Laporan Mikro Dan Makro Analia Octaria (2026040021.p) Perbaikan (2) - 1
Laporan Mikro Dan Makro Analia Octaria (2026040021.p) Perbaikan (2) - 1
OLEH:
ANALIA OCTARIA
NPM. 2026040021.P
KELAS:
B3
DOSEN PENGAMPU:
DESI PITRIANI M.Tr. Keb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan ini
tepat pada waktunya. Tak lupa pula, penulis kirimkan salam dan salawat kepada
junjungan kita semua, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh
sahabatnya.
Laporan ini membahas tentang faktor faktor yang mempengaruhi persalinan.
Banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini. Oleh
karena itu, penulis ucapkan banyak terimakasih. Penulis menyadari, bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, olehnya itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian.
Besar harapan penulis, dengan hadirnya laporan ini dapat memberikan
sumbangsih yang berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa.
Penulis
DAFTAR ISI
Judul .................................................................................................... i
Kata Pengantar ...................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................ iii
Daftar Lampiran ................................................................................... iv
BAB 1...................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
BAB 2 ..................................................................................................... 3
2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan ............................... 3
2.2 Kelainan-Kelainan Pada Power, Passenger Dan Passage......................... 15
BAB 3 ..................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ........................................................................................ 18
B. Saran ........................................................................................ 18
Daftar Pustaka......................................................................................... 19
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. RPP
Lampiran 2. SAP
Lampiran 3. JOB SHEET
Lampiran 4. DAFTAR TILIK
Lampiran 5 SILABUS
Lampiran 6. POWER POINT
Lampiran 7 LEAFLET
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 LATAR BELAKANG
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
persalinan yang makin lama makin kuat yang paling penting ialah
bahwa his pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada serviks.
b. His Persalinan
Walaupun His itu suatu kontraksi dari otot-otot rahim yang
fisiologis akan tetapi bertentangan dengan kontraksi fisiologis
lainnya bersifat nyeri.Nyeri ini mungkin disebabkan oleh anoxia
dari sel-sel otot-otot waktu kontraksi,tekanan pada ganglia dalam
serviks karena kontraksi atau regangan dan tarikan pada
peritoneum waktu kontraksi.
Menurut faalnya his persalinan dapat dibagi dalam:
1. His pembukaan (kala I)
His yang menimbulkan pembukaan dari serviks
2. His pengeluaran (kala II)
His yang mendorong anak keluar. His pengeluaran biasanya
disertai dengan keinginan mengejan.
3. His pelepasan uri (kala III) yang melepaskan uri
4. His pengiring (kala IV):
Kontraksi lemah,masih sedikit nyeri,pengecilan rahim dalam
beberapa jam atau hari.
Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daftar
catatan tentang his pada status wanita tersebut. Catatan tersebut
memuat tentang:
1. Frekuensi adalah jumlah his dalam waktu tertentu biasanya
permenit atau per 10 menit
2. Amplitudo (intensitas): adalah kekuatan his diukur dalam
mmHg. Dalam praktek,kekuatan his hanya dapat di raba secara
palpasi apakah sudah kuat atau masih lemah
3. Aktifitas His: adalah frekuensi x Amplitudo diukur dengan unit
Montevideo.
4
4. Durasi His: adalah lamanya setiap his berlangsung diukur
dengan detik,misalnya selama 40 detik.
5. Datangnya His: apakah datangnya sering,teratur, atau tidak
6. Interval: adalah masa relaksasi Pace Maker adalah pusat
koordinasi his yang berada pada uterus di sudut tuba dimana
gelombang his berasal. Dari sini gelombang his bergerak ke
dalam dan kebawah dengan kecepatan 2 cm tiap detik
mencakup seluruh otot-otot uterus.His yang sempurna
mempunyai kekuatan paling tinggi di fundus uteri disebut
fundus dominan. Oleh karena serviks tidak mempunyai otot-
otot yang banyak,maka pada setiap his terjadi keluhan pada
serviks:
∙ Tertarik dan mendatar (effacement)
∙ Membuka (dilatasi)
B. TENAGA MENGEJAN
Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah tenaga yang
mendorong anak keluar selain his terutama disebabkan oleh kontraksi
otot-otot dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intra
abdominal. Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan waktu kita BAB
tapi jauh lebih kuat lagi. Rupanya waktu kepala sampai pada dasar
panggul,timbul suatu reflex yang mengakibatkan bahwa pasien
menutup glottisnya,mengkontraksikan otot-otot perutnya dan menekan
diafragmanya ke bawah.Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil
tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil kalau pembukaan sudah
lengkap dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim. Tanpa tenaga
mengejan ini anak tidak dapat lahir,misalnya pada penderita yang
lumpuh otot-otot perutnya, persalinan harus dibantu dengan forceps.
Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas
dari
dinding lahir.
5
2.1.2 PASSAGE
A. Bagian-Bagian Panggul
1. Bagian keras panggul wanita terdiri dari dan berfungsi:
a. Panggul besar (pelvis mayor)
1) Menyangga isi abdomen
b. Panggul keci (pelvis minor)
1) Membentuk jalan lahir
2) Tempat alat genitalia
2. Bagian lunak panggul wanita berfungsi:
a. Membentuk lapisan dalam jalan lahir
b. Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal
saat hamil maupun saat kala nifas
c. Saat persalinan,berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.
B. Tulang Panggul
1.Tulang pangkal paha (os Coxae)
Terdiri dari tiga buah tulang yang berhubungan satu sama lainnya
pada
asetabulum,yaitu mangkok tempat dari kepala tulang paha (kaput
femoris),ketiga tulang tersebut adalah tulang usus (os ilium),tulang
duduk (os ischium),dan tulang kemaluan (os pubis).
a. Tulang usus (os ilium)
1) Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian
atas dan belakang panggul.
2) Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut
Cristailiaka
3) Ujung depan dan belakang Crista iliaka menonjol: spina iliaka
anterior superiordan spina iliaka posterior superior.
4) Terdapat tonjolan memanjang di bagian dalam tulang usus yang
membagi pelvismayor dan minor disebut linea innominata atau
linea terminalis
5) Linea terminalis merupakan bagian dari PAP.
6
b. Tulang duduk (os ischium)
1) Terdapat disebelah bawah tulang usus
2) Pinggir belakangnya menonjol spina ischiadika
3) Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal,yang mendukung
badan saat duduk disebut tuber ischiadikum
c. Tulang kemaluan (os pubis)
1) Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
2) Dengan tulang duduk dibatasi foramen abturatorium
3) Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus
ramus superior os pubis
2. Tulang kelangkang (os sacrum)
Berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil bagian
bawah. tulang kelangkang terletak diantara kedua tulang pangkal
paha yang terdiri dari:
1) 5 ruas tulang yang berhubungan erat
2) Permukaan depan licin dengan kelengkungan dari atas kebawah
dan dari kanan maupun kiri.
3) Dikanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui
saraf foramina sakralia anterior
4) Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke
5
5) Tulang kelangkang paling atas mempunyai tonjolan besar
kedepan
disebutpromontorium
6) Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang
pangkal paha melalu a rtikulasio sacro iliaka
7) Kebawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging
3. Tulang tungging (os Coccygis)
1) Bentuk segitiga dengan ruas 3-5 buah dan bersatu
7
2) Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong kebelakang
sehingga memperluas jalan lahir(sumber: Ida Bagus Gde
Manuaba;67-68)
C. Bidang dan ukuran panggul
Di bagi menjadi 4 bidang:
1. Pintu atas panggul
Batas-batasnya ialah promontorium,sayap sacrum,linea innominata,
ramus superior ossis pubis dan pinggir atas simpisis:
a. Ukuran muka belakang :11 cm
b. Ukuran melintang: Indonesia 12,5cm. eropa 13,5 cm
c. Ukuran serong: 13 cm
2. Bidang Luas Panggul
Batas-batasnya ialah antar pertengahan simpisis menuju pertemuan
tulang belakang ke dua dan ketiga.
a. Ukuran muka belakang: 12,75 cm
b. Ukuran melintang: 12,5 cm
3. Bidang sempit panggul
Batas-batasnya ialah membentang setinggi tepi bawah simpisis
menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang
setinggi 1-2 cm diatas ujungnya
a. Ukuran muka belakang: 11,5cm
b. Ukuran melintang: 10 cm
c. Diameter: 5 cm
4. Pintu bawah panggul
Batas-batasnya ialah segitiga depan tuber ischiadika dengan dibatasi
arcus pubis,segitiga belakang tuber ischiadika dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri
a. Ukuran muka belakang: 11,5 cm
b. Ukuran melintang: 10,5 cm
c. Diameter:7,5 cm
(sumber: unversitas pandjajaran Bandung;19-22)
8
D. Bentuk panggul
1. Panggul Gynecoid
a. Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita
b. Diameter sagitalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari
diameter sagitalis anterior.
c. Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior
juga membulat dan luas.
d. Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan
diameter anterior superior hingga bentuk P.A.P mendekati
bentuk lingkaran (bulat)
2. Panggul android
a. Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter
sagitalis anterior.
b. Batas samping segmen posterior tidak membulat dan
membentuk sudut yang runcing dengan pinggir samping
segmen anterior.
c. Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga.
d. Dinding samping panggul convergen,spina ischiadika
menonjol,arcus pubis sempit.
3. Panggul anthropoid
a. Diameter antero posterior darr P.A.P lebih besar dari diameter
tranversa hingga bentuk P.A.P lonjong kedepan.
b. Bentuk segmen anterior sempit dan runcing.
c. Incisura ischiadika major luas.
d. dinding samping covergen,sacrum letaknya agak ke
belakang,hingga ukuran
e. antero posterior besar pada semua bidang panggul
4. Panggul platypelloid
a. Bentuk ini sebetulnya panggul ginecoid yang picak;diameter
antero posterior kecil,diameter tranversa biasa.
b. Segmen anterior lebar
9
c. Sacrum melengkung
d. Incisura ischiadika lebar.
(sumber:universitas pandjajaran Bandung:41-42)
E. BIDANG HODGE
Bidang hodge merupakan bidang khayal untuk menentukan
seberapa jauh bagian terendah janin turun ke dalam rongga panggul
dalam proses persalinan.bidang hodge tersebut anatara lain :
1. Hodge I : Bidang yang dibentuk sama dengan lingkaran PAP
2. Hodge II : Sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis
3. Hodge III : Sejajar dengan Hodge I setinggi spina ischiadika
4. Hodge IV : Sejajar Hodge I melalui ujung os coccyges.
2.1.3 PASSENGER
A. JANIN
1. Kepala Janin dan Ukurannya
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
Biasanya apabila kepala janin sudah lahir,maka bagian-bagian lain
dengan mudah menyusul kemudian.
a. Tulang tengkorak
1) Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak.
a) Os nasalis (tulang hidung)
b) Os maksilaris (tulang rahang atas)
c) Os mandibularis (tulang rahang bawah)
d) Os Zygomaticum (tulang pipi)
2) Bagian tengkorak
a) Os frontalis (tulang dahi)
b) Os parietalis (tulang ubun-ubun)
c) Os temporalis (tulang pelipis)
d) Os occipitalis (tulang belakang kepala)
3) Sutura
10
a) Sutura sagitalis (sela panah)
b) Sutura coronaria (sela mahkota)
c) Sutura Lambdoidea (sela lambda)
d) Sutura frontalis (sela dahi)
4) Ubun-Ubun (fontanel)
a) Ubun-ubun besar (fontanel mayor)=bregma
b) Ubun-ubun kecil (fontanel minor)
5) Daerah-daerah
a) Sinciput (depan kepala)
b) Vertex (puncak kepala)
c) Occiput (belakang kepala)
b. Ukuran kepala
1) Ukuran Diameter
a) Diameter Suboccipito-Bregmatika: 9,5 cm
b) Diameter Suboccipito-Frontalis :11 cm
c) Diameter Occipito-Frontalis : 12cm (letak puncak kepala)
d) Diameter Mento-occipitalis : 13,5 cm (letak dahi)
e) Diameter submento-Bregmatika: 9,5 cm
f) Diameter Biparietalis : 9 cm
g) Diameter bitemporalis : 8 cm
2) Ukuran Lingkaran
a) Circumferensia Fronto-Occipitalis : 34 cm
b) Circumferensia Mento-occipitalis : 35 cm
c) Circumferensia SubOccipito-bregmatika: 32 cm
2. Postur Janin Dalam Lahir
a. Sikap (Habitus)
Sikap menunjukan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu
janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya
dalam sikap fleksi dimana kepala,tulang punggung dan kaki
dalam keadaan fleksi,serta lengan bersilang di dada
b. Letak janin (situs)
11
Letak janin adalah bagaimana sumbu janin berada terhadap
sumbu ibu, misalnya letak lintang dimana sumbu janin tegak lurus
pada sumbu ibu, letak membujur dimana sumbu janin sejajar
dengan sumbu ibu,ini bisa letak kepala,atau letak sungsang
c. Presentasi
presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada
dibawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan
dalam. Misalnya presentasi kepala,presentasi bokong,presentasi
bahu,dll.
d. Bagian terbawah janin
Sama dengan presentasi hanya lebih diperjelas istilahnya.
e. Posisi
Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan,kiri,depan atau belakang
terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada letak
belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan,UUK
kanan belakang.
(sumber: universitas pandjajaran Bandung;185-192)
B. PLASENTA
1. Pengertian plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena
merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
Jiwa anak tergantung pada plasenata,baik tidaknya anak tergantung
pada baik buruknya faal plasenta.Pada penampang sebuah plasenta,
yang masih melekat pada dinding rahim Nampak bahwa plasenta
terdiri dari 2 bagian,yaitu:
a. Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut: piring penutup
atau membrane chorii,yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-
pembuluh darah janin,chorion dan villi.Bagian yang terbentuk
oleh jaringan ibu disebut: piring deciduas atau piring basal yang
terdiri dari decidua compacta dan sebagian dari deciduas
spongiosa,yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
12
2. Faal plasenta
a. Plasenta sebagai tempat pertukaran zat
Mula-mula makanan bagi janin diambil dengan penghancuran dan
absorpsi dari decidua,dan kemudian dari darah ibu.Zat yang
dibutuhkan oleh janin seperti zat hydrat arang,zat lemak, zat
protein,vitamin dan mineral diambil dari darah ibu. Ada juga
bukti bahwa zat-zat immune ibu dapat masuk ke dalam darah
anak. Sebaliknya zat sampah seperti CO2 dan ureum dibuang
kedalam darah ibu
b. Plasenta dapat menghasilkan hormone
1) Steroid hormone: estrogen dan progesterone
2) Protein hormone: Human Chorionic Gonadotropin Hormone
(HCG), Human Plasental Lactogen Hormone (HPL), Human
Chorionic Thyrotropin Hormon (HCT), Human Chorionic
Corticotropin Hormon (HCCT)
3) Releasing Hormon: TSH releasing hormone dan LH/FSH
releasing hormone.
c. Plasenta sebagai Barrier
1) Barrier mekanis physis terhadap erythrocyte,kuman dan
molekul besar.Plasenta menghalangi masuknya kuman yang
terdapat dalam darah ibu kedalam janin,tapi virus sedemikian
kecilnya hingga tidak dapat terhalang oleh plasenta.
2) Barrier kimiawi Beberapa zat yang masuk kedalam syncitium
dirubah,seperti insulin yang berasal dari ibu.
C. AIR KETUBAN
1. Pengertian air ketuban
Air ketuban berada dalam ruangan amnion. banyaknya kadang-
kadang sangat berbeda. Ruangan amnion berisi 1 liter air
ketuban,kalau banyaknya lebih dari 2 liter
13
dinamakanPolyhydramnion atau Hydra mnion. kalau terlalu
sedikit,kurang dari 500cc disebutoligohidramnion.Air ketuban untuk
sebagaian besar terdiri dari air tapi mengandung juga sedikit ureum,
protein, asam urine, gula, garam-garam malahan juga enzim-enzim.
Sifat-sifat air ketuban seperti jernih atau keruhnya,banyaknya dan
susunannya dapat dipergunakan untuk pengenalan keadaan janin
dengan cara amnioskopi.
2. Faal air ketuban adalah:
a. Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan
bebas kesegala jurusan karena tekanan pada anak sama pada
semua bagiannya. Hal ini sangat penting karena seandainya anak
tertekan oleh alat sekitarnya maka pertumbuhan tentu terganggu.
b. Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan
ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Kalau air ketuban
berkurang,pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.
c. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
d. Waktu persalinan memb uka serviks dengan mendorong selaput
janinke dalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas
ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban, dan
ketuban inilah yang membuka serviks.
(sumber:Obstetri Fisiologi;120-121)
14
semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang
menjadi hal yang nyata.Psikologis meliputi :
∙ Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
∙ Pengalaman bayi sebelumnya
∙ Kebiasaan adat
∙ Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
2.1.5 PENOLONG
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini
proses
tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam
menghadapi proses persalinan.
15
:Persalinan Presipitatus yaitu Persalinan yang berlangsung dalam
waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal :
a. Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
b. Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam
persalinan
c. Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan,
inversio uteri
d. Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian
janin dalam rahim
3. Inkoordinasi otot rahim
Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim dapat menyebabkan
sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan
atau pengeluaran janin dari dalam rahim.
2.2.2 Kelainan pada jalan lahir
1. Serviks
a. Serviks yang kaku Terdapat pada primi tua primer atau sekunder.
Serviks yang mengalami banyak cacat perlukaan atau (sikatrik)
b. Serviks gantungOstium uteri eksternum terbuka lebar, namun
ostium uteri internum tidak terbuka.Ostium uteri internum terbuka,
namun ostium uteri eksternum tidak terbuka
c. Edema serviks Terutama karena kesempitan panggul, serviks
terjepit antara kepala dan jalan lahirsehingga terjadi gangguan
sirkulasi darah dan cairan yang menimbulkan edema serviks
2. Vagina
Kelainan vagina yang dapat menggangu perjalanan persalinan yaitu
vagina septum: trans vaginal septum vagina,longitudinal septum
vagina tumor pada vagina
3. Himen dan Perineum
Kelainan pada himen imperforata, atau himen elastik pada perineum
terjadi kekakuan sehingga memerlukan episiotomi yang luas.
2.2.3 Kelainan genetik
16
a. Kelainan bentuk dan besar janin : anensefalus, hidrosefalus, janin
makrosomia
b. Kelainan pada letak kepala : presentasi puncak, presentasi muka,
presentasi dahi dan kelainan oksiput
c. Kelainan letak janin : letak sungsang, letak lintang, letak mengolak,
presentasi rangkap ( kepala tangan, kepala kaki, kepala tali pusat )
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan
Serangkaian perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan
Janinnya melalui jalan lahir. Ini di definisikan sebagai pembukaan serviks
yang progresif, dilatasi atau keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang
terjadi sekurang-kurangnya setiap 5 menit dan berlangsung sampai 60
detik. Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin.
Ada 5 faktor yang mempengaruhi persalinan yaitu: power,
passage, passanger, psikologi ibu, penolong.
B. SARAN
Mahasiswa kebidanan diharapkan mengetahui dan memahami
tentang faktor faktor yang mempengaruhi persalinan,dan juga kelainan
kelainan dari passage, passanger, dan juga power.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. IDENTITAS
Mata kuliah : Asuhan kebidanan
Kode mata kuliah :
Jumlah SKS :
Sasaran : Mahasiswa DIII Kebidanan
Semester : 1 ( satu )
Pokok bahasan : Faktor faktor yang mempengaruhi persalinan
Waktu pertemuan : 50 menit
Pertemuan ke : 1 x 50 menit
Hari / tanggal : Jumat, 5 maret 2021
B. STANDAR KOMPETENSI
1. Tujuan umum instruksional
Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan tentang faktor - faktor yang mempengaruhi persalinan.
C. KOMPETENSI DASAR
Pada proses pembelajaran pokok bahasan ini, calon dosen diharapkan mampu
menerapkan keterampilan mengadakan variasi.
D. INDIKATOR
a. Power ( kekuatan ibu)
b. Passage ( jalan lahir )
c. Passanger ( isi kehamilan )
d. Psikologi ibu
e. Penolong
F. Evaluasi
1. Prosedur : Test pada akhir proses pembelajaran
2. Jenis : Lisan
3. Alat : Tes Buatan Dosen
4. Bentuk : Tes subjektif
5. Soal :
G. Referensi
1. Sulistyawati, A. dkk. ( 2010). Asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
Jakarta: salemba medika.
2. Manuaba, I. B. g. ( 2003). Penuntun kepanitraan klinik obstetric dan
ginekologi. Jakarta: EGC
3. Varney, H. ( 2006) buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC
4. Manuaba, I. B. G. (2010). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan
keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC
SATUAN ACARA PRAKTIKUM
(SAP)
C. Media
Laptop, LCD
D. Metode
Ceramah, tanya jawab
E. Strategi Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Curah pendapat
G. Media
1. Leaflet
2. Slide PPT
I. Evaluasi
Prosedu:r post test
1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
2. Jelaskan pengertian dari masing-masing faktor-faktor yang
mempengaruhi persalinan
3. Sebutkan kelainan kelainan pada power, passage, pasangger
MATERI
2. PASSAGE
A. Bagian-Bagian Panggul
1. Bagian keras panggul wanita terdiri dari dan berfungsi:
a. Panggul besar (pelvis mayor)
1) Menyangga isi abdomen
b. Panggul keci (pelvis minor)
1) Membentuk jalan lahir
2) Tempat alat genitalia
2. Bagian lunak panggul wanita berfungsi:
a. Membentuk lapisan dalam jalan lahir
b. Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal
saat hamil maupun saat kala nifas
c. Saat persalinan,berperan dalam proses kelahiran dan kala uri.
B. Tulang Panggul
1.Tulang pangkal paha (os Coxae)
Terdiri dari tiga buah tulang yang berhubungan satu sama lainnya
pada
asetabulum,yaitu mangkok tempat dari kepala tulang paha (kaput
femoris),ketiga tulang tersebut adalah tulang usus (os ilium),tulang
duduk (os ischium),dan tulang kemaluan (os pubis).
a. Tulang usus (os ilium)
1) Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian
atas dan belakang panggul.
2) Batas atasnya merupakan penebalan tulang yang disebut
Cristailiaka
3) Ujung depan dan belakang Crista iliaka menonjol: spina iliaka
anterior superiordan spina iliaka posterior superior.
4) Terdapat tonjolan memanjang di bagian dalam tulang usus yang
membagi pelvismayor dan minor disebut linea innominata atau
linea terminalis
5) Linea terminalis merupakan bagian dari PAP.
b. Tulang duduk (os ischium)
1) Terdapat disebelah bawah tulang usus
2) Pinggir belakangnya menonjol spina ischiadika
3) Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal,yang mendukung
badan saat duduk disebut tuber ischiadikum
c. Tulang kemaluan (os pubis)
1) Terdapat disebelah bawah dan depan tulang usus
2) Dengan tulang duduk dibatasi foramen abturatorium
3) Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus
ramus superior os pubis
2. Tulang kelangkang (os sacrum)
Berbentuk segitiga dengan lebar dibagian atas dan mengecil bagian
bawah. tulang kelangkang terletak diantara kedua tulang pangkal
paha yang terdiri dari:
1) 5 ruas tulang yang berhubungan erat
2) Permukaan depan licin dengan kelengkungan dari atas kebawah
dan dari kanan maupun kiri.
3) Dikanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan dilalui
saraf foramina sakralia anterior
4) Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke
5
5) Tulang kelangkang paling atas mempunyai tonjolan besar
kedepan
disebutpromontorium
6) Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang
pangkal paha melalu a rtikulasio sacro iliaka
7) Kebawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging
3. Tulang tungging (os Coccygis)
1) Bentuk segitiga dengan ruas 3-5 buah dan bersatu
2) Pada saat persalinan tulang tungging dapat didorong kebelakang
sehingga memperluas jalan lahir(sumber: Ida Bagus Gde
Manuaba;67-68)
C. Bidang dan ukuran panggul
Di bagi menjadi 4 bidang:
1. Pintu atas panggul
Batas-batasnya ialah promontorium,sayap sacrum,linea innominata,
ramus superior ossis pubis dan pinggir atas simpisis:
a. Ukuran muka belakang :11 cm
b. Ukuran melintang: Indonesia 12,5cm. eropa 13,5 cm
c. Ukuran serong: 13 cm
2. Bidang Luas Panggul
Batas-batasnya ialah antar pertengahan simpisis menuju pertemuan
tulang belakang ke dua dan ketiga.
a. Ukuran muka belakang: 12,75 cm
b. Ukuran melintang: 12,5 cm
3. Bidang sempit panggul
Batas-batasnya ialah membentang setinggi tepi bawah simpisis
menuju kedua spina ischiadika dan memotong tulang kelangkang
setinggi 1-2 cm diatas ujungnya
a. Ukuran muka belakang: 11,5cm
b. Ukuran melintang: 10 cm
c. Diameter: 5 cm
4. Pintu bawah panggul
Batas-batasnya ialah segitiga depan tuber ischiadika dengan dibatasi
arcus pubis,segitiga belakang tuber ischiadika dibatasi oleh
ligamentum sacrotuberosum kanan dan kiri
a. Ukuran muka belakang: 11,5 cm
b. Ukuran melintang: 10,5 cm
c. Diameter:7,5 cm
(sumber: unversitas pandjajaran Bandung;19-22)
D. Bentuk panggul
1. Panggul Gynecoid
a. Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita
b. Diameter sagitalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari
diameter sagitalis anterior.
c. Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior
juga membulat dan luas.
d. Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan
diameter anterior superior hingga bentuk P.A.P mendekati
bentuk lingkaran (bulat)
2. Panggul android
a. Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter
sagitalis anterior.
b. Batas samping segmen posterior tidak membulat dan
membentuk sudut yang runcing dengan pinggir samping
segmen anterior.
c. Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga.
d. Dinding samping panggul convergen,spina ischiadika
menonjol,arcus pubis sempit.
3. Panggul anthropoid
a. Diameter antero posterior darr P.A.P lebih besar dari diameter
tranversa hingga bentuk P.A.P lonjong kedepan.
b. Bentuk segmen anterior sempit dan runcing.
c. Incisura ischiadika major luas.
d. dinding samping covergen,sacrum letaknya agak ke
belakang,hingga ukuran
e. antero posterior besar pada semua bidang panggul
4. Panggul platypelloid
a. Bentuk ini sebetulnya panggul ginecoid yang picak;diameter
antero posterior kecil,diameter tranversa biasa.
b. Segmen anterior lebar
c. Sacrum melengkung
d. Incisura ischiadika lebar.
(sumber:universitas pandjajaran Bandung:41-42)
E. BIDANG HODGE
Bidang hodge merupakan bidang khayal untuk menentukan
seberapa jauh bagian terendah janin turun ke dalam rongga panggul
dalam proses persalinan.bidang hodge tersebut anatara lain :
1. Hodge I : Bidang yang dibentuk sama dengan lingkaran PAP
2. Hodge II : Sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis
3. Hodge III : Sejajar dengan Hodge I setinggi spina ischiadika
4. Hodge IV : Sejajar Hodge I melalui ujung os coccyges.
3. PASSENGER
A. JANIN
1. Kepala Janin dan Ukurannya
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin.
Biasanya apabila kepala janin sudah lahir,maka bagian-bagian lain
dengan mudah menyusul kemudian.
a. Tulang tengkorak
1) Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak.
a) Os nasalis (tulang hidung)
b) Os maksilaris (tulang rahang atas)
c) Os mandibularis (tulang rahang bawah)
d) Os Zygomaticum (tulang pipi)
2) Bagian tengkorak
a) Os frontalis (tulang dahi)
b) Os parietalis (tulang ubun-ubun)
c) Os temporalis (tulang pelipis)
d) Os occipitalis (tulang belakang kepala)
3) Sutura
a) Sutura sagitalis (sela panah)
b) Sutura coronaria (sela mahkota)
c) Sutura Lambdoidea (sela lambda)
d) Sutura frontalis (sela dahi)
4) Ubun-Ubun (fontanel)
a) Ubun-ubun besar (fontanel mayor)=bregma
b) Ubun-ubun kecil (fontanel minor)
5) Daerah-daerah
a) Sinciput (depan kepala)
b) Vertex (puncak kepala)
c) Occiput (belakang kepala)
b. Ukuran kepala
1) Ukuran Diameter
a) Diameter Suboccipito-Bregmatika: 9,5 cm
b) Diameter Suboccipito-Frontalis :11 cm
c) Diameter Occipito-Frontalis : 12cm (letak puncak kepala)
d) Diameter Mento-occipitalis : 13,5 cm (letak dahi)
e) Diameter submento-Bregmatika: 9,5 cm
f) Diameter Biparietalis : 9 cm
g) Diameter bitemporalis : 8 cm
2) Ukuran Lingkaran
a) Circumferensia Fronto-Occipitalis : 34 cm
b) Circumferensia Mento-occipitalis : 35 cm
c) Circumferensia SubOccipito-bregmatika: 32 cm
2. Postur Janin Dalam Lahir
a. Sikap (Habitus)
Sikap menunjukan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu
janin, biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya
dalam sikap fleksi dimana kepala,tulang punggung dan kaki
dalam keadaan fleksi,serta lengan bersilang di dada
b. Letak janin (situs)
Letak janin adalah bagaimana sumbu janin berada terhadap
sumbu ibu, misalnya letak lintang dimana sumbu janin tegak lurus
pada sumbu ibu, letak membujur dimana sumbu janin sejajar
dengan sumbu ibu,ini bisa letak kepala,atau letak sungsang
c. Presentasi
presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada
dibawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada pemeriksaan
dalam. Misalnya presentasi kepala,presentasi bokong,presentasi
bahu,dll.
d. Bagian terbawah janin
Sama dengan presentasi hanya lebih diperjelas istilahnya.
e. Posisi
Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian
terbawah janin apakah sebelah kanan,kiri,depan atau belakang
terhadap sumbu ibu (maternal pelvis). Misalnya pada letak
belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan,UUK
kanan belakang.
(sumber: universitas pandjajaran Bandung;185-192)
B. PLASENTA
1. Pengertian plasenta
Plasenta adalah alat yang sangat penting bagi janin karena
merupakan alat pertukaran zat antara ibu dan anak dan sebaliknya.
Jiwa anak tergantung pada plasenata,baik tidaknya anak tergantung
pada baik buruknya faal plasenta.Pada penampang sebuah plasenta,
yang masih melekat pada dinding rahim Nampak bahwa plasenta
terdiri dari 2 bagian,yaitu:
a. Bagian yang terdiri dari jaringan anak disebut: piring penutup atau
membrane chorii,yang dibentuk oleh amnion, pembuluh-
pembuluh darah janin,chorion dan villi.Bagian yang terbentuk
oleh jaringan ibu disebut: piring deciduas atau piring basal yang
terdiri dari decidua compacta dan sebagian dari deciduas
spongiosa,yang kelak ikut lepas dengan plasenta.
2. Faal plasenta
a. Plasenta sebagai tempat pertukaran zat
Mula-mula makanan bagi janin diambil dengan penghancuran dan
absorpsi dari decidua,dan kemudian dari darah ibu.Zat yang
dibutuhkan oleh janin seperti zat hydrat arang,zat lemak, zat
protein,vitamin dan mineral diambil dari darah ibu. Ada juga
bukti bahwa zat-zat immune ibu dapat masuk ke dalam darah
anak. Sebaliknya zat sampah seperti CO2 dan ureum dibuang
kedalam darah ibu
b. Plasenta dapat menghasilkan hormone
1) Steroid hormone: estrogen dan progesterone
2) Protein hormone: Human Chorionic Gonadotropin Hormone
(HCG), Human Plasental Lactogen Hormone (HPL), Human
Chorionic Thyrotropin Hormon (HCT), Human Chorionic
Corticotropin Hormon (HCCT)
3) Releasing Hormon: TSH releasing hormone dan LH/FSH
releasing hormone.
c. Plasenta sebagai Barrier
1) Barrier mekanis physis terhadap erythrocyte,kuman dan
molekul besar.Plasenta menghalangi masuknya kuman yang
terdapat dalam darah ibu kedalam janin,tapi virus sedemikian
kecilnya hingga tidak dapat terhalang oleh plasenta.
2) Barrier kimiawi Beberapa zat yang masuk kedalam syncitium
dirubah,seperti insulin yang berasal dari ibu.
C. AIR KETUBAN
1. Pengertian air ketuban
Air ketuban berada dalam ruangan amnion. banyaknya kadang-
kadang sangat berbeda. Ruangan amnion berisi 1 liter air
ketuban,kalau banyaknya lebih dari 2 liter
dinamakanPolyhydramnion atau Hydra mnion. kalau terlalu
sedikit,kurang dari 500cc disebutoligohidramnion.Air ketuban untuk
sebagaian besar terdiri dari air tapi mengandung juga sedikit ureum,
protein, asam urine, gula, garam-garam malahan juga enzim-enzim.
Sifat-sifat air ketuban seperti jernih atau keruhnya,banyaknya dan
susunannya dapat dipergunakan untuk pengenalan keadaan janin
dengan cara amnioskopi.
2. Faal air ketuban adalah:
a. Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan tumbuh dengan
bebas kesegala jurusan karena tekanan pada anak sama pada
semua bagiannya. Hal ini sangat penting karena seandainya anak
tertekan oleh alat sekitarnya maka pertumbuhan tentu terganggu.
b. Untuk melindungi anak terhadap pukulan-pukulan dari luar dan
ibu terhadap gerakan-gerakan anak. Kalau air ketuban
berkurang,pergerakan anak dirasakan nyeri oleh ibu.
c. Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
d. Waktu persalinan memb uka serviks dengan mendorong selaput
janinke dalam ostium uteri. Bagian selaput anak yang diatas
ostium uteri yang menonjol waktu his disebut ketuban, dan
ketuban inilah yang membuka serviks.
(sumber:Obstetri Fisiologi;120-121)
4. PSIKIS (PSIKOLOGIS)
Banyaknya wanita normal bisa merasakan kegairahan dan kegembiraan
disaat merasa kesakitan awal menjelang kelahiran bayinya. Perasaan
positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias
melahirkan atau memproduksi anaknya. Khususnya rasa lega itu
berlangsung bila kehamilannya menga lami perpanjangan waktu. Mereka
seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula
dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi
hal yang nyata.Psikologis meliputi :
∙ Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
∙ Pengalaman bayi sebelumnya
∙ Kebiasaan adat
∙ Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
5. PENOLONG
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Dalam hal ini proses
tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam
menghadapi proses persalinan.
KELAINAN-KELAINAN PADA POWER,PASSENGER DAN PASSAGE
A. Kelainan His
1. Inertia Uteri
His yang sifatnya lemah, pendek dan jarang dari his yang normal yang
terbagi menjadi :
a. Inertia uteri primer : apabila sejak semula kekuatannya sudah lemah
b. Inertia uteri sekunder: His pernah cukup kuat tapi kemudian
melemah Dapat ditegakkan dengan melakukan evaluasi pada
pembukaan, bagian terendah terdapat kaput dan mungkin ketuban
telah pecah His yang lemah dapat menimbulkan baha ya terhadap
ibu maupun janin sehingga memerlukan konsultasi atau merujuk
penderita ke rumah sakit, puskesmas atau ke dokter spesialis.
2. Tetania uteri
His yang terlalu kuat dan terlalu sering, sehingga tidak terdapat
kesempatan reaksi otot rahim. Akibat dari tetania uteri dapat terjadi
:Persalinan Presipitatus yaitu Persalinan yang berlangsung dalam
waktu tiga jam. Akibat mungkin fatal :
a. Terjadi persalinan tidak pada tempatnya
b. Terjadi trauma janin, karena tidak terdapat persiapan dalam
persalinan
c. Trauma jalan lahir ibu yang luas dan menimbulkan perdarahan,
inversio uteri
d. Tetania uteri menyebabkan asfiksia intra uterin sampai kematian
janin dalam rahim
3. Inkoordinasi otot rahim
Keadaan Inkoordinasi kontraksi otot rahim dapat menyebabkan
sulitnya kekuatan otot rahim untuk dapat meningkatkan pembukaan
atau pengeluaran janin dari dalam rahim.
NilaiAkhir = x 100
JOB SHEET
Nama kegiatan :
Waktu : 1x 50 menit
Sasaran : Mahasiswa DIII kebidanan
Alat dan media : Phantom panggul, leaflet, laptop
Metode : Penyuluhan, tanya jawab
Pelaksanaan :
Pendahuluan :
Objek Prilaku Siswa:
1) Mempersiapkan peralatan, bahan, dan perlengkapan yang digunakan untuk
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan.
2) Menjelaskan satu persatu dari 5P pada faktor-faktor yang mempengaruhi
persalinan.
Referensi :
1. Sulistyawati, A. dkk. ( 2010). Asuhan kebidanan
pada ibu bersalin. Jakarta: salemba medika.
2. Manuaba, I. B. g. ( 2003). Penuntun kepanitraan
klinikobstetri dan ginekologi. Jakarta: EGC
3. Varney, H. ( 2006) buku ajar asuhan kebidanan.
Jakarta: EGC
Petunjuk :
1) Baca dan pelajari leaflet yang tersedia
2) Ikutilah petunjuk instruktur
3) Tanyakan pada instruktur bila terdapat hal yang kurang dimengerti
2 Menjelaskan tentang
power (Kekuatan ibu)
3 Menjelaskan tentang
Passage (jalan lahir)
4 Menjelaskan tentang
passanger (isi kehamilan)
5 Menjelaskan tentang
psikologi ibu
6 Menjelaskan tentang
penolong (Bidan)
Pengertian Macam-macam Persalinan
Macam-macam Persalinan
FAKTOR-FAKTORYANG
FAKTOR-FAKTOR YANG Pengertian
MEMPENGARUHIPERSALINAN
PERSALINAN Persalinan Normal
Persalinan Normal :: bayi
bayi
MEMPENGARUHI
Persalinan adalah
Persalinan adalah suatu
suatu lahir melalui
melalui vagina
vagina
lahir
OLEH
OLEH
ANALIAOCTARIA
OCTARIA proses dimana
proses dimana janin
janin dan
dan
ANALIA
NPM: 2026040021.P
NPM: 2026040021.P Persalinan Abnormal
Persalinan Abnormal
placenta
placenta keluar
keluar dari
dari (Sesar, Vaccum,
(Sesar, Vaccum, Focep)
Focep)
PROGRAMSTUDI
PROGRAM STUDIKEBIDANAN
KEBIDANANPROGR
PROGR uterus, ditandai
uterus, ditandai dengan
dengan
AM SARJANA TERAPAN SEKOLAH
AM SARJANA TERAPAN SEKOLAH
TINGGIILMU
ILMUKESEHATAN
KESEHATAN(STIKES)
(STIKES)
TINGGI
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
peningkatan
peningkatan kontraksi
kontraksi
TAHUN2021
TAHUN2021
Rahim yang
Rahim yang menyebabkan
menyebabkan
penipisan dan
penipisan dan pembukaan
pembukaan
serviks serta
serviks serta keluarnya
keluarnya
lender darah
lender darah dari
dari vagina.
vagina.
Faktoryang
Faktor yangmempengaruhi
mempengaruhi
Macam-macamPosisi
Macam-macam PosisiBersalin
Bersalin
Persalinan
Persalinan
Power ( Tenaga)
Power ( Tenaga)
Adalah tenaga yang dihasilkan oleh his atau
Adalah tenaga yang dihasilkan oleh his atau
kontraksi dan retraksi otot Rahim,
kontraksi dan retraksi otot Rahim,
kontraksi otototot perut, kontraksi
kontraksi otototot perut, kontraksi
diafragma, dan aksi dari ligament, dengan
diafragma, dan aksi dari ligament, dengan
kerjasama yang baik dan sempurna
kerjasama yang baik dan sempurna
C. Standar kompetensi
1. Bidan dapat memberikan penjelasan tentang
persalinan
2. Bidan dapat memberikan penyuluhan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
3. Bidan dapat memberikan penyuluhan tentang
kelainan-kelainan pada power, passage, dan passanger.
D. Kompetensi dasar
1. Faktor- faktor yang
mempengaruhi persalinan
2. Kelainan-kelainan pada
power, passage, dan passanger.
F. Evaluasi
1. Kehadiran : 95-
100%
75-95% : Penugasan materi yang tidak diikuti
<75% : tidak dapat mengikuti UTS/UAS
2. Teori :
a. UTS :
b. UAS :
c. Tugas :
Praktikum :
Skill Lab (Phantom) :
G. Sumber Pustaka
1. Sulistyawati, A. dkk. ( 2010). Asuhan kebidanan pada ibu bersalin.
Jakarta: salemba medika.
2. Manuaba, I. B. g. ( 2003). Penuntun kepanitraan klinik obstetric dan
ginekologi. Jakarta: EGC
3. Varney, H. ( 2006) buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC
4. Manuaba, I. B. G. (2010). Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan
keluarga berencana untuk pendidikan bidan. Jakarta: EGC
JADWAL PEMBELAJARAN
Pertemuan Dosen
Materi Metode
Ke Pengajar
1. Kontrak program CTJ
2. Konsep dasar asuhan kebidanan Diskusi
1 pada ibu dalam masa persalinan Penugasan
a. pengertian persalinan
b. tujuan asuhan persalinan
Faktor yang mempengaruhi CTJ
persalinan : Diskusi
a. Passage Penugasan
1) Ukuran panggul
2) Otot-otot dasar panggul
b. Power
1) HIS
2
2) Tenaga mengeran
c. Passanger
1) Janin
2) Plasenta
3) Air ketuban
d. Psikologi
e. Penolong
3 Lab CTJ
1. Ukuran- ukuran panggul dan Lab
kepala janin Demonstrasi
a. Ukuran-ukuran panggul dalam Simulasi
dan luar
b. Ukuran-ukuran kepala janin
c. Bidang Hodge
d. Sutura
e. Molase kepala janin
UTS
Kelainan faktor persalinan pada CTJ
power : Diskusi
4 1) HIS Penugasan
2) Tenaga mengeran
Mengetahui
Bengkulu, Maret 2021
Ketua Prodi SarjanaTerapanKebidanan Mahasiswa