditetapkan
dalam SK pimpinan perguruan tinggi tetapi tidak mencakup karakteristik proses
pembelajaran, perencanaan proses pembelajaran, tidak mencakup pelaksanaan proses
pembelajaran, beban belajar mahasiswa, belum dilakukan evaluasi standar proses
pembelajaran
1 Prodi tidak memiliki kebijakan mutu tentang standar proses pembelajaran
Penilaian awal, penilaian formatif, tugas tengah semester, ujian tengah semester, tugas
7
akhir semester, dan ujian akhir semester
Penilaian formatif, tugas tengah semester, ujian tengah semester, tugas akhir semester,
6
dan ujian akhir semester
Tugas tengah semester, ujian tengah semester, tugas akhir semester, dan ujian akhir
5
semester
4 Ujian tengah semester, tugas akhir semester, dan ujian akhir semester
3 Ujian tengah semester dan ujian akhir semester
2 Ujian akhir semester
1 Penilaian hanya didasarkan pada tugas akhir saja
4.4. Pedoman penilaian oleh dosen kepada mahasiswa
7 Memiliki pedoman penilaian mencakup teori dan praktek dalam bentuk penilaian (tes dan
non tes), acuan penilaian, kriteria penilaian, pembobotan, rubrik penilaian dan teknik
penskoran
Memiliki pedoman penilaian mencakup teori dan praktek dalam bentuk penilaian, acuan
6
penilaian, kriteria penilaian, pembobotan, rubrik penilaian
Memiliki pedoman penilaian mencakup teori dan praktek dalam bentuk penilaian, acuan
5
penilaian, kriteria penilaian, pembobotan
Memiliki pedoman penilaian mencakup teori dan praktek dalam bentuk penilaian, acuan
4
penilaian dan kriteria penilaian
Memiliki pedoman penilaian mencakup teori dan praktek dalam bentuk penilaian, kriteria
3
penilaian
2 Memiliki pedoman penilaian mencakup kriteria penilaian teori dan praktek
1 Pedoman hanya mencakup penilaian teori
4.8. Pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran pada sebagian besar
matakuliah
7 LPTK memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme dan pedoman ujian TA (Tugas
Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi) yang direview oleh tim secara berkala setiap tiga tahun.
6 LPTK memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme dan pedoman ujian TA (Tugas
Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi) yang direview oleh tim secara berkala setiap lima tahun.
5 LPTK memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme dan pedoman ujian TA (Tugas
Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi) yang direview oleh tim secara berkala setiap tujuh tahun.
4 LPTK memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme dan pedoman ujian TA (Tugas
Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi) yang tidak pernah direview oleh tim.
3 LPTK memiliki pedoman yang tidak jelas tentang mekanisme dan pedoman ujian TA
(Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi) yang tidak pernah direview oleh tim.
2 LPTK memiliki pedoman yang tidak jelas tentang mekanisme dan pedoman ujian TA
(Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi) dan tidak pernah direview oleh tim.
1 LPTK tidak memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme dan pedoman ujian TA
(Tugas Akhir/Skripsi/Tesis/Disertasi).
4.10. Ketersediaanpedoman tentang mekanisme perbaikan nilai.
7 LPTK memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme perbaikan nilai dan review oleh
tim secara berkala setiap empat tahun.
6 LPTK memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme perbaikan nilai dan review oleh
tim secara berkala setiap delapan tahun.
5 LPTK memiliki pedoman yang jelas tentang mekanismeperbaikan nilai dan review oleh
tim secara berkala setiap dua belas tahun.
4 LPTK memiliki pedoman yang kurang jelas tentang mekanisme perbaikan nilai dan
review oleh tim secara berkala setiap empat tahun.
3 LPTK memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme perbaikan nilai dan review oleh
tim secara berkala setiap delapan tahun.
2 LPTK memiliki pedoman yang tidak jelas tentang mekanisme perbaikan nilai dan review
oleh tim secara berkala setiap empat tahun.
1 LPTK tidak memiliki pedoman yang jelas tentang mekanisme perbaikan nilai.
5.1 Adanya Kebijakan Mutu Dalam Menjalankan Semua Standar Dosen dan Tenaga
Kependidikan
7 Program Studi memiliki kebijakan mutu tentangStandar Dosen dan Tenaga
Kependidikan”, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan,
tiap 6 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah
mendapat pengakuan dari badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO ) dan sudah
dijalankan lebih dari 2 tahun.
6 Program Studi memiliki kebijakan mutu tentang Standar Dosen dan Tenaga
Kependidikan, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan,
tiap 6 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah
mendapat pengakuan dari badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO) dan sudah
dijalankan selama 1-2 tahun.
5 Program Studi memiliki kebijakan mutu tentang Standar Dosen dan Tenaga
Kependidikan, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan,
tiap 6 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah
mendapat pengakuan dari badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO) dan sudah
dijalankan selama kurang dari 0-1 tahun.
4 Program Studi memiliki kebijakan mutu tentang Standar Dosen dan Tenaga
Kependidikan, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan,
tiap 6 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, namun belum
mendapat pengakuan dari badan evaluasi eksternal ( misalnya : ISO).
3 Program Studi memiliki kebijakan mutu tentang Standar Dosen dan Tenaga
Kependidikan, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan,
tiap 12 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi
2 Program Studi memiliki kebijakan mutu tentang Standar Dosen dan Tenaga
Kependidikan, telah dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan
1 Tidak ada kebijakan mutu tentang Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan
5.10 Rasio Jumlah Tenaga Kependidikan (Tenaga Fungsional Umum, Tenaga Fungsional
Pranata, Tenaga Fungsional Keuangan, Dsb) Dengan Mahasiswa
7 Rasio jumlah tenaga kependidikan dengan mahasiswa 1 : (1-100)
6 Rasio jumlah tenaga kependidikan dengan mahasiswa 1 : (101-150)
5 Rasio jumlah tenaga kependidikan dengan mahasiswa 1 : (151-200)
4 Rasio jumlah tenaga kependidikan dengan mahasiswa 1 : (201-250)
3 Rasio jumlah tenaga kependidikan dengan mahasiswa 1 : (251- 300 )
2 Rasio jumlah tenaga kependidikan dengan mahasiswa 1 : (301-350)
1 Rasio jumlah tenaga kependidikan dengan mahasiswa 1 : >350
5.11 Kualifikasi Tenaga kependidikan (tenaga fungsional umum, tenaga fungsional pranata, tenaga
fungsional keuangan, dsb)
5.12 Relevansi Tenaga kependidikan (tenaga fungsional umum, tenaga fungsional pranata, tenaga
fungsional keuangan, dsb)
7 Relevansi bidang tugas tenaga kependidikan dengan latar belakang pendidikan >80%
Relevansi bidang tugas tenaga kependidikan dengan latar belakang pendidikan
6
61% - 80%
Relevansi bidang tugas tenaga kependidikan dengan latar belakang pendidikan
5
51% - 60%
Relevansi bidang tugas tenaga kependidikan dengan latar belakang pendidikan
4
41% - 50%
Relevansi bidang tugas tenaga kependidikan dengan latar belakang pendidikan
3
31% - 40%
Relevansi bidang tugas tenaga kependidikan dengan latar belakang pendidikan
2
21% - 30%
1 Relevansi bidang tugas tenaga kependidikan dengan latar belakang pendidikan <21%
5.13 Kualifikasi Tenaga Kependidikan (Tenaga Fungsional Umum, Tenaga Fungsional Pranata,
Tenaga Fungsional Keuangan, Dsb)
7 Kualifikasi tenaga kependidikan yang memenuhi syarat >80%
6 Kualifikasi tenaga kependidikan yang memenuhi syarat 61% - 80%
5 Kualifikasi tenaga kependidikan yang memenuhi syarat 51% - 60%
4 Kualifikasi tenaga kependidikan yang memenuhi syarat 41% - 50%
3 Kualifikasi tenaga kependidikan yang memenuhi syarat 31% - 40%
2 Kualifikasi tenaga kependidikan yang memenuhi syarat 21% - 30%
1 Kualifikasi tenaga kependidikan yang memenuhi syarat <21%
Catatan:
• Kualifikasi Tendik minimal D3, kecuali tenaga administrasi minimal SMA atau
sederajat
• Tenaga kependidikan yang memerlukan keahlian khusus wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan bidang tugas dan keahliannya
6. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
6.1. Adanya Kebijakan Mutu Tentang Standar Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
7 Adanya kebijakan mutu tentang Standar Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan, telah
dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan tinggi tentang Kebijakan Mutu, tiap
6 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah mendapat pengakuan dari
badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO ) dan sudah dijalankan sudah lebih dari 2 tahun.
6 Adanya kebijakan mutu tentang Standar Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan, telah
dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan tinggi tentang Kebijakan Mutu, tiap
6 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah mendapat pengakuan dari
badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO) dan sudah dijalankan selama 1-2 tahun.
5 Adanya kebijakan mutu tentang Standar Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan, telah
dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan tinggi tentang Kebijakan Mutu, tiap
6 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, telah mendapat pengakuan dari
badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO) selama 0-1 tahun
4 Adanya kebijakan mutu tentang Standar Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan, telah
dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan tinggi tentang Kebijakan Mutu, tiap
6 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, belum mendapat pengakuan dari
badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO).
3 Adanya kebijakan mutu tentang Standar Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan , telah
dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan tinggi tentang Kebijakan Mutu, tiap
12 bulan dievaluasi oleh penjamin mutu internal perguruan tinggi, belum mendapat pengakuan
dari badan evaluasi eksternal (misalnya : ISO).
2 Adanya kebijakan mutu tentang Standar Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan , telah
dijalankan dengan Surat Keputusan (SK) pimpinan perguruan tinggi tentang Kebijakan Mutu.
1 Tidak adanya kebijakan mutu tentang Standar Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
6.2. Keberadaan Sarana Sesuai Dengan Kebutuhan Isi Dan Proses Pembelajaran Dalam Rangka
Pemenuhan Capaian Pembelajaran Lulusan
7 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan sarana pembelajaran yang lengkap, meliputi: perabot;
peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan repositori; sarana teknologi
informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana olahraga; sarana berkesenian; sarana
fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
6 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 10 dari 11sarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan
repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana
olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana
pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
5 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 9 dari 11sarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan
repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana
olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana
pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
4 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 8 dari 11sarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan
repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana
olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana
pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
3 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 7 dari 11sarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan
repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana
olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana
pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
2 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 6 dari 11sarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan
repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana
olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana
pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
1 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan < 6 dari 11sarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan
repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana
olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; dan sarana
pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan.
6.3. Keberadaan Prasarana Sesuai Dengan Kebutuhan Isi Dan Proses Pembelajaran Dalam Rangka
Pemenuhan Capaian Pembelajaran Lulusan
7 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan prasarana pembelajaran yang lengkap, meliputi:
lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi; tempat
berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan
perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum.
6 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 10 dari 11 prasarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;
tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan
perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum.
5 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 9 dari 11prasarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;
tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan
perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum.
4 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 8 dari 11 prasarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;
tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan
perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum.
3 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 7 dari 11 prasarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;
tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan
perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum.
2 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan 6 dari 11 prasarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;
tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan
perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum.
1 Perguruan tinggi memiliki dan menyediakan <6 dari 11prasarana pembelajaran yang lengkap,
meliputi: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi;
tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan
perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum.
6.4. Kecukupan Koleksi Perpustakaan, Aksesibilitas Termasuk Ketersediaan Dan Kemudahan Akses
E-Library Untuk Setiap Bahan Pustaka Yang Meliputi Buku Teks, Jurnal Internasional, Jurnal
Nasional Terakreditasi, Dan Prosiding
7 Tersedia koleksi perpustakaanuntuk setiap bahan pustaka meliputi: a) Buku teks, b) skripsi, tesis,
disertasi,c) prosiding nasional, d) prosiding internationale) jurnal nasional belum terakreditasi, f)
jurnal nasional terakreditasi,dan g) jurnal internasional.
6 Tersedia koleksi perpustakaanmencakup 6 dari 7 opsi di atas
5 Tersedia koleksi perpustakaanmencakup 5 dari 7 opsi di atas
4 Tersedia koleksi perpustakaanmencakup 4 dari 7 opsi di atas
3 Tersedia koleksi perpustakaanmencakup 3 dari 7 opsi di atas
2 Tersedia koleksi perpustakaanmencakup 2 dari 7 opsi di atas
1 Tersedia koleksi perpustakaan dan e-librarymencakup 1 dari 7 opsi di atas
6.5. Kemudahan Akses Perpustakaan Untuk Setiap Bahan Pustaka Yang Meliputi Buku Teks,
Jurnal Internasional, Jurnal Nasional Terakreditasi, Dan Prosiding
7 Kemudahan mengakses bahan putaka secara manual untuk setiap bahan pustaka mencakup: a)
Buku teks dan perlengkapannya, b) Skripsi, tesis, disertrasi,c) Jurnal nasional belum terakreditasi,
d) Prosiding nasional, e) Jurnal Nasional terakreditasi, f) Prosding international, dan g) Jurnal
Internasional.
6 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka secara manual mencakup 6 dari 7 opsi di atas
5 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka secara manual mencakup 5 dari 7 opsi di atas
4 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka secara manual mencakup 4 dari 7 opsi di atas
3 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka secara manual mencakup 3 dari 7 opsi di atas
2 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka secara manual mencakup 2 dari 7 opsi di atas
1 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka secara manual mencakup 1 dari 7 opsi di atas
6.6 Kemudahan Akses Menggunakan E-Library Untuk Setiap Bahan Pustakayang Meliputi Buku
Teks, Jurnal Internasional, Jurnal Nasional Terakreditasi, Dan Prosiding
7 Ada kemudahan mengakses bahan putaka dengan e-library untuk setiap bahan pustaka
mencakup:
a) Buku teks,
b) Skripsi, tesis, disertrasi,
c) Jurnal nasional belum terakreditasi,
d) Prosiding nasional,
e) Jurnal Nasional terakreditasi,
f) Prosding international, dan
g) Jurnal Internasional
6 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka dengan e-library mencakup 6 dari 7 opsi di atas
5 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka dengan e-library mencakup 5 dari 7 opsi di atas
4 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka dengan e-library mencakup 4 dari 7 opsi di atas
3 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka dengan e-library mencakup 3 dari 7 opsi di atas
2 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka dengan e-library mencakup 2 dari 7 opsi di atas
1 Ada kemudahan mengakses bahan pustaka dengan e-library mencakup 1 dari 7 opsi di atas
6.7. Ketersediaan Sistem Informasi Dan Fasilitas Tik Yang Digunakan Prodi Dalam Proses
Pembelajaran Dalam Bentuk Band Width, Hardware, Software, Lan, E-Learning, Dan On-Line
Journal/Library
7 Ketersediaan TIK mencakup: a) band width, b) hardware, c) software, d) LAN, e) e-learning, dan f)
e-library.
6 Ketersediaan TIK mencakup: a) band width, b) hardware, c) software, d) LAN, dan e) e-learning.
5 Ketersediaan TIK mencakup: a) band width, b) hardware, c) software, dan d) LAN.
4 Ketersediaan TIK mencakup: a) band width, b) hardware, dan c) software.
3 Ketersediaan TIK mencakup: a) band width danb) hardware.
2 Ketersediaan TIK mencakup: a) hardware dan b) software.
1 Tidak tersedia fasilitas TIK
6.8 Ketersediaan Kapasitas Internet dengan Rasio Bandwidth der Mahasiswa yang Memadai
7 Kapasitas internet dengan rasio bandwidth> 25 kbps per mahasiswa.
6 Kapasitas internet dengan rasio bandwidth 15 - 25 kbps per mahasiswa
5 Kapasitas internet dengan rasio bandwidth 5 - <15 kbps per mahasiswa
4 Kapasitas internet dengan rasio bandwidth 1 - <5 kbps per mahasiswa
3 Kapasitas internet dengan rasio bandwidth 0,5 - <1 kbps per mahasiswa
2 Kapasitas internet dengan rasio bandwidth<0,5 kbps per mahasiswa
1 Belum ada fasilitas internet
7 Data dikelola terintegrasi dengan komputer dan dapat diakses melalui jaringan internet.
6 Data dikelola terintegrasi dengan komputer dan tidak dapat diakses melalui jaringan internet.
5 Data dikelola tidak terintegrasi dengan komputer tetapi dapat diakses melalui jaringan internet
(Wide Area Network, WAN).
4 Data dikelola tidak terintegrasi dengan komputer tetapi dapat diakses melalui jaringan lokal
(Local Area Network, LAN).
3 Data dikelola tidak terintegrasi dengan komputer tetapi tidak dapat diakses melalui jaringan
2 Data dikelola secara manual.
1 Belum ada penanganan data.
7.8. Diseminasi Hasil Kinerja Program Studi Sebagai Akuntabilitas Publik secara Berkala
7 Program studi bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala
kepada semua stakeholders, minimal setiap tahun.
6 Program studi bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala
kepada semua stakeholders, minimal setiap tiga tahun.
5 Program studi bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala
kepada semua stakeholders, minimal setiap lima tahun.
4 Program studi bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala
minimal setiap tahun, tetapi hanya untuk internal stakeholders.
3 Program studi bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya secara berkala
minimal tiga tahun, tetapi hanya untuk internal stakeholders.
2 Program studi bertanggung jawab menyebarluaskan hasil kinerjanya kepada internal
stakeholders, tetapi tidak dilakukan secara berkala.
1 Program studi tidak menyebarluaskan hasil kinerjanya kepada stakeholders.
7.10. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru yang Menerapkan Prinsip Pemerataan Wilayah Asal
Mahasiswa.
7 Sistem penerimaan mahasiswa baru memberikan kesempatan yang sama pada seluruh
lapisan masyarakat dari mana pun asalnya.
6 Sistem penerimaan mahasiswa baru memberikan kesempatan yang sama pada seluruh
lapisan masyarakat dari manapun asalnya dengan kuota tertentu bagi mahasiswa asing.
5 Sistem penerimaan mahasiswa baru memberikan kesempatan yang sama pada seluruh
lapisan masyarakat dari manapun asalnya dengan kuota tertentu bagi mahasiswa asing
dari ASEAN serta LUAR ASEAN.
4 Sistem Penerimaan mahasiswa baru memberikan kesempatan yang sama pada seluruh
lapisan masyarakat dalam wilayah NKRI.
3 Sistem penerimaan mahasiswa baru mengutamakan calon dari pulau tempat perguruan
tinggi berada.
2 Sistem penerimaan mahasiswa baru mengutamakan calon dari provinsi tempat perguruan
tinggi berada.
1 Sistem penerimaan mahasiswa baru mengutamakan calon dari daerah, tempat perguruan
tinggi berada.
7.11. Kelengkapan Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru yang Memberikan Peluang dan
Menerima Mahasiswa yang Memiliki Potensi Akademik namun Kurang Mampu secara
Ekonomi dan/atau Berkebutuhan Khusus
Lebih dari 20% mahasiswa yangmemiliki potensi akademik namun kurang mampu
7 secara ekonomi dan/atau berkebutuhan khusus dan lulus seleksi dapat mengikuti program
tanpa membayar finansial dan semua mendapat beasiswa.
Semua mahasiswa yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara
6 ekonomi dan/atau berkebutuhan khusus dan lulus seleksi dapat mengikuti program
dengan pengaturan finansial yang sudah diatur sistem subsidi dan beasiswa.
Semua mahasiswa yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara
5 ekonomi dan/atau berkebutuhan khusus dan lulus seleksi dapat mengikuti program
dengan pertimbangan finansial yang diatur sistem subsidi dan pinjaman.
Semua mahasiswa yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara
4 ekonomi dan/atau berkebutuhan khusus dan lulus seleksi dapat mengikuti program
dengan pertimbangan finansial karena sudah diatur sistem subsidi.
Semua mahasiswa yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara
3 ekonomi dan/atau berkebutuhan khusus dan lulus seleksi dapat mengikuti program
dengan pertimbangan finansial yang memungkinkan dibayar jangka panjang.
Semua mahasiswa yang memiliki potensi akademik namun kurang mampu secara
2 ekonomi dan/atau berkebutuhan khusus dan lulus seleksi dapat mengikuti program
dengan pertimbangan finansial yang memungkinkan dibayar jangka pendek.
1 Hanya mahasiswa baru dengan kemampuan finansial tertentu dapat diterima.
7.12. Rasio Jumlah Mahasiswa yang Diterima di Program Studi Ttrhadap Jumlah Mahasiswa
yang Ikut Seleksi
7 Kurang 10 % pendaftar diterima sebagai mahasiswa baru.
6 10-20 % pendaftar diterima sebagai mahasiswa baru.
5 20-<40% pendaftar diterima sebagai mahasiswa baru.
4 40-<60 % pendaftar diterima sebagai mahasiswa baru.
3 60-<80% pendaftar diterima sebagai mahasiswa baru.
2 80-<100 % pendaftar diterima sebagai mahasiswa baru.
1 100 pendaftar diterima sebagai mahasiswa baru.
7.13. Jumlah Mahasiswa Baru yang Mendaftar di Program Studi pada Tahun Terakhir
7 >1000 mahasiswa yang mendaftar di program studi pada tahun terakhir
6 750 – 999 mahasiswa yang mendaftar di program studi pada tahun terakhir
5 500 – 749 mahasiswa yang mendaftar di program studi pada tahun terakhir
4 250 – 499 mahasiswa yang mendaftar di program studi pada tahun terakhir
3 150 – 249 mahasiswa yang mendaftar di program studi pada tahun terakhir
2 50 – 149 mahasiswa yang mendaftar di program studi pada tahun terakhir
1 <50 mahasiswa yang mendaftar di program studi pada tahun terakhir
7.14. Rasio Jumlah Mahasiswa yang Mendaftar Ulang terhadap Jumlah Mahasiswa yang Lulus
Seleksi.
7 Rasio jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang terhadap jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi >95%.
6 Rasio jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang terhadap jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi 80-95%.
5 Rasio jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang terhadap jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi 70-<80%.
4 Rasio jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang terhadap jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi 60-<70%.
3 Rasio jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang terhadap jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi 50-<60%.
2 Rasio jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang terhadap jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi 40-<50%.
1 Rasio jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang terhadap jumlah mahasiswa yang lulus
seleksi <40%.
7.17. Keberadaan Standar Pendidikan Tinggi Program Studi Ners Indonesia Internal yang
Mengukur Kinerja Program Studi
7 Program studi memiliki kriteria dan instrumen penilaian untuk mengukur kinerja setiap
dosen, dan hasil pengukurannya dilaporkan ke fakultas serta didiseminasikan kepada
semua dosen untuk ditindaklanjuti.
6 Program studi memiliki kriteria dan instrumen penilaian untuk mengukur kinerja tiap
dosen, dan hasilnya didiseminasikan kepada semua dosen, ditindaklanjuti tetapi tidak
dilaporkan ke fakultas.
5 Program studi memiliki kriteria dan instrumen penilaian untuk mengukur kinerja tiap
dosen, dan hasilnya didiseminasikan tetapi tidak dilaporkan dan tidak ditindaklanjuti.
4 Program studi memiliki kriteria dan instrumen penilaian untuk mengukur kinerja tiap
dosen tetapi hasilnya didiseminasikan kesebagian dosen tidak dilaporkan dan tidak
ditindaklanjuti.
3 Program studi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, untuk mengukur kinerja
sebagian (sample) dosen, hasilnya didiseminasikan ke dosen sample tidak dilaporkan dan
tidak ditindaklanjuti.
2 Program studi memiliki kriteria kinerja setiap unit kerja tetapi tidak memiliki instrumen
penilaian untuk mengukur kinerja dosennya.
1 Program studi tidak memiliki kriteria dan instrumen penilaian untuk mengukur kinerja
dosennya.
8.4. Perolehan Dana Penelitian per dosen tetap per tahun dalam tiga tahun terakhir
7 Rata-rata dana penelitian > Rp 5 juta per dosen tetap per tahun
6 Rata-rata dana penelitian >Rp 4 juta - Rp 5 juta per dosen tetap per tahun
5 Rata-rata dana penelitian > Rp 3 juta - Rp 4 juta per dosen tetap per tahun.
4 Rata-rata dana penelitian >Rp 2 juta - Rp 3 juta per dosen tetap per tahun
3 Rata-rata dana penelitian >Rp 1 juta - Rp 2 juta per dosen tetap per tahun.
2 Rata-rata dana penelitian kurang dari Rp 1 juta per dosen tetap per tahun.
1 Tidakmemperoleh dana penelitian
8.5.Perolehan Dana Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat per dosen tetap per tahun dalam
tiga tahun terakhir
7 Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat >Rp 2.5 juta per dosen tetap per tahun
Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat > Rp 2 juta - Rp 2.5 juta per dosen tetap
6 per tahun
Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat > Rp 1.5 juta - Rp 2 juta per dosen tetap
5 per tahun.
Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat > Rp 1 juta - Rp 1.5 juta per dosen tetap
4 per tahun
Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat > Rp 0.5 juta - Rp 1 juta per dosen tetap
3 per tahun.
2 Rata-rata dana pelayanan/ pengabdian masyarakat < Rp 0.5 juta per dosen tetap per tahun.
1 Tidak ada dana untuk pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat
Ada pedoman mekanisme yang jelas dalam penetapan biaya pendidikan mahasiswa yang
7
melibatkan semua unsur pimpinan, dosen, dan pemangku kepentingan lainnya
Ada pedoman mekanisme yang jelas dalam penetapan biaya pendidikan mahasiswa yang
6
melibatkan semua unsur pimpinan dan dosen
Ada pedoman mekanisme yang jelas dalam penetapan biaya pendidikan mahasiswa yang
5
melibatkan semua unsur pimpinan.
Ada pedoman mekanisme yang jelas dalam penetapan biaya pendidikan mahasiswa tetapi
4
tidak melibatkan semua unsur pimpinan.
Ada pedoman mekanisme yang tidak jelas dalam penetapan biaya pendidikan mahasiswa
3
walaupun sudah melibatkan unsur pimpinan.
Ada pedoman mekanisme yang tidak jelas dalam penetapan biaya pendidikan mahasiswa
2
dan tidak melibatkan unsur mana pun.
1 Tidak ada pedoman.
8.9. Persentase dana LPTK yang berasal dari mahasiswa untuk mendukung keseluruhan
pembiayaan pendidikan
Persentase dana LPTK yang berasal dari mahasiswa untuk mendukung keseluruhan
7
pembiayaan pendidikan <50%.
Persentase dana LPTK yang berasal dari mahasiswa untuk mendukung keseluruhan
6
pembiayaan pendidikan 50%-60%.
5 Persentase dana LPTK yang berasal dari mahasiswa untuk mendukung keseluruhan
pembiayaan pendidikan 61%-70%.
Persentase dana LPTK yang berasal dari mahasiswa untuk mendukung keseluruhan
4
pembiayaan pendidikan 71%-80%.
Persentase dana LPTK yang berasal dari mahasiswa untuk mendukung keseluruhan
3
pembiayaan pendidikan 81%-90%.
Persentase dana LPTK yang berasal dari mahasiswa untuk mendukung keseluruhan
2
pembiayaan pendidikan 91%-99%.
Persentase dana LPTK yang berasal dari mahasiswa untuk mendukung keseluruhan
1
pembiayaan pendidikan 100%.
8.12. Laporan keuangan yang transparan dan dapat diakses oleh semua pemangku
kepentingan.
Ada laporan keuangan yang transparan, ada audit internal, ada audit eksternal (akuntan
7
publik) dan dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan
Ada laporan keuangan yang transparan, ada audit internal, dan ada evaluasi audit
6 eksternal (akuntan publik) tetapi hanya dapat diakses oleh sebagaian pemangku
kepentingan
5 Ada laporan keuangan yang transparan tetapi hanya dilakukan audit internal.
4 Ada laporan keuangan yang transparan tanpa audit internal dan eksternal.
3 Hanya ada evaluasi audit internal.
2 Laporan keuangan tidak transparan.
1 Tidak ada laporan keuangan.
9. STANDAR HASIL PENELITIAN
9.1. ADANYA KEBIJAKAN MUTU DALAM HASIL PENELITIAN
7 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar hasil penelitian; (1) diarahkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa, (2) melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik, (3) memenuhi ketentuan capaian
pembelajaran lulusan dan peraturan di perguruan tinggi, (4) Tidak bersifat rahasia. Tidak
menggangu dan atau membahayakan kepentingan umum atau nasional, disebarkan luaskan
dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan dan atau cara lain yang dapat digunakan
untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat
6 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar hasil penelitian; (1) diarahkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa, (2) melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik, (3) memenuhi ketentuan capaian
pembelajaran lulusan dan peraturan di perguruan tinggi, (4) Tidak bersifat rahasia. Tidak
menggangu dan atau membahayakan kepentingan umum atau nasional, disebarkan luaskan
dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, tetapi belum dipatenkan dan atau cara lain yang dapat
digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat
5 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar hasil penelitian; (1) diarahkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa, (2) melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik, (3) memenuhi ketentuan capaian
pembelajaran lulusan dan peraturan di perguruan tinggi, (4) Tidak bersifat rahasia. Tidak
menggangu dan atau membahayakan kepentingan umum atau nasional, belum disebarkan
luaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, tetapi belum dipatenkan dan atau cara lain
yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat
4 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar hasil penelitian; (1) diarahkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa, (2) melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik, (3) belum memenuhi ketentuan
capaian pembelajaran lulusan dan peraturan di perguruan tinggi, (4) Tidak bersifat rahasia. Tidak
menggangu dan atau membahayakan kepentingan umum atau nasional, belum disebarkan
luaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, tetapi belum dipatenkan dan atau cara lain
yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat
3 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar hasil penelitian; (1) diarahkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa, (2) melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik, (3) belum memenuhi ketentuan
capaian pembelajaran lulusan dan peraturan di perguruan tinggi, (4) Tidak bersifat rahasia. Tidak
menggangu dan atau membahayakan kepentingan umum atau nasional, belum disebarkan
luaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, tetapi belum dipatenkan dan atau cara lain
yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat
2 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar hasil penelitian; (1) diarahkan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
daya saing bangsa, (2) melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara
sistematis sesuai belum menggambarkan otonomi keilmuan dan budaya akademik, (3) belum
memenuhi ketentuan capaian pembelajaran lulusan dan peraturan di perguruan tinggi, (4) Tidak
bersifat rahasia. Tidak menggangu dan atau membahayakan kepentingan umum atau nasional,
belum disebarkan luaskan dengan cara diseminarkan, dipublikasikan, tetapi belum dipatenkan
dan atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada
masyarakat
1 Prodi tidak memiliki kebijakan mutu
9.11. Jumlah penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh dosen
tetap yang bidang keahliannya sama dengan PS per tahun, selama 3 tahun
9.12. Keterlibatan mahasiswa yang melakukan tugas akhir dalam penelitian dosen (PD)
9.13.Proporsi dana penelitian yang dialokasikan olehprogram studi dari anggaran prodi
Dalamsatu tahun terakhir
9.14.Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang sesuai dengan bidang
keahliannya per tahun, selama 3 tahun
7 NK ≥ 7,5
6 6 NK < 7,5
5 4,5 NK <6
4 3 NK <4,5
3 1,5 NK <3
2 0< NK <1,5
1 NK = 0
9.15.Mahasiswa terlibat dalam kegiatan ilmiah seperti seminar, diskusi, workshop, lokakarya,
dan sebagainya
Ada 6 kegiatan program PTK: (1) matakuliah khusus PTK; (2) matakuliah penelitian
7 yang mencakup PTK, (3) pelatihan, (4) pembekalan, (5) pendampingan praktek
lapangan dan (6) pembahasan/workshop/seminar untuk refleksi dan evaluasi
6 Ada 5 dari 6 bentuk program PTK
5 Ada 4 dari 6 bentuk program PTK
4 Ada 3 dari 6 bentuk program PTK
3 Ada 2 dari 6 bentuk program PTK
2 Ada 1 dari 6 bentuk program PTK
1 Tidak ada program PTK
9.18.Hasil penelitian dosen yang memperoleh Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam tiga
tahun terakhir
10.6. ADANYA KEBIJAKAN MUTU STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
7 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat ; (1)kriteria minimal tentang sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang
proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada
masyarakat (2) fasilitas akademik yang digunakan memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat
paling sedikit yang terkait dengan penerapan bidang ilmu dari program studi yang dikelola
perguruan tinggi dan area sasaran kegiatan, proses pembelajaran, dan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat (3) memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan dan
mutu keamanan
6 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat ; (1) kriteria minimal sarana dan prasarana diperlukan untuk menunjang kebutuhan
isi dan proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada
masyarakat , (2) sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan fasilitas
perguruan tinggi yang digunakan untuk; memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling
sedikit dengan bidang ilmu program studi, proses pembelajaran, kegiatan pengabdian
masyarakat, (3) sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat belum memenuhi standar
mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan dan keamanan pengabdian kepada
masyarakat, masyarakat dan lingkungan
5 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat ; (1) kriteria minimal sarana dan prasarana diperlukan untuk menunjang kebutuhan
isi dan proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada
masyarakat , (2) sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat merupakan fasilitas
perguruan tinggi yang digunakan untuk; belum memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat
paling sedikit dengan bidang ilmu program studi, proses pembelajaran, kegiatan pengabdian
masyarakat, (3) sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat harus memenuhi standar
mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan dan keamanan peneliti, masyarakat dan
lingkungan
4 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat ; (1) belum mengambarkan kriteria minimal sarana dan prasarana diperlukan untuk
menunjang kebutuhan isi dan proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi
hasil pengabdian kepada masyarakat , (2) sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk; memfasilitasi pengabdian kepada
masyarakat paling sedikit dengan bidang ilmu program studi, proses pembelajaran, kegiatan
pengabdian masyarakat, (3) sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat harus
memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan dan keamanan peneliti,
masyarakat dan lingkungan
3 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat ; (1) kriteria minimal sarana dan prasarana diperlukan untuk menunjang kebutuhan
isi dan proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi hasil pengabdian kepada
masyarakat , (2) belum menggabarkan sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat
merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk; memfasilitasi pengabdian kepada
masyarakat paling sedikit dengan bidang ilmu program studi, proses pembelajaran, kegiatan
pengabdian masyarakat, (3) belum menggambarkan sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan dan
keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan
2 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat ; (1) belum menggambarkan kriteria minimal sarana dan prasarana diperlukan untuk
menunjang kebutuhan isi dan proses pengabdian kepada masyarakat dalam rangka memenuhi
hasil pengabdian kepada masyarakat , (2)belum menggambarkan sarana dan prasarana
pengabdian kepada masyarakat merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk;
memfasilitasi pengabdian kepada masyarakat paling sedikit dengan bidang ilmu program studi,
proses pembelajaran, kegiatan pengabdian masyarakat, (3) belum mengambarkan sarana dan
prasarana pengabdian kepada masyarakat harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan dan keamanan peneliti, masyarakat dan lingkungan
1 Prodi belum memiliki kebijakan mutu tentang standar sarana dan prasarana pengabdian kepada
masyarakat
10.10. ADANYA KEBIJAKAN MUTU STANDAR PENDANAAN DAN PEMBIAYAAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
7 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat; (1) kriteria minimal sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian
kepada masyarakat , (2) perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengabdian kepada
masyarakat internal, (3) pendanaan pengabdian kepada masyarakat dapat bersumber dari
pemerintah, kerjasama dengan lembaga lain di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari
masyarakat, (4) pendanaan pengabdian kepada masyarakat digunakan untuk membiayai
perencanaan pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat,
pengendalian pengabdian kepada masyarakat, pemantauan dan evaluasi pengabdian kepada
masyarakat, pelaporan hasil pengabdian kepada masyarakat dan diseminasi hasil pengabdian
kepada masyarakat, (5) mekanisme pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat
diatur oleh pemimpin perguruan tinggi, (6) perguruan tinggi wajib menyediakan dana
pengelolaan pengabdian kepada masyarakat, (7) dana pengelolaan pengabdian kepada
masyarakat digunakan untuk membiayai managemen pengabdian kepada masyarakat yang terdiri
dari seleksi proposal, pemantauan dan evaluasi, pelaporan pengabdian kepada masyarakat, dan
diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat, peningkatan kapasitas pelaksana
6 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat yang ditetapkan dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup 6 aspek dari 7
5 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat yang ditetapkan dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup 5 aspek dari 7
4 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat yang ditetapkan dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup 4 aspek dari 7
3 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat yang ditetapkan dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup 3 aspek dari 7
2 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat yang ditetapkan dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup 2 aspek dari 7
1 Prodi memiliki kebijakan mutu tentang standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada
masyarakat yang ditetapkan dalam SK pimpinan perguruan tinggi, mencakup 1 aspek dari 7
10.11. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan oleh dosen
tetap yang sesuai dengan bidang keahliannya selama tiga tahun terakhir.
Keterangan:
na = Jumlah kegiatan PkM dengan sumber dana luar negeri yang sesuai bidang keahlian
nb = Jumlah kegiatan PkM dengan sumber dana luar PT tapi dalam negeri yang sesuai bidang
keahlian
nc = Jumlah kegiatan PkM dengan sumber dana dari PT/sendiri yang sesuai bidang keahlian
f = Jumlah dosen tetap sesuai dengan bidang keahliannya
7 NK ≥ 7
6 5 NK < 7
5 3 NK < 5
4 2 NK < 3
3 1 NK < 2
2 0 < NK < 1
1 NK = 0
10.12.Jumlah kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilakukan
oleh PS selama tiga tahun dengan instansi terkait dari luar negeri a) instansi terkait
dalam negeri, b) PS lain di dalam PT sendiri, dan c) secara tematis.
4×na + 2×nb + nc
NK = Nilai kasar =
f
Keterangan:
na = Jumlahkerjasama dalam kegiatan PkM dengan instansi luar negeri
nb = Jumlah kerjasama dalam kegiatan PkM dengan instansi dalam negeri yang terkait
nc = Jumlah kerjasama kegiatan PkM dengan PS lain di dalam PT sendiri secara tematis
f = Jumlah dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS
7 NK ≥ 7
6 5 NK < 7
5 3 NK < 5
4 2 NK < 3
3 1 NK < 2
2 0 < NK < 1
1 NK = 0
10.16.Proporsi dana PkM yang dialokasikan olehprogram studi dari anggaran prodi dalam satu
tahun terakhir
10.17.Hasil pengabdian kepada masyarakat yang ditindak-lanjuti dalam bentuk: a) artikel yang
dipublikasikan, b) prototype dan teknologi tepat guna yang dipakai di masyarakat, dan c)
model dan media pembelajaran yang dipakai di satuan pendidikan
Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sama dengan
PS per tahun, selama 3 tahun
Keterangan:
a= Jumlah artikel yang dipublikasikan sesuai bidang ilmu
b= Jumlah prototype dan teknologi tepat guna yang sesuai bidang ilmu
c= Jumlah model dan media pembelajaran yang sesuai bidang ilmu
1. Tuliskan realisasi perolehan dan alokasi dana (termasuk hibah) dalam juta rupiah termasuk
gaji, selama tiga tahun terakhir, pada tabel berikut:
PT sendiri
Yayasan
Diknas
Sumber lain
Total
2. Penggunaan dana:
Persentase Dana
No. Jenis Penggunaan
TS-2 TS-1 TS
1 Pendidikan
2 Penelitian
3 Pengabdian kepada
Masyarakat
4 Investasi prasarana
5 Investasi sarana
6 Investasi SDM
Lain-lain
3. Tuliskan data ruang kerja dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dengan
mengikuti format tabel berikut:
Jumlah Luas
Ruang Kerja Dosen Jumlah Ruang
(m2)
TOTAL (t)
Kepemilikan Kondisi
Total
Jumlah
No. Jenis Prasarana Luas Utilisasi (Jam/minggu)
Unit Tidak
(m2) SD SW Terawat
Terawat
Keterangan:
5. Tuliskan data prasarana lain yang menunjang (misalnya tempat olah raga, ruang bersama,
ruang himpunan mahasiswa, poliklinik) dengan mengikuti format tabel berikut:
Kepemilikan Kondisi
Total
Jenis Prasarana Jumlah
No. Luas Unit Pengelola
Penunjang Unit Tidak
(m2) SD SW Terawat
Terawat
Keterangan:
6. Pustaka (buku teks, karya ilmiah, dan jurnal; termasuk juga dalam bentuk CD-ROM dan media
lainnya)
Tuliskan rekapitulasi jumlah ketersediaan pustaka yang relevan dengan bidang PS dengan
mengikuti format tabel 1 berikut:
Buku teks
Jurnal internasional
Prosiding
Skripsi/Tesis
Disertasi
TOTAL
Isikan jurnal/prosiding seminar yang tersedia/yang diterima secara teratur (lengkap), terbitan 3
tahun terakhir dengan mengikuti format tabel 2 berikut:
7.Jurnal yang tersedia/yang diterima secara teratur (lengkap), terbitan 3 tahun terakhir
1.
Jurnal Terakreditasi
2.
DIKTI *
Dst.
1.
Jurnal Internasional * 2.
Dst.
Kepemilikan Kondisi
Rata-rata Waktu
No. Nama Laboratorium Jenis Peralatan Utama Jumlah Unit Penggunaan
Tidak
SD SW Terawat (jam/minggu)
Terawat
Keterangan:
SD = Milik PT/fakultas/jurusan sendiri; SW = Sewa/Kontrak/Kerjasama/Hak Pakai.
9. Beri tanda √ pada kolom yang sesuai (hanya satu kolom) dengan aksesibilitas tiap jenis data,
dengan mengikuti format tabel berikut:
1 Mahasiswa
5 Transkrip akademik
6 Lulusan
7 Dosen
8 Pegawai
9 Keuangan
10 Inventaris
11 Perpustakaan
LAMPIRAN 2
1.Tuliskan jumlah judul penelitian* yang sesuai dengan bidang keilmuan PS, yang dilakukan oleh
dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS selama tiga tahun terakhir
dengan mengikuti format tabel berikut:
Keterangan :
Kode
Sumber Dana Kegiatan
Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
2. Tuliskan judul artikel ilmiah/karya ilmiah/karya seni/buku yang dihasilkan selama tiga tahun
terakhir oleh dosen tetap yang bidang keahliannya sesuai dengan PS dengan mengikuti
format tabel berikut:
3. Sebutkan karya dosen dan atau mahasiswa Program Studi yang telah memperoleh/sedang
memproses perlindungan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) selama tiga tahun terakhir.
No. Karya*
(1) (2)
Dst.
4.Tuliskan jumlah kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat (*) yang sesuai dengan bidang
keilmuan PS selama tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen tetap yang bidang
keahliannya sesuai dengan PS :
Keterangan :
Kode
Sumber Dana Kegiatan
Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat
5. Tuliskan instansi dalam negeri yang menjalin kerjasama* yang terkait dengan program
studi/jurusan dalam tiga tahun terakhir.
Kurun Waktu
Jenis
Kegiatan yang telah dilakukan dan
No. Nama Instansi Kerja Sama
Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan
Mulai Berakhir
dst.
Kurun Waktu
Jenis
Kegiatan yang telah dilakukan dan
No. Nama Instansi Kerja Sama
Manfaat yang Telah Diperoleh
Kegiatan
Mulai Berakhir
dst.
Tahun/Waktu
Besarnya dana Kegiatan yang telah dilakukan dan
No. Nama Instansi Pemanfaatanya
bantuan Manfaat yang Telah Diperoleh
Smt genap Smt Ganjil
1 DIKBUD/Dikti
2 Pemerintah diluar
DIKNAS
3 Perusahaan
swasta
4. PT sendiri
5. Luar Negeri
Total Dana
Bantuan
Kampus
Ruang Kelas